Anda di halaman 1dari 68

BAB 1

Suhu dan Kalor


KD:
3.6 Mengevaluasi proses pemuaian, perubahan wujud zat dan perpindahan kalor
4.6 Menyaji hasil penyelidikan mengenai perpindahan kalor menggunakan azas black

1.1 SUHU
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur dengan menggunakan
alat yang disebut termometer. Sifat yang diukur untuk menyatakan suhu disebut sifat
termometrik. Satuan suhu adalah derajat. Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi
termometer adalah air raksa karena raksa memiliki beberapa kebaikan seperti:
 segera dapat mengambil panas benda yang akan diukur sehingga suhu air raksa segera
dapat sama dengan suhu benda yang diukur
 dapat dipakai untuk mengukur suhu yang rendah sampai yang tinggi sebab air raksa
memiliki titik beku pada 39oC dan titik didihnya pada suhu 357oC
 tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti
 pemuaian air raksa teratur, artinya linier terhadap kenaikan suhu kecuali pada suhu
yang sangat tinggi
 mudah dilihat karena air raksa mengkilap

Alkohol dapat juga digunakan untuk mengisi tabung termometer karena alkohol dapat
mengukur suhu yang lebih rendah lagi tetapi tidak dapat mengukur suhu yang tinggi sebab titik
bekunya -144oC dan titik didihnya 78oC. Jadi termometer alkohol sangat baik untuk
mengukur suhu-suhu yang rendah tetapi tidak dapat mengukur suhu-suhu yang tinggi.

Air tidak digunakan untuk mengisi termometer karena jangkauan suhu air terbatas (0oC –
100oC), tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding tempatnya dan memerlukan
waktu lama sehingga mengurangi ketelitian pembacaan skala.

Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang dapat dibuat
kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.

Dari skala suhu yang ada sekarang telah ditetapkan:


a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin

1
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.

Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam derajatCelsius sama dengan
satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang dari satu skala Reamur dan
satu skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit. Secara matematis perbandingan keempat
skala tersebut,yaitu sebagai berikut.

2
1,2 Termometer
Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya
dengan angka. Secara umm termometer terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair. Prinsip
dasar mengapa digunakannya zat cair sebagai pengisi termometer adalah karena zat cair
mengalami perubahan volume seandainya suhu berubah. Beberapa jenis termometer dalam
kehidupan sehari-hari antara lain:
- Termometer klinis, digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Angka-angka pada
termometer klinis didesain dari 35oC sampai dengan 42oC.
- Termometer dinding, umumnya dipasang tegak di dinding dan digunakan untuk mengukur
suhu ruangan. Skala termometer dinding didesain dari -50oC sampai dengan 50oC.
- Termometer Maksimum dan Minimum Six – Bellani, digunakan untuk mengukur suhu
maksimum dan minimum di dalam rumah kaca yang dipakai untuk menanam tanaman sebagai
bahan penelitian.

1.3 Kalorimeter
Dengan menerapkan hukum kekekalan energi dapat dilakukan pengukuran-pengukuran kalor
atau kalorimetri. Kalorimeter adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menentukan
besarnya kalor jenis dari suatu zat. Kalorimeter bekarja berdasarkan asas Black, yaitu besarnya
kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor
yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah.

termometer
tutup kayu
bejana kecil
bejana besar
gabus

Kalorimeter dibuat dari bejana yang sudah diketahui kalor jenisnya (ck) misalnya tembaga atau
aluminium. Bejana ini dimasukkan ke dalam bejana yang lebih besar kemudian ditutup dengan

3
kayu. Pada tutup ini dilengkapi dengan dua buah lubang, yang satu untuk termometer dan yang
satunya untuk pengaduk. Supaya tidak ada panas yang hilang, di antara bejana yang kecil dan
yang besar diletakkan gabus. Langkah-langkah penggunaan kalorimeter yaitu:
- Kalorimeter dan pengaduknya ditimbang (mk)
- Kalorimeter diisi air lalu ditimbang lagi. Hasilnya dikurangi dengan mk, maka diperoleh massa
air (ma).
- Suhu kalorimeter berikut air dan pengaduknya diukur dengan termometer (ta = tk)
- Bahan yang akan diukur kalor jenisnya ditimbang (mx)
- Bahan dipanaskan kemudian diukur suhunya (tx)
- Bahan yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam kalorimeter dan diaduk perlahan
kemudian diukur suhu campurannya (tcp)

Dalam hal ini, yang melepaskan kalor adalah bahan yang akan dicari kalor jenisnya dan benda
yang menerima kalor adalah air dan kalorimeter. Menurut hukum kekekalan energi:

Dengan memasukkan harga-harga dari hasil pengukuran di atas maka kalor jenis bahan (cx)
dapat dihitung.

1.4 Persamaan Kalor


Pada saat memanaskan air dengan menggunakan kompor misalnya, maka api dari kompor
memberikan kalor kepada air. Beberapa saat kemudian, air akan menjadi hangat dan akhirnya
menjadi panas. Itu berarti air mengalami kenaikan suhu. Dari kejadian ini dapat disimpulkan
bahwa kalor yang diberikan pada suatu zat dapat menaikkan suhu zat tersebut. Jika air telah
mencapai suhu 100oC (titik didih air) dan terus dipanaskan maka lama kelamaan air jumlah air
akan semakin berkurang karena telah berubah menjadi uap atau dengan kata lain, jika suhu
suatu zat telah mencapai titik didih maka kalor yang diberikan digunakan untuk mengubah
wujud. Semakin banyak jumlah air yang dipanaskan maka waktu yang diperlukan untuk
memanaskan air semakin lama atau dengan kata lain kalor yang diperlukan semakin
banyak. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalor yang diberikan sebanding dengan
perubahan suhu suatu zat dan juga sebanding dengan massa zat. Secara matematis:

Besaran m .c pada persamaan kalor di atas disebut dengan kapasitas kalor (C). Secara
matematis:

Jadi kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat
sebesar 1oC dengan satuan J/oC.

4
1.5 Asas Black

Apabila suatu zat dicampur dengan zat lain yang suhunya berbeda, maka antara kedua zat itu
akan terjadi pertukaran kalor hingga tercapainya keseimbangan termal dimana suhu kedua zat
akan sama. Black menemukan bahwa pada proses pencampuran ini, besarnya kalor yang
dilepaskan oleh zat yang suhu awalnya lebih tinggi akan sama dengan besarnya kalor yang
diterima oleh zat yang suhu awalnya lebih rendah. Black kemudian merumuskan asasnya yang
berbunyi: kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diterima. Asas Black merupakan bentuk
lain dari hukum kekekalan energi, yaitu banyaknya energi selalu tetap. Artinya, bila sebuah
benda memberikan kalor kepada benda lain, maka kalor yang diterima sama dengan kalor yang
diberikan. Secara matematis:

