Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN OBSERVASI

TEKNOLOGI BERAT
Di DPUPKP Kabupaten Bantul – Yogyakarta
Jl.Panembahan Senopati, Palbapang Bantul

Disusun Oleh:

Angga Ervandiyanto 15509134020


Nanda Putra Wicaksana 15509134012
Yudi Wahyudin 15509134009
Pradhipta Mukti.P 15509134007
Ali Mahmudi 15509134005

TEKNIK OTOMOTIF – D3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
A. PROFIL INDUSTRI

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

bantul , Daerah Istimewa Yogyakarta. Adalah badan milik pemerintah yang

bergerak dibagian pekerjaan umum daerah seperti, Intalasi Jalan, saluran air

irigasi, Pemukiman perumahan, dan perbaikan apabila terjadi kerusakan fasilitas

milik negara akibat bencana alam, atau perawatn lainnya. Adapun Visi dan misi

yang dimiliki DPUPKP Kabupaten Bantul – Yogyakarta , antara lain:

Visi

Untuk mendukung VISI Pemerintah Kabupaten Bantul “ Bantul Projotamansari,

Sejahtera, Demokratis, dan Agamis “, maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Bantul menetapkan VISI sebagai berikut:

"Mewujudkan Peningkatan Pelayanan Masyarakat Melalui


Pelaksanaan Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Jalan Dan
Cipta Karya di Kabupaten Bantul".

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa dengan mewujudkan peningkatan

pelayanan kepada masyarakat Bantul. Dinas Pekerjaan Umum harus

melaksanakan program pembangunan Prasarana dan Sarana di Bidang Jalan dan

Cipta Karya secara berkesinambungan sesuai dengan Perencanaan Strategis

selama 5 tahun.
Misi

Untuk mewujudkan VISI Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tersebut

disusun MISI Organisasi sebagai berikut :

1) Meningkatkan pelayanan di sektor transportasi, sub sektor Prasarana Jalan di

Kabupaten Bantul.

2) Meningkatkan pelayanan di sektor Perumahan dan Permukiman serta

pengembangan wilayah secara terpadu di Kabupaten Bantul.

3) Mendukung peningkatan pelayanan masyarakat pada sektor Kesehatan,

Pendidikan, Perdagangan dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah di

Kabupaten Bantul.

4) Melaksanakan penyusunan pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan tata

ruang dan bangunan;

5) Memberikan pelayanan yang optimal dalam hal peningkatan derajat

kesehatan masyarakat melalui pelayanan sampah, tinja, taman dan

permakaman.

Dan untuk mencapai Visi dan Misi ini, DPUPKP Kabupaten Bantul, memiliki

strategi untuk mencapainya, yaitu:

1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui Diklat Teknis dan Perguruan

Tinggi.

2) Memanfaatkan UPT yang ada yaitu UPT Kebersihan Pertamanan

Persampahan dan Pemakaman dalam memberikan dukungan PAD Kabupaten

Bantul.
3) Melaksanakan tugas-tugas Pembangunan di Bidang Jalan, sesuai dengan

Renstra DPU melalui program-program antara lain Pemeliharaan Rutin Jalan,

Jembatan dan Gorong-Gorong, Rehabilitasi Jalan, Peningkatan Jalan.,

Pembangunan dan Penggantian Jembatan serta Pemasangan Lampu

Penerangan Jalan. Sedangkan untuk Bidang Cipta Karya adalah Perbaikan

Perumahan dan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan, Program Penyediaan

dan Pengelolaan Air Bersih, Program Penyehatan Lingkungan Permukiman,

Program Rehabilitasi Pasar, Program Revitalisasi SD/MI dan Program

Rehabilitasi Gedung Kantor Pemerintah Daerah serta Program Rehabilitasi

dan Pembangunan Puskesmas.

4) Mengupayakan pada akhir tahun 2009 semua jalan-jalan Kabupaten beraspal

dan strategis dalam kondisi mantap.

5) Melaksanakan Pemeliharaan Rutin dan pengadaan tambahan alat-alat berat

(motor wals, loader, back hoe), pengadaan mobil tinja, mobil tangki air, dump

truk, dan truk sampah, untuk peningkatan pelayanan masyarakat dan

mendukung PAD.

6) Meingkatkan sarana operasional berupa pengadaan armada terutama truk

pengangkut sampah.
TUJUAN ORGANISASI.

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul

tersebut, diperlukan Tujuan Organisasi yang jelas dan disepakati oleh instansi

terkait sebagai berikut:

1) Mewujudkan kondisi jalan dan jembatan Kabupaten Bantul menjadi

mantap.

2) Menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan

permukiman dengan mengikutsertakan peran aktif masyarakat.

3) Meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD)

4) Membantu peningkatan pelayanan masyarakat di bidang Kesehatan,

Pendidikan, Perdagangan dan Pemerintahan.

5) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia Aparatur Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.

SASARAN.

Untuk dapat mencapai tujuan program tersebut diatas diperlukan penetapan

Sasaran Pembangunan yang terukur dan realistis. Faktor-faktor yang perlu

diperhatikan dalam menetapkan Sasaran Pembangunan antara lain adalah

permasalahan mendesak yang harus segera diatasi, aspirasi yang berkembang di

masyarakat melalui Open House, UDKP/Musrenbang, dan Pansus DPRD

dikaitkan denga potensi kemampuan daerah dengan mempertimbangkan

kemampuan dana yang ada. Sasaran Pembangunan mengacu pada Renstra DPU

Kabupaten Bantul yang pada hakekatnya mendukung keberhasilan sasaran sesuai

Renstra Kabupaten Bantul.


B. UNIT ALAT BERAT

1. Varian

Dalam observasi yang dilakukan di DPUPKP Kab. Bantul terdapat beberapa

alat berat diantaranya :

- Excavator - Dozer

- Tandem roller

- Asphalt paver

- Backhoe loader

Dari sekian alat berat yang berada di tempat lokasi obsevasi lebih digunakan

untuk pembuatan jalan atau pengaspalan, pembuatan irigasi saluran air dan

lainnya. Kebanyakan alat berat yang berada di lokasi observasi dalam keadaan

off tau sudah tidak dipergunakan, hanya beberapa saja yang masih digunakan.

Pada pengamatan yang dilakukan di fokuskan pada alat berat “ BACKHOE

LOADER “ karena alat tersebut masih digunakan dan masih di rawat.

2. Kapasitas

Jenis alat berat yang dilakukan pengamatan yaitu “BACKHOE LOADER “

Model 280, tahun pembuatan 2006, dengan power mesin 68.5 KW, dan Massa

8000 Kg.
- Spesifikasi
- Langkah gerak alat berat
3. Penggunaan

Berfungsi untuk menggali, penggunaannya hampir sama dengan wheel loader,

dimana landasan kerja untuk Backhoe Loader relatif rata, kering dan kokoh.

Dipergunakan terutama apabila pada pengoperasiannya dituntut mobilisasi

yang tinggi agar tidak merusak landasan kerja serta tidak diperlukan traksi

yang tinggi. Fungsi excavator dengan bucket yang kecil sesuai untuk pekerjaan

pada pemeliharaan saluran pada jalan raya, penggalian pada pekerjaan utilitas,

serta untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line), dan lain

sebagainya.

Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment), alat ini dapat juga

dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan. Dengan

demikian memungkinkan alat ini bekerja ditempat yang relatif sempit

sekalipun.

Fungsi utamanya adalah untuk memuat material ke dalam alat pengangkut

dimana hampir sama dengan dozer shovel untuk mengangkut dari stock pile ke

atas dump truck, mengisi hopper pada AMP, Batching plant dan Crushing

Plant. Penggunaan pada areal yang datar terdapat tiga metode dalam mengisi

muatan ke dalam truck, yaitu :

- Metode “shape loading” yaitu truck bergerak maju saat backhoe loader

mengambil material dari stock pile, dan truck bergerak mundur saat truck

akan dimuati oleh loader.


- Metode “V-shape loading” pada metode ini truck tidak bergerak, pada saat

pengisian material sampai penuh dan backhoe loader bergerak maju

mundur membentuk huruf V dari arah pengambilan material keposisi

truck.

- Metode “pass loading” metode ini digunakan apabila backhoe loader

tersedia dua unit atau lebih, truck bergerak dari bloader ke loader yang lain

sampai terisi penuh.

C. MANAJEMEN PERAWATAN ALAT BERAT

D. PERSONE & JOB

E. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

1) Corrective dan Preventive/pencegahan


Perawatan korektif yaitu perawatan pada alat berat setelah terjadi ketidak
normalan bagaian-bagian tertentu pada alat berat tersebut. Perawatan ini
dapat dilakukan dengan penggantian atau penyetelan bagian-bagian
tersebut setelah mesin/unit dioperasikan 10 jam. Dengan kata lain
perawatan korektif adalah perawatan pemeriksaan, penyetelan, dan
penggantian. Dengan melakukan kegiatan perawatan korektif ini dapat
memberikan keuntugan yaitu bagian-bagian alat berat yag telah rusak atau
mengalami troubleakan bisa kembali ke keadaan normal sehingga dapat
bekerja dengan efektif.
Perawatan preventive yaitu perawatan yang dilakukan terhadap alat berat
guna mencegah kerusakan-kerusakan yang akan mungkin terjadi apabila
tindakan tersebut tidak dilakukan setelah mesin/unit dioperasikan 10 jam.
Dengan kata lain perawatan preventive adalah untuk mencegah sebelum
terjadi kerusakan setelah mesin/unit dioperasikan 10 jam. Dengan
melakukan perawatan preventive ini dapat diperoleh keuntungan-
keuntungan anatara lain: Mengurangi kerusakan, biaya operasi menjadi
lebih hemat, keamanan alat-alat berat yang kita miliki terjamin dengan
baik.
Pemeriksaan meliputi :
1. Pemeriksaan monitor panel
Monitor level oli mesin
Monitor ini memperingatkan operator jika oli pada engine oil
pan menetes atau berkurang. Jika oli pan mesin rendah,
monitor akan berkedip, jika berkedip oil pan perludiperiksa
kemudian ditambahkan oli.
Monitor penggantian oli.
Monitor ini meperingatkan operator jika waktu yang disetel
sudah lewat setelah pergantian oli, lampu ini akan memberikan
informasi tentang kapan menggati oli, sesuai dengan yang kita
setel sejakawal atau pada saat mengisi oli sebelumnya dengan
melihat penggantian oli pada manual book yang telah
disediakan oleh pabrik pembuat alat berat tersebut. Jika lampu
pada tanda monitor ini menyala maka operator harus
mengganti oli mesin dengan yang baru.
Monitor level bahan bakar.
Monitor ini memperingatkan operator jika level bahan bakar
yang tersisa dalam tangki bahan bakar. Jika bahan bakar yang
tersisa di dalam tangki bahan bakar kurang maka lampu
indikator pada monitor ini akan menyala, maka perlu
ditambahkan bahan bakar.
Monitor level pengisian.
Monitor ini menggambarkan ketidak normalan pada sistem
pengisian (charge ) ini dilakukan saat mesin menyala atau
mesin di hidupkan. Jika lampu monitor menyala, periksa
kekencangan V-belt, jika ketidaknormalan ditemukan.
Monitor kontrol penyumbatan air cleaner.
Monitor ini memperingatkan operator jika Air cleaner
tersumbat, jika menyala berkedip, matikan mesin dan lakukan
pemeriksaan kemudian bersihkan air cleaner . Setelah
pemeriksaan dilakukan maka mesin dihidupkan lagi untuk
memeriksa kerja dari air cleaner tadi.
Monitor tempratur air pendingin.
Monitor ini memperingatkan operator bahwa tempratur air
pendingin mesin naik atau tidak. Jika temperatur air pendingin
mesin terlalu tinggi lampu monitor akan menyala dan sistem
pencegahan overheat secara otomatis bekerja untuk
mengurangi kecepatan mesin.
Monitor pre-heating
Jika tekanan lubrikasi mesin di bawah normal, monitor ini
akan menyala dan buzzer berbunyi. Jika lampu menyala,
matikan enginedan periksa oli pada oli pan dan sistem
lubrikasi, kemungkinan ada kebocoran.
Monitor swing lock.
Lampu monitor menandakan waktu pre-heatingyang
diperlukan saat mesin di start pada temperatur ambien
dibawah 00. Lampu monitor menyala saat tombol start pada
posisi heat dan menyala setelah 30 detik, yang
menandakan pre-heating selesai, dan mati setelah 10 detik. pre
-heating ini tujuannya untuk memanaskan ruang bakar mesin
yang akan menjadi awal pembantu pembakaran.
Gaugedan Meter.
Gauge dan Meter ini memberitahukan tentang informasi
jumlah bahan bakar (gauge bahan bakar), tempartur air
pendingin (temprature gauge), service metre, dan gauge
yang lainnya yang semuanya ini memberikan informasi
tentang keadaan dari komponen mesin itu tersebut,
sesuai dengan sender yang di kirim dari komponen yang
diukur.
Tombol-tombol operasi lainnya dan kontrol panel .
Tombol-tombol operasi ini sebagai kendali jalannya alat berat
sehingga perlu sekali pemeriksaan atau pengontrolan yang
dilakukan secara rutin agar alat berat dapat dioperasikan
dengan baik. Sebagai contoh monitor panel dan kontrol panel
pada alat berat memiliki variasi yang banyak tergantung merek
dan jenis dari alat berat itu sendiri. Bentuk kontrol panel dan
monitor panel ini di sesuaikan dengan fungsi dan kerja dari alat
berat tersebut. Salah satu contoh kontrol panel dan monitor
panel yang dimiliki oleh alat berat ditunjukkan pada gambar di
bawah ini yaitu monitor panel untuk Backhoe Loader Model
280, produk Terex yang merupakan salah satu produsen alat
berat.
2. Pemeriksaan dari kerusakan, keausan, ruang main di peralatan
kerja, silinder, sambungan dan slang (hose).
3. Pastikan bahwa tidak kerusakan, keausan dan kebocoran pada
silinder ( arm cylinder , boom cylinder , silinder sudu pengeruk)
serta pada sambungan-sambungan yang lainnya. Jika terdapat
ketidaknormalan segera diperbaiki. Agar komponen-kopmponen
alat berat dapat bekerja dengan baik dan dapat saling mendukung
sehingga kerjanya pun optimal sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin apakah diantara
tanda FULL dan LOW pada tangki cadangan radiator.
Pemeriksaan air pendingin ini kaitannya dengan fungsi pendingin
yang akan mempengaruhi kinerja dari sistem pendinginan, fungsi
dari sistem pendingin ini adalah untuk menyerap dan membuang
panas dari mesin dan melepaskannya ke udara luar dengan peranta
ra air atau udara.
5. Pemeriksaan Baterai

