Anda di halaman 1dari 11

Fakultas Ekonomi Analisis Laporan Keuangan

&
Bisnis Penyajian dan Metode Arus Kas

Dwi Riyani (43215310017)


MEYLINA TARULI TAMBUNAN (43215310079)
Penyajian dan Metode Arus Kas

A. Definisi Laporan Arus Kas

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta
kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.

Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana
mereka membelanjakannya.

Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

B. Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
a. Cash inflow

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan
kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:

• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.

• Penagihan piutang dari penjualan kredit.

• Penjualan aktiva tetap yang ada.

• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.

• Pinjaman/hutang dari pihak lain.

• Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

b. Cash out flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :

• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.

• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.

• Pembelian aktiva tetap.

• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.

• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.

• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada
kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan.
Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar
akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas
terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang
penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar
kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan
pajak.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan
perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah,
gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau
penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan
aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu
kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman
tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang
diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan
mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan
pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang
saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor
hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.

C. Manfaat Laporan Arus Kas


 Memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan
dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan
dan peluang yang berubah.
 Menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang
dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai entitas.
 Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas

D. Kegunaan Laporan Arus Kas

Informasi dalam laporan arus kas dapat membantu paa investor, kreditor, dan pihak lainnya
menilai hal-hal berikut :

 Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.


Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikn informasi yang akan memungkinkan
untuk memprediksi jumlah, wkatu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Dengan
memeriksa hubungan antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi,
atau arus kas bersih dari kegiatan operasi serta kenaikan atau penurunan kas, maka
dimungkinkan untuk membuat prediksi yang lebih baik atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian
arus kas di masa depan, dibandingkan dengan jika menggunakan data dasar akrual.
 Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
Secara sederhana, kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak mempunyai kas yang cukup,
maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, hutang tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar,
dan peralatan tidak dapat dibeli. Laporan arus kas menunjukkan agaimana kas digunakan dan
dari mana kas itu berasal. Karyawan, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan memiliki
kepentingan dengan laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi dalam perusahaan.
 Penyebab perbedaan antara laba besih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Angka laba bersih merupakan hal yang penting, karena memberikan informasi tenteng
keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode lainnya.
Namun beberapa orang telah menyatakan kritik atas laba bersih menurut dasar akrual karena
harus membuat estimasi untuk mendapatkn angka laba bersih sering diragukan. Hal ini tidak akan
terjadi dengan kas. Jadi, seperti digambarkan dalam cerita pembuka, para pembaca laporan
keuangan akan mendapatkan manfaat dengan mengetahui penyebab perbedaan antara laba
bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Kemudian mereka dapat menilai reliabilitas
angka laba itu.
 Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan nonkas selama satu periode.
Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan(pembelian dan penjualan aktiva selain dari
produknya) dan kegiatan pembiayaan (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh
pemilik, dan distribusi kepada pemilik), seorang pembaca laporan keuangan dapat memahami
dengan baik mengapa aktiva dab kewajiban bertambah atau berkurang selama satu periode.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan,
baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya,
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas
dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Tujuan Laporan Arus Kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan
pengeluaran kas entitas selama suatu periode, serta untuk menyediakan informasi tentang kegiatan
operasi, investasi, dan pembiayaan entitas tersebut atas dasar kas.

E. Metode Penyajian Laporan Arus Kas

Langkah-langkah menyusun Laporan Arus Kas

Informasi yang diperlukan utuk menyusun laporan arus kas umumnya diperoleh dari sumber -
sumber sebagai berikut:

 Neraca Komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan dalam aktiva, utang dan
modal selama periode tertentu.
 Laporan Laba-Rugi, yang memberikan informasi tentang laba bersih dan komponennya serta
pembayaran dividen selama suatu periode.
 Informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan rekening – rekening
neraca yang memberikan informasi tentang sebab – sebab perubahan kas dan setara kas.

Setelah informasi yang dibutuhkan lengkap maka langkah selanjutnya adalah:

1. Menghitung besar perubahan saldo kas selama setahun/periode. Laporan arus kas tidak akan
sempurna sampai jumlah kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan betul-betul sama
dengan jumlah perubahan pada saldo kas selama tahun/periode tersebut.

