Anda di halaman 1dari 54

TO PreTest Des 2017

1 -1- Jawaban :
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan nyeri dan rasa panas di dada sejak dua bulan yang lalu.
Keluhan bersifat hilang timbul dan memberat dalam 1 minggu ini. Keluhan juga disertai mulut berbau asam dan gigi
banyak berlubang. Dari pemeriksaan fisik dijumpai atnda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan endoskopi
didapatkan hiperemis pada mukosa esofagus.
Apakah yang terjadi pada pasien ini?
(a) Esofagitis reflux
(b) Angina pectoris stabil
(c) Hipokondriasis
(d) Ca esofagus
(e) Barret esofagus

2 -2- Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke klinik dengan keluhan terdapat bercak putih di lidah. Bercak tidak
hilang walopun digosok. Pasien diketahui menderita HIV sejak 8 bulan lalu tetapi tidak minum obat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan plak putih di lidah dengan rambut-rambut tipis.
Apakah diagnosis yang tepat?
(a) Oral candidiasis
(b) Leukoplakia
(c) Kanker lidah
(d) Lichen planus
(e) Gingivostomatitis

3 -3-
Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan muntah darah hebat sejak
30 menit yang lalu. Selama ini pasien keluar masuk RS dengan diagnosis Hepatitis C. Keluhan disertai dengan mual
dan mutah serta tidak mau makan. Pasien memiliki riwayat kebiasaan merokok dan minum alkohol. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan wajah nampakpucat, tekanan darah 90/70 mmHg, denyut nadi 110 x/menit, frekuensi
napas 28 x/menit, ascites diumpai, dan terlihat pelebaran vena di dada.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Alcoholic Liver disease
(b) HIV
(c) Sirosis hepatis
(d) Atresia esofagus
(e) Pankreatitis

4 -4- Jawaban :
Seorang perempuan 25 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan buang air besar cair terkadang disertai darah
sejak 1 bulan terakhir. Keluhan juga diikuti dengan nyeri-nyeri pada sendi terutama tangan dan kaki. Pada
pemeriksaan kolonoskopi didapatkan lesi yang segmental (skip area ) pada ileocecal.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien diatas ?
(a) Hirscprung
(b) Kolitis ulseratif
(c) Penyakit Chron
(d) Megakolon toksik
(e) Inflammatory Bowel Disease

5 -5- Jawaban :
Seorang anak perempuan usia 5 tahun, dibawa ibunya ke unit gawat darurat RS dalam keadaan tidak sadarkan diri
sejak 3 jam sebelum datang ke RS. Keluhan didahului dengan muntah hebat terus menerus. 2 hari sebelumnya,
pasien mengalami batuk pilek disertai demam, oleh ibu diberi parasetamol. Dari pemeriksaan fisik didapati kesadarn
somnolen, sklera ikterik, pupil dilatasi respon lambat, hepatomegali. Pada pemeriksaan laboratorium didapati hasil
amonia 120 mcq/dL, SGOT 350 IU/L, SGPT 450 IU/L, bilirubin 3 g/dL.
Apakah penyebab yang mendasari penyakit pada kasus di atas?
(a) Infeksi bakteri
(b) Konsumsi parasetamol
(c) Gangguan metabolisme
(d) Drug induced hepatitis
(e) Intoleransi fruktosa

6 -6- Jawaban :
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik umum RS dengan keluhan nyeri perut kiri atas. Hal ini
dirasakan pasien sejak 6 bulan yang lalu, hilang timbul dan semakin memberat dalam 3 hari ini. Keluhan disertai
rasa terbakar dan lidah terasa pahit. Pasien memiliki riwayat penggunaan obat anti nyeri yang dibeli bebas. Dari
pemeriksaan fisik didapati tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/ menit, frekuensi napas 20 x/ menit, suhu
37,6 oC, odinofagi, nyeri tekan pada regio epigastrium. Pada pemeriksaan laboratorium didapati hasil Hb 14, 5
g/dL, leukosit 12.000/ mm3, trombosit 253.000/mm3, hitung jenis 0/2/3/70/20/5.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
(a) Ulkus peptikum
(b) Gastro Esophageal Reflux Disease
(c) Gastritis
(d) Duodenitis
(e) Kolesistitis

7 -7- Jawaban :
Seorang wanita berusia 35 tahun, datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan muntah berwarna hitam. Hal ini
dialami pasien sejak 6 jam sebelum datang ke RS. Frekuensi muntah 3x dengan volume 1/2 gelas. Pasien juga
mengalami nyeri ulu hati, terutama setelah makan dan buang air besar berwarna hitam. Dari pemeriksaan fisik
didapati tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 110 x/ menit, frekuensi napas 22 x/ menit, suhu 36 oC,
konjungkitva palpebra inferior pucat. Pada pemeriksaan laboratorium didapati hasil Hb 7 g/dL, leukosit
10.000/mm3, trombosit 200.000/mm3, hematokrit 24%.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
(a) Hematoschezia
(b) Inflamatory Bowel Disease
(c) Sirosis Hepatis
(d) Perdarahan saluran cerna atas
(e) Perdarahan saluran cerna bawah

8 -8- Jawaban :
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan perut membesar. Hal ini dialami
pasien sejak 1 bulan yang lalu. Perut semakin lama semakin membesar dan mata berwarna kuning. Dari
pemeriksaan fisik didapati keadaan umum tampak lemah, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 65 x/ menit,
frekuensi napas 22x/ menit, suhu 36,5 oC, sklera ikterik, spider nevi (+), ascites (+), splenomegali. Pada
pemeriksaan laboratorium didapati hasil Hb 9 g/dL; leukosit 3000/ mm3; trombosit 120.000/ mm3; albumin 2,3
g/dL; globulin 3,3 g/dL; bilirubin 8 mg/dL, HbSAg (+).
Apakah yang menjadi penyebab dari kasus di atas?
(a) Hepatitis B
(b) Hepatitis C
(c) Alkohol
(d) Perlemakan hati
(e) Hepatoma

9 -9- Jawaban :
Seorang bayi laki-laki usia 3 hari, dibawa ibunya ke poliklinik umum RS dengan keluhan muntah setiap diteteki
beberapa jam. Menurut ibunya perut bayi sudah membesar sejak lahir dan semakin membesar hingga saat ini. Pasien
sudah buang air besar, berwarna kehijauan. Dari pemeriksaan fisik didapati suhu 37,6 oC. Pada pemeriksaan
radiologi foto polos abdomen memperlihatkan gambaran double bubble.
Apakah diagnosis yang tepat dari kasus di atas?
(a) Ileal atresia
(b) Ileus obstruksi
(c) Hipertrofi pilori stenosis
(d) Annular atresia
(e) Atresia duodenal

10 - 10 - Jawaban :
Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri perut kiri atas sejak 3 hari sebelum
masuk RS. Keluhan disertai dengan rasa terbakar ditenggorokan dan terkadang disertai nyeri dada yang tidak
menjalar. Keluhan ini sudah sering dirasakan hilang timbul oleh pasien. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri
pada epigastrium. Dari hasil pemeriksaan endosokopi yang dilakukan sebelumnya didapatkan gambaran erosi pada
mukosa esophagus dangan diameter 4 mm. Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Bagaimana penatalaksanaan yang tepat pada pasien tersebut diatas ?
(a) PPI
(b) OAINS
(c) Kortikosteroid
(d) PPI + Antibiotik
(e) Modifikasi gaya hidup

11 - 11 - Jawaban :
Seorang bayi perempuan, berusia 5 minggu, BB: 3 600 gr, datang ke poliklinik anak di bawa ibunya dengan keluhan
kuning di seluruh tubuh. Hal ini terlihat jelas saat usia bayi berumur 3 minggu. Riwayat BAK seperti teh sejak 1
minggu ini. BAB mengalami perubahan warna seperti dempul dalam 1 minggu ini. Demam berulang dalam 2
minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterik dan hepatomegali . Pasien lahir secara spontan, di tolong
bidan, segera menangis, BBL: 3 400 gr. Hasil pemeriksaan darah rutin Hb: 9 gr/dL, Ht: 26% L: 7000/mm3, T:
150.000/mm3. Pemeriksaan bilirubin direk 2 mg/dL dengan bilirubin total 4 mg/dL. Hasil pemeriksaan USG hati
dan sistem billier diapatkan adanya obstruksi total saluran empedu.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien tersebut ?
(a) Sindrom hepatitis neonatal
(b) Atresia billier
(c) Kista duktus koledukus
(d) Sindrom Alagille
(e) Cholangiocarsinoma

12 - 12 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 32 tahun, datang ke IGD dengan keluhan mual, disertai muntah disertai nyeri dan kram
perut serta diare. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, pandangan kabur, sulit bicara, sulit menelan makanan dan
kelemahan otot tangan dan kaki. Keluhan dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sebelumnya pasien
memiliki riwayat mengkonsumsi daging kari dalam kemasan kaleng dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 88 x/ menit, RR : 20 x/menit menit, suhu : 37 0 C pada mata didapatkan kesan
lagoftalmus. Dokter mencurigai pasien mengalami keracunan makanan kemasan kaleng.
Apakah etiologi yang paling tepat pada kasus di atas ?
(a) Clostridium botulinum
(b) Clostridium Tetani
(c) Clostridium difficile
(d) Clostridum perferingens
(e) Clostridium Diffcile

13 - 13 - Jawaban :
Seorang perempuan, berumur 33 tahun datang ke UGD RSU Cut Meutia dengan keluhan sering mual dan muntah
disertai rasa nyeri epigastrium terutama setelah makan banyak. Pasien juga mengeluh sering mulutnya terasa asam
dan pahit terutama waktu tidur malam hari, sulit menelan jika makan makanan padat, perut terasa cepat penuh dan
sering terasa sesak setelah makan. Riwayat trauma di sangkal, tidak ada riwayat muntah darah, tidak ada keluhan
buang air besar, dan tidak ada penurunan berat badan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 88x/ menit, respirasi 20x/ menit, suhu 37o C. pemeriksaan abdomen dan thoraks dalam batas normal.
Dari pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan:

Apakah diagnosis paling tepat untuk pasien tersebut ?


(a) Hernia diafragmatika hemithoraks kanan
(b) Hernia diafragmatika hemithoraks kiri
(c) Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
(d) Plummer-Vinson syndrome
(e) Mallory-Weiss Syndrome

14 - 14 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 28 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan nyeri ulu hati yang
menjalar ke dada dan terasa panas seperti terbakar, pasien mengeluhkan perut terasa penuh dan kembung, serta nyeri
saat menelan. Pasien mengaku sering mengkonsumsi kopi, dan 3 bulan terakhir sulit tidur serta gelisah karena
sedang mengalami masalah tekanan di tempat kerja. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan endoskopi didapatkan dalam batas normal.
Apakah terapi yang paling tepat untuk pasien di atas ?
(a) Sucralfat 3x C I
(b) Domperidone 3x 10 mg
(c) Ranitidine 3x 150 mg
(d) Ondancetron 2 x 4 mg
(e) Ocreotide 2x1

15 - 15 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB cair , bewarna hitam, lengket seperti
aspal sejak 1 hari sebelum masuk RS, dengan frekuensi BAB 4x/hari. Pasien juga mengeluhkan mual disertai
muntah, cairan hitam seperti kopi. Penurunan berat badan disangkal. Pasien riwayat penggunaan obat penghilang
nyeri sendi Piroxicam 20 mg 3x1 dan Dexamethasone yang diminum terus menerus selama 1 tahun terakhir, obat
dibeli bebas oleh pasien dari depot obat, kadang-kadang pasien juga mengkonsumsi jamu untuk menghilangkan
nyeri sendi lutut yang dialami pasien sejak 1 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah :
100/60 mmHg, nadi : 104 x/ menit, RR : 20 x/menit, suhu 36 0 C.konjungtiva palpebra inferior pucat, nyeri tekan
epigastrium, dan krepitasi pada pemeriksaan sendi genue dextra.
Apakah etiologi yang paling memungkinkan dari kasus di atas ?
(a) Gastritis erosif
(b) Disentri basiler
(c) Stress ulcer
(d) Karsinoma gaster
(e) Gastropati hipertensi

16 - 16 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buang air besar berdarah, darah bewarna
merah segar yang menetes setelah pasien BAB sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan sering mengalami
kesulitan BAB, konsistensi BAB keras dan pasien harus mengedan setiap BAB. Pasien mengeluhkan rasa gatal
disertai nyeri disekitar anus, dari anamnesa didapatkan bahwa pasien memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi
daging, serta jarang makan sayur serta buah. Perubahan ukuran feses menjadi lebih kecil dan penurunan berat badan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 88 x / menit, RR : 20 x / menit,
suhu 360 C. Pada inspeksi di daerah anus didapatkan benjolan di anus, bulat sebesar biji kacang yg bewarna merah
kebiruan, dan tidak dapat masuk kembali.
Apakah kemungkinan diagnosa paling tepat pada pasien di atas ?
(a) Perdarahan saluran cerna bawah
(b) Perdarahan saluran cerna atas varises bleeding
(c) Perdarahan saluran cerna atas non varises bleeding
(d) Perdarahan akibat malignacy gaster
(e) Perdarahan akibat ulcus gaster

17 - 17 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan buang air besar berdarah, darah bewarna
merah segar yang menetes setelah pasien BAB sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan sering mengalami
kesulitan BAB, konsistensi BAB keras dan pasien harus mengedan setiap BAB. Pasien mengeluhkan rasa gatal
disertai nyeri disekitar anus, dari anamnesa didapatkan bahwa pasien memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi
daging, serta jarang makan sayur serta buah. Perubahan ukuran feses menjadi lebih kecil dan penurunan berat badan
disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, Nadi 88 x / menit, RR : 20 x / menit,
suhu 360 C. Pada inspeksi di daerah anus didapatkan benjolan di anus, bulat sebesar biji kacang yg bewarna merah
kebiruan, dan tidak dapat masuk kembali.
Apakah kemungkinan etiologi yang paling tepat pada kasus di atas ?
(a) Hemoroid eksterna
(b) Hemoroid interna
(c) Chron’s disease
(d) Colitis ulceratif
(e) Colitis TB

18 - 18 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 65 tahun dibawa oleh keluarganya ke poliklinik interna dengan keluhan tidak bisa
menahan buang air besar sejak beberapa hari yang lalu. Buang air besar > 1x sehari dan sering merembes sehingga
mengenai pakaian dan sprei tempat tidur pasien. Riwayat DM tipe 2 sejak 20 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan
klinis didapati tekanan darah 120/80 mmHg, denyut Nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Berdasarkan
pemeriksaan fisik RT adanya gangguan didaerah rektum dan feses cair.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Divertikulitis
(b) Kolitis ulseratif
(c) Inkontinensia alvi
(d) Neuropati diabetik
(e) Karsinoma colo-rectal

19 - 19 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas sejak 5 hari yang
lalu. Nyeri dirasakan terus menerus dan tidak menjalar. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah dan demam.
Menurut pasien, 2 minggu yang lalu pasien mengalami diare yang disertai darah dan sudah mendapatkan
pengobatan. Berdasarkan pemeriksaan klinis, keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut nadi 84 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan temperatur 39,4 0C. Dari pemeriksaan fisik abdomen,
ditemukan hepar teraba membesar, konsistensi lunak, tepi tumpul dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium darah rutin, didapatkan Hb 13 gr/dl, hematokrit 28 vol%, leukosit 17.900/ul,
trombosit 595.000/ul.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Hepatitis akut
(b) Hepatitis kronik
(c) Abses hepar
(d) Sirosis hepatis
(e) Hepatoma

20 - 20 - Jawaban :
Seorang bayi laki-laki berusia 3 hari, setelah diperiksa oleh dokter, diketahui tidak memiliki anus sejak lahir.
Menurut orangtua pasien, sejak lahir sampai diketahui tidak memiliki anus, pasien tidak pernah buang air besar dari
daerah anus, tidak ada bercak kotoran di pembalut yang digunakan pasien. Pasien adalah anak tunggal. Ibu pasien
berusia 38 tahun saat mengandung pasien, ayah berusia 58 tahun. Menurut ibu pasien, dia rutin memeriksakan
kehamilan di bidan sesuai jadwal yang diberikan dan mengonsumsi obat yang diberikan kepadanya. Riwayat
penggunaan obat-obatan tanpa resep, konsumsi jamu-jamuan, riwayat jatuh, trauma pada perut disangkal. Pasien
lahir cukup bulan menurut dokter, melalui operasi sectio secarea, karena bukaan leher rahim yang tidak maju setelah
diberikan obat. Ketika lahir pasien langsung menangis, tidak biru, namun ditempatkan di incubator terlebih dahulu.
Berat lahir pasien 3000 gram dan panjang badan 50 cm.
Apakah penyebab yang paling mungkin?
(a) Penyakit ibu
(b) Idiopatik
(c) Radiasi
(d) Infeksi
(e) Obat-obatan

21 - 21 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 minggu yang
lalu. Keluhan juga disertai demam tinggi. Dari pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis. Dari foto toraks PA
dijumpai gambaran sebagai berikut:

Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?


(a) Pneumonia
(b) Bronchiectasis
(c) TB paru
(d) Massa paru
(e) Abses paru

22 - 22 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol rutin dan mengambil obat. Ia didiagnosis
menderita TB paru berdasarkan dari hasil pemeriksaan dahak dan diberikan OAT kategori 1. Pasien baru minum
obat tersebut selama 1 bulan. Beberapa hari yang lalu ia baru mengetahui kehamilannya yang sudah beusia 5
minggu.
Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
(a) Menunda OAT sampai melahirkan
(b) Melanjutkan OAT dengan dosis diturunkan
(c) Melanjutkan OAT dengan dosis tetap
(d) Melanjutkan OAT dengan dosis ditambahkan
(e) Tidak melanjutkan OAT sampai diperoleh konfirmasi fototoraks

23 - 23 - Jawaban :
Seorang bayi berusia 3 bulan dibawa ke IGD oleh ibunya dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari ini. Keluhan ini
disertai dengan mengi. Sebelumnya pasien juga mengalami batuk pilek selama 2 hari dan demam. Riwayat atopi
disangkal. Bayi tersebut lahir prematur dengan berat badan 2000 gr, lahir spontan, langsung menangis, ditolong oleh
dokter di rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai ekspirasi memanjang dan wheezing.
Apakah tatalaksana awal yang tepat untuk pasien tersebut?
(a) Antibiotik
(b) Inhalasi bronkodilator
(c) Inhalasi NaCL
(d) Antipiretik
(e) Diuretik

24 - 24 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan dada terasa berat sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan tidak disertai dengan batuk dan demam. Pasien bekerja di pabrik semen bagian pengolahan selama 20
tahun. Dari foto toraks dijumpai fibrosis halus di kedua lapangan paru. Hasil spirometri menunjukkan kelainan
restriksi sedang.
Apakah penyebab kelainan paru yang dialami pasien tersebut?
(a) Debu silika
(b) Debu asbes
(c) Debu berilium
(d) Debu aluminium
(e) Debu besi

25 - 25 - Jawaban :
Seorang laki-laki 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak sejak 1 hari yang lalu. Sebelumnya pasien demam
sejak 3 hari yang lalu. 1 minggu yang lalu pasien kontak dengan unggas miliknya yang tiba-tiba meninggal.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 116x/menit, frekuensi napas
40x/menit, suhu 39,1oC. Pada pemeriksaan rontgen ditemukan infiltrat diseluruh lapang paru.
Apakah diagnosis pada pasien ini?
(a) Pneumonia komunitas
(b) Acute Respiratory Distress Syndrome
(c) Bronkiektasis
(d) Abses paru
(e) TB paru

26 - 26 - Jawaban :
Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan demam ringan, penurunan berat badan dan keringat di malam hari. Keluhan seperti ini
pernah dialami sebelumnya 1 tahun yang lalu dan setelah minum obat selama 3 minggu pasien menghentikan
pengobatan karena telah merasa sembuh. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg,
denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,9oC. Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi pada kedua
paru. Hasil pemeriksaan Rontgen terdapat infiltrat di apeks kedua paru. Pemeriksaan sputum +/+/-.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) TB paru kasus baru
(b) TB paru kasus relaps
(c) TB paru gagal pengobatan
(d) TB paru MDR
(e) TB paru dengan infeksi sekunder

27 - 27 - Jawaban :
Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan demam ringan, penurunan berat badan dan keringat di malam hari. Keluhan seperti ini
pernah dialami sebelumnya 1 tahun yang lalu dan setelah minum obat selama 3 minggu pasien menghentikan
pengobatan karena telah merasa sembuh. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg,
denyut nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,9oC. Pemeriksaan fisik didapatkan ronkhi pada kedua
paru. Hasil pemeriksaan Rontgen terdapat infiltrat di apeks kedua paru. Pemeriksaan sputum +/+/-.
Apakah pengobatan yang tepat yang dapat diberikan pada pasien ini?
(a) 2RHZE/4RH
(b) 2RHZE/6RH
(c) 2RHZES/5RHE
(d) 2RHZES/RHZE/5RHE
(e) 4RHZES/RHZE/5RHE

28 - 28 - Jawaban :
Seorang laki - laki 55 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu dan memberat dalam 2 jam
ini. Sebelumnya pasien mengalami batuk lama dan belum pernah diobati. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 32/menit, suhu 37,50C. Pemeriksaan fisik
didapatkan trakea terdorong ke kiri, pergerakan dinding dada kanan tertinggal, pada perkusi terdapat redup di paru
kanan, auskultasi didapatkan suara paru kanan menurun. Pemeriksaan rontgen didapatkan sudut costofrenikus kanan
menghilang.
Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
(b) Emfisema
(c) Pneumonia
(d) Efusi pleura masif
(e) Hematothorak

29 - 29 - Jawaban :
Seorang anak perempuan 8 bulan dibawa ibunya ke IGD karena sesak sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan disertai dengan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan frekuensi napas 44x/menit, denyut nadi 132x/menit, suhu 37,9oC. Pada pemeriksaan paru
didapatkan wheezing di kedua lapangan paru.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
(a) Pneumonia
(b) Asma bronkial
(c) Bronkitis akut
(d) Bronkiolitis akut
(e) TB paru

30 - 30 - Jawaban :
Seorang anak perempuan 8 bulan dibawa ibunya ke IGD karena sesak sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan disertai dengan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Riwayat alergi dalam keluarga disangkal. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan frekuensi napas 44x/menit, denyut nadi 132x/menit, suhu 37,9oC. Pada pemeriksaan paru
didapatkan wheezing di kedua lapangan paru.
Apakah penatalaksanaan awal yang tepat pada anak ini?
(a) Antipiretik
(b) Antibiotik
(c) Antijamur
(d) Oksigen
(e) Bronkodilator

31 - 31 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan tidak dapat melihat dengan
jelas ke papan tulis. Pasien juga sering menonton televisi dengan jarak yang terlalu dekat. Pada pemeriksaan
oftalmologis didapatkan visus OD 6/60 dengan koreksi S-3.00 menjadi 6/15. Visus OS 6/60 dengan koreksi S-3.00
menjadi 6/15. Crowding phenomena positif, pada isolasi huruf Snellen chart maju 2 baris sehingga menjadi 6/9.
Kedudukan bola mata ortoforia .Gerakan bola mata baik ke segala arah.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Diplopia
(b) Supresi
(c) Miopia
(d) Ambliopia
(e) Hipermetropia

32 - 32 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke poliklinik mata dengan keluhan sering memicingkan
matanya jika melihat jauh. Ibu penderita mengatakan bahwa terdapat bintik putih di tengah bagian hitam mata pada
kedua mata sejak pasien berusia 2 tahun. Riwayat mata kucing tidak ada. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan
visus ODS 6/30 dengan crowding phenomenon positif. Pada tes isolasi didapatkan kemajuan visus 2 baris pada
Snellen Chart, kedudukan bola mata ortoforia, lensa keruh, tidak ada kelainan segmen posterior kedua mata.
Gerakan bola mata baik ke segala arah.
Apa penyebab yang mendasari crowding phenomenon pada anak tersebut?
(a) Miopia
(b) Katarak
(c) Strabismus
(d) Anisometropia
(e) Retinoblastoma

33 - 33 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata terasa kering sejak 1 minggu yang
lalu. Keluhan disertai nyeri dan rasa mengganjal pada mata. Pada pemeriksaan mata didapatkan adanya benjolan
setempat dengan batas tegas berwarna merah keunguan di bawah konjungtiva (seperti pada gambar di bawah ini).
Bila benjolan itu ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak di atas benjolan, akan memberikan rasa sakit.
Rasa sakit menjalar ke sekitar mata
Apa diagnosis yang paling tepat untuk aksus di atas?
(a) Uveitis
(b) Blefaritis
(c) Episkleritis
(d) Konjungtivitis
(e) Perdarahan subkonjungtiva

34 - 34 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan pandangan mata kanan kabur sejak 5 jam
yang lalu. Keluhan disertai adanya kilatan cahaya yang diikuti dengan pandangan seperti terhalang oleh suatu tirai.
Pada pemriksaan visus didapatkan visus OD 5/60, OS 5/5. Segmen anterior tenang.
Apa kemungkinan penyebab keluhan pasien di atas?
(a) Infeksi pada kornea
(b) Lepasnya retina
(c) Inflamasi pada saraf optik
(d) Penekanan saraf optik oleh tumor
(e) Peningkatan tekanan intraokuler

35 - 35 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun konsul dari bagian kardiologi anak dengan keluhan kabur pada mata kanan
sejak 1 bulan. Visus mata kanan 2/60 tidak dapat dikoreksi, lensa terdapat luksasi ke arah superotemporal. Penderita
juga memiliki jari yang lebih panjang dibanding anak seusianya.
Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
(a) Sindrom Down
(b) Sindrom Marfan
(c) Sindrom Sturge Weber
(d) Homosisteinuria
(e) Neurofibromatosis

36 - 36 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan merah sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai mata nyeri, berair dan silau. Pasien bekerja sebagai petani. Pada pemerikasaan oftalmologis
didapatkan hiperemia konjungtiva dan perikornea, terutama pada bagian temporal. Ulkus kornea tampak pada jam 1
sampai jam 5 pada bagian perifer, disertai neovaskularisasi. Tidak didapatkan hipopion. Tidak jelas adanya riwayat
penyakit sistemik.Penderita sudah ke beberapa dokter mata di daerahnya, tetapi belum sembuh.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut?
(a) Ulkus Mooren
(b) Ulkus kornea karena virus
(c) Ulkus kornea karena jamur
(d) Ulkus kornea karena bakteri
(e) Ulkus kornea perifer karena penyakit imun

37 - 37 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik karena timbul benjolan di bagian temporal mata
kiri sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai bengkak pada kelopak mata yang disertai kotoran mata. Pasien pernah
menderita penyakit mumps. Dari pemeriksaan konjungtiva tarsal superior sinistra tampak massa berwarna merah
ukuran 2 cm x 3cm x 2 cm, nyeri tekan positif. Terdapat pembesaran KGB preaurikuler.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut?
(a) Kalazion
(b) Dakriosistitis
(c) Dakrioadenitis
(d) Hordeolum internum
(e) Karsinoma sel sebasea

38 - 38 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua mata berair-air sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai rasa seperti berpasir, mata terasa perih, kadang-kadang disertai mata merah. Pada pemeriksaan
oftalmologikus didapatkan adanyadisfungsi kelenjar meibomian. Segmen anterior lain tidak ada kelainan.
Apa terapi yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Steroid topikal
(b) Antibiotik topikal
(c) Air mata buatan
(d) Antijamur topikal
(e) Antihistamin topikal

39 - 39 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan seperti melihat bayangan
berupa garis-garis hitam tidak beraturan secara tiba-tiba sejak 1 hari yang lalu. Bayangan-bayangan tersebut
bergerak mengikuti gerakan bola mata. Keluhan tidak disertai nyeri pada mata, silau, maupun mata berair. Tidak
terdapat nyeri kepala, mual-muntah maupun melihat pelangi di sekitar lampu. Tidak terdapat riwayat trauma, darah
tinggi, maupun kencing manis. Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan
mengucek-ngucek mata. Pasien memakai kaca mata sejak kecil. Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus
OD 1/60, OS 1/60 (tanpa koreksi), bilik mata depan tenang, pupil sentral, refleks cahaya positif/positif, TIO pada
kedua mata 20 mmHg. Dari pemeriksaan segmen posterior pada mata kanan didapatkan vitreous keruh, refleks
fundus positif suram.
Apa penyebab keluhan yang dialami pasien di atas?
(a) Uveitis
(b) Glaukoma
(c) Retinopati
(d) Miopia simpleks
(e) Sumbatan arteri retina sentral

40 - 40 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke klinik dengan keluhan mata kanan nyeri dan kabur. Sejak 2 jam
sebelumnya pasien merasakan nyeri pada mata kanan setelah kemasukan debu saat bekerja di pabrik kayu. Keluhan
disertai mata berair dan agak kabur, tidak ada sekret dan tidak ada sakit kepala. Pada pemeriksaan klinis didapatkan
visus mata kanan 6/12 dan mata kiri 6/6. Tidak ada benda asing pada konjungtiva dan kornea. Terdapat defek epitel
berbentuk goresan memanjang dengan ukuran ± 1,5x 3mm. Tidak ada kelainan pada segmen posterior. Tekanan
kedua bola mata 12 mmHg.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
(a) Erosi kornea
(b) Ulkus kornea
(c) Distrofi kornea
(d) Keratitis pungtata
(e) Keratoconjungtivitis

41 - 41 - Jawaban :
Seorang anak usia 7 tahun dibawa orang tuanya dengan keluhan sulit membaca tulisan jauh dan lebih kabur lagi jika
dekat, anak sering mengeluh pusing dan matanya cepat lelah. Riwayat alergi disangkal, riwayat menggunakan
kacamata tidak ada. Dari pemeriksaan Visus didapatkan ODS 6/7,5 cc S+ 0.50 D ->6/6, dari pemeriksaan segmen
anterior tidak didapatkan adanya kelainan.
Apakah penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Kacamata plus
(b) Kacamata bifokal
(c) Lensa kontak
(d) Artificial tears
(e) Multivitamin

42 - 42 - Jawaban :
Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke pusekesmas dengan penurunan tajam penglihatan. Pemeriksaan
refraksi diperoleh visus koreksi OD 6/6 dengan S+1,5 D, OS 6/6 dengan S+0,75 D.
Apakah tatalaksana yang tepat?
(a) lensa kontak sesuai koreksi
(b) kacamata full-correction
(c) kacamata half-correction
(d) kacamata bifocal
(e) kacamata progresif

43 - 43 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan terbangun berulang kali dari tidurnya
karena mimpi yang panjang dan menakutkan. Saat terbangun dari tidur pasien segera sadar akan keadaan sekitar.
Namun keluhan ini menyebabkan pasien sering ketakutan saat pulang bekerja karena khawatir mimpinya menjadi
kenyataan. Pasien mengatakan tidak dalam pengobatan apapun.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Insomnia
(b) Disomnia
(c) Parasomnia
(d) Hipersomnia
(e) Gangguan teror tidur

44 - 44 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki umur 17 tahun datang ke dokter praktek umum dibawa oleh ibunya dengan keluhan kepala
botak sebagian. Pasien sering mencabut rambutnya terutama jika akan menghadapi ujian di sekolah dan saat
dimarahi oleh ayahnya. Rasa tegang muncul saat akan mencabuti rambut dan merasa sangat lega saat rambut telah di
cabut. Dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan pada kulit kepala.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Gangguan tic
(b) Trikotilomania
(c) Gangguan mood
(d) Gangguan depresi
(e) Gangguan ansietas

45 - 45 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik umum RS dengan keluhan sering nyeri kepala, mudah
lelah dan mudah terkejut. Pasien juga sering mengeluhkan dada berdebar-debar dan berkeringat dingin. Pasien telah
memeriksakan diri ke beberapa dokter dan dilakukan pengecekan laboratorium sesuai keluhan namun hasilnya
selalu normal. Sehari-hari pasien bekerja sebagai penjual nasi di sebuah rumah makan. Selama sebulan terakhir
pasien merasakan konsentrasi berkurang saat bekerja, nafsu makan berkurang dan merasa minder jika melayani
teman-teman nya yang telah menikah dan berbelanja di rumah makannya
Apakah Terapi farmakologis yang tepat pada pasien ini?
(a) Diazepam
(b) Klobazam
(c) Haloperidol
(d) Klorpromazin
(e) Litium karbonat

46 - 46 - Jawaban :
Seorang wanita 22 tahun baru saja melahirkan bayi perempuan pertamanya 2 hari yang lalu, namun pasien selalu
menangis, tidak mau menyusui bayinya dan mengatakan bayinya adalah jelmaan roh jahat yang membisikinya untuk
membunuhnya. Selama hamil pasien sangat jarang ditemani oleh suami karena suami bekerja di luar kota. Pasien
tinggal bersama dengan mertua yang menginginkan cucu laki-laki.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Baby blues syndrome
(b) Psikosis post partum
(c) Skizoafektif
(d) Depresi post partum
(e) Gangguan cemas post partum

47 - 47 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 20 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena tidak sadarkan diri dan dikamarnya
ditemukan obat-obatan terlarang. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran sopor, tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nafas 15 kali permenit, frekuensi nadi 55 kali permenit, suhu aksila 36oC, pupil pin point, kulit kering dan
peristalitik usus menurun.
Apakah Obat-obatan yang dapat menyebabkan kondisi pasien tersebut ?
(a) Ekstasi
(b) Heroin
(c) Metanol
(d) Obat tidur
(e) Chlorpheniramin maleat

48 - 48 - Jawaban :
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke RS dengan keluhan cepat puas saat berhubungan seksual dengan istrinya.
Pasien baru menikah 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan ketika berhubungan intim dan penis baru masuk ke
dalam vagina, pasien langsung ejakulasi. Keluhan ini terjadi tiap kali pasien berhubungan intim, sehingga hubungan
dengan istri menjadi buruk.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Dispareunia
(b) Gangguan ereksi
(c) Gangguan ejakulasi
(d) Gangguan keinginan seksual
(e) Gangguan keengganan seksual

49 - 49 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun di bawa oleh orang tuannya ke dokter karena anaknya sering mengalami
kedutan di kepala dan bahunya. Keluhan ini muncul sejak 1 bulan yang lalu dan mulai terasa mengganggu saat anak
sedang belajar di sekolah. Orang tua pasien juga mengatakan bahwa sejak usia 6 tahun, pasien sering mengedipkan
mata secara berulang-ulang namun tidak pernah diobati karena dirasa tidak mengganggu.
Apakah Diagnosis yang tepat pada pasien ini?
(a) Gangguan motorik
(b) Gangguan Tic
(c) Hiperaktif
(d) Autisme
(e) Neuritis perifer

50 - 50 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar oleh ayahnya ke puskesmas dengan keluhan gelisah sejak 3 bulan yang
lalu. Keluhan disertai dengan keluhan lebih mudah tersinggung dan sulit tidur. Pasien mengatakan saat ini ia
menggunakan obat, awalnya ia hanya coba-coba ketika ditawari oleh temannya sekitar 1 tahun yang lalu. Setelah
mengkonsumsi obat tersebut pasien menjadi lebih bersemangat dan fokus dalam mengerjakan skripsinya. Ia
menggunakan obat tiga kali dalam seminggu dan bahkan menambah dosisnya karena dirasa semakin lama tubuhnya
butuh dosis lebih tinggi untuk merasakan efeknya. Menurut ayahnya, pasien sudah berusaha menghentikan
konsumsi obat tersebut, namun selalu gagal, pasien menjadi menggigil dan berkeringat.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Sindroma ketergantungan zat
(b) Keadaan putus zat
(c) lntoksikasi zat
(d) Penyalahgunaan zat
(e) Psikotik Akut Akibat Penggunaan Zat

51 - 51 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter dengan keluhan pasien sering mencabut
sendiri rambutnya. Pasien mengatakan jika tidak mencabut rambutnya ia merasa gelisah. Ibunya mengatakan bahwa
lahir dan tumbuh kembang anaknya normal. Menurut ibu, anaknya pendiam, lebih suka di kamar dan jarang bermain
dengan teman sebayanya. Prestasi di sekolah juga biasa-biasa saja. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak
gelisah, pada kepala tampak rambut tipis dengan bagian pitak di beberapa tempat, yang berusaha ditutupi dengan
topi.
Apakah tatalaksana yang paling mungkin?
(a) Cognitive-behavioral therapy
(b) Habit reversal training
(c) Terapi keluarga
(d) Terapi kelompok
(e) Hipnoterapi

52 - 52 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke praktik dokter dengan keluhan keterlambatan bicara,
menurut ibunya anaknya hanya bisa mengucapkan beberapa kata seperti “ibu” atau “ayah”. Selain itu, anaknya sulit
untuk mengunyah makanan dan sering membasahi tangannya dengan air liur. Sehari-hari anaknya hanya bermain
dengan boneka yang sudah usang dan menolak untuk diganti. Menurut ibunya perkembangan dan pertumbuhan
anaknya normal hingga usia 1 tahun. Dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Afasia
(b) Disleksia
(c) Retardasi mental
(d) Sindrom Rett
(e) Sindrom Asperger

53 - 53 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan sulit tidur sejak 3 minggu yang lalu.
Keluhan disertai dengan berdebar-debar, berkeringat dan gelisah terutama jika anaknya sedang beraktivitas diluar
rumah. Ia juga mengeluh sulit konsentrasi ketika bekerja dan mudah lelah. Sejak seminggu terakhir pasien juga
merasa malas untuk melakukan apapun. Suaminya meninggal 2 bulan yang lalu dan pasien khawatir terhadap masa
depan anaknya. berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit. Dari pemeriksaan lain-lain diperoleh hasil dalam batas normal.
Apakah farmakoterapi yang tepat ?
(a) Amitriptilin
(b) Fluoxetin
(c) Diazepam
(d) Klobazam
(e) Risperidon

54 - 54 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ibunya ke praktik dokter dengan keluhan anaknya berperilaku aneh
sejak 2 minggu yang lalu. Dari alloanamnesis dengan ibu pasien diketahui bahwa pasien sering berdandan menor
dan menggunakan pakaian berwarna-warni. Pasien juga senang berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkannya
sejak 10 hari yang lalu. Selain itu selalu tampak bersemangat dan mengaku sebagai aktris hollywood. Pasien merasa
jika tetangganya selalu menggosipkan dirinya sejak 2 hari yang lalu. Pasien pernah dirawat selama 3 minggu di RS
1 tahun yang lalu karena murung dan tidak mau makan setelah bercerai dengan suaminya. Setelah pulang pasien
kembali bekerja seperti biasa. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Apakah farmakoterapi yang paling mungkin?
(a) Litium
(b) Setralin
(c) Klobazam
(d) Diazepam
(e) Amitriptilin

55 - 55 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke UGD dengan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu.
Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala hebat sejak 2 jam yang lalu. Pasien tidak mengeluh mual, muntah,
pandangan kabur maupun kelemahan salah satu anggota gerak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
somnolen, tekanan darah 230/120 mmHg, denyut nadi 92 kali per menit, frekuensi napas 20 kali per menit, dan suhu
36,5oC.
Apa terapi yang paling tepat untuk pasien di atas?
(a) Infus amiodarone 50 – 100 μg/kg/menit
(b) Infus labetalol 0,5 – 2,0 mg/menit
(c) Infus nicardipine 5 – 15 mg/jam
(d) Infus nitroglycerin 5 – 100 μg/menit
(e) Infus sodium nitroprusside 0,25 – 10 μg/kg/menit

56 - 56 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 64 tahun mengalami nyeri di seluruh lengan kiri sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri ini
dirasakan terus menerus dan memberat apabila pasien membawa barang berat dengan tangan kirinya. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah lengan kanan 120/80 mmHg sedangkan di lengan kiri 95/70 mmHg,
dijumpai bising di supraklavikula kiri.
Apakah etiologi penyakit pada pasien tersebut?
(a) Coarctatio Aorta
(b) Subclavian steal syndrome
(c) Diseksi aorta
(d) Stenosis arteri perifer
(e) Stenosis katup aorta

57 - 57 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri di tangan sejak 1 tahun
yang lalu. Keluhan disertai perubahan warna di seluruh ujung jari kedua tangan dari putih menjadi biru kemudian
kemerahan. Keluhan biasanya dicetuskan ketika pasien berada pada kondisi cuaca dingin. Keluhan ini membaik
dengan sendirinya dan pasien tidak membutuhkan obat-obatan tertentu. Pada pemeriksaan tangan dijumpai ujung
jari tangan berwarna putih di kedua tangan.
Apakah diagnosis yang tepat yag dialami pasien ini?
(a) Fenomena Raynaud primer
(b) Fenomena Raynaud sekunder
(c) Skleroderma
(d) Lupus eritematosus sistemik
(e) Penyakit pembuluh darah perifer

58 - 58 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri dada sejak 30 menit yang
lalu. Keluhan disertai dengan mual, muntah, dan keringat dingin. Pasien diketahui menderita diabetes mellitus. Dari
pemeriksaan klinis didapatkan kesadaran compos mentis, denyut nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24x/menit. Pada
pemeriksaan EKG diperoleh gambaran T inversi di sadapan II, III, dan aVF. Pada pemeriksaan enzim jantung
diperoleh hasil dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Sindrom Koroner Akut
(b) Angina Pektoris Tidak Stabil
(c) Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST
(d) nfark Miokard Akut Non Elevasi Segmen ST
(e) Sindrom Koroner Akut Non Elevasi Segmen ST

59 - 59 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan jantung berdebar. Keluhan ini sering
dirasakan hilang timbul sejak 1 tahun terakhir. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak 5 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut nadi 100 x/menit, denyut jantung 120 x/menit. Dari
pemeriksaan EKG dijumpai irama tidak teratur, kompleks QRS 0.08 detik, dan gelombang P yang sulit
diidentifikasi.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Atrial Flutter
(b) Atrial Fibrilasi
(c) Takikardia Ventrikel
(d) Ventrikel Ekstrasistol
(e) Takikardia Supraventrikel

60 - 60 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kaki bengkak. Keluhan dialami sejak 4
bulan terakhir. Keluhan dialami di kedua kaki disertai dengan adanya luka borok yang sulit sembuh. Pasien pernah
mengalami kaki bengkak pada saat hamil anak ke lima sekitar dua tahun yang lalu yang kemudian sembuh dengan
pemberian obat pengencer darah. Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai vena yang menonjol dan berliku-liku.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien?
(a) Vena varicose
(b) Telangiektasis
(c) Trombosis vena dalam
(d) Insufisiensi vena kronik
(e) Tromboplebitis superfisial

61 - 61 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke
lengan kiri sejak 30 menit yang lalu. Nyeri tiba-tiba muncul ketika pasien sedang beraktivitas berat. Pasien memiliki
riwayat kolesterol tinggi dan tidak memiliki riwayat diabetes. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan tekanan
darah 140/80 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi teraba cepat dan lemah,. Dari pemeriksaan EKG
tampak gambaran EKG pasien sebagai berikut:

Apakah diagnosis yang paling mungkin?


(a) STEMI di daerah lateral jantung
(b) STEMI di daerah inferior jantung
(c) STEMI di daerah anterior jantung
(d) Non-STEMI di daerah lateral jantung
(e) Non-STEMI di daerah inferior jantung

62 - 62 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke
lengan kiri sejak 30 menit yang lalu. Nyeri tiba-tiba muncul ketika pasien sedang beraktivitas berat. Pasien memiliki
riwayat kolesterol tinggi dan tidak memiliki riwayat diabetes. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan tekanan
darah 140/80 mmHg, frekuensi napas 28x/menit, denyut nadi teraba cepat dan lemah. Dari pemeriksaan EKG
tampak gambaran EKG pasien sebagai berikut:

Apakah tatalaksana yang paling mungkin?


(a) Morfin
(b) Aspirin
(c) Heparin
(d) Simvastatin
(e) Isosorbid dinitrat

63 - 63 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 56 tahun dibawa ke Instalasi Gawat darurat RS dengan keluhan dada berdebar-debar sejak
1 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu dan tidak memiliki riwayat
gangguan jantung sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan nadi teraba cepat dan lemah, nafas 24
x/menit, suhu tubuh 36,8oC, pulsus defisit (+). Dari pemeriksaan EKG didapatkan gambaran berikut:

Apakah diagnosa yang paling mungkin?


(a) Atrial flutter
(b) Atrial fibrilasi
(c) Ventrikel fibrilasi
(d) Ekstrasistol ventrikel
(e) Supraventrikular takikardia

64 - 64 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 56 tahun dibawa ke Instalasi Gawat darurat RS dengan keluhan dada berdebar-debar sejak
1 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 10 tahun yang lalu dan tidak memiliki riwayat
gangguan jantung sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan klinis didapatkan nadi teraba cepat dan lemah, nafas 24
x/menit, suhu tubuh 36,8oC, pulsus defisit (+). Dari pemeriksaan EKG didapatkan gambaran berikut:

Apakah tatalaksana yang paling mungkin?


(a) Atropin
(b) Diltiazem
(c) Digoksin
(d) Amiodaron
(e) Isosorbid dinitrat

65 - 65 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke praktek dokter dengan keluhan sering lupa, yang makin
lama makin berat sejak 6 bulan ini. Pasien mulai lupa nama anak atau cucunya dan tidak ingat sudah makan atau
belum, kehilangan minat dalam berkebun dan membaca yang bisa dilakukan sebelumnya. Pasien pernah lupa jalan
pulang ke rumah setelah pergi ke rumah adiknya meskipun tempat tersebut biasa dia kunjungi. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, refleks glabela positif. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,6
mg/dL, lekosit 8000/uL, hematokrit 34%, trombosit 180.000/uL, GDS 80 mg/dL.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ?
(a) Gangguan mood
(b) Penyakit Parkinson
(c) Demensia vaskuler
(d) Penyakit Alzheimer
(e) Bangkitan kejang parsial

66 - 66 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mulut mencong ke kanan yang muncul
secara tiba-tiba sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai mata kiri tidak dapat menutup sempurna sehingga terasa
pedih dan berair. Pasien dapat makan dengan baik, namun bila minum, air sering keluar dari sisi mulut sebelah kiri.
Tidak terdapat demam maupun nyeri pada daerah wajah. Riwayat keluar cairan dari telinga dan darah tinggi tidak
ada. Pasien memiliki kebiasaan mengendarai motor untuk ke pasar saat subuh tanpa menggunakan helm.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan neurologis pada wajah sebelah kiri didapatkan sudut
mata menurun, lipatan nasolabial datar, lagoftalmus positif.
Apa diagnosis yang paling mungkin untuk pasien tersebut?
(a) Stroke
(b) Bell’s Palsy
(c) Neuralgia trigeminal
(d) Post-herpetic neuralgia
(e) Transient ischemic attack

67 - 67 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala hebat yang timbul secara tiba-
tiba sejak 1 jam yang lalu. Nyeri dirasakan di kepala sebelah kiri, terutama di daerah mata. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dan disertai mata kiri berair-air. Keluhan mual dan muntah tidak ada. Pasien sering mengalami
keluhan serupa sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat darah tinggi dan kencing manis tidak ada.
Apakah pengobatan oral yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Paracetamol
(b) Sumatriptan
(c) Asam mefenamat
(d) Betahistin mesilat
(e) Dihidroergotamine

68 - 68 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa ke UGD RS dengan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu.
Menurut saksi mata, pasien mengalami kecelakaan lalu lintas saat sedang mengendarai motor dan terjadi benturan di
kepalanya. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran GCS 9 (E2,V3,M4), tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88
x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 37,80C. Dari pemeriksaan CT-Scan didapatkan gambaran seperti di bawah
ini.

Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien di atas?


(a) Hematom epidural
(b) Hematom subdural
(c) Hematom subaraknoid
(d) Hematom intraventrikel
(e) Hematom intraserebral

69 - 69 - Jawaban :
Seorang perempuan usia 33 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada 3 jari pertama tangan sebelah
kanan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan fisik neurologis
kepada pasien tersebut dan didapatkan: Tinel's nerve percussion test (+), Phalen's wrist flexion test (+), dan
Tourniquet test (+).
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tersebut, manakah diagnosa yang paling mungkin untuk keluhan pasien
tersebut?
(a) Tarsal tuunel syndrome
(b) Carpal tunnel syndrome
(c) Cubital tunnel syndrome
(d) Neuritis cubitalis syndrome
(e) Epicondilitis lateralis syndrome

70 - 70 - Jawaban :
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan kaku pada wajah sebelah kiri. Keluhan
dialami oleh pasien sejak pagi hari setelah ia selesai berkendara. Dari anamnese diketahui bahwa pasien bekerja
sebagai ojek online. Dokter melakukan pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, pemeriksaan neurologis kepada
pasien dan didapatkan pasien mengalami kehilangan kemampuan sensibilitas wajah dan juga kemampuan motorik
wajah pada sisi yang sama.
Dimanakah letak lesi yang paling mungkin pada pasien tersebut?
(a) Medial lemniscus
(b) Trigeminal nerve
(c) Pontocerebellar fibers
(d) Ventral pons
(e) Midpons

71 - 71 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan kejang. Keluhan disertai demam,
batuk pilek 2 hari yang lalu. Sepuluh jam sebelum ke rumah sakit pasien demam tinggi dan 4 jam kemudian kejang,
lama kejang ± 10 menit, kejang seluruh tubuh, mata melihat ke atas, mulut tertutup rapat dan kemudian saat tiba di
UGD pasien mengalami kejang lagi.
Apakah tatalaksana awal yang tepat pada kasus?
(a) Fenitoin intra vena 15-20 mg/kgBB
(b) Diazepam intra vena 0.3 – 0.5 mg/kgBB
(c) Diazepam intra muskuler 3 – 5 mg/kgBB
(d) Fenobarbital intra muskuler 10-20 mg/kgBB
(e) Fenobarbital intra vena 0.3 – 0.5 mg/kgBB

72 - 72 - Jawaban :
Seorang laki-laki, berusia 47 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri seperti rasa terbakar pada
pergelangan kaki kanan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa kesemutan pada telapak dan jari kaki kanan.
Berdasarkan anamnesis diketahui pasien pernah keseleo 1 bulan yang lalu, kemudian di urut. Berdasarkan
pemeriksaan didapatkan dorsofleksi-eversion test (+).
Apakah terapi yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Steroid
(b) Anti nyeri
(c) NSAID
(d) Antipirai
(e) Vitamin neurotropik

73 - 73 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa orang tuanya ke Puskesmas dengan keluhan kelemahan pada kaki
kanan hingga ke paha. Keluhan terjadi tiba-tiba sejak 1 minggu yang lalu. Kelemahan terjadi sepanjang hari tetapi
lebih berat pada pagi hari sehingga menyebabkan pasien sulit bangun dari posisi tidur. Sebelum mengalami keluhan
tersebut pasien mengalami demam ringab, mual, muntah, pusing dan nyeri tenggorokan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan paralisis perifer yang asimetris dan tidak disertai gangguan sensibilitas. Riwayat imunisasi tidak lengkap.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Poliomelitis
(b) Sindrom Guillain Barre
(c) Stroke non hemorargic
(d) Infective polioneurutis
(e) Scurvy

74 - 74 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun mengalami diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan kelemahan pada
tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan diawali dengan infeksi pada saluran pencernaan. Pemeriksaan fisik
diperoleh kekuatan otot tungkai kanan 2 dan atrofi pada otot tungkai kanan mulai mengecil. Tidak ada gangguan
sensorik dan gangguan buang air besar pada pasien.
Dimanakah diagnosis topik kelainan ini?
(a) Kornu posterior medulla spinalis
(b) Kornu anterior medulla spinalis
(c) Batang otak
(d) Otak
(e) Otot

75 - 75 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun mengalami diantar ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan kelemahan pada
tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan diawali dengan infeksi pada saluran pencernaan. Pemeriksaan fisik
diperoleh kekuatan otot tungkai kanan 2 dan atrofi pada otot tungkai kanan mulai mengecil. Tidak ada gangguan
sensorik dan gangguan buang air besar pada pasien. Dimanakah diagnosis topik kelainan ini?
Apakah tatalaksana yang tepat?
(a) Intravenous Immunoglobulin
(b) Plasmaferesis
(c) Fisioterapi
(d) Kortikosteroid
(e) Muscle relaxant

76 - 76 - Jawaban :
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun diantar ke UGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1 hari
yang lalu, terjadi secara berangsur-angsur. Pasien telah didiagnosis glioblastoma multiforme sejak 2 bulan yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital diperoleh tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 54x/menit, frekuensi nafas 28x/menit.
Pemeriksaan neurologis diperoleh kesadaran stupor dan edem papil pada pemeriksaan funduskopi. Pasien
direncanakan akan menjalani tindakan operasi, namun saat ini sedang dalam persiapan.
Apakah tatalaksana awal yang paling tepat?
(a) Steroid
(b) Manitol 20%
(c) Furossemid
(d) Gliserol
(e) Nifedipine sublingual

77 - 77 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke poliklinik RS karena mengalami lemah anggota gerak kiri sejak 1
minggu yang lalu. Pasien masih mampu berjalan dengan menggunakan tongkat. Dua tahun yang lalu pasien
mengalami keluhan penglihatan kabur pada mata kanan yang membaik sempurna dalam 1 minggu. Satu tahun yang
lalu pasien juga pernah mengalami kelemahan kedua tungkai dan membaik dalam waktu 2 minggu. Pasien sudah
dilakukan pemeriksaan brain MRI dan didapatkan gambaran banyak lesi yang menyangat kontras pada daerah
periventrikel kanan. Pemeriksaan analisis cairan serebrospinal ditemukan oligoclonal band.
Apakah diagnosis yang tepat?
(a) Mielitis transversa
(b) Neuromielitis optica
(c) Multipel sklerosis
(d) Miastenia gravis
(e) Sindroma Guillan Barre

78 - 78 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran setelah jatuh dari motor 20
jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 60 x/menit, frekuensi napas
25 x/menit, terdapat respon mata terhadap rangsang nyeri, anggota gerak kiri kurang aktif. Pada pemeriksaan CT
scan otak, terdapat lesi hiperdens berbentuk bulan sabit di regio temporopariteal kanan.
Apakah diagnosis yang paling tepat?
(a) Epidural hematoma
(b) Intraserebral hematoma
(c) Subkonjungtiva hematoma
(d) Subdural hematoma akut
(e) Subdural hematoma subakut

79 - 79 - Jawaban :
Seorang laki-laki berusia 34 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran setelah jatuh dari motor 20
jam yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, denyut nadi 60 x/menit, frekuensi napas
25 x/menit, terdapat respon mata terhadap rangsang nyeri, anggota gerak kiri kurang aktif. Pada pemeriksaan CT
scan otak, terdapat lesi hiperdens berbentuk bulan sabit di regio temporopariteal kanan.
Apakah penyebab kelainan di atas?
(a) Ruptur arteri meningea media
(b) Ruptur arteri karotis interna
(c) Ruptur vena jembatan
(d) Ruptur sinus transversus
(e) Ruptur vena jugularis

80 - 80 - Jawaban :
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa oleh ibunya ke praktik dokter dengan keluhan mata anaknya berkedip
berlebihan sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan disertai dengan hentakan pada kepala dan bahu bersamaan dengan mata
berkedip. Selain itu, pasien juga mengeluarkan suara mengendus ketika keluhan tersebut terjadi. Menurut ibu,
keluhan pertama kali timbul saat berusia 6 tahun, namun hanya keluhan mata berkedip saja. Keluhan ini hilang
ketika pasien tidur. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam batas normal
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Autism
(b) Rett syndrome
(c) Tourette syndrome
(d) Provisional tic disorder
(e) Chronic motor or vocal tics disorder

81 - 81 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang peran bidan kampung (dukun) dari suku Talang
Mamak terhadap perawatan kehamilan ibu-ibu suku talang Mamak di Indragiri Hulu Provinsi Riau. Karena sulitnya
mendapatkan data tentang keberadaan dukun kampung, untuk kelengkapan data atau informasi dari informannya,
keberadaan dukun kampung yang dijadikan informan didapatkan dari beberapa orang ketika berada di lapangan.
Apakah teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini?
(a) Quota sampling
(b) Random sampling
(c) Snowball sampling
(d) Purposive sampling
(e) Proporsional random sampling

82 - 82 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang pengaruh faktor lingkungan rumah dengan kejadian
DBD. Dua kelompok penelitian yaitu rumah yang ada penderita DBD dan rumah yang tidak ada penderita DBDnya
selama satu tahun terakhir dipelajari kondisi lingkungan rumahnya. Kemudian secara bersamaan dilihat apakah
kondisi lingkungan rumah menjadi factor risiko timbulnya DBD dengan membandingkan ke 2 kelompok tersebut.
Termasuk jenis apakah penelitian tersebut?
(a) Cross-sectional
(b) Clinical trial
(c) Kasus -kontrol
(d) Concurrent prospective study
(e) Non-Concurrent prospective study
83 - 83 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang pengaruh faktor lingkungan rumah dengan kejadian
DBD. Dua kelompok penelitian yaitu rumah yang ada penderita DBD dan rumah yang tidak ada penderita DBDnya
selama satu tahun terakhir dipelajari kondisi lingkungan rumahnya. Kemudian secara bersamaan dilihat apakah
kondisi lingkungan rumah menjadi fakctor risiko timbulnya DBD dengan membandingkan ke 2 kelompok tersebut.
Apakah angka/ukuran yang dapat dijadikan untuk menduga lingkungan rumah sebagai faktor risiko timbulnya
DBD?
(a) Odds ratio
(b) Angka insidensi
(c) Angka prevalensi
(d) Attributable risk
(e) Risiko relative kasus

84 - 84 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian mengenai pengetahuan siswa tentang HIV. Dalam
perancangan kuesioner, mahasiswa tersebut berusaha memasukkan semua konsep tentang HIV dalam butir-butir
pertanyaannya.
Apakah pengukuran validitas kuesioner yang sudah mencakup semua konsep HIV?
(a) Face validity
(b) Content validity
(c) Concurrent validity
(d) Subjective validation
(e) Criterion-related validation

85 - 85 - Jawaban :
Seorang mahasiswa sedang melakukan sebuah penelitian secara perspektif yang dilakukan untuk mengetahui apakah
ada korelasi antara kadar trigliserida dalam darah dengan peningkatan tekanan darah.
Apakah analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan kedua variabel di atas?
(a) Uji anova
(b) Uji multivariat
(c) Uji beda dua mean
(d) Uji t (student t test)
(e) Uji pearson product moment

86 - 86 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun pergi berlibur ke rumah neneknya yang tinggal di kota lain. Malang tidak
dapat ditolak, 2 hari disana pasien menderita sakit demam berdarah sehingga harus dirawat di puskesmas rawat inap
terdekat. Nenek pasien sangat gundah dengan biaya pengobatan karena pasien hanya memiliki jamkesda dari kota
asalnya. Petugas di puskesmas menyarankan untuk menggunakan program pemerintah untuk kesehatan.
Apakah nama program pemerintah yangs esuai dengan deskripsi di atas?
(a) Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan
(b) Jaminan Kesehatan Masyarakat
(c) Jaminan Kesehatan Semesta
(d) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(e) Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan

87 - 87 - Jawaban :
Seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit sering menerima kiriman sputum pasien dari sebuah puskesmas
untuk dilakukan pemeriksaan BTA. Hal ini karena keterbatasan sarana kesehatan di puskesmas tersebut.
Termasuk upaya kesehatan apakah yang dilakukan dokter tersebut?
(a) Pelayanan rujukan kasus
(b) Pelayanan kesehatan masyarakat tersier
(c) Pelayanan kesehatan perorangan tersier
(d) Pelayanan kesehatan perorangan sekunder
(e) Pelayanan kesehatan masyarakat sekunder

88 - 88 - Jawaban :
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bayi yang lahir prematur akan mengalami gangguan pertumbuhan selama
usia balita. Ia memulai penelitian dengan mengumpulkan data-data bayi yang lahir prematur di suatu rumah sakit
dan diikuti sampai dengan usia 5 tahun.
Apakah desain penelitian yang paling cocok untuk kasus di atas?
(a) Cross sectional
(b) Cross sectional
(c) Cohort
(d) Experimental
(e) Deskriptif

89 - 89 - Jawaban :
Seorang dokter akan melakukan sebuah penelitian eksperimental di suatu puskesmas terhadap Ibu hamil dengan
suplementasi yang berbeda-beda yaitu Fe, Zn, kombinasi Fe+Zn. Efektivitas dapat diperoleh dari pengukuran kadar
hemoglobin (gr/dl). Kadar hemoglobin diperoleh dalam 3 kelompok ibu hamil ( ibu hamil dengan suplemen Fe, ibu
hamil dengan suplemen Zn, dan ibu hamil dengan kombinasi Fe+Zn). Tujuannya ingin diketahui perbedaan rerata
antara ketiga kelompok pengobatan
Apakah uji statistik yang paling tepat untuk penelitian di atas?
(a) Paired t-test
(b) One way ANOVA
(c) Chi Square
(d) Uji Shapiro-Wilk
(e) Independent t-test

90 - 90 - Jawaban :
Sebuah penelitian kohort dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara anemia selama kehamilan (kadar
Hb) dengan kejadian bayi BBLR (gram). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor risiko
anemia selama kehamilan dengan terjadinya bayi BBLR.
Apakah ukuran yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian di atas?
(a) Odds ratio
(b) Relative risk
(c) Prevalence ratio
(d) Attributable risk
(e) Population attribute risk

91 - 91 - Jawaban :
Seorang mahasiswa kedokteran melakukan penelitian tentang sikap masyarakat terhadap pelayanan dokter terhadap
pasien BPJS di Puskesmas Kota. Dalam perancangan kuesionernya mahasiswa tersebut menggunakan kuesioner
dengan pilihan jawaban ; sangat setuju yang diberi skor 3, setuju skor 2, tidak setuju skor 1, dan sangat tidak setuju
skor 0.
Apakah jenis penilaian yang digunakan kuesioner ini?
(a) Skala Likert’s
(b) Skala Guttman
(c) Checklist
(d) Dikotomi
(e) Skala Semantik Deferensial

92 - 92 - Jawaban : H0 ditolak
Seorang peneliti melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kebiasan Merokok dengan Terjadinya PPOK di
RSUD X. Hasil analisis data diperoleh nilai p=0,07, peneliti menggunakan Confidence interval (CI)= 95% dan α=
0,05.
Hipotesa penelitian diatas adalah?
(a) H0 = Ha
(b) H0 ditolak
(c) Ha ditolak
(d) Ha diterima
(e) H0 < Ha

93 - 93 - Jawaban :
Sebuah desa mengalami kejadian endemis Demam Berdarah Dengue. Petugas kesehatan dari Puskesmas yang
menaungi desa tersebut kemudian datang ke desa tersebut dan membagikan serbuk Abate dan Kelambu kepada
warga.
Kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas tersebut adalah?
(a) Promotif
(b) Preventif
(c) Kuratif
(d) Suportif
(e) Rehabilitatif

94 - 94 - Jawaban :
Di sebuah desa X kejadian infeksi malaria sering kali terjadi. Bahkan menurut catatan dari dinas kesehatan
kabupaten, daerah tersebut tidak pernah terbebas dari kejadian infeksi malaria. Walaupun telah dilakukan tindakan
pencegahan dan pengobatan, angka kejadian infeksi malaria di daerah tersebut tidak pernah hilang.
Apakah istilah yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan tersebut?
(a) Endemis
(b) Pandemis
(c) Epidemis
(d) Sporadis
(e) Kejadian Luar Biasa

95 - 95 - Jawaban :
Di kota X tercatat sekitar 30% penduduknya mengalami penyakit Diabetes Melitus. Kota X memang tergolong kota
yang maju, dimana banyak terdapat kantor-kantor perusahaan swasta maupun negri. Akibatnya banyak penduduk
kota yang bekerja sebagai karyawan dari perusahaan-perusahan tersebut. Untuk mengurangi angka kejadian
Diabetes Melitus di kota tersebut, dinas kesehatan kota melakukan kunjungan rutin ke kantor-kantor perusahaan
untuk memberikan edukasi kepada para karyawan.
Kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota tersebut adalah?
(a) Promotif
(b) Preventif
(c) Kuratif
(d) Suportif
(e) Rehabilitatif

96 - 96 - Jawaban :
Berikut ini adalah data mortalitas dan morbiditas suatu desa. Jumlah kelahiran tahun 2014 : 350 Jumlah kematian
bayi tahun 2014 : 250 (40 meninggal pada usia < 2 bulan) Jumlah penderita diare dari Jan-Feb 2015 : 7 Jumlah
kematian akibat diare : 15
Berapakah IMR pada tahun 2015 ?
(a) 15/250
(b) 15/350
(c) 40/350
(d) 250/350
(e) 350/250

97 - 97 - Jawaban :
Pada waktu terjadinya wabah leptospirosis di Kecamatan X pada tahun 1999, terdapat 20 anak yang menderita
leptospirosis. Jumlah anak yang mempunyai risiko di Kecamatan tersebut = 2000 anak.
Berapakah Attack rate penyakit tersebut ?
(a) 0,01
(b) 0,02
(c) 0,03
(d) 0,04
(e) 0,05

98 - 98 - Jawaban :
Sebuah pabrik alat kesehatan melakukan uji diagnostik terhadap alat deteksi baru yang mendeteksi penyakit
hepatoma yang dibandingkan dengan biopsi jarum yang dipandu USG. Didapatkan hasil :

Berapakah besar negatif palsu?


(a) 300
(b) 200
(c) 2/3
(d) 4/7
(e) 400

99 - 99 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 24 tahun, datang ke poli OBGYN dengan keluhan nyeri abdomen bagian bawah,
demam 3 hari ini dan mual muntah. Dari pemeriksaan fisik didapati nyeri tekan abdomen bagian bawah, nyeri
goyang cervix negatif, pemeriksaan kehamila urine negatif. Pasien mengaku baru menjalani pemasangan IUD satu
bulan yang lalu. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi
napas 24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini?
(a) KET
(b) PID
(c) Kista ovarium
(d) Kehamilan ektopik
(e) Kista bartolin

100 - 100 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan dari kemaluan berupa bercak-
bercak pagi ini saat bangun tidur. Haid terakhir 32 minggu yang lalu. Konjungtiva anemis (-), nyeri (-). Dari
pemeriksaan leopold didapat TFU sesuai usia kehamilan 33 minggu, posisi janin letak kepala. DJJ 152 x/menit. Os
mengaku pernah mengalami hal yang sama sebelumnya 4 minggu yang lalu. Dari pemeriksaan klinis ditemukan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C
Apakah Diagnosis sementara pasien diatas ?
(a) Ruptur uteri
(b) Plasenta previa
(c) Abortus imminens
(d) Solusio plasenta
(e) Kehamilan ektopik terganggu

101 - 101 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 18 tahun G1P0A0 dibawa keluarganya ke IGD RS dengan keluhan mules-mules seperti
mau melahirkan. Keluar lendir darah ataupun air dari kemaluan belum ada dirasakan oleh pasien. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 kali/menit, frekuensi nafas 24x/menit, temperatur
37⁰C.Pada pemeriksaan obstetrik didapatkan 1 kali kontraksi tiap 10 menit, setiap kontraksi durasi selama 5 detik,
usia kehamilan 32 minggu, pembukaan serviks belum ada.
Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus di atas?
(a) Pimpin persalinan
(b) Observasi kemajuan persalinan
(c) Pemberian tokolitik
(d) Induksi persalinan
(e) Pemberian antibiotik

102 - 102 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 29 tahun, hamil anak ke 3, hamil 34 minggu, datang berobat ke ruang gawat darurat
rumah sakit dengan keluhan keluar banyak cairan dari kemaluan. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu tanpa
disertai rasa mulas maupun lendir bercampur darah. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C. Pada pemeriksaan obstetrik: pada
inspekulo terlihat cairan menggenang di forniks posterior dan vagina, tidak berbau dan tes lakmus warna menjadi
biru. Pada pemeriksaan dalam diperoleh mulut rahim tertutup dan serviks tebal.
Apakah diagnosis pasien ini?
(a) Ibu inpartu kala I
(b) Ketuban pecah dini
(c) Inkontinensia urin
(d) Fistula vesikovaginal
(e) Keadaan fisiologis ibu hamil

103 - 103 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 28 tahun G3P2A0 dibawa keluarganya ke IGD RS dengan keluhan mules-mules seperti
mau melahirkan. Keluar lendir darah(+), Keluar air-air dari kemaluan(+) . Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 88 kali/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C. Pada
pemeriksaan obstetrik didapatkan 2 kali kontraksi tiap 10 menit, setiap kontraksi durasi selama 15 detik, usia
kehamilan 34minggu, pembukaan serviks 4 cm.
Apakah penatalaksanaan yang tepat pada kasus di atas?
(a) Pematangan Paru dengan Dexamethasone
(b) Observasi kemajuan persalinan
(c) Pemberian tokolitik
(d) Induksi persalinan
(e) Pemberian antibiotic

104 - 104 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 30 tahun, G1P0A0, hamil 37-38 minggu, dating ke rumah sakit dengan keluhan partus
tidak maju sudah sehari. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan TFU 30 cm, punggung janin di sebelah kanan
ibu, bagian terbawah janin kepala, kepala sudah masuk panggul, bagian perlimaan 2/5, kepala turun hodge III,
pembukaan 8 cm, DJJ 140x/menit, his 3-4 kali dalam 10 menit, panggul adekuat, dan selaput ketuban masih utuh.
Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit
dan suhu 37⁰C
Apakah tindakan yang tepat untuk pasien ini adalah ?
(a) Rehidrasi
(b) Augmentasi dengan uterotonika
(c) Tunggu partus spontan
(d) Pecah ketuban
(e) Seksio caesaria

105 - 105 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 24 tahun, datang ke poli OBGYN dengan keluhan nyeri abdomen bagian bawah,
demam 3 hari ini dan mual muntah. Dari pemeriksaan fisik didapati nyeri tekan abdomen bagian bawah, nyeri
goyang cervix negatif, pemeriksaan kehamila urine negatif. Pasien mengaku baru menjalani pemasangan IUD satu
bulan yang lalu. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi
napas 24x/menit dan suhu 37⁰C
Apakah penyebab tersering dari masalah pasien kasus di atas ?
(a) N.Gonorrhea
(b) E.Coli
(c) S. Aureus
(d) C. Perfringens
(e) M. Ureatikum

106 - 106 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0Ab0, datang ke UGD RS dengan keluhan adanya keluar darah dari
kemaluan tadi pagi yang didahului rasa mulas sebelumnya sejak tadi malam. Sebelumnya pasien juga mengeluhkan
adanya keluar bercak darah dari kemaluan sejak 3 hari ini. Hari pertama haid terakhir (HPHT) 6 minggu yang lalu.
Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit
dan suhu 37⁰C. Pada pemeriksaan inspeksi jalan lahir dijumpai bercak darah di ostium uteri eksterna (OUE), darah
tidak aktif, tanpa jaringan dan serviks uteri tertutup. Hasil pemeriksaan vaginal toucher uterus sedikit membesar dari
biasanya, konsistensi lembut dan kedua adneksa dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Abortus imminens
(b) Hiperemesis gravidarum
(c) Abortus komplit
(d) Abortus inkomplit
(e) Molahidatidosa

107 - 107 - Jawaban :


Seorang perempuan, berusia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan perdarahan dari kemaluan sedikit-sedikit sejak
1 minggu yang lalu. Nyeri perut dijumpai. Pasien saat ini sedang hamil 2 bulan. Pasien telah menikah 6 tahun dan
belum mempunyai anak. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit,
frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C . Pada pemeriksaan inspeksi jalan lahir dijumpai bercak darah di ostium
uteri eksterna (OUE), darah tidak aktif, tanpa jaringan dan serviks uteri tertutup. Pemeriksaan Dalam, uterus sebesar
usia kehamilan 8 minggu, nyeri goyang serviks(-), parametrium kiri dan kanan tidak tegang, cavum douglas tidak
menonjol
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas ?
(a) KET
(b) Mola Hidatidosa
(c) Abortus Inkomplit
(d) Abortus imminens
(e) Abortus Komplit

108 - 108 - Jawaban :


Seorang perempuan,berusia 28 thn, G3P2A0, datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar jaringan seperti cicak
dari kemaluan, dari HPHT didapati OS hamil 16 minggu. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C. Pada Inspekulo didapati OUE terbuka
dengan adanya jaringan yang menggantung. Nyeri Goyang serviks(-), Parametrium kanan dan kiri tidak tegang,
cavum douglas tidak menonjol
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas ?
(a) KET
(b) Mola Hidatidosa
(c) Abortus komplit
(d) Abortus Imminens
(e) Abortus Insipiens

109 - 109 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 21 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu datang ke praktik dokter umum dengan keluhan
nyeri kepala dan nyeri epigastrium sejak 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
180/110 mmHg, denyut nadi 96 kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, temperatur 37⁰C. Pada pemeriksaan
obstetrik didapatkan DJJ bayi 132 kali/menit, dengan taksiran berat janin 2.800 gram. Pada pemeriksaan
laboratorium diperoleh proteinuria +3.
Apakah diagnosa yang paling mungkin?
(a) Eklampsia
(b) Hipertensi Gestasional
(c) Preeklampsia
(d) Superimposed Preeklampsia
(e) Hipertensi kronis

110 - 110 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 25 tahun dengan status kehamilan G1p0A0 usia kehamilan 30 minggu dibawa ke IGD
oleh suaminya karena kejang sejak 15 menit sebelum masuk RS. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tidak
sadar, tekanan darah 180/110 mmHg, denyut nadi 120x/menit, frekuensi nafas 24x/menit dan pemeriksaan urin
didapatkan proteinuria (++).
Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
(a) Preeklamsia
(b) Epilepsy
(c) Hipertensi gestasional
(d) Eklampsia
(e) Kejang demam

111 - 111 - Jawaban :


Seorang wanita berusia 31 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri perut yang sudah dialami sejak tadi siang.
Pada pemeriksaan klinis perut tampak membesar, tinggi fundus pertengahan pusar dan processus xyphoideus.
Apabila dikonfirmasi dengan HPHT usia kehamilan sekitar 30 minggu. Gerak anak terasa banyak. Perut terasa lebih
tegang daripada kehamilan sebelumnya
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Molahidatidosa
(b) Kehamilan gemelli
(c) Kehamilan tunggal anak besar
(d) Kehamilan dengan tumor rahim
(e) Kehamilan dengan diabetes mellitus

112 - 112 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 33 tahun dibawa ke rumah sakit dengan keluhan lemas dan perut kembung. Pasien
diketahui sedang hamil anak pertama dan sebelumnya dalam perawatan bidan desa. Pasien terlihat gelisah dan
berkeringat. Dari pemeriksaan klinis diperoleh tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 98 kali/menit, suhu tubuh 38,20
C. Pada pemeriksaan dalam pembukaan sulit dinilai, cerviks edema, ketuban berbau dan mekonium (+)
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
(a) Partus lama
(b) Preeclampsia berat
(c) Preeclampsia ringan
(d) Partus terinfeksi
(e) Kesalahan pertolongan persalinan

113 - 113 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 55 tahun diantar ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan demam sejak 1 minggu
yang lalu. Sebelumnya pasien sedang dirawat dengan diagnosis penumonia tetapi minta pulang. Pada pemeriksaan
fisik diketahui kesadaran apatis, tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 92 x/menit, frekuensi napas 25 x/menit,
temperatur 39,2°C. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb 7 gr/dL, leukosit 18000/mm3, trombosit 90000/mm3,
prokalsitonin 4 ng/mL (rujukan <0.05 ng/mL), PT 33,2 detik (rujukan 13.6 detik), INR 2,1 (rujukan 1-1,4), aPTT 62
detik (rujukan 32,5 detik), TT 21,8 detik (rujukan 16,2 detik), Fibrinogen 100 mg/dL (rujukan 150-400 mg/dL), D-
dimer 1808 µg/L (rujukan < 00 µg/L). Pasien didiagnosis dengan sepsis oleh karena terdapat peningkatan
prokalsitonin.
Apakah kondisi yang dialami oleh pasien tersebut ?
(a) Deep Vein Trombosis (DVT)
(b) Sindroma antifosfolipid (APS)
(c) Status hiperkoagulabel
(d) Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
(e) Imun Trombositopeni Purpura (ITP)

114 - 114 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RS Pemerintah mengaku diperkosa 4 jam
yang lalu. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) korban adalah 14 Mei 2017 dengan siklus teratur lamanya 7 hari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum korban tampak baik, kooperatif, tampak tenang dan penampilan
korban tampak kurang rapih dengan sebagian baju tampak kotor dan robek. Pada pemeriksaan luka didapatkan
memar-memar pada daerah leher dan puting susu. Pada pemeriksaan genitalia didapatkan adanya lender berwarna
putih di labia mayora dan robekan baru pada arah jam 4 sesuai putaran arah jarum jam. Pada korban diambil swab
dan bilasan vagina untuk mencari tanda-tanda ejakulat pada tubuh korban berupa cairan mani.
Apakah nama pemeriksaan yang tepat untuk dilakukan pada korban sesuai kondisi di atas?
(a) Langsung
(b) Malachite green
(c) Berberio
(d) Baechi
(e) Fosfatase asam

115 - 115 - Jawaban :


Seorang laki-laki 17 tahun dibawa ke IGD setelah kecelakaan lalu lintas 15 menit yang lalu. Tampak perdarahan
aktif dari paha kanan. Dokter telah melakukan resusitasi awal di IGD karena perdarahan yang aktif dokter
memutuskan untuk segera dilakukan tindakan operasi. Kedua orang tua pasien tinggal di luar kota dan meminta
untuk menunda operasi hingga mereka telah sampai. Dokter tetap melakukan operasi kepada pasien.
Apakah dasar tindakan yang dilakukan dokter?
(a) Non-maleficence
(b) Beneficence
(c) Justice
(d) Autonomy
(e) Medical procedure

116 - 116 - Jawaban :


Pasien datang dengan keluhan fraktur tibia fibula, kemudian dokter melakukan operasi dan di turniquet utk
mengurangi perdarahan. Bbrp hari kemudian telapak kaki pasien mulai membiru dan keluarga mengeluhkan kepada
dokter. Setelah itu turniquet dibuka dan keluhan berkurang dan membaik.
Termasuk dalam apakah tindakan tersebut?
(a) Denial
(b) Malpraktek
(c) Acceptable risk
(d) Near miss
(e) Pelanggaran etika

117 - 117 - Jawaban : Luka tembak jarak sangat dekat


Sebuah jenazah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Pemerintah, berjenis kelamin perempuan berusia antara
20-30 tahun. Pada pemeriksaan lebam mayat tampak pada daerah punggung berwarna merah keunguan, hilang pada
penekanan. Pemeriksaan kaku mayat terdapat pada sendi ecil dan sendi besar, masih mudah dilawan dan belum
lengkap. Pada pemeriksaan luka-luka didapatkan hasil seperti pada gambar

Termasuk luka tembak apakah berdasarkan pola dan deskripsi luka sesuai gambar di atas?
(a) Luka tembak tempel
(b) Luka tembak jarak sangat dekat
(c) Luka tembak jarak dekat
(d) Luka tembak jarak jauh
(e) Luka tembak yang tidak ditentukan jaraknya

118 - 118 - Jawaban :


Sesosok jenazah laki-laki berusia 28 tahun ditemukan terbaring di pinggir jalan. Jenazah tersebut dibawa ke
puskesmas oleh tim penyidik untuk dlakukan pemerisaaan luar. Dari hasil pemeriksaan luar ditemukan lebam mayat
pada punggung, pinggang, dan bokong yang tidak hilang pada penekanan,. Selain itu juga ditemukan kaku mayat
pada rahang, leher, tangan dan kaki yang sukar dilawan. Pada dada kiri atas ditemukan luka tembak masuk dengan
klim lecet, klim memar, klim tattoo, dan klim jelaga.
Berapa lama jenazah sudah meninggal?
(a) 30 menit
(b) 1 jam
(c) 2-6 jam
(d) 6-12 jam
(e) 24-36 jam

119 - 119 - Jawaban :


Seorang mayat laki-laki dibawa ke RS setelah ditemukan di dalam mobil di parkiran RS. Pada pemeriksaan
ditemukan adanya lebam mayat berwarna cherry red. Tidak ditemukan luka lain.
Apakah kemungkinan penyebab kematian pasien ini?
(a) Keracunan karbon
(b) Keracunan karbondioksida
(c) Keracunan asam karbonat
(d) Keracunan karbon monoksida
(e) Keracunan deoksihemoglobin

120 - 120 - Jawaban : Non malificience


Seorang laki-laki, berusia 28 tahun dibawa keluarga ke IGD RS karena nyeri perut. Dokter sedang menangani pasien
lain yang sedang syok akibat perdarahan karena kecelakaan. Ayah pasien mendatangi dokter dan mengatakan bahwa
dokter harus menangai anaknya terlebih dahulu karena ia adalah pejabat daerah tempat RS berada. Dokter
menenangkan ayah pasien dan menyampaikan akan segera menangani anaknya setelah penanganan awal pasien
syok selesai bukan karena pasien tersebut anaknya atau takut karena sang ayah merupakan pejabat.
Apa prinsip bioetik yang diterapkan oleh dokter tersebut kepada pasien yang syok?
(a) Alturisme
(b) Justice
(c) Beneficience
(d) Non malificience
(e) Autonomy

121 - 121 - Jawaban :


dr. X adalah seorang dokter umum yang memiliki banyak pasien. Ia selalu menghindari memberikan obat terlalu
banyak pada pasien. Ia hanya memberikan obat yang diperlukan dan berupaya untuk memberikan obat generik,
kecuali pasien meminta obat bermerk paten.
Apakah kaidah dasar bioetik yang diterapkan ?
(a) Prima facie
(b) Non maleficence
(c) Autonomy
(d) Justice
(e) Beneficence

122 - 122 - Jawaban :


dr. T, kepala dinas kesehatan kabupaten X akan melakukan distribusi sumber daya di wilayahnya. Distribusi
dilakukan merata di setiap daerah dengan memberikan tambahan sumber daya di tempat-tempat yang memerlukan
lebih banyak.
Apakah kaidah dasar moral yang diterapkan ?
(a) Prima facie
(b) Non maleficence
(c) Autonomy
(d) Justice
(e) Beneficence

123 - 123 - Jawaban :


Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan sakit perut kanan bawah. Setelah di periksa pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium dan USG didapatkan hasil KET. Dokter menyarankan agar dilakukan operasi segera.
Ketika dilakukan operasi dokter melihat appendiks pasien dan melakukan juga melakukan tindakan appendektomi.
Apa pelanggaran etik yang dilakukan dokter?
(a) Justice
(b) Beneficient
(c) Non maleficence
(d) Autonomy
(e) Altruisme

124 - 124 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 19 tahun dibawa keluarganya ke IGD RS karena penurunan kesadaran sejak 2 jam yang
lalu. Pasien sering mengeluh mudah capek dan sering buang air kecil sejak 3 bulan yang lalu. Dari pemeriksaan fisik
didapatkani kesadaran koma, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 140 x/menit, frekuensi napas 34 x/menit, cepat dan
dalam. Dari pemeriksaan glukosa darah didapatkan GDS 310 mg/dL.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien tersebut?
(a) Koma ketoasidosis
(b) koma hipovolemik
(c) Koma hepatik
(d) Koma hiperosmolar non ketosis
(e) Koma uremikum

125 - 125 - Jawaban :


Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan lemah. Keluhan
disertai dengan wajah pucat. Keluhan dialami pasien sudah 2 minggu ini, riwayat perdarahan disangkal.
Pemeriksaan tanda vital diperoleh kesadaran kompos mentis, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit,
suhu tubuh 36,7ºC, berat badan 20 kg. Pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva palpebra inferior anemis,
Hepatosplenomegali, TVJ: R+ > 2 cmH2O. Pemeriksaan laboratorium darah menunjukkan Hemoglobin 4,3g%;
Leukosit: 12.000/ul, dan Trombosit: 357.000/ul, pemeriksaan apusan darah tepi memperlihatkan gambaran
hipokromik, poikilositosis dan sel target. Setelah diberikan transfusi sel darah merah sebanyak 12 kali, dokter
kemudian memeriksa kadar feritin serum pasien dan diperoleh hasil 1400 mg/L.
Tindakan yang paling tepat diberikan kepada pasien tersebut adalah ?
(a) Pemberian vitamin B12 dan Asam Folat
(b) Pemberian Transfusi Sel Darah Merah
(c) Pemberian tablet Ferrous Sulfat
(d) Pemberian Desferoxamin
(e) Pemberian infus NaCL 0,9%

126 - 126 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke IGD dengan keluhan pucat. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterik dan splenomegali. Dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan HB
9 g/dL, hematokrit 27%, trombosit 195.000/uL, leukosit 5.500/uL, MCV 80 fl, MCHC 32 g/dL, indeks retikulosit
2,8 dan comb test positif.
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas ?
(a) Anemia hemolitik
(b) Anemia defisiensi besi
(c) Anemia sideroblastik
(d) Anemia aplastik
(e) Anemia penyakit kronis

127 - 127 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke Puskesams dengan keluhan benjolan di leher yang disadarinya
dalam 1 tahun terakhir. Benjolan sebesar ibu jari pasien yang tidak bertambah besar dan tidak nyeri. Keluhan
gelisah, dada berdebar-debar, berkeringat banyak dan penurunan berat badan tidak dirasakan pasien. Riwayat
keluarga menderita sakit gondok disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/60 mmHg, denyut
jantung 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suh badan 36oC, pada daerah leher teraba struma multinoduler
dengan konsistensi kenyal, mobil dan tidak nyeri tekan.
Apakah pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk menegakkan diagnostik pada pasien ini?
(a) CT scan leher
(b) Sidik thyroid
(c) Calcium serum
(d) USG thyroid
(e) FNAB

128 - 128 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan badannya terasa semakin kurus dalam 2
bulan terakhir. Sebelumnya pasien menyadari ada benjolan di lehernya sebesar ibu jari namun tidak terlalu
mengganggu dalam 3 bulan terakhir. Dua bulan ini pasien mulai mengeluhkan dada berdebar-debar, sering
keringatan, dan gelisah. Pasien juga mengeluhkan berat badannya turun hingga 10 kg dalam 2 bulan ini meskipun
nafsu makannya baik. Pasien tidak merokok. Dari pemeriksaan fiisk didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut jantung 110 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu badan 36oC, pada pemeriksaan leher didapatkan
struma multinoduler, tidak nyeri tekan, mobile dan kenyal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini ?
(a) Kista higroma
(b) Adenoma thyroid
(c) Sub akut thyroiditis
(d) Metastasis proses
(e) Kista thyroglossal

129 - 129 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kedua tangan dan kakinya kebas dan terasa
kram disertai nyeri perut sejak 2 minggu yang lalu. Sekitar 2 minggu sebelumnya pasien menjalani operasi
pengangkatan kelenjar tiroid total karena adanya pembesaran kelenjar tiroid di RS berbeda. Sejak itu keluhan kebas
dan kram mulai muncul dan semakin lama semakin memberat. Pasien tidak mengeluhkan demam, kejang ataupun
trauma sebelumnya. Riwayat diabetes disangkal. Pasien belum menikah. Dari pemeriksaan laboratorium dijumpai
kalsium serum 6,9 mg/dl.
Apakah terapi non farmakologis yang dapat disarankan pada pasien ini?
(a) Mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi kalsium seperti produk susu
(b) Mengurangi konsumsi sayuran hijau
(c) Konsumsi minuman soda sesekali
(d) Menghindari konsumsi susu soya
(e) Hidrasi adekuat

130 - 130 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 62 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hoyong, dada berdebar-debar, nyeri
kepala dan keringat dingin yang dirasakan dalam beberapa jam terakhir. Ia juga mengeluhkan nafsu makan yang
menurun dalam 3 hari terakhir. Pasien sebelumnya telah didiagnosa menderita diabetes dan darah tinggi dalam 1
tahun terakhir dan rutin mengkonsumsi obat glibenclamide dan metformin. Saat awal terdiagnosis diabetes KGD
pasien 350 mg/dl. Sebelum ke puskesmas pasien tetap mengkonsumsi obat gula dan obat darah tinggi seperti biasa.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah 160/80 mmHg dan denyut jantung 115x/menit. Dari pemeriksaan
laboratorium dijumpai KGD 65 mg/dl.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
(a) Syok kardiogenik
(b) Hipoglikemia ringan
(c) Hipertensi emergensi
(d) Angina pectoris tidak stabil
(e) GERD

131 - 131 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 62 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan hoyong, dada berdebar-debar, nyeri
kepala dan keringat dingin yang dirasakan dalam beberapa jam terakhir. Ia juga mengeluhkan nafsu makan yang
menurun dalam 3 hari terakhir. Pasien sebelumnya telah didiagnosa menderita diabetes dan darah tinggi dalam 1
tahun terakhir dan rutin mengkonsumsi obat glibenclamide dan metformin. Saat awal terdiagnosis diabetes KGD
pasien 350 mg/dl. Sebelum ke puskesmas pasien tetap mengkonsumsi obat gula dan obat darah tinggi seperti biasa.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah 160/80 mmHg dan denyut jantung 115x/menit. Dari pemeriksaan
laboratorium dijumpai KGD 65 mg/dl.
Apakah penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus di atas?
(a) Konsumsi makanan tinggi protein
(b) Bolus Dextrose 40% IV
(c) Pemberian glukosa yang dilarutkan dalam air
(d) Memberikan pemanis buatan dalam jumlah terukur
(e) Pemasangan Dextrose 10% IV 20 tts/i

132 - 132 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan kedua tangan dan kakinya kebas dan terasa
kram disertai nyeri perut sejak 2 minggu yang lalu. Sekitar 2 minggu sebelumnya pasien menjalani operasi
pengangkatan kelenjar tiroid total karena adanya pembesaran kelenjar tiroid di RS berbeda. Sejak itu keluhan kebas
dan kram mulai muncul dan semakin lama semakin memberat. Pasien tidak mengeluhkan demam, kejang ataupun
trauma sebelumnya. Riwayat diabetes disangkal. Pasien belum menikah. Dari pemeriksaan laboratorium dijumpai
kalsium serum 6,9 mg/dl.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
(a) Hipomagnesia
(b) Hipothyroid
(c) Hipoparathyroid
(d) Hypercalcemia
(e) Hyperparathyroid

133 - 133 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan mudah lelah sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan disertai berat badan bertambah, mudah berjerawat, muncul bulu halus ditubuh. Pasien 6 bulan terakhir
sering mengkonsumsi pil dan jamu untuk sakit sendi dan menambah nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 86 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit,
suhu 36,8˚C. Pemeriksaan fisik didapatkan buffalow hump dan moon face. Abdomen didapatkan garis striae. Hasil
laboratorium didapatkan Hb 12,3 gr/dl, Leukosit 9.000 µL, Trombosit 230.000 µL, Hematokrit 42 %
Apakah diagnosis kasus di atas ?
(a) Krisis adrenal
(b) Hipoparatiroid
(c) Tumor hipofisis
(d) Sindrom Cushing
(e) Penyakit Addison

134 - 134 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 22 tahun, mahasiswi kedokteran mengalami serangan asma di kampus. Ia dibawa oleh
teman-temannya ke IGD Kemudian ditangani oleh dokter mendapatkan pertolongan medis. Setelah setelah selesai ia
hendak memberikan imbalan jasa dokter.
Apakah hal yang tepat dilakukan dokter tersebut ?
(a) Meminta imbalan jasa seperti pada pasien lainnya sesuai tarif RS
(b) Meminta imbalan jasa dengan memberikan potongan harga
(c) Meminta imbalan jasa sejumlah setengah dari tariff seharusnya
(d) Tidak meminta imbalan jasa karena putri adalah mahasiswi kedokteran
(e) Menerima imbalan jasa karena menggunakan alat milik RS

135 - 135 - Jawaban :


Seorang dokter membuka praktek di klinik. Klinik ini memiliki pasien yang cukup banyak dan pasien yang datang
menggunakan nomor antrian. Saat dokter sedang memeriksa pasien no.8, perawat datang dan meminta dokter untuk
mendahulukan pasien no.20. Pasien tersebut mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 minggu yang lalu. Perawat
beralasan bawah pasien tersebut merupakan keponakan bupati. Dokter melihat pasien tidak dalam kondisi gawat dan
meminta pasien tersebut untuk antri seperti pasien lainnya.
Apakah prinsip etika yang diterapkan oleh dokter tersebut?
(a) beneficience
(b) non-malficence
(c) Justice
(d) Autonomy
(e) Emphaty
136 - 136 - Jawaban :
Seorang wanita, umur 38 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 33 minggu, mengalami kontraksi 8 kali dalam 1 jam,
pembukaan serviks 2 cm.
Apakah diagnosis yang tepat dari kasus di atas ?
(a) Persalinan aterm
(b) Persalinan preterm
(c) Solusio plasenta
(d) Plasenta previa
(e) Abortus imminens

137 - 137 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 24 tahun G3P2A0 usia kehamilan 12 minggu datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri
perut bawah disertai dengan keluarnya darah dari vagina sejak 1 hari yang lalu. Pasien bukan perokok, peminum
alkohol atau pemakai narkoba. Pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal, dan pemeriksaan dalam vaginal
didapatkan ostium uteri internum masih menutup.
Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?
(a) Injeksi hormon estrogen
(b) Injeksi hormon progesteron
(c) Injeksi oksitosin
(d) Injeksi ergometrin
(e) Injeksi epinephrine

138 - 138 - Jawaban :


Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sakit pinggang yang dialaminya 1 minggu
ini. Os juga mengalami keputihan disertai bau yang tidak sedap. Ia juga mengeluh demam.Riwayat penggunaan IUD
lebih dari 10 tahun. Pada pemeriksaan vital sign dijumpai tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit,
frekuensi pernafasan 18x/menit, temperatur 38ºC. Pemeriksaan inspekulo tampak sekret purulen pada ostium
serviks.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas ?
(a) Vaginitis
(b) Cervisitis
(c) Oophoritis
(d) Salpingitis
(e) Endometritis

139 - 139 - Jawaban :


Seorang wanita usia 19 tahun, G1P1A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan ada darah keluar dari kemaluan tanpa
nyeri. Keluhan ini sudah pernah dialami sejak 2 minggu yang lalu, tetapi berhenti dengan sendirinya. Perdarahan ini
lebih banyak dibandingkan sebelumnya dan usia kehamilan sekarang 30 minggu. Keadaan umum baik, tekanan
darah 90/60 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, frekuensi nafas 18 kali/menit.
Diagnosis apa yang paling tepat?
(a) Abortus
(b) Inpartus
(c) Solusio plasenta
(d) Plasenta previa
(e) Ruptur sinus marginalis

140 - 140 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 33 tahun, P4A1, diantar bidan ke IGD RS dengan keluhan perdarahan banyak setelah
melahirkan. Pasien melahirkan secara spontan pervaginam 1 jam yang lalu dengan berat badan janin 3300 gr namun
uri belum lahir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan sensorium compos mentis, tekanan darah 90/70 mmHg, denyut
nadi 100 x/menit, tinggi fundus uteri setentang pusat, kontraksi uterus sedang.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
(a) Atonia uteria
(b) Retensi plasenta
(c) Perdarahan post partum ec atonia uteri
(d) Perdarahan post partum ec retensi plasenta
(e) Perdarahan post partum ec plasenta rest

141 - 141 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 33 tahun, P4A1, diantar bidan ke IGD RS dengan keluhan perdarahan banyak setelah
melahirkan. Pasien melahirkan secara spontan pervaginam 1 jam yang lalu dengan berat badan janin 3300 gr namun
uri belum lahir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan sensorium compos mentis, tekanan darah 90/70 mmHg, denyut
nadi 100 x/menit, tinggi fundus uteri setentang pusat, kontraksi uterus sedang. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 8,7 gr/dl.
Apakah tatalaksana yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
(a) Transfusi darah
(b) Massase uterus
(c) Manual plasenta
(d) Kompresi bimanual eksterna
(e) Kuretase

142 - 142 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke klinik untuk melakukan skrining kanker serviks. Pasien tidak ada
keluhan. Pada saat dokter melakukan pemeriksaan inspekulo, pada serviks terdapat benjolan berukuran diameter
sekitar 1 cm dengan permukaan tampak rata dan licin, berwarna lebih muda dari jaringan di sekitarnya.
Apakah kemungkinan diagnosis pasien diatas?
(a) Kista bartholin
(b) Kista nabotian
(c) Kista philosebasea
(d) Kista inklusi
(e) Kista gertner

143 - 143 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 56 tahun, P1A0, datang ke klinik untuk melakukan konseling. Pasien takut terkena
kanker payudara karena ibu dan kakak kandungnya meninggal karena kanker payudara. Namun, mengingat riwayat
kanker payudara pada keluarga pasien, anda menjelaskan bahwa dia juga beresiko untuk terkena kanker pada organ
lain.
Apakah jenis kanker yang paling beresiko mengenai pasien tersebut?
(a) Kanker endometrium
(b) Kanker tiroid
(c) Kanker rahim
(d) Kanker serviks
(e) Kanker ovarium

144 - 144 - Jawaban :


Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan benjolan pada payudara kanan yang
semakin lama semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu. Oleh dokter dilakukan pemeriksaan biopsi pada benjolan
tersebut. Hasil pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti daun dengan peningkatan yang mencolok
pada fibroblas fusiformis reguler dalam stroma.
Apakah Penyebab terbanyak yang menyebabkan kelainan pada pasien tersebut?
(a) Limfoma
(b) Limfadenoma
(c) Fibroadenoma
(d) Keganasan non epitel
(e) Keganasan jaringan ikat

145 - 145 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan lengan bawah terasa nyeri. Hal ini sudah
dialami pasien sejak 2 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas dengan posisi menopang
menggunakan tangannya. Keluhan lain yang dirasakan pasien lengannya jadi sulit digerakkan. Pada pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan foto rontgen didapatkan adanya fraktur os radius distal dan
dislokasi radius ulnar didistal.
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus diatas?
(a) Smith Fracture
(b) Colles Fracture
(c) Monteggia Fracture
(d) Galleazzi Fracture
(e) Humerus Fracture

146 - 146 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa temannya ke IGD dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut kanan
sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dialami akibat cedera saat bermain sepak bola. Saat itu pasien melompat untuk
menghalau bola lalu terjatuh dan mendarat dengan posisi lutut kanan yang tidak seimbang. Dari pemeriksaan fisik
dijumpai, look: edema dan hamtom pada lutut kanan, tidak ada deformitas; feel: balotement pada patella, tidak ada
krepitasi, neurovaskular distal dalam batas normal; move: ROM terbatas karena nyeri, Pivot test (+).
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Meniscus tear
(b) Fraktur patella
(c) Fraktur femur distal
(d) Avulsi tendon patella
(e) Fraktur tibia proksimal

147 - 147 - Jawaban :


Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan penurunan kesadaran. Pasien
merupakan korban kecelakaan lalu lintas dan tidak disertai identitas diri. Pasien membutuhkan tindakan medis
segera dan akan menyebabkan kematian jika tindakan tersebut diundur. Tanda vital diperoleh kesadaran somnolen,
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110x/menit, frekuensi napas 15 x/menit, suhu afebris. Dokter langsung melakukan
tindakan medis tanpa menunggu keluarga pasien.
Apakah jenis informed consent pada kasus diatas ?
(a) Express consent
(b) Rejection consen
(c) Presumed consent
(d) Implied consent
(e) Emergency consent

148 - 148 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke dokter dengan keluhan dada berdeba-debar sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan sesak nafas dan riwayat nyeri dada. Tanda vital diperoleh tekanan darah 120/80 mmHG,
denyut nadi 130x/menit, suhu afebris, frekuensi napas 20x/menit. Dokter menyarankan pada pasien untuk
pemeriksaan EKG. Dokter menjelaskan tujuan pemeriksaan dan prosedur pemeriksaan. Dokter juga meminta
persetujuan pasien untuk pemeriksaan EKG.
Apakah kaidah bioetika yang mendasari tindakan dokter tersebut?
(a) beneficience
(b) non-malficence
(c) Justice
(d) Autonomy
(e) Emphaty

149 - 149 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang ke klinik dengan keluhan lutut kanan bengkak. Dari anamnesis 1 jam yang
lalu saat bertanding sepak bola pasien mengalami cedera pada lutut kanannya, nyeri terutama saat berjalan ada,
bengkak ada, lutut sulit untuk digerakkan. Dari pemeriksaan status lokalis tampak edema dan terasa panas dan
berwarna kemerahan pada lutut sebelah kanan. Hasil pemeriksaan Mc Murrays dan test Apley positif.
Apakah salah satu terapi farmakologi pada pasien ini?
(a) amoksisilin
(b) metil prednisolon
(c) ibuprofen
(d) allupurinol
(e) Parasetamol

150 - 150 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang ke klinik dengan keluhan lutut kanan bengkak. Dari anamnesis 1 jam yang
lalu saat bertanding sepak bola pasien mengalami cedera pada lutut kanannya, nyeri terutama saat berjalan ada,
bengkak ada, lutut sulit untuk digerakkan. Dari pemeriksaan status lokalis tampak edema dan terasa panas dan
berwarna kemerahan pada lutut sebelah kanan. Hasil pemeriksaan Mc Murrays dan test Apley positif.
Apa kemungkinan yang terjadi pada pasien diatas?
(a) Lesi meniskus anterior dan posterior
(b) Lesi meniskus medial dan lateral
(c) Lesi meniskus superior dan inferior
(d) Lesi meniskus dorsal dan palmar
(e) Lesi meniskus medial dan inferior

151 - 151 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa temannya ke IGD dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut kanan
sejak 1 jam yang lalu. Keluhan dialami akibat cedera saat bermain sepak bola. Saat itu pasien melompat untuk
menghalau bola lalu terjatuh dan mendarat dengan posisi lutut kanan yang tidak seimbang. Dari pemeriksaan fisik
dijumpai, look: edema dan hematom pada lutut kanan, tidak ada deformitas; feel: balotement pada patella, tidak ada
krepitasi, neurovaskular distal dalam batas normal; move: ROM terbatas karena nyeri, Pivot test (+).
Apakah tatalaksana non farmakoterapi yang tepat untuk kasus di atas?
(a) Screwing
(b) Debridement
(c) Evakuasi hemarthrosis
(d) Pemasangan plate and screw
(e) Pemasangan tension band wiring

152 - 152 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke Poliklinik RS dengan keluhan nyeri di lengan atas kiri sejak 3 minggu
yang lalu. Awalnya muncul bisul kecil di sikunya dan sudah sembuh. Pasien tidak memiliki riwayat trauma
sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik dijumpai edema di regio brachii sinistra, hiperemis, nyeri pada saat ditekan,
tidak ada krepitasi. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan leucositosis dan LED sedikit meningkat. Dari foto
humerus sinistra AP dijumpai lesi litik dengan bagian yang sklerotik di os humerus sinistra.
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas?
(a) Osteosarcoma
(b) Ewing sarcoma
(c) Osteomyelitis
(d) Abses humerus
(e) Osteoartritis

153 - 153 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 67 tahun dibawa cucunya ke IGD RS dengan keluhan nyeri di pinggul kanan sejak 1
jam yang lalu. Keluhan disertai dengan sulit berjalan. Pasien sebelumnya terjatuh di kamar mandi dalam posisi
terduduk. Dari pemeriksaan fisik dijumpai, look: deformitas (+) pada regio hip dekstra,edema (+), hematom (+);
feel: nyeri tekan (+), krepitasi (+), Neurovaskular distal dalam batas normal; move: length leg discrepancy +- 2 cm.
Dari pemeriksaan BMD dijumpai penurunan densitas tulang.
Apakah kelainan tulang yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan di atas?
(a) Osteoporosis
(b) Osteomielitis
(c) Metastasis tulang
(d) Osteogenesis imperfekta
(e) Osteoartritis

154 - 154 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan benjolan pada pergelangan tangan
kanan sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan pernah hilang pada saat pasien terjatuh dengan posisi tangan kanan
menopang tubuh namun beberapa bulan kemudian muncul kembali. Benjolan tidak terasa nyeri dan tidak semakin
membesar. Pasien merupakan right handed dominant yang memiliki pekerjaan sebagai buruh cuci. Dari pemeriksaan
fisik dijumpai benjolan diameter 2 cm konsistensi kenyal, mobil, di dorsal wrist joint dengan warna sesuai warna
kulit, hematom (-), edema (-), ROM dalam batas normal
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien tersebut?
(a) Kista ganglion
(b) Giant cell tumour
(c) Neurofibroma
(d) Sarkoma jaringan lunak
(e) Osteoma
155 - 155 - Jawaban :
Seorang anak perempuan berusia 16 tahun datang ke Puskesmas bersama ibunya dengan keluhan nyeri ppinggang
sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri menyebar ke punggung bawah dan terasa seperti ketegangan otot. Nyeri bertambah
apabila pasien beraktivitas atau berolahraga. Pasien memiliki riwayat jatuh terduduk sebelumnya 1 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai nyeri tekan (+) setinggi Vertebra lumbal 5 hingga sakral 1, step off (-), deformitas
(-), gibbus (-), ROM dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus di atas?
(a) Spondilolisis
(b) Spondilolistesis
(c) Spondilitis
(d) Skoliosis
(e) Fraktur burst

156 - 156 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 32 tahun P4A1, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut kiri bawah disertai
demam. Pasien juga mengeluh keputihan lama dan berbau. Riwayat haid normal siklus 28 hari. Haid terakhir dua
minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80mmhg, nadi 88x/menit, RR 24x/menit,
suhu 38° C. Pada palpasi didapatkan nyeri tekan pada regio inguinal sinistra. Pada pemeriksaan dalam didapatkan
discharge (+), darah (-). Nyeri goyang porsio (+)
Apakah terapi antibiotika terpilih untuk pasien ini ?
(a) Ampisilin 3x500mg + doksisiklin 1x100mg selama 7-10 hari
(b) Amoksisilin 3x500mg + Sefadroksil 2x500mg selama 10-14 hari
(c) Sefadroksil 2x500mg+doksisiklin 2x100mg selama 10-14 hari
(d) Ampisilin 3x500mg+doksisiklin 2x100mg selama 10-14 hari
(e) Sefadroksil 2x500mg + doksisiklin 1x100mg selama 7-10 hari

157 - 157 - Jawaban


Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke poliklinik dokter umum dengan keluhan benjolan di leher sisi kanan
yang baru dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien tidak mengetahui apakah benjolan tersebut sudah ada sejak
lahir. Benjolan tidak nyeri dan membesar lambat. Dari pemeriksaan klinis pada leher sisi kanan di anterior muskulus
sternokleidomastoideus bagian superior terdapat benjolan ukuran 3 x 3 x 1 cm, berbatas tegas, perabaan kenyal
padat, fluktuatif, tidak nyeri tekan, tidak hiperemis dan mobile (seperti pada gambar)

Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas ?


