Penilaian ialah penentuan derajad kualitas berdasarkan indikator yang ditetapkam terhadap
penyelenggaraan pekerjaan.
Kinerja adalah perfomance atau unjuk kerja. Kinerja dapat pula diartikan prestasi kerja atau
Menurut August W. Smith, kinerja adalah perfomance is output derives from proceses,
human otherwise, artinya kinerja adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan manusia.
Menurut Hasibua, kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan
oleh banyak faktor yang dapat di golongkan dalam 3 kelompok yaitu kompetensi
petensi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokkan dalam
Kemampuan dan keterampilan kerja setiap orang dipengaruhi oleh kesehatan fisik
kerjanya. Kesehatan fisik dan jiwa individu membuat orang mampu dan tahan bekerja
keras dan lama. Sebaliknya, pekerja yang kekurangan gizi akan cepat lemah dan
lelah, serta tidak mampu melakukan pekerjaan berat. Demikian juga dengan
gangguan kejiwaan aki bat rasa frustasi dan masalah – masalah sosial ekonomi
membuat yang bersangkutan tidak konsisten dan tidak terkonsentrasi melakukan pekerjaan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari investasi sumber daya manusia (human
investment). Semakin lama waktu yang digunakan seseorang untuk pendidikan dan
sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat
Motivasi dan etos kerja sangat penting mendorong semangat kerja. Motivasi dan
etos kerja dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, lingkungan masyarakat, budaya
dan nilai – nilai agama yang dianu tnya. Seseorang yang melihat pekerjaan sebagai
beban dan keterpaksaaan akan mempunyai kinerja yang rendah. Sebaliknya, sese
orang yang memandang pekerjaan sebagai kebutuhan, tantangan dan prestasi akan
(2003) mendefinisikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia
yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau menggerakkan dan mengarah atau
menyalurkan perilaku kearah mencapai keb utuhan yang memberi kepuasan ata u
hubungan. Kebutuhan dapat berwujud fisik – biologis serta sosial ekonomis. Akan tetapi
yang lebih penting adalah adanya kebutuhan – kebutuhan (needs) yang bersifat sosial –
jaminan sosial.
Pada dasarnya motivasi dapat memicu karyawan untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan
tiga faktor, yakni kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan, dan apakah
mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka
bekerja. Disamping itu terdapat beberapa aspek yang berpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan, yakni : rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan
dan perlakuan adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan
keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan kerja yang
Kinerja setiap orang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk
dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap orang
perlu memiliki dan memahami uraian jabat a n dan tugas yang jelas. Demikian juga
penyediaan sarana dan alat kerja langs ung mempengaruhi kinerja setiap orang.
Penggunaan peralatan dan teknologi maju sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk
meningkatkan kinerja, akan tetapi juga dipandang untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan kerja.
Kondisi kerja mencakup kenyamanan lin gkungan kerja, aspek keselamatan dan
kesehatan kerja, syarat – syarat kerja, sistem pengupahan dan jaminan sosial, serta
kenyamanan untuk melakukan tugas yang lebih lanjut mempe ngaruhi kinerja setiap
orang. Program keselamatan dan kesehatan kerja perlu ditingkatkan bukan saja
untuk menghindari kecelakaan kerja, kerusakan alat dan gangguan produk, akan
Syarat – syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban serta kewenangan dan
tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Pemberian kompensasi yang adil dan
layak melalui sistem pengupahan akan mend orong setiap pekerja meningkatkan
kinerjanya. Dalam hubungan industrial yang aman dan harmonis kinerja pekerja tidak
Adapun komponen – komponen kompensasi yaitu : Gaji, adalah balas jasa dalam
sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
mencapai tujuan perusahaan. Atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang
imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja,
jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi
tidak seperti gaji yan g jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah – ubah
tergantung pada ukuran yang dihasilkan. Insentif, merupakan imbalan langsung yang
Insentif merupakan bentuk lain dar i upah langsung di luar upah dan gaji yang
3. Dukungan Manajemen
Kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga sangat tergantung pada
sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan
mengembangkan kompetensi pekerja, pengembangan kompetensi dapat di lakukan
suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di masa mendatang.
mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses
Kinerja merupakan suatu konsep yang multicated (banyak dimensi) artinya bahwa
kinerja banyak dipengaruhi o leh berbagai faktor. Faktor - faktor tersebut adalah
faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan faktor internal
Yaitu faktor - faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir
dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor - faktor bawaan, misalnya
bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan. Sementara itu, faktor - faktor
organisasi, dukungan sumber daya yang diperlukan untuk mel aksanakan pekerjaan,
serta sistem manajemen dan kompensasi. Oleh karena itu, manajemen organisasi
Faktor - faktor lingkungan eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi
karyawan. Misalnya, krisis ekonomi dan keuangan yang terjadi di Indonesia tahun
1997 m eningkatkan inflasi, menurunkan nilai nominal upah dan gaji karyawan, dan
selanjutnya menurunkan daya beli karyawan. Jika inflasi tidak diikuti dengan kenaikan
upah atau gaji para karyawan yang sepadan dengan tingkat inflasi, maka kinerja mereka
akan menurun.
karyawan. Misalnya budaya alon - alon asal kelakon dan mangan ora mangan asal
penyebab kinerj a orang Indonesia rendah, misalnya jika dibandingkan dengan kinerja
bangsa Jepang. Karena budaya tersebut, etos kerja manusia Indonesia lebih rendah jika
dibandingkan dengan etos kerja bangsa lain. Faktor - faktor internal karyawan bersinergi
dengan faktor – faktor lingkungan internal organisasi dan faktor – faktor lingkungan
menentukan kinerja organisasi. Dan ketiga jenis faktor tersebut, faktor yang dapat di
kontrol dan di kondisikan oleh para manajer adalah faktor lingkungan internal
organisasi dan faktor internal pegawai. Sementara itu, faktor – faktor lingkungan
eksternal organisasi di luar kontrol manajer. Tugas manajer adalah mengontrol dan
B. Menurut Notoatmojo
Kinerja sesorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ability, capacity, held,
Rumus:
Penilaian kinerja
Penilaian kinerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja
karyawan. Apabila penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik, tertib, dan
meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada di dalamnya, dan apabila ini
terjadi akan menguntungkan organisasi itu sendiri. Oleh karena itu penilaian kinerja
perlu dilakukan secara formal dengan kriteriakriteria yang telah ditetapkan oleh
organisasi secara obyektif. Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan
kinerja pegawai terhadap standar yang telah ditetapkan atau membandingkan kinerja
Terdapat kurang lebih 2 (dua) syarat utama yang diperlukan guna melakukan
penilaian kinerja yang efektif, yaitu 1) adanya kriteria kinerja yang dapat diukur
kinerja berperan sebagai umpan balik tent ang berbagai hal seperti kemampuan,
penempatan, promosi, sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain dalam proses
manajemen SDM.
pegawai harus terdapat interaksi positif dan kontinyu antara para pejabat
1. Loyalitas
perusahaan- perusahaan dimana mereka akan diberikan posisi yang baik. Hal
ini dapat dilihat melalui tingkat absensi ataupun kinerja yang mereka miliki
2. Semangat Kerja
Hal ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan dalam menjalankan tugas
3. Kepemimpinan
4. Kerjasama
Pihak perusahaan perlu membina dan menanamkan hubungan kekeluargaan antara
lingkungan perusahaan.
5. Prakarsa
Prakarsa perlu dibina dan dimiliki baik itu dalam diri karyawan ataupun
6. Tanggungjawab
Tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap karyawan baik bagi mereka yang
berada pada level jabatan yang tinggi atau pada level yang rendah
7. Pencapaian target
Bagi perusahaan penilaian kinerja memiliki berbagai manfaat antara lain evaluasi
3) Pemeliharaan sistem
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi memiliki sub sistem yang
saling berkaitan antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Oleh
4) Dokumentasi
dalam posisi pekerjaan karyawan di masa akan datang. Hal ini berkaitan
Menurut Werther dan Davis (1996:342) dalam buku Manajemen SDM dalam
1. Performance Improvement .
2. Compensation Adjustment .
3. Placement Decision
Memandu untuk menentukan jenis karir dan potensi karir yang dapat
1. Penilai(assessor)
2. Keterkaitan (relevance)
3. Kepekaan (sensitivity)
4. Keterandalan (reliability)
5. Kepraktisan (practicallity)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=186232&val=6444&title=f
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6788/Bab%202.pdf
https://www.scribd.com/doc/36043630/Sistem-Pengukuran-Dan-Penilaian-Kinerja
jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/view/18243/18111
https://www.slideshare.net/plendi13/penilaian-kinrja