SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
NOVI SEPRIANI
2213151
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul: Hubungan
perilaku Caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi Di Ruang
Bedah di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penyusunan usulan penelitian ini
merupakan syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan studi
S1 Keperawatan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Penyusunan usulan
penelitian ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai
pihak, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima
kasih dengan setulus-tulusnya kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tetra Saktika A, M. Kep., Sp. Kep. MB. selaku Ketua Prodi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
3. Deby Zulkarnain Rahadian Syah., S.Kep., Ns., MMR selaku penguji
usulan penelitian yang telah memberikan masukan.
4. Ngatoiatu Rohmani, MNS selaku dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan kepada saya dalam
penyusunan usulan penelitian.
5. Ayah, Ibu, Adek, dan seluruh anggota keluarga yang telah memberikan
limpahan cinta, doa dan semangat kepada penulis.
6. Semua sahabat mahasiswa keperawatan angkatan 2013 yang telah
memberikan masukan, semangat serta dukungan kepada penulis.
7. Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, yang
memberikan kesempatan bagi saya untuk melakukan studi pendahuluan.
iv
8. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar
harapan penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menambah ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 2017
Penulis
Novi sepriani
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
INTISARI ...................................................................................................... xi
ABSTRACT .................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 6
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .............................................................................................. 69
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 69
2. Analisis Univariat .................................................................. .. 70
3. Analisis Bivariat ..................................................................... . 72
B. Pembahasan ................................................................................... 73
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penilaian Gejala Kecemasan………..…………………………….. 19
Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Kecemasan ........................................................... 19
Tabel 2.3 Lima Dimensi Karatif ................................................................ ..... 34
Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 58
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner perilaku caring perawat ...................................... 60
Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha 0,05........................ . 63
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ................................................................ . 70
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat ................................ 71
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan ............................... ........ 71
Tabel 4.4 Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan .. 72
viii
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 2.1.Kerangka Teori ............................................................................... 54
Skema 2.2.Kerangka Konsep ........................................................................... 55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT
KECEMASAAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
INTISARI
Novi Sepriani1, Ngatoiatu Rohmani2
Latar Belakang: Kecemasan menjadi sebuah masalah yang sering sekali muncul di
pusat pelayanan kesehatan atau rumah sakit. Kecemasaan preoperasi ditimbulkan
akibat dari segala acaman tindakan dan prosedur yang belum mereka ketahui selama
proses operasi dan juga tindakan pembiusan menghadapi pembedahan. Kecemasan
pasien dirumah sakit dapat diatasi dengan adanya perhatian dan komunikasi dari
perawat kepada pasien (caring perawat). Caring sangatlah penting untuk keperawatan,
dimana berfungsi dalam asuhan psikologis pasien.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat
dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi di ruang bedah RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross-
sectional. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 25 responden dengan teknik
sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis accidental
sampling. Analisis statistik menggunakan uji Somer’s dengan tingkat kepercayaan
95% (α= 0,05).
Hasil: Sebagian besar perawat memiliki perilaku caring yang cukup yaitu sebanyak
13 orang (52,0%) dan mayoritas pasien preoperasi mengalami cemas sedang
sebanyak 12 orang (48,0%). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan
antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang
bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan nilai p=0,013 (p<0,05) dan
r=0,402.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku caring perawat
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang bedah RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
THE CORRELATION OF THE NURSE’S CARING BEHAVIOR WITH
ANXIETY LEVEL OF THE PREOPERATIVE PATIENT IN THE SURGICAL
ROOM RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
ABSTRACT
Novi Sepriani1, Ngatoiatu Rohmani2
Background: Anxiety becomes a problem that often appears in the health center or
hospital. Preoperative maleness results from all the acts and procedures that they have
not known during the operation and also the action of anesthesia in the face of
surgery. Hospital patient anxiety can be overcome with the attention and
communication daeri nurses to patients (caring nurse). Caring was important to
nursing, which serves patients in psychological care.
