Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan
berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra. Terdiri
dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan
populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua
Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga
lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan
Andaman dan Nikobar di India. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari
berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Semboyan nasional Indonesia,
“Bhinneka tunggal ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Hal ini menunjukkan adanya masyarakat Indonesia yang
majemuk dan hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa,
warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut
sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya konflik antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain.
Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi untuk menjaga persatuan dan
kesatuan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak
hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga
untuk menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Strategi tersebut dalam masyarakat
Indonesia dikenal dengan istilah geostrategi.
Pada awalnya Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan
militer atau perang. Di Indonesia Geostrategi di artikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin
pembangunan dan diberi nama ketahanan nasional. Mengingat geostrategic Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna

1
mewujudkan masa depan yang lebih baik, dan labih aman, sehingga bangsa Indonesia
perlu memiliki Geostrategi untuk mewujudkan cita-cita..

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan geostrategi ?


2. Bagaimana latar belakang geostrategi?
3. Apa tujuan geostrategi?
4. Bagaimana fungsi geostrategi di Indonesia
5. Bagaimana sifat geostrategi?

3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan geostrategi
2. Mengetahui latar belakang geostrategi
3. Mengetahui tujuan geostrategi
4. Mengetahui fungsi geostrategi di Indonesia
5. Mengetahui sifat geostrategi

4. Manfaat
 Manfaat bagi mahasiswa
Makalah ini berfungsi untuk mempperluas pengetahuaan mahasiswa dalam
mempelajari geostrategi Indonesia, dimana mahasiswa akan memiliki pemahaman
yang efektif dalam pembelajaran ppendidikan kewarganegaraan.
 Manfaat bagi masyarakat
untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan masyarakat
Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Geostrategi
Strategi diartikan suatu upaya memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan
kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia
diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana
yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Geostrategi merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan
sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan upaya
pelaksanaan, maka strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang
implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga
merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta
yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber
daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan.
Geostrategi untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang
Indonesia dari berbagai aspek antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.

2. Latar belakang geostrategi di Indonesia


Ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang dimiliki suatu
bangsa,didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu
memgembangkan kekuatan nasional.
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini
mengandung sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat
meledak dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu tampak jelas
pada tahun 1998 dimana timur-timur lepas dari Negara kesatuan Rebublik Indonesia.
Tidak hanya itu saja, tatkala bangsa kita lemah karena sedang berada dalam suasana
tercabik-cabik maka serentak pulalah harga diri dan kehormatan dengan mudah
menjadi bahan tertawaan di forum internasional. Disitulah ketidakberdayaan kita

3
menjadi tontonan masyarakat internasional, yang sekaligus, apabila kita sekalian
sadar, seharusnya menjadi pelajaran berharga.
Pada perkembangannya geostrategi indonesia bagi menjadi empat periode
yaitu yang pertama tahun 1962-an geopolitik indonesia disebut SESKOAD. Hal ini
ditujukan terhadap adanya kekhawatiran mengenai komunis, yang kedua Tahun 1965
(Tanas) menyatakan bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi
untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nsional
untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
bersifat internal maupun eksternal. Yang ketiga Tahun 1972 juga dikenal dengan
istilah Tanas tetapi dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menjaga
identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat
tercapai. Yang keempat Tahun 1978 disebutkan bahwa geostrategi Indonesia
ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh
suatu Negara dan harus dibina secara dini terus menerus dan sinergi dengan aspek-
aspek kehidupan bangsa lain. Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional
inididasarkan atas konsep geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan
dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi
Indonesia yang disebut dengan konsep ketahanan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap
kehidupan bangsa yang dinamakan Astagatra yang meliputi aspek Alamiah (Trigatra),
dan aspek Sosial (Pancagatra).
Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a. posisi dan lokasi geografi negara
posisi dan lokasi Negara kesatuan republik Indonesia memberikan gambaran
tentang bentuk kedalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan
tertentu), dan bentuk keluar (situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan
timbale balik antara Negara dan lingkungan) dari Negara kita. Posisi dan
lokasi ini merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta saling
mempengaruhi satu sama lain, dan dengan batas nasional tertentu
membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain. Negara Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Posisi dan lokasi

4
Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia yaitu antara
benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia.
Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap
segala pengaruh dan aliran sosial.
b. keadaan dan kekayaan alam
sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan
diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya.
Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan
perkembangan penduduk. Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan
yaitu hewani (fauna), nabati (flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui
dan ada yang tidak dapat diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi
tiga lingkungan yaitu di atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi.
Setiap bangsa wajib mengelola sumber daya alam untuk kepentingan
kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut menjadi penting untuk menjaga
agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan potensi alam dengan
jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam konteks dunia
(global). Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.
c. keadaan dan kemampuan penduduk
penduduk merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah.
Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk,
komposisi penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada
umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan
dan keamanannya). Ada faktor positif dan negatif dari keadaan dan
kemampuan penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
ketahanan nasional.
sedangkan aspek sosial (pancagatra) meliputi :
a. Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya yang
sekaligus berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai.
Bangsa Indonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila
yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan
ideologi negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional
dibidang ideologinya.

5
a. Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan Negara.
Pusat kekuasaan suatu Negara berada pada pemerintahannya, maka perjuangan
memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi pemerintah. Jika
dianaligikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional dibidang
politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara.
Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politikmasih banyak
masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan,
kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan
inisiatif pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian.
Maka tingkat ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem
politik dalam menghadapi dan menanggulangi problemnya.
b. Ekonomi
Ketahanan nasional dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi
bangsa dan Negara. Oleh karena itu untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi
ini diperlukan pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan
kebijaksanaan ekonomi dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di
dalam produksi dan distribusi serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan
jasa, baik di dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
c. Sosial budaya
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah
tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku
yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta
memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab
tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat
membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan
memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.

6
d. Militer HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan bersenjata
sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
Negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam
seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi dinamis suatu
bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan Negara.

Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara
Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar
negeri yang hampir membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dengan posisi
geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk
yang dimilikinya, Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh
negara-negara besar. Hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan
dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan dan memengaruhi, bahkan
membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa kini dan di masa yang akan
datang, bangsa Indonesia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina
secara konsisten dan berkelanjutan.
Dengan demikian, kondisi Kehidupan Nasional merupakan pencerminan Ketahanan
Nasional, yaitu kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tujuan Geostrategi/Ketahanan Nasional


Berbagai konsep dasar dan pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya
bertujuan untuk :

1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional berdasarkan aspek


aspek ideologi, politik, sosial, budaya, dan bahkan alam. Hal ini untuk keberadaan

7
kehidupan dan upaya pelestarian Negara dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.

2. Menunjang keberhsilan tugas utama pemerintah Indonesia :

 Hukum dan ketertiban (law and order).


 Peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity).
 Pelaksanaan pertahanan dan keamanan (defense and prosperity).
 Realisasi keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice & social
justice).
 Ketersediaan dari orang kesempatan untuk mengekspresikan diri (freedom of
the people)

4. Fungsi Geostrategi/Ketahanan Nasional


Geostrategi/Ketahanan Nasional Indonesia mempunyai fungsi sebagai:
1. Daya tangkal. Dalan kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi
Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan,
dan tantangan terhadap identitasi, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia
dalam aspek:
 Ketahanan pada aspek ideologi.
Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari
dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Republik Indonesia.
 Ketahanan pada aspek politik.
Untuk mengejar ketinggalan dari negara maju, pengakan hukum, dan penegakkan
disiplin nasional.
 Ketahanan pada aspek ekonomi.
Ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
 Ketahanan pada aspek sosial budaya.
Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari
dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan
negara Republik Indonesia.

8
 Ketahanan pada aspek keamanan.
Ketangguhan kekuatan pertahanan nasional dan upaya untuk melindungi kepentingan
bangsa dan negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa.
2. Berfungsi sebagai pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (hankam)
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat. Ketahanan Nasional sebagai pengarah
berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor,
dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam RJP (rencana
jangka panjang) yang dulu dikenal dengan GBHN. RJP yang dibuat pemerintah dan
disetujui DPR memuat kebijkan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk
mencapai tujuan nasional masyararakat adil dan makmur.

