Anda di halaman 1dari 9

Tasya Alfi Laila Rajagukguk (5173144029)s

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Karakter Mahasiswa

Mahasiswa adalah label yang diberikan seseorang yang sedang menempu pendidikan
tingkat tinggi di sebuah perguruan tinggi. Di indonesia sendiri mahasiswa memiliki peran yang
sangat penting dalam pembangunan bangsa.

Responden yang kami teliti ialah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan yang kebanyakan mahasiswanya yaitu perempuan.
Respon mahasiswa yang kami teliti memiliki respon yang sebgaian positif dan sebgaian negative
dikarenakan mahasiswa tersebut menganggap angket tersebut tidak penting . pada saat kami
menyebarkan angket tersebut mahasiswa memiliki banyak karakter, yaitu salah satunya ada
sebgian yang peduli dengan angket yang kami berikan sehingga mengisinya benar-benar yang
sesuai dengan kehidupan mereka, adapula yang mengisi dengan ikut-ikut kawan dan dan tidak
sesuai dengan apa yang seharusnya di menjadi jawaban mahasiswa tersebut bahkan dalam satu
kelas ada salah satu yang tidak mengisi sehingga kami harus mencari responden di lain kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Krim Pemutih

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Krim Pemutih adalah krim untuk menghilangkan,
menipiskan, atau mencegah timbulnya noda pada kulit.

Krim pemutih adalah kumpulan berbagai macam zat yang dicampur menjadi krim yang
berfungsi untuk menghilangkan noda hitam pada kulit, sehingga kulit tampak lebih putih bersih
dan berseri.

2.2 Zat yang Terdapat pada Krim Pemutih Wajah

2.2.1 Hidrokinon ( Hydroquinone)

Hidrokinon termasuk golongan obat keras dan masuk golongan senyawa kimia yang bersifat
larut dalam air. Hidrokinon banyak digunakan pada produk kosmetik, karena sifatnya sebagai
antioksidan yang berperan dalam proses pembentukan melanin, sehingga mengurangi warna
gelap pada kulit. Zat ini boleh digunakan sebanyak 2%-4%. Namun, meskipun hidrokinon
memiliki nilai positif tetap tidak bisa merubah kosmetik berbahaya menjadi layak digunakan.
Karena bahaya kosmetik yang berbahan kimia kadang lebih buruk dari yang dibayangkan.

2.2.2 Merkuri atau Air Raksa

Merkuri/Hg merupakan zat berbahan kimia yang paling terkenal berbahaya yang terdapat pada
kosmetik, sehingga akan mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh.

Merkuri merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6 yang
berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun.

2.2.3 Rhodamin B

Rhodamin B adalah zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri kertas dan tekstil.
Rhodamin B juga bersifat polar dan sangat banyak digunakan pada jenis produk yang masuk
kategori kosmetik berbahaya.

Adanya gugus –COOH dan ionpair pada atom O serta N membuat kepolarannya tidak diragukan
lagi. Zat ini sering digunakan sebagai zat pewarna kosmetikdan makanan.

2.2.4 Tretinoin atau Asam Retinoid (Retin –A)


Tretinoin atau asam retinoid adalah bentuk asam atau bentuk aktif dari vitamin A (retinol) yang
sering didapati pada kosmetik berbahaya. Bahan ini sering dipakai antara lain: pengobatan
jerawat, pemutih kulit, dan mengatasi kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

2.3 Ciri-ciri Krim Pemutih Wajah yang Berbahaya

2.3.1 Tidak Memiliki Surat Ijin Resmi BPOM

Ciri-ciri kosmetik berbahaya dimulai tidak mencantumkan surat ijin resmi dari BPOM yang
sering dilabelkan pada berbagai produk yang sudah melalui pengawasan badan tersebut. Jika
tidak ditemukan dalam kemasan maka perlu diwaspadai bahwa produk tersebut merupakan
produk yang palsu dan berbahaya terhadap kesehatan.

2.3.2 Memiliki Bau yang Menyengat

Produk kosmetik yang berbahaya memiliki bau yang tajam dan menggunakan aroma parfum
yang akan menghilangkan dan menyamarkan bau logam berat yang digunakan.

