1 -1- Jawaban :
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri dan rasa panas di dada sejak dua bulan yang lalu.
Keluhan bersifat hilang timbul dan memberat dalam 1 minggu ini. Keluhan juga disertai mulut berbau asam dan gigi
banyak berlubang. Dari pemeriksaan fisik dijumpai atnda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan endoskopi
didapatkan hiperemis pada mukosa esofagus.
Apakah yang terjadi pada pasien ini?
(a) Esofagitis reflux
(b) Angina pectoris stabil
(c) Hipokondriasis
(d) Ca esofagus
(e) Barret esofagus
2 -2- Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke klinik dengan keluhan terdapat bercak putih di lidah. Bercak tidak
hilang walopun digosok. Pasien diketahui menderita HIV sejak 8 bulan lalu tetapi tidak minum obat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan plak putih di lidah dengan rambut-rambut tipis.
Apakah diagnosis yang tepat?
(a) Oral candidiasis
(b) Leukoplakia
(c) Kanker lidah
(d) Lichen planus
(e) Gingivostomatitis
3 -3-
Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan muntah darah hebat sejak
30 menit yang lalu. Selama ini pasien keluar masuk RS dengan diagnosis Hepatitis C. Keluhan disertai dengan mual
dan mutah serta tidak mau makan. Pasien memiliki riwayat kebiasaan merokok dan minum alkohol. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan wajah nampakpucat, tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 110 x/menit, frekuensi
napas 28 x/menit, ascites diumpai, dan terlihat pelebaran vena di dada.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Alcoholic Liver disease
(b) HIV
(c) Sirosis hepatis
(d) Atresia esofagus
(e) Pankreatitis
4 -4- Jawaban :
Seorang perempuan 25 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan buang air besar cair terkadang disertai darah
sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga diikuti dengan nyeri-nyeri pada sendi terutama tangan dan kaki. Pada
pemeriksaan kolonoskopi didapatkan lesi yang segmental (skip area ) pada ileocecal.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien diatas ?
(a) Hirscprung
(b) Kolitis ulseratif
(c) Penyakit Chron
(d) Megakolon toksik
(e) Inflammatory Bowel Disease
5 -5- Jawaban :
Seorang anak perempuan usia 5 tahun, dibawa ibunya ke unit gawat darurat RS dalam keadaan tidak sadarkan diri
sejak 3 jam sebelum datang ke RS. Keluhan didahului dengan muntah hebat terus menerus. 2 hari sebelumnya,
pasien mengalami batuk pilek disertai demam, oleh ibu diberi parasetamol. Dari pemeriksaan fisik didapati kesadarn
somnolen, sklera ikterik, pupil dilatasi respon lambat, hepatomegali. Pada pemeriksaan laboratorium didapati hasil
amonia 120 mcq/dL, SGOT 350 IU/L, SGPT 450 IU/L, bilirubin 3 g/dL.
Apakah penyebab yang mendasari penyakit pada kasus di atas?
(a) Infeksi bakteri
(b) Konsumsi parasetamol
(c) Gangguan metabolisme
(d) Drug induced hepatitis
(e) Intoleransi fruktosa
6 -6- Jawaban :
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik umum RS dengan keluhan nyeri perut kiri atas. Hal ini
dirasakan pasien sejak 6 bulan yang lalu, hilang timbul dan semakin memberat dalam 3 hari ini. Keluhan disertai
rasa terbakar dan lidah terasa pahit. Pasien memiliki riwayat penggunaan obat anti nyeri yang dibeli bebas. Dari
pemeriksaan fisik didapati tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/ menit, frekuensi napas 20 x/ menit, suhu
37,6 oC, odinofagi, nyeri tekan pada regio epigastrium. Pada pemeriksaan laboratorium didapati hasil Hb 14, 5
g/dL, leukosit 12.000/ mm3, trombosit 253.000/mm3, hitung jenis 0/2/3/70/20/5.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
(a) Ulkus peptikum
(b) Gastro Esophageal Reflux Disease
(c) Gastritis
(d) Duodenitis
(e) Kolesistitis
7 -7- Jawaban :
Seorang wanita berusia 35 tahun, datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan muntah berwarna hitam. Hal ini
dialami pasien sejak 6 jam sebelum datang ke RS. Frekuensi muntah 3x dengan volume 1/2 gelas. Pasien juga
mengalami nyeri ulu hati, terutama setelah makan dan buang air besar berwarna hitam. Dari pemeriksaan fisik
didapati tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 110 x/ menit, frekuensi napas 22 x/ menit, suhu 36 oC,
konjungkitva palpebra inferior pucat. Pada pemeriksaan laboratorium didapati hasil Hb 7 g/dL, leukosit
10.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, hematokrit 24%.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
(a) Hematoschezia
(b) Inflamatory Bowel Disease
(c) Sirosis Hepatis
(d) Perdarahan saluran cerna atas
(e) Perdarahan saluran cerna bawah
8 -8- Jawaban :
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan perut membesar. Hal ini dialami
pasien sejak 1 bulan yang lalu. Perut semakin lama semakin membesar dan mata berwarna kuning. Dari
pemeriksaan fisik didapati keadaan umum tampak lemah, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 65 x/ menit,
frekuensi napas 22x/ menit, suhu 36,5 oC, sklera ikterik, spider nevi (+), ascites (+), splenomegali. Pada
pemeriksaan laboratorium didapati hasil Hb 9 g/dL; leukosit 3000/ mm3; trombosit 120.000/ mm3; albumin 2,3
g/dL; globulin 3,3 g/dL; bilirubin 8 mg/dL, HbSAg (+).
Apakah yang menjadi penyebab dari kasus di atas?
(a) Hepatitis B
(b) Hepatitis C
(c) Alkohol
(d) Perlemakan hati
(e) Hepatoma
9 -9- Jawaban :
Seorang bayi laki-laki usia 3 hari, dibawa ibunya ke poliklinik umum RS dengan keluhan muntah setiap diteteki
beberapa jam. Menurut ibunya perut bayi sudah membesar sejak lahir dan semakin membesar hingga saat ini. Pasien
sudah buang air besar, berwarna kehijauan. Dari pemeriksaan fisik didapati suhu 37,6 oC. Pada pemeriksaan
radiologi foto polos abdomen memperlihatkan gambaran double bubble.
Apakah diagnosis yang tepat dari kasus di atas?
(a) Ileal atresia
(b) Ileus obstruksi
(c) Hipertrofi pilori stenosis
(d) Annular atresia
(e) Atresia duodenal
10 - 10 - Jawaban :
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri perut kiri atas sejak 3 hari sebelum
masuk RS. Keluhan disertai dengan rasa terbakar ditenggorokan dan terkadang disertai nyeri dada yang tidak
menjalar. Keluhan ini sudah sering dirasakan hilang timbul oleh pasien. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri
pada epigastrium. Dari hasil pemeriksaan endosokopi yang dilakukan sebelumnya didapatkan gambaran erosi pada
mukosa esophagus dangan diameter 4 mm. Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Bagaimana penatalaksanaan yang tepat pada pasien tersebut diatas ?
(a) PPI
(b) OAINS
(c) Kortikosteroid
(d) PPI + Antibiotik
(e) Modifikasi gaya hidup
11 - 11 - Jawaban :
Seorang bayi perempuan, berusia 5 minggu, BB: 3 600 gr, datang ke poliklinik anak di bawa ibunya dengan keluhan
kuning di seluruh tubuh. Hal ini terlihat jelas saat usia bayi berumur 3 minggu. Riwayat BAK seperti teh sejak 1
minggu ini. BAB mengalami perubahan warna seperti dempul dalam 1 minggu ini. Demam berulang dalam 2
minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterik dan hepatomegali . Pasien lahir secara spontan, di tolong
bidan, segera menangis, BBL: 3 400 gr. Hasil pemeriksaan darah rutin Hb: 9 gr/dL, Ht: 26% L: 7000/mm3, T:
150.000/mm3. Pemeriksaan bilirubin direk 2 mg/dL dengan bilirubin total 4 mg/dL. Hasil pemeriksaan USG hati
dan sistem billier diapatkan adanya obstruksi total saluran empedu.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut ?