5. Sifat Geostrategi/Ketahanan Nasional


Sifat-sifat Ketahanan Nasional adalah sebagai berikut:
a. Manunggal
Dalam membangun Ketahanan Nasional adanya kesatuan yang bersifat komprehensif-
integral antara trigatra dan pancagatra. Sifat Integratif tidak mempunyai arti
mencampuradukkan semua aspek sosial secara begitu saja, tetapi integrasi
dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.
b. Mawas ke Dalam
Geostrategi/Ketahanan Nasional ditujukan ke dalam diri bangsa dan negara sendiri
karena bertujuan untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya.
c. Kewibawaan
Geostrategi/Ketahanan Nasional bertujuan untuk mewujudkan kewibawaan nasional,
dan harus diperhitungkan oleh pihak lain.
d. Berubah menurut Waktu
Ketahanan Nasional bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi bangsa.
e. Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan
Konsepsi Ketahanan Nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari
konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang
masih dianut oleh negara-negara maju pada umumnya.

9
f. Percaya pada Diri Sendiri
Goestrategi/Ketahanan Nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap
mental percaya pada diri sendiri. Suatu bangas yang merdeka dan berdaulat harus
percaya dan yakin, bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri
dengan baik dan tidak tergantung pada bantuan luar. Andai kata diperlukan bantuan,
maka hal tersebut bersifat komplementer.
g. Tidak Tergantung pada Pihak Lain
Geostrategi/Ketahanan Nasional dibangun dan dikembangkan atas dasar kemampuan
sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek kehidupan nasional. Pengembangan
kemampuan nasional dalam meningkatkan daya saing bangsa diupayakan untuk tidak
tergantung pada pihak lain. Walaupun kebanyakan negara berkembang merupakan
bekas daerah jajahan yang masih dipengaruhi mental kolonial dan rasa tergantung
kepada bekas pejajahnya

10
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Geostrategi merupakan seuatu tindakan yang di dasari oleh hakikat ketahanan negara
yang mewujudkan ciri ciri proklamasi serta mencapai tujuan-tujuan wawasan nusantara
yang telah di tetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan,ketentraman,dan keamanan bagi
bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia Geostrategi di Indonesia diwujudkan dalam
bentuk ketahanan nasional yang mampu menghadapi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang membahayakan keutuhan Negara kesatuan republic
Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya bahwa konsepsi
ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek alamiah (TRIGATRA), dan aspek social
(PANCAGATRA). Trigatra meliputi : posisi dan lokasi geografi Negara, keadaan dan
kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk sedangkan pancagatra meliputi :
Ideologi, Politik, Ekonomi, Social Budaya, dan HANKAM. Hal tersebut ditujukan untuk
menjaga keutuhan Negara kesatuan republic Indonesia.
Selain itu Indonesia juga ikut serta dalam upaya mencapai perdamaian dunia. Hal
tersebut sebagaiman tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia tahun 1945 alenia ke IV yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Pembukaan UUD 1945 tersebut menjadi acuan
dasar pelaksanan politik luar negeri indonesi yaitu politik luar negeri bebas aktif, dimana
Indonesia selalu ikut serta dalam usaha-usaha perdamaian dunia seperti seperti
pengiriman pasukan garuda ke timur tengah (jalur Gaza), selain itu Indonesia juga aktif
dalaml organisasi internasional yang bertujuan menjaga ketertiban dan perdamaian dunia.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan oleh pemateri
ialah agar pemerintah selalu berupaya menumbuh kembangkan rasa nasionalisme dalam
masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari serta meningkatkan sektor pertahanan
Indonesia. Selain itu masyarakat Indonesia harus sadar sepenuhnya bahwa kita semua
harus selalu memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan agar Negara kesatuan
republik Indonesia ini tetap utuh dengan cara menerapkan sistem geostrategi di dalam
melindungi Negara indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Harsawaskita, A. 2007. “Great Power Politics di Asia Tengah: Suatu Pandangan


Geopolitik”, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Bandung:
Graha Ilmu.
 Sumarsono,S,et.al.2001. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
 Hidayat, I.Mardiyono. 1983. “Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam
Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam.” Surabaya: Usaha
Nasional.
 Endang Saelani Sukarya, dkk. 2002. “Geostrategi Indonesia,”Jakarta: PT.Kuaternita
Adidarma.
 Suryohadiprojo,Sayidiman,2001,; Integrasi Bangsa”, Jurnal Ketahanan Nasional,
Program StudiKetahanan Nasional S.Ps-UGM, Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai