Anda di halaman 1dari 19

Menentukan Tujuan dan Pertanyaan atau Hipotesis Penelitian (h.

120)

Pernyataan Tujuan

Pernyataan tujuan adalah suatu pernyataan yang memandu keseluruhan arah dan fokus
penelitian. Berikut ini adalah contoh pernyataan tujuan untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif:

Penelitian kuantitatif:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara penggunaan komunikasi
Internet antara guru dan orang tua di sekolah distrik Midwestern dan nilai tes IPS siswa
SMA.

Penelitian kualitatif:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali kisah-kisah orang tua berdasarkan
komunikasi Internet dengan guru tentang siswa di sebuah sekolah distrik Midwestern.

Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan Penelitian adalah pertanyaan pada penelitian kuantitatif dan kualitatif yang
mempersempit pernyataan tujuan menjadi pertanyaan spesifik yang akan dicari jawabannya oleh
peneliti. Tidak seperti pernyataan tujuan, peneliti biasanya mengemukakan beberapa pertanyaan
penelitian sehingga mereka bisa sepenuhnya menggali suatu topik. Pertanyaan penelitian
terdapat pada penelitian kuantitatif dan kualitatif, tetatpi elemen-elemennya berbeda tergantung
pada tipe penelitian yang dilakukan.

Pada penelitian kuantitatif, pertanyaan menghubungkan atribut atau karakteristik dari individu
atau organisasi (disebut variabel). Pada penelitian kualitatif, pertanyaan meliputi konsep sentral
yang dieksplor (fenomena sentral).

Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif:

Penelitian kuantitatif:
Apakah komunikasi Internet orang tua-guru mempengaruhi kinerja siswa di dalam kelas?

Penelitian kualitatif:
Pengalaman komunikasi Internet jenis apa yang diperoleh orang tua dengan guru tentang
kinerja siswa?
Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan pada penelitian kuantitatif di mana peneliti membuat prediksi atau
konjungsi tentang hasil dari hubungan antar atribut atau karakteristik. Secara tradisional,
hipotesis digunakan pada eksperimen, yang berperan seperti pertanyaan penelitian, untuk
mempersempit pernyataan tujuan menjadi prediksi yang spesifik.

Prediksi ini tidak semata-mata merupakan suatu “educated guess”. Tetapi, peneliti
mendasarkannya pada hasil-hasil penelitian sebelumnya dan literatur di mana peneliti telah
menemukan hasil tertentu dan sekarang dapat memprediksi apa yang akan ditemukan oleh
peneliti lainnya ketika mereka mengulangi penelitian dengan populasi atau tempat yang lain.
Berikut ini adalah satu ilustrasi hipotesis:

Siswa SMA di sekolah distrik di mana orang tua dan guru berkomunikasi dengan Internet
akan memperoleh nilai yang lebih tinggi daripada siswa yang orang tua dan gurunya tidak
berkomunikasi dengan Internet.

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah pernyataan tujuan/maksud yang digunakan pada penelitian kuantitatif
yang menenetukan tujuan peneliti merencanakan mencapainya dalam suatu penelitian. Peneliti
sering membagi tujuan ke dalam tujuan mayor dan tujuan minor. Berikut ini adalah contoh
tujuan dari suatu penelitian:

1. Untuk mendeskripsikan frekuensi komunikasi Internet antara orang tua dan guru pada
kelas-kelas IPS di SMA
2. Untuk mendeskripsikan jenis (atau kategori) dari komunikasi Internet antara orang tua
dan guru
3. Untuk mengetahui relasi (a) frekuensi dan (b) jenis komunikasi terhadap prestasi siswa di
kelas yang diukur dengan kemampuan menjawab soal-soal tes.
Bagaimana Menentukan Pernyataan Tujuan, Pertanyaan Penelitian, dan Hipotesis
Penelitian Kuantitatif (h. 123)

Untuk menentukannya, anda harus memahami pentingnya dan penggunaan variabel.

Menentukan Variabel
Variabel adalah karakteristik atau atribut dari seseorang atau suatu organisasi yang (a) dapat
diukur atau diamati oleh peneliti dan (b) beragam antar individu atau organisasi yang diteliti
(lihat Gambar 5.2).

