Anda di halaman 1dari 2

Gerak Osilasi Teredam dan Gerak Osilasi Terpaksa

Osilasi adalah variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran, Osilasi
tidak hanya terjadi pada suatu sistem fisik, tetapi bisa juga pada sistem biologi dan bahkan
dalam masyarakat. Osilasi terbagi menjadi 2 yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi
harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat gerak harmonis sederhana.

1. Gerak Osilasi Teredam

Pada umumnya setiap benda yang berosilasi akan berhenti berosilasi jika tidak
digetarkan secara terus menerus. Benda yang pada mulanya bergetar atau berosilasi bisa
berhenti karena mengalami redaman. Redaman bisa terjadi akibat adanya gaya hambat atau
gaya gesekan. Nah, osilasi yang mengalami redaman biasa disebut sebagai osilasi
teredam alias getaran teredam. Dalam beberapa buku digunakan istilah gerak harmonik
teredam.Adanya gaya pergeseran pada sistem kita menganggap benda yang berosilasi tidak
mengalami redaman. Ini hanya bentuk ideal saja, mirip seperti kita menganggap fluida
sebagai fluida ideal atau setiap benda dianggap sebagai benda tegar. Tujuannya untuk
mempermudah analisa saja. Dalam kenyataannya setiap benda yang berosilasi pasti
mengalami redaman. Jika hambatan atau gesekan cukup kecil maka benda tersebut akan
mengalami redaman, amplitudo berkurang perlahan-lahan hingga menjadi nol. Amplitudo
berkaitan dengan energi. Berkurangnya amplitudo osilasi menunjukkan bahwa energi benda
yang berosilasi berkurang. Energi ini berubah menjadi kalor alias panas (kalor ditimbulkan
oleh adanya gesekan).

Terdapat tiga jenis redaman (damping) yang dialami oleh benda yang berosilasi,
antara lain redaman terlalu rendah(underdamped), redaman kritis (Critical damping)
dan redaman berlebihan(over damping).

Underdamped
Benda yang mengalami underdamped biasanya melakukan beberapa osilasi sebelum berhenti.
Benda masih melakukan beberapa getaran sebelum berhenti karena redaman yang dialaminya
tidak terlalu besar.

untuk redaman kecil

Critical damping
Benda yang mengalami critical damping biasanya langsung berhenti berosilasi (benda langsung
kembali ke posisi setimbangnya). Benda langsung berhenti berosilasi karena redaman yang
dialaminya cukup besar.

untuk redaman kritis

Over damping
Over damping mirip seperti critical damping. Bedanya pada critical damping benda tiba lebih cepat
di posisi setimbangnya sedangkan pada over damping benda lama sekali tiba di posisi
setimbangnya. Hal ini disebabkan karena redaman yang dialami oleh benda sangat besar
untuk redaman besar

2. Gerak Osilasi Terpaksa

Bila gaya penggerak yang bervariasi secara periodik dengan frekuensi sudut
diterapkan pada osilator harmonis yang teredam, gerakan yang dihasilkan disebut osilasi
paksa. Sebagai contoh seorang anak TK yang sedang main ayunan lama kelamaan ayunannya
akan berhenti. Tetapi bila sang ibu selalu mendorongnya manakala ayunan si anak sampai
kedirinya, maka ayunan anak itu akan berlangsung terus-menerus. Dalam kasus yang
dikatakan ayunan anak lebih dominan disebabkan oleh gaya dorongan sang ibu. Dengan kata
lain sistem (dalam hal ini anak itu) dipaksa berosilasi oleh gaya luar yang menggeraknya.
Osilasi semacam ini dinamakan osilasi terpaksa.

Ada dua frekuensi yang terlibat dalam osilator paksa:


1. ω0, frekuensi sudut alami osilator, tanpa adanya gaya eksternal
2. ω, frekuensi sudut dari gaya eksternal yang diterapkan. Jika frekuensinya sama
dengan frekuensi alami, amplitudonya bisa menjadi cukup besar. Ini disebut
resonansi.

Ketajaman puncak resonan tergantung pada redaman. Jika redamannya kecil (A)
bisa sangat tajam; Jika redaman lebih besar (B) maka kurang tajam. Seperti redaman,
resonansi bisa diinginkan atau tidak diinginkan. Alat musik dan penerima TV / radio
bergantung padanya.

Anda mungkin juga menyukai