Persalinan memerlukan :
1. Dilatasi kanalis servikalis
Stages of labor
Tahap pertama : Leher Selama tahap pertama, serviks dipaksa untuk dilatasi
untuk akomodasi kepala bayi, biasanya untuk dilatasi maksimum 10 cm. Tahap ini
adalah yang terpanjang, yang berlangsung beberapa jam selama 24 jam dalam
kehamilan pertama.
Tahap kedua : Kelahiran bayi sebenarnya dimulai saat dilatasi servikal lengkap.
Ketika bayi mulai selesai berpindah dari servik dan vagina, reseptor meregang di
vagina dan mengaktifkan neural reflex yang memicu kontraksi dinding perut yang
selaras dengan kontraksi uterine. Kontraksi dinding perut meningkatkan paksaan
dorongan bayi ke jalan lahir. Tahap 2 ini biasanya lebih pendek dari tahap pertama
dan berlangsung 30-90 menit. Plasenta dari umbilical cord masih melekat pada
bayi saat kelahiran.
Tahap ketiga : Tak lama setelah melahirkan bayi, terjadi kontraksi uterine yang
memisahkan plasenta dari myometrium dan mendorong melalui vagina.
Pengiriman plasenta selesai dalam 30 menit setelah lahir. Semua fragmen plasenta
harus di keluarkaan untuk mencegah pendarahan postpartum.
Penyemprotan susu mengacu pada pengeluaran paksa susu dari lumen alveoli
melalui duktus. Melepaskan kedua hormon ini akan menstimulasi neuroendocrine
reflex yang dipicu melalu penghisapan.
Bayi tidak bisa langsung menghisap susu Malah, susu harus secara aktif diperas
keluar dari alveoli ke dalam duktus menuju putting oleh kontraksi sel mioepitel
khusus yang mengelilingi setiap alveolus. Penghisapan dari lumen alveolar. pada
payudara merangsang ujung saraf sensorik di puting, memulai potensial aksi yang
berjalan ke spinal cord ke hipotalamus. Hipotalamus memicu pelepasan oxytocin
dari hipofisis posterior. Kemudian oxytocin menstimulasi kontraksi sel myoepitel
di payudara untuk mnginduksi pengeluaran susu. Walaupun alveoli penuh oleh
susu, susu tidak akan bisa dilepas/ dikeluarkan tanpa oxytocin.