(a) Sindrom hepatitis neonatal
(b) Atresia billier
(c) Kista duktus koledukus
(d) Sindrom Alagille
(e) Cholangiocarsinoma
12 - 12 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 32 tahun, datang ke IGD dengan keluhan mual, disertai muntah disertai nyeri dan kram
perut serta diare. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, pandangan kabur, sulit bicara, sulit menelan makanan dan
kelemahan otot tangan dan kaki. Keluhan dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sebelumnya pasien
memiliki riwayat mengkonsumsi daging kari dalam kemasan kaleng dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 88 x/ menit, RR : 20 x/menit menit, suhu : 37 0 C pada mata didapatkan kesan
lagoftalmus. Dokter mencurigai pasien mengalami keracunan makanan kemasan kaleng.
Apakah etiologi yang paling tepat pada kasus di atas ?
(a) Clostridium botulinum
(b) Clostridium Tetani
(c) Clostridium difficile
(d) Clostridum perferingens
(e) Clostridium Diffcile
13 - 13 - Jawaban :
Seorang perempuan, berumur 33 tahun datang ke UGD RSU Cut Meutia dengan keluhan sering mual dan muntah
disertai rasa nyeri epigastrium terutama setelah makan banyak. Pasien juga mengeluh sering mulutnya terasa asam
dan pahit terutama waktu tidur malam hari, sulit menelan jika makan makanan padat, perut terasa cepat penuh dan
sering terasa sesak setelah makan. Riwayat trauma di sangkal, tidak ada riwayat muntah darah, tidak ada keluhan
buang air besar, dan tidak ada penurunan berat badan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 88x/ menit, respirasi 20x/ menit, suhu 37o C. pemeriksaan abdomen dan thoraks dalam batas normal.
Dari pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan:
14 - 14 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 28 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri ulu hati yang
menjalar ke dada dan terasa panas seperti terbakar, pasien mengeluhkan perut terasa penuh dan kembung, serta nyeri
saat menelan. Pasien mengaku sering mengkonsumsi kopi, dan 3 bulan terakhir sulit tidur serta gelisah karena
sedang mengalami masalah tekanan di tempat kerja. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan endoskopi didapatkan dalam batas normal.
Apakah terapi yang paling tepat untuk pasien di atas ?
(a) Sucralfat 3x C I
(b) Domperidone 3x 10 mg
(c) Ranitidine 3x 150 mg
(d) Ondancetron 2 x 4 mg
(e) Ocreotide 2x1
15 - 15 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB cair , bewarna hitam, lengket seperti
aspal sejak 1 hari sebelum masuk RS, dengan frekuensi BAB 4x/hari. Pasien juga mengeluhkan mual disertai
muntah, cairan hitam seperti kopi. Penurunan berat badan disangkal. Pasien riwayat penggunaan obat penghilang
nyeri sendi Piroxicam 20 mg 3x1 dan Dexamethasone yang diminum terus menerus selama 1 tahun terakhir, obat
dibeli bebas oleh pasien dari depot obat, kadang-kadang pasien juga mengkonsumsi jamu untuk menghilangkan
nyeri sendi lutut yang dialami pasien sejak 1 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah :
100/60 mmHg, nadi : 104 x/ menit, RR : 20 x/menit, suhu 36 0 C.konjungtiva palpebra inferior pucat, nyeri tekan
epigastrium, dan krepitasi pada pemeriksaan sendi genue dextra.
Apakah etiologi yang paling memungkinkan dari kasus di atas ?
(a) Gastritis erosif
(b) Disentri basiler
(c) Stress ulcer
(d) Karsinoma gaster
(e) Gastropati hipertensi
16 - 16 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buang air besar berdarah, darah bewarna
merah segar yang menetes setelah pasien BAB sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan sering mengalami
kesulitan BAB, konsistensi BAB keras dan pasien harus mengedan setiap BAB. Pasien mengeluhkan rasa gatal
disertai nyeri disekitar anus, dari anamnesa didapatkan bahwa pasien memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi
daging, serta jarang makan sayur serta buah. Perubahan ukuran feses menjadi lebih kecil dan penurunan berat badan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 88 x / menit, RR : 20 x / menit,
suhu 360 C. Pada inspeksi di daerah anus didapatkan benjolan di anus, bulat sebesar biji kacang yg bewarna merah
kebiruan, dan tidak dapat masuk kembali.
Apakah kemungkinan diagnosa paling tepat pada pasien di atas ?
(a) Perdarahan saluran cerna bawah
(b) Perdarahan saluran cerna atas varises bleeding
(c) Perdarahan saluran cerna atas non varises bleeding
(d) Perdarahan akibat malignacy gaster
(e) Perdarahan akibat ulcus gaster
17 - 17 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buang air besar berdarah, darah bewarna
merah segar yang menetes setelah pasien BAB sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan sering mengalami
kesulitan BAB, konsistensi BAB keras dan pasien harus mengedan setiap BAB. Pasien mengeluhkan rasa gatal
disertai nyeri disekitar anus, dari anamnesa didapatkan bahwa pasien memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi
daging, serta jarang makan sayur serta buah. Perubahan ukuran feses menjadi lebih kecil dan penurunan berat badan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 88 x / menit, RR : 20 x / menit,
suhu 360 C. Pada inspeksi di daerah anus didapatkan benjolan di anus, bulat sebesar biji kacang yg bewarna merah
kebiruan, dan tidak dapat masuk kembali.
Apakah kemungkinan etiologi yang paling tepat pada kasus di atas ?
(a) Hemoroid eksterna
(b) Hemoroid interna
(c) Chron’s disease
(d) Colitis ulceratif
(e) Colitis TB
18 - 18 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 65 tahun dibawa oleh keluarganya ke poliklinik interna dengan keluhan tidak bisa
menahan buang air besar sejak beberapa hari yang lalu. Buang air besar > 1x sehari dan sering merembes sehingga
mengenai pakaian dan sprei tempat tidur pasien. Riwayat DM tipe 2 sejak 20 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan
klinis didapati tekanan darah 120/80 mmHg, denyut Nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Berdasarkan
pemeriksaan fisik RT adanya gangguan didaerah rektum dan feses cair.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Divertikulitis
(b) Kolitis ulseratif
(c) Inkontinensia alvi
(d) Neuropati diabetik
(e) Karsinoma colo-rectal
19 - 19 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas sejak 5 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus menerus dan tidak menjalar. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah dan demam.
Menurut pasien, 2 minggu yang lalu pasien mengalami diare yang disertai darah dan sudah mendapatkan
pengobatan. Berdasarkan pemeriksaan klinis, keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut nadi 84 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan temperatur 39,4 0C. Dari pemeriksaan fisik abdomen,
ditemukan hepar teraba membesar, konsistensi lunak, tepi tumpul dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium darah rutin, didapatkan Hb 13 gr/dl, hematokrit 28 vol%, leukosit 17.900/ul,
trombosit 595.000/ul.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Hepatitis akut
(b) Hepatitis kronik
(c) Abses hepar
(d) Sirosis hepatis
(e) Hepatoma
20 - 20 - Jawaban :
Seorang bayi laki-laki berusia 3 hari, setelah diperiksa oleh dokter, diketahui tidak memiliki anus sejak lahir.
Menurut orangtua pasien, sejak lahir sampai diketahui tidak memiliki anus, pasien tidak pernah buang air besar dari
daerah anus, tidak ada bercak kotoran di pembalut yang digunakan pasien. Pasien adalah anak tunggal. Ibu pasien
berusia 38 tahun saat mengandung pasien, ayah berusia 58 tahun. Menurut ibu pasien, dia rutin memeriksakan
kehamilan di bidan sesuai jadwal yang diberikan dan mengonsumsi obat yang diberikan kepadanya. Riwayat
penggunaan obat-obatan tanpa resep, konsumsi jamu-jamuan, riwayat jatuh, trauma pada perut disangkal. Pasien
lahir cukup bulan menurut dokter, melalui operasi sectio secarea, karena bukaan leher rahim yang tidak maju setelah
diberikan obat. Ketika lahir pasien langsung menangis, tidak biru, namun ditempatkan di incubator terlebih dahulu.
Berat lahir pasien 3000 gram dan panjang badan 50 cm.
Apakah penyebab yang paling mungkin?