Perhatikan beberapa contoh variabel yang biasanya diteliti pada penelitian kependidikan:

 Gaya kepemimpinan (oleh kepala sekolah)


 Prestasi mapel IPA (oleh siswa)
 Ketrampilan komunikasi antar personal (dari guru bimpen)

Variabel
(suatu karakteristik atau atribut)

Dapat Dan
Diukur Beragam

(dapat dinilai atau diamati dan dicatat (dapat diasumsikan nilai atau skor yang
dengan suatu instrumen) berbeda untuk individu berbeda)

Gambar 5.2: Suatu Variabel dapat Diukur dan Beragam Antar Individu
Contoh karakteristik (aspek personal) dari seorang individu:

Tingkatan kelas/kuliah, umur, atau tingkat penghasilan

Contoh atribut (bagaimana dia merasa, memiliki, melakukan, atau berpikir) dari seorang
individu:

Individu memiliki penghargaan-diri, kepuasan-diri, sikap terhadap merokok, atau


memperlihatkan perilaku kepemimpinan yang terorganisasikan dengan baik.

Contoh lain:

Karakteristik : Umur, tingkat pendidikan, masa/usia PNS, lama mengajar, dsb.

Atribut : Mengayomi, memberi nasehat yang akurat, sangat disiplin, bersemangat, dsb
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM-2)

Tulislah masing masing-masing tiga contoh karakteristik dan atribut dari penasehat akademik
(PA) anda:

Jawab:

Karakteristik : (1) ……………………………….;


(2) ………….……………………;
(3) ………………………………..

Atribut : (1) …..……………………………;


(2) ………..………………………;
(3) ……………..………………….

Penjelasan untuk setiap karakteristik dan atribut!

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Kelompok …, Anggota: (1) ________________; (2)______________; (3) _______________


(4) ________________; (5)______________; (6) _______________
Pengukuran

Pengukuran artinya bahwa peneliti mencatat informasi dari individu dengan satu dari dua cara:

 Meminta mereka untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner (contohnya, siswa


menjawab pertanyaan pada survei yang menanykan tentang kepuasan-diri).
 Mengamati individu dan mencatat skor pada suatu papan atau daftar cek (contohnya,
peneliti menonton seorang siswa bermain bola basket dan mencatat skor tentang teknik
dribbling.

Pada case mana saja, skor siswa bisa beragam, (karenanya dinamakan variable). Ketika variabel
beragam, itu berarti bahwa skor menerima nilai yang berbeda tergantung pada jenis variabel
yang diukur.

Contoh:
 Gender bervariasi dengan dua skor yang mungkin: laki-laki = 1, perempuan = 2.
 Perhargaan-diri bervariasi dengan tiga skor yang mungkin: positif = 3, tidak positif
maupun negatif = 2, dan negatif = 1.

Pada penelitian keterlibatan orang tua (Deslandes & Bertrand, 2005), peneliti, contohnya,
mengukur kontruksi peran orang tua (lihat Paragraf 18), orang tua yakin bahwa membantu
sekolah dalam membelajarkan/mendidik anak mereka merupan tanggung jawab mereka. Peneliti
meminta orang tua untuk menentukan posisi pada skala 6-poin dari “sangat tidak setuju” sampai
dengan “sangat setuju” untuk pernyataan, seperti: “Adalah penting memberi tahu pihak sekolah
tentang hal-hal yang menjadi perhatian anak remaja saya”(h. 167).

Membedakan Variable yang Diukur Sebagai Skor Kategori dan Skor Kontinu

A variable measured in categories is a variable measured by the researcher as a small number


of groups or categories. In research, authors sometimes call this type of measure a discrete or
nominal score, and it is illustrated by these examples:

 Groups of students: males (1) and female (2), or low ability (1) and high ability (2)
 Type of instruction: groups of students who experience lectures (1), groups of students
who experience discussion (2), and groups of students who experience classroom
activities (3)

A variable measured as continuous is a variable measured by the researcher on a point a long a


continuum of scores, from low to high scores. Sometimes authors call this type of scoring an
interval, a rating, or a scaled score.

The most typical example of a continuous score would be age (e.g., from 25 years old to 65
years old) or height (e.g., from 5 feet to 6 feet tall). Often, continuous score indicate the extent to
which individuals agree or disagree with an idea or rate the level of importance of an issue.
Membedakan Variable dari Konstruk

Konstruk adalah suatu atribut atau karakteristik yang dikemukakan secara abstrak, cara umum;
Vaiabel adalah suatu atribut atau karakteristik yang dinyatakan secara spesifik, cara terapan.

Contoh: Konstruk adalah prestasi siswa; Variabel adalah rata-rata nilai atau IPK.