5
6
1.6 Perubahan Wujud Zat

Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa kalor dapat mengubah wujud suatu zat. Tapi perubahan
wujud ini tidak selalu memerlukan kalor dalam prosesnya namun ada juga perubahan wujud
yang dalam prosesnya justru melepaskan kalor. Perubahan wujud zat dapat dibedakan menjadi
perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan wujud yang terjadi
pada suatu zat dimana zat tersebut dapat dikembalikan lagi ke wujud semula atau dalam proses
perubahan itu tidak dihasilkan zat baru. Misalnya lilin jika dibakar akan meleleh dan ketika
didinginkan maka akan kembali menjadi padat. Perubahan kimia adalah perubahan wujud zat
dimana zat tersebut tidak dapat kembali ke wujud semula atau pada proses perubahan itu
dihasilkan zat baru. Misalnya kertas yang dibakar akan menjadi arang dan tidak dapat kembali
lagi menjadi kertas. Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai perubahan fisika.
Perubahan fisika meliputi melebur, membeku, mengembun, menguap, dan menyublim. Melebur
adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair sedangkan membeku adalah perubahan
wujud zat dari cair menjadi padat. Ketika melebur terjadi penyerapan kalor sedangkan ketika
membeku terjadi pelepasan kalor. Untuk melebur ataupun membeku, suatu zat harus mencapai
suatu suhu tertentu yang disebut titik lebur atau titik beku. Kalor dalam joule yang diperlukan
untuk meleburkan 1 kg zat padat menjadi 1 kg zat cair pada titik leburnya disebut kalor lebur.
Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada waktu 1 kg zat cair membeku menjadi 1 kg zat padat
pada titik bekunya disebut kalor beku. Untuk zat yang sama, titik lebur sama dengan titik
bekunya dan kalor lebur sama dengan kalor bekunya.
Secara matematis:

Menguap adalah perubahan wujud zat dari zat cair menjadi gas dan sebaliknya mengembun
adalah perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Ketika menguap terjadi penyerapan kalor dan
sebaliknya ketika mengembun terjadi pelepasan kalor. Zat cair dikatakan mendidih jika terjadi
gelembung-gelembung uap di dalam seluruh zat cair dan dapat meninggalkan zat cair. Suhu zat
ketika mendidih disebut titik didih. Banyaknya kalor dalam joule yang diperlukan untuk
menguapkan 1 kg zat cair menjadi 1 kg gas pada titik didihnya disebut kalor uap. Sebaliknya
banyaknya kalor yang dilepaskan 1 kg gas ketika berubah menjadi zat cair disebut kalor embun.
Untuk zat yang sama, kalor uap sama dengan kalor embunnya.

7
Secara matematis:

Menyublim adalah perubahan wujud zat padat menjadi gas tanpa melalui fase cair atau
sebaliknya dari gas menjadi padat. Ketika zat padat berubah menjadi gas terjadi penyerapan
kalor dan ketika gas menjadi zat padat terjadi pelepasan kalor. Contoh zat yang dapat
menyublim adalah kapur barus, yodium, dan naftalin.

8
9
1.7 PERPINDAHAN KALOR

Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik atau
melakukan perubahan wujud. Satuan kalor adalah kalori atau disingkat kal. Satu kalori adalah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 10C.
James Prescott Joule, seorang ahli fisika dari Inggris, mempelajari hubungan antara timbul dan
hilangnya kalor terhadap perubahan energi mekanik. Melalui percobaan yang dilakukan
berulang kali akhirnya diperoleh hubungan sebagai berikut:
1 kal = 4,2 joule
1 kkal = 4.200 joule
1 joule = 0,24 kal
Perpindahan kalor dari suatu benda terjadi jika ada perubahan atau perbedaan suhu, sedangkan
jika suhunya sama akan terjadi keseimbangan yang berarti tidak ada perpindahan kalor atau
energi. Perpindahan kalor dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu perpindahan kalor
secara :
· Konduksi (hantaran)
Konduksi adalah proses transformasi panas di dalam zat perantara dimana energi panas
berpindah dari molekul yang satu ke molekul yang ada di dekatnya hanya dengan jalan getaran
termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali.
Contoh konduksi terjadi pada besi yang salah satu ujungnya dipanaskan. Untuk mencegah
konduksi pada barang-barang rumah tangga yang terbuat dari logam yaitu dengan
menambahkan bahan isolator seperti plastik pada pegangan sendok, panci, dan lain-lain.
· Konveksi (aliran)
Konveksi adalah proses pemindahan panas dari suatu tempat ke tempat lain melalui
perpindahan massa zat cair atau gas yang dipanasi dari tempat satu ke tempat yang lain. Hanya
terjadi pada zat cair dan gas.
Contoh penerapan konveksi antara lain cerobong asap, pengisian gas freon, obat nyamuk,
minyak wangi, dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya konveksi terutama pada bangunan
biasanya dipasang plafon di bagian bawah atap bangunan.
· Radiasi (pancaran)
Radiasi adalah transformasi energi panas lantaran gelombang elektromagnetik, tidak ada zat
perantara yang memegang peranan dalam proses pemindahan ini.
Contoh : radiasi sinar matahari. Untuk mencegah terjadinya radiasi misalnya pemakaian kostum
anti radiasi, rumah dicat putih agar memantulkan kembali kalor radiasi matahari.

1.8 Pemuaian

Jika suatu zat diberikan kalor maka zat itu akan memuai atau bertambah besarnya tergantung
pada jenis bahan, ukuran benda mula-mula, dan besarnya perubahan suhu atau kalor yang
diberikan. Pemuaian ada tiga macam yaitu muai panjang, muai luas, dan muai volume. Zat padat
mengalami ketiga pemuaian tersebut sedangkan zat cair dan gas hanya mengalami muai volume
saja.
Muai panjang dialami oleh zat padat yang luas penampangnya sangat kecil bila dibandingkan
dengan panjangnya. Perubahan panjang per satuan panjang tiap derajat perubahan suhu disebut
koefisien muai panjang zat padat. Secara matematis:

Koefisien muai luas suatu zat adalah perubahan luas per satuan luas tiap derajat perubahan
suhu. Secara matematis:

10
Koefisien muai volume adalah perubahan volume per satuan volume tiap derajat perubahan
suhu. Secara matematis:

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Latihan soal
1. Suhu sebuah benda jika diukur menggunakan termometer celsius akan bernilai 45.
Berapa nilai yang ditunjukkan oleh termometer Reamur, Fahrenheit dan kelvin ?
2. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang bersuhu 20⁰C menjadi
100⁰C jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C ?
3. Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C. Aluminium kemudian
menyerap kalor sebesar 1.5kilojoule sehingga suhunya naik menjadi 20⁰C.
Berapa kalor jenis aluminium tersebut ?
4. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500gram es yang
bersuhu - 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam satuan joule jika diketahui kalor jenis es
0.5 kalori/gr⁰C !
5. Sebuah benda bersuhu 5⁰C menyerap kalor sebesar 1500 joule sehingga suhunya naik
menjadi 32⁰C. Tentukan kapasitas kalor benda tersebut !
6. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujud 1 gram
emas dari padat menjadi cair adalah….. (Kalor lebur emas = 64,5 x
103J/kg)
7. Banyaknya kalor yang harus dilepaskan 1 gram raksa untuk
mengubah wujudnya dari cair menjadi padat adalah….. Kalor lebur
raksa = 11,8 x 103J/kg
8. Timah bermassa 2 kilogram mempunyai kalor jenis 1400 J.kg-1C-1.
Banyaknya kalor yang diserap timah untuk menaikkan suhunya dari
50oC sampai 100oC adalah….
9. Air bermassa 20 gram dengan kalor jenis 1 kal g-1 oC-1 pada mulanya
bersuhu 30oC. Tentukan perubahan suhu air jika banyaknya kalor
yang diserap air adalah 300 kalori!
10. Manakah yang lebih cepat panas jika dijemur bersamaan pada terik
matahari, aluminium atau tembaga ? Kalor jenis aluminium = 900
J/kg oC dan kalor jenis tembaga = 390 J/kg oC.
11. Suatu benda bermassa 2 kg menyerap kalor sebanyak 100 kalori
ketika suhunya berubah dari 20oC hingga 70oC. Kalor jenis benda
tersebut adalah…..
12. Kalor jenis air adalah 4180 J/kg Co. Kapasitas kalor 2 kg air
adalah…..
13. Kalor jenis aluminium adalah 900 J/kg Co. Kapasitas kalor 2 gram
aluminium adalah…..
14. Suhu sebuah benda jika diukur menggunakan termometer celsius
akan bernilai 45. Berapa nilai yang ditunjukkan oleh termometer
Reamur, Fahrenheit dan kelvin ?
15. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 kg air yang
bersuhu 20⁰C menjadi 100⁰C jika diketahui kalor jenis air 1000
16. Diketahui massa sebuah aluminum 500 gram bersuhu 10⁰C.
Aluminium kemudian menyerap kalor sebesar 1.5kilojoule sehingga
suhunya naik menjadi 20⁰C.
17. Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan
500gram es yang bersuhu - 12⁰C menjadi - 2⁰C. Nyatakan dalam
satuan joule jika diketahui kalor jenis es 0.5 kalori/gr⁰C !
18. Sebuah benda bersuhu 5⁰C menyerap kalor sebesar 1500 joule
sehingga suhunya naik menjadi 32⁰C. Tentukan kapasitas kalor
benda tersebut !
19. Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa
2500 gram yang memiliki suhu 30 °C. Jika kalor jenis logam adalah
0,2 kalori/gr °C, tentukan suhu akhir logam!

24
20. 500 gram es bersuhu −12 °C dipanaskan hingga suhu −2 °C. Jika
kalor jenis es adalah 0,5 kal/g °C, tentukan banyak kalor yang
dibutuhkan, nyatakan dalam satuan joule!
21. 500 gram es bersuhu 0 °C hendak dicairkan hingga keseluruhan es
menjadi air yang bersuhu 0 °C. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g
°C, dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, tentukan banyak kalor yang
dibutuhkan, nyatakan dalam kilokalori!
22. 500 gram es bersuhu 0 °C hendak dicairkan hingga menjadi air yang
bersuhu 5 °C. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g °C, kalor lebur es
adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/g °C, tentukan banyak
kalor yang dibutuhkan!
23. 500 gram es bersuhu −10 °C hendak dicairkan hingga menjadi air
yang bersuhu 5 °C. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/g °C, kalor
lebur es oadalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/g °C, tentukan
banyak kalor yang dibutuhkan!
24. Satu kilogram es suhunya - 2 °C, bila titik lebur es = 0 °C, kalor jenis
es = 0,5 kal / g °C, kalor jenis air = 1 kal / g °C, kalor lebur es = 80
kal / g °C dan 1 kalori = 4,2 joule, maka kalor yang di perlukan
untuk meleburkan semua itu adalah ....
25. Aluminium dengan massa 0,1 kg suhunya mula - mula 10 °C. Jika
diketahui kalor jenis alumunium 900 joule/kg°C, berapakah suhu
akhir yang dihasilkan jika diberi kalor sebesar 8.100 joule?
26. Suatu kalorimeter berisi es dengan kalor jenis es =0,5 kal/(gK), kalor
lebur es=80 kal/g sebanyak 36 gram pada suhu –6oC. Kapasitias kalor
kalorimeter ialah 27 kal/K. Kemudian ke dalam kalorimeter
dituangkan alkohol (kalor jenis 0,58 kal/(gK) pada suhu 50oC yang
menyebabkan suhu akhir menjadi 8oC. Maka massa alkohol yang
dituangkan adalah …(gram).
27. Dalam botol termos terdapat 230 gram kopi pada suhu 90oC. Ke
dalam botol tersebut ditambahkan suhu sebanyak 20 gram bersuhu
5oC. Berapakah suhu campuran? (jika tidak ada kalor kalor
pencampuran maupun kalor yang terserap botol termos. cair = ckopi =
csusu = 1 kal/goC)

25
BAB II
LISTRIK STATIS

3.7. Menganalisis konsep listrik statis dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi
4.7 Mengatasi berbagai masalahyang diakibatkan oleh listrikstatis pada komponen-komponen
teknologi informasi
dan komunikasi
Suatu benda mengandung listrik stastis, muatan-muatan listriknya dalam keadaan diam (tidak
bergerak). Dalam listrik statis tidak terdapat arus listrik karena tidak terjadi muatan listrik.

2.1 GAYA LISTRIK


Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negative. Jika dua benda
bermuatan listrik yang sejenis, misalnya positif (+) dengan positif (+) atau negative (-) dengan
negative (-) maka benda tersebut akan saling tolak menolak. Jika dua benda bermuatan tidak
sejenis, yaitu positif (+) dengan negative (-) maka kedua benda tersebut akan saling tarik
menarik.
Peristiwa tolak menolak atau tarik menarik benda disebut interaksi elektrostatik atau interaksi
muatan-muatan listrik diam (tidak mengalir).

Hukum Coulomb
Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak yang terjadi di rumuskan dalam hukum
Coulomb yang dinyatakan oleh Charles Augustin de Coumlomb (1786) sebagai berikut :
“Gaya antara dua muatan listrik sebanding dengan besar masing-masing muatan, dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara ke dua muatan itu”

Hukum tersebut dinyatakan dengan persamaan:

26
2.2 MEDAN LISTRIK
Medan listrik adalah daerah atau ruang di sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi Gaya
Coulomb (gaya listrik).

Medan listrik digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya keluar (menjauhi)
untuk muatan positif dan masuk (mendekati) untuk muatan negative.

jadi besar gaya listrik dapat juga ditulis:


Jika suatu titik daerah atau ruang dipengaruhi oleh beberapa medan listrik, maka kuat medan
listrik di daerah titik tersebut adalah jumlah dari kuat medan listrik yang di hasilkan oleh tiap
muatan smber pada titik tersebut.

27
2.3 HUKUM GAUS
Hukum gaus menjelaskan hubungan fluks listrik (jumlah garis medan yang menembus suatu
permuakaan tertutup) dengan jumlah muatan listrik yang dilimgkungi oleh permukaan tertutup
itu. Hukum ini digunakan untuk menentukan kuat medan listrik pada bola konduktor dan pada
keping sejajar.
Fluks listrik ( ɸ ) adalah sejumlah garis medan ( E ) yang menembus tegak lurus suaru bidang
(A).
Dinyatakan secara matematis:

Jika medan listrik menembus bidang tidak tegak lurus, tetapi ,membentuk sudut θ terhadap
bidang, maka besarnya fluks listrik menjadi :

berdasarkan konsep fluks listrik tersebut, Gauss mengemukakan hukumnya sebagai berikut:
“jumlah garis gaya dari suatu medan listrik yang menembus suatu permukaan tertutup
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu”
Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan dengan rumus:

2.4 POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL LISTRIK


1. Potensial listrik oleh muatan titik
Sebuah titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki potensial listrik. Potensial listrik
yang dimiliki titik tersebut besarnya adalah:

28
Potensial listrik merupakan besaran scalar, apabila terdapat beberapa muatan titik, maka
potensial litrik pada sebuah titik merupakan jumlah aljabar potensialnya terhadap muatan-
muatan. Besarnya potensial di P :

2. Potensial Listrik Oleh Bola Konduktor Bermuatan


Potensial di dalam bola konduktor di tiap titik adalah sama , bidang yang mempunyai potensial
listrik yang sama disebut bidang eqipotensial.

3. Potensial Listrik Pada Dua Keping Sejajar

4. Bidang Ekipotensial
Bidang ekipotensial adalah bidang dimana setiap titik pada bidang itu mempunyai potensial
yang sama. Sebuah muatan titik akan mempunyai bidang ekipotensial berupa sebuah kulit bola.

29
Bidang ini selalu tegak lurus pada garis gaya listrik. Tiap muatan listrik yang di gerakkan pada
bidang itu tidak memerlukan usaha.

