b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium.
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur,
yaitu: panjang gelomban, frekuensi, amplitude, dan kecepatan.
Contoh gelombang elektronmagnetik dalam kehidupan sehari- hari adalah sebagai berikut:
1. Gelombang radio
2. Gelombang Mikro
3. Sinar infra merah
4. Sinar ultraviolet
5. Cahaya tampak
6. Sinar X dan
7. Sinar gamma
Sedangkan berdasarkan arah rambatan dan getarannya, dibagi menjadi dua, yaitu gelombang
transversal dan longitudinal
a. Gelombang transversal adalah: gelombang yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah
getaran, misalnya seperti gelomabang air laut. Untuk memudahkan kita membayangkan
bagaimana bentuk dari gelombang transversal, kita msa melakukan hal sederhana seperti
mengikat salah satu ujung pita kaset tape recorder pada sebuah tiang linstrik ataupun tiang
telepon kemudian salah satu ujung dari pita keset tersebut kita gerakan naik turun sehingga
kurang lebih akan terbentuk gambaran gelombang transversal seperti gambar di bawah ini :
Pada gambar diatas, kita dapat mengetahui beberapa hal ataupun istilah yang akan sering kita
temui pada materi pelajaran kali ini (materi pelajaran tentang gelombang), berikut ini adalah
penjelasan singkat tentang gambar grafik gelombang transversal diatas:
1. Panjang Gelombang
Satu panjang gelombang transversal terdiri dari satu lembah dan satu bukit gelombang. Pada
gambar di atas,A – C – E adalah satu gelombang. Begitu juga dengan B – D – F dan D – F – H.
Panjang gelombang disibolkan dengan lambang lamda (λ) dan dinyatakan dalam satuan meter.
2. Bukit Gelombang
Pada gambar di atas yang dimaksud dengan satu bukit gelombang adalah: A – B – C atau bisa
juga E – F – G, selain itu I – J – K serta M – N – O pun juga termasuk sebagai bukit
gelombang, dengan demikian pada gambar di atas terdapat 4 bukit gelomang.
3. Puncak Gelombang
Pada gambar grafik di atas terdapat 4 puncak gelombang yaitu yang ditandai oleh huruf B,F, J,
dan N.
4. Lembah Gelombang
Lembah gelombang pada gambar di atas adalah C – D – E atau G – H – I.
5. Amplitudo
Amplitudo adalah jarak terjauh titik getar dari posisi kesetimbangannya.Pada gambar diatas
amplitodo gelombang tutunjukan mulai dari titik b ke titik B.
b. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah
getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan,
searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang
berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.Gelombang longitudinal
biasanya digambarkan seperti gambar di bawah ini:
Satu gelombang longitudinal terdiri dari 1 rapatan dan satu gelombang atau;
Jarak antara rapatan kerapatan lain yang terdekat atau;
Jarak antara renggangan satu ke rengganan lain yang terdekat.
Keterangan:
λ = Panjang gelombang (m)
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
T = Periode gelombang (s)
f = frekuensi gelombang (Hz)
Rumus untuk mencari cepat rambat bunyi pada dawai atau senar
1. Pemantulan
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu sudut
pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas gelombang datang membentuk sudut θ
terhadap garis normal (garis yang tegak lurus permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan
akan membentuk sudut θ terhadap garis normal.
2. Pembiasan
Pembiasan gelombang (refraksi) adalah pembelokan arah muka gelombang ketika masuk dari
satu medium ke medium lainnya.Adakalanya pembiasan dan pemantulan terjadi secara
bersamaan. Ketika gelombang datang mengenai medium lain, sebagian gelombang akan
dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan atau dibiaskan. Refraksi terjadi karena
gelombang memiliki kelajuan berbeda pada medium yang berbeda.
3. Interferensi
Interferensi gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika dua gelombang
atau lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama. Interferensi dua gelombang dapat
menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling menguatkan (interferensi maksimum) dan
dapat juga menghasilkan gelombang yang amplitudonya saling melemahkan (interferensi
minimum).
4. Difraksi
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika melewati celah sempit atau
penghalang.Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu,
gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal ini
tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah.Untuk ukuran
celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah tersebut.Lenturan
gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah dinamakan difraksi
gelombang.
Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari titik 1-2-3-2-1. Bandul tidak pernah melewati
lebih dari titik ‘1’ atau ‘3’ karena titik tersebutmerupakan simpangan terjauh (amplitudo).
Titik A merupakan titik keseimbangan. Simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan dengan
jarak AB = AC ) disebut amplitudo getaran. Jarak tempuh B – A – C – A – B disebut satu getar
penuh.
a. Amplitudo
Dalam gambar diatas telah disebutkan bahwa amplitudo adalah simpangan terbesar dihitung
dari kedudukan seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter.
b. Frekuensi
Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi simbol T. Untuk
gambar ayunan di atas, jika waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, ke
C, ke A, dan kembali ke B adalah 0,2 detik, maka periode getaran bandul tersebut 0,2 detik atau
T = 0,2 detik = 0,2 s. Periode suatu getaran tidak tergantung pada amplitudo getaran.
c. Frekuensi Getaran
Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam satu detik, diberi
simbol f. Untuk sistem ayunan bandul di atas, jika dalam waktu yang diperlukan oleh bandul
untuk bergerak dari B ke A, A ke C, C ke A, dan kembali ke B sama dengan 0,2 detik, maka :
Keterangan :
T = periode, satuannya detik atau sekon
f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau Hz
Keterangan:
T =Periode
m =massa beban(kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas. Semakin besar
massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya dengan konstanta pegas, semakin
besar konstanta pegas maka makin kecil nilai periodanya.
2.3 Contoh getaran dalam kehidupan sehari – hari