120)
Pernyataan Tujuan
Pernyataan tujuan adalah suatu pernyataan yang memandu keseluruhan arah dan fokus
penelitian. Berikut ini adalah contoh pernyataan tujuan untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif:
Penelitian kuantitatif:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara penggunaan komunikasi
Internet antara guru dan orang tua di sekolah distrik Midwestern dan nilai tes IPS siswa
SMA.
Penelitian kualitatif:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali kisah-kisah orang tua berdasarkan
komunikasi Internet dengan guru tentang siswa di sebuah sekolah distrik Midwestern.
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Penelitian adalah pertanyaan pada penelitian kuantitatif dan kualitatif yang
mempersempit pernyataan tujuan menjadi pertanyaan spesifik yang akan dicari jawabannya oleh
peneliti. Tidak seperti pernyataan tujuan, peneliti biasanya mengemukakan beberapa pertanyaan
penelitian sehingga mereka bisa sepenuhnya menggali suatu topik. Pertanyaan penelitian
terdapat pada penelitian kuantitatif dan kualitatif, tetatpi elemen-elemennya berbeda tergantung
pada tipe penelitian yang dilakukan.
Pada penelitian kuantitatif, pertanyaan menghubungkan atribut atau karakteristik dari individu
atau organisasi (disebut variabel). Pada penelitian kualitatif, pertanyaan meliputi konsep sentral
yang dieksplor (fenomena sentral).
Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif:
Penelitian kuantitatif:
Apakah komunikasi Internet orang tua-guru mempengaruhi kinerja siswa di dalam kelas?
Penelitian kualitatif:
Pengalaman komunikasi Internet jenis apa yang diperoleh orang tua dengan guru tentang
kinerja siswa?
Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan pada penelitian kuantitatif di mana peneliti membuat prediksi atau
konjungsi tentang hasil dari hubungan antar atribut atau karakteristik. Secara tradisional,
hipotesis digunakan pada eksperimen, yang berperan seperti pertanyaan penelitian, untuk
mempersempit pernyataan tujuan menjadi prediksi yang spesifik.
Prediksi ini tidak semata-mata merupakan suatu “educated guess”. Tetapi, peneliti
mendasarkannya pada hasil-hasil penelitian sebelumnya dan literatur di mana peneliti telah
menemukan hasil tertentu dan sekarang dapat memprediksi apa yang akan ditemukan oleh
peneliti lainnya ketika mereka mengulangi penelitian dengan populasi atau tempat yang lain.
Berikut ini adalah satu ilustrasi hipotesis:
Siswa SMA di sekolah distrik di mana orang tua dan guru berkomunikasi dengan Internet
akan memperoleh nilai yang lebih tinggi daripada siswa yang orang tua dan gurunya tidak
berkomunikasi dengan Internet.
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah pernyataan tujuan/maksud yang digunakan pada penelitian kuantitatif
yang menenetukan tujuan peneliti merencanakan mencapainya dalam suatu penelitian. Peneliti
sering membagi tujuan ke dalam tujuan mayor dan tujuan minor. Berikut ini adalah contoh
tujuan dari suatu penelitian:
1. Untuk mendeskripsikan frekuensi komunikasi Internet antara orang tua dan guru pada
kelas-kelas IPS di SMA
2. Untuk mendeskripsikan jenis (atau kategori) dari komunikasi Internet antara orang tua
dan guru
3. Untuk mengetahui relasi (a) frekuensi dan (b) jenis komunikasi terhadap prestasi siswa di
kelas yang diukur dengan kemampuan menjawab soal-soal tes.
Bagaimana Menentukan Pernyataan Tujuan, Pertanyaan Penelitian, dan Hipotesis
Penelitian Kuantitatif (h. 123)
Menentukan Variabel
Variabel adalah karakteristik atau atribut dari seseorang atau suatu organisasi yang (a) dapat
diukur atau diamati oleh peneliti dan (b) beragam antar individu atau organisasi yang diteliti
(lihat Gambar 5.2).