(a) Penyakit ibu
(b) Idiopatik
(c) Radiasi
(d) Infeksi
(e) Obat-obatan
21 - 21 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 minggu yang
lalu. Keluhan juga disertai demam tinggi. Dari pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis. Dari foto toraks PA
dijumpai gambaran sebagai berikut:
22 - 22 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol rutin dan mengambil obat. Ia didiagnosis
menderita TB paru berdasarkan dari hasil pemeriksaan dahak dan diberikan OAT kategori 1. Pasien baru minum
obat tersebut selama 1 bulan. Beberapa hari yang lalu ia baru mengetahui kehamilannya yang sudah beusia 5
minggu.
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
(a) Menunda OAT sampai melahirkan
(b) Melanjutkan OAT dengan dosis diturunkan
(c) Melanjutkan OAT dengan dosis tetap
(d) Melanjutkan OAT dengan dosis ditambahkan
(e) Tidak melanjutkan OAT sampai diperoleh konfirmasi fototoraks
23 - 23 - Jawaban :
Seorang bayi berusia 3 bulan dibawa ke IGD oleh ibunya dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari ini. Keluhan ini
disertai dengan mengi. Sebelumnya pasien juga mengalami batuk pilek selama 2 hari dan demam. Riwayat atopi
disangkal. Bayi tersebut lahir prematur dengan berat badan 2000 gr, lahir spontan, langsung menangis, ditolong oleh
dokter di rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai ekspirasi memanjang dan wheezing.
Apakah tatalaksana awal yang tepat untuk pasien tersebut?
(a) Antibiotik
(b) Inhalasi bronkodilator
(c) Inhalasi NaCL
(d) Antipiretik
(e) Diuretik
24 - 24 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan dada terasa berat sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan tidak disertai dengan batuk dan demam. Pasien bekerja di pabrik semen bagian pengolahan selama 20
tahun. Dari foto toraks dijumpai fibrosis halus di kedua lapangan paru. Hasil spirometri menunjukkan kelainan
restriksi sedang.
Apakah penyebab kelainan paru yang dialami pasien tersebut?
(a) Debu silika
(b) Debu asbes
(c) Debu berilium
(d) Debu aluminium
(e) Debu besi
25 - 25 - Jawaban :
Seorang laki-laki 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya pasien demam
sejak 3 hari yang lalu. 1 minggu yang lalu pasien kontak dengan unggas miliknya yang tiba-tiba meninggal.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 116x/menit, frekuensi napas
40x/menit, suhu 39,1oC. Pada pemeriksaan rontgen ditemukan infiltrat diseluruh lapang paru.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
(a) Pneumonia komunitas
(b) Acute Respiratory Distress Syndrome
(c) Bronkiektasis
(d) Abses paru
(e) TB paru
26 - 26 - Jawaban :
Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan demam ringan, penurunan berat badan dan keringat di malam hari. Keluhan seperti ini
pernah dialami sebelumnya 1 tahun yang lalu dan setelah minum obat selama 3 minggu pasien menghentikan
pengobatan karena telah merasa sembuh. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg,
denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,9oC. Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi pada kedua
paru. Hasil pemeriksaan Rontgen terdapat infiltrat di apeks kedua paru. Pemeriksaan sputum +/+/-.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) TB paru kasus baru
(b) TB paru kasus relaps
(c) TB paru gagal pengobatan
(d) TB paru MDR
(e) TB paru dengan infeksi sekunder
27 - 27 - Jawaban :
Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan demam ringan, penurunan berat badan dan keringat di malam hari. Keluhan seperti ini
pernah dialami sebelumnya 1 tahun yang lalu dan setelah minum obat selama 3 minggu pasien menghentikan
pengobatan karena telah merasa sembuh. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg,
denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,9oC. Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi pada kedua
paru. Hasil pemeriksaan Rontgen terdapat infiltrat di apeks kedua paru. Pemeriksaan sputum +/+/-.
Apakah pengobatan yang tepat yang dapat diberikan pada pasien ini?
(a) 2RHZE/4RH
(b) 2RHZE/6RH
(c) 2RHZES/5RHE
(d) 2RHZES/RHZE/5RHE
(e) 4RHZES/RHZE/5RHE
28 - 28 - Jawaban :
Seorang laki - laki 55 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu dan memberat dalam 2 jam
ini. Sebelumnya pasien mengalami batuk lama dan belum pernah diobati. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 32/menit, suhu 37,50C. Pemeriksaan fisik
didapatkan trakea terdorong ke kiri, pergerakan dinding dada kanan tertinggal, pada perkusi terdapat redup di paru
kanan, auskultasi didapatkan suara paru kanan menurun. Pemeriksaan rontgen didapatkan sudut costofrenikus kanan
menghilang.
Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
(b) Emfisema
(c) Pneumonia
(d) Efusi pleura masif
(e) Hematothorak
29 - 29 - Jawaban :
Seorang anak perempuan 8 bulan dibawa ibunya ke IGD karena sesak sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan disertai dengan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan frekuensi napas 44x/menit, denyut nadi 132x/menit, suhu 37,9oC. Pada pemeriksaan paru
didapatkan wheezing di kedua lapangan paru.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
(a) Pneumonia
(b) Asma bronkial
(c) Bronkitis akut
(d) Bronkiolitis akut
(e) TB paru
30 - 30 - Jawaban :
Seorang anak perempuan 8 bulan dibawa ibunya ke IGD karena sesak sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan disertai dengan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan frekuensi napas 44x/menit, denyut nadi 132x/menit, suhu 37,9oC. Pada pemeriksaan paru
didapatkan wheezing di kedua lapangan paru.
Apakah penatalaksanaan awal yang tepat pada anak ini?
(a) Antipiretik
(b) Antibiotik
(c) Antijamur
(d) Oksigen
(e) Bronkodilator
31 - 31 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan tidak dapat melihat dengan
jelas ke papan tulis. Pasien juga sering menonton televisi dengan jarak yang terlalu dekat. Pada pemeriksaan
oftalmologis didapatkan visus OD 6/60 dengan koreksi S-3.00 menjadi 6/15. Visus OS 6/60 dengan koreksi S-3.00
menjadi 6/15. Crowding phenomena positif, pada isolasi huruf Snellen chart maju 2 baris sehingga menjadi 6/9.
Kedudukan bola mata ortoforia .Gerakan bola mata baik ke segala arah.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Diplopia
(b) Supresi
(c) Miopia
(d) Ambliopia
(e) Hipermetropia
32 - 32 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke poliklinik mata dengan keluhan sering memicingkan
matanya jika melihat jauh. Ibu penderita mengatakan bahwa terdapat bintik putih di tengah bagian hitam mata pada
kedua mata sejak pasien berusia 2 tahun. Riwayat mata kucing tidak ada. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
visus ODS 6/30 dengan crowding phenomenon positif. Pada tes isolasi didapatkan kemajuan visus 2 baris pada
Snellen Chart, kedudukan bola mata ortoforia, lensa keruh, tidak ada kelainan segmen posterior kedua mata.
Gerakan bola mata baik ke segala arah.
Apa penyebab yang mendasari crowding phenomenon pada anak tersebut?
(a) Miopia
(b) Katarak
(c) Strabismus
(d) Anisometropia
(e) Retinoblastoma
33 - 33 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata terasa kering sejak 1 minggu yang
lalu. Keluhan disertai nyeri dan rasa mengganjal pada mata. Pada pemeriksaan mata didapatkan adanya benjolan
setempat dengan batas tegas berwarna merah keunguan di bawah konjungtiva (seperti pada gambar di bawah ini).
Bila benjolan itu ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak di atas benjolan, akan memberikan rasa sakit.
Rasa sakit menjalar ke sekitar mata
Apa diagnosis yang paling tepat untuk aksus di atas?
(a) Uveitis
(b) Blefaritis
(c) Episkleritis
(d) Konjungtivitis
(e) Perdarahan subkonjungtiva
34 - 34 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pandangan mata kanan kabur sejak 5 jam
yang lalu. Keluhan disertai adanya kilatan cahaya yang diikuti dengan pandangan seperti terhalang oleh suatu tirai.
Pada pemriksaan visus didapatkan visus OD 5/60, OS 5/5. Segmen anterior tenang.