Objective: This research aims to identify the correlation between of the nurse’s
caring behavior with anxiety level of the preoperative patient in the surgical room
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Methods: The study was descriptive correlation with cross sectional study design.
The number of samples obtained 25 respondents to the sampling technique used is
nonprobability sampling with accidental sampling types. Statistical analysis using
Somer’s test with 95% confidence level (α = 0.05).
Results: Most of the nurses had sufficient caring behavior of 13 people (52.0%) and
the majority of preoperative patients experienced moderate anxiety as many as 12
people (48.0%). There was a correlation between of the nurse’s caring behavior with
anxiety level of the preoperative patient in the surgical room RSUD Panembahan
Senopati Bantul with a p-value = 0.013 (p <0.05) and r = 0.402.
Conclusion: There was a significant correlation between of the nurse’s caring
behavior with anxiety level of the preoperative patient in the surgical room RSUD
Panembahan Senopati Bantul
1
Nursing of Student of Institute of Health Science Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Lecturer of Nursing Department of Institute of Health Science Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
tidak. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama
dalam praktik keperawatan dan diyakini berperilaku caring untuk klien dan bekerja
bersama dengan klien dari berbagai lingkungan merupakan esensi keperawatan
(Watson, 2007).
Penelitian tentang tingkat kecemasan pada pasien preoperasi telah banyak
dilakukan khususnya di Indonesia salah satunya penelitian terkait tingkat kecamasan
yang dilakukan oleh (Budianto, 2009) telah di lakukan di rumah sakit daerah RSUD
Penembahan Senopati Bantul dengan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 35
yang melakukan operasi sebanyak 19 pasien yang mengalami kecemasan ringan, 12
pasien kecemasan sedang dan 4 pasien yang mengalami kecemasan berat berdasarkan
teori bahwa bila kecemasan tersebut tidak mendapat penanganan yang adekuat, tidak
tertutup kemungkinan kecemasan akan bertambah parah yang berdampak kepada
ketidaksiapan pasien menjalani operasi. Peran serta dokter, perawat maupun keluarga
sangatlah dibutuhkan pada pasien yang akan menjalani operasi (Potter & Perry,
2009).
Berdasarkan data rekam medik (RM) bulan Februari 2017 jumlah pasien
yang menjalani operasi sebanyak 33 orang dengan prosedur operasi terbanyak adalah
tindakan laparotomi. Sedangkan hasil wawancara dengan 5 pasien yang akan
menjalani operasi pada tanggal 30 Januari 2017, tiga pasien merasa sangat cemas
karena baru pertama kali akan menjalani operasi mengatakan susah tidur, gelisah,
keringat dingin, sedangkan dua pasien mengatakan tidak terlalu cemas karena
sebelumnya pernah menjalani operasi. Selain itu pasien juga berpendapat bahwa
perawat di bangsal terkesan jarang memberikan perhatian terhadap pasien, perawat di
bangsal juga dirasa tidak sering mengecek keadaan pasien dan hanya datang disaat
memberikan tindakan keperawatan.
Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai
hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul DIY.
5
B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul DIY?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul DIY.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui perilaku caring perawat pada pasien pre operasi
b. Diketahui tingkat kecemasan pasien preoperasi di RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
c. Diketahui keeratan hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan acuan pengembangan
dalam ilmu keperawatan khususnya bidang menejemen keperawatan tentang
perilaku caring perawat terhadap tingkat kecemasan pasien preoperasi.
2. Manfaat praktis
a. Pihak Menejemen Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit terutama di bidang keperawatan
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan terutama pada kualitas asuhan
keperawatan untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien.
b. Kepala Ruang
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan melalui
perilaku caring yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan pasien
pre operasi.
6
c. Perawat
Sebagai bahan masukan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan pada
pasien yang dapat menurunkan tingkat kecemasan preoperasi.
d. Pasien Pre Operasi
Dapat sebagai bahan informasi yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan dalam upaya menurunkan kecemasan preoperasi.
e. Peneliti Lain
Sebagai bahan refernsi atau data dasar bagi peneliti selanjutnya yang
berhubungan dengan tingkat kecemasaan preoperasi.
E. Keaslian Penelitian
1. Trifianingsih, Yarlitasari, dan Azidin, (2016) melakukan penelitian tentang
hubungan perilaku caring perawat dan kecerdasan emosional perawat dengan
Tingkat Kecemasan pasien gangguan kardiovaskuler di ruang Alamanda Rumah
Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2015. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dan kecerdasan emosional
perawat dengan tingkat kecemasan pasien gangguan kardiovaskuler di ruang
Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2015. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian deskripsi korelasi dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan
sampel penelitian ini menggunakan total sampling untuk perawat sebanyak 14
perawat dan pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan alat ukur berupa
kuesioner sedangkan untuk pasien menggunakan purposive sampling. Hasil
penelitian menggunakan uji spearman didapatkan ada hubungan antara perilaku
caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien gangguan kardiovaskuler
dengan nilai (p= 0,031). Persamaan penelitian ini adalah pada variabel bebas
yaitu perilaku caring, desain penelitian dengan cross sectional, sedangkan
perbedaannya adalah pada variabel terikatnya yaitu tingkat kecemasan pasien
gangguan kardiovaskuler, lokasi penelitian, teknik sampling menggunakan
accidental sampling dan waktu penelitian.
7
sebanyak 25 orang (35,2%), dan yang panik sebanyak 5 orang (7,0%) dengan
hasil uji korelasi didapatkan nilai p-value = 0,000 < α (0,05). Dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien baru
di rawat jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Persamaan penelitian ini adalah pada
perilaku caring, tingkat kecemasan desain penelitian dengan cross sectional,
sedangkan perbedaannya adalah pada, lokasi penelitian, jumlah respondan, teknik
sampling menggunakan accidental sampling dan waktu penelitian.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
69
70
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian, dapat di deskripsikan karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman operasi,
dukungan keluarga, perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan di RSUD
Panembahan Senopati Bantul yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi karakteristik Responden di Bangsal Bedah
RSUD Panembahan Senopati Bantul Bulan Agustus 2017 (n=25)
Karakteristik Responden Jumlah (n) Presentase (%)
Jenis Kelamin Laki-laki 11 44,0
Perempuan 14 56,0
Total 25 100
Umur 28-40 tahun 8 32,0
41-50 tahun 11 44,0
>50 tahun 6 24,0
Total 25 100
Pendidikan SD 10 40,0
SMP 5 20,0
SMA 9 36,0
PT 1 4,0
Total 25 100
Pekerjaan Buruh 17 68,0
PNS 0 0,0
Pegawai Swasta 2 8,0
Lain-lain 6 24,0
Total 25 100
Dukungan Keluarga Ya 25 100,0
Tidak 0 0,0
Total 25 100
Pengalaman Operasi Ya 6 24,0
Tidak 19 76,0
Total 25 100
(Sumber: Primer 2017)
71
3. Analisis Bivariat
Tabel 4.4 Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Perilaku Tingkat Kecemasan
Caring Tidak Cemas Cemas Cemas Total r P-
Perawat Cemas Ringan Sedang Berat value
n % n % n % n % n %
Baik 3 12,0 0 0,0 1 4,0 0 0,0 4 16,0 0,402 0,013
Cukup 3 12,0 2 8,0 7 28,0 1 4,0 13 52,0
Kurang 0 0,0 2 8,0 4 16,0 2 8,0 8 32,0
Total 6 24,0 4 16,0 12 48,0 3 12,0 25 100
(Sumber: Primer 2017)
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa paling banyak memiliki
tingkat kecemasan sedang (28,0%) masuk dalam kategori perilaku caring perawat
cukup dan sebagian besar perilaku caring perawat (52,0%), sedangkan (16,0%)
memiliki perilaku caring perawat yang baik dimana mempunyai tingkat
kecemasan masuk dalam kategori tidak cemas (12,0%) dan cemas sedang (4,0%).
Dari 8 responden (32,0%) perilaku caring perawat masuk dalam kategori kurang
dan memiliki tingkat kecemasan masuk dalam kategori cemas ringan (8,0%),
cemas sedang (16,0%) serta cemas berat (8,0%). Diperoleh hasil nilai korelasi
sebesar 0,402 dengan nilai p-value sebesar 0.013 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tingkat keeratan hubungan antara perilaku caring perawat
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang bedah RSUD Panembahan
Senopati Bantul masuk dalam kategori sedang (Sugiyono, 2014).
73
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan, peneliti akan membahas hasil analisis tiap variabel
yang diteliti dan hubungan antar variabel. Pembahasan akan dilakukan dengan
menganalisa serta membandingkan hasil penelitian yang diperoleh.
1. Perilaku Caring Perawat Pada Pasien Pre Operasi di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan hasil bahwa dari 25 pasien, perilaku
caring perawat kategori baik (16,0%), perilaku caring perawat dalam kategori
cukup (52,0%) sebagai frekuensi terbanyak, dan perilaku caring perawat dalam
kategori kurang (32,0%). Perilaku caring merupakan bentuk tanggung jawab
dalam melaksanakan tugasnya. Inti rasa tanggung jawab itu ialah kepekaan
perawat terhadap penderitaan klien dan keluarga, serta peduli dengan situasi dan
kondisi lingkungan dimana klien dirawat. (Wolf. et all, 2014). Perawat yang
caring, cerdas dan terampil akan memberikan keamanan, kenyamanan dan
kepuasan pada klien dan keluarga serta membawa dampak positif terhadap citra
rumah sakit dan citra profesi perawat di mata klien, keluarga bahkan masyarakat
pada umumnya (Christenseen, 2009). Seorang perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan harus mencerminkan perilaku caring dalam setiap tindakan
(Sukmawati, 2009).
Perilaku caring telah memerankan bagian penting dalam dunia
keperawatan, sejak dulu keperawatan selalu meliputi empat konsep yang
merupakan paradigma dalam dunia keperawatan yaitu: Merawat adalah apa yang
kita lakukan, manusia adalah sasaran dari apa yang kita lakukan (kepada siapa
kita melakukannya). Kesehatan adalah tujuan dari tindakan perawatan dan
lingkungan adalah tempat di mana kita merawat, inti dari semua teori tentang
keperawatan adalah melakukan dan menguraikan empat konsep tersebut, tetapi
sekarang merawat juga didefinisikan sebagai "kepedulian", yang kini sudah
menjadi konsep paradigma yang kelima (Watson, 2007).
74
operasi mayor yaitu, fraktur pada kaki kanan, fraktur pada tulang selangkangan
kanan dan operasi minor yaitu tumor, usus buntu, sedangkan jenis kelamin laki-
laki (44,0%) dengan operasi mayor yaitu hernia dan minor yaitu usus buntu.
Menurut Hawari (2011) kecemasan pada pria dan wanita, bahwa perempuan
lebih cemas akan ketidakmampuannya dibandingkan dengan laki-laki. Laki lebih
aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Berdasarkan jenis kelamin
diperoleh hasil perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah responden laki-laki
yang akan menjalani operasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Berdasarkan tabel 4.1 sebagian besar responden yang akan menjalani
operasi memiliki rentang usia 41-50 tahun (44,0%). Usia seseorang dapat
mempengaruhi tingkat kecemasannya. Usia seseorang dapat mempengaruhi
terjadinya kecemasan. Usia remaja lebih mudah mengalami kecemasan
dibandingkan usia dewasa atau yang lebih tua. Umur menunjukan ukuran waktu
pertumbuhan dan perkembangan seseorang individu. Kematangan dalam proses
berpikir pada individu yang berumur dewasa lebih memungkinnya untuk
menggunakan mekanisme koping yang baik dibanding kelompok umur anak-
anak, ditemukan sebagian besar kelompok umur anak yang mengalami respon
cemas yang lebih berat dibanding kelompok umur dewasa (Hawari, 2011).
Berdasarkan tabel 4.1 pendidikan terakhir responden yang terbanyak
adalah SD yaitu (40,0%), faktor pencetus yang dapat menyebabkan terjadinya
kecemasan salah satunya adalah status pendidikan. Tingkat kecemasan sangatlah
berhubungan dengan tingkat pendidikan seseorang dimana seseorang akan dapat
mencari informasi atau menerima informasi dengan baik sehingga akan cepat
mengerti akan kondisi dan keparahan penyakitnya dan dengan keadaan yang
seperti ini akan menyebabkan peningkatan kecemasan pada orang tersebut.
Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan tentang pre operasi yang mereka peroleh. Dari
kepentingan keluarga pendindikan itu sendiri amat di perlukan seseorang agar
lebih tangkap dengan adanya masalah kesehatan dan bisa mengambil tindakan
77
kecemasan pasien pre operasi. Kekuatan hubungan dalam kategori sedang yaitu
r=0,402 berada pada interval 0,400-0,600.
Caring dalam keperawatan adalah hal yang sangat mendasar, caring
merupakan jantung profesi artinya sebagai komponen yang unik, fundamental
dan menjadi fokus sentral dari pelayanan keperawatan. Salah satu bentuk
pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat yang merupakan inti
dalam praktek keperawatan profesional (Sobirin dalam Hidayati, 2012). Tujuan
dari caring adalah memberikan rasa aman dan nyaman untuk menurunkan
kecemasan. Perawat hendaknya menyediakan waktu untuk mendengarkan
keluhan pasien. Berikanlah dorongan dengan sikap yang ramah, bersahabat tapi
tegas, tidak menunjukkan perasaan jengkel atas tingkah lakunya tetapi sebaliknya
mencoba untuk mengerti perasaan pasien.
Brunton dan Beaman (2000) Chrisnawati (2011) menyederhanakan 10
faktor karatif dari Jean Watson ini menjadi 5 karatif faktor yaitu kehadiran
perawat, rasa hormat, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang profesional,
memiliki hubungan yang positif, dan perhatian terhadap pengalaman orang lain.
Untuk mewujudkan perilaku caring, diperlukan kehadiran sebagai sarana untuk
menginformasikan manfaat caring pada pasien. Hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukana oleh Potter dan Perry (2009) bahwa kehadiran diperlukan oleh
perawat untuk menawarkan pelayanan kepada pasien agar mendapatkan
dukungan, kenyamanan atau dorongan untuk mengurangi perasaan yang tidak
diinginkan atau untuk menenangkan hati. Sedangkan menurut Swanson dalam
Tomey & Alligood, 2006 kehadiran yang telah terwujud melalui kontak mata,
bahasa tubuh, nada suara, mendengarkan, serta memiliki sikap positif dan
bersemangat yang dilakukan perawat akan membentuk suasana keterbukaan,
saling mengerti dan saling berarti untuk kesehatan pasien.
Perilaku caring telah memerankan bagian penting dalam dunia
keperawatan, sejak dulu keperawatan selalu meliputi empat konsep yang
merupakan paradigma dalam dunia keperawatan yaitu: Merawat adalah apa yang
79
kita lakukan, manusia adalah sasaran dari apa yang kita lakukan (kepada siapa
kita melakukannya). Kesehatan adalah tujuan dari tindakan perawatan dan
lingkungan adalah tempat di mana kita merawat, inti dari semua teori tentang
keperawatan adalah melakukan dan menguraikan empat konsep tersebut, tetapi
sekarang merawat juga didefinisikan sebagai "kepedulian", yang kini sudah
menjadi konsep paradigma yang kelima (Watson, 2007). Para pakar keperawatan
menempatkan caring sebagai pusat perhatian yang sangat mendasar dalam
praktek keperawatan, karena banyak peneliti tentang kepedulian mengungkapkan
bahwa harapan pasien yang tidak terpenuhi jarang berhubungan dengan
kompetensi, tetapi lebih sering karena pasien merasa perawat tidak peka terhadap
kebutuhan mereka atau kurang menghargai sudut pandang mereka singkatnya
“kurang peduli’’ (Binshop, 2006).