(a) Limfadenitis colli
(b) Kista brankial
(c) Limfoma malignum
(d) Lipoma
(e) Abses submandibula

158 - 158 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri pada kantong kemaluan kanan sejak 1
hari yang lalu. Pasien mempunyai riwayat nyeri saat kencing dan demam. Dari pemeriksaan fisik genitalia eksterna
dalam batas normal, tidak dijumpai Transiluminasi.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas ?
(a) Torsio testis
(b) Hernia skrotalis strangulata
(c) Torsio appendiks testis
(d) Hidrokel terinfeksi
(e) Epididimitis

159 - 159 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada penis dan ereksi terus menerus
setelah berhubungan suami-isteri. Ereksi ini sudah berlangsung sejak 3 jam yang lalu. Pasien mempunyai riwayat
penyakit leukimia dan sedang dalam pengobatan.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas ?
(a) Peyronie disease
(b) Priapismus
(c) Pseudo priapismus
(d) Intraurehtral foreign body
(e) Balanopostitis

160 - 160 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa keluarganya ke IGD RS dengan keluhan muntah mencret yang dialami
dalam 3 hari terakhir. Pasien mengeluhkan muntah setiap kali ia makan dan minum disertai rasa mual. Mencret
dialami pasien dalam 3 hari terakhir dengan frekuensi lebih dari 10 kali, kotoran tidak berampas, berlendir ataupun
berdarah. Selama 3 hari terakhir pasien merasakan tidak nafsu makan minum karena takut muntah dan buang air
kecil pasien sedikit. Riwayat darah tinggi disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata cekung, lidah dan bibir
kering, pada abdomen dijumpai peristaltik usus yang meningkat dan turgor kulit yang kembali lambat. Dari
pemeriksaan laboratorium dijumpai Hb 13,7 gr/dl, leukosit 12.000/mm3, trombosit 235.000/mm3, ureum serum 63
mg/dl, kreatinin serum 2,1 mg/dl, dan KGDS 155 mg/dl.
Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk gangguan fungsi ginjal pada pasien ini ?
(a) gagal ginjal akut
(b) gagal ginjal kronis
(c) penyakit ginjal infeksi
(d) Penyakit ginjal akut on kronik
(e) Sindroma nefritik

161 - 161 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 67 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan utama demam tinggi sejak 5 hari yang lalu.
Demam bersifat tinggi terus menerus disertai dengan keluhan mual-mual, nyeri ulu hati dan nafsu makan menurun.
Seluruh badan terasa pegal dan buang air kecil terasa nyeri. Dari pemeriksaan klinis didapatkan suhu 39,50C, paru
dalam batas normal, dan pada abdomen terdapat nyeri tekan di suprapubik. Hasil pemeriksaan urin rutin didapatkan
urin keruh, protein (+2), sedimen leukosit 10-15/LPB, dan sedimen eritrosit 5-10/LPB.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus di atas ?
(a) Prostatitis Akut
(b) Nephrolithiasis
(c) Nekrosis Tubular Akut
(d) Infeksi Saluran Kemih
(e) Pielonefritis akut komplikata
162 - 162 - Jawaban :
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sering buang air kecil disertai rasa tidak
nyaman saat buang air kecil sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan klinis diperoleh hasil ballotemen ginjal (-),
nyeri ketok CVA (-) dan dijumpai nyeri tekan suprapubik. Pada pemeriksaan penunjang dijumpai bakteriuria > 105
CFU / ml urin dan leukosituri > 10 / LPB dari urin midstream
Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk kasus di atas ?
(a) Cefotaxim 1 gram tiap 12 jam dan banyak minum
(b) Ceftriaxone 1 gram tiap 12 jam selama 5 hari dan banyak minum
(c) Leveofloksasin 500 mg 1x1 selama 7 hari dan banyak minum
(d) Ciprofloksasin 500 mg 2x1 selama 3 hari dan banyak minum
Kombinasi ampisisilin dan gentamisin bergantung berat badan pasien dan banyak
(e)
minum

163 - 163 - Jawaban :


Seorang perempuan guru SD berusia 30 tahun dengan kehamilan 34 minggu anak pertama, datang ke klinik dengan
keluhan rasa terbakar saat buang air kecil, disertai nyeri pada perut bagian bawah, frekuensi buang air kecil
meningkat dan sulit ditahan. Gejala timbul sekitar2 hari yang lalu dan menyebabkan ketidaknyamanannya saat
pasien bekerja. Sebelum ini, kehamilan tidak ada masalah. Tanda vital menunjukkan tekanan darah 126/78 mmHg,
denyut nadi 76 kali/ menit, frekuensi nafas 15 kali/ menit, dan temperatur 36,7oC. Pada pemeriksaan fisik, suara
pernapasan dan jantung normal. Tidak ada tanda hepatosplenomegali atau nyeri tekan kostovertebral. Bising usus
normal. Nyeri suprapubik timbul dengan palpasi yang dalam. Evaluasi laboratorium menunjukkan: Urinalisis ;warna
kuning, pH 6.7, berat jenis 1.020, Protein 1+, Glukosa Negatif, Keton Negatif, bilirubin negatif, Hemoglobin
Negatif, Leukosit esterase Positif, Nitrit Positif, Urobilinogen positif, leukosit 30-40/LPB, eritrosit 2-3/LPB,
Bacteria (+).
Apakah pengobatan yang paling tepat untuk kasus diatas ?
(a) Cephalexin
(b) Ciprofloxacin
(c) Clindamycin
(d) Tetracycline
(e) Trimethoprim-sulfamethoxazole

164 - 164 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke klinik dengan keluhan kencing keluar darah. Dari anamnesis
didapatkan keluhan baru dirasakan 1 hari yang lalu, nyeri dan ada sensasi terbakar saat buang air kecil, ada nyeri
bawah punggung serta sering buang air kecil tapi air seni hanya keluar sedikit. Riwayat merokok ada sejak usia 12
tahun serta gaya hidup yang kurang baik (pola makan) , riwayat penyakit dengan keluhan yang sama ada kakek.
hasil pemeriksaan patologi anatomi tampak sel-sel transisional yang abnormal.
Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini ?
(a) Karsinoma uroterial
(b) Karsinoma testis
(c) Karsinoma prostat
(d) Karsinoma epididimis
(e) Karsinoma penis

165 - 165 - Jawaban :


Seorang bayi laki-laki berumur 1 tahun dilakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Pada pemeriksaan ditemukan testis
berada dalam skrotum kanan, tetapi di skrotum kiri tidak ditemukan. Testis kiri dapat diraba di selangkangan kiri
dan dapat ditarik dengan mudah utnuk dikembalikan ke lokasi normalnya.
Apakah diagnosis pasien tersebut ?
(a) Kriptorkidismus
(b) Retractile testis
(c) Hernia inguinalis
(d) Varikokel
(e) Hidrokel

166 - 166 - Jawaban :


Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan gatal pada wajah
didekat mata kiri sejak satu minggu yang lalu. Pada awalnya gatal tersebut berawal dari bercak kecil yang terasa
gatal. Bercak kecil tersebut semakin lama semakin melebar dan terasa amal gatal saat berkeringat. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi terhadap makanan, minuman ataupun cuaca, serta tidak memiliki hewan peliharaan. Dari
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah : 120/80 mmHg, denyut nadi: 88 kali/menit, frekuensi napas: 18
kali/menit, suhu: 36,70C, Pada pemeriksaan dermatologikus di regio orbitalis dan maxillaris sinistra ditemukan lesi
berbatas tegas dengan plak eritem 4x4 cm, skuama halus, sentral healing, pinggir lesi aktif. Pada pemeriksaan KOH
dijumpai adanya hifa.

Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini ?


(a) Dermatitis seboroik
(b) Tinea fasialis
(c) Pitiriasis rosea
(d) Neurodermatitis
(e) Impetigo bulosa

167 - 167 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan telinga kiri keluar cairan berwarna
kuning terus menerus dan berbau busuk sejak 6 bulan ini. Awalnya sekitar 3 tahun yang lalu, keluhan yang ia
rasakan hanya cairan putih kental yang tidak berbau keluar dari telinga kirinya. Saat ini ia merasakan nyeri pada
telinga kirinya dan bila berbicara terdengar tidak jelas sudah sejak 1 minggu terakhir. Dari pemeriksaan telinga kiri
didapatkan adanya abses retroauricular, CAE granulasi, tes Weber lateralisasi ke kiri dan tes Swabach memanjang.
Foto rontgen mastoid: kolesteatoma (+).
Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus di atas ?
(a) Otitis eksterna maligna
(b) OMA stadium supuratif
(c) OMA stadium perforasi
(d) OMSK tipe benigna
(e) OMSK tipe maligna

168 - 168 - Jawaban :


Laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan sering pilek, hidung tersumbat, kadang bersin sejak 1-2 tahun
terakhir. Keluhan tidak tergantung waktu, tempat, atau kontak iritan tertentu. Riwayat atopik, penyakit lain serta
penggunaan obat-obatan disangkal. Pemeriksaan rinoskopi anterior terdapat hipertrofi konka inferior, sekret serous,
septum nasi lurus di bagian tengah dan tidak terdapat massa. Pemeriksaan laboratorium tampak gambaran darah tepi
normal, kadar serum IgE normal. Pemeriksaan secret hidung normal. Ronsen sinus paranasal terdapat hipertrofi
konka sinus inferior bilateral.
Apa diagnosis yang tepat untuk kasus ini ?
(a) Rhinitis alergi
(b) Rhinosinustis kronik
(c) Rhinitis vasomotor
(d) Rhinitis atrofi
(e) Rhinitis medikamentosa

169 - 169 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 26 tahun, datang ke praktek dokter umum dengan keluhan hidung tersumbat sejak 1
minggu yang lalu. Hidung tersumbat disertai dengan ingus kental yang kadang mengalir ke tenggorok dan nyeri
pada pipi. Pasien juga mengalami demam dan badan terasa lemah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
pada kedua pipi. Pemeriksaan rinoskopi anterior pada kavum nasi kanan dan kiri didapatkan konka edema,
hiperemis, dan terdapat sekret mukopurulen di meatus media. Pada rinoskopi posterior didapatkan post nasal drip.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
(a) sinusitis frontalis akut
(b) sinusitis ethmoidalis akut
(c) sinusitis maksilaris akut
(d) sinusitis maksilaris kronis
(e) sinusitis ethmoidalis kronis

170 - 170 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 24 tahun datang ke poliklinik dokter umum dengan keluhan hidung sering tersumbat
secara bergantian kiri dan kanan. Hidung tersumbat memberat pada pagi hari sewaktu bangun tidur. Keluhan disertai
hidung berair. Dari pemeriksaan hidung didapatkan konka edema berwarna merah gelap dan didapatkan sekret
mukoid sedikit. Pasien sudah menjalani skin prick test dengan hasil negatif.
Apakah terapi pilihan untuk kasus di atas?
(a) Kortikosteroid topikal
(b) Kortikosteroid sistemik
(c) Antihistamin oral
(d) Antihistamin topikal
(e) Dekongestan topikal

171 - 171 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke praktek dokter umum dengan keluhan pendengaran telinga kanan
berkurang sejak 3 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien mempunyai riwayat telinga berair hilang timbul pada telinga
kanan terutama bila pasien demam, batuk, pilek. Keluhan telinga berair sudah ada sejak 1 tahun yang lalu. Dokter
melakukan pemeriksaan otoskopi pada telinga kanan pasien dan didapatkan perforasi membran timpani dengan
sekret mukopurulen.
Apakah obat topikal pilihan yang tepat untuk keluhan pasien?
(a) kloramfenikol
(b) dekongestan
(c) kortikosteroid
(d) analgetik
(e) Ofloksasin

172 - 172 - Jawaban :


Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan nyeri pada telinga kanan sejak tadi
malam. Pasien juga mengalami demam dan tidak nafsu makan. Pasien sudah menderita batuk-pilek sejak 1 minggu
yang lalu dan hanya minum obat yang dibeli ibunya di warung. Dari pemeriksaan otoskopi telinga kanan didapatkan
liang telinga lapang, membran timpani hiperemis, tidak ada perforasi.
Apakah golongan antibiotik pilihan untuk kasus di atas?
(a) Sefalosporin
(b) Aminoglikosida
(c) Macrolide
(d) Penisilin
(e) Kuinolon
173 - 173 - Jawaban :
Seorang Laki-laki berusia 30 tahun mengeluh gangguan pendengaran pada kedua telinga, sejak 1 tahun yang lalu
dan semakin memberat 6 bulan ini. Riwayat makan obat-obatan tidak dijumpai. Riwayat telinga berair disangkal.
Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit
dan suhu 37⁰C. Pada pemeriksaan THT, Ad : dalam batas normal, AS: dalam batas normal. Pada pemeriksaan garpu
tala dijumpai :

Bagaimana gangguan pendengaran pada kasus ini ?


(a) Tuli sensorineural kedua telinga lebih berat pada kanan
(b) Tuli sensorineural kedua telinga lebih berat pada kiri
(c) Tuli konduksi AD
(d) Tuli konduksi AS
(e) Tidak ada kelainan

174 - 174 - Jawaban :


Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun, dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan pilek, batuk dan demam sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri telinga. Setelah diperiksa didapatkan membrane tympany hiperemis dan
bulging. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas
24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
(a) Antibiotik
(b) Anti alergi
(c) Miringotomi
(d) Parasintesis
(e) Tak perlu diobati (self limiting disease)

175 - 175 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan keluar cairan dari telinga yang hilang
timbul sejak 5 bulan lalu, nyeri telinga (+), pendengaran menurun. Pada pemeriksaan didapatkan membran timpani
ruptur dibagian marginal, granulasi (+), kolesteatom (-), dan terdapat cairan berbau. Dari pemeriksaan klinis
ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus di atas ?
(a) Miringitis bulosa
(b) Otitis media serosa
(c) Otitis media akut fase supuratif
(d) Otitis media supuratif kronik tipe maligna
(e) Otitis media supuratif kronik tipe benigna

176 - 176 -
Seorang anak laki-laki umur 6 tahun dibawa ibunya ke praktek dokter dengan keluhan sering mengorok ketika tidur.
Pada saat tidur pasien juga sering tiba-tiba terbangun untuk bernapas. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat gerakan velum palatum mole tertahan pada waktu fonasi.
Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
(a) Tonsilitis akut
(b) Faringitis akut
(c) Adenoiditis
(d) Hipertrofi adenoid
(e) Hipertrofi tonsil

177 - 177 - Jawaban :


Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa ibunya ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatan anaknya. Ibu
mengeluhkan anaknya tidak menoleh saat namanya dipanggil dan tidak berespon terhadap suara yang keras dari alat
bermainnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan telinga tidak ada kelainan dan pasien belum dapat mengoceh
menirukan kata-kata serta tidak mencari sumber bunyi dari alat bermain yang bersuara.
Apakah yang paling mungkin menjadi diagnosis pasien tersebut ?
(a) Neuroma
(b) Tuli kongenital sensorineural
(c) Tuli kongenital konduktif
(d) Tuli kongenital campuran
(e) Otitis media dengan kolesteatoma

178 - 178 - Jawaban :


Seorang anak perempuan usia 13 tahun dibawa ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan di leher
dan ketiak kanan sejak empat tahun yang lalu. Awalnya benjolan timbul di ketiak kanan sebesar kelereng, tidak
nyeri, dan teraba kenyal. Benjolan makin lama makin besar dalam waktu satu tahun meyebar ke dada dan leher
kanan yang kemudian menjadi luka borok, sering mengeluarkan nanah, dan terasa nyeri. Nafsu makan menurun dan
berat badan sulit naik. Pasien tidak demam, tidak ada batuk lama ataupun batuk darah. Telah dilakukan biopsi dari
benjolan di ketiak dan leher yang hasil patologinya memperlihatkan adanya tuberkel dengan perkijuan dan sel datia
Langhans. Gambaran radiologis paru menunjukkan adanya infiltrat paru di perihilar bilateral dan adanya penebalan
hilus.
Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini ?
(a) Limfoma maligna
(b) Limfosarkoma
(c) Skrofuloderma
(d) Hidradenitis supurativa
(e) Limfogranuloma venerum

179 - 179 - Jawaban :


Seorang anak perempuan usia 7 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan timbul gelembung
berisi nanah pada leher sejak satu minggu yang lalu. Pada awalnya gelembung tersebut berjumlah sedikit namun
semakin lama semakin banyak jumlahnya. Karena terasa gatal, beberapa gelembung ada yang pecah. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi. Dari pemeriksaan klinis didapatkan tekanan darah : 120/80 mmHg, denyut nadi : 88
kali/menit, frekuensi napas : 18 kali/menit, suhu : 36,70C, Pada pemeriksaan dermatologikus di daerah leher
ditemukan lesi bula multipel dengan dinding bula kendor dan berisi cairan seropurulen berukuran 5-7 mm. Terdapat
erosi pada bekas dinding gelembung yang sudah pecah.

Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini ?


(a) Impetigo bulosa
(b) Impetigo krustosa
(c) Varisela
(d) Acne vulgaris
(e) Dermatitis seboroik

180 - 180 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bercak merah menebal pada punggung
kaki kiri sejak 1 tahun yang lalu. Bercak terasa sangat gatal terutama bila pasien sedang stres. Dari pemeriksaan
dermatologis pada regio dorsum pedis sinistra didapatkan plak likenifikasi, plakat, iregular, sebagian ditutupi
skuama sedang selapis.
Terapi topikal apakah yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
(a) Asam fusidat
(b) Ketokonazol
(c) Asiklovir
(d) Klobetasol
(e) Permetrin

181 - 181 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bercak merah menebal pada kedua
punggung kaki sjeak 2 tahun yang lalu. Keluhan disertai terasa sangat gatal terutama bila pasien sedang dikejar
target pekerjaan. Dari pemeriksaan dermatologis pada regio dorsum pedis dekstra et sinistra didapatkan plak
likenifikasi, plakat, iregular, sebagian ditutupi skuama sedang selapis.
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
(a) Ektima
(b) Tinea pedis
(c) Erisipelas
(d) Psoriasis
(e) Liken simpleks kronik

182 - 182 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 19 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan jerawat pada wajah sejak 2 bulan yang
lalu. Pasien pernah berobat ke dokter, namun tidak kunjung sembuh. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kulit wajah
tampak berminyak dengan multipel komedo, papul, nodul eritem dan pustul multipel, diskret pada hampir seluruh
wajah, terutama pada daerah T.
Apa antibiotik pilihan yang dapat diberikan pada pasien tersebut ?
(a) Doksisiklin
(b) Amoksisilin
(c) Siprofloksasin
(d) Kloramfenikol
(e) Kotrimoksazol

183 - 183 - Jawaban :


Seorang perempuan G2P1A0 berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gatal pada seluruh tubuh sejak 2
minggu yang lalu. Keluhan disertai bintil-bintil sebesar ujung jarum pentul, terutama pada sela jari kedua tangan dan
kaki. Keluhan gatal terutama dirasakan saar malam hari. Suami dan anak pasien juga mengalami keluhan yang
sama. Riwayat demam dan alergi tidak ada. Pasien Dari pemeriksaan pada regio interdigitalis manus dan pedis
dekstra dan sinistra didapatkan papul eritema, multiple, bentuk bulat, berbatas tegas, dan ekskoriasi.
Apa terapi yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
(a) Ivermectin oral
(b) Krim sulfur 5%
(c) Losio lindane 1%
(d) Krim permethrin 5%
(e) Krim triamsinolon 0,1%

184 - 184 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gatal pada seluruh tubuh sejak 3 bulan yang
lalu. Keluhan disertai bintil-bintil sebesar ujung jarum pentul, terutama pada sela jari kedua tangan, kedua lipat siku,
lutut dan perut. Awalnya bintil berwarna muncul pada sela-sela jari tangan kanan, lalu semakin banyak dan meluas
ke telapak tangan, sela jari tangan kiri, lipat siku, perut dan lutut. Keluhan gatal dirasakan sepanjang hari dan
semakin hebat pada malam hari. Pasien tinggal di pesantren. Teman-teman sekamarnya juga mengalami keluhan
serupa. Riwayat demam dan alergi tidak ada. Dari pemeriksaan pada regio interdigitalis dan palmar, kubiti dekstra
dan sinistra, dan abdomen didapatkan papul eritema, multiple, bentuk bulat, berbatas tegas, pustule, ekskoriasi dan
krusta.
Apa diagnosis yang paling tepat untuk pasien tersebut ?
(a) Skabies
(b) Impetigo bullosa
(c) Impetigo krustosa
(d) Pitiriasis vesikolor
(e) Dermatitis kontak alergi

185 - 185 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 26 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan tidak sadar sejak 1 hari yang lalu. Keluhan
disertai demam tinggi disertai keringat dingin sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tampak kuning dan BAK berwarna
gelap. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanandarah 90/70 mmHg, nadi 108 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit,
suhu 39°C, konjungtiva palpebra pucat, skelera ikterik. Abdomen didapatkan hepatosplenomegali. Hasil
laboratorium didapatkan Hb 7,2 gr/dl, Leukosit 10.000 µL, Trombosit 100.000 µL, Hematokrit 28%. Retikulosit
2%, kadar bilirubin direk 0,5 mg/dL, bilirubin indirek 4 mg/dL. Pemeriksaan apusan darah tipis didapatkan
gambaran tropozoit dan skizon seperti di bawah ini.

Apakah diagnosis pada kasus di atas ?


(a) Malaria vivax
(b) Malaria malariae
(c) Malaria falciparum
(d) Malaria tertiana
(e) Malaria quartana

186 - 186 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan pusing dan lemas. Buang air kecil dan buang
air besar seperti biasa. Pasien mendapatkan tranfusi darah sejak 1 tahun ini. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/80 mmHg; frekuensi nadi 61 x/menit; frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 36,2OC, konjungtiva palpebra
pucat, sariawan, malar rash, lien teraba schuffner 2. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 5,8 g/dl, trombosit
124.000/uL leukosit 8000/uL, Ht 21%, MCV 72 fl, MCH 20 pg. Pemeriksaan direct dan indirect Coomb test positif.
Apakah terapi yang paling tepat untuk aksus di atas ?
(a) Adriamisin
(b) Vinkristin
(c) Eltrombopag
(d) Kortikosteroid
(e) Hidroksi kobalamin

187 - 187 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 26 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan badan kuning sejak 5 hari yang lalu.
Keluhan disertai nyeri sendi kaki, tangan, bahu, dan sariawan sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 100 kali/menit, frekuensi napas 20
kali/menit, suhu 37,2˚C, konjungtiva palpebra pucat, dan skelera ikterik. Dari pemeriksaan pada regio abdomen
didapatkan hepatosplenomegali. Hasil laboratorium didapatkan Hb 6,2 gr/dL, Ht 28%, leukosit 9.000/mm3,
trombosit 160.000/mm3, retikulosit 6%, kadar bilirubin direk 0,5 mg/dL, bilirubin indirek 4 mg/dL, tes ANA 1/1000
dan anti dsDNA 300 IU/mL. Pemeriksaan direct dan indirect Coomb test positif.
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus di atas ?
(a) Anemia pernisiosa
(b) Anemia hemolitik
(c) Anemia defisiensi besi
(d) Anemia penyakit kronis
(e) Anemia megaloblastik

188 - 188 - Jawaban :


Seorang Laki-laki usia 56 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan keluhan badan terasa lemah sejak seminggu yang
lalu. Keluhan ini disertai dengan demam yang hilang timbul, nafsu makan menurun, berat badan turun drastis 5 kg
dalam waktu seminggu, nyeri dan pegal pada kedua tungkai yang disertai kesemutan. Hasil pemeriksaan fisik pasien
didapatkan pasien tampak kurus, tekanan darah 140/100 mmhg, denyut nadi 90 kali/menit, frekuensi napas 21
kali/menit, suhu aksila 36,8°C. Pada pemeriksaan ekstremitas bawah terlihat adanya ruam di regio gastrocnemius
yang teraba adanya nodule dibawah ruam. Kekuatan otot tungkai 4 dan nyeri saat digerakkan . pemeriksaan darah
menunjukkan HbsAg (+) dan hasil pemeriksaan arteriogram menunjukkan adanya oklusi pada arteri visceral tungkai
bawah.
Apakah etiologi yang paling mungkin dari pasien ini ?
(a) Infeksi virus
(b) Kelainan genetik
(c) Rhematoid arthritis
(d) Sjorgen syndrom
(e) Imunodefisiensi

189 - 189 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke klinik dengan keluhan bercak putih yang tidak gatal dan tidak nyeri
pada daerah lengan bawah sejak 7 bulan terakhir. Bercak awalnya satu buah tetapi bertambah setelah beberapa
waktu. Pada pemeriksaan dermatologi daerah lengan bawah kanan tampak patch depigmentasi multipel.
Apakah terapi yang tepat pada kasus di atas ?
(a) Antibiotik
(b) Antihistamin
(c) Anti Jamur
(d) Steroid topikal
(e) Narrow Band Ultra violet B

190 - 190 - Jawaban :


Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa orang tuanya ke rumah sakit dengan keluhan bintik hitam
menonjol di wajah sejak kecil, tidak gatal dan tidak bertambah besar. Pada pemeriksaan status dermatologis pada
daerah dagu tampak plak hiperpigmentasi bulat dengan tepi teratur, warna homogen, permukaan rata, diameter
kurang lebih 1,5 cm, dan tampak pertumbuhan rambut halus di permukaannya.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas ?
(a) Melanoma
(b) Nevus pigmentosus
(c) Karsinoma sel basal
(d) Keratosis seboroik
(e) Skin tag

191 - 191 - Jawaban :


Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih di dada. Bercak ini tidak disertai
dengan sedikit rasa gatal yang timbul sejak satu minggu yang lalu. Pada awalnya bercak tersebut sedikit jumlahnya,
namun beberapa hari kemudian bercak tersebut bertambah banyak. Pasien memiliki kebiasaan malas mengganti baju
jika berkeringat. Dari pemeriksaan klinis didapatkan tekanan darah : 120/80 mmHg, denyut nadi : 88 kali/menit,
frekuensi napas : 18 kali/menit, suhu : 36,70C, pemeriksaan fisik dalam batas normal, pemeriksaan dermatologikus
di daerah thoraks ditemukan lesi makula hipopigmentasi multipel ukuran 1-2 cm berbatas tegas, bentuk tidak
beraturan, tertutupi skuama halus, dan tidak ditemukan adanya gangguan sensibilitas pada lesi. Pada pemeriksaan
KOH dijumpai adanya hifa.
Apakah terapi yang paling tepat untuk pasien ini ?
(a) Mikonazole topikal
(b) Hidrokortison topikal
(c) Oksitetrasiklin topikal
(d) Asiklovir topikal
(e) Metil prednisolon 4 mg 3x1 sehari

192 - 192 - Jawaban :


Seorang laki-laki usia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan bercak putih di dada. Bercak ini tidak disertai
dengan rasa gatal yang timbul sejak satu minggu yang lalu. Pada awalnya bercak tersebut sedikit jumlahnya, namun
beberapa hari kemudian bercak tersebut bertambah banyak. Pasien memiliki kebiasaan malas untuk mandi serta
malas mengganti baju jika berkeringat. Dari pemeriksaan klinis didapatkan tekanan darah : 120/80 mmHg, denyut
nadi : 88 kali/menit, frekuensi napas : 18 kali/menit, suhu : 36,70C, pemeriksaan fisik dalam batas normal,
pemeriksaan dermatologikus di daerah thoraks ditemukan lesi makula hipopigmentasi multipel ukuran 1-2 cm
berbatas tegas, bentuk tidak beraturan, tertutupi skuama halus, dan tidak ditemukan adanya gangguan sensibilitas
pada lesi. Pada pemeriksaan KOH dijumpai adanya hifa.

Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini ?


(a) Vitiligo
(b) Dermatitis seboroik
(c) Pitiriasis alba
(d) Morbus hansen
(e) Pitiriasis vesikolor

193 - 193 - Jawaban :


Seorang anak perempuan usia 13 tahun dibawa ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan di leher
dan ketiak kanan sejak empat tahun yang lalu. Awalnya benjolan timbul di ketiak kanan sebesar kelereng, tidak
nyeri, dan teraba kenyal. Benjolan makin lama makin besar dalam waktu satu tahun meyebar ke dada dan leher
kanan yang kemudian menjadi luka borok, sering mengeluarkan nanah, dan terasa nyeri. Nafsu makan menurun dan
berat badan sulit naik. Pasien tidak demam, tidak ada batuk lama ataupun batuk darah. Telah dilakukan biopsi dari
benjolan di ketiak dan leher yang hasil patologinya memperlihatkan adanya tuberkel dengan perkijuan dan sel datia
Langhans. Gambaran radiologis paru menunjukkan adanya infiltrat paru di perihilar bilateral dan adanya penebalan
hilus.
Apakah terapi yang paling tepat untuk pasien ini ?
(a) Obat anti tuberkulosis RHZE
(b) Amoksisilin 3 x 500 mg
(c) Dexametason 2x0,5 mg
(d) Metil prednisolon 3 x 4 mg
(e) Ciprofloksasin 2 x 500 mg

194 - 194 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 30 tahun, pegawai swasta datang ke praktek dokter dengan keluhan utama bercak putih
seperti susu, tidak gatal, tidak nyeri, hipoanestesi tidak dijumpai, di daerah leher sejak 1 tahun ini. Berdasarkan
pemeriksaan dermatologis; pada regio colli sinistra dijumpai makula depigmentasi berbatas tegas dengan ukuran
diameter 3 cm. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi
napas 24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah diagnosis kasus tersebut ?
(a) Vitiligo vulgaris
(b) Vitiligo acrofacial
(c) Vitiligo universal
(d) Vitiligo fokal
(e) Vitiligo mukosa

195 - 195 - Jawaban :


Seorang perempuan berusia 18 tahun, datang dengan keluhan biduran disertai rasa gatal pada seluruh tubuh sekitar 5
jam yang lalu. Sebelumnya pasien memakan udang lalu tidak berapa lama timbul biduran. Hal ini beru pertama
dialami. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas
24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah terapi lini pertama yang dapat diberikan berdasarkan lama serangan ?
(a) Kortiosteroid sistemik
(b) Kortikosteroid topikal
(c) Antihistamin H1 non sedasi
(d) Antihistamin H1 sedasi
(e) Antagonis leukotrien

196 - 196 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 45 tahun pekerjaan wiraswata datang ke Puskesmas dengan keluhan bercak-bercak
bewarna coklat, tidak gatal dan tidak sakit. Keadaan ini sudah dialami sejak 5 tahun. Pada pemeriksaan dermatologis
diregio gland penis dijumpai makula hiperpigmentasi berbentuk oval dengan ukuran bervariasi antara 2 mm hingga
0,5 cm. Hasil pemeriksaan histopatologi didapati bertambahnya melanosit pada taut dermo-epidermal tanpa
proliferasi. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi
napas 24x/menit dan suhu 37⁰C
Apakah diagnosis pada kasus di atas ?
(a) Nevus pigmentosus tipe junction
(b) Nevus pigmentosus tipe intradermal
(c) Nevus pigmentosus tipe compound
(d) Freckles
(e) Lentigenes

197 - 197 - Jawaban :


Seorang laki-laki berumur 47 tahun petani datang berobat ke rumah sakit dengan keluhan bintil-bintil dan penebalan
kulit berwarna coklat kehitaman tidak gatal dan tidak sakit didaerah wajah, punggung dan dada sejak lebih dari 10
tahun yang lalu yang semakin lama semakin banyak. Pada pemeriksaan demartologis di regio facialis, thoracalis dan
vetebralis dijumpai papul- papul dan plak yang melekat pada kulit dengan ukuran bervariasi antara 1 cm hingga 4
cm. Pada perabaan terasa verocous dan berminyak. Pada pemeriksaan histopatologi dijumpai akantosis,
papilomatosis, pembentukan "Horn Cyst", hyperkeratosis. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi napas 24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah diagnosis kasus tersebut ?
(a) Lentigo solaris
(b) Keratosis seboroik
(c) Basalioma
(d) Veruka vulgaris
(e) Aktinik keratosis

198 - 198 - Jawaban


Seorang laki-laki berusia 30 tahun, pegawai swasta datang ke praktek dokter dengan keluhan utama bercak putih
seperti susu, tidak gatal, tidak nyeri, hipoanestesi tidak dijumpai, di daerah leher sejak 1 tahun ini. Berdasarkan
pemeriksaan dermatologis; pada regio colli sinistra dijumpai makula depigmentasi berbatas tegas dengan ukuran
diameter 3 cm. Dari pemeriksaan klinis ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 78x/menit, frekuensi
napas 24x/menit dan suhu 37⁰C.
Apakah pengobatan topikal lini pertama untuk kasus tersebut adalah ?
(a) PUVA topikal
(b) Kortikosteroid
(c) Kalsipotriol
(d) Mupirocin
(e) Hidroquinon

199 - 199 - Jawaban :


Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke klinik dengan keluhan muncul benjolan di wajah sebesar kelereng yang
tidak nyeri saat ditekan sejak 1 tahun terakhir. Pada pemeriksaan status dermatologis wajah tampak berjerawat, di
daerah pipi kanan didapatkan nodul kebiruan, soliter, dengan diameter kurang lebih 2 cm, kenyal pada perabaan,
dapat digerakkan dari dasar, tidak nyeri, pada salah satu sisi tampak punctum hitam.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?
(a) Kista epidermoid
(b) Kista dermoid
(c) Furunkel
(d) Karbunkel
(e) Steatosistoma

200 - 200 - Jawaban :


Seorang anak laki-laki usia 5 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan timbul bercak-bercak
kemerahan pada kedua tungkai sejak satu minggu yang lalu. Pada awalnya pasien mengalami batuk dan pilek sejak
tiga minggu yang lalu. Sekitar dua minggu yang lalu pasien juga mengeluh sendi lutut dan tumitnya sering terasa
nyeri. Tidak beberapa lama kemudian tampak bercak-bercak pada kedua tungkai pasien yang makin lama makin
banyak. Pasien juga mengeluh perutnya terasa sakit dan muntah beberapa kali. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah : 110/80 mmHg, denyut nadi : 88 kali/menit, frekuensi napas
: 20 kali/menit, suhu : 36,70C, Pada pemeriksaan abdomen dijumpai adanya hepatosplenomegali, Hasil pemeriksaan
darah Hb 12 g/dl, Ht 40% trombosit 350000/µl, leukosit 10.000/mm3.

Apakah diagnosis yang paling mungkin dari pasien ini ?


(a) Henoch-schoenlein purpura
(b) Idiopatik trombositopeni purpura
(c) Juvenile rheumatoid arthritis
(d) morbili
(e) Poliarteritis nodusa
Jumlah Soal >>> 200

Anda mungkin juga menyukai