Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL PENELITIAN

Hubungan Personal Higiene dan Fasilitas Sanitasi dengan Kontaminasi


Escherichia Coli Pada Makanan di Rumah Makan Padang Kota Manado
Dan Kota Bitung

Relationship Personal Hygiene and Sanitation Facilities with Escherichia


Coli Contamination Food in Padang Restaurant in Manado and Bitung City

Salma P. Yunus 1) J. M.L, Umboh 2) Odi Pinontoan, M.Sc 2)


1)
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
1)
Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak of contamination of food able to cause disease


effect of food. Target of research of is for analyse
Higiene dan sanitasi merupakan hal yang relation personal hygiene of food handler;s, place
penting dalam menentukan kualitas makanan sanitation processing of food, ready of clean water,
dimana Escherichia coli sebagai salah satu management of garbage, and is depository of food
indikator terjadinya pencemaran makanan yang with contamination E. Coli food at home eat field
dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (food exist in Town of Manado and Town of Bitung. His
borne diseases). Tujuan penelitian adalahUntuk Research device have the character of analytic with
menganalisis hubungan personal hygiene penjamah approach by cross sectional. Food Sampel in this
makanan, sanitasi tempat pengolahan makanan, research amount to 31 taken food sampel by
penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, dan purposive sampling. Way of research by interview
penyimpanan makanan dengan kontaminasi E. Coli use observation and kuesionar by using list check,
pada makanan di rumah makan padang yang ada di is later;then analysed by univariat, and bivariate of
Kota Manado dan Kota Bitung. Rancangan multivariat with statistical test of logistics regresi.
penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Results of this study sows that four existing
secara cross sectional. Sampel makanan dalam variable of relation with Escherichia coli
penelitian ini berjumlah 31 sampel makanan yang contamination that is personal higiene of food
diambil secara purposive sampling. Cara penelitian handler’s, place processing of food, management
dengan cara wawancara menggunakan kuesionar of garbage, depository of food while ready variable
dan observasi dengan menggunakan check list, of ineligible water. And most dominant variable
kemudian dianalisis secara univariat, bivariat dan have an effect on to Escherichia coli
multivariat dengan uji statistik regresi logistik. contaminationis personal higiene of food
Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat handler’s.
variabel yang ada hubungan dengan kontaminasi
Escherichia coli yaitu personal higiene penjamah
makanan, tempat pengolahan makanan, Keywords : Personal Hygiene, Sanitation
pengelolaan sampah, penyimpanan makanan Facilities, Escherichia Coli.
sedangkan variabel penyediaan air tidak memenuhi
syarat. Variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap kontaminasi Escherichia coli adalah
personal higiene penjamah makanan.
Pendahuluan
Kata Kunci : Personal Higiene, Fasilitas Sanitasi,
Escherichia Coli.
Makanan merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia untuk dapat
melangsungkan kehidupan selain
kebutuhan sandang dan perumahan.
Abstract Makanan selain mengandung nilai gizi
juga merupakan media untuk dapat
Higiene and of sanitasi represent important
berkembang biaknya mikroba atau kuman
matter in determining the quality of food where
Escherichia coli as one of indicator the happening terutama makanan yang mudah membusuk

