Anda di halaman 1dari 5

Tugas individu

PENDIDIKAN PERDAMAIAN

OLEH

REZKY

(AIN216090)

IPS B

PENDIDIKAN SEJARAH KONSENTRASI PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018

i
A. PENDAHULUAN

Pendidikan perdamain merupakan salah satu fokus pendidikan ke panduan


sejak didirikan oleh banden powell. Pendidikan perdamaian juga terus di kembangkan
oleh gerakan pramuka melalui berbagai program seperti pendidikan lingkungan,
pendidikan kewarga negaraan, pendidikan resolusi konflik, pendidikan hak asasi
manusia, global developtmen village.
Pendidikan perdamain merupakan salah satu pendekatan pendidikan yang
menarik dan relevan bagi gerakan pramuka mengigat pluralitas bangsa Indonesia yang
sangat kompleks baik dari aspek suku, ras, golongan, agama, afiliasi polotik, georafi,
dan sebagainya. Keberagaman yang di maksud akan mudah memicu konflik jika tidak
dikelola degan baik salah satu cara terbaik adalah degan pendidikan perdamaian yang
juga di prakarsai oleh gerakan pramuka.

B. PEMBAHASAN

Konflik antar etnis yang terjadi dapat dikatakan karna kepentigan beberapa
oknum atau pihak yang memang bertujuan untuk mengambil untung dari konflik
tersebut. Etnis yang saling berkonflik sengat mudah di adu domba yang karna memang
sumberdaya manusianya terbatas. Yang dalam artian yaitu pendidikannya kurang dan
tingkat ekonominya rendah. Seharusnya sudah masing-masing kepala daerah yang ada di
wilayah konflik tersebut harus tegas atau merealisasikan ketika sudh terjadi konflik.
Dalam konteks Indonesia sendiri, sudah seringkali mendengar konflik antar etnis
sebenarnya akar dari konflik itu sendiri adalah keterbelakangan dari masyarakat yang
berada di wilaya itu sendiri.

1. Ide pokok
 konflik antar etnis di Indonesia.
Beragamnya suku, agama, ras, dan golongan membuat Indonesia
sebagai bangsa yang rawan konflik. Dari ujung timur sampai ujung
barat bangsa ini sering kali terdengar jerit tangis bahkan tetesan
darah yang menyilimuti tanah air semboyan di kaki kuat sang
burung garuda “bhineka tunggal ika” nampaknya belum menjiwai
seluruh bangsa ini rasa satu kesatuan sebagai warga Negara

ii
bukanlah hal yang utama, melaikan hanya sebagai wacana belaka.
Di balik konflik antar etnis di Indonesia yang memecahkan satu
kesatuan bangsa jika di telusuri lebih mendalam terdapat sumbu
yang membuat etnis satu degan yang lainya memperlihatkan rasa
keaku-akuannya rasa “kami” dan “meraka”. Setiap konflik
biasanya bermula dari konflik individu yang kemudian mengarah
ke konflik kolektif yang mengatasnamakan etnis. Kasus konflik
tarakan, Kalimantan timur, yang berawal dari seorang pemuda suku
tindung yang melintas di kerumunan suku bugis, lantas di keroyok
lima orang hingga tewas karena sabetan senjata tajam. Konflik
tarakan menjadi memanas nyatanya tersimpan dendam ke suku
bugis yang lebih maju menguasai sector ekonomi. Factor ekonomi
yang menjai penyebab utama konflik di tarakan terjadi. Penguasan
sektor ekonomi juga biasa memicu besarnya sentiment etis dan
adanya predujice membuat konflik mengarah kerana agama.
Contonya konflik agama yang terjadi di poso yang bermula dari
pertika pemuda Bergama berbeda yang sedang mabuk sehingga
sentiment kepercayaan himgga meramba ke konflik etnis antar
umat beragama. Konflik di poso kian memanas ketika provokasi
akan adanya masjid yang di bakar oleh umat kristiani, karna agama
sangat rentan. Aparan pemerinta bukannya sebagai penengah
namun itut andil dalam konflik ini. Nampaknya kesenjagan
kesenjagan social ekonomi dari pendatang yang sebagai mayoritas
yang menguasai di sector ekonomi membuat konflik kian memanas
2. solusi
konflik antar etnis sudah seharusnya segera di selesaikan dengan cara.
Pertama, melalui intervensi pihak ketiga. dimana keputusan intervensi
pihak ketiga nantinya final dan mengikat seperti pengadilan. Kedua,
mediasi. Mediasi ini adalah cara menyelesaikan konflik melalui pihak
ketiga juga yang di sebut mediator. Ketiga, rokosialisasi. Proses
penyelesaian konflik dan transpormasi sebelum konflik terjadi, dimana
masyarakat saat itu hidup damai. Atau degan cara lain seperti.
 Konflik itu harus di management meuju rekonsilasi

iii
 Merombah system paham agama
 Mampu meredam emosi untuk mengindari konflik antar etnis

C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Beragamnya suku, agama, ras dan golongan membuat Indonesia sebebagi
bangsa rawan konflik . Dari ujung timur sampai ujung barat bangsa ini
sering kali terdengar jerit tangis bahkan tetesan darah yang menyilimuti
tanah air. Kalau konflik etnis terjadi terus menerus dalam sebuah Negara,
maka Negara tersbut belum dapat menciptakan ketentaman dalam
negerinya. Maka dari itu masalah konflik etnis perlu di selesaikan secera
cepat olah pemerintah. Karena selain Negara yang mengalami kerugian,
masyarakat sekitar juga akan mengalai kerugian
2. Saran
Saran saya sebagi penulis seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari
setiap perbedaan yang ada. Karena sesungguhnya, segala bentuk
keberagaman bukan lah hambatan untuk menjalin persaudaran, karena
sudah seharusnya kita saling menghargai anatar suku, agama, ras,
golongan dan yang paling penting adalah memahami kondisi masing-
masing

iv
DAFTAR FUSTAKA

Hhttps://www.kompasiana.com.konflik-antar-suku-bangsa

Zieonelove.blogspot.com.>2015/05.konflik_masyarakat

Anda mungkin juga menyukai