7438 14622 1 SM
7438 14622 1 SM
210
Yunus, Umboh dan Pinontoan, Hubungan Personal Higiene
yaitu makanan yang banyak mengandung yang baik dan penjamah makanannya
kadar air serta nilai protein yang tinggi. sendiri (Depkes RI, 2010).
Kemungkinan lain masuknya atau Higiene dan sanitasi merupakan hal
beradanya bahan-bahan berbahaya seperti yang penting dalam menentukan kualitas
bahan kimia, residu pestisida serta bahan makanan dimana Escherichia coli sebagai
lainnya antara lain debu, tanah, rambut salah satu indikator terjadinya pencemaran
manusia dapat berpengaruh buruk terhadap makanan yang dapat menyebabkan
kesehatan manusia. (Depkes RI, 2010). penyakit akibat makanan (food borne
Penyakit yang ditularkan melalui diseases). Bakteri-bakteri indikator sanitasi
makanan dapat menyebabkan penyakit umumnya adalah bakteri lazim terdapat
yang ringan dan berat bahkan berakibat dan hidup sebagai flora normal pada usus
kematian diantaranya diakibatkan oleh manusia. Bakteri E. Coli dapat
belum baiknya penerapan higiene menimbulkan gangguan kesehatan seperti
makanan dan sanitasi lingkungan. penyakit diare apabila masuk ke saluran
Besarnya dampak terhadap kesehatan pencernaan, baik melalui minuman
belum diketahui karena hanya sebagian maupun makanan. Peraturan Menteri
kecil dari kasus-kasus yang akhirnya Kesehatan RI nomor
dilaporkan ke pelayanan kesehatan dan 1098/Menkes/SK/VII/2003 angka kuman
jauh lebih sedikit lagi yang diselidiki. E. Coli pada makanan harus 0/gram
Kasus-kasus yang dilaporkan di negara sampel makanan dan pada minuman angka
maju diperkirakan hanya 5 sampai 10% kuman E. Coli harus 0/100 ml sampel
sedangkan di banyak negara berkembang minuman.
data kuantitatif yang dapat diandalkan
Makanan yang telah dicemari oleh
pada umunya sangat terbatas. Kejadian
bakteri setelah dikonsumsi biasanya
penyakit yang ditularkan melalui makanan
menimbulkan gejala-gejala seperti
di Indonesia cukup besar ini terlihat dari
muntah-muntah, demam, sakit perut,
masih tingginya penyakit infeksi seperti
gejala terjadi 4-12 jam yang memberi
typus, kolera, disentri, dan sebagainya.
kesan langsung pada lapisan usus dan
Dari 90% kasus keracunan pangan
menyebabkan peradangan. Ada berbagai
disebabkan oleh mikroba (Hartono, 2006)
jenis bakteri yang menyebabkan keracunan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat makanan, diantaranya salmonella,
terhadap makanan yang disediakan di luar staphylococcus, dan escherichia coli yang
rumah, maka produk-produk yang merupakan faktor keracunan makanan
disediakan oleh perusahaan dan (Badan POM, 2003)
perorangan yang bergerak dalam usaha
Di Kota Manado kasus penyakit diare
penyediaan makanan untuk kepentingan
dilaporkan pada tahun 2014 berjumlah
umum (jajananan makanan), haruslah
2.879 dengan angka kesakitan 6 per 1.000
terjamin kesehatan dan keselamatannya.
penduduk (Profil Dinkes Kota manado,
Sebagai salah satu jenis pelayanan umum
2014) dan di kota Bitung kasus diare
yang mengolah dan menyediakan, maka
sebanyak 2335 kasus di tahun 2014. (Profil
penjual makanan memiliki potensi yang
Dinkes Kota Bitung, 2014). Hal ini sejalan
cukup besar untuk menimbulkan gangguan
dengan kejadian kasus keracunan yang
kesehatan atau penyakit bawaan makanan
terjadi di Kota Manado tahun 2014 yaitu
yang dihasilkannya. Dengan demikian
pada bulan Maret di wilayah kota Manado
kualitas makanan yang dihasilkan,
dengan jumlah kasus 19 orang, bulan Juni
disajikan dan dijual oleh penjual makanan
di wilayah kabupaten Minahasa jumlah
harus memenuhi syarat kesehatan seperti
kasus 37 orang (Surveilans & Litbangkes
faktor lokasi dan bangunan, fasilitas
Provinsi Sulut, 2014).
sanitasi, peralatan, pengolahan makanan
211
Only 2 pages have been converted.
Please go to https://docs.zone and Sign Up to convert all pages.