5. Energi Potensial Listrik


muatan Q akan memberikan potensial listrik terhadap q sebesar V, akibat potensial listrik
tersebut, maka q akan memberikan energy sebesar:

2.5 KAPASITOR
Kapasitor atau kondensator adalah peralatan lisrik (komponen) elektronika yang digunakan
untuk menyimpan energy listrik dalam waktu yang singkat untuk di bebaskan kembali dengan
cepat. Pada dasarnya, kapasitor berupa dua keping atau dua lembaran penghantar yang
dipisahkan satu sama lain dengan bahan isolator. Isolator ini sering di sebut bahan
dielektrik.Kemampuan kapasitor dalam menyimpan energy disebut kapasitas atau
kapasitansi, yang dinyatakan dalam Farad (F).
Macam- Macam Kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik yang di gunakan , terdapat beberapa macam kapasitor, yaitu
kapasitor mika, kapasitor kertas, kapasitor keramik, kapasitor elektrolit, kapasitor udara, dan
lain-lain. Selain itu kapasitor di bedakan menjadi dua kategori yaitu, kapasitor terkutub (polar)
dan kapasitor tak terkutub ( nonpolar ). Kapasitor polar menghendaki pemasangannya dalam
rangkaian listrik tidak boleh dibalik, bagian anodanya (+) harus dihubungkan dengan potensial
yang lebih tinggi dan bagian katodanya (-) harus dihubungkan dengan potensial yang lebih
rendah pemasangan terbalik dapat merusak kapasitor tersebut. Contoh kapaistor polar adalah
kapasitor elektrolit. Kapasitor nonpolar dapat dihubungkan dengan sumber muatan secara
sembarang.
Kapasitor digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Suatu kemampuan kapasitor untuk
menyimpan muatan llistrik dinyatakan dengan besaran kapasitas atau kapasistansi, kpasitas
kapasitor ( C ) di definisikan sebagai perbandingan antara muatan q yang tersimpan dalam
kapasitor dan beda potensial antara ke dua konduktornya.

30
Energy dalam kapasitor merupakan energy potensial yang tersimpan di dalam medan listrik
kapasitor ;

Energy dalam kapasitor merupakan energy potensial yang tersimpan di dalam medan listrik
kapasitor ;

EP = energy kapasitor (J)


Q = muatan listrik kapasitor ( C )
V = beda potensial antara dua keping ( v)
C = besar kapasitas kapasitor ( F )
Beberapa kapasitor dapat dihubungkan secara seri, paralel dan kombinasi keduanya.

31
32
Contoh soal
Gaya Coulomb

01. Dua buah muatan qA dan qB masing-masing besarnya +40 µC dan +40 µC. Keduanya terpisah sejauh
40 mm di udara. Besar dan arah gaya listrik kedua muatan tersebut adalah ….
A. 9 × 103 N
B. 10 × 103 N
C. 6,75 × 103 N
D. 6,75 × 10-3 N
E. 67,5 × 103 N
JAWAB
Untuk menjawab pertanyaan diatas sebaiknya kita gambarkan terlebih dahulu arah vektor gaya listrik
diatas.

2. Soal No. 1
Dua buah partikel bermuatan berjarak R satu sama lain dan terjadi gaya tarik-menarik sebesar F.
Jika jarak antara kedua muatan dijadikan 4 R, tentukan nilai perbandingan besar gaya tarik-menarik
yang terjadi antara kedua partikel terhadap kondisi awalnya!
Pembahasan

sehingga

Soal No. 2
Tiga buah muatan A, B dan C tersusun seperti gambar berikut!

Jika QA = + 1 μC, QB = − 2 μC ,QC = + 4 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar dan arah gaya
Coulomb pada muatan B !

Pembahasan
Pada muatan B bekerja 2 buah gaya, yaitu hasil interaksi antara muatan A dan B sebut saja F BA yang
berarah ke kiri dan hasil interaksi antara muatan B dan C sebut saja FBCyang berarah ke kanan.
Ilustrasi seperti gambar berikut:

Karena kedua gaya segaris namun berlawanan arah maka untuk mencari resultan gaya cukup dengan
mengurangkan kedua gaya, misalkan resultannya kasih nama Ftotal :

33
F total = FBC - FBA
F total = 72 X 10 - 3 - 18 x 10 -3 = 54 x 10 -3 N
Arah sesuai dengan FBC yaitu ke kanan.
Soal No. 3
Dua buah muatan tersusun seperti gambar berikut!

Jika Q1 = + 1 μC, Q2 = − 2 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar dan arah kuat medan listrik
pada titik P yang terletak 4 cm di kanan Q1 !

Soal No. 4
Gambar berikut adalah susunan tiga buah muatan A, B dan C yang membentuk suatu segitiga dengan
sudut siku-siku di A.

Soal No. 5
Tiga buah muatan membentuk segitiga sama sisi seperti gambar berikut. Jarak antar ketiga muatan
masing-masing adalah 10 cm.

Jika Q1 = + 1 C, Q2= Q3 = − 2 C dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar resultan gaya Coulomb pada
muatan Q1 !

Soal No. 6
Dua buah muatan masing - masing Q1 = 1 μC dan Q2 = 4 μC terpisah sejauh 10 cm.

Tentukan letak titik yang memiliki kuat medan listrik nol !(Tipikal Soal UN)

Soal No. 7
Sebuah muatan listrik negatif sebesar Q yang berada pada suatu medan listrik E yang berarah ke
selatan. Tentukan besar dan arah gaya listrik pada muatan tersebut!

34
Soal No. 8
Perhatikan gambar tiga buah muatan yang berada di sekitar titik P

berikut!
Jika k = 9 x 109 N m2 C− 2 , Q1 = + 10−12 C, Q2 = + 2 x 10−12 C dan Q3 = - 10−12 C, tentukan besar potensial
listrik pada titik P !
Pembahasan

Soal No. 9
8 buah muatan listrik 4 diantaranya sebesar + 5 C dan 4 lainnya adalah − 5 C tersusun hingga
membentuk suatu kubus yang memiliki sisi sepanjang r.

Soal No. 10
Dua buah partikel dengan besar muatan yang sama digantung dengan seutas tali sehingga tersusun
seperti gambar berikut!

Jika tan θ = 0,75 dan besar tegangan pada masing-masing tali adalah 0,01 N, tentukan besar gaya
tolak - menolak antara kedua partikel!
Soal No. 11
Sebuah partikel yang bermuatan negatif sebesar 5 Coulomb diletakkan diantara dua buah keping yang
memiliki muatan berlawanan.

35
Jika muatan tersebut mengalami gaya sebesar 0,4 N ke arah keping B, tentukan besar kuat medan
listrik dan jenis muatan pada keping A !
Soal No. 12
Sebuah bola berongga memiliki muatan sebesar Q Coulomb dan berjari-jari 10

cm.
Jika besar potensial listrik pada titik P adalah (kQ / x ) volt, tentukan nilai x !
Soal No. 13
Tentukan besarnya usaha untuk memindahkan muatan sebesar positif sebesar 10 μC dari beda
potensial 230 kilovolt ke 330 kilovolt !
Soal No. 14
Perhatikan gambar berikut ! E adalah kuat medan listrik pada suatu titik yang ditimbulkan oleh bola
berongga yang bermuatan listrik + q.

Tentukan besar kuat medan listrik di titik P, Q dan R jika jari-jari bola adalah x dan titik R berada
sejauh h dari permukaan bola!

Soal No. 15
Sebuah partikel bermassa m dan bermuatan negatif diam melayang diantara dua keping sejajar yang
berlawanan muatan.

