CAPD adalah suatu proses dialysis di dalam rongga perut yang bekerja sebagai penampung
cairan dialysis, dan peritoneum sebagai membrane semi permeable yang berfungsi sebagai
tempat yang dilewati cairan tubuh yang berlebihan & solute yang berisi racun yang akan
dibuang.
Di dalam rongga perut ini terdapat banyak sel-sel darah kecil (kapiler) yang berada pada satu
sisi dari membran peritoneum dan cairan dialysis pada sisi yang lain. Rongga peritoneum berisi
+ 100ml cairan yang berfungsi untuk lubrikasi / pelicin dari membran peritoneum. Pada orang
dewasa normal, rongga peritoneum dapan mentoleransi cairan > 2 liter tanpa menimbulkan
CAPD adalah metode pencucian darah dengan mengunakan peritoneum (selaput yang melapisi
perut dan pembungkus organ perut). Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya
akan pembuluh darah. Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum ke
dalam rongga perut. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding
perut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah
metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan
2. Epidemiologi CAPD
Dengan CAPD dikatakan dapat menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi penderita.
Sebab, mereka dapat menjalani hidupnya dengan normal, tanpa banyak batasan untuk
mengkonsumsi makanan.
3. Tujuan CAPD
CAPD merupakan terapi pilihan bagi pasien yang ingin melaksanakan dialysis sendiri dirumah,
kronis yang mempunyai masalah dengan cara terapi yang sekarang, seperti gangguan fungsi
atau kegagalan alat untuk akses vaskuler, rasa haus yang berlebihan, hipertensi berat, sakit
kepala pasca dialisis dan anemia berat yang memerlukan transfusi. Penyakit ginjal stadium
terminal yang terjadi akibat diabetes sering dipertimbangkan sebagai indikasi untuk dilakukan
CAPD karena hipertensi, uremia dan hiperglikemia lebih mudah diatasi dengan cara ini dari
pada HD.
Pasien lansia dapat memanfaatkan teknik CAPD dengan baik jika keluarga atau masyarakat
memberikan dukungan. Pasien yang aktif dalam penanganan penyakitnya, menginginkan lebih
banyak kebebasan dan memiliki motivasi serta keinginan untuk melaksanakan penanganan
yang diperlukan sangat sesuai dengan terapi CAPD. Selain kemampuan pasien dukungan dari
keluarga untuk melasanakan CAPD harus dipertimbangkan ketika memilih terapi ini.
Pasien memilih CAPD agar bebas dari ketergantungannya pada mesin, mengontrol sendiri
menaikkan nilai hematokrit serum, memperbaiki kontrol tekananan darah, bebas dari
keharusan pemasangan jarum infuse (venipuncture) dan merasa sehat secara umum meskipun
CAPD memberikesan pasien tampak bebas, terapinya berlangsung secara kontinyu sehingga