I. TUJUAN
- Menjelaskan dan menggunakan spektrometer ultraviolet-sinar tampak
- Menganalisa sampel dengan menggunakan spektrometer ultraviolet-sinar tampak
- Aquadest
- CuSO4.5H2O
- H2SO4 pekat
- NH3 pekat
- Tissue
IV. DASAR TEORI
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum
phototube atau tabung foton hampa. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran
suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula
pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood,
1990).
Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan
arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 2002).
Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada
penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan intensitas
cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi
warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya disebut kalori,
oleh karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan ketelitian hasil yang
diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan pengompleks yang selektif
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi.
Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah
optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang yang benar-benar
terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Pengertian spektrofotometri lebih
spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada interaksi antara materi dengan
cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat), sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas
misalnya cahaya maupun medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik ( Eka, 2007 ).
sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan daerah sinar inframerah.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi
yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada
berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum
yaitu:
A = – log T = – log It / I0 = ε . b . C
Dimana:
T = Transmitansi
ε = Serapan molar
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis, yaitu single-beam dan double-beam. Pada
spektrofotometer single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh
hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukkan. Sedangkan spektrofotometer double-
beam, nilai blanko dapat diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali
Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-sifat yang berbeda.
Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah ultra lembayung (UV, 180-
350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm). Cahaya di dalam kawasan ini mempunyai energi yang
cukup untuk mengeluarkan elektron valensi di dalam molekul tersebut
Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus kromofor
yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga jenis elektron yang
terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor organik seperto karbonil,
alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Panjang
gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang digunakan. Auksokrom
adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas nseperti hidroksil, metoksi, dan
amina. Terkaitnya gugus kromofor akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke
panjang gelombang yang lebih besar dan disertai dengan peningkatan intensitas
Ketika cahaya melewati suatu larutan biomolekul, terjadi dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan kedua adalah cahaya
discattering. Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan perbedaan energi dasar dan
energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran absorbansi
dalam spektrofotometer .
Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari
sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya
cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang
kemudian menyampaikan ke layar pembaca.
Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini
dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan.
Secara kuantitatif, besarnya energi yang diserap oleh zat akan identik dengan jumlah zat di
dalam larutan tersebut. Secara kualitatif, panjang gelombang dimana energi dapat diserap akan
menunjukkan jenis zatnya.
V. PROSEDUR KERJA
Pembuatan Larutan Standar (larutan kalibrasi)
1. Melarutkan 3,9278 gram CuSO4.5H2O dalam labu takar 500 ml dan ditambahkan 5
ml H2SO4 pekat, kemudian diencerkan sampai tanda batas dengan aquadest.
2. Mengambil larutan tersebut dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 50 ml sebanyak :
Erlenmeyer I II III IV V
3. Menambahkan masing-masing 2,5 ml NH3 pekat dan diencerkan sampai tanda batas
dengan aquadest .
4. Menghitung konsenterasi dari tiap-tiap larutan dalam satuan mg/1
Penentuan Sampel
λ = 600 nm
Penentuan Sampel
VII. PERHITUNGAN
Massa Cu = 2 gram
1 ml 2 mg Cu2+
2000 𝑚𝑔
Konsentrasi = = 2000 ppm (dalam hal ini mg/L setara dengan ppm)
1𝐿
Konsentrasi larutan standar
Untuk volume 2,5 ml
V1 x M1 = V2 x M2
2,5 ml x 2000 ppm = 50 ml x M
M = 100 ppm
Untuk volume 5 ml
V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 2000 ppm = 50 ml x M
M = 200 ppm
Untuk volume 10 ml
V1 x M1 = V2 x M2
10 ml x 2000 ppm = 50 ml x M
M = 400 ppm
VIII. PEMBAHASAN
IX. KESIMPULAN
X. DAFTAR PUSTAKA