Anda di halaman 1dari 3

Nama Mhs(i) : Novi Adripita

NPM : 1610631190137
Kelas : IVB
Mata Kuliah : Teori Komunikasi
Dosen : Wahyu Utamidewi, S.I.Kom.,M.I.Kom
Tugas : Individu 3

Contoh Kasus Uses and Gratification Theory (Teori Penggunaan dan Kepuasan).

Penggunaan media hampir tidak dapat kita elakkan dalam kehidupan kita. Di rumah,
kantor, saat bepergian, berjalan atau berolahraga di taman kita selalu menggunakan media.
Jika pada beberapa tahun ke belakang dimana internet sebagai media komunikasi belum
berkembang, pemilihan media mungkin hanya terbatas pada media tradisional seperti radio,
TV, surat kabar, majalah, dan buku.
Namun pada era globalisasi, pemilihan media menjadi lebih kompleks karena
bertambahnya media baru seperti situs internet, video games, DVD, pemutar MP3, dan lain-
lain. Membludaknya berbagai macam media yang ada menuntut kita sebagai khalayak untuk
dapat mengambil keputusan memilih media yang tepat guna memenuhi kebutuhan kita
masing-masing. Dalam tradisi kajian media, hal ini dikenal dengan uses and gratifications.
Pendekatan uses and gratifications mulai digunakan oleh para peneliti media pada
awal 1940an walaupun istilah uses and gratifications sendiri belum digunakan saat itu. Herta
Herzog (1944) yang memulai kajiannya mengenai uses and gratifications dengan melakukan
klasifikasi beberapa alasan mengapa khalayak memilih media yang khusus. Uses and
gratifications dipandang sebagai sekumpulan pemahaman yang melengkapi hubungan antara
penggunaan media dan kepuasan media. Uses and gratifications lebih berorientasi psikologis
dalam artian sebagai cara untuk mengembangkan pemahaman tentang fungsi-fungsi
psikologis penggunaan media oleh khalayak.
Berdasarkan para peneliti uses and gratifications, khalayak secara aktif melakukan
pemilihan media untuk memuaskan kebutuhannya. Misalnya, jika ia membutuhkan infromasi,
maka ia akan memilih membaca surat kabar, menonton televisi, mendengarkan radio, atau
media apa pun yang menurutnya dapat memuaskan kebutuhannya akan informasi. Hal ini
berlaku juga bagi khalayak yang melakukan pemilihan media untuk memenuhi kebutuhannya
akan hiburan dan lain-lain.
Dengan kata lain, khalayak menggunakan media karena didasari oleh motif-motif
tertentu. Perbedaan pola pemilihan media pada akhirnya menuju pada perbedaan pola terpaan
media media serta efek yang ditimbulkan.
Berikut adalah salah satu contoh kasus Teori Penggunaan dan Kepuasan dengan
melihat

Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang
berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan
kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya.
Sebagai contoh menurut Judith van Evra anak-anak secara khusus lebih menyukai untuk
menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih mudah dipengaruhi.[3]
Jika dilihat dari zaman sekarang, kita bisa melihat dengan kasus seperti ini. banyak
media yang sedang bermunculan di Indonesia. Diantaranya ada media yang hanya
menyajikan berita, perpolitikkan, dan perekonomian di Indonesia seperti Metro TV dan TV
One. Dan di sisi lain, ada pula media yang hanya menyediakan hiburan semata untuk
menaikkan ranting dan memuaskan pemirsa dengan pesan yang disampaikan.
Akan tetapi pemirsa bebas untuk menentukan pilihan dalam mengosumsi apa yang
mereka tonton. Hal ini sesuai dengan lingkungan, situasi dan kondisi dari audien itu sendiri.
Semisalnya, orang yang bestatus sebagai mahasiswa, pegawai atau pejabat yang berada di
pemerintah, intinya yang memiliki pemahaman akademik tentu lebih memprioritaskan
informasi yang berimbang, bermutu dan akurat seperti Metro TV atau TV One.
Sedangkan kasus ini akan jauh berbeda jika ditimpakan kepada ibu-ibu rumah tangga,
kelas menengah ke bawah atau orang-orang yang memiliki pendidikan tak sampai perguruan
tinggi dalam kasusnya, sebagian besar besar tentu lebih memilih sinetron untuk menghibur
rutinisas mereka.
Sedangkan Value-expectancy theory atau yang lebih dikenal dengan teori
penggarapan nilai, adalah salah satu teori tentang komunikasi massa yang meneliti pengaruh
penggunaan media oleh pemirsanya dilihat dari kepentingan penggunanya. Teori ini
mengemukakan bahwa sikap seseorang terhadap segmen-segmen media ditentukan oleh nilai
yang mereka anut dan evaluasi mereka tentang media tersebut.
Kaitannya dengan Teori penggunaan dan pemuasan (uses and
gratifications) tadi adalah, teori ini merupakan tambahan penjelasan dari teori atau
pendekatan “uses and gratifications” adalah dijelaskannya teori yang mendasarkan diri pada
orientasi khalayak sendiri sesuai dengan kepercayaan dan penilaiannya atau evaluasinya.
Intinya, sikap kita terhadap sejumlah media akan ditentukan oleh kepercayaan tentang
penilaian kita terhadap media tersebut. (Palmgreen dkk. dalam Littlejohn, 1996:345)
membatasi gratification sought (pencarian kepuasan) berkaitan dengan apa yang diberikan
media serta evaluasi kita terhadap isi media tersebut.[4]
Sebagai contoh, jika seseorang individu sudah meyakini jika berita yang disajikan
oleh Metro TV lebih bagus ketimbang saluran media berita lainnya, maka individu tersebut
akan mempercayai media tersebut sebagai pilihannya. Begitu pula jika invidu merasa percaya
jika film India akan memberika hiburan, maka dia akan menyukai selalu siaran film India.

Anda mungkin juga menyukai