1. Serat Optik
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber
cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih
kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena
indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat
tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Karakteristik GPON
Standardization ITU-T G.984
Frame ATM / GEM
Speed Upstream 1.2 G / 2.4 G
Speed Downstream 1.2 G / 2.4 G
Service Data, Voice, Video
Transmission Distance 10 km / 20 km
Number of Branches 64
Wavelength Up 1310 nm
Wavelength Down 1490 nm
Splitter Passive
c ODN terdiri dari fiber optik dan passive splitters/couplers serta aksesoris
lain seperti konektor yang menjadikan elemen-elemen ODN terkoneksi.
Spesifikasi untuk ODN (Optical Distribution Network) yaitu :
Beroperasi menggunakan transmisi single optik.
Physical Reach ODN
Jarak maksimum dari OLT ke ONT/ONU sebesar 20 Km dengan
cascadingsplitter 2 stage dan minimum 32 port ONT/ONU.
Perangkat dapat beroperasi menggunakan single fiber optic mengacu
standard single mode fiber (ITU-T G.652).
5. Komponen GPON
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya yang digunakan untuk memancarkan cahaya yang membawa
informasi merupakan hasil pengubahan sinyal listrik menjadi sinyal optik.
Sumber cahaya yang digunakan dalam teknologi GPON adalah Injection
Laser Diode (ILD). Jenis ILD yang digunakan pada sistem GPON antara
lain Fabry Perot Laser dan Distributed Feddback Laser (DFB), dengan
lebar spektrum masing – masing 3nm dan 1nm.
e. Flex Manage
Flex Manage yang adalah suatu software untuk memonitor dari layanan
GPON. Flex Manage merupakan solusi dari management jaringan dari
FlexLight yang dirancang berdasarkan system yang berbasiskan web.
Flexmanage dioperasikanuntuk mensetting jaringan atau mengoperasikan
jaringan guna menghindari downtime (dapat untuk menanggulangi ataupun
menghindari downtime. Dari Flex Manage dapat diketahui alarm apa yang
aktif, sistem reporting, ataupun kegagalan jaringan GPON.
f. Splitter
Splitter adalah optikal fiber coupler sederhana yang membagi sinyal optik
menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal – sinyal kombinasi dalam
satu path. Selain itu, splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan
mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Splitter terdiri dari 3 port dan bisa
mencapai dari 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standart
direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun ratio
meningkat menjadi 64 berdasarkan ITU-T G.984 GPON standart. Splitter
mendukung beberapa pilihan ratio pembagian sinyal. Ratio pembagian dapat
menggunakan sebuah alat untuk splitter, sebagai contoh pemakaian splitter
tunggal 1:32, atau pemakaian splitter secara pararel seperti 1:8 dan 1:4 atau
1:16 atau 1:2.
g. Splicer
Alat sambung Serat Optik dikenal dengan sebutan fusion splicer yaitu suatu
alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik yang berbasis kaca
yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah
media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus
pada core sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini
harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan
(splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasan
media kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu media
yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter
media yang memiliki senyawa yang sama. Penyambungan bisa saja tidak
utuh, karena tidak mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Bila hal
ini terjadi maka proses penyambungan harus diulangi lagi, hingga mendekati
redaman yg sekecil-kecilnya (dibawah 0.2 dB)
h. Konektor
Konektor terdapat pada ujung dari serat optik yang terhubung langsung pada
perangkat.Konektor pada fiber optik terbuat dari material yang sederhana
seperti plastik, karet dan kaca sehingga lebih praktis.
M = ( Pt – Pr ) - α total - SM
Keterangan :
tmaterial = ∆σ x L x Dm
twaveguide = L[n2+n2∆(vb)]
C dv
∆σ = Lebar Spektral (nm)
L = Panjang serat optik (Km)
Dm = Dispersi Material (ps/nm.Km)
N2 = Indeks bias selubung
c = kecepatan rambat cahaya 3x108
v = 2π x a x n1 x (2 x ∆s)1/2
λ
a = Jari-jari inti
n1 = indeks bias inti
n2 = Indeks bias selubung
Peralatan RF Video :
Sistem 7342 Intelligent Services Access Manager Fiber to the User (ISAM FTTU)
solusi unggul GPON untuk digunakan di FTTH. Berdasarkan standar FSAN, 7342 ISAM
FTTU menyediakan layanan triple play (suara, video dan data) lebih dari satu untai serat.
Implementasi GPON ini dengan bandwidth 2,5 Gbps, jangkauan 20 km, dan QoS
yang paling kuat untuk layanan triple play. Alcatel-Lucent 7342 ISAM FTTU
mengintegrasi dengan jaringan suara dan jaringan video RF, mendukung layanan generasi
berikutnya seperti IPTV dan VoIP, dan menawarkan kecepatan download gigabit yang
sesungguhnya. Sebagai semua platform yang berbasis IP, 7342 ISAM FTTU dapat
menurunkan biaya operasi dengan menggunakan passive outside plant, dan mengurangi
churn dengan layanan budel yang menarik, meningkatkan pendapatan dan mengurangi
biaya akuisisi pelanggan.