Pemeriksaan baterai ini berfungsi untuk menjaga agar bateray


selalu dalam keadaan siap dan kondisi yang baik sehingga suplay
tegangan listrik pada electrical wiring akan tersuplay dengan baik.
Bateray juga dapat dengan mudah untuk di isi kembali oleh sistem
pengisian yang ada. Adapun cara atau teknik pemeliharaan bateray
adalah :
 Bersihkan permukaan baterai dengan air soda dan
menggunakan kuas,kemudian keringkan dengan lap sampai
kering.
 Bersihkan kutub–kutub baterai dengan alat khusus. Jika
tidak ada, pakailah sikat kuningan/kertas gosok halus.

 Periksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang


tepat yaitu antara Upper Level dengan Lower Level, pada
baterai tanpa tanda permukaan pelat sel harus tertutup 8
mm.
 Bila kurang jangan diisi dengan air biasa, isilah dengan air
suling atau air accu.
 Perhatikan posisi pengikatan dan klem baterai harus kuat
agar baterai tidak goyang saat kendaraan berjalan atau
bekerja, sehingga dapat retak, elektrolit tumpah.
pemasangan yang kuat akan mengurangi kerugian tegangan
pada terminal, panas yang timbul pada terminal ataupun
korosi.
6. Pemeriksaan air cleaner atau saringan udara.
Lakukan pengecekan pada panel monitor, apakah lampu tanda
clogging air cleaner berkedip, jika ya maka segera lakukan
pembersihan air cleaner , jika masih tersumbat lakukan
penggantian.
 Melepas elemen air cleaner lalu bersih kan dengan
semprotan udara bertekanan dari sisi dalam ke sisi luar.
 Jika elemen tersebut masih dapat digunakan pasanglah
kembali elemen tersebut pada cover.
 Memasang pengunci dengan tepat dan tutup kembali pintu
kiri belakang.
7. Pemeriksaan jumlah oli mesin
Pemeriksaan ini untuk mengetahui jumlah oli mesin dan keadaan
oli mesin, apakah masih baik atau tidak. Penggantian oli ini sesuai
dengan petunjuk yang ada pada manual book masing-masing jenis
alat berat itu sendiri. Jumlah oli juga harus diperiksa dengan
melihat tanda batas pada dipstick oli, tambah oli jika diperlukan
melalui saluran pengisi dengan melihat tabel oli yang diijinkan.
Cara anya adalah sebagai berikut:
 Membuka penutup engine pada mesin.
 Melepaskan batang pengukur lalu bersihkan.
 Memasukan kembali batang pengukur sepenuhnya kedalam
pipa pengisian oli, kemudian tarik.
 Mengembalikan level oli ada pada posisi antara H dan L,
jika level oli di bawah L maka tambahkan oli yang sesuai
pada lubang pengisian.
8. Pemeriksaan Horn(Klakson)
Horn sangat perlu diperiksa dan diadakan perawatan karena horn
ini sangat penting untuk memberi tanda kepadakendaraan lain yang
ada disekitar alat berat. Hornini juga terutama berperan pada saat
jalan menikung sehingga keselamatan orang ma upun barang akan
terjamin.
9. Pemeriksaan kebocoran oli dari peralatan hidrolik, tangkihidrolik,
slang-slang dan sambungan-sambungan.
 Pemeriksaan terhadap Parking Brake.
 Pemeriksaan yang dilakukan yaitu dengan mengamati pada
ruang operator apakah handle parking brake pada posisi
aktif atau tidak. Jika posisi parking brake tidak aktif
segeralah untuk menarik tuas tersebut.
 Pemeriksaan terhadap rel pegangan, baut-baut yang kendur.
 Pemeriksaan terhadap foot brake.