Perhatikan beberapa contoh variabel yang biasanya diteliti pada penelitian kependidikan:
Variabel
(suatu karakteristik atau atribut)
Dapat Dan
Diukur Beragam
(dapat dinilai atau diamati dan dicatat (dapat diasumsikan nilai atau skor yang
dengan suatu instrumen) berbeda untuk individu berbeda)
Gambar 5.2: Suatu Variabel dapat Diukur dan Beragam Antar Individu
Contoh karakteristik (aspek personal) dari seorang individu:
Contoh atribut (bagaimana dia merasa, memiliki, melakukan, atau berpikir) dari seorang
individu:
Contoh lain:
Atribut : Mengayomi, memberi nasehat yang akurat, sangat disiplin, bersemangat, dsb
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM-2)
Tulislah masing masing-masing tiga contoh karakteristik dan atribut dari penasehat akademik
(PA) anda:
Jawab:
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Pengukuran artinya bahwa peneliti mencatat informasi dari individu dengan satu dari dua cara:
Pada case mana saja, skor siswa bisa beragam, (karenanya dinamakan variable). Ketika variabel
beragam, itu berarti bahwa skor menerima nilai yang berbeda tergantung pada jenis variabel
yang diukur.
Contoh:
Gender bervariasi dengan dua skor yang mungkin: laki-laki = 1, perempuan = 2.
Perhargaan-diri bervariasi dengan tiga skor yang mungkin: positif = 3, tidak positif
maupun negatif = 2, dan negatif = 1.
Pada penelitian keterlibatan orang tua (Deslandes & Bertrand, 2005), peneliti, contohnya,
mengukur kontruksi peran orang tua (lihat Paragraf 18), orang tua yakin bahwa membantu
sekolah dalam membelajarkan/mendidik anak mereka merupan tanggung jawab mereka. Peneliti
meminta orang tua untuk menentukan posisi pada skala 6-poin dari “sangat tidak setuju” sampai
dengan “sangat setuju” untuk pernyataan, seperti: “Adalah penting memberi tahu pihak sekolah
tentang hal-hal yang menjadi perhatian anak remaja saya”(h. 167).
Membedakan Variable yang Diukur Sebagai Skor Kategori dan Skor Kontinu
Groups of students: males (1) and female (2), or low ability (1) and high ability (2)
Type of instruction: groups of students who experience lectures (1), groups of students
who experience discussion (2), and groups of students who experience classroom
activities (3)
The most typical example of a continuous score would be age (e.g., from 25 years old to 65
years old) or height (e.g., from 5 feet to 6 feet tall). Often, continuous score indicate the extent to
which individuals agree or disagree with an idea or rate the level of importance of an issue.
Membedakan Variable dari Konstruk
Konstruk adalah suatu atribut atau karakteristik yang dikemukakan secara abstrak, cara umum;
Vaiabel adalah suatu atribut atau karakteristik yang dinyatakan secara spesifik, cara terapan.
Contoh: Konstruk adalah prestasi siswa; Variabel adalah rata-rata nilai atau IPK.
Keluarga Variabel
Variabel kontrol
Variabel Confounding
moderating variables
Note:
Sekarang ambillah situasi lainnya dalam kehidupan anda dalam minggu/bulan terakhir, dan
tunjukkan semua jenis variabel pada situasi sebab-dan-akibat anda sendiri.
Peristiwa :
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Tabel 5.1: Empat Jenis Variabel Bebas yang Masing-masing Tujuannya Sedikit Berbeda
Gambar 5.4: Variabel Intervening Terletak di antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Variabel Confounding
Variabel confounding (kadang-kadang disebut variabel palsu) adalah atribut atau karakteristik
yang tidak bisa secara langsung diukur oleh peneliti karena pengaruhnya tidak mudah bisa
dipisahkan dari variabel yang lain, meskipun variabel ini bisa mempengaruhi relasi antara
varaibel bebas dan variabel terikat.
