Anda di halaman 1dari 19

NAMA : HASAN ANSYORI

NPM : 15332001P

SOAL NOMOR 1
BUATLAH ESSAY MENGGUNAKAN
KRITIK NORMATIF TIPIKAL DAN
KRITIK NORMATIF TERUKUR

1
KRITIK NORMATIF TIPIKAL

Bangunan yang dianalisis : Gedung Rektorat Universitas Bandar Lampung (UBL)

Bangunan pembanding Sejenis : Gedung Rektorat Universitas Lampung

Gedung Rektorat adalah gedung yang diperuntukkan untuk kantor seorang rektor beserta
staff/bawahannya.

Gedung rektorat UBL terdiri dari dari 8 lantai. Dengan luas bangunan sekitar 900 m2. Di lantai
1 terdiri dari ruang lobbi ,administrasi, toilet, dan ruang staff. Pada lantai 2 gedung rektorat ubl
terdiri dari ruang Rektor dan ruang staff, sedangkan dari lantai 3 hingga lantai 6 merupakan
ruang perkuliahan.

Gedung rektorat unila terdiri dari 4 lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang lobbi dan ruang
kemahasiswaan, lantai 2 terdiri ruang staff, lantai 3 terdiri dari ruang administrasi, dan lantai 4
terdiri dari ruang staff dan aula.

Elemen Struktur :

Material yang digunakan

Rektorat UBL

Fasad Bangunan : Kaca, Beton, dan besi

Struktur : Kolom dan balok beton

Plat Lantai : Keramik dan Marmer

2
Rektorat Unila

Fasad Bangunan : Kaca, Beton, dan besi

Struktur : Kolom dan balok beton

Plat Lantai : Keramik dan Marmer

Sistem Struktur

Rektorat UBL : Kolom dan balok beton

Rektorat Unila : Kolom dan balok beton

Sistem Utilitas

Rektorat UBL : sistem utilitas kurang baik dan memadai, system maintenance lift sangat
kurang memadai, sedangkan fasilitas pendukung ruangan seperti ac, listrik dan supply air
semua berjalan dengan lancar.

3
Rektorat Unila : sistem utilitas terlihat baik, dan fasilitas pendukung ruangan seperti ac, listrik
dan supply air semua berjalan dengan lancar

Bentuk Bangunan

Gedung Rektorat UBL : Bentuk bangunan memanjang Keatas (linier), perancangan interior
terlihat kurang formal.

Gedung Rektorat Unila : Bentuk bangunan terlihat masif dan linear (memanjang)
perancangannya lebih mengutamakan space untuk ruang dalam yang luas(memaksimalkan
lahan untuk bangunan).

Kesimpulan

Dari hasil analisis dengan metode tipikal didapat hasil bahwa bangunan Rektorat Unila belum
cukup memenuhi kriteria untuk menjadi bangunan rektorat berdasarkan cukup banyaknya hasil
yang sama dari parameter yang dijadikan standar.Sistem Utilitas yang kurang memadai, serta
fungsi gedung yang juga diperuntukkan sebagai tempat perkuliahan, sedangkan Gedung
Rektorat Unila sudah cukup memenuhi kriteria bangunan rektorat. Sistem utilitas yang cukup
baik, desain interior yang terlihat formal, serta peruntukkan fungsi gedung sudah menyesuaikan
dengan fungsi gedung rektorat sebagaimanamestinya.

4
KRITIK NORMATIF TERUKUR
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Museum Bank Indonesia terletak di kawasan Kota Tua Jakarta di depan Stasiun Beos Kota,
tepatnya pada Jalan Pintu Besar Utara No.3 Jakarta Barat. Museum dengan tampilan kuno
bergaya arsitektur neo klasikal peninggalan De-Javasche Bank yang dibangun pertama kali
pada tahun 1828 saat ini menjadi museum modern dengan teknologi tinggi.

Fungsi Bangunan

1. Fungsi Awal
 Sebagai rumah sakit (Binnen Hospital), dan kemudian menjadi De-Javasche.
 Setelah Indonesia merdeka resmi menjadi Bank Indonesia
2. Fungsi Saat ini
 Pada tahun 1962, Bank Indonesia Pindah dan Gedung ini alih fungsi menjadi Museum
 Sampai saat ini menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh undang undang sebagai
museum dengan teknologi tinggi.

5
PENGAMATAN

Akses

Museum Bank Indonesia berada di Jalan Pintu Besar Utara No.3 Jakarta Barat. Entrance pada
site Museum Bank Indonesia memiliki 3 ( tiga ) akses atau 3 ( tiga) pintu gerbang, ada 2
pembagian akses yaitu :
1. Akses Kendaraan Masuk
2. Akses Kendaraan Keluar
3. Akses Pejalan Kaki

Untuk pencapaian kedalam site bangunan, kendaraan akan melalui pintu selatan. Merupakan
pintu utama untuk jalur kendaraan. Untuk akses keluar dari site, kendaraan harus melalui pintu
utara. Pintu utara ini merupakan pintu satu – satunya keluar kendaraan. Sedangkan untuk akses
pejalan kaki, pintu masuk site berada persih di tengah muka site yaitu berada si sisi timur.
Langsung menuju pintu utama bangunan.

Pintu masuk kendaraan pada site Museum Bank Indonesia

6
pintu masuk pejalan kaki

Area Parkir

Memasuki wilayah Musium Bank Indonesia menuju area parkir yang dibagi menjadua tempat
yaitu didepan bangunan dan dibelakang bangunan. Area parkir didalam bangunan merupakan
area parkir untuk pejabat, pegawai dan pengelola. Sedangkan untuk pengunjung area parkir
berada di depan bangunan.

Lahan parkir yang tersedia pada lahan Museum Bank Indonesia, Pada zonasi terlihat jelas pola
parkir yang terdapat di dalam site bangunan.

7
Ruang Terbuka Hijau
Area tata hijau terletak di depan Bangunan dan di area parkir, namun sayangnya area
penghijauan terasa sangat minin. Dikarenakan pepohonan-pepohonan yang baru ditanam dan
belum Nampak sempurna.

Tata Pencahayaan
Museum bank Indonesia terletak dikawasan kota tua yang dijaga kelestariannya oleh
pemerintah kota Jakarta. Museum ini dilengkapi saat ini sudah dilengkapi dengan sistem
pencahayaan dengan teknologi modern. Pencahayaan pada site di museum bank Indonesia
terdiri dari lampu – lampu eletrikel seperti lampu taman dan sebagainya.

Lampu taman sebagai sumber pencahayaan pada malam hari pada


site Museum Bank Indonesia

8
Struktur

Pola struktur pada Museum Bank Indonesia sebagai bangunan bergaya arsitektur neoklasik
Eropa menggunakan pola struktur grid. Sebagai bangunan bergaya klasik pola struktur grid
lebih mendominasi terlihat dari bentangan kolom tiang penyangga yang tersusun dan
mengelilingi bangunan.

Sistem struktur

Sistem struktur Museum Bank Indonesia menggunakan struktur rangka pada kolom dan
bearing wall pada dinding yang digunakan sebagai struktur utama. Pada lantai satu pola
struktur mengunakan (rigid frame) dimana kolom yang menjadi penopang kekuatan dari
bangunan.

Kolom pada ruang Lobby di dalam museum Bank Indonesia.

9
Tampilan Bangunan

Terlihat dari luas gedung ini berdiri kokoh terawat dan cantik.area parkir tersedia cukup luas.
Warna putih membuat gedung ini semakin elegan. Seperti gedung peninggalan belanda
lainnya,di atas pintu masuk musium bank indonesia juga menggunakan kaca patri mozai indah.
Dengan total 1509 panel kaca patri kondisi musium dapat dikatakan menakjubkan.

Musium Bank Indonesia tampak depan

Matrial Bangunan:

 Lantai:granit,keramik,parkit
 Dinding bata
 Dinding dalam:kaca,gypsum,parkit
 Dinding:kayu dilapisi kain

Standar Perancangan pada museum


Faktor Sarana

Penggantian koleksi pameran secara teratur sangat penting sebagai salah satu daya tarik
pengunjung. Dalam hal ini perlu diciptakan sistem tata pameran yang memungkinkan
mudahnya perubahan-perubahan koleksi tersebut. Tetapi apabila karena sesuatu hal sukar
dilakukan, mungkin karena vitrine yang tersedia dipameran tetap sulit dirobah, maka untuk
daya tarik pengunjung perlu lebih digiatkan pameran-pameran temporer.

10
Perencanaan dan Metode Pameran

Tema harus ditentukan lebih dahulu kemudian memilih benda benda koleksi yang akan
dipamerkan sesuai dengan tema yang dipilih dan membuat desain sarana (ruangan, vitrine,
panel, dsb) disesuaikan dengan benda-benda yang akan dipamerkan dan ruang dimana
pameran itu diletakkan. Disertai desainsirkulasi pengunjung dan tata letak benda termasuk tata
warna dan pencahayaannya. Jenis bahan yang akan digunakan sudah harus direncanakan pula.

Metode pendekatan estetis, yaitu cara penyajian benda-benda koleksi

dengan mengutamakan segi keindahan dari benda-benda yang dipamerkan. Ini berlaku bagi
benda-benda kebudayaan materia atau benda-benda kesenian.

Metode pendekatan romantika, yaitu cara penyajian benda-benda koleksi tersebut disusun
sehingga dapat mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan dengan benda-benda yang
dipamerkan.

Metode pendekatan intelektual, yaitu cara penyajian benda-benda koleksi tersebut disusun
sehingga dapat mengungkapkan dan memberikan informasi ilmu pengetahuan yang
bersangkutan dengan benda-benda yang dipamerkan.

KESIMPULAN

Dengan bergaya arsitektur neoklasik Eropa, museum ini terlihat sangat kokoh dengan adanya
tiang kolom penyangga yang tinggi dan lebar dengan bentang yang relatif saling berdekatan.
Adanya fasilitas sarana dan prasarana yang modern dengan tidak meninggalkan nilai-nilai
sejarah, museum ini sangat memberikan kesan elegan bagi pengunjung dan dengan adanya
visualisasi yang tertata membuat rasa nyaman selama berada di ruang pameran.

11
SOAL NOMOR 2
BUATLAH OPINI TENTANG
ARSITEKTUR MODERN
MENGGUNAKAN KRITIK EVOKATIF

12
OPINI MENGENAI ARSITEKTUR MODERN DENGAN METODE KRITIK
EVOKATIF

Menurut saya dalam pandangan arsitektur modern terjadi perubahan dalam pola dan konsep
keindahan arsitektur, di mana keindahan timbul semata-mata oleh adanya fungsi dari elemen-
elemen bangunan. Bangunan terbentuk oleh bagian-bagiannya apakah dinding, jendela, pintu,
atap, dll tersusun dalam komposisi dari unsure-unsur yang semuanya mempunyai fungsi.
Teori, bentuk dan konsep lama tentang keindahan seni termasuk arsitektur telah lalu
ditinggalkan. Hubungan dengan masa lampau berusaha diputus oleh para arsitek modern
menjadi bentuk baru yang “murni” tanpa dekor selain bagian bangunan yang masing-masing
berfungsi, disebut aliran arsitektur murni atau Purism.

13
SOAL NOMOR 3
BUATLAH DOKTRIN TENTANG
ARSITEKTUR BERIKUT
PENJELASANNYA TERHADAP DUNIA
ARSITEKTUR

14
“QUALITY FOLLOW PRICE”
“ADA HARGA ADA KUALITAS”

Doktrin ini menggambarkan tentang Kondisi Arsitek sekarang, dimana kebanyakan arsitek
hanya mementingkan “upah” dalam mendesain suatu bangunan, dimana “upah” yang
menentukan kualitas karyanya,

15
SOAL NOMOR 4
BUATLAH OPINI ANDA TENTANG
ARSITEKTUR PADA BANGUNAN DI
KOTA BANDAR LAMPUNG

16
“Menurut Saya bangunan bangunan di Bandar lampung di dominasi oleh style Arsitektur
modern, ditandai dengan banyaknya pembangunan bangunan –bangunan tinggi, banyaknya
rumah rumah memiliki style minimalis hal ini berbanding terbalik dengan Eksistensi
arsitektur tradisional yang sudah mulai pudar dalam perkembangan arsitekur di Bandar
Lampung”

17
SOAL NOMOR 5
BERIKAN CONTOH KARYA SENI
YANG MERUPAKAN WUJUD DARI
KRITIK IMPRESIONISTIK

18
Gambar diatas merupakan sebuah calligram yang dibuat oleh “linzie hunter”

Pada calligram ini ia menggambarkan cara untuk menjaga keasrian bumi ini, mulai dari
menggunakan bahan yang sustainable (berkelanjutan), dapat di daur ulang, menggunakan
teknologi surya, serta berdampak kecil terhadap alam

19

Anda mungkin juga menyukai