210
Yunus, Umboh dan Pinontoan, Hubungan Personal Higiene

yaitu makanan yang banyak mengandung yang baik dan penjamah makanannya
kadar air serta nilai protein yang tinggi. sendiri (Depkes RI, 2010).
Kemungkinan lain masuknya atau Higiene dan sanitasi merupakan hal
beradanya bahan-bahan berbahaya seperti yang penting dalam menentukan kualitas
bahan kimia, residu pestisida serta bahan makanan dimana Escherichia coli sebagai
lainnya antara lain debu, tanah, rambut salah satu indikator terjadinya pencemaran
manusia dapat berpengaruh buruk terhadap makanan yang dapat menyebabkan
kesehatan manusia. (Depkes RI, 2010). penyakit akibat makanan (food borne
Penyakit yang ditularkan melalui diseases). Bakteri-bakteri indikator sanitasi
makanan dapat menyebabkan penyakit umumnya adalah bakteri lazim terdapat
yang ringan dan berat bahkan berakibat dan hidup sebagai flora normal pada usus
kematian diantaranya diakibatkan oleh manusia. Bakteri E. Coli dapat
belum baiknya penerapan higiene menimbulkan gangguan kesehatan seperti
makanan dan sanitasi lingkungan. penyakit diare apabila masuk ke saluran
Besarnya dampak terhadap kesehatan pencernaan, baik melalui minuman
belum diketahui karena hanya sebagian maupun makanan. Peraturan Menteri
kecil dari kasus-kasus yang akhirnya Kesehatan RI nomor
dilaporkan ke pelayanan kesehatan dan 1098/Menkes/SK/VII/2003 angka kuman
jauh lebih sedikit lagi yang diselidiki. E. Coli pada makanan harus 0/gram
Kasus-kasus yang dilaporkan di negara sampel makanan dan pada minuman angka
maju diperkirakan hanya 5 sampai 10% kuman E. Coli harus 0/100 ml sampel
sedangkan di banyak negara berkembang minuman.
data kuantitatif yang dapat diandalkan
Makanan yang telah dicemari oleh
pada umunya sangat terbatas. Kejadian
bakteri setelah dikonsumsi biasanya
penyakit yang ditularkan melalui makanan
menimbulkan gejala-gejala seperti
di Indonesia cukup besar ini terlihat dari
muntah-muntah, demam, sakit perut,
masih tingginya penyakit infeksi seperti
gejala terjadi 4-12 jam yang memberi
typus, kolera, disentri, dan sebagainya.
kesan langsung pada lapisan usus dan
Dari 90% kasus keracunan pangan
menyebabkan peradangan. Ada berbagai
disebabkan oleh mikroba (Hartono, 2006)
jenis bakteri yang menyebabkan keracunan
Meningkatnya kebutuhan masyarakat makanan, diantaranya salmonella,
terhadap makanan yang disediakan di luar staphylococcus, dan escherichia coli yang
rumah, maka produk-produk yang merupakan faktor keracunan makanan
disediakan oleh perusahaan dan (Badan POM, 2003)
perorangan yang bergerak dalam usaha
Di Kota Manado kasus penyakit diare
penyediaan makanan untuk kepentingan
dilaporkan pada tahun 2014 berjumlah
umum (jajananan makanan), haruslah
2.879 dengan angka kesakitan 6 per 1.000
terjamin kesehatan dan keselamatannya.
penduduk (Profil Dinkes Kota manado,
Sebagai salah satu jenis pelayanan umum
2014) dan di kota Bitung kasus diare
yang mengolah dan menyediakan, maka
sebanyak 2335 kasus di tahun 2014. (Profil
penjual makanan memiliki potensi yang
Dinkes Kota Bitung, 2014). Hal ini sejalan
cukup besar untuk menimbulkan gangguan
dengan kejadian kasus keracunan yang
kesehatan atau penyakit bawaan makanan
terjadi di Kota Manado tahun 2014 yaitu
yang dihasilkannya. Dengan demikian
pada bulan Maret di wilayah kota Manado
kualitas makanan yang dihasilkan,
dengan jumlah kasus 19 orang, bulan Juni
disajikan dan dijual oleh penjual makanan
di wilayah kabupaten Minahasa jumlah
harus memenuhi syarat kesehatan seperti
kasus 37 orang (Surveilans & Litbangkes
faktor lokasi dan bangunan, fasilitas
Provinsi Sulut, 2014).
sanitasi, peralatan, pengolahan makanan

211
Only 2 pages have been converted.
Please go to https://docs.zone and Sign Up to convert all pages.

Anda mungkin juga menyukai