Perilaku caring merupakan bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan
tugasnya. Inti rasa tanggung jawab itu ialah kepekaan perawat terhadap
penderitaan klien dan keluarga, serta peduli dengan situasi dan kondisi
lingkungan dimana klien dirawat. (Wolf. et all, 2014). Perawat yang caring,
cerdas dan terampil akan memberikan keamanan, kenyamanan dan kepuasan
pada klien dan keluarga serta membawa dampak positif terhadap citra rumah
sakit dan citra profesi perawat di mata klien, keluarga bahkan masyarakat pada
umumnya (Christenseen, 2009). Seorang perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan harus mencerminkan perilaku caring dalam setiap tindakan
(Sukmawati, 2009).
Menurut Hidayati, Widodo, dan Kartinah, (2013) yang menyatakan
bahwa sebagian besar atau sebanyak 69,0% responden, perilaku caring perawat
pada pasien masuk dalam kategori cukup. Caring dalam keperawatan adalah hal
yang sangat mendasar, caring merupakan jantung dari profesi, artinya sebagai
komponen yang unik, fundamental dan menjadi fokus sentral dari keperawatan.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat yang
merupakan inti dalam praktek keperawatan professional.
80
C. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak mengontrol variabel
pengganggu yaitu usia, pengalaman, dukungan, jenis kelamin dan
pendidikan yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan responden.
2. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data
pasien, sehingga jawaban yang diperoleh dari responden hanya terbatas pada
pertanyaan dalam kuesioner akan lebih baik lagi jika data dilengkapi dengan
observasi untuk mengetahui perilaku caring perawat.
3. Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaiutu penelitian ini hanya
menggunakan 25 responden, untuk peneliti diharapkan dapat menambah
jumlah responden dalam penelitian selanjutnya.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Terdapat keeratan hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi di ruang bedah RSUD Panembahan Senopati
Bantul dengan nilai r sebesar 0,402 masuk dalam kategori sedang.
2. Perilaku caring perawat di ruang melati RSUD Panembahan Senopati
Bantul (52,0%) masuk dalam kategori cukup.
3. Tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Panembahan
Senopati Bantul (48,0%) berada pada kategori sedang.
4. Ada hubungan signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat
kecemasan di RSUD Panembahan Senopati Bantul, ditunjukan dengan
hasil uji statistik menggunakan Somer’s dengan nilai P Value = 0,013
(P<0,05).
B. Saran
1. Bagi Menejemen RSUD Panembahan Senopati Bantul
Diharapkan dapat mengevaluasi caring perawat serta mengembangkan
penelitian ini, sehingga dapat melakukan intervensi yang tepat untuk
mengatasi masalah mengenai tingkat kecemasan pasien preoperasi terhadap
caring perawat.
2. Bagi Kepala Ruang Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul
Diharapkan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan perawat di Ruang Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul
melalui peningkatan caring perawat dengan di adakannya evaluasi setiap
bulan nya.
3. Bagi Perawat di Ruang Melati RSUD Panembahan Senopati Bantul
Agar lebih meningkatkan caring perawat dalam tindakan keperawatan
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.
83
84
Alligood, Martha, R., Tomey, Ann, M. (2010). Nursing Theorist and Their Works,
Seventh Edition. St. Louis. Missouri: Mosby Elsivier.
Chrisnawati. (2011). A Relational Analysis On The Caring Efficacy And The Caring
Behaviors Of Nurses In Suaka Insan Banjarmasin Hospital in Indonesia.
Thesis, SPUP.
Christensen, P. J., & Kenney, J. W. (2009). Proses Keperawatan: Aplikasi Model
Konseptual, ed.4.Jakarata: EGC
Dwidiyanti, M. (2011). “Caring’ kunci sukses perawat/Ners Mengamalkan Ilmu.
Semarang: Hasani
Fitriani, (2010). Jurnal Hubungan Pendidikan Ilmiah Volume Ii1 No. 2 . Jakarta
Gant, N., & Cunningham, F. (2010). Dasar-Dasar Genekologi Dan Obstetri. Jakarta:
EGC
Habibah, F., Hartati, T., dan Ernawati. (2016). Hubungan Caring Perawat Dengan
Tingkat Kecemasan Pasien Baru Di Rawat Jalan RSUP DR. Kariadi
Semarang. http://jurma.unimus.ac.id, diakses pada tanggal 20 Juni 2017
Hawari, Dadang. (2011). Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta:
FKUI
Hidayat, A. (2008). Pengantar Konsep Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika
Hidayat, A.A.A. (2010). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep Dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. A. (2012). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Hidayati, N., Widodo, A., dan Kartinah. (2012). Hubungan Perilaku Caring Perawat
Dengan Tingkat Kecemasa Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi.
eprints.ums.ac.id/27204/16/02_NASKAH_PUBLIKASI.pdf, diakses
tanggal 20 Juni 2017
Jayus. (2011). Etika Berkomunikasi Dalam Islam dalam http://www,share-
pdf.com/2014/1/18/5c347c09fl004483bdddc16e7dc5040f/umri-
komunikasi Etika-Berkomunikasi-Dalam-Islam.htm, diakses pada
tanggal 18 April 2017
Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Praktik Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC.
Muhlisin, A dan Ichsan, B. (2008). Aplikasi Model Konseptual Caring Dan Jean
Watson Dalam Asuhan Keperawatan. Berita ilmu keperawatan ISSN
1979-2697, vol. No. 3, september : 147-150
Muttaqin & Sari. (2013). Asuhan Keperawatan Preoperatif, Konsep, Proses Dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Nadeak, J, R. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi di Ruangan RB2 RSUP HAM Medan. Abstract.
Universitas Sumatera Utara
NANDA Internasional. (2012). Nursing Diagnoses, Definition And Classification
2012-2014. Editor Herdman, TH, editor Bahasa Indonesia Ester, M.
Jakarta: EGC
Nasir, A., & Muhith, A. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika
Nasir, A., Muhith, A., & Ideputri, M.E. (2011). Buku Ajar: Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Novieastari, E. (2009). Perilaku Caring Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan. UI,
Jakarta. Available From: http://ebursa.depdiknas.go.id/. Diakses tanggal
26 Maret 2017
Pieter, H. Z., Janiwarti, B., & Saragih, M. (2011). Pengantar Psikopatologi untuk
Keperawatan. Jakarta: Kencana
Potter. A. Patricia & Perry. G. Anne. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Jakarta : EGC.
Puspita, R. A. (2014). Gambaran Peran Perawat sebagai Care Giver dalam Perawatan
Pasien PPOK selama Dirawat di RS paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
Diakses dari:http://repository.uksw.edu/handle/23456789/5314. Dikases
tanggal 14 Agustus 2017.
Rohmawati, A., Hartiti, T., dan Machmudah (2012). Hubungan Pemberian Informed
Consent Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Di
Instalasi Rawat Inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Jurnal
Keperawatan: Vol. 5 No. 1 Maret 2012 : 57-70
Susetyowati., Ija, M., dan Mahmudi, A. (2010). Konsep Bedah Mayor Pre Operasi.
Jakarta : EGC
KUESIONER PENELITIAN
No Responden :
Tanggal :
I. Data Demografi
Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda () pada tempat yang
disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Nama :
Usia :
Wanita
Tingkat Pendidikan : SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
Pekerjaan : Buruh
PNS
Pegawai swasta
Keluarga :
Teman :
1. Identitas Responden
Nama :
Jenis kelamin :
Umur : ……… Tahun
2. Petunjuk Pengisian
a) Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik danteliti, kemudian berilah jawaban yang bener
menurut saudara/i
b) Beri tanda checklis ( ) pada salah satu kolom jawaban yang saudara pilih.
Anda bisa memilih salah satu alternatif jawaban sebagai berikut”
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak setuju (ST)
Sangat Tidak Setuju (STS)
c) Setiap jawaban akan kami jaga kerahasiaannya
1. Identitas Responden
Nama :
Jenis kelamin :
Umur : ……… Tahun
2. Petunjuk Pengisian
a) Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik danteliti, kemudian berilah jawaban yang bener
menurut saudara/i
b) Beri tanda checklis ( ) pada salah satu kolom jawaban yang saudara pilih.
Anda bisa memilih salah satu alternatif jawaban sebagai berikut”
0: Tidak ada gejala sama sekali
1: Satu gejala dari pilihan yang ada
2: Separuh dari gejala yang ada
3: Lebih dari separuh gejala yang ada
4: Semua gejala yang ada
c) Setiap jawaban akan kami jaga kerahasiaannya
(HARS)
No Gejala-gejala Skor
0 1 2 3 4 Kode
1 Perasaan Cemas
Cemas
Firasat buruk
Takut akan pikiran sendiri
Mudah tersinggung
2 Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Tidak bisa istirahat tenang
Mudah terkejut
Mudah menagis
Gemeteran
Gelisah
3 Ketakutan
Pada gelap
Pada orang asing
Ketika ditinggal sendiri
Pada binatang besar
Pada keramainan lalu lintas
Kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur
Sukar untuk tidur
Terbangun malam hari
Tidur tidak nyenyak
Bangun dengan lesu
Banyak mimpi-mimpi
Mimpi buruk
Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecemasan
Sukar konsentrasi
Daya ingat menurun
Daya inget buruk
6 Perasaan Depresi
Hilang minat
Berkurangnya kesenangan pada hobi
Sedih
Bangun dini hari
Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7 Gejala Somatik/fisik( otot)
Sakit dan nyeri di otot-otot
Kaku
Kedutan otot
Gigi gemerutuk
Suara tidak stabil
8 Gejala Somatik/fisik (sensorik)
Telinga berdenging
Penglihatan kabur
Muka merah atau pucat
Merasa lemes
Peresaan seperti di tusuk-tusuk
9 Gejala kardiovaskuler
Denyut jantung cepat
Berdebar-debar
Nyeri dada
Denyut nadi mengeras
Rasa lesu/ lemas seperti mau pingsan
Detak jantung menghilang (berhenti
sejenak)
10 Gejala Respiratorik
Rasa tertekan atau sempit didada
Rasa tercekik
Sering menarik nafas
Nafas pendek/sesak
11 Gejala Gastrointestinal (pencernaan)
Sulit menelan
Perut melilit
Gangguan pencernaan
Nyeri sebelum dan sesudah makan
Perasaan terbakar di perut
Rasa penuh atau kembung
Mual
Muntah
Buang air besar
Sukar buang air besar
Kehilangan berat badan
12 Gejala Urogenital ( perkemihan dan kelamin)
Sering buang air kecil
Tidak dapat menahan seni
Merasa dingin
Ejakulasi dini
Eresi hilang
Importensi
13 Gejala Autonom
Mulut kering
Mulut merah
Mudah berkeringat
Kepala terasa berat
Kepala terasa sakit
Bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku (sikap) pada saat wawancara
Gelisah
Tidak tenang
Jari gemetar
Kerut kuning
Otot tegang /mengeras
Nafsu pendek dan cepat
Muka merah
Jumlah Nilai Angka (Total Score)