Disusun oleh :
Nama : ASTIN ROLYAN
N.I.M : 2010-102-124
Jurusan : Manajemen
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan ekonomi, pesaing dan harga serta loyalitas pelanggan sangat
perusahaan-perusahaan yang sudah ada dan harga produk yang mereka tawarkan
juga relatif lebih murah serta kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan
baru tersebut juga terbilang cukup baik. Hal ini berdampak kepada konsumen
yang beralih lebih memilih produk baru dengan harga lebih murah dan berkualitas
cukup baik yang ditawarkan oleh para perusahaan baru ini, sehingga berdampak
pada menurunnya loyalitas pelanggan terhadap produk lama yang ditawarkan oleh
dari faktor-faktor pesaing dan harga serta apa sajakah yang mengakibatkan
ada tersebut. Sehingga hal ini dapat berdampak baik bagi para perusahaan yang
1
ada tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul:
Land ?
2
1.4 Manfaat Penelitian
lebih baik khususnya dalam segi harga dan kualitas suatu produk.
c. Bagi Penulis
d. Bagi pembaca
3
Tabel 1.1
DAFTAR NAMA TOKO PELANGGAN CV. AMOR LAND
No Nama toko Alamat
1 Jaya Furniture & Electronic Ds. Renget Kec. Kresek - Tangerang
2 Berkah Jaya Furniture Ds. Pasilian Kec. Kronjo - Tangerang
3 Berkat Jaya Furniture Ds. Kronjo Kec. Kronjo - Tangerang
4 Ceria Mebel Ds. Tirtayasa Kec. Tirtayasa - Serang
Perum Dasana Indah Bonang Kec.
5 Dion Furniture
Legok - Tangerang
Jl. Raya Jasinga - Kec. Tenjo -
6 Mulia Furniture
Tangerang
Ds. Pontang Legon Kec. Tirtayasa -
7 Alex Mebel
Serang
8 Abadi Golden Mebel Jl. Raya Kp. Melayu - Tangerang
Jl. Raya Pandeglang Kec. Pandeglang
9 Toko Murah Pandeglang
- Banten
10 Acun Mebel Ds. Renget Kec. Kresek - Tangerang
11 Ita Setia Mebel Jl. Raya Pakuhaji Sepatan - Tangerang
12 Naga Mas Furniture Jl. Raya Kp. Melayu - Tangerang
Ds. Pagedangan Kec. Kronjo -
13 Oshin Furniture
Tangerang
Jl. Raya Korelet Ranca Kalapa
14 H. Udin Mebel
Panongan - Tangerang
15 Tanara Jaya Furniture Ds. Tirtayasa Kec. Tirtayasa - Serang
Tabel 1.2
DATA PENJUALAN CV. AMOR LAND
TAHUN 2017
Bulan Total Penjualan Perubahan Prosentase
Desember Rp 61.605.000
Januari Rp 49.350.000 - Rp12.255.000 -19,89%
Februari Rp 136.280.000 Rp 86.930.000 176,15%
Maret Rp 88.230.000 - Rp 48.050.000 -35,26%
April Rp 90.750.000 Rp 2.520.000 2,86%
4
Dari data penjualan diatas dapat diketahui bahwa tingkat penjualan CV.
Amor Land pada periode Desember 2016 sampai dengan Mei 2017 memiliki rata-
rata tingkat penjualan yang tidak stabil atau mengalami fluktuasi tiap bulannya.
pada bulan Januari. Pada bulan Januari sampai Februari mengalami peningkatan
penjualan yang cukup tinggi dari -19,89% menjadi 176,15%. Tetapi saat memasuki
bulan Maret mengalami penurunan sebesar 35,26% dari bulan sebelumnya. Pada
bulan selanjutnya tingkat penjualan mengalami kenaikan sebesar 2,86% dari bulan
sebelumnya. Kondisi yang terjadi pada CV. Amor Land disebabkan karena disaat
memasuki awal bulan saat pergantian tahun bahan baku susah di dapat. Penurunan
penjualan ini dapat dijelaskan dengan tingkat penjualan per unit CV. Amor Land
Tabel 1.3
Data Pemjualan per Unit Cv. Amor Land
Tahun 2017
Bulan Total Penjualan ( Unit ) Perubahan Prosentase
Desember 117
Januari 100 -17 -14,53%
Februari 147 47 47,00%
Maret 172 25 -17,01%
April 174 2 1,16%
5
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa jumlah penjualan per unit CV.
Amor Land periode Desember 2016 – April 2017 mengalami fluktuasi tiap
penjualan per unit dengan 117 unit yang laku di jual. Tetapi pada bulan Januari
2017 mengalami penurunan jumlah penjualan per unit menjadi 100 unit yang
terjual disebabkan pada bulan Januari cuaca hujan dan membuat bahan baku
sebesar 147 unit karena bahan baku sudah ada dan sudah di siapkan stok untuk
bulan berikutnya. Pada bulan Maret mengalami penaikan penjualan menjadi 172
per unit. Pada bulan April juga mengalami penaikan penjualan walaupun sedikit
menjadi 174 per unit, dengan selisih 1,16% dari bulan sebelumnya.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Harga
a. Pengertian harga
sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
nilai (biasa dinyatakan dengan uang) yang harus dikorbankan untuk dapat
7
akan dipengaruhi oleh harapan ini. Jika harga terlalu tinggi, organisasi dianggap
tidak peduli akan pelanggan, atau dianggap melakukan penipuan. Sebaliknya, jika
Harga juga merupakan salah satu yang fleksibel, dapat di ubah dengan
cepat, tidak seperti produk, dan komitmen saluran. Persaingan harga merupakan
menangani masalah harga dengan baik. Kesalahan yang paling umum adalah
harga terlalu cost-oriented dan harga tidak cukup sering direvisi untuk
menyesuaikan perubahan pasar. Harga tidak dengan jelas dibedakan bagi item
b. Konsep Harga
jalur distribusi atau ke area geografi baru, dan memasuki penawaran kontrak kerja
kualitasnya dan harga, apakah akan memposisikan harga rendah, sedang atau
tinggi, dan memposisikan pada kualitas rendah, sedang dan tinggi. Dari dua
8
4) Kualitas sedang – harga tinggi ( overcharging strategy )
harga. Perusahaan dapat mengejar satu diantara lima tujuannya melalui penentuan
keuntungan saat ini (segera). Mereka mengestimasi permintaan dan biaya yang di
keutungan maksimum dengan segera, cash flow, atau rate of return on investment.
permintaan dan fungsi biaya, yang dalam kenyataan hal ini sulit untuk diestimasi.
kinerja jangka panjang dengan mengabaikan efek dari variabel marketing mix,
9
Beberapa perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasar. Dengan volume
penjualan yang makin tinggi akan menurunkan biaya per unit dan mempertinggi
tinggi untuk mengambil lapis atas pasar (skim). Penetapan market skimming perlu
dengan permintaan yang tinggi dan harga awal yang tinggi tidak menarik pesaing
unggul. Dengan penetapan harga ini satu perusahaan bertujuan untuk menjadi
Organisasi nonpropit dan publik menetapkan tujuan harga yang lain. Suatu
recovery ). Hal ini didasarkan pada pembayaran pribadi dan bantuan publik untuk
menutup sisa biayanya. Rumah sakit menetukan harga dengan metode full cost
recovery. Apapun tujuan khususnya, bisnis yang mengunakan harga sebagai satu
alat strategis akan lebih menguntukan daripada bisnis yang membiarkan biaya
secara global, prilaku konsumen, siklus kehidupan produk dll, sehingga strategi
penetapan harga ini dapat terarah, efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan
10
d. Faktor yang Mempengaruhi Harga
1. Permintaan
berbeda. Oleh karena itu, mempunyai dampak yang berbeda pada tujuan
tinggi sebagai arti bahwa produk lebih baik. Namun, apabila harga ditetapkan
terlalu tinggi, tingkat permintaan akan turun jika tidak disertai dengan
kenaikan kualitas. Ada beberapa hal penting pada faktor permintaan yang
a) Sensitivitas harga
suatu harga alternatif tertentu. Hal ini menunjukan reaksi dari banyak
1) Efek dari nilai yang unik. Pembeli tidak begitu sensitif jika produk
11
2) Efek kesadaran akan subsitusi. Pembeli tidak begitu sensitif jika
barang subsitusinya.
5) Efek dari manfaat akhirnya. Pembeli tidak begitu sensitif harga jika
6) Efek dari biaya bersama. Pembeli kurang sensitif jika bagian dari
tinggi.
menyimpan produk.
12
Berbagai kekuatan, seperti deregulasi, teknologi (internet) telah
menjual produk yang sama dengan harga yang bersaing atau harga yang
Membangun model yang tepat dan data yang sesuai dengan tekhnik
harga untuk beberapa produk yang dijual dengan satu diskon dan
penjualan terpengaruh.
13
3) Meminta kepada pembeli untuk menyatakan beberapa banyak unit
harga, yaitu produk, promosi, dan efek erubahan harga itu sendiri
Para pemasar perlu tahu sejauh mana resonsif atau elastisnya permintaan. Jika
Suatu permintaan kurang elastis jika sedikit atau tidak ada subsitusi atau
pesaing, pembeli tidak siap dengan perubahan harga, pembeli lamban dalam
mengubah kebiasaan membeli dan mencari harga yang lebih rendah, dan
pembeli berfikir bahwa harga yang lebih tinggi akan disesuaikan dengan
rendah akan menghasilkan pendapatan total yang lebih besar. Hal ini daat
proporsional.
14
2. Estimasi Biaya
bagi kegitan usaha dan resiko. Ada beberapa hal yang perlu dierhatikan dalam
b) Akumulasi produksi
d) Target costing
harga berdekatan dengan harga pesaing dan akan kehilangan penjualan. Jika
15
e. Pemilihan Metode Penentuan Harga
function, Competitor’s price, perusahaan siap untuk menetapkan harga. Ada tiga
menetukan batas bawah harga, harga pesaing, dan harga barang subsitusi.
Penilaian pelanggan terhadap fitur produk yang unik dapat menetukan harga batas
Metode penentuan harga yang paling dasar adalah dengan menambahkan satu
standar mark-up pada biaya produk. Mark-up biasanya lebih tinggi pada item
musim, item spesial, item dengan gerakan lambat, item dengan biaya tinggi
inelastis. Metode harga ini masih populer dengan beberapa alasan, yaitu
dengan harga cenderung hampir sama dan banyak orang merasa bahwa cost-
16
Metode ini cenderung mengabaikan pertimbangan elastisitas permintaan dan
harga pesaing.
3. Perceived-value princing
dirasakan pelanggan. Mereka melihat persepsi nilai dari para pembeli, dan
bukan pada biaya dari penjual sebagai kunci menentukan harga. Mereka
menggunakan elemen marketing mix lain, seperti advertising dan sales force
menentukan persesi nilai dari pasar untuk memandu penentuan harga yang
efektif.
4. Value-pricing
5. Going-rate princing
menetapkan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dengan pesaing.
pesaing. Pada perusahaan yang lebih kecil, harga mengikuti pemimpin pasar.
17
Penetapan harga seperti ini sangat populer dan menjadi solusi ketika biaya
6. Sealed-bid pricing
2016)
yaitu :
1. Harga psikologis.
harga referensi yang dibentuk oleh harga saat ini, dan pembelian yang lalu,
Yaitu harga untuk produk baru dapat ditetapkan dengan harga penetrasi atau
ditetapkan dengan harga rendah. Penentuan harga seperti ini dilakukan jika
18
dalam waktu awal produsen ingin mendapatkan pasar yang luas. Strategi
harga ini berhasil jika pasarnya sensitif harga (permintaan elastis). Pada
kalinya produk diluncurkan. Strategi harga seperti ini akan memberi kesan
produk berkualitas.
tinggi).
bahwa petugas penjualan memberi harga yang layak bagi pelanggan dan
19
g. Peranan harga
umum) dan secara mikro (bagi konsumen dan perusahaan ). (Tjiptono, 2013)
Tingkat upah yang tinggi menraik tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi
menjadi daya tarik bagi investasi modal, dan seterusnya. Sebagai alokator
sumber daya, harga menentukan apa yang di produksi (penawaran) dan siapa
2. Bagi konsumen, dalam penjualan ritel ada segmen pembeli yang sangat
lain seperti (citra, merk, lokasi toko, layanan, nilai (value), fitur produk dan
dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus harga yang mahal dianggap
20
pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah determinasi
utama bagi permintaan pasar atas produk yang bersangkutan. Harga produk
h. Indikator harga
1. Harga yang kompetitif yaitu harga yang ditawarkan lebih kompetitif dari
pesaing.
2. Kesesuaian harga dengan harga pasar yaitu kesesuaian harga dengan harga
pasar.
3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu harga yang ditawarkan sesuai
4. Angsuran yaitu pembayaran yang bisa diangsur sampai jangka waktu tertentu.
Harga suatu barang atau jasa menjadi penentu bagi permintan pasar, harga
1. Kapasitas Harga
Harga sering dijadikan indikator kualitas bagi konsumen. Misalnya bila ada
harga suatu jasa satu dengan yang lain yang sejenis terkadang memiliki
21
perbedaan, hal ini hal ini berdasarkan faktor-faktor penyebabnya, harga yang
diharapkan konsumen untuk sebuah jasa adalah nilai dengn hasil jasa yang
ditawarkan.
2. Syarat Pembayaran
jasa yang akan dibeli, biasanya dalam bentuk kredit dan tunai, tergantung dari
kebijaksanan organisasi
i. Penyesuaian Harga
di lokasi dan negara yang berbeda. Price discount and allowances dapat
musim. Diskon yang diberikan bisa dalam bentuk diskon tunai, yaitu diberikan
kepada pembeli yang membayar lebih cepat, diskon kuantitas yaitu diberikan
kepada pembeli yang membeli dalam volume yang besar, diskon fungsional atau
diskon musiman yang diberikan kepada pembeli yang membeli diluar musim dan
22
allowances, yaitu ekstra pembayaran untuk memperoleh partisiasi dalam program
beberapa teknik penetapan harga untuk mendorong pembeli awal, yaitu melalui :
1. Loss-leader princing
Supermarket dan department store selalu menurunkan harga pada merek yang
2. Special-event
3. Cash rebate
4. Low-interest financing
7. Psychological discounting
penghematan.
23
Strategi harga promosi selalu menjadi pendorong permainan,jika
produk atau jasa dengan dua atau lebih harga yang tidak menggambarkan satu
1. Customer-segment pricing
2. Product-form pricing
3. Image pricing
Perusahaan menetukan harga untuk produk yang sama dengan dua tingkat
4. Location pricing
Produk yang sama ditentukan dengan harga berbeda karena perbedaan lokasi
5. Time pricing
bentuk khusus time princing adalah yield princing yang sering digunakan
oleh hotel dan airline untuk menjamin hunian yang tinggi dengan cara
24
menawarkan harga rendah pada off-pean-time dan harga tinggi pada waktu
perbedaan permintaan.
harga tinggi.
pricing.
Logika penentuan harga harus dimodifikasi ketika produk menjadi bagian dari
suatu product mix. Penentuan harga sulit karena berbagai produk mempunyai
hubungan diantara permintaan dan biaya, dan menjadi subjek dari tingkat
berikut :
1. Product-line pricing
25
2. Optional-feature princing
Penentuan harga pilihan ini adalah satu masalah yang melekat karena
3. Captive-product princing
produsen kamera dan pisau cukur selalu menetukan harganya rendah dan
menentukan mark-up tinggi pada silet dan film, jika perusahaan menentukan
harga produk tambahan terlalu tinggi maka pada produk tambahan hal ini
adalah membahayakan.
4. Two-part princing
Perusahaan jasa selalu menggunakan penentuan harga dua bagian yang terdiri
5. By-product princing
6. Product-bundling
Penjual selalu mengingat produknya dengan fiturnya pada satu set harga
26
j. Mengawali dan Menanggapi Perubahan Harga
menurunkan harga. Kenaikan dan penurunan harga akan selalu terjadi selama
perjalanan pemasaran produk dari suatu perusahaan. Perubahan yang selalu terjadi
dipacu oleh berbagai situasi dan kondisi, misalnya penurunan atau kenaikan harga
bahan baku dan material dari pemasok atau kenaikan dan penurunan biaya
tertentu.
rendah.
b) Jebakan pangsa pasar yang mudah pecah, pelanggan yang sama akan
27
c) Shallow-pocket trap, para pesaing dengan harga yang lebih tinggi akan
Perusahaan harus menurunkan harganya pada satu periode resesi ekonomi karena
menurunkan profit margin dan ini membuat perusahaan secara teratur perlu
atau dikirim.
b) Escalator clauses
28
sebelum pengiriman. Escalator clauses ditemukan di banyak kontrak
c) Unbundling
menentukan harga terpisah satu atau lebih elemen yang menjadi bagian
penawaran sebelumnya.
d) Reduction of discount
bereaksi.
a) Reaksi pelanggan
produk digantikan dengan model yang baru, produk gagal dan tidak
29
yang biasanya menurunkan penjualan akan membawa dampak positif
b) Reaksi pesaing
banyak informasi.
dilakukan oleh merek privat dari suatu toko. Pemimpin merek merespon
a) Mempertahankan harga
percaya bahwa :
30
b) Mempertahankan harga dan menambah nilai
c) Menurunkan harga
dilakukan karena :
7) Menambah item baru dengan harga rendah pada lini atau merek
merespon.
31
2.1.2 Kualitas Produk
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
ditawarkan juga bisa berupa orang (misalnya, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo,
32
1. Pendekatan TQM (Total Quality Management)
tokoh yang dikenal sebagai tokoh TQM adalah Edwards Deming, Deming
kualitas.
relasi jangka panjang dengan satu pemasok dalam setiap item yang
33
f) Lakukan berbagai pelatihan yang terkait dengan perbaikan cara kerja di
perusahaan.
perusahaan.
h) Hilangakan sekat atau sesuatu yang dapat membatasi antar bagian atau
departemen.
produksi.
j) Kurangi slogan atau target produksi yang tidak relevan atau yang
pada kualitas.
k) Kurangi standar pekerjaan terutama jika terkait dengan apa yang terjadi
management)
34
2. Pendekatan Malcolm Balridge Award (MBA)
mendapatkan MBA ini. Adapun kriteria yang dinilai dalam MBA ini
kualitas.
menggunakan TQM.
35
c. Beberapa Metode Pengawasan dan Pengendalian Kualitas
unit produksi, oleh karena itu sampel ini dinamakan sebagai sempel yang diterima
tidak. Dalam bagian ini, manajer menentukan batas atas dan batas bawah
batas atas misalnya 205 gram dan batas bawah 195 gram untuk memastikan
36
berat
c batas atas
●
205g
a
● f Standar kualitas yang
d ● g
● ● ● ● diterima
195g b ●
e
batas bawah
a
proses pengerjaan berdasarkan waktu
2. Analisis Pareto
abad 19, yang memiliki konsep dasar adalah bahwa dengan mempergunakan
berupa tergores (54 dari 75 kerusakan atau 72 persen dari kerusakan), salah
ukuran (12 dari 75 kerusakan atau 16 persen dari kerusakan), salah warna (4
37
yang dapat berupa salah ukur, salah warna, salah bentuk, dan lain-lain tidak
tanaman hias, kursi, dan meja yang nyaman, dan sebagainya). Ketiga
manajemen operasi.