2.3.3 Warna Krim Mencolok dan Lengket

Produk kosmetik yang berbahaya akan memiliki warna yang mencolok seperti putih yang
mengkilam dan terasa lengket karena dicampur dengan bahan seperti bedak atau krim yang
diformulasikan menggunakan berbahan bahaya.

2.3.4 Hasil Lebih Cepat

Produk kosmetik yang berbahaya akan menyebabkan wajah akan terasa cepat putih dengan
menggunakan atau memakai beberapa kali saja, karena didalam produk tersebut terdapat zat
merkuri atau hidrokinon didalamnya.

2.3.5 Menyebabkan Ketergantungan

Produk kosmetik yang berbahaya akan mengakibatkan adiksi atau ketergantungan dimana ketika
sudah tidak menggunakan produk yang sama lagi wajah akan kembali kesemula. Pemakaian
yang terhenti akan menyebabkan wajah menjadi kusam.

2.4 Bahaya Krim Pemutih Wajah terhadap Kesehatan Tubuh

2.4.1 Hidrokinon

Dampak dari krim pemutih wajah yang terdapat zat kimia hidrokinon, yaitu:

a) Menyebabkan ruam pada kulit karena terbakar dan iritasi pada kulit.

b) Gagal ginjal.

c) Kanker darah atau Leukemia.


d) Kelainan fungsi hati.

2.4.2 Merkuri atau Hg

Dampak dari zat kimia merkuri dalam krim pemutih wajah, yaitu:

a) Kanker payudara, kanker serviks, kanker leher Rahim, dan kanker yang lainnya.

b) Merusaknya fungsi ginjal dan sistem saraf.

c) Bayi lahir premature dan cacat fisik.

d) Mual, pusing, dan pandangan mata kabur.

2.4.3 Rhodamin B

Dampak dari zat kimia Rhodaminn B pada krim pemutih wajah, yaitu:

a) Iritasi saluran pernapasan.

b) Iritasi saluran pencernaan.

c) Iritasi pada kulit dan mata.

d) Kanker

e) Kerusakan hati atau kanker hati.

2.4.4 Tretinoin atau Asam Retinoid (Retin –A)

Dampak dari tretinoin atau asam retinoid (Retin-A) pada krim pemutih wajah, yaitu:

a) Kulit kering dan mengelupas.

b) Kulit berwarna kemerahan dan kulit terbakar.

c) Cacat pada janin.


2.2. HASIL SURVEY

Berikut ini adalah hasil data dari 5 pertanyaan yang diambil dari angket yang membahasa
tentang “Kosmetika Pemutih” dengan Responden yang berjumlah 60 orang dari mahasiswa
jurusan PKK.

No No Pertanyaan Jawaban
Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah
1. 7. 23% 12% 23% 46%
2. 8. 8% 12% 37% 43%
3. 11. 13% 13% 30% 43%
4. 12. 13% 15% 28% 43%
5. 20. 0% 12% 30% 58%
Tabel hasil jawaban responden