Apa kemungkinan penyebab keluhan pasien di atas?
(a) Infeksi pada kornea
(b) Lepasnya retina
(c) Inflamasi pada saraf optik
(d) Penekanan saraf optik oleh tumor
(e) Peningkatan tekanan intraokuler
35 - 35 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun konsul dari bagian kardiologi anak dengan keluhan kabur pada mata kanan
sejak 1 bulan. Visus mata kanan 2/60 tidak dapat dikoreksi, lensa terdapat luksasi ke arah superotemporal. Penderita
juga memiliki jari yang lebih panjang dibanding anak seusianya.
Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
(a) Sindrom Down
(b) Sindrom Marfan
(c) Sindrom Sturge Weber
(d) Homosisteinuria
(e) Neurofibromatosis
36 - 36 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan merah sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai mata nyeri, berair dan silau. Pasien bekerja sebagai petani. Pada pemerikasaan oftalmologis
didapatkan hiperemia konjungtiva dan perikornea, terutama pada bagian temporal. Ulkus kornea tampak pada jam 1
sampai jam 5 pada bagian perifer, disertai neovaskularisasi. Tidak didapatkan hipopion. Tidak jelas adanya riwayat
penyakit sistemik.Penderita sudah ke beberapa dokter mata di daerahnya, tetapi belum sembuh.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut?
(a) Ulkus Mooren
(b) Ulkus kornea karena virus
(c) Ulkus kornea karena jamur
(d) Ulkus kornea karena bakteri
(e) Ulkus kornea perifer karena penyakit imun
37 - 37 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik karena timbul benjolan di bagian temporal mata
kiri sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak pada kelopak mata yang disertai kotoran mata. Pasien pernah
menderita penyakit mumps. Dari pemeriksaan konjungtiva tarsal superior sinistra tampak massa berwarna merah
ukuran 2 cm x 3cm x 2 cm, nyeri tekan positif. Terdapat pembesaran KGB preaurikuler.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut?
(a) Kalazion
(b) Dakriosistitis
(c) Dakrioadenitis
(d) Hordeolum internum
(e) Karsinoma sel sebasea
38 - 38 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua mata berair-air sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai rasa seperti berpasir, mata terasa perih, kadang-kadang disertai mata merah. Pada pemeriksaan
oftalmologikus didapatkan adanyadisfungsi kelenjar meibomian. Segmen anterior lain tidak ada kelainan.
Apa terapi yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Steroid topikal
(b) Antibiotik topikal
(c) Air mata buatan
(d) Antijamur topikal
(e) Antihistamin topikal
39 - 39 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan seperti melihat bayangan
berupa garis-garis hitam tidak beraturan secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu. Bayangan-bayangan tersebut
bergerak mengikuti gerakan bola mata. Keluhan tidak disertai nyeri pada mata, silau, maupun mata berair. Tidak
terdapat nyeri kepala, mual-muntah maupun melihat pelangi di sekitar lampu. Tidak terdapat riwayat trauma, darah
tinggi, maupun kencing manis. Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan
mengucek-ngucek mata. Pasien memakai kaca mata sejak kecil. Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus
OD 1/60, OS 1/60 (tanpa koreksi), bilik mata depan tenang, pupil sentral, refleks cahaya positif/positif, TIO pada
kedua mata 20 mmHg. Dari pemeriksaan segmen posterior pada mata kanan didapatkan vitreous keruh, refleks
fundus positif suram.
Apa penyebab keluhan yang dialami pasien di atas?
(a) Uveitis
(b) Glaukoma
(c) Retinopati
(d) Miopia simpleks
(e) Sumbatan arteri retina sentral
40 - 40 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke klinik dengan keluhan mata kanan nyeri dan kabur. Sejak 2 jam
sebelumnya pasien merasakan nyeri pada mata kanan setelah kemasukan debu saat bekerja di pabrik kayu. Keluhan
disertai mata berair dan agak kabur, tidak ada sekret dan tidak ada sakit kepala. Pada pemeriksaan klinis didapatkan
visus mata kanan 6/12 dan mata kiri 6/6. Tidak ada benda asing pada konjungtiva dan kornea. Terdapat defek epitel
berbentuk goresan memanjang dengan ukuran ± 1,5x 3mm. Tidak ada kelainan pada segmen posterior. Tekanan
kedua bola mata 12 mmHg.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
(a) Erosi kornea
(b) Ulkus kornea
(c) Distrofi kornea
(d) Keratitis pungtata
(e) Keratoconjungtivitis
41 - 41 - Jawaban :
Seorang anak usia 7 tahun dibawa orang tuanya dengan keluhan sulit membaca tulisan jauh dan lebih kabur lagi jika
dekat, anak sering mengeluh pusing dan matanya cepat lelah. Riwayat alergi disangkal, riwayat menggunakan
kacamata tidak ada. Dari pemeriksaan Visus didapatkan ODS 6/7,5 cc S+ 0.50 D ->6/6, dari pemeriksaan segmen
anterior tidak didapatkan adanya kelainan.
Apakah penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Kacamata plus
(b) Kacamata bifokal
(c) Lensa kontak
(d) Artificial tears
(e) Multivitamin
42 - 42 - Jawaban :
Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke pusekesmas dengan penurunan tajam penglihatan. Pemeriksaan
refraksi diperoleh visus koreksi OD 6/6 dengan S+1,5 D, OS 6/6 dengan S+0,75 D.
Apakah tatalaksana yang tepat?
(a) lensa kontak sesuai koreksi
(b) kacamata full-correction
(c) kacamata half-correction
(d) kacamata bifocal
(e) kacamata progresif
43 - 43 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan terbangun berulang kali dari tidurnya
karena mimpi yang panjang dan menakutkan. Saat terbangun dari tidur pasien segera sadar akan keadaan sekitar.
Namun keluhan ini menyebabkan pasien sering ketakutan saat pulang bekerja karena khawatir mimpinya menjadi
kenyataan. Pasien mengatakan tidak dalam pengobatan apapun.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Insomnia
(b) Disomnia
(c) Parasomnia
(d) Hipersomnia
(e) Gangguan teror tidur
44 - 44 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki umur 17 tahun datang ke dokter praktek umum dibawa oleh ibunya dengan keluhan kepala
botak sebagian. Pasien sering mencabut rambutnya terutama jika akan menghadapi ujian di sekolah dan saat
dimarahi oleh ayahnya. Rasa tegang muncul saat akan mencabuti rambut dan merasa sangat lega saat rambut telah di
cabut. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan pada kulit kepala.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Gangguan tic
(b) Trikotilomania
(c) Gangguan mood
(d) Gangguan depresi
(e) Gangguan ansietas
45 - 45 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik umum RS dengan keluhan sering nyeri kepala, mudah
lelah dan mudah terkejut. Pasien juga sering mengeluhkan dada berdebar-debar dan berkeringat dingin. Pasien telah
memeriksakan diri ke beberapa dokter dan dilakukan pengecekan laboratorium sesuai keluhan namun hasilnya
selalu normal. Sehari-hari pasien bekerja sebagai penjual nasi di sebuah rumah makan. Selama sebulan terakhir
pasien merasakan konsentrasi berkurang saat bekerja, nafsu makan berkurang dan merasa minder jika melayani
teman-teman nya yang telah menikah dan berbelanja di rumah makannya
Apakah Terapi farmakologis yang tepat pada pasien ini?
(a) Diazepam
(b) Klobazam
(c) Haloperidol
(d) Klorpromazin
(e) Litium karbonat
46 - 46 - Jawaban :
Seorang wanita 22 tahun baru saja melahirkan bayi perempuan pertamanya 2 hari yang lalu, namun pasien selalu
menangis, tidak mau menyusui bayinya dan mengatakan bayinya adalah jelmaan roh jahat yang membisikinya untuk
membunuhnya. Selama hamil pasien sangat jarang ditemani oleh suami karena suami bekerja di luar kota. Pasien
tinggal bersama dengan mertua yang menginginkan cucu laki-laki.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Baby blues syndrome
(b) Psikosis post partum
(c) Skizoafektif
(d) Depresi post partum
(e) Gangguan cemas post partum
47 - 47 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 20 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena tidak sadarkan diri dan dikamarnya
ditemukan obat-obatan terlarang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran sopor, tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nafas 15 kali permenit, frekuensi nadi 55 kali permenit, suhu aksila 36oC, pupil pin point, kulit kering dan
peristalitik usus menurun.