Contohnya, untuk SMA adalah tidak mungkin untuk memisahkan ras seseorang dan pengalaman
pembeda awal sebagai prediktor dari sikap terhadap sekolah. Jadi, peneliti mengukur variabel-
variabel yang dapat dengan mudah diidentifikasi (contohnya, ras) dan menjelaskan keterbatasan
pada hasil penelitian mereka (contohnya, ras sangat berkaitan dengan pengalaman berbeda yang
tidak mudah dipisahkan sebagai pengukuran bebas).
Gambar 5.5.: Teori Sebagai Jembatan bagi Variabel Bebas dan Variable Terikat
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5.5., anda dapat berpikir tentang teori sebagai
jembatan yang menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat. Teori merupakan penjelasan
yang luas tentang apa yang kita harapkan menemukannya ketika kita menghubungkan variabel-
variabel.
Pikirkan pengujian teori sebagai alasan utama untuk mengkaji hubungan antar variabel.
Perhatikan gambar 5.6. Asumsikan bahwa beberapa peneliti mengkaji hubungan antara
penghormatan guru tehadap nilai-nilai budaya (variabel bebas) dan kinerja siswa (variabel
terikat) pada SD.
Gambar 5.6.: Berbagai Jenis Penjelasan Pada Penelitian Kuantitatif
Perhatikan bagaimana setiap situasi ikut serta meningkatkan jumlah pengujian penelitian,
dari firasat/dugaan personal sampai teori yang memuaskan.
1. Sebagian peneliti memiliki firasat atau dugaan seperti kenapa dua variabel bisa memiliki
hubungan. Contohnya, berdasarkan pengalaman pribadi, seorang peneliti merasa bahwa
anak-anak keturunan Hispanik berhasil di SD karena guru sensitif terhadap isu-isu
budaya (contoh, pengakuan dan perayaan hari-hari besar Hispanik). Peneliti belum
menguji dugaan ini, dan ini memperlihatkan pendekatan yang tidak memuaskan
didasarkan pada pengalaman peneliti.
2. Pada tingkat yang lebih akurat, peneliti dapat menulis rasional teoritis-suatu pernyataan
logis yang menghubungkan variable-variabel tersebut-yang disebutkan oleh peneliti-
peneliti lainnya pada penelitian yang lain. Contohnya, ditemukan bahwa siswa belajar
dengan cara terbaik jika guru merayakan hari-hari besar Hispanik di dalam kelas. Dengan
rasional teoritis ini, kita memiliki kepercayaan lebih dalam memahami hubungan antara
sensitivitas budaya dan kinerja di dalam kelas (contohnya, belajar dengan cara terbaik).
3. Bahkan bergerak ke tingkat yang lebih memuaskan, anggaplah bahwa lima peneliti
berbeda telah meneliti hubungan ini dan menemukan sensitivitas budaya berhubungan
dengan kinerja.
4. Terakhir, anggaplah bahwa hubungan antara sensitivitas budaya dan kinerja siswa diuji
pada banyak kelompok dengan orientasi budaya berbeda (contohnya, Amerika-Asia,
Amerika-Asli, Amerika-Afrika). Pada semua situasi ini, didapat hubungan positif antara
sensistivitas guru dan kinerja siswa. Sekarang kita memiliki teori, penjelasan yang luas
tentang kinerja siswa berdasarkan orientasi budaya.
Seperti apa diskusi teori? Contoh, dengan menggunakan logika “jika … maka”. Jika kondisi
tertentu adalah benar, maka variabel-variabel akan berhubungan.
Contoh:
Teori Smith (2000) tentang kinerja menurut jenis kelamin, memprediksi bahwa jika
kinerja dalam matematika adalah berhubungan dengan jenis kelamin, dan perempuan
diterima/dianggap lebih baik dalam matematika daripada laki-laki, maka perempuan akan
berkinerja lebih baik daripada laki-laki.
Gambar 5.7: Menjelaskan atau Memprediksi Variabel versus Menggali atau Memahami
Fenomena Sentral
Perhatian:
Masih ada bab ini yang harus diusahakan untuk melanjutkan menulis sendiri poin-poin
pentingnya untuk dapat menerapkan pada penelitian dengan baik!