Dengan pengawasan kualitas kita dapat melihat suatu perusahaan yang lebih
38
Gambar 2.2 Sebab-Akibat (fishbone Chart) untuk sebuah bisnis restoran
kualitas, dan bahkan saat ini termasuk juga fleksibilitas. iantara metode-metode
tersebut adalah :
1. Metode Just-In-Time
39
metode just-in-time adalah sebuah konsep pengelolaan produksi yang
a) Overproduction
b) Waiting
c) Transportation
lain, atau dari satu bagian ke bagian yang lain, berjalan dengan tidak
40
efisien. Cara penanggulangannya dengan memperbaiki kembali
d) Processing
diperlukan tersebut.
e) Motion
Fenomena pergerakan dari para pegawai yang tidak perlu dan tidak
f) Stock
41
g) Defective Products.
dapat dikurangi.
e. Pengukuran kualitas
berbagai cara seperti : menemui konsumen, survei, sistem pengaduan dan panel
1. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya kerusakan perjam dari tenaga kerja
langsung.
4. Biaya kualitas diukur berdasarkan satuan unit seperti kilogram, meter dan
lain sebagainya.
42
Pengukuran biaya kualitas berdasarkan keempat cara tersebut. dapat dianalisis
dengan menggunakan analisis trend dan analisis pareto agar ditemukan konsep
Pengertian yang lebih rinci tentang kualitas diberikan oleh Tjiptono, setelah
43
yang digunakan untuk menganalisa karakteristik kualitas barang, yaitu sebagai
berikut :
pengembangannya.
tertentu.
dalam perbaikan
44
8. Kualitas yang dipersepsikan bersifat subjektif dengan perasaan konsumen
tercapai sebuah kegiatan produksi yang efektif dan efisien. Karena produk
kualitas akan membuat suatu produk dikenal, dan hal ini akan membuat
45
produk atau organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa
yang juga dikenal dan dipercaya masyarakat luas. Dapat disimpulkan bahwa
b) Keistimewaan
c) Estetika
d) Kemampuan pelayanan
Sebuah produk tidak perlu secara mutlak kualitasnya baik, yang terpenting
2. Ekonomis
3. Awet
Pemakai mengharapkan agar produk tersebut dari bahan yang awet dan
4. Aman
kehidupan.
46
5. Mudah digunakan
6. Mudah dibuat
7. Mudah dibuang
Pada masyarakat sekarang yang padat populasinya, produk yang sudah habis
Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Berikut ini
pernyataan ahli pemasaran Don Peppers dan Martha Rogers. Satu-satunya nilai
yang dapat diciptakan perusahaan adalah nilai yang berasal dari pelanggan. itu
semua adalah nilai yang anda miliki sekarang dan nilai yang anda miliki dimasa
menjadwalkan rapat, membuat jalur serat optik, atau melibatkan diri dalam
47
Manajer yang menyakini bahwa pelanggan adalah satu-satunya”pusat laba”
tengah, dan orang-orang di garis depan serta pelanggan pada bagian bawah
48
Gambar 2.2 Diagram Organisasi Modern yang berorientasi pada pelanggan
49
2. Periklanan perusahaan dapat melestarikan minat konsumen lama atau yang
pada surat kabar atau media elektronik dapat meningkatkan minat dan
menggunakan atau manfaat suatu produk dan jasa, seperti produk makanan,
menigkatkan volume bisnis dengan mereka. Ada dua cara untuk menjaga
1. Memasang barier dalam bentuk biaya beralih merek yang tinggi, misalnya :
dalam bentu hilangnya discount yang hanya dapat diperoleh oleh pelanggan
yang loyal.
50
b. Mengembangkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan
produknya.
kesulitan.
harapannya.
untuk mempertahankan pelanggan yang lama, oleh karena itu perlu dijaga agar
penting upaya mengurangi pelanggan yang lari. Ada lima upaya yang dapat
51
1. Perusahaan perlu menetukan terlebih dahulu tinglkat pelarian pelanggan
pelanggan.
lebih baik terhadap keluhan pelanggan kemudian mencari jalan keluar untuk
Ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, loyalitas konsumen
merupakan harga mati bagi setiap bisnis. Banyak perusahasan yang sanggup
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua
pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
Berikut ini menjelaskan empat jenis kegiatan pemasran penting yang digunakan
52
1. Berinteraksi dengan pelanggan
kuat, yaitu :
sasaran.
perorangan.
53
a) Program frekuensi
sering membeli dan jalam jumlah yang besar. Program ini dapat
Terbuka bagi semua orang yang membeli produk atau jasa, atau hanya
3. Mempersonalisasikan pemasaran
kepemasok lain jika peralihan itu melibatkan biaya modal tinggi, biaya riset
54
2.2 Penelitian yang Terdahulu
sampling, dan jumlah sampel yang diperoleh adalah 100 responden. Teknik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Kakasih, Sandhi CH dkk (2014) dengan judul
55
penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan dan parsial produk,
dapat meningkat.
dan Kewajaran Harga terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan pada LnC
56
2.3 Kerangka Kerja Teoritis
Penetapan Harga
Loyalitas
Pelanggan
Kualitas Produk
2.4 Hipotesis
pelanggan
pelanggan
H3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara penetapan harga dan kualitas produk
57
BAB III
METODE PENELITIAN
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaannya. Cara ilmiah
manusia. Empiris berarti cara yang akan dilakukan dapat diraba oleh
indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-
logis. Data merupakan hasil yang diperoleh dari penelitian data empiris
58
dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan
yang mungkin timbul selama proses penelitian. Hal ini sangat penting
dilakukan.
a. Jenis-jenis penelitian
(2012:109-111).
59
1. Desain Asosiatif atau Kausal
2. Desain Deskriptif
kejadian yang terjadi saat ini. Desain ini relatif sedikit memerlukan
teorisasi dan hipotesis serta dapat bekerja pada satu variabel atau lebih.
3. Desain Konklusif
memecahkan masalah.
wawancara.
60
mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara pada responden, dan
segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulannya.
atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya.
simbol (X). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Harga (X₁), dan
Kualitas (X₂).
61
b) Variabel terikat (Dependent Variable), adalah variabel yang
a) Harga (X₁)
pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran
nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam
satuan moneter.
62
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan
b) Kualitas (X₂)
terutama jika dilihat dari sisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang
diberikan oleh berbagai ahli serta dari sudut pandang produsen sebagai
dan akan merasakan kualitas secara berbeda pula sesuai dengan standar
memberikan definisi dari kualitas juga akan berbeda satu sama lain
itu definisi kualitas dapat diartikan dari dua perspektif, yaitu dari sisi
konsumen dan sisi produsen. Namun pada dasarnya konsep dari kualitas
63
c) Loyalitas Pelanggan (Y)
3.3.1 Populasi
(Sugiyono,2012:80).
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut(Sugiyono,2012:81).
64
Harga dan Kualitas sebagai variabel bebas dan Loyalitas Pelanggan
𝑵
n= 𝟏+𝑵𝒆²
N= ukuran populasi
yang sama pada semua anggota populasi yang ditetapkan anggota sampel.
1) Metode langsung
kepada objek atau mengisi kuesioner yang penulis ajukan. Penelitian ini
menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dengan
65
survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data
adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan
Secara singkat data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
pihak lain yang tidak langsung diambil oleh peneliti dari objeknya.
1) Observasi
Jakarta.
2) Wawancara
66
menggunakan wawancara tidak terstruktur artinya wawancara yang
datanya.
3) Angket
Angket yang akan digunakan pada penelitian ialah angket tertutup, karena
sosial.