Keluarga Variabel

Variabel-variabel apa yang mempengaruhi hasil? Tanyakan diri anda:


1. Hasil apa pada penelitian yang saya coba jelaskan (variabel terikat/dependent variables)
2. Variabel atau faktor-faktor apa yang mempengaruhi hasil? (variabel bebas/independent
variables)
3. Variabel-variabel apa yang juga perlu saya ukur (yakni, kontrol) sehingga saya bisa
memastikan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi hasil dan bukan faktor-
faktor lainnya? (variabel kontrol dan variabel antara/mediating variables)
4. Variabel apa yang bisa mempengaruhi hasil tetapi tidak dapat atau tidak akan diukur?
(confounding variables)
Penyebab yang Efek
mungkin

Variabel bebas Variabel Variabel


 Perlakuan intervening terikat
 Diukur

Variabel kontrol

Variabel Confounding
moderating variables

Gambar 4.3: Keluarga Variabel Pada Penelitian Kuantitatif

Perhatikan kecelakaan mobil yang menyebabkan spatbor peot sebagai contoh.


Outcome/akibat (variabel terikat) adalah bahwa anda menabrak mobil lain pada tanda
“Berhenti”- menghantam persis di belakang. Anda menyebabkan spatbornya peot karena anda
sedang berbicara dengan telepon selular (variabel bebas). Kecelakaan ini bisa disebabkan oleh
jalan licin (variabel kontrol), tetapi langit cerah dan tidak ada hujan dalam beberapa hari. Fakta
bahwa anda melamun telah menyebabkan kecelakaan itu (variabel confounding), tetapi fakta
ini sulit diukur setelah kecelakaan. Cermati bagaimana hal ini bisa terjadi?

Note:

Variabel Confounding = variabel yang sulit dijelaskan (membingungkan, mengherankan)


LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM-3)

Sekarang ambillah situasi lainnya dalam kehidupan anda dalam minggu/bulan terakhir, dan
tunjukkan semua jenis variabel pada situasi sebab-dan-akibat anda sendiri.

Peristiwa :

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

1. Variabel Terikat : ……………………………

2. Variabel Bebas : …………………………….

3. Variabel Kontrol : …………………………….

4. Variabel Confounding : ……………………………..

Penjelasan tentang bagaimana menentukan keempat variabel tersebut!

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

Kelompok …, Anggota: (1) ________________; (2)______________; (3) _______________


(4) ________________; (5)______________; (6) _______________
Pengertian dan contoh variabel terikat dan bebas
Variabel terikat adalah suatu atribut atau karakteristik terikat pada atau dipengaruhi oleh
variabel bebas.
Variabel bebas adalah suatu atribut atau karakteristik yang mempengaruhi atau memberikan
efek pada hasil (outcome) variabel terikat.
Contoh:
Apakah siswa yang mengikuti pembelajaran matematika di kelas lebih lama memperoleh skor
matematika lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas lebih sedikit?
Variabel bebas: waktu untuk pembelajaran matematika
Variabel terikat: skor matematika

Tabel 5.1: Empat Jenis Variabel Bebas yang Masing-masing Tujuannya Sedikit Berbeda

Variabel yang Variabel Variabel Variabel


diukur Kontrol Perlakuan Moderating
Definisi Suatu variabel Jenis variabel Suatu variabel Jenis variabel
bebas yang bebas yang bebas yang bebas yang
diukur dalam menjadi dimanipulasi menjadi
penelitian perhatian kedua oleh peneliti perhatian kedua
dan dinetralkan dan
melalui prosedur dikombinasikan
statistik atau dengan variabel
desain bebas lainnya
untuk
mempengaruhi
variabel terikat
Jenis Variabel kategori Variabel yang Variabel kategori Variabel kategori
pengukuran atau kontinu tidak diukur yang atau kontinu
variabel yang diukur atau secara langsung dimanipulasi yang diukur atau
diamati pada tetapi dikontrol secara aktif oleh diamati begitu
penelitian melalui prosedur peneliti dan dia berinteraksi
statistik atau dikomposisikan dengan variabel-
rancangan dari dua atau variabel lainnya
penelitian lebih kelompok
Digunakan Eksperimen, Eksperimen, Eksperimen Eksperimen
pada survei penelitian
korelasi
Contoh Umur seorang Biasanya Pembelajaran di Variabel
anak, kinerja variabel kelas: satu demografi seperti
pada suatu tes, demografi seperti kelompok usia, jenis
sikap/perilaku usia, jenis mengikuti kelamin, suku,
yang dinilai pada kelamin, suku, pembelajaran tingkat/status
suatu survei tingkat/status standar, satu sosial ekonomi,
sosial ekonomi kelompok suatu variabel
mengikuti yang dapat
diskusi; peneliti diukur seperti
membagi siswa kinerja atau
ke dalam sikap, atau
kelompok- variabel yang
kelompok dan dimanipulasi
memanipulasi seperti
anggota pembelajaran
kelompok kelas
Variabel yang diukur
Variabel yang diukur adalah variabel bebas yang diukur atau diamati oleh peneliti dan berisi
rentang skor kontinu atau kategori. Perhatikan contoh pertanyaan berikut:
Bagaimana kemampuan matematika mempengaruhi pencapaian pada ujian akhir di kelas?
Variabel bebas adalah variabel yang dapat diukur yang menunjukkan skor kemampuan
matematika yang dinilai oleh hasil pada tes kemampuan.
Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang penting diperhatikan dan “dinetralkan” (Tuckman, 1999:
100) karena dia potensial mempengaruhi variabel terikat.
Contoh variabel kontrol:
 Jenis kelamin
 Status sosial ekonomi
 Inteligensi
 Ras/Suku
Variabel-variabel ini biasanya dikontrol dengan prosedur statistik. Kemudian kita akan
menemukan ini disebut dengan covariates dan mereka disesuaikan secara statistik terhadap
efeknya (lihat bab 7 seksi “Memilih Program Statistik”)
Variabel Perlakuan
Variabel perlakuan diukur dalam kategori (aktivitas yang diterima atau ditolak) untuk
menentukan efeknya pada outcome. Pada literatur variabel ini diberi label sebagai variabel yang
dimanipulasi atau variabel dengan level. Peneliti eksperimen menyebut kelompok-kelompok
sebagai level (yakni, Kelompok 1, Kelompok 2).
Pada contoh berikut, variabel perlakuan, jenis pembelajaran yang digunakan guru pada kelas
matematika SD:
Pada penelitian tentang hasil pencapaian siswa pada kelas matematika SD, peneliti memberikan
satu kelompok sebagai diskusi kelompok-kecil (Level 1) dan yang lain kelompok tradisional
ceramah (Level 2) untuk menilai variabel bebas, jenis pembelajaran.
Variabel perlakuan bebas: jenis pembelajaran dianggap sebagai variabel perlakuan karena
peneliti mengintervensi pada satu kelompok, Level 1.
Variabel Moderating
Variabel Moderating adalah variabel-variabel baru yang dikonstruk oleh peneliti dengan
mengambil satu variabel dikalikan dengan yang lain untuk menentukan dampak
gabungan/bersama dari kedua variabel. Dampak ini disebut dampak interaksi.
Sebuah variabel moderating dapat diilustrasikan pada hipotesis ini:
Diskusi kelompok-kecil untuk siswa yang skor tes awal tinggi memberikan kontribusi
kepada hasil tes matematika yang lebih tinggi daripada diskusi kelompok besar (ceramah)
untuk siswa yang skor awal rendah.
Untuk menguji pernyataan ini, peneliti mengalikan skor tes awal (variabel bebas) dengan jenis
diskusi (kelompok kecil atau kelompok besar) untuk menentukan efek bersama dari kedua
variabel pada hasil ujian matematika.
Variabel Intervening
Variabel intervening adalah atribut atau karakteristik yang “terletak di antara” variabel bebas
dan variabel terikat dan memberikan pengaruh pada variabel terikat sebagai bagian dari variabel
bebas. Pada sebagian penelitian kuantitatif, variabel intervening dikontrol dengan menggunakan
prosedur statistik.
Untuk menunjukkan bagaimana variabel intervening berfungsi, perhatikan logik susunan
variabel yang ditunjukkan pada gambar 5.4.

Gambar 5.4: Variabel Intervening Terletak di antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel Confounding
Variabel confounding (kadang-kadang disebut variabel palsu) adalah atribut atau karakteristik
yang tidak bisa secara langsung diukur oleh peneliti karena pengaruhnya tidak mudah bisa
dipisahkan dari variabel yang lain, meskipun variabel ini bisa mempengaruhi relasi antara
varaibel bebas dan variabel terikat.
Contohnya, untuk SMA adalah tidak mungkin untuk memisahkan ras seseorang dan pengalaman
pembeda awal sebagai prediktor dari sikap terhadap sekolah. Jadi, peneliti mengukur variabel-
variabel yang dapat dengan mudah diidentifikasi (contohnya, ras) dan menjelaskan keterbatasan
pada hasil penelitian mereka (contohnya, ras sangat berkaitan dengan pengalaman berbeda yang
tidak mudah dipisahkan sebagai pengukuran bebas).