Apakah Obat-obatan yang dapat menyebabkan kondisi pasien tersebut ?
(a) Ekstasi
(b) Heroin
(c) Metanol
(d) Obat tidur
(e) Chlorpheniramin maleat
48 - 48 - Jawaban :
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke RS dengan keluhan cepat puas saat berhubungan seksual dengan istrinya.
Pasien baru menikah 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan ketika berhubungan intim dan penis baru masuk ke
dalam vagina, pasien langsung ejakulasi. Keluhan ini terjadi tiap kali pasien berhubungan intim, sehingga hubungan
dengan istri menjadi buruk.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Dispareunia
(b) Gangguan ereksi
(c) Gangguan ejakulasi
(d) Gangguan keinginan seksual
(e) Gangguan keengganan seksual
49 - 49 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun di bawa oleh orang tuannya ke dokter karena anaknya sering mengalami
kedutan di kepala dan bahunya. Keluhan ini muncul sejak 1 bulan yang lalu dan mulai terasa mengganggu saat anak
sedang belajar di sekolah. Orang tua pasien juga mengatakan bahwa sejak usia 6 tahun, pasien sering mengedipkan
mata secara berulang-ulang namun tidak pernah diobati karena dirasa tidak mengganggu.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Gangguan motorik
(b) Gangguan Tic
(c) Hiperaktif
(d) Autisme
(e) Neuritis perifer
50 - 50 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar oleh ayahnya ke puskesmas dengan keluhan gelisah sejak 3 bulan yang
lalu. Keluhan disertai dengan keluhan lebih mudah tersinggung dan sulit tidur. Pasien mengatakan saat ini ia
menggunakan obat, awalnya ia hanya coba-coba ketika ditawari oleh temannya sekitar 1 tahun yang lalu. Setelah
mengkonsumsi obat tersebut pasien menjadi lebih bersemangat dan fokus dalam mengerjakan skripsinya. Ia
menggunakan obat tiga kali dalam seminggu dan bahkan menambah dosisnya karena dirasa semakin lama tubuhnya
butuh dosis lebih tinggi untuk merasakan efeknya. Menurut ayahnya, pasien sudah berusaha menghentikan
konsumsi obat tersebut, namun selalu gagal, pasien menjadi menggigil dan berkeringat.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Sindroma ketergantungan zat
(b) Keadaan putus zat
(c) lntoksikasi zat
(d) Penyalahgunaan zat
(e) Psikotik Akut Akibat Penggunaan Zat
51 - 51 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter dengan keluhan pasien sering mencabut
sendiri rambutnya. Pasien mengatakan jika tidak mencabut rambutnya ia merasa gelisah. Ibunya mengatakan bahwa
lahir dan tumbuh kembang anaknya normal. Menurut ibu, anaknya pendiam, lebih suka di kamar dan jarang bermain
dengan teman sebayanya. Prestasi di sekolah juga biasa-biasa saja. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
gelisah, pada kepala tampak rambut tipis dengan bagian pitak di beberapa tempat, yang berusaha ditutupi dengan
topi.
Apakah tatalaksana yang paling mungkin?
(a) Cognitive-behavioral therapy
(b) Habit reversal training
(c) Terapi keluarga
(d) Terapi kelompok
(e) Hipnoterapi
52 - 52 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter dengan keluhan keterlambatan bicara,
menurut ibunya anaknya hanya bisa mengucapkan beberapa kata seperti “ibu” atau “ayah”. Selain itu, anaknya sulit
untuk mengunyah makanan dan sering membasahi tangannya dengan air liur. Sehari-hari anaknya hanya bermain
dengan boneka yang sudah usang dan menolak untuk diganti. Menurut ibunya perkembangan dan pertumbuhan
anaknya normal hingga usia 1 tahun. Dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Afasia
(b) Disleksia
(c) Retardasi mental
(d) Sindrom Rett
(e) Sindrom Asperger
53 - 53 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu.
Keluhan disertai dengan berdebar-debar, berkeringat dan gelisah terutama jika anaknya sedang beraktivitas diluar
rumah. Ia juga mengeluh sulit konsentrasi ketika bekerja dan mudah lelah. Sejak seminggu terakhir pasien juga
merasa malas untuk melakukan apapun. Suaminya meninggal 2 bulan yang lalu dan pasien khawatir terhadap masa
depan anaknya. berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit. Dari pemeriksaan lain-lain diperoleh hasil dalam batas normal.
Apakah farmakoterapi yang tepat ?
(a) Amitriptilin
(b) Fluoxetin
(c) Diazepam
(d) Klobazam
(e) Risperidon
54 - 54 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ibunya ke praktik dokter dengan keluhan anaknya berperilaku aneh
sejak 2 minggu yang lalu. Dari alloanamnesis dengan ibu pasien diketahui bahwa pasien sering berdandan menor
dan menggunakan pakaian berwarna-warni. Pasien juga senang berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkannya
sejak 10 hari yang lalu. Selain itu selalu tampak bersemangat dan mengaku sebagai aktris hollywood. Pasien merasa
jika tetangganya selalu menggosipkan dirinya sejak 2 hari yang lalu. Pasien pernah dirawat selama 3 minggu di RS
1 tahun yang lalu karena murung dan tidak mau makan setelah bercerai dengan suaminya. Setelah pulang pasien
kembali bekerja seperti biasa. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Apakah farmakoterapi yang paling mungkin?
(a) Litium
(b) Setralin
(c) Klobazam
(d) Diazepam
(e) Amitriptilin
55 - 55 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke UGD dengan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu.
Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala hebat sejak 2 jam yang lalu. Pasien tidak mengeluh mual, muntah,
pandangan kabur maupun kelemahan salah satu anggota gerak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
somnolen, tekanan darah 230/120 mmHg, denyut nadi 92 kali per menit, frekuensi napas 20 kali per menit, dan suhu
36,5oC.
Apa terapi yang paling tepat untuk pasien di atas?
(a) Infus amiodarone 50 – 100 μg/kg/menit
(b) Infus labetalol 0,5 – 2,0 mg/menit
(c) Infus nicardipine 5 – 15 mg/jam
(d) Infus nitroglycerin 5 – 100 μg/menit
(e) Infus sodium nitroprusside 0,25 – 10 μg/kg/menit
56 - 56 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 64 tahun mengalami nyeri di seluruh lengan kiri sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri ini
dirasakan terus menerus dan memberat apabila pasien membawa barang berat dengan tangan kirinya. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah lengan kanan 120/80 mmHg sedangkan di lengan kiri 95/70 mmHg,
dijumpai bising di supraklavikula kiri.
Apakah etiologi penyakit pada pasien tersebut?
(a) Coarctatio Aorta
(b) Subclavian steal syndrome
(c) Diseksi aorta
(d) Stenosis arteri perifer
(e) Stenosis katup aorta
57 - 57 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri di tangan sejak 1 tahun
yang lalu. Keluhan disertai perubahan warna di seluruh ujung jari kedua tangan dari putih menjadi biru kemudian
kemerahan. Keluhan biasanya dicetuskan ketika pasien berada pada kondisi cuaca dingin. Keluhan ini membaik
dengan sendirinya dan pasien tidak membutuhkan obat-obatan tertentu. Pada pemeriksaan tangan dijumpai ujung
jari tangan berwarna putih di kedua tangan.
Apakah diagnosis yang tepat yag dialami pasien ini?
(a) Fenomena Raynaud primer
(b) Fenomena Raynaud sekunder
(c) Skleroderma
(d) Lupus eritematosus sistemik
(e) Penyakit pembuluh darah perifer
58 - 58 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri dada sejak 30 menit yang
lalu. Keluhan disertai dengan mual, muntah, dan keringat dingin. Pasien diketahui menderita diabetes mellitus. Dari
pemeriksaan klinis didapatkan kesadaran compos mentis, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24x/menit. Pada
pemeriksaan EKG diperoleh gambaran T inversi di sadapan II, III, dan aVF. Pada pemeriksaan enzim jantung
diperoleh hasil dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Sindrom Koroner Akut
(b) Angina Pektoris Tidak Stabil
(c) Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST
(d) nfark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST
(e) Sindrom Koroner Akut Non Elevasi Segmen ST
59 - 59 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar. Keluhan ini sering
dirasakan hilang timbul sejak 1 tahun terakhir. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut nadi 100 x/menit, denyut jantung 120 x/menit. Dari
pemeriksaan EKG dijumpai irama tidak teratur, kompleks QRS 0.08 detik, dan gelombang P yang sulit
diidentifikasi.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Atrial Flutter
(b) Atrial Fibrilasi
(c) Takikardia Ventrikel
(d) Ventrikel Ekstrasistol
(e) Takikardia Supraventrikel
60 - 60 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kaki bengkak. Keluhan dialami sejak 4
bulan terakhir. Keluhan dialami di kedua kaki disertai dengan adanya luka borok yang sulit sembuh. Pasien pernah
mengalami kaki bengkak pada saat hamil anak ke lima sekitar dua tahun yang lalu yang kemudian sembuh dengan
pemberian obat pengencer darah. Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai vena yang menonjol dan berliku-liku.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien?
(a) Vena varicose
(b) Telangiektasis
(c) Trombosis vena dalam
(d) Insufisiensi vena kronik
(e) Tromboplebitis superfisial
61 - 61 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke
lengan kiri sejak 30 menit yang lalu. Nyeri tiba-tiba muncul ketika pasien sedang beraktivitas berat. Pasien memiliki
riwayat kolesterol tinggi dan tidak memiliki riwayat diabetes. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan tekanan
darah 140/80 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi teraba cepat dan lemah,. Dari pemeriksaan EKG
tampak gambaran EKG pasien sebagai berikut:
62 - 62 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke
lengan kiri sejak 30 menit yang lalu. Nyeri tiba-tiba muncul ketika pasien sedang beraktivitas berat. Pasien memiliki
riwayat kolesterol tinggi dan tidak memiliki riwayat diabetes. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan tekanan
darah 140/80 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi teraba cepat dan lemah. Dari pemeriksaan EKG
tampak gambaran EKG pasien sebagai berikut:
63 - 63 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 56 tahun dibawa ke Instalasi Gawat darurat RS dengan keluhan dada berdebar-debar sejak
1 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu dan tidak memiliki riwayat
gangguan jantung sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan nadi teraba cepat dan lemah, nafas 24
x/menit, suhu tubuh 36,8oC, pulsus defisit (+). Dari pemeriksaan EKG didapatkan gambaran berikut:
64 - 64 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 56 tahun dibawa ke Instalasi Gawat darurat RS dengan keluhan dada berdebar-debar sejak
1 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu dan tidak memiliki riwayat
gangguan jantung sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan nadi teraba cepat dan lemah, nafas 24
x/menit, suhu tubuh 36,8oC, pulsus defisit (+). Dari pemeriksaan EKG didapatkan gambaran berikut:
65 - 65 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke praktek dokter dengan keluhan sering lupa, yang makin
lama makin berat sejak 6 bulan ini. Pasien mulai lupa nama anak atau cucunya dan tidak ingat sudah makan atau
belum, kehilangan minat dalam berkebun dan membaca yang bisa dilakukan sebelumnya. Pasien pernah lupa jalan
pulang ke rumah setelah pergi ke rumah adiknya meskipun tempat tersebut biasa dia kunjungi. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, refleks glabela positif. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,6
mg/dL, lekosit 8000/uL, hematokrit 34%, trombosit 180.000/uL, GDS 80 mg/dL.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ?
(a) Gangguan mood
(b) Penyakit Parkinson
(c) Demensia vaskuler
(d) Penyakit Alzheimer
(e) Bangkitan kejang parsial
66 - 66 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mulut mencong ke kanan yang muncul
secara tiba-tiba sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai mata kiri tidak dapat menutup sempurna sehingga terasa
pedih dan berair. Pasien dapat makan dengan baik, namun bila minum, air sering keluar dari sisi mulut sebelah kiri.
Tidak terdapat demam maupun nyeri pada daerah wajah. Riwayat keluar cairan dari telinga dan darah tinggi tidak
ada. Pasien memiliki kebiasaan mengendarai motor untuk ke pasar saat subuh tanpa menggunakan helm.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan neurologis pada wajah sebelah kiri didapatkan sudut
mata menurun, lipatan nasolabial datar, lagoftalmus positif.
Apa diagnosis yang paling mungkin untuk pasien tersebut?
(a) Stroke
(b) Bell’s Palsy
(c) Neuralgia trigeminal
(d) Post-herpetic neuralgia
(e) Transient ischemic attack
67 - 67 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala hebat yang timbul secara tiba-
tiba sejak 1 jam yang lalu. Nyeri dirasakan di kepala sebelah kiri, terutama di daerah mata. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dan disertai mata kiri berair-air. Keluhan mual dan muntah tidak ada. Pasien sering mengalami
keluhan serupa sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak ada.
Apakah pengobatan oral yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Paracetamol
(b) Sumatriptan
(c) Asam mefenamat
(d) Betahistin mesilat
(e) Dihidroergotamine
68 - 68 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa ke UGD RS dengan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu.
Menurut saksi mata, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas saat sedang mengendarai motor dan terjadi benturan di
kepalanya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran GCS 9 (E2,V3,M4), tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88
x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,80C. Dari pemeriksaan CT-Scan didapatkan gambaran seperti di bawah
ini.
69 - 69 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 33 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada 3 jari pertama tangan sebelah
kanan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik neurologis
kepada pasien tersebut dan didapatkan: Tinel's nerve percussion test (+), Phalen's wrist flexion test (+), dan
Tourniquet test (+).
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tersebut, manakah diagnosa yang paling mungkin untuk keluhan pasien
tersebut?
(a) Tarsal tuunel syndrome
(b) Carpal tunnel syndrome
(c) Cubital tunnel syndrome
(d) Neuritis cubitalis syndrome
(e) Epicondilitis lateralis syndrome
70 - 70 - Jawaban :
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan kaku pada wajah sebelah kiri. Keluhan
dialami oleh pasien sejak pagi hari setelah ia selesai berkendara. Dari anamnese diketahui bahwa pasien bekerja
sebagai ojek online. Dokter melakukan pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan neurologis kepada
pasien dan didapatkan pasien mengalami kehilangan kemampuan sensibilitas wajah dan juga kemampuan motorik
wajah pada sisi yang sama.
Dimanakah letak lesi yang paling mungkin pada pasien tersebut?
(a) Medial lemniscus
(b) Trigeminal nerve
(c) Pontocerebellar fibers
(d) Ventral pons
(e) Midpons
71 - 71 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan kejang. Keluhan disertai demam,
batuk pilek 2 hari yang lalu. Sepuluh jam sebelum ke rumah sakit pasien demam tinggi dan 4 jam kemudian kejang,
lama kejang ± 10 menit, kejang seluruh tubuh, mata melihat ke atas, mulut tertutup rapat dan kemudian saat tiba di
UGD pasien mengalami kejang lagi.
Apakah tatalaksana awal yang tepat pada kasus?
(a) Fenitoin intra vena 15-20 mg/kgBB
(b) Diazepam intra vena 0.3 – 0.5 mg/kgBB
(c) Diazepam intra muskuler 3 – 5 mg/kgBB
(d) Fenobarbital intra muskuler 10-20 mg/kgBB
(e) Fenobarbital intra vena 0.3 – 0.5 mg/kgBB
72 - 72 - Jawaban :
Seorang laki-laki, berusia 47 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri seperti rasa terbakar pada
pergelangan kaki kanan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa kesemutan pada telapak dan jari kaki kanan.
Berdasarkan anamnesis diketahui pasien pernah keseleo 1 bulan yang lalu, kemudian di urut. Berdasarkan
pemeriksaan didapatkan dorsofleksi-eversion test (+).