 Injak pedal rem sepenuhnya hingga berhenti.


 Jarak lintasan berada pada pusat pedal, sebaiknya
antara 70-90 mm.
 Jika jarak ini melebihi 90 mm, sebaiknya lakukan
penyetelan ulang
10. Pemeriksaan kerja rem.
Sistem rem merupakan sistem yang sangat berpengaruh terhadap
keamanan dalam mengoperasikan alat berat, dimana rem ini
berfungsi untuk memperlambat jalannya alat berat atau unit
enginese hingga dapat berhenti. maka dari itu pemeriksaan sistem
rem sangat penting dan harus dilakukan secara berkala termasuk
perawatan setelah 10 jam operasi yaitu, sebagai berikut:
 Pemeriksaan jarak pengereman yaitu dengan menjalankan
alat berat pada kecepatan 20 km/h lalu lakukan pengereman,
pastikan jarak pengereman tidak lebih dari 5 m. Jika jarak
pengereman lebih dari 5 m maka lakukan pengecekan
perbaikan dan penyetelan pada sistem rem yang tidak normal
ini, sampai diperoleh ukuran yang sesuai dengan standard
pada buku manual.
 Pemeriksaan Kemampuan kerja sistem rem yaitu dengan
memposisikan fuel control pada low idle , tekan pedal
kopling. Masukan transfer casepada posisi low untuk yang
memakai transfer dan transmisi pada speed 3. tekanpedal
rem, naikan putaran mesin secara perlahan sampai pada 1700
rpm dan lepas pedal kopling. Periksa apakah
mesin stall(akan mati) ketika unit tetap diam. Jika mesin
tidak stall(akan mati) maka lakukan pengecekan dan
perbaikan pada sistem yang tidak normal.
 Pemeriksaan kemampuan rem pada alat berat yang
menggunakan power train jenis torq flow transmision pada
intinya sama namun secara teknis terdapat perbedaan pada
pengoperasian pemindahan gigi dan tanpa adanya
pengopersian kopling. Pemindahan gigi dipo sisikan pada
FOREWARD gigi kedua, rem parkir kondisi bebas, lalu
gerakkan fuel controlagar kecepatan enginenaik hingga
kecepatan penuh. Pastikan bahwa mesin tidak bergerak, hal
ini menunjukan kemampuan rem normal. Jika mesin bergerak
maka lakukan pengecekandan perbaikan pada sistem yang
tidak normal.
11. Pemeriksaan kerja sistem steering
Fungsi dari kemudi adalah suatu sistem pengendali peralatan alat
berat yang dapat digunakan untuk membelokkan arah gerak lurus
unit menjadi kekiri atau kekanan pada sudut tertentu dari 00 – 3600
dari gerakan semula. Pemeriksaan yang perlu diperhatikan pada
sistem steering ini adalah secara rutin memberi pelumasan
pada steering linkage pada steering jenis manual yang
menggunakan steering linkage agar tidak tejadi keausan
antara kedua bagian yang bergesekan sehingga steering dapat
bekerja dengan baik dan efektif.

2) Jadwal perawatan periodik alat berat


a) Setiap 250 jam pertama :
 Jarak celah katup engine - Periksa
 Oli final drive – Ganti
 Filter oli sistem hidrolik ( case drain ) – Ganti
 Filter oli sistem hidrolik (pilot) – Ganti
 Filter oli sistem hidrolik (balik) – Ganti
 Olie swing drive – Ganti
 Element filter primer (water sparator) sistem bahan bakar –
Ganti
 Filter sekunder sistem bahan bakar - Ganti

b) Setiap 500 jam pertama :


 Breather karter engine – Bersihkan
 Oli engine dan filter – Ganti
 Element filter primer (water sparator) sistem bahan bakar –
Ganti
 Filter sekunder sistem bahan bakar – Ganti
 Filter ketiga sistem bahan bakar – Ganti
 Penutup tangki bahan bakar dan saringan - Bersihkan

F. SAFETY ITEM

Adapun peralatan safety yang digunakan saaat mengoperasikan alat berat oleh

karyawan antara lain:

1. Rompi Kerja
2. Sepatu Safety dan Boots

3. Helm Safety

4. Sarung Tangan

5. Ear Plug

G. ITEM PERAWATAN

H. BIAYA PERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai