Tugas Discovery Learning Kompre
Tugas Discovery Learning Kompre
KOMPREHENSIF 4
DISUSUN OLEH :
6C-KEPERAWATAN
201502093
2017/2018
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI PADA ANAK
Definisi
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Antropometri berarti ukuran dari tubuh.
Metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan
status gizi manusia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan antropometri secara
antropometri adalah konsep pertumbuhan. Antropometri gizi adalah berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.
Syarat yang Mendasari Penggunaan Antropometri
a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas, mikrotoa,
dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga oleh tenaga
lain setelah dilatih untuk itu.
d. Biaya relatif murah
e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.
f. Secara alamiah diakui kebenaranya.
Kelemahan dan Kelebihan Antropometri
1. Kelemahan antropometri
a. Tidak sensitive
b. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi)
c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempungaruhi presisi, akurasi, dan
validitas pengukuran antropometri gizi. Kesalahan terjadi karena:
1) PengukuraN
2) Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan
3) Analisis dan asumsi yang keliru
d. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan:
1. Latihan petugas yang tidak cukup
2. Kesalahan alat atau alat tidak ditera
3. Kesulitan pengukuran.
2. kelebihan antropometri
a. prosedur sederhana, aman, dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar.
b. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
c. Alat murah, mudah di bawa, tahan lama, dapat di pesan dan di buat di daerah setempat
d. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat di bakukan
e. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau
f. Ummumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena sudah ada
ambang batas jelas.
g. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Tinggi Badan
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah, dan
cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. LILA memberikan
gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. LILA mencerminkan
cadangan energy, sehingga dapat mencerminkan :
a. Status KEP pada balita
b. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: resiko bayi BBLR
Kesalahan pengukuran LILA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur) relatif lebih besar
dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengan gizi kurang, lebih
sempit pada LILA dari pada tinggi badan.
Ambang batas pengukuran LILA pada bayi umur 0-30 hari yaitu ≥ 9,5 cm. sedangkan pada
balita yaitu < 12,5cm.
Cara mengukur LILA pada bayi:
· Tentukan posisi pangkal bahu
· Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian
· Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak tangan kea rah perut.
· Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku siku dengan menggunakan pita
LILA,dan beri tanda dengan pulpen (sebelumnya minta izin kepada pasien). Sebelumnya
perhatikan titik nolnya.
· Lingkarkan pita LILA sesuai dengan tanda pulpen di sekeliling lengan responden sesuai
tanda.
· Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA
· Pita di tarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar
· Baca angka yang di tunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kea rah angka yang lebih
besar)
· Tulis hasil pembacaannya.
Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis, yang
biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran
kepala. Lingkar kepala bayi yang baru lahir di Indonesia rata-rata 3 cm dan di Negara maju 3,5
cm. kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm (bertambah 1,5 cm setiap bulan). Pada umur 1
tahun lingkar kepala mencapai 45-47 cm (bertambah 0,5 cm tiap bulan). Pada usia 3 tahun
menjadi 50 cm dan pada umur 10 tahun 53 cm.
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak pun
meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak menggambarkan
keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak
dapat bervariasi sesuai keadaan gizi.
Alat dan tehnik pengukuran : Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber
glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat
mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan pita dari pertengahan dahi (frontalis) ke
tulang telinga terus ke oksipitalis.kembali ke frontalis.
Lingkar Dada
Dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan titik ukur pada areola
mammae. Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan
lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini lingkar kepala lebih lambat dari pada
lingkar dada. Pada anak yang mengalami KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat :
rasio dada dan kepala < 1.
Jenis Cairan
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalori setiap hari. Cairan nutrien
dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat, Nitrogen dan vitamin untuk
metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500 kalori
perliter.
Asam amino
Lemak
Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah
sesudah kehilangan darah atau plasma.
1- 10 KG 100 ML/ KG BB
Pada anak < 10 Kg , maka 10 Kg dihitung 100 ml/ BB. Missal BB 8 kg maka
kebutuhan cairan adalah 8 x 100 = 800 ml/hari.
Pada anak dengan BB 10 – 20 Kg, maka 1000 ml pada 10 kg pertama dan ditambah
50 ml per Kg penambahan berat badannya. Missal BB = 15 kg, maka 1000 ml
ditambah 5 x 50 ml maka menjadi 1250 ml/ hari kebutuhan cairannya
Pada seorang dengan berat badan > 20 Kg maka rumusnya adalah 1500 ml pada 20
kg pertama dan ditambah 20 ml/Kg sisanya, misal seseorang dengan BB 40 Kg, maka
20 kg pertama adalah 1500 ml, sedangkan 20 kg sisanya x 20 ml = 400 ml sehingga
kebutuhan cairan seseorang dengan berat 40 kg adalah 1500 + 400 ml = 1900 ml/hari
Contoh soal:
1. Berapa kebutuhan cairan normal per hari untuk anak dengan berat 7 kg?
2. Berapa kebutuhan cairan normal per hari untuk anak dengan berat 12 kg?
Diketahui:
· 12 kg = 10 kg + 2 kg = 1000 ml + 2 kg
3. Berapa kebutuhan cairan normal per hari untuk anak dengan berat 50 kg?
Diketahui:
· 50 kg = 20 kg + 30 kg = 1500 ml + 30 kg
1. Intake Cairan
Pengaturan utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada
di otak sedangkan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin
II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan
volume darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun
kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses
absorbsi oleh gastrointestinal.
2. Output Cairan
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan proses
output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24
jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan
produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari,
tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat. IWL Dewasa
: 15 cc/kg BB/hari. Sedangkan IWL Anak : (30-usia{tahun}cc/kgBB/hari
Baru lahir 30
Bayi 50-60
Anak-anak 40
Remaja 30
Dewasa 20
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui
mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
b) Iwl
e) Keringat : 100 ml
1. Definisi
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh (intake) dan
mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh (out put).
2. Tujuan
3. Prosedur
a. Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari air minum,
air dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme), cairan intra vena.
b. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine, keringat,
feses, muntah, insensible water loss (IWL).
c. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE = OUTPUT.
d. Mendokumentasikan
– Anak 60 – 70 % BB
– Bayi 75 – 80 % BB
Usia Besaran IWL ( mg/kg BB/hari )
Byai Lahir 30
Bayi 50 – 60
Anak – anak 40
Rumus IWL :
Kebutuhan Elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrient, dan
sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.
1. Komposisi elektrolit
1. Dosis Pemberian
Banyak perbedaan penentuan pemberian dosis obat pada anak, tetapi pada prinsipnya
penentuan dosis dapat disimpulkan oleh dua standar, yaitu berdasarkan luas permukaan
tubuh dan berat badan. Berikut ini ada beberapa rumus perhitungan dosis obat untuk
anak.
a. Young
𝑛
Da = 𝑛+12 Dd (mg) (tidak untuk anak >12 tahun)
Keterangan :
Da : Dosis Anak
Dd : Dosis Dewasa
n : Usia anak dalam tahun
b. Dilling
𝑛
Da = 20 Dd (mg)
c. Gaubius
1
Da = 12 Dd (mg) (Untuk anak sampai usia 1 tahun)
1
Da = 8 Dd (mg) (Untuk anak usia 1-2 tahun)
1
Da = 6 Dd (mg) (Untuk anak usia 2-3 tahun)
1
Da = 4 Dd (mg) (Untuk anak usia 3-4 tahun)
1
Da = 3 Dd (mg) (Untuk anak usia 4-7 tahun)
d. Fried
1
Da = 150 Dd (mg)
e. Sagel
(13𝑤+15)
Da = Dd (mg) (usia 0-20 minggu)
100
(8𝑤+7)
Da = Dd (mg) (usia 20-52 minggu)
100
(3𝑤+12)
Da = Dd (mg) (usia 1-9 tahun)
100
Keterangan:
W : berat badan (Kg)
f. Clark
𝑤 𝑎𝑛𝑎𝑘
Da = 𝑤 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎 Dd (mg) (usia 0-20 minggu)
Perhitungan rumus dalam menentukan dosis tidak semuanya tepat dalam proses
kerja dan efek dari obat, tetapi lebih tepat dengan menggunakan ukuran fisik atau
ditentukan dengan waktu paruh dari jenis obat yang akan diberikan.
2. Efek Samping
Efek samping pemberian obat pada bayi dan balita
1. Paracetamol. Obat ini tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 3 bulan,
penggunaan obat ini sebaiknya berdasarkan resep dan setelah berdiskusi dengan
dokter atau setelah bayi mendapatkan vaksinasi pertama kali. Parasetamol bisa
menghambat beberapa enzim yang berbeda di dalam otak dan ikatan tulang belakang
yang terlibat dalam perpindahan rasa sakit. Penelitian baru-baru ini menunjukkan
bahwa penggunaan parasetamol pada bayi bisa meningkatkan risiko asma 5 tahun
mendatang sebesar 46 persen.
2. Tablet kunyah. Jangan memberikan anak berusia di bawah 2 tahun obat ini,
umumnya anak berusia 2 sampai 4 tahun yang sudah mengerti cara minum obat ini.
Jika orang tua berpikir anaknya belum terlalu mengerti, maka hancurkan obat dan
letakkan di sendok yang diberi sedikit air. Dosis yang diberikan harus sesuai.