67
Tabel 3.1
Skala Likert
Tidak Setuju 2
Kurang Setuju 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Untuk uji hipotesis dilakukan dengan metode asosiatif atau kausal yaitu
68
3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
sah atau tidak nya butir instrumen. Jika pada tingkat signifikan 5% nilai r
hit > r tab, maka dapat disimpulkan bahwa butir tersebut valid. Tetapi jika
nilai r hit < r tab, maka dapat disimpulkan bahwa butir tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Jika nilai alpha > 0,06 maka data tersebut reliable. Adapun rumusnya
sebagai berikut:
𝑘 ∑𝜎𝑏 2
𝑟 = [𝑘−1] [1 − ]
𝜎𝑡 2
69
Keterangan :
1 = bilangan konstanta
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada
dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai
a. Uji Normalitas
data berdistribusi normal atau tidak , karena data yang berdistribusi normal
parametrik test.
70
titi-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik
b. Uji Multikolinieritas
toleransinya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang > 0,5 maka
multikolinieritas.
c. Uji Heterokedastisitas
71
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh antar satu
sebagai berikut
𝑛∑𝑥₁.𝑦−(∑𝑥₁)(∑𝑦)
rx₁y =
ξ𝑛.∑𝑥₁2 −(∑𝑥₁)2 . ξ𝑛.∑𝑦 2 −(∑𝑦)²
𝑛∑𝑥₂.𝑦−(∑𝑥₂)(∑𝑦)
rx₂y =
ξ𝑛.∑𝑥₂2 −(∑𝑥₂)2 . ξ𝑛.∑𝑦 2 −(∑𝑦)²
keterangan :
Y = variabel terikat
𝑏₁∑𝑥₁у + 𝑏₂∑𝑥₂у
𝑟𝑥₁𝑥₂𝑦 = √
∑у²
Keterangan:
72
b₁b₂ = bilangan kostanta
Tabel 3.2
2 0,20-0,399 Lemah
3 0,40-0,599 Cukup
4 0,60-0,799 Kuat
( Sumber:Sugiyono,2014:242)
73
Koefisien determinasi (R²) adalah proporsi dari variasi perubahan
Kd = r² x 100%
Keterangan:
Kd = koefisien determinasi
r² = koefisien korelasi
74
Analisis ini merupakan suatu alat statistik yang digunakan untuk
variabel predictor. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk
keduanya (sulistyo,2011:146).
Υ´= ɑ + bX
(∑ү)(∑𝑋 2 )−(∑𝑋)(∑𝑋𝑌)
ɑ=
𝑛(∑𝑋 2 )−(∑𝑋)²
𝑛(∑𝑋𝑌)−(∑𝑋)(∑𝑌)
b= 𝑛(∑𝑋 2 )−(∑𝑋)²
keterangan :
X = subyek variabel bebas. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka
terjadi penurunan.
antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Metode ini disebut
75
juga ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik dan buruknya suatu
Y = a + b₁X₁ + b₂X₂
Keterangan :
Y = variabel terikat
∑Y (∑X₁) (∑X₂)
ɑ= − 𝑏₁ − 𝑏₂
𝑛 𝑛 𝑛
∑Υ = ɑ + b₁∑X₁ + b₂∑X₂
76
Menurut Sulistyo (2012:18) hipotesis atau disebut juga dengan
populasi.
kepercayaan).
a) Uji t (Parsial)
𝑟 ξ𝑛−2
𝑡=
ξ1−𝑟²
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
Kriteria pengujian:
1) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡 < 𝑡𝑡𝑎𝑏 maka H0 diterima, artinya secara parsial tidak ada
2) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 , maka H0 ditolak, artinya secara parsial adanya
77
b) Uji F ( Simultan)
Uji ini digunakan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat,
𝑅²
𝑘
fhit = (1−𝑅2 )
𝑛−𝑘−1
Keterangan :
ʀ² = koefisien determinasi
n = jumlah sampel
Kriteria pengujian :
1) Jika 𝑓ℎ𝑖𝑡 < 𝑓𝑡𝑎𝑏 , maka H0 diterima. Artinya semua koefisien regresi
5%.
2) Jika 𝑓ℎ𝑖𝑡 > 𝑓𝑡𝑎𝑏 , maka H0 ditolak. Artinya semua koefisien regresi
78