2. Mengubah operasi dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dapat dilakukan dengan:
a. Menghapus keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan aktivitas investasi dan
pendanaan agar tidak dicatat dua kali
b. Menghapus beban non kas seperti penyusutan
c. Menyesuaikan perubahan saldo aktiva lancer dan hutang jangka pendek
3. Menganalisa pengaruh perubahan aktiva jangka panjang terhadap aurs kas dari aktivitas
investasi seperti perubahan dalam bangunan pabrik dan peralatan. Periksa juga perkiraan
investasi dalam surat berharga karena pembelian dan penjualan surat berharga jua
dikelompokan dalam aktivitas investasi.
4. Menganalisis pengaruh perubahan hutang jangka panjang dan modal pemegang saham
terhadap arus kas dari aktivitas pendanaan. Termasuk dalam transaksi-transaksi ini adalah
meminjam atau membayar pinjaman, mengeluarkan atau memberi kembali saham dan
membayar deviden.
5. Menghitung kembali arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendaan yang
jumlahnya harus sama dengan peningkatan atau penurunan bersih pada perkiraan kas seperti
yang dihitung dalam langkah pertama. Kemudian susunlah laporan arus kas yang formal
dengan mengelompokan seluruh arus kas masuk dan keluar berdasarkan aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Arus kas bersih dari masing-masing aktivitas harus diberi
penekanan.
6. Menyiapkan pengungkapan tambahan termasuk transaksi investasi dan pendanaan apa saja
yang tidak menggunakan kas. Pengungkapan ini dibuat diluar laporan arus kas. Jenis transaksi
yang diungkapkan termasuk pembelian tanah dengan mengeluarkan saham dan pelunasan
obligasi dengan mengeluarkan saham. Selain itu pengungkapan tambahan untuk kas yang
dibayar untuk beban bunga dan pajak juga diperlukan.

F. Ada 2 bentuk dalam penyajian laporan arus kas yaitu sebagai berikut:
1. Direct method (Metode langsung)

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok
penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross) dan baru
dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Keunggulan utama dari metode
langsung ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan
arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di
dapat dan biaya pengumpulannya umumnya mahal. Metode Langsung menggolongkan
berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk
dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

2. Indirect method (Metode tidak langsung)

Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcicle) dengan menghilangkan:

Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasi (defferal) dari arus kas masuk dan keluar dari
transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan defferal income, arus kas masuk dan
keluar dari transaksi yang accured seperti piutang dan utang.

Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak
mempengaruhi kas seperti : penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan
dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba rugi pembatalan
utang (transaksi pembagian)
Keunggulan dalam metode ini adalah memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan
arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode tersebut menunjukan hubungan antara
laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas.

Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan
dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini
diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus
kas dari aktivitas operasi.

Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi,
kegiatan investasi, kegiatan pendanaan dan arus kas bersih selama periode tertentu. Metode
tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan arus kas dari kegiatan operasi.

Penyusunan anggaran kas, menurut Riyanto (1978 : 90), dapat dilakukan dengan beberapa
tahap sebagai berikut:

 Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional


perusahaan. Transaksi-transaksi di sini merupakan transaksi operasi (operating
transactions). Pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit (kekurangan) kas atau surplus
(kelebihan) kas.
 Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-
sumber lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas. Juga disusun estimasi
pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-
transaksi di sini merupakan transaksi finansiil (financial transaction).
 Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansiil. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi
operasional dan transaksi finansiil yang menggambarkan estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas keseluruhan

Perbedaan utama dari 2 metode penyusunan cashflow adalah :

Metode Langsung

> Laporan Cashflow disusun dari buku kas/bank

> Karena disusun berdasarkan buku kas, pada saat pencatatan setiap transaksi kas, harus
langsung digolongkan dalam ke-3 jenis aktivitas. Tujuannya untuk mempermudah
penyusunan.

Metode Tidak Langsung

> Laporan Cashflow disusun dari LaporanKEUANGAN (Neraca & LR)

> Tidak diperlukan penggolongan pada setiap transaksi kas. Pengelompokan aktivitas transaksi
disusun berdasarkan akun/rekening dalam laporan Keuangan.
Contoh Metode tidak langsung

PT. Mercubuana

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008

Kenaikan (Penurunan) Kas

Arus kas dari kegiatan operasi

Laba bersih 125.000

Penyesuaian utk merekonsiliasi laba bersih thdp

kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi

Beban penyusutan 28.000

Kenaikan piutang usaha (42.000)

Kenaikan persediaan (54.000)

Penurunan beban dibayar dimuka 2.000

Penurunan hutang usaha (7.000) (73.000)

Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000

Arus kas dari kegiatan investasi

Penjualan tanah 25.000

Pembelian peralatan (125.000)

Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000)

Arus kas dari kegiatan pembiayaan

Penebusan obligasi (40.000)

Penjualan saham biasa 160.000

Pembayaran deviden tunai (55.000)

Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000

Kenaikan bersih kas 17.000

Saldo kas, 1 Januari 2008 37.000

Saldo Kas, 31 Desember 2008 54.000


Contoh Metode langsung

PT. Mercubuana

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008

Kenaikan (Penurunan) Kas

Arus kas dari kegiatan operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 848.000

Pembayaran kas pada pemasok & karyawan (717.000)

Pembayaran bunga (14.000)

Pembayaran pajak penghasilan (65.000)

Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000

Arus kas dari kegiatan investasi

Penjualan tanah 25.000

Pembelian peralatan (125.000)

Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000)

Arus kas dari kegiatan pembiayaan

Penebusan obligasi (40.000)

Penjualan saham biasa 160.000

Pembayaran deviden tunai (55.000)

Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000

Kenaikan bersih kas 17.000

Saldo kas, 1 Januari 2008 37.000

Saldo Kas, 31 Desember 2008 54.000

G. Analisis Laporan Arus Kas

Analisis arus kas adalah suatu metode analisa ekonomi yang memasukan pergerakan kas
yang positif (aliran kas masuk) dan pergerakan kas yang negatif (aliran kas keluar) yang
disebabkan oleh aktivitas untuk menentukan kebutuhan relatif dari aktivitas tersebut.
Termasuk didalamnya metode aliran kas yang dikontrol”. Analisis laporan keuangan
merupakan alat evaluasi untuk mendapatkan data dibutuhkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi mengenai
perusahaan yang tersedia untuk umum. Agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan
yang dibutuhkan maka pengguna laporan keuangan melakukan analisa atas laporan
keuangan untuk mengubah angka-angka laporan keuangan tersebut ke dalam format
yang dibutuhkan untuk mempermudah pengambilan keputusan.

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara dan teknik tergantung
dari tujuan analisis tersebut. Tujuan analisis sangat tergantung pada pengguna laporan
keuangan, misalnya kreditor melakukan analisis untuk mengetahui kemampuan
peminjam membayar bunga dan pokok pinjaman. Investor berusaha untuk
memperkirakan arus pendapatan perusahaan di masa yang akan datang, untuk
menetapkan harga beli atau harga jual sekuritas yang dimilikinya, manajmen perusahaan
harus melakukan analisis untuk menjawab hal yang sama dengan apa yang diinginkan
oleh investor dan kreditor karena jika tidak sama manajemen akan mengalami kesulitan
memperoleh dana jika kedua pihak tidak puas dengan prestasi perusahaan. Oleh karena
itu perusahaan harus memfokuskan untuk menganalisa prestasi, kelemahan dan
kekuatan perusahaan serta perubahan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan prestasi
dimasa yang akan datang.

Untuk melakukan analisis ini selain dibutuhkan data laporan arus kas juga dibutuhkan
data dari seluruh laporan keuangan serta data tambahan lainnya. Analisis laporan arus
kas dilakukan dengan teknik analisis seperti yang telah diutarakan diatas. Agar lebih
bermanfaat hasil dari ketiga teknik tersebut harus di interpretasikan dengan
menggunakan data tambahan mengenai perusahaan, seperti kondisi ekonomi,
kebijaksanaan, strategi perusahaan dan hal-hal lain yang dapat untuk mengukur kinerja
perusahaan. Pada analisis laporan arus kas ini dapat memberikan informasi mengenai:

1) Perkiraan akan kondisi arus kas dimasa yang akan datang.

2) Kualitas laba dan kemampuan mempertahankan operasi dimasa yang akan datang.

3) Kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan baik ditinjau dari kondisi likuiditas,
solvabilitas, flexibilitas, sufficiency dan efficiency perusahaan.
Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan
komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai informasi dalam analisis rasio. Rasio-
rasio yang dapat dipakai meliputi :

a. Rasio Arus Kas (AK)

Rasio arus kas menghitung kemampuan kas bersih dalam membayar kewajiban lancar.
Rasio ini diperoleh dengan membagi kas dengan kewajiban lancar.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠
Arus Kas (AK) =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

b. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB).

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar


bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan kas tambah pembayaran
bunga,dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga.
𝐾𝑎𝑠+𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎+𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
CKB=
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

c. Rasio Cakupan KasTerhadap Hutang Lancar (CKHL)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancer


berdasarkan kas bersih.Rasio ini diperoleh dengan kas ditambah deviden kas dibagi
dengan hutang lancar.

𝐾𝑎𝑠+𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝐾𝑎𝑠
CKHL=
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

d. Rasio Pengeluaran Modal (PM)

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran
hutang yang ada.Rasio ini diperoleh dengan kas dibagi dengan pengeluaran modal.
𝐾𝑎𝑠
PM =
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
e. Rasio Total Hutang (TH)
Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan
asumsi semua arus kas digunakan untuk membayar hutang.Rasio ini diperoleh dari kas
dibagi dengan total hutang.
𝐾𝑎𝑠
TH=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

f. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


kas guna membayar komitmen- komitmen (bunga, pajak,dan deviden preferen).
𝐸𝐵𝐼𝑇
CAD =
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎+𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘+𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

Anda mungkin juga menyukai