1. Pada pertanyaan no 7 yaitu apakah anda selalu memperhatikan kandungan kimia pada
kosmetika pemutih yang digunakan ? respon menjawab pada pilihan “Selalu”23 %, “Sering”
berjumlah12 %, “Kadang-Kadang 23%, “Tidak Pernah 42%.
Maka dapat disimpulkan bahwa 42% mahasiswa jurusan PKK tidak banyak yang
memperhatikan kandungan bahan kimia dalam produk kosmetik pemutih yang mereka
gunakan.
2. Pada pertanyaan no 8 yaitu apakah anda yakin bahwa kosmetik pemutih yang digunakan
tidak mengandung bahan kimia berbahaya?
Banyak Respoden menjawab pada pilihan “Selalu”8%, “Sering” 12%, “Kadang-Kadang”
37%, “Tidak Pernah” 43%.
Maka dapat disimpulkan bahwa 43% mahasiswa jurusan PKK tidak yakin bahwa dalam
kosmetik pemutih tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
3. Pada pertanyaan no 11 yaitu sebelum membeli kosmetik pemutih apakah anda membaca
terlebih dahulu keterangan lebelnya?
Banyak Responden menjawab pada pilihan “Selalu”13%, “Sering”13%, “Kadang-
Kadang”30%, “Tidak Pernah 43%.
Maka dapat disimpulkan bahwa 43% mahasiswa jurusan PKK tidak pernah memperhatikan
label pada kemasanya.
4. Pada pertanyaan no 12 yaitu “ apakah sebelum membeli kosmetika pemutih anda
memperhatikan kode regristrasinya?
Responden menjawab pada pilihan “Selalu”13%, “Sering”15%, “Kadang-Kadang” 28%,
“Tidak Pernah”43%.
Maka dapat disimpulkan bahwa 43% mahasiswa jurusan PKK tidak pernah memperhatikan
kode registrasi kosmetika tersebut.
5. Pada pertanyaan no 20 yaitu “apakah kosmetik pemutih yang anda gunakan memberikan
reaksi perih dan timbul bercak merah pada kulit wajah?
Banyak Responden menjawab pada pilihan “Selalu 0%”, “Sering” 12%, “Kadang-Kadang”
30%,, “Tidak Pernah” 58%.
Maka dapat disimpulkan bahwa 58% mahasiswa jurusan PKK tidak pernah mengalami
reaksi perih dan timbul bercak merah pada kulit wajahnya.

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa jurusan PKK banyak yang
tidak memakai kosmetik pemutih, sehingga mereka tidak mengalami reaksi perih dan timbul
percak merah pada kulit wajah dan kelaina-kelainan seperti timbul jamur. Ada pula yang
sebagian membeli kosmetik namun tidak memperhatikan label dan tidak memperhatikan
kode regristrasinya.
Jawaban
Pertanyaan
Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah
1. 12 6 26 16
2. 9 6 28 17
3. 11 6 25 18
4. 6 9 27 18
5. 5 9 20 26
6. 4 4 25 27
7. 14 7 14 25
8. 5 7 22 26
9. 3 5 16 36
10. 3 11 17 29
11. 8 8 18 26
12. 8 9 17 26
13. 4 8 14 34
14. 6 11 25 18
15. 3 10 18 29
16. 12 7 27 14
17. 5 5 15 35
18. 0 5 11 44
19. 10 11 13 26
20. 0 7 18 35
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Krim pemutih adalah kumpulan berbagai macam zat yang dicampur menjadi krim yang
berfungsi untuk menghilangkan noda hitam pada kulit, sehingga kulit tampak lebih putih bersih
dan berseri.

Pada dasarnya penggunaan zat kimia pada krim pemutih atau pencerah sudah umum
digunakan braend-braend kosmetik. Hal ini bertujuan agar proses untuk mencerahkan kulit
terjadi lebih cepat, dengan catatan tidak melebihi takaran yang menyebabkan kerusakan pada
kulit. Dengan kata lain sesuai dengan ketentuan BPOM.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa jurusan PKK banyak yang tidak memakai
kosmetik pemutih, sehingga mereka tidak mengalami reaksi perih dan timbul percak merah pada
kulit wajah dan kelaina-kelainan seperti timbul jamur. Ada pula yang sebagian membeli
kosmetik namun tidak memperhatikan label dan tidak memperhatikan kode regristrasinya.

3.2 Saran

Bagi pengguna kosmetik atau krim kecantikan sebelum memilih produk pemutih atau
kecantikan hendaknya memperhatikan kandungan bahan kimia yang terdapat dalam produk
kosmetik yang akan dibeli serta lebel dan kode registrasi pada kemasan. Jika mengalami
kelainan-kelain pada kulit seperti timbul bercak dan jamur pada wajah hendaknya melakukan
konsultasi kepada dr.spesialis kulit untuk mengetahui ph kulit dan sensitifitas agar tidak terjadi
hal yang tidak diinginkan missal: kulit menjadi rusak, muka menjadi jerawat, flek hitam, dan
dampak negatif lainnya.

Hendaknya menggunakan krim pemutih wajah yang sudah dapat izin dari BPOM.

Anda mungkin juga menyukai