Jika g adalah percepatan gravitasi bumi dan Q adalah muatan partikel tentukan nilai kuat medan listrik
E antara kedua keping dan jenis muatan pada keping Q !

36
BAB III

LISTRIK ARUS SEARAH

3.8 Menerapkan hukum-hukum kelistrikan arus searah


4.8 Menyajikan hasil percobaan hukum-hukum kelistrikan arus searah

3.1 Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial


Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami kembali yaitu:
 Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + ) dan muatan negative ( - )
 Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada pada electron
 Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat pindah
 Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron bebas yang sangat
mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu.
 Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa potensial (tegangan)
 Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus listrik ditimbulkan
oleh muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak. Bila dalam suatu
penghantar terus menerus terjadi perpindahan muatan atau electron, maka berarti
dalam penghantar itu terjadi arus listrik.

Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu harus di
buat berbeda potensialnya, ujung yang satu potensialnya harus lebih tinggi daripada ujung yang
lain. Beda potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di sebut dengantegangan
lisrik.
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang suatu
kawat penghantat per satuan waktu. Jadi, bila sejumlah muatan q mengalir melalui penampang
penghantar dalam waktu t, maka kuat arus i yang mengalir besarnya adalah:

2. Hukum Ohm Dan Hambatan Listrik


Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama George Simon Ohm ( 1789-1854 )
menemukan hubungan antara arus dan tegangan listrik. Kuat arus yang mengalir pada suatu
kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya. Pernyataan ini
disebut hukum ohm. Dalam bentuk persamaan , hukum ini di tulis :

Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan. Tetapan ini
selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor ).

37
Dari persamaan hukum ohm ini, dapat disimpulakn sebagai berikut :
Kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat penghantar ( yang tidak mengalami perubahan suhu
) besaranya :
Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya
Berbanding terbalik dengan hambatan kawat penghantar

Hambatan Listrik
Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh jenis bahan dari penghantar
tersebut. Besarnya hambatan listrik tersebut dapat di rumuskan :

Percoban-percobaan yang teliti mununjukan bahwa hambatan suatu penghantar besarnya:


Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka hambatannya
semakin besar.
Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin luas
penmapang penghantar maka hambatnnya semakin kecil
Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (ρ). Artinya. Jika bahan kawat penghantar
memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan jenis yang besar maka hambatan
penghantar dari bahan itu besar.

Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Jenis


Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga dipengaruhi leh suhu badan
tersebut, persamaan matemaisnya adalah :

3. Hukum Kirchof
Menurut hukum kirchof 1, jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama
dengan jumlah arus yang keluar dari ttik percabangan itu.

38
3.2 Alat Ukur Listrik
Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran besar-besaran lisrik yaitu, ampere
meter, voltmeter, meter dasar, multitester dan osiloskop.
Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik , sedangkan voltmeter digunakan
untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang kedua alat tersebut
sudah di rangkum dalam satu alat yang disebut dengan meter dasar (basic meter). Jadi, meter
dasar dapat berfungsi sebagai ampere meter dan voltmeter.
Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter adalah alat ukur yang berfungsi
sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter, ohmmeter (pengukur hambatan listrik). Di
sampping itu, multimeter dapat digunakan dalam pengukuran arus listrik searah maupun arus
listrik bolak-balik

3.3 Rangkaian Listrik Arus Searah


Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct current, disingkat DC).
Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak – balik (alternating current,
disingkat AC ).

1. Rangkaian Hambatan Seri Dan Paralel


Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan sebagainya, dapat di rangkai
(disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel

a. Rangkaianseri
Pada rangkaian seri di atas , berlaku :

39
b. Rangkaianparallel

3.4 Sumber Arus Searah


Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat menimbulkan arus listrik yang
besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil proses
kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia
disebut elemen-elemen elektrokimia.

1. Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis dicelupkan
ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan lempeng lainnya.
Suatu reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan electron-elektron ke larutan. Salah
satu lempeng melepaskan electron lebih banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu
potensialnya menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi. Beda potensial antara kedua
lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu rangkaian.
Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu, elemen primer danelemen
sekunder.
a. Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini hanya
dapat dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan
kimia di dalamnya tidak dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh sumber arus
yang termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen kering, elemin
alkalin dan elemen raksa.

40
b. Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan
sebutan akumulator atauaki. Akumulator merupakan elemen elektrokimia bahan-bahan
pereaksinya dapat diperbaharui kembali. Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak
berfungsi lagi maka dapat diperbaharui kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari
sumber luar yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.

2. Generator Arus Searah


Selain diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus searah dpaat juga didapat dari
generator arus searah. Generator adalah alat yang dapat mengubah energy mekanik (gerak)
menjadi energy listrik. Energy listrik pada generator timbul karena adanya peristiwa induksi.
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada yang menghasilkan arus searah
(DC). Perinsip kerja dari kedua jenis generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak
pada bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah, sedangkan
generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua

3.5 Daya Dan Energy Listrik


1. Daya Listrik
Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat listrik untuk menerima dan memanfaatkan
energy listrik. Besarnya daya listrik dapat ditentukan dengan persamaan.

2. Energy Listrik
Energy listrik yaitu besarnya daya listrik yang di mnafaatkan dalam waktu tertentu, secara
matematis dirumuskan ;

41
SOAL-SOAL

Soal No. 1
Perhatikan gambar susunan beberapa hambatan listrik berikut ini!

Soal No. 2
Perhatikan gambar susunan tiga hambatan berikut ini!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di
atas!

Soal No. 3
10 buah hambatan identik masing-masing sebesar 10 Ω disusun seperti gambar berikut!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di
atas!

Soal No. 4
10 buah hambatan listrik disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan adalah
identik dan besarnya 120 Ω .

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaiandi
atas!

Pembahasan

42
Soal No. 5
8 buah hambatan dengan nilai masing masing :
R1 = 10 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
R4 = 17 Ω
R5 = 20 Ω
R6 = 20 Ω
R7 = 8 Ω
R8 = 10 Ω

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di
atas!

Soal No. 6
8 buah hambatan indentik masing-masing senilai 10 Ω disusun seperti gambar berikut!

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik P dan R !

43
BAB IV
Materi Medan Magnet
3.9 Menerapkan konsep kemagnetan danelektromagnet
4.9 Menyajikan hasil percobaan tentang medan magnet dan
4.1 induksi magnet

Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orang yunani yang hidup di magnesia menemukan batu yang
istemewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda yang mengandung logam. Ketika batu itu
digantung sehingga dapat berputar, salah satu ujungnya selalu
menunjukkan arah utara. Karena batu itu ditemukan di magnesia, orang yunani menamainya
magnetit.

Bahan-bahan magnetik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu ferromagnetik, paramagnetik dan
diamagnetik.

Bahan ferromagnetik merupakan bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat, contohnya besi,
baja, nikel dan kobal (Gambar 1 dan 4). Bahan paramagnetik merupakan bahan yang ditarik
magnet dengan gaya magnet yang lemah, contohnya aluminium, platina, mangan (Gambar 2).
Sedangkan bahan diamagnetik adalah bahan yang sulit dipengaruhi medan magnet luar,
contohnya: bismuth, timbelantimon, air raksa, emas, air, fosfor dan tembaga (Gambar 3).

44
Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, dan
digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet (Gambar di atas).
Pada dasarnya sumber medan magnet tidak hanya magnet permanen tetapi dapat juga berupa
elektromagnet yaitu magnet yang dihasilkan oleh arus listrik atau muatan-muatan listrik yang
bergerak.
Terjadinya medan magnet oleh arus listrik pertama kali dikemukakan oleh Hans Christian
Oersted (1777 - 1851) fisikawan dari Denmark yang mengemukakan bahwa sebuah jarum
magnet dapat disimpangkan oleh suatu arus listrik yang mengalir melalui seutas kawat
konduktor.

Sesuai dengan gambar di atas, Oersted menemukan bahwa jika kawat tidak dialiri arus listrik (I =
0) maka jarum listrik tidak menyimpang. Jika kawat dialiri arus listrik dari A ke B maka jarum
magnet akan meyimpang ke kiri, sedangkan jika kawat dialiri listrik B ke A maka magnet akan
menyimpang ke kanan.
Oersted menjelaskan bahwa penyimpangan jarum magnet tersebut disebabkan oleh adanya
medan magnet disekitar arus listrik yang dapat mempengaruhi medan lain disekitarnya. Dalam
hal ini, magnet yang dihasilkan oleh arus listrik disebut dengan elektromagnetik.
Medan magnet yang dihasilkan oleh eketromagnetik mempunyai arah. Untuk menentukan arah
medan magnet dapat digunakan kaidah tangan kanan, yaitu arah ibu jari menunjukkan arah arus
listrik (I), sedangkan arah lipatan jari menunjukkan arah medan magnet (B). perhatikan gambar
berikut.

4.2 Induksi Magnet di dekat kawat lurus panjang berarus

Besarnya induksi magnetik di titik P yang berjarak a dari penghantar kawat lurus yang sangat
panjang dan dialiri arus I dapat diketahui melalui persamaan berikut.

Dimana :
B = induksi magnetik (weber/m2)
µ0 = peremeabilitas udara/vakum (weber/Amperemeter)
= 4πx10-7 Wb/A.m
i = kuat arus (Ampere)
a = jarak titik ke penghantar (meter)
π = 22/7 = 3,14

45
4.3 Induksi Magnetik pada pusat arus melingkar

Besarnya induksi magnetik pada pusat arus melingkar dapat diketahui melalui persamaan
berikut.

dengan :
B = induksi magnetik
i = kuat arus
µ0 = permeabilitas udara/vakum
a = jari-jari lingkaran
Jika jumlah kawat lilitan lebih dari satu, maka besarnya induksi magnetik dapat diketahui
melalui persamaan berikut.

dengan :
N = jumlah lilitan kawat

46
4.4 Induksi Magnetik pada Solenoida

Sebuah solenoida adalah kawat penghantar


beraliran listrik yang digulung menjadi sebuah kumparan panjang. Medan magnet yang
ditimbulkan oleh sebuah kumparan yang dialiri arus listrik lebih kuat daripada medan magnet
yang ditimbulkan oleh sebuah lingkaran.
Spektrum magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoida sama dengan spektrum yang dihasilkan
oleh sebuah magnet batang. Jadi sebuah solenoida berkelakuan sama dengan magnet batang. Jika
pada tiap ujung kumparan ditempatkan sebuah magnet jarum maka kutub utara salah satu
magnet akan ditarik oleh ujung kumparan yang satu sedangkan kutub utara magnet yang lain
ditolak oleh ujung kumparan yang lainnya.

Jika di dalam kumparan ditempatkan inti besi lunak, maka kemagnetannya menjadi jauh lebih
besar, dimana susunan seperti itu disebut elektromagnet.
Besar induksi medan magnet di tengah-tengah solenoida memenuhi persamaan:

dimana :
B = induksi magnetik di pusat kumparan
i = kuat arus
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida

47
µ0 = permeabilitas udara/vakum
Sedangkan di ujung solenoida:

dimana :
B = induksi magnetik
i = kuat arus
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida
µ0 = permeabilitas udara/vakum

4.5 Induksi Magnetik pada Toroida

Toroida adalah kawat yang dililitkan pada inti yang berbentuk lingkaran atau solenoida yang
dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk sebuah lingkaran. Jadi pada prinsipnya toroida
merupakan solenoida yang intinya dibengkokkan sehingga berbentuk lingkaran.
Sesuai dengan persamaan induksi magnetik di tengah solenoida maka besarnya induksi
magnetik pada sumbu toroida akan menjadi persamaan berikut.

Dengan n adalah jumlah lilitan kawat (N) per satuan panjang kawat. Dalam hal ini panjang kawat
adalah sama dengan keliling lingkaran ( 2pa ), sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut.

48
dimana :
B = induksi magnetik
µ0 = permeabilitas udara/vakum
N = jumlah lilitan
π = 22/7=3,14
a = jari-jari efektif toroida

4.6 Gaya Lorent’z


Penghantar yang berarus listrik ataupun muatan listrik yang bergerak berada dalam medan
magnet homogen yaitu diantara kaki magnet dalam akan mendapatkan suatu gaya yang
disebabkan pengaruh medan magnet yang disebut sebagai gaya Lorentz.
Jika kawat panjang (l) yang dialiri arus listrik (I) berada dalam medan magnet (B), maka kawat
tersebut akan mengalami gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh kawat berarus
listrik dalam medan magnet dapat diketahui melalui persamaan sebagai berikut.

dimana:
F = gaya Lorentz
B = induksi magnetik
i = kuat arus pada kawat
l = panjang kawat
Ѳ = sudut antara kawat dengan medan magnet
Arah gaya Lorent’z dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan sebagai berikut.

Bedasarkan aturan tangan kanan, maka arah ibu jari menyatakan arah arus (I), arah jari telunjuk
menyatakan arah medan magnet (B) dan arah jari tengah menyatakan arah gaya (F). Untuk
menyatakan ketiga besaran tersebut dalam bidang dapat digunakan tanda silang (x) untuk arah
yang masuk bidang gambar dan tanda titik (•) untuk arah yang keluar dari bidang.

49
Sedangkan untuk muatan listrik yang bergerak dengan medan magnet homogen, maka besarnya
gaya Lorentz untuk muatan tersebut dapat diketahui dengan persamaan berikut.

dimana :
F = gaya Lorentz untuk muatan bergerak
q = muatan listrik
v = kecepatan muatan listrik
B = induksi magnetik
Ѳ = sudut antara kawat dengan medan magnet
4.7 Gaya Lorent’z pada Dua Kawat Sejajar yang Berarus

Dua buah kawat lurus yang dialiri arus listrik dan dipasang sejajar akan terjadi gaya Lorentz
menarik (kedua kawat akan saling tarik-menarik) bila kedua arusnya searah dan terjadi gaya
tolak menolak jika kedua arusnya berlawanan arah). Hal ini menunjukkan bahwa antara kedua
kawat tersebut timbul gaya Lorentz.
Gaya Lorentz yang terjadi pada dua kawat sejajar yang berarus yang berlawanan dapat
dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut.

dimana :
F = gaya Lorentz
µ0 = permeabilitas udara/vakum
i1,i2 = kuat arus pada masing-masing kawat
a = jarak antara kedua kawat
π = 22/7=3,14
4.8 Gaya Lorent’z pada partikel yang bergerak pada medan magnet homogen

Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel-partikel bermuatan listrik yang bergerak dapat
ditentukan berdasarkan aturan tangan kanan berdasarkan analogi arah kecepatan (v) dengan

50
arah arus listrik pada kawat berarus. Jika muatannya positif, maka arah v sama dengan arah arus
listrik, dan jika muatannya negatif maka arah v kebalikan dari arah arus listrik. jika sebuah
partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang
mempengaruhinya, maka lintasan partikel tersebut akan berupa partikel lingkaran.
Besarnya gaya yang dialami medan magnet dapat diketahui melalui persamaan berikut.

dengan :
F = gaya (Newton)
q = muatan partekel (Coulomb)
v = kecepatan partikel (m/s2)
B = induksi magnetik (weber/m2)

Tips dan Trik Pembahasan Soal

51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
BAB V
MATERI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dalam berbagai panjang gelombang dan
frekuensi. Cahaya yang terdiri dari berbagai panjang gelombang dan frekuensi tersebut dinamakan cahaya
polikromatik, salah satu contohnya adalah cahaya matahari. Sedangkan cahaya yang hanya terdiri dari satu panjang
gelombang dan frekuensi dinamakan cahaya monokromatik, contoh cahaya monokromatik adalah laser.

