Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Dalam laporan hasil KKL ini penulis mengambil tema tentang


“Pembangunan Infrastruktur di Singapura” Tema ini menarik bagi penulis
mengingat Singapura adalah satu Negara dengan infrastuktur terbaik di dunia.
Selain itu tema tersebut sangat cocok bagi penulis yang memiliki latar belakang
sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum.

Dalam laporan ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang sangat
membantu dan memberikan makna penting demi terciptanya laporan ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, penulis berterimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya,


sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini.
2. Dr. H. Mochammad Edris, Drs, MM selaku dosen pembimbing lapangan.
3. Rekan-rekan Kelompok III KKL di Singapura.

Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas walaupun
laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya.

Terimakasih

WIDODO, SH

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan ...........................................................................................1

1.1.Latar Belakang .............................................................................................1


1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3.Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

BAB II Pembahasan ...........................................................................................3

2.1. Kondisi Geografis dan Demografis Singapura ............................................3


2.2. Pembangunan Sarana dan Sistem Transportasi di Singapura ......................5
2.3. Proyek Reklamasi Pantai di Singapura ........................................................7
2.4. Regulasi Pembatasan Kendaraan Bermotor di Singapura ............................9

BAB III Penutup .................................................................................................11

3.1. Kesimpulan .................................................................................................11


3.2. Saran ...........................................................................................................11

Daftar Pustaka .....................................................................................................12

Lampiran Foto-Foto Kegiatan KKL ...................................................................13

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Singapura adalah negara dengan wilayah terkecil di Asia Tenggara. Luas

wilayah Singapura pada awal kemerdekaannya hanya sekitar 581,5 km2.

Bandingkan dengan luas wilayah Jakarta yang mencapai 661,5 km2. Walaupuan

begitu Singapura telah tercatat sebagai negara paling maju di kawasan Asia

Tenggara dengan pendapatan perkapita penduduknya pada tahun 2012 mencapai

41.000 US Dollar.

Kemajuan negara Singapura didukung penuh dengan tingkat pendidikan

yang tinggi serta penguasaan di bidang teknologi. Singapura menjadi negara yang

mampu mengekspor minyak dengan kualitas yang tinggi walaupun Singapura

tidak memiliki tambang minyak. Industri di Singapura cenderung membeli bahan

baku ataupun barang jadi dari negara lain kemudian diolah lagi dengan diberi

pertambahan nilai sehingga terciptalah barang baru yang jauh lebih mahal

harganya.

Keterbatasan luas wilayah telah membuat Singapura memikirkan berbagai

macam cara untuk mengatasi masalah infrastruktur dan pembangunan perumahan.

Hal inilah yang menarik minat penulis untuk diulas menjadi tema laporan hasil

KKL di Singapura pada tanggal 6-8 Maret yang lalu.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 1


1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan pembangunan infrastruktur di Singapura?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari Laporan Hasil KKL ini adalah untuk mengetahui

bagaimanakah perkembangan pembangunan infrastruktur di Singapura.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kondisi Geografis dan Demografis Singapura

Singapura adalah sebuah pulau kecil yang terletak di ujung semenanjung

Malaya dan berada diantara Indonesia dengan Malaysia. Luas wilayah singapura

saat ini adalah 714,3 km2 dari sebelumnya sekitar 581,5 km2 di awal

kemerdekaannya. Pertambahan wilayah Singapura ini terjadi akibat adanya

proyek reklamasi pantai yang dicanangkan pemerintah mulai tahun 1976 hingga

2030 mendatang. Pulau utama Singapura memiliki panjang 50km dari dari timur

ke barat dan 26 km dari utara ke selatan serta memiliki garis pantai sepanjang 193

km.

Secara astronomis, Singapura terletak di antara 1°15’LU - 1°30’LU dan

103°38’BT - 104°BT. Negara ini memiliki batas perairan Selat Johor di sebelah

Utara dan Barat, serta Selat Singapura di sebelah Timur dan Selatan.

Singapura terdiri atas pulau utama (Pulau Singapura) dan sekitar 50 pulau

kecil yang mengelilinginya. Negara ini beriklim tropis dan mempunyai dua

musim, yaitu musim hujan yang sejuk (November- Maret) dan musim kering yang

panas (April - September). Sementara itu, pada bulan September - November dan

bulan Maret - April mengalami musim pancaroba.

Pulau utama sering disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi

disebut Pulau Ujong(Melayu: berarti pulau di ujung daratan (semenanjung)).

Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor, Malaysia: Johor–Singapore

Causeway di utara, dan Tuas Second Link di barat. Pulau Jurong, Pulau

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 3


Tekong, Pulau Ubin dan Pulau Sentosa adalah yang terbesar dari beberapa pulau

kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi

166 m (545 kaki).

Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah

diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura

meluas dari 581,5 km² (224.5 mil²) pada 1960-an menjadi 714,3 km² (275.8 mil²)

pada hari ini, dan akan meluas lagi hingga 100 km² (38.6 mil²) pada 2030. Proyek

ini kadang mengharuskan beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi

tanah untuk membentuk pulau-pulau besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.

Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. 85%

dari rakyat Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan

Pengembangan Perumahan (HDB). Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas

etnis Tionghoa (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%),

dan etnis India (7,3%), dan etnis lainnya (1,3% ). Mayoritas rakyat Singapura

menganut agama Buddha (31,9%) dan Tao (21,9%). 14,9% rakyat Singapura

menganut agama Islam, 12,9% menganut agama Kristen, 3,3% Hindu, dan lainnya

0,6%, sedangkan sisanya (14,5%) tidak beragama. Singapura terdiri atas

multietnis (Melayu, Cina, India, dan Eropa). Tata kehidupan masyarakatnya

merupakan perpaduan antara budaya Timur dan budaya Barat. Bahasa-bahasa

yang digunakan adalah Inggris, Melayu, Cina (Mandarin), dan Tamil. Bahasa

Melayu juga merupakan bahasa kebangsaan tetapi lebih bersifat simbolis.

Digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Penggunaan bahasa kebangsaan

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 4


hanya terbatas kepada kaum Melayu saja. Hanya sedikit etnis Cina dan India yang

fasih dalam bahasa Melayu.

Pembangunan di Singapura dilakukan dengan pesat, sehingga menjadi

sebuah negara yang sukses dari segi ekonomi. Dengan pendapatan perkapita yang

setara dengan negara-negara Eropa Barat. Bahkan mata uangnya termasuk dalam

jajaran lima mata uang terkuat dunia (Poundsterling, US Dollar, Yen, Euro, dan

Dollar Singapura).

2.2. Pembangunan Sarana dan Sistem Transportasi di Singapura

Singapura memiliki infrastruktur terbaik sedunia, demikian hasil survei

terhadap 221 kota yang digelar firma konsultasi Mercer sebagaimana di muat

dalam Wall Street Journal pada Desember 2012 yang lalu. Dalam survei tersebut

Mercer menggunakan beberapa acuan termasuk tingkat kemacetan, ketersediaan

penerbangan dari bandara lokal, kualitas moda transportasi umum dan

ketersediaan air. Singapura berhasil mengalahkan pesaing Asia lainnya, Hong

Kong, yang menduduki posisi enam. Frankfurt menduduki posisi kedua,

sementara Munich di tempat ketiga. Kedua kota Jerman tersebut merupakan pusat

jalur penerbangan Eropa, serupa dengan peran Singapura di Asia. Kopenhagen

menempati posisi keempat, disusul Dusseldorf pada urutan kelima.

Jika kita berkunjung di Singapura akan sangat jarang kita jumpai

kemacetan di raya. Mobil dapat melaju dengan kecepatan sekitar 40-50km/jam

atau bahkan lebih di jalan tol. Kondisi ini tidak terlepas dari baiknya mutus jalan

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 5


di Singapura. Kondisi jalan yang lebar dan tidak jalan yang berlubang sama sekali

membuat kendaraan bisa melaju dengan lancar.

Menurut data yang dilansir Kementerian Transportasi Singapura pada

tahun 2014, total panjang jalan di Singapura adalah sebagai berikut :

- Jalur kereta api / subway / MRT = 161 Km

- Jalan arteri utama = 645 Km

- Jalan pendukung = 557 Km

- Jalan kecil / lorong = 2048 Km

Sedangkan jumlah kendaraan roda empat atau lebih pada tahun yang sama tercatat

sebanyak 973.004 buah.

Selain jalan Singapura juga membangun sebuah Bandar Udara yang sangat

megah, yaitu Changi Airport. Changi Airport telah memenangkan lebih dari 400

penghargaan internasional serta melayani lebih dari 100 maskapai penerbangan

internasional, Changi Airport diakui sebagai salah satu bandar udara terbaik di

dunia. Tempat berfasilitas lengkap ini memiliki berbagai ragam pilihan belanja

dan kuliner, tempat hiburan dan gaya hidup, serta pusat-pusat bisnis yang

memberikan layanan prima. Tempat lain yang menjadi unggulan adalah bioskop,

taman bermain, dan tempat internet gratis. Tidak mengherankan jika Changi

Airport di Singapura benar-benar mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bandar

udara terbaik di dunia. Dengan didukung 3 terminal serta sedang membangun

terminal ke-4 yang direncanakan selesai pada tahun 2017, Changi Airport telah

menjadi salah satu bandar udara dengan trafik terpadat di dunia namun tertib dan

minim keterlambatan.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 6


Sarana transportasi di Singapura yang lain adalah Pelabuhan. Port of

Singapore selama beberapa dekade selalu menjadi pelabuhan terbesar di dunia

sebelum pada tahun 2014 dikalahkan oleh Pelabuhan Shanghai. Port of Singapura

tetap menjadi pelabuhan terbesar kedua di dunia. Pelabuhan Singapura yang kini

mengelola 536,6 juta kargo merupakan pelabuhan terbesar kedua di dunia.

Bahkan pada 2012, untuk pertama kalinya sebanyak 30 juta truk besar melintasi

pelabuhan tersebut.Terminal-terminal pelabuhan tersebut berlokasi di Tanjong

Pagar, Keppel, Brani, Pasir Panjang, Sembawang dan Jurong. Bayangkan saja,

pelabuhan tersebut menjadi tempat singgah sekitar 140 ribu kapal angkutan

barang setiap tahunnya dan mampu menghubungkan sebanyak 600 pelabuhan di

dunia.Salah satu infrastruktur kebanggaan Singapura itu dilengkapi 204 dermaga

lengkap dengan fasilitas derek untuk bongkar muat barang. Pelabuhan Singapura

itu memang menjalankan fungsi pengendalian perdagangan maritim yang

menghubungkan banyak negara melalui jalur transportasi air. Kini pelabuhan

kelas dunia itu tengah melakukan perluasan yang akan rampung pada 2020.

2.3. Proyek Reklamasi Pantai di Singapura

Singapura merupakan Negara kuat dengan berbagai keterbatasan, baik dari

segi SDA, luas wilayah dan posisi geopolitik. Dari segi SDA, Singapura

mengatasinya dengan mengadakan hubungan baik dengan berbagai Negara dalam

upaya memasok SDA. Geopolitik diatasi melalui penambahan kekuatan militer

dan luas wilayah yang sempit membuat Singapura mencanangkan program

Reklamasi untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 7


Reklamasi adalah proses perluasan wilayah yang dilakukan secara

sengaja oleh negara bersangkutan dengan cara melakukan pengerukan

wilayah (wisnu, 2007). Singapura telah mencanangkan proyek ini sejak tahun

1966 mengingat wilayah Singapura yang kecil. Adapaun pulau yang direklamasi

adalah Pulau Seraya, Merbabu, Merlimau, Ayer, Chawan, Sakra, Pesek, Masemut

Laut, dan Pulau Meskol. Kedelapan pulau tersebut menjadi pulau Jorong.

Reklamasi tersebut berhasil dengan bertambahnya luas wilayah daratan

Singapura. Daratan Singapura telah bertambah dari 581,5 km menjadi

714,3 km, atau dari 58.000 hektar menjadi 68.000 hektar. Proyek ini telah

dimulai sejak tahun 1976 hingga tahun 2030 mendatang.

Reklamasi pantai Singapura ini akan terjadi sampai tahun 2030. Pada

tahun tersebut, tak kurang dari 8 miliyar pasir dibutuhkan. Sebagai negara yang

kaya akan SDA, Singapura memanfaatkan Indonesia dengan baik.

Indonesia dijadikan pemasok utama pasir laut maupun pasir padat bagi

Singapura. Pasir – pasir diangkut ke Singapura sebagai bahan penguruk pantai

Singapura dan bahan bangunan. Pasir – pasir ini terutama didapatkan dari daerah

Riau. Perusahaan-perusahaan Singapura melakukan impor kebutuhan pasir

untuk reklamasi tersebut dari Indonesia karena alasan ekonomis, yaitu

efisiensi dan efektifitas biaya yang dikeluarkan.

Dari tanah hasil reklamasi tersebut akan dibangun perumahan pagi

penduduk yang berupa rumah susun atau apartemen. Selain itu pada tahun 2013

telah dibuka sebuah taman wisata yang dibangun di atas tanah hasil reklamasi

yakni Garden by the Bay.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 8


2.4 Regulasi Pembatasan Kendaraan Bermotor di Singapura

Untuk meminimalkan kemacetan di jalan raya, Singapura menerapkan

berbagai macam regulasi tentang kendaraan yang mobil berjalan di jalanan.

Regulasi-regulasi tersebut antara lain :

- Biaya Pendaftaran Mobil. Semua mobil di Singapura harus terdaftar di

LTA (Land Transport Authority) yang merupakan departemen

Transportasi darat Singapura. Biaya pendaftaran tersebut sebesar Sin$ 140

- Semua mobil di Singapura harus terdaftar di LTA (Land Transport

Authority) yang merupakan departemen Transportasi darat Singapura.

Biaya pendaftaran tersebut sebesar Sin$ 140

- Vehicle Quota System yaitu pengaturan jumlah kendaraan baru yang akan

meminta izin registrasi berdasarkan pada jumlah kendaraan yang sudah

‘kadaluwarsa’ dan data pertumbuhan kendaraan.

- Certificate of Entitlement adalah surat keterangan yang didasarkan pada

kuota pertumbuhan jumlah kendaraan baru yang diperbolehkan di

Singapura hanya selama 10 tahun. Karena jumlah sertifikat dibatasi hanya

30 ribu unit per tahun, maka proses untuk mendapatkan sertifikat tersebut

dilelang dan berlaku hanya untuk 10 tahun.

- Tarif pajak jalan didasarkan pada kapasitas mesin dan usia mobil. Semakin

besar kapasitas mesin, maka tarif pajak jalan akan semakin mahal.

Misalnya, untuk mobil berkapasitas 1.600 cc dikenakan pajak jalan sekitar

Sin$ 744 untuk jangka waktu setahun.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 9


- Pajak Plat Nomor. Plat Warna Merah (Weekend Car) digunakan jam 19.00

sampai 07.00 pada hari Senin sampai Jumat.Pada hari Sabtu dan Minggu

Bebas 24 Jam. Pajak Plat Merah lebih murah dibanding plat hitam. Plat

Hitam adalah bebas jam terbangnya dan bebas harinya namun pajak

kendaraan tersebut sangatlah tinggi.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 10


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infrastruktur di Singapura adalah salah satu bidang yang menjadi pokok

perhatian pemerintah Singapura selain pendidikan. Hal ini mengingat Singapura

memiliki luas wilayah yang sempit dan memiliki kepadatan penduduk yang

tinggi. Untuk itulah pemerintah Singapura telah membangun berbagai macam

sarana dan prasarana infrastuktur yang menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Selain infrastruktur dalam hal transportasi, Singapura juga rajin melakukan

proyek reklamasi pantai. Hal ini mengakibatkan luas wilayah Singapura semakin

bertambah dari tahun ke tahun. Diproyeksikan pada tahun 2030 nanti luas wilayah

singapura akan mendekati 800km2.

3.2. Saran
Pembangunan infrastruktur yang baik di Singapura sangat patut kita tiru.

Kesuksesan pembangunan tersebut sangat didukung dengan tingkat pendidikan

masyarakatnya serta ketaatan terhadap hukum yang berlaku. Jarang sekali kita

temukan korupsi dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur di Singapura. Hal

inilah yang suda selayaknya bangsa Indonesia belajar dari Singapura.

Semoga tulisan hasil KKL ini bermanfaat bagi para pembaca untuk

menambah wawasan tentang pembangunan di Singapura, sehingga pada akhirnya

kita dapat meniru hal-hal yang baik dan positif dari negara tetangga kita tersebut.

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 11


DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Transportasi Singapura. Ministry of Transportation

www.mot.gov.sg/

2. “Peringkat Infrastruktur Singapura” Artikel :

http://indo.wsj.com/posts/2012/12/05/singapura-infrastruktur-terbaik-

dunia/

3. Wisnu Yudha AR, "Reklamasi Singapura sebagai Potensi Konflik

Delimitasi Perbatasan Wilayah Indonesia – Singapura", Global &

Strategis, Th I, No a, Juli -Desember 2007. 120-137

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 12


LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN KKL
Singapura, 6-8 Maret 2015

WIDODO, SH © 2015. Laporan Hasil KKL 13

Anda mungkin juga menyukai