Theori dan Pengujian Variabel


Teori pada penelitian kuantitatif menjelaskan dan memprediksi hubungan yang mungkin
antara variabel bebas dan variabel terikat.

Gambar 5.5.: Teori Sebagai Jembatan bagi Variabel Bebas dan Variable Terikat

Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5.5., anda dapat berpikir tentang teori sebagai
jembatan yang menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat. Teori merupakan penjelasan
yang luas tentang apa yang kita harapkan menemukannya ketika kita menghubungkan variabel-
variabel.
Pikirkan pengujian teori sebagai alasan utama untuk mengkaji hubungan antar variabel.
Perhatikan gambar 5.6. Asumsikan bahwa beberapa peneliti mengkaji hubungan antara
penghormatan guru tehadap nilai-nilai budaya (variabel bebas) dan kinerja siswa (variabel
terikat) pada SD.
Gambar 5.6.: Berbagai Jenis Penjelasan Pada Penelitian Kuantitatif

Perhatikan bagaimana setiap situasi ikut serta meningkatkan jumlah pengujian penelitian,
dari firasat/dugaan personal sampai teori yang memuaskan.
1. Sebagian peneliti memiliki firasat atau dugaan seperti kenapa dua variabel bisa memiliki
hubungan. Contohnya, berdasarkan pengalaman pribadi, seorang peneliti merasa bahwa
anak-anak keturunan Hispanik berhasil di SD karena guru sensitif terhadap isu-isu
budaya (contoh, pengakuan dan perayaan hari-hari besar Hispanik). Peneliti belum
menguji dugaan ini, dan ini memperlihatkan pendekatan yang tidak memuaskan
didasarkan pada pengalaman peneliti.
2. Pada tingkat yang lebih akurat, peneliti dapat menulis rasional teoritis-suatu pernyataan
logis yang menghubungkan variable-variabel tersebut-yang disebutkan oleh peneliti-
peneliti lainnya pada penelitian yang lain. Contohnya, ditemukan bahwa siswa belajar
dengan cara terbaik jika guru merayakan hari-hari besar Hispanik di dalam kelas. Dengan
rasional teoritis ini, kita memiliki kepercayaan lebih dalam memahami hubungan antara
sensitivitas budaya dan kinerja di dalam kelas (contohnya, belajar dengan cara terbaik).
3. Bahkan bergerak ke tingkat yang lebih memuaskan, anggaplah bahwa lima peneliti
berbeda telah meneliti hubungan ini dan menemukan sensitivitas budaya berhubungan
dengan kinerja.
4. Terakhir, anggaplah bahwa hubungan antara sensitivitas budaya dan kinerja siswa diuji
pada banyak kelompok dengan orientasi budaya berbeda (contohnya, Amerika-Asia,
Amerika-Asli, Amerika-Afrika). Pada semua situasi ini, didapat hubungan positif antara
sensistivitas guru dan kinerja siswa. Sekarang kita memiliki teori, penjelasan yang luas
tentang kinerja siswa berdasarkan orientasi budaya.
Seperti apa diskusi teori? Contoh, dengan menggunakan logika “jika … maka”. Jika kondisi
tertentu adalah benar, maka variabel-variabel akan berhubungan.
Contoh:
Teori Smith (2000) tentang kinerja menurut jenis kelamin, memprediksi bahwa jika
kinerja dalam matematika adalah berhubungan dengan jenis kelamin, dan perempuan
diterima/dianggap lebih baik dalam matematika daripada laki-laki, maka perempuan akan
berkinerja lebih baik daripada laki-laki.

Bagaimana Mendesain Pernyataan Tujuan dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif?


Sebelum kita mempelajari bagaimana menulis pernyataan tujuan dan pertanyaan
penelitian kualitatif, kita harus memahami bagaimana persamaan dan perbedaan antara penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Membedakan Pernyataan Tujuan Dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
 Pada penelitian kuantitatif, hipotesis digunakan. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak
digunakan; sebagai gantinya peneliti menggunakan pertanyaan penelitian.
 Pada penelitian kuantitatif, peneliti mengidentifikasi banyak variabel dan mengukurnya.
Pada penelitian kualitatif, istilah variabel tidak digunakan, dan sebagai gantinya peneliti
mengumpulkan informasi tentang konsep tunggal-fenomena sentral-konsep yang akan
kita diskusikan pada akhir bab ini.
 Pada penelitian kuantitatif, peneliti sering menguji teori, penjelasan yang luas yang
memprediksikan hasil variabel-variabel yang berhubungan. Pada penelitian kualitatif,
teori bisanya tidak diuji, sebagai ganti, peneliti meminta partisipan menyampaikan ide-
ide dan membangun tema-tema umum berdasarkan ide-ide tersebut.
 Pada penelitian kuantitatif, peneliti menerapkan posisi close-ended dengan
mengidentifikasi variabel-variabel dan memilih instrumen untuk pengumpulan data
sebelum penelitian dimulai. Pada penelitian kualitatif, peneliti lebih banyak
menggunakan posisi open-ended dan sering merubah fenomena yang sedang diteliti.
pertanyaan penelitian bisa berubah berdasarkan respon partisipan. Hal ini menjadikan
penelitian kuantitatif lebih deduktif dan kualitatif lebih induktif.
 Pada penelitian kuantitatif, peneliti mengukur perbedaan dan besarnya perebdaan-
perbedaan antara dua atau lebih kelompok atau mengukur perubahan terus-menerus dari
individu-individu. Pada penelitian kualitatif, peneliti tidak membandingkan kelompok-
kelompok atau menghubungan variabel-variabel. Sebagai gantinya, peneliti mencari
pemahaman mendalam terhadap pendapat suatu kelompok atau seseorang.

Faktor-faktor di atas memberikan pengaruh bagaimana kita menulis pernyataan tujuan


danpertanyaan penelitian kualitatif. Sebelumnya, kita harus memahami dua konsep pada
penelitian kualitatif: fenomena sentral dan proses yang terjadi.
Fenomena Sentral pada Penelitian Kualitatif
Fenomena sentral adalah konsep atau proses yang digali pada penelitian kualitatif.
Contoh,
Sebagai konsep: Identitas etnis dari imigran China-Amerika
Sebagai proses: Proses negosiasi yang dilakukan oleh pengawas wanita dengan kepala sekolah
wanita.
Suatu gambar dapat mengungkapkan dengan sempurna perbedaan antara menjelaskan dan
memprediksi variabel pada penelitian kuantitatif dan menggali fenomena sentral pada penelitian
kualitatif. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.7, satu cara untuk memperlihatkan
perbedaan ini adalah dengan mempertentangkan penjelasan dari outcome (atau variabel terikat)
oleh variabel bebas (pada sisi kiri dari gambar).

Gambar 5.7: Menjelaskan atau Memprediksi Variabel versus Menggali atau Memahami
Fenomena Sentral

Panah tentang kekuatan-kekuatan yang membentuk fenomena sentral menunjuk ke


berbagai arah. Jika itu membantu anda memahami dengan lebih baik perbedaan antara perspektif
kualitatif dari perspektif kuantitatif, maka pertimbangkan fenomena sentral pada penelitian
kualitatif sebagai variabel tunggal yang akan anda gali.
Proses yang Terjadi pada Penelitian Kualitatif
Proses yang terjadi menunjukkan bahwa tujuan dari suatu penelitian dan pertanyaan
penelitiannya dapat berubah selama proses penelitian berdasarkan umpan balik atau respon dari
partisipan.

Menulis Pernyataan Tujuan Kualitatif


Pernyataan tujuan pada penelitian kualitatif menunjukkan maksud untuk digali atau
dipahami fenomena sentral melalui individu-individu tertentu di lokasi penelitian tertentu.
Skrip Contoh
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk (menggali/mengungkapkan/
memahami/mendeskripsikan) (fenomena sentral) untuk (partisipan) pada (tempat
penelitian).
Jika kita terapkan skrip ini pada penelitian pembelajaran di kelas dengan menggunakan Internet,
kita peroleh:
Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan Internet
dalam pembelajaran di kelas bagi lima siswa SMA yang berpartisipasi pada kelas bahasa
isyarat.
Jika kita menganalisis contoh ini, kita temukan:
Fenomena sentral: Belajar di kelas dengan menggunakan Internet
Partisipan: Lima siswa SMA
Tempat penelitian: satu kelas bahasa isyarat di kelas X SMA

Perhatian:
Masih ada bab ini yang harus diusahakan untuk melanjutkan menulis sendiri poin-poin
pentingnya untuk dapat menerapkan pada penelitian dengan baik!

Anda mungkin juga menyukai