Teori gelombang elektromagnetik diajukan oleh seorang ahli fisika Inggris, James Clerk Maxwell (1831 -1879).
Hipotesis Maxwell yang melahirkan/memunculkan gagasan baru tentang gelombang elektromagnetik. Keberhasilan
Maxwell dalam menentukan teori gelombang elektromagnetik membuka cakrawala baru di dunia komunikasi.

5.1 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Gejala-gejala kelistrikan dan kemagnetan erat hubungannya satu sama lain. Hal ini nampak
pada gejala-gejala sebagai berikut.

1. Hipotesis Maxwell

a. Muatan medan listrik dapat menghasilkan medan listrik di sekitarnya, yang besarnya
diperlihatkan oleh hukum Coulomb

b. Arus listrik atau muatan yang mengalir dapat menghasilkan medan magnet di sekitarnya yang
besar dan arahnya ditunjukan oleh hukum Bio-Savart atau hukum Ampere

c. Perubahan medan magnetik dapat menimbulkan GGL induksi yang dapat menghasilkan medan
listrik dengan aturan yang diberikan oleh hukum Induksi Faraday.

Pada ketiga teori ini terdapat hubungan antara listrik dengan medan magnet. Muatan listrik
yang diam menghasilkan medan magnet. Muatan listrik yang bergerak dapat menghasilkan
medan magnetik. Perubahan medan magnetik akan menghasilkan medan listrik.

Gelombang elektromagnetik tersusun atas perambatan medan listrik E dan medan magnet B
yang saling tegak lurus satu sama lain. Perhatikan gambar berikut.

Menurut Maxwell kecepatan merambat gelombang elektromagnetik bergantung dari listrik


kemagnetan dan kelistrikan medium atau tidak bergantung dari amplitudo getaran medannya.

Maxwell berhasil menunjukan bahwa cahaya tampak merupakan bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik dan juga berhasil memprediksi kelajuan cahaya denga
menggunakan persamaan sebagai berikut :

61
Teori gelombang elektromagnetik Maxwell didukung oleh Heinrich Hertz
yang berhasil membangkitkan dan mendeteksi adanya gelombang elektromagnetik dari sebuah
percobaan dengan menggunakan listrik.

2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Pada dasarnya radiasi gelombang elektromagnetik terdiri dari beberapa gelombang dengan
frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda, tetapi mempunyai laju yang sama, yaitu kira-
kira 3 x 108 m/s. Gelombang-gelombang elektromagnetik dengan frekuensi dan panjang
gelombang yang berbeda tersebut disebut dengan “spektrum”, yang terdiri dari gelombang
radio, gelombang televisi, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X dan
sinar gamma. Rentang spektrum gelombang elaktromagnetik ditunjukan oleh gambar sebagai
berikut.

Gelombang-gelombang elektromagnetik yang berjalan di ruang hampa memiliki laju yang


sama dengan laju cahaya , dan berlaku persamaan berikut ini.

Contoh :

Sebuah pemancar radio bekerja pada daerah frekuensi 600 kHz dan 900 kHz. Berapa panjang
gelombang siaran yang diterima pesawat radio?

Jawab :

62
5.2 Penggunaan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari

1. Gelombang radio

Suatau rangkaian elektronika yang biasanya disebut dengan osilator dapat membangkitkan
gelombang radio yang dapat dipancarkan dan diterima dengan menggunakan alat yang disebut
antena. Gelombang radio dapat dibedakan berdasarkan rentang frekuensi dan panjang
gelombang

Berdasarkan rentang frekuensi, gelombang radio dibedakan menjadi :

- Frekuensi rendah (30 kHz - 300 kHz)

- Frekuensi sedang (300 kHz - 3 MHz)

- Frekuensi tinggi (3 MHz - 30 MHz )

- Frekuensi sangat tinggi (30 MHz - 300 MHz)

- Frekuensi ultra tinggi (300 MHz – 3 GHz)

- Frekuensi super tinggi (lebih dari 3 GHz)

Sedangkan, berdasarkan panjang gelombangnya, gelombang radio dibedakan menjadi :

- Gelombang panjang (1500 m)

- Gelombang sedang (300 m)

- Gelombang pendek (30 m)

- Gelombang sangat pendek (3 m)

- Gelombang ultra pendek (30 cm)

- Gelombang mikro (3 cm)

Gelombang radio banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti komunikasi jarak
jauh, radar, satelit komunikasi, dan telepon. Gelombang radio yang digunakan dalam komunikasi
adalah gelombang sedang (frekuensinya sekitar 1 MHz).

Gelombang sedang dapat dipantulkan oleh lapisan atmosfer bumi yaitu pada lapisan
ionosfer, sehingga informasi yang dibawa oleh gelombang medium dapat mencapai tempat-
tempat yang jauh dari pemancar.

a. Gelombang radio Amplitude Modulation (AM)

Pada sistem ini gelombang suara dipancarkan oleh gelombang radio, dengan gelombang
radio mengalami perubahan amplitudo sesuai dengan amplitude suara, gelombang AM
mempunyai frekuensi antara 104 Hz sampai 109 Hz.

Keuntungan radio AM adalah sebagai berikut :

1) Sangat baik untuk membawa informasi berita

2) Dapat menjaga seluruh tempat di permukaan bumi, hal ini disebabkan energi gelombang yang
dipancarakan tidak mampu menembus lapisan ionosfer dan dipantulkan kembali ke perukaan
bumi.

Kelemahannya : mudah di pengaruhi oleh gejala kelistrikan di udara, akibatnya terdengar


suara brisik.

b. Gelombang radio Frequency Modultion (FM)

63
Pada gelmbang FM, frekuensi gelombang radio mengalami gangguan pada rapatannya sesuai
dengan amplitudo gelombang suara.

Keunggulan system FM antara laian sebagai berikut :

1) Digunakan untuk komunikasi antarsatelit, karena mampu menembus lapsan ionosfer

2) Kualitas suara lebih bagus, karena bebas dari gangguan kelistrikan

Kelemahannya : tidak dapat menjangkau tempat yang jauh, karena tidak dapat dipantulkan
ionosfer bumi.

2. Gelombang televisi

Pemancar televisi bekerja dengan menggunakan perubahan frekuensi dalam pengiriman


informasi yang digabung denga sinyal audio (suara) audio (gambar). Frekuensi yang digunakan
dibedakan atas Ultra High Frekuency (UHF) atau Very High Frekuency (VHF).

3. Gelombang mikro atau Rader

Gelombang mikro dibangkitkan oleh rangkaian elektrode seperti rangkaianosilasi listrik.


Alat-alat klyson, magketron, dan Travelling Wave Tube (TMT). Gelombang mikro adalah
gelombang pendek (1 mm – 30 cm) dengan frekuensi sekitar 1010 Hz, sehingga dapat digunakan
pada system radar yang difungsikan untuk navigasi pertahanan udara, untuk mempelajarai sifat
atom dan molekul dari suatu zat dan untuk mengukur kedalaman laut.

