Anda di halaman 1dari 11

PROBLEMATIKA AIR DI INDOESIA (AIR BERSIH DAN SANITASI YANG

LAYAK)
Ditunjukan untuk memenuhi tugas tahap persiapan bersama

Disusun Oleh :

Nama : amrul ihsan


NPM : 230110170153
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

UNIVERSITAS PADJAJARAN
SUMEDANG
TAHUN AJARAN 2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Saya
bersyukur atas nikmat yang diberikan serta telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah.
Saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini .
Di dalam masalah ini saya membahas sedikit masalah kesehatan masyarakat Indonesia
yang rendah dibanding negara-negara sekitar di karenakan beberapa faktor internal dan
faktor eksternal. Makalah ini telah saya susun dengan usaha yang maksimal sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Karena itu saya menyampaikan terima kasih kepada pihak
yang membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan di makalah ini baik dari segi Bahasa dan lain-
lain. Sekian kata pengantar dari saya, semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi
yang membaca.

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II ISI
2.1. Keadaan air bersih di Indonesia ........................................................................ 3
2.2. Faktor Kurangnya Air Bersih ............................................................................ 4
2.3. Cara Mengatasi Kurangnya Air Bersih ............................................................. 4
2.4. Pandangan Islam Terhadap Air Bersih .............................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1. kesimpulan......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air adalah bagian yang sangat di butuhkan bagi kehidupan manusia. Manusia tidak
bias hidup tanpa air, oleh karena itu air adalah salah sati unsur penopang
kehidupan.pasokan air di dunia ini sangat berlimpah, namun hanya sedikit air yang
dapat digunakan untuk air minum bagi manusia. Dari seluruh jumlah air yang ada di
dunia dan sisanya adalah air laut. Bukan Cuma itu, kesediaan air bersih semakin
berkurang dari hari ke hari. Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan
Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih
dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya,
terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi.
Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal
di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah
berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum
yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu
peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan
terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan
pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.
Selain bertambahnya jumlah penduduk di dunia, kerusakan lingkungan merupakan
salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan
rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air
bersih yang ada di bawah permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di
sungai juga berkurangnya air bersih salah satunya disebabkan oleh kerusakan
lingkungan yang menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk
digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan, 60 persen sungainya, terutama di
Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik
hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen

1
Kesehatan tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal.
Pembabatan hutan dan penebangan pohon yang mengurangi daya resap tanah terhadap
air turut serta pula dalam menambah berkurangnyaasupan air bersih ini. Selain itu
pendistribusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini.
Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di Indonesia masih di
hadapkan pada beberapa masalah yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat
di atasi keseluruhan. Salah satu masalah yang dihadapi sampai saat ini ialah masih
rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa arti dari Air Bersih?
2. Apa yang menjadi penyebab kurangnya air bersih ?
3. Bagaimana pandangan islam mengenai air bersih?
4. Bagaimana cara mengatasi kurang air bersih ?

1.3. Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas matakuliah TPB.
2. Untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam menulis makalah.
3. Untuk mengetahui air bersih di indonesia.
4. Mengetahui penyebab kurangnya air bersih di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Keadaan air bersih di Indonesia
Ketersediaan dan akses terhadap air bersih menjadi salah satu persoalan yang
sangat penting yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di Tanah Air. Indonesia masih
kesulitan untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan kualitas sanitasi layak.
Beberapa daerah di Indonesia masih kekurangan ketersediaan dan akses air bersih.
Seperti di Kalimantan dan Papua yang susah mendapatkah air bersih serta NTT dan
NTB yang mengalami krisis air bersih. Hampir seluruh anak di Indonesia masih tidak
memiliki akses air minum yang bersih. itu merupakan faktor yang berdampak pada diare
dan kematian anak. Penyakit diare disebabkan oleh air yang tidak bersih maupun
kebiasaan masyarakat tentang sanitasi dan kebersihan yang buruk tetap menjadi salah
satu pembunuh terbesar anak-anak di Indonesia. Adanya kesenjangan sosial antara
penduduk di kota dan desa juga menjadi penyebab mengapa kualitas sanitasi dan air
bersih di Indonesia masih kurang terjaga dengan baik, kesenjangan sosial menentukan
perilaku masyarakat khususnya masyarakat kurang mampu. Banyak masyarakat yang
masih menerapkan perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sehingga merusak
lingkungan, serta mengalami kesulitan dalam mengakses air bersih bahkan sampai
menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dampak yang diterima
adalah berkurangnya kualitas hidup dari setiap makhluk hidup terutama manusia. Ketika
kualitas hidup masyarakatnya tidak baik maka akan berpengaruh pula pada
perkembangan suatu negara dalam berbagai aspek. Berbagai permasalahan air sering
muncul di Indonesia. Seperti terjadinya banjir apabila musim hujan yang menghalangi
masyarakat untuk melakukan produktivitias dan terjadinya kekeringan ketika musim
kemarau, kurangnya ketersediaan air bersih bagi sebagian masyarakat indonesia, masih
kurangnya sanitasi yang layak, serta banyaknya limbah yang mencemari wilayah
perairan di Indonesia baik itu padat maupun cair.