Apakah terapi yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Steroid
(b) Anti nyeri
(c) NSAID
(d) Antipirai
(e) Vitamin neurotropik
73 - 73 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orang tuanya ke Puskesmas dengan keluhan kelemahan pada kaki
kanan hingga ke paha. Keluhan terjadi tiba-tiba sejak 1 minggu yang lalu. Kelemahan terjadi sepanjang hari tetapi
lebih berat pada pagi hari sehingga menyebabkan pasien sulit bangun dari posisi tidur. Sebelum mengalami keluhan
tersebut pasien mengalami demam ringab, mual, muntah, pusing dan nyeri tenggorokan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan paralisis perifer yang asimetris dan tidak disertai gangguan sensibilitas. Riwayat imunisasi tidak lengkap.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Poliomelitis
(b) Sindrom Guillain Barre
(c) Stroke non hemorargic
(d) Infective polioneurutis
(e) Scurvy
74 - 74 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun mengalami diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan kelemahan pada
tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan diawali dengan infeksi pada saluran pencernaan. Pemeriksaan fisik
diperoleh kekuatan otot tungkai kanan 2 dan atrofi pada otot tungkai kanan mulai mengecil. Tidak ada gangguan
sensorik dan gangguan buang air besar pada pasien.
Dimanakah diagnosis topik kelainan ini?
(a) Kornu posterior medulla spinalis
(b) Kornu anterior medulla spinalis
(c) Batang otak
(d) Otak
(e) Otot
75 - 75 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun mengalami diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan kelemahan pada
tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan diawali dengan infeksi pada saluran pencernaan. Pemeriksaan fisik
diperoleh kekuatan otot tungkai kanan 2 dan atrofi pada otot tungkai kanan mulai mengecil. Tidak ada gangguan
sensorik dan gangguan buang air besar pada pasien. Dimanakah diagnosis topik kelainan ini?
Apakah tatalaksana yang tepat?
(a) Intravenous Immunoglobulin
(b) Plasmaferesis
(c) Fisioterapi
(d) Kortikosteroid
(e) Muscle relaxant
76 - 76 - Jawaban :
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 hari
yang lalu, terjadi secara berangsur-angsur. Pasien telah didiagnosis glioblastoma multiforme sejak 2 bulan yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 54x/menit, frekuensi nafas 28x/menit.
Pemeriksaan neurologis diperoleh kesadaran stupor dan edem papil pada pemeriksaan funduskopi. Pasien
direncanakan akan menjalani tindakan operasi, namun saat ini sedang dalam persiapan.
Apakah tatalaksana awal yang paling tepat?
(a) Steroid
(b) Manitol 20%
(c) Furossemid
(d) Gliserol
(e) Nifedipine sublingual
77 - 77 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke poliklinik RS karena mengalami lemah anggota gerak kiri sejak 1
minggu yang lalu. Pasien masih mampu berjalan dengan menggunakan tongkat. Dua tahun yang lalu pasien
mengalami keluhan penglihatan kabur pada mata kanan yang membaik sempurna dalam 1 minggu. Satu tahun yang
lalu pasien juga pernah mengalami kelemahan kedua tungkai dan membaik dalam waktu 2 minggu. Pasien sudah
dilakukan pemeriksaan brain MRI dan didapatkan gambaran banyak lesi yang menyangat kontras pada daerah
periventrikel kanan. Pemeriksaan analisis cairan serebrospinal ditemukan oligoclonal band.
Apakah diagnosis yang tepat?
(a) Mielitis transversa
(b) Neuromielitis optica
(c) Multipel sklerosis
(d) Miastenia gravis
(e) Sindroma Guillan Barre
78 - 78 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran setelah jatuh dari motor 20
jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 60 x/menit, frekuensi napas
25 x/menit, terdapat respon mata terhadap rangsang nyeri, anggota gerak kiri kurang aktif. Pada pemeriksaan CT
scan otak, terdapat lesi hiperdens berbentuk bulan sabit di regio temporopariteal kanan.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
(a) Epidural hematoma
(b) Intraserebral hematoma
(c) Subkonjungtiva hematoma
(d) Subdural hematoma akut
(e) Subdural hematoma subakut
79 - 79 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran setelah jatuh dari motor 20
jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 60 x/menit, frekuensi napas
25 x/menit, terdapat respon mata terhadap rangsang nyeri, anggota gerak kiri kurang aktif. Pada pemeriksaan CT
scan otak, terdapat lesi hiperdens berbentuk bulan sabit di regio temporopariteal kanan.
Apakah penyebab kelainan di atas?
(a) Ruptur arteri meningea media
(b) Ruptur arteri karotis interna
(c) Ruptur vena jembatan
(d) Ruptur sinus transversus
(e) Ruptur vena jugularis
80 - 80 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa oleh ibunya ke praktik dokter dengan keluhan mata anaknya berkedip
berlebihan sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan disertai dengan hentakan pada kepala dan bahu bersamaan dengan mata
berkedip. Selain itu, pasien juga mengeluarkan suara mengendus ketika keluhan tersebut terjadi. Menurut ibu,
keluhan pertama kali timbul saat berusia 6 tahun, namun hanya keluhan mata berkedip saja. Keluhan ini hilang
ketika pasien tidur. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam batas normal
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Autism
(b) Rett syndrome
(c) Tourette syndrome
(d) Provisional tic disorder
(e) Chronic motor or vocal tics disorder
81 - 81 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang peran bidan kampung (dukun) dari suku Talang
Mamak terhadap perawatan kehamilan ibu-ibu suku talang Mamak di Indragiri Hulu Provinsi Riau. Karena sulitnya
mendapatkan data tentang keberadaan dukun kampung, untuk kelengkapan data atau informasi dari informannya,
keberadaan dukun kampung yang dijadikan informan didapatkan dari beberapa orang ketika berada di lapangan.
Apakah teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini?
(a) Quota sampling
(b) Random sampling
(c) Snowball sampling
(d) Purposive sampling
(e) Proporsional random sampling
82 - 82 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang pengaruh faktor lingkungan rumah dengan kejadian
DBD. Dua kelompok penelitian yaitu rumah yang ada penderita DBD dan rumah yang tidak ada penderita DBDnya
selama satu tahun terakhir dipelajari kondisi lingkungan rumahnya. Kemudian secara bersamaan dilihat apakah
kondisi lingkungan rumah menjadi factor risiko timbulnya DBD dengan membandingkan ke 2 kelompok tersebut.
Termasuk jenis apakah penelitian tersebut?
(a) Cross-sectional
(b) Clinical trial
(c) Kasus -kontrol
(d) Concurrent prospective study
(e) Non-Concurrent prospective study
83 - 83 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang pengaruh faktor lingkungan rumah dengan kejadian
DBD. Dua kelompok penelitian yaitu rumah yang ada penderita DBD dan rumah yang tidak ada penderita DBDnya
selama satu tahun terakhir dipelajari kondisi lingkungan rumahnya. Kemudian secara bersamaan dilihat apakah
kondisi lingkungan rumah menjadi fakctor risiko timbulnya DBD dengan membandingkan ke 2 kelompok tersebut.
Apakah angka/ukuran yang dapat dijadikan untuk menduga lingkungan rumah sebagai faktor risiko timbulnya
DBD?
(a) Odds ratio
(b) Angka insidensi
(c) Angka prevalensi
(d) Attributable risk
(e) Risiko relative kasus
84 - 84 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian mengenai pengetahuan siswa tentang HIV. Dalam
perancangan kuesioner, mahasiswa tersebut berusaha memasukkan semua konsep tentang HIV dalam butir-butir
pertanyaannya.
Apakah pengukuran validitas kuesioner yang sudah mencakup semua konsep HIV?
(a) Face validity
(b) Content validity
(c) Concurrent validity
(d) Subjective validation
(e) Criterion-related validation
85 - 85 - Jawaban :
Seorang mahasiswa sedang melakukan sebuah penelitian secara perspektif yang dilakukan untuk mengetahui apakah
ada korelasi antara kadar trigliserida dalam darah dengan peningkatan tekanan darah.
Apakah analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan kedua variabel di atas?
(a) Uji anova
(b) Uji multivariat
(c) Uji beda dua mean
(d) Uji t (student t test)
(e) Uji pearson product moment
86 - 86 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun pergi berlibur ke rumah neneknya yang tinggal di kota lain. Malang tidak
dapat ditolak, 2 hari disana pasien menderita sakit demam berdarah sehingga harus dirawat di puskesmas rawat inap
terdekat. Nenek pasien sangat gundah dengan biaya pengobatan karena pasien hanya memiliki jamkesda dari kota
asalnya. Petugas di puskesmas menyarankan untuk menggunakan program pemerintah untuk kesehatan.
