Operasi Morfologi Citra
Operasi Morfologi Citra
OLEH :
HALIM FAHRI 3101 1502 2829
HARIONO 3101 1502 2823
MUHAMMAD IHSAN ANSYARI 3101 1502 2788
OLEH :
HALIM FAHRI 3101 1502 2829
AHMAD DARMAWAN 3101 1502 2847
ANZAR AMINNUDIN 3101 1502 2841
Morfologi citra merupakan suatu operasi pemrosesan citra yang mengolah citra
berdasarkan bentuknya. Operasi morfologi mengaplikasikan suatu Structuring Element
terhadap suatu citra masukkan, membentuk suatu citra keluaran dengan ukuran yang
sama dengan citra masukkan. Pada operasi morfologi, nilai dari tiap piksel pada citra
keluaran didasarkan pada perbandingan dari piksel pada citra masukkan dengan piksel
di sekitarnya. Dengan menentukan ukuran dan bentuk dari neighborhood, kita dapat
membangun suatu operasi morfologi yang sensitif terhadap suatu bentuk spesifik di citra
masukkan. Operasi morfoologis yang paling dasar adalah operasi dilasi dan erosi. Dilasi
menambahkan piksel pada boundaries ari suatu objek dari suatu citra, sedangkan erosi
menghilangkan piksel dari suatu bondaries dari objek. Jumlah piksel yang ditambahkan
atau dihilangkan tergantung dari ukuran dan bentuk dari Structuring Element yang
digunakan untuk memproses citra. Morfologi citra dilakukan pada citra dua dimensi
dengan set piksel tersebut berada pada himpunan dua dimensi Z2.
1
Gambar 1. menunjukkan contoh dari citra biner dan juga contoh dari hasil operasi
morfologi, terlihat bahwa operasi Erosi melakukan pengurangan piksel sedangkan
operasi Dilasi melakukan penambahan piksel. Operasi Opening dan Closing
merupakan kombinasi dari Dilasi dan Erosi. Pada bagian berikutnnya akan dibahas
lebih lanjut mengenai operasi-operasi tersebut.
Didefinisikan sebagai,
A B {x | (B')x A Ø}
(2)
B’ adalah refleksi dari B, maka proses dilasi terdiri dari proses mencari refleksi dari B
pada origin dan mengeser refleksi tersebut sebanyak x. Persamaan 2 dapat ditulis
ulang menjadi.
A B {x | [(B')x A] A}
(3)
Gambaran dari proses dilasi dapat dilihat pada
Gambar 3.
Gambar 3. Dilasi
Gambar 3. Menjelaskan tentang dilasi dari persegi berwarna biru tua oleh structuring
element berbentuk piringan, titik merah menandakan titik origin dari structuring
element, hasil dari dilasi tersebut berupa suatu persegi dengan bentuk yang lebih
gemuk sebagai hasl dari dilasi.
1.3 Erosi
Erosi adalah salah satu dari dua buah dasar morfologi citra selain dari dilasi. Operasi
erosi, sama seperti pada dilasi, dialkukan secara biner. Erosi akan menghasilkan objek
pada citra menjadi lebih tipis atau terkikis.
Pada morfologi biner sebuah citra dilihat sebagai sebuah subset dari sebuah bidang
Euclidean Z 2 untuk citra dua dimensi. Dasar dari morfologi biner adalah dengan
memindai suatu citra dengan suatu bentuk yang sudah didefinisikan sebelumnya,
bentuk tersebut adalah structuring element.
Untuk membuat operasi erosi, kita tentukan E adalah suatu bidang Euclidean atau
sebuah grid integer, dan A adalah suatu citra biner dalam himpunan E. Erosi dari suatu
citra biner A dengan sebuah structuring element B didefinisikan pada Persamaan (3).
(3)
Dimana Bz adalah translasi dari B oleh vector z. Ketika structuring element B memiliki
origin yang yang terletak di origin dari E, maka erosi dari A oleh B dapat diartikan
sebagai lokus dari titik yang dicapai oleh origin dari B ketika B berada dalam A. Erosi
dari A oleh B dapat juga diekspresikan dengan Persamaan 4.
(4)
Gambar 4. Erosi
Gambar 4. Menjelaskan tentang erosi dari persegi berwarna biru tua oleh structuring
element berbentuk piringan, titik merah menandakan titik origin dari structuring
element, hasil dari dilasi tersebut berupa suatu persegi dengan bentuk yang lebih kurus
sebagai hasl dari erosi.
1.4 Opening
Opening merupakan suatu operasi morfologi citra berupa gabungan dari erosi dan
dilasi, opening merupakan operasi dilasi terhadap erosi yang terjadi pada suatu set A
dimana A adalah suatu citra masukkan. Bersama dengan operasi closing, opening
berperan dalam pemrosesan citra sebagai alat dasar untuk menghilangkan noise
morfologi. Opening menghilangkan objek-objek kecil dari foreground suatu citra.
Opening biasa digunakan untuk mencari atau mendeteksi sesuatu yang besesuaian
dengan suatu structuring element.
(5)
Persamaan (5). menunjukkan rumusan dari operasi opening, terlihat bahwa set A
mengalami operasi erosi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan operasi dilasi.
Gambar 5. Opening
(6)
Persamaan (6) menunjukkan operasi closing, terlihat bahwa set A terlebih dahulu di
dilasi oleh B, kemudian dilanjutkan dengan melakukan erosi ke proses tersebut.
Closing akan menghilangkan lubang kecil pada citra sedangkan opening akan
menghilangkan objek yang kecil. Gambar 6 menunjukkan proses dari closing.
Gambar 6. Closing
2. PENJELASAN PROGRAM
Pada paper ini program dibuat dengan mengunakan software MATLAB ® versi
R2009a. Pada program ini digunakan fungsi-fungsi bawaan MATLAB untuk melakukan
operasi morfologi citra, fungsi yang dipakai antara lain adalah fungsi strell, fungsi ini
berfungsi untuk menyusun structuring element, fungsi berikutnya adalah fungsi
imdilate, imerode, imopen, dan imclose yang fungsi dari tiap fungsi adalah untuk
operasi dilasi, erosi, opening, dan closing. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai
fungsi tersebut.
1.6 Fungsi strell
Perintah SE = strel(shape, parameters) membuat structuring element dengan bentuk
sesuatu dengan
parameter shape dan parameter lainya,
Gambar 9. Diamond
Gambar 10. Disk
IM merupakan citra yang ingin di dilasi dengan structuring element adalah SE,
imdilate mampu melakukan dilasi pada citra biner dan juga citra grayscale.
IM merupakan citra yang ingin di dilasi dengan structuring element adalah SE, sama
seperti imdilate imerode mampu melakukan dilasi pada citra biner dan juga citra
grayscale.
IM merupakan citra yang ingin di dilasi dengan structuring element adalah SE, sama
seperti imdilate imclose mampu melakukan dilasi pada citra biner dan juga citra
grayscale.
Pada program, citra yang akan diolah dapat di load dan diberikan operasi morfologis
dengan structring element yang dapat dilihat pada panel bagian tengah, hasil dari
pengolahan citra akan tampil pada panel sebelah kanan.
1.12 Hasil Program
Pada Gambar 20 hingga Gambar 23 akan ditampilkan hasil pengolahan morfologis
menggunakan program ini. Operasi dilasi, erosi, opening dan closing akan dilakukan.
Pada program ini warna background adalah hitam dan objek berwarna putih, setiap
gambar yang dimuat ke program ini akan otomatis dikonversi menjadi citra biner hitam-
putih.