3
2.2. Faktor Kurangnya Air Bersih
Banyak penyebab krisis air bersih di berbagai daerah di indonesia di Indonesia.
Faktor-faktor yang terkait dengan penurunan kualitas air di antaranya: (1) Pertumbuhan
penduduk yang cukup tinggi (2) Pertambahan dan perpindahan penduduk ke perkotaan
yang sangat tinggi (3) Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah
dan air (4) Eksploitasi air tanah yang berlebihan;
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali berpotensi pula menambah kotoran
dan polusi terhadap sumber-sumber air bersih yang ada, seperti air tanah dan air
permukaan di perkotaan (Uitto dan Biswas, 2000). Saluran air seperti sungai, selokan,
rawa, dan danau di perkotaan besar masih dijadikan lokasi pembuangan sampah dan
mengalirkan limbah yang pada akhirnya berkumpul di laut sehingga akan menimbulkan
pencemaran air. Seperti kota Jakarta kualitas air dari sungai ciliwung menurun dan tidak
bisa digunakan sebagai air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
disebabkan banyaknya limbah yang mengalir di sungai ciliwung. Sangat jelas bahwa
perilaku masyarakat Indonesia yang kurang terarah dan kurang bersahabat dengan
lingkungan berpengaruh terhadap kualitas air. Provinsi DKI Jakarta yang merupakan
kota metropolitan, pada tahun 2012 jumlah penduduk yang terlayani air bersih baru
sekitar 61,06% (PDAM Provinsi DKI Jakarta, 2012). Pengaruh pergantian musim yang
menyebabkan pasokan air tidak merata. Pergantian antara musim hujan dan musim
kemarau di Indonesia terlihat menjadi sangat jelas di mana pada musim hujan terjadi
banjir tapi pada saat musim kemarau krisis air bersih. Jakarta merupakan salah satu
contoh kawasan perkotaan yang kontras pada kedua musimnya. Tingginya pertumbuhan
penduduk menuntut besarnya penyediaan air bersih.

2.3. Cara Mengatasi Kurangnya Air Bersih


Solusi yang paling mendasar adalah harus pemerintah terus menerus menggalakkan
upaya penumbuhan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu
sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah melalui program PHBS, yaitu Perilaku

4
Hidup Bersih dan Sehat yang mengupayakan untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sasaran penyuluhan program ini adalah kelas IV dan V SD/sederajat. Program lainnya
yang telah dilaksanakan pemerintah adalah PPSP yaitu Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman. Melalui program ini pembangunan sanitasi untuk
permukiman yang membutuhkan diharapkan dapat dipercepat. Selanjutnya yang harus
dilaksanakan, setelah kesadaran masyarakat dapat ditumbuhkan, maka pemerintah
menaikkan anggaran untuk meningkatkan fasilitas untuk mengakses air bersih serta
sanitasi yang layak.

2.4. Pandangan Islam Terhadap Air Bersih


Sumber Air : Surat Al-Baqarah [2 : 164] : Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu
dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit
dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum
yang memikirkan. Surat Al-Hajj [22 : 63] : Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya
Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.
Manfaat Air :
Sumber Kehidupan: Surat Al-Anbiya [21 : 30] Dan apakah orang-orang yang kafir
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?
• Bahan Penciptaan Manusia: Surat Al-Furqan [25 : 54] Dan Dia (pula) yang
menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan
mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa

5
• Bahan Penciptaan Hewan: Surat An-Nur [25 : 45] Dan Allah telah menciptakan
semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas
perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
• Sebagai Minuman: Surat Al-Furqan [25 : 49] Kami memberi minum dengan air itu
sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang
banyak.
• Menyuburkan Tanah: Surat An-Nahl [16 : 65] Dan Allah menurunkan dari langit
air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
• Menyirami Tanaman Berbuah: Surat Al-Baqarah [2 : 265] Dan perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan
untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi
yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat.
Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
• Sumber Rezeki Manusia: Surat Qaf [50 : 11] Untuk menjadi rezeki bagi hamba-
hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti
itulah terjadinya kebangkitan.
• Suci dan Mensucikan Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya (hakekat) air
adalah suci dan mensucikan, tak ada sesuatu pun yang menajiskannya."

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air memiliki
peranan yang amat penting bagi kehidupan. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di muka
bumi ini. Air adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Pada metabolisme bahan
dan energi diperoleh dari lingkungan yang berupa cairan. Itu artinya dapat dikatakan
bahwa kehidupan manusia banyak ditentukan oleh air.Islam sangat erat sekali dengan
masalah air. Karena setiap orang Islam yang mau beribadah atau melaksanakan
hubungan vertikal dengan Allah maka ia harus berurusan dengan air untuk digunakan
berwudhu. Dalam kajian fiqih pembahasan pertama yang dibahas adalah thaharah atau
bersuci sebagai syarat sahnya ibadahini.
3.2. Saran
Saya berharap ke depannya pemerintah bisa melaksanakan ide ini agar kita bisa
meningkatkan sumber daya manusia dan meningkatkan ekonomi kita menjadi lebih
baik. Selain itu jika ide tersebut berhasil dilaksanakan maka kemungkinan pemerintah
dapat memberikan listrik ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dan mengurangi angka
pengangguran.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kartika (2010). PERANAN KELEMBAGAAN FORMAL DALAM MENGATASI KRISIS AIR


BERSIH DI INDONESIA. Retrived December 5, 2017 form
http://kartikak0895.student.ipb.ac.id/
Dwijosaputro, D, 1981, Dasar-Dasar Mikrobologi
Patrick, (2016). Peyebab air bersih diberbagai Negara. Viewed 7 december 2017, from
http://tanindo.net/2016/12/05/penyebab-krisis-air-bersih/
Patrick, (2016). Cara mencegah kelangkaan air bersih. Viewed 7 december 2017, from
http://airbersih16.blogspot.co.id/2016/04/mengatasi-krisis-air-bersih.html
Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, tentang, Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air bersih

Anda mungkin juga menyukai