Keuntungan dari Alcatel-Lucent ISAM 7342 FTTU diantaranya :
Solusi biaya terendah untuk memberikan layanan Triple-Play dalam konstruksi baru
Memberikan bandwidth hingga 4-8 kali lebih banyak dibandingkan dengan
teknologi PON lainnya
Operasi jaringan Sederhana dan outside plant mengurangi pemeliharaan
Peningkatan pendapatan dari rangkaian lengkap pada layanan, termasuk video
digital dan akses Internet ultra-broadband
Konvergensi Biaya-efektif, memungkinkan IMS melalui SIP dan IPTV
Keterangan:
S – series P - POTS
I – indoor E - Ethernet
O – outdoor MDU - modular
B – business
Optical Line Termination yang digunakan dalam perancangan ini sesuai dengan
standard ITU-T G.984 dan yang di rekomendasikan oleh PT.Telkom. Pemilihan perangkat
Optical Line Termination ini dengan melihat nilai optical transmit power (Ptx) yang
sebaiknya bernilai besar karena akan berpengaruh terhadap link power budget dan juga
memperhitungkan nilai lebar spektral (Δσ), rise time dan fall time yang sebaiknya bernilai
relative kecil karena akan berpengaruh terhadap nilai rise time budget. Spesifikasi OLT
yang digunakan dapat dilihat di tabel 3.1.
3.3 Konektor
Konektor yang digunakan adalah konekor SC. Konektor SC digunakan pada bagian
OLT,ODC,ODP dan ONT. Spesifikasi konektor seperti pada tabel 3.4.
m Spesifikasi Unit
Fiber Type SM 10/125 -
Insertion Loss 0.2 dB
3.4 Splitter
Splitter yang digunakan adalah splitter merck PLANK, dengan tipe 2 x N. Pada studi kasus
kali ini sebuah passive splitter untuk 64 ONT.
Gambar 3.3 Model-model Ruko dan Rumah di Perumahan Buana Soetta Residence
Gambar 3.4 Tipe-tipe Ruko dan Rumah di Perumahan Buana Soetta Residence
3.5.3 Lokasi OLT
Kita asumsikan peralatan OLT terletak di Jalan Raya Ujung Berung,
ditunjukkan oleh huruf B pada gambar peta di bawah ini.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Plasa Telkom Bandung Timur, JL. Raya Ujung Berung
Area 1
Area 2
Splitter 2
Splitter 3
Splitter 4
Area 4
Tabel 3.6 Alokasi OLT
Port GPON / Board Rasio Passive Splitter Konfigurasi Optical Transceiver Area
PON 1 (A) 2:64 Aktif
I
PON 1 (B) 2:64 Standby
PON 2 (A) 2:64 Aktif
II
PON 2 (B) 2:64 Standby
PON 3 (A) 2:64 Aktif
III
PON 3 (B) 2:64 Standby
PON 4 (A) 2:64 Aktif
IV
PON 4 (B) 2:64 Standby
3.6.3 Analisa Link Budget
Keterangan :
Pt = Daya keluaran sumber optik ( dBm)
Pr = Sensitivitas daya maksimum detektor ( dBm)
SM = Safety margin, berkisar 6-8 dB
α tot = Redaman Total sistem (dB)
L = Panjang serat optik ( Km)
αc = Redaman Konektor (dB/buah)
αs = Redaman sambungan ( dB/sambungan)
α serat = Redaman serat optik ( dB/ Km)
Ns = Jumlah sambungan
Nc = Jumlah konektor
Sp = Redaman Splitter (dB)
Margin daya disyaratkan harus memiliki nilai lebih dari 0 (nol), margin daya
adalah daya yang masih tersisa dari power transmit setelah dikurangi dari loss
selama proses pentransmisian, pengurangan dengan nilai safety margin dan
pengurangan dengan nilai sensitifitas receiver.
Data-data yang digunakan pada perhitungan antara lain :
Daya keluaran sumber optik (OLT/ONU) : 5 dBm
Sensitivitas detektor (OLT/ONU) : -29 dBm
Redaman Serat optik G.652 (1310/1490) : (0.35, 0.28) dB/Km
Redaman Serat optik G.657 (1310/1490) : (0.35, 0.28) dB/Km
Redaman Splice : 0.05 dB/splice
Konektor : 0.2 dB
Jenis PS 1:64 : 21,9 dB
Jumlah Sambungan : 4 buah
Jumlah Konektor : 4 buah
Redaman Instalasi : 2,86497 dB
Perhitungan link power budget pada GPON akan dibagi menjadi dua bagian
dan akan menghitung jarak dari STO ke ONT yangletaknya paling terjauh,
dikarenakan teknologi GPON memiliki panjang gelombang asimetrik dalam
pentransmisiannya. Sehingga jika untuk ONT terjauh memenuhi kelayakan, maka
untuk jarak yang lebih dekat pun akan memenuhi kelayakan.Panjang gelombang
untuk uplink sekitar 1310 nm sedangkan untuk downlink sekitar 1490 nm.
Uplink
Downlink
Bit Ratedownlink (Br) = 2.4 Gbps dengan format NRZ, sehingga :
0.7 0.7
tr = 0.2917ns
Br 2.4 x10 9
Menentukan t intramodal/ t material
Tmaterial = ∆σ x L x Dm
= 1 nm x 4,75Km x 0.01364 ns/nm.Km = 0,06479 ns
∆s = n1-n2
n1
∆s = 3.412x10-3
V = 2π x a x n1 x (2 x ∆s)1/2
λ
V =2 x 3.14 x 4,5 μm x1,465 (2x3.412x10-3)1/2
1,49 μm
= 2,295
twaveguide= L[n2+n2∆(vb)]
C dv
twaveguide= 4750 [1,46+(1,46x3.412x10-3x1,2)]
3x108
= 2,321x10-5ns
tintramodal= tmaterial + twaveguide