4. Sinar inframerah

Sinar inframerah dibangkitkan oleh electron dalam molekul yang digetarkan, misalnya jika
benda dipanaskan. Rentang panjang gelombang antara 7,8x10-4m - 103m. Frekuensi anatara 3 x
10-11m -4 x 1-43Hz. Dengan energi yang tinggi mampu menembus kabut dan awan tebal sehingga
dapat digunakan untuk membuat foto jarak jauh. Dalam bidang kedokteran digunakan untuk
penyianaran pada proses penyembuhan penyakit encok, dan cacar.

5. Cahaya tampak

Cahaya tampak yang mempunyai frekuensi 1015Hzdibamgkitkan oleh molekul dan atom-
atom karena electron-elektron luasnya mengalami perpindahan energi. Cahaya tampak
berfungsi sebagai alat bantu untuk penglihatan mata. Cahaya tampak terdiri dari warna, jingga,
kuning, hijau, biru dan ungu.

6. Sinar Ultraviolet

Cahaya ultraviolet yang mempunyai frekuensi 1015Hz sampai 1016 Hz memiliki panjang
gelombang 6 x 10-8m sampai 3,6x10-7m. Matahari merupakan sumber dari gelombang ultraviolet.

Kegunaannya antara lain sebagai berikut :

a. Menghitamkan plat foto

b. Membunuh kuman-kuman

c. Digunakan untuk pembuatan IC

7. Sinat-X

Sinar X memiliki panjang gelombang antara 10-18 msampai 10-8 m. sinar X memiliki daya
tembus yang kuat karena memiliki energy yang besar. Sinar X dapat diperoleh dengan cara
menmbak inti atom. Sinar X digunakan sebagai lat diagnosa kesehatan, misalnya untuk Rontgen,
sinar X juga digunakan untuk menganalisis struktur atom dan Kristal. Sinar X memiliki
frekuensi 1016 Hz sampai 1020Hz.

64
Kelemahannya : pemeriksaan anggota tubuh dengan sinar tidak boleh terlalu lama, karena
membahayakan.

8. Sinar Gamma

Sinar gamma dihasilkan oleh bahan-bahan radioaktif karena aktivitas inti atomnya. Sinar
gamma memiliki frekuensi terbesar dalam spekrum gelombang elektromagnetik, yaitu 1020 Hz –
1025 Hz dengan panjang gelombang atom 1A0 – 10-4 A0. Sinar ini memiliki daya tembus yang
sangat besar, mampu menembus timah besi. Sinar ini dihasilkan oleh atom-atom yang tidak
stabil.

Kelemahannya ; jika diserap pada jaringan hidup sinar gamma akan menyebabkan efek yang
serius seperti mandul dan kanker

Pembahasan Fisika UN: Gelombang Elektromagnetik

RADAR: salah satu penerapan gelombang elektromagnetik

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2015


Perhatikan gambar urutan spektrum gelombang elektromagnetik di bawah ini!

Ciri gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan tanda panah adalah ....

A. tidak mengalami hamburan, memiliki efek panas


B. mengalami hamburan di atmosfer, memiliki efek kimia
C. energinya besar, memiliki daya tembus besar
D. daya tembusnya sangat besar, dihasilkan oleh inti atom
E. dapat mendeteksi keberadaan suatu objek

Pembahasan
Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi
berdasarkan gambar pada soal adalah:
 gelombang radio dan TV
 gelombang mikro (1)
 inframerah
 cahaya tampak (2)
 ultraviolet
 sinar X (3)
 sinar gamma
Anak panah pada gambar di atas menunjuk nomor 1, yaitu gelombang mikro. Gelombang
mikro mempunyai ciri-ciri:
65
 mengalami hamburan (semua gelombang elektromagnetik)
 memiliki efek panas (digunakan pada oven microwave)
 dapat mendeteksi keberadaan suatu objek (digunakan sebagai RADAR)
 frekuensinya rendah sehingga energinya kecil (E = hf)
 panjang gelombangnya besar sehingga daya tembusnya kecil
Jadi, ciri gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan anak panas (gelombang mikro) di
antaranya adalah dapat mendeteksi keberadaan suatu objek (E).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2013


Kegunaan sinar inframerah dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk ....

A. memasak makanan
B. pemancar radio FM
C. remote control
D. foto tempat-tempat yang mengalami polusi
E. menghitung luas hutan dengan bantuan foto

Pembahasan
Di antara kegunaan sinar inframerah adalah:
 diagnosa penyakit,
 terapi fisik,
 mengeringkan cat kendaraan dengan cepat,
 remote control,
 teleskop inframerah, dan
 pemetaan sumber daya alam.
Jadi, salah satu kegunaan sinar inframerah dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
remote control (C).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2012


Sinar ultraviolet membahayakan kehidupan makhluk hidup karena dapat menyebabkan
….

A. mutasi gen
B. kanker kulit
C. kebakaran hutan
D. pemanasan global
E. mencairnya es di kutub
Pembahasan
Selain menguntungkan, sinar ultraviolet juga membahayakan kehidupan kita. Di antara
bahaya sinar ultraviolet adalah:
 menyebabkan kanker kulit,
 membakar (memerahkan) kulit,
 mempercepat proses penuaan,
 memicu kerusakan mata, serta
 memudarkan warna.
Jadi, bahaya sinar ultraviolet adalah dapat menyebabkan kanker kulit (B).

Soal Gelombang Elektromagnetik UN 2011


Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam pengobatan memiliki efek
menyembuhkan dan dapat merusak. Jenis gelombang elektromagnetik yang energinya
paling besar sehingga dapat merusak jaringan sel manusia adalah ….

66
A. inframerah
B. gelombang mikro
C. sinar gamma
D. ultraviolet
E. cahaya tampak
Pembahasan
Energi gelombang elektromagnetik dirumuskan sebagai

Berdasarkan rumus di atas, energi gelombang elektromagnetik (E) berbanding lurus


dengan frekuensi (f) atau berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya (λ).

Dengan demikian, energi gelombang elektromagnetik terbesar adalah gelombang


elektromagnetik yang mempunyai frekuensi tertinggi atau panjang gelombang
terpendek, yaitu sinar γ (lihat urutan gelombang elektromagnetik pada pembahasan UN
2015 di atas).
Jadi, gelombang elektromagnetik yang memiliki energi paling besar adalah sinar gamma
(C).
Soal Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik dengan periode 10−15 sekon (cepat rambat dalam ruang
hampa = 3 × 108 m/s) merupakan ….
A. gelombang radio dan televisi
B. gelombang mikro
C. sinar inframerah
D. cahaya tampak
E. sinar ultraviolet
Pembahasan
Dengan periode T = 10−15 sekon, gelombang elektromagnetik mempunyai frekuensi

= 1015 Hz

Sekarang perhatikan kisaran frekuensi gelombang elektromagnetik berikut ini!

Gelombang Elektromagnetik Frekuensi (Hz)

Sinar gamma (γ) 1020

Sinar X 1018

Ultraviolet (UV) 1016

Cahaya tampak 1015

Inframerah 1012

Gelombang mikro 108

Gelombang TV/radio 104

Jadi, elektromagnetik yang mempunyai frekuensi 1015 Hz adalah cahaya tampak (E).

67
Daftar Pustaka

Kanginan Marthen.2007.Fisika Untuk SMA Kelas X.Jakarta:Erlangga

Sunadi,Irawan.2007.Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2.Bandung:YramaWidya

Astra made, Setiawan Hilman.2007.Fisika Untuk SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Piranti Darma Kalokatama

Anggota IKAPI 09R/JTE/06.2011. Kresna SMA/MA Fisika.Klaten:Sinar Mandiri

http//www.Google.com//Gelombang Elektromagnetik untuk Fisika SMAKelas X.

68

Anda mungkin juga menyukai