Apakah nama program pemerintah yangs esuai dengan deskripsi di atas?
(a) Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan
(b) Jaminan Kesehatan Masyarakat
(c) Jaminan Kesehatan Semesta
(d) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(e) Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan
87 - 87 - Jawaban :
Seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit sering menerima kiriman sputum pasien dari sebuah puskesmas
untuk dilakukan pemeriksaan BTA. Hal ini karena keterbatasan sarana kesehatan di puskesmas tersebut.
Termasuk upaya kesehatan apakah yang dilakukan dokter tersebut?
(a) Pelayanan rujukan kasus
(b) Pelayanan kesehatan masyarakat tersier
(c) Pelayanan kesehatan perorangan tersier
(d) Pelayanan kesehatan perorangan sekunder
(e) Pelayanan kesehatan masyarakat sekunder
88 - 88 - Jawaban :
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bayi yang lahir prematur akan mengalami gangguan pertumbuhan selama
usia balita. Ia memulai penelitian dengan mengumpulkan data-data bayi yang lahir prematur di suatu rumah sakit
dan diikuti sampai dengan usia 5 tahun.
Apakah desain penelitian yang paling cocok untuk kasus di atas?
(a) Cross sectional
(b) Cross sectional
(c) Cohort
(d) Experimental
(e) Deskriptif
89 - 89 - Jawaban :
Seorang dokter akan melakukan sebuah penelitian eksperimental di suatu puskesmas terhadap Ibu hamil dengan
suplementasi yang berbeda-beda yaitu Fe, Zn, kombinasi Fe+Zn. Efektivitas dapat diperoleh dari pengukuran kadar
hemoglobin (gr/dl). Kadar hemoglobin diperoleh dalam 3 kelompok ibu hamil ( ibu hamil dengan suplemen Fe, ibu
hamil dengan suplemen Zn, dan ibu hamil dengan kombinasi Fe+Zn). Tujuannya ingin diketahui perbedaan rerata
antara ketiga kelompok pengobatan
Apakah uji statistik yang paling tepat untuk penelitian di atas?
(a) Paired t-test
(b) One way ANOVA
(c) Chi Square
(d) Uji Shapiro-Wilk
(e) Independent t-test
90 - 90 - Jawaban :
Sebuah penelitian kohort dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara anemia selama kehamilan (kadar
Hb) dengan kejadian bayi BBLR (gram). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor risiko
anemia selama kehamilan dengan terjadinya bayi BBLR.
Apakah ukuran yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian di atas?
(a) Odds ratio
(b) Relative risk
(c) Prevalence ratio
(d) Attributable risk
(e) Population attribute risk
91 - 91 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang sikap masyarakat terhadap pelayanan dokter terhadap
pasien BPJS di Puskesmas Kota. Dalam perancangan kuesionernya mahasiswa tersebut menggunakan kuesioner
dengan pilihan jawaban ; sangat setuju yang diberi skor 3, setuju skor 2, tidak setuju skor 1, dan sangat tidak setuju
skor 0.
Apakah jenis penilaian yang digunakan kuesioner ini?
(a) Skala Likert’s
(b) Skala Guttman
(c) Checklist
(d) Dikotomi
(e) Skala Semantik Deferensial
92 - 92 - Jawaban : H0 ditolak
Seorang peneliti melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kebiasan Merokok dengan Terjadinya PPOK di
RSUD X. Hasil analisis data diperoleh nilai p=0,07, peneliti menggunakan Confidence interval (CI)= 95% dan α=
0,05.
Hipotesa penelitian diatas adalah?
(a) H0 = Ha
(b) H0 ditolak
(c) Ha ditolak
(d) Ha diterima
(e) H0 < Ha
93 - 93 - Jawaban :
Sebuah desa mengalami kejadian endemis Demam Berdarah Dengue. Petugas kesehatan dari Puskesmas yang
menaungi desa tersebut kemudian datang ke desa tersebut dan membagikan serbuk Abate dan Kelambu kepada
warga.
Kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas tersebut adalah?
(a) Promotif
(b) Preventif
(c) Kuratif
(d) Suportif
(e) Rehabilitatif
94 - 94 - Jawaban :
Di sebuah desa X kejadian infeksi malaria sering kali terjadi. Bahkan menurut catatan dari dinas kesehatan
kabupaten, daerah tersebut tidak pernah terbebas dari kejadian infeksi malaria. Walaupun telah dilakukan tindakan
pencegahan dan pengobatan, angka kejadian infeksi malaria di daerah tersebut tidak pernah hilang.
Apakah istilah yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan tersebut?
(a) Endemis
(b) Pandemis
(c) Epidemis
(d) Sporadis
(e) Kejadian Luar Biasa
95 - 95 - Jawaban :
Di kota X tercatat sekitar 30% penduduknya mengalami penyakit Diabetes Melitus. Kota X memang tergolong kota
yang maju, dimana banyak terdapat kantor-kantor perusahaan swasta maupun negri. Akibatnya banyak penduduk
kota yang bekerja sebagai karyawan dari perusahaan-perusahan tersebut. Untuk mengurangi angka kejadian
Diabetes Melitus di kota tersebut, dinas kesehatan kota melakukan kunjungan rutin ke kantor-kantor perusahaan
untuk memberikan edukasi kepada para karyawan.
Kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota tersebut adalah?
(a) Promotif
(b) Preventif
(c) Kuratif
(d) Suportif
(e) Rehabilitatif
96 - 96 - Jawaban :
Berikut ini adalah data mortalitas dan morbiditas suatu desa. Jumlah kelahiran tahun 2014 : 350 Jumlah kematian
bayi tahun 2014 : 250 (40 meninggal pada usia < 2 bulan) Jumlah penderita diare dari Jan-Feb 2015 : 7 Jumlah
kematian akibat diare : 15
Berapakah IMR pada tahun 2015 ?
(a) 15/250
(b) 15/350
(c) 40/350
(d) 250/350
(e) 350/250
97 - 97 - Jawaban :
Pada waktu terjadinya wabah leptospirosis di Kecamatan X pada tahun 1999, terdapat 20 anak yang menderita
leptospirosis. Jumlah anak yang mempunyai risiko di Kecamatan tersebut = 2000 anak.
Berapakah Attack rate penyakit tersebut ?
(a) 0,01
(b) 0,02
(c) 0,03
(d) 0,04
(e) 0,05
98 - 98 - Jawaban :
Sebuah pabrik alat kesehatan melakukan uji diagnostik terhadap alat deteksi baru yang mendeteksi penyakit
hepatoma yang dibandingkan dengan biopsi jarum yang dipandu USG. Didapatkan hasil :
99 - 99 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 24 tahun, datang ke poli OBGYN dengan keluhan nyeri abdomen bagian bawah,
demam 3 hari ini dan mual muntah. Dari pemeriksaan fisik didapati nyeri tekan abdomen bagian bawah, nyeri
goyang cervix negatif, pemeriksaan kehamila urine negatif. Pasien mengaku baru menjalani pemasangan IUD satu
bulan yang lalu. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi
napas 24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini?
(a) KET
(b) PID
(c) Kista ovarium
(d) Kehamilan ektopik
(e) Kista bartolin
Termasuk luka tembak apakah berdasarkan pola dan deskripsi luka sesuai gambar di atas?
(a) Luka tembak tempel
(b) Luka tembak jarak sangat dekat
(c) Luka tembak jarak dekat
(d) Luka tembak jarak jauh
(e) Luka tembak yang tidak ditentukan jaraknya
176 - 176 -
Seorang anak laki-laki umur 6 tahun dibawa ibunya ke praktek dokter dengan keluhan sering mengorok ketika tidur.
Pada saat tidur pasien juga sering tiba-tiba terbangun untuk bernapas. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat gerakan velum palatum mole tertahan pada waktu fonasi.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
(a) Tonsilitis akut
(b) Faringitis akut
(c) Adenoiditis
(d) Hipertrofi adenoid
(e) Hipertrofi tonsil