Anda di halaman 1dari 18

A.

Anatomi Sistem Persarafan

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling berhubungan dan vital
untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Unit terkecil dalam sistem saraf adalah
neuron yang diikat oleh sel glia. Fungsi sistem saraf adalah sebagai penerima informasi yang
diterima, dan memberi respons / reaksi terhadap stimulsi.Sistem persarafan dapat
dikelompokkan sebagai :

1. Sistem Saraf Pusat, yang terdiri atas otak dan medula spinalis.
2. Sistem Saraf Tepi(perifer), yang terdiri atas semua saraf diluar otak dan medula
spinalis.Sistem Saraf Tepi terdiri atas saraf kranial dan sakral sebagaian saraf ini adalah
saraf sensoris (aferen), sebagian lainnya adalah saraf motorik (eferen), dan sebagian
lainnya campuran saraf sensoris dan motorik.

Saraf motorik terlibat dalam aktivitas sebagai berikut :

1. Voluntir – sistem saraf somatik (pergerakan otot voluntir).


2. Involuntir – sistem saraf otonom (fungsi otot polos dan jantung serta kelenjar) yang
memiliki dua bagian simpatis dan parasimpatis.
Alat tubuh yang menerima rangsangan tersebut dinamakan cahaya indra (reseptor).
Rangsangan yang berasal dari bau atau rasa (pahit, manis, asam, asin), suhu, cahaya,
tekanan akan diterima oleh indra yang disebut reseptor luar. Sedangkan dari dalam tubuh
berasal dari rasa lapar, kenyang, nyeri, dan kelelahan akan diterima oleh indra yang disebut
reseptor dalam.
B. Stuktur Saraf
Saraf manusia terdiri dari sel saraf yang disebut neuron dan sel gilial. Neuron berfungsi
menghantrakan impuls (rangsangan) dari luar tubuh melalui pancaindra menuju otak.
Informasi tersebut lantas oleh otak dkirim menuju otot, sedangkan sel gilial merupakan
pemberi nutrisi pada neuron.
1. Neuron
Neuron merupakan bagian terkecil dalam penyusunan sistem saraf. Setiap saraf
terdiri atas tiga bagian, yaitu sel saraf, dendrit, dan skon. Neuron bergabung
membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung akson akan menghubungkan
jaringan antar saraf. Berdasarkan fungsinya ada tiga jenis sel saraf, yaitu sel saraf
sensorik, sel saraf motorik, dan sel saraf penghubung.
- Sel saraf sensorik
Adalah sel saraf yang bertugas menerima rangsangan dari luar tubuh, merubah
menjadi impuls, dan meneruskan ke otak.
- Sel saraf motorik
- Adalah sel saraf yang berfungsi membaw impuls dari otak dan sumsum tulang
belakang menuju otot
- Sel saraf penghubung
Adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang
belakang, berfungsi menghubungkan impuls dari sel sensorik ke sel saraf
motorik.

2. Impuls saraf (potensial aksi)


Impuls diinisiasi oleh stimulasi ujung saraf sensoris atau oleh jalur impuls yang
berasal dari saraf lain. Transmisi atau penghantaran impuls atau potensial aksi
disebabkan pergerakan ion menyebrangi membran sel saraf. Pada kondisi istirahat,
membran sel saraf terpolarisasi (pengutuban) karena perbedaan konsentrasi ion
yang menyebrangi membran plasma. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan muatan
listrik pada setiap sisi membran, yang disebut potensial membran istirahat. Pada
saat istirahat, muatan di luar positif dan di dalam negatif. Ion dasar yang terlibat
adalah natrium yang ada di ekstrasel dan kalium yang ada di intrasel .
Pada saat istirahat, terdapat kecendrungan pada ion ini untuk berdifusi selama
gradien konsentrasi mereka, yakni kalium keluar sel dan natrium ke dalam sel. Saat
stimulasi, permeabilitas membran sel saraf pada ion ini berubah. Awalnya, natrium
membanjiri cairan ekstrasel yang menyebabkan depolarisasi, menciptakan impuls
saraf atau potensial aksi . Depolarisasi yang sangat cepat memungkinkan konduksi
impuls saraf di sepanjang neuron dalam beberapa milidetik. Impuls ini melalui titik
stimulasi hanya dalam satu arah, yakni menjauhi titik stimulasi ke area potensial
istirahat. Penghantaran impuls satu arah terjadi berulang disebut repolarisasi.
Selama proses ini , kalium membanjiri neuron dan pergerakan ion ini
mengembalikan potensial membran ke kondisi istirahat. Peristiwa ini disebut
periode refraktori, yang terjadi saat stimulasi ulang tidak mungkin terjadi. Ketika
neuron kembali ke kondisi istirahat asalnya, pompa natrium kalium mendorong
natrium keluar sel untuk bertukar dengan kalium.
Pada neuron bermielin, penyekatan(isolasi) selubung mielin mencegah
pergerakan ion. Oleh karena itu, perubahan muatan listrik yang menyebrangi
membran hanya dapat terjadi di celah selubung mielin, yakni nodus ranvier. Saat
impuls terjadi di nodus, depolarisasi terjadi di sepanjang selubung mielin sehingga
aliran arus tampak lompat dari satu nodus ke nodus berikutnya. Lompatan ini
disebut konduksi salfaktori.
C. Sinaps dan neurotransmiter

Selalu terdapat lebih dari satu neuron yang terlibat dalam transmisi impuls saraf
dari tempat asalnya ke tujuan, baik itu sensorik maupun motorik. Tidak ada kontak fisik
antara dua neuron. Titik dimana impuls saraf lewat dari saraf pra-sinaps ke saraf pasaca-
sinaps disebut sinaps.

Ruang antar sinaps disebut sebagai celah sinaps. Tombol sinaps mengandung
membrane sferikal yang berikatan dengan vesikel sinaps, yang menyimpan zat kimia,
merupakan neurotransmiter yang dilepaskan ke dalam celah sinaps. Neurotransmiter
disintesis oleh tubuh sel saraf, secara aktif ditransportasikan sepanjang akson dan disimpan
di dalam vesikel sinaps. Neurotransmiter dikeluarkan oleh eksitosis sebagai respon
terhadap potensial aksi dan difusi yang melewati celah sinaps. Neurotransmiter beraksi
pada area-area resapator spesifik di membran pasca-sinaps seperti serat otot, mereka
dinonaktifkan oleh enzim-enzim atau dibawa kembali kedalam tombol sinaps. Beberapa
rangsangan obat penting, menetralisir (antagonis) atau memperpanjang ektivitas
neurotransmiter.

Ada lebih dari 50 neurotransmiter di dalam otak dan korda spinalis termasuk
noadrenalin (norepinefrin), adrenalin (epinefrin), dopamin, histamin, serotonin, asam
aminobutirik gamma (GABA), dan asetilkolin.
. a. Tipe saraf

Saraf sensoris atau aferen. Saat potensial aksi dibangkitkan oleh reseptor
sensoris pda dendrit neuron ini, potensial aksi ditransmisikan ke medula spinalis oleh serat
saraf sensoris. Impuls selanjutnya dapat melalui otak atau neuron arkus refleks penghubung
di medula spinalis.

Ujung neuron sensoris khusus berespon terhadap stimuli (perubahan) yang


berbeda didalam dan diluar tubuh.

 Somatik , kutaneus
Reseptor ini terdapat pada kulit. Stimuli ini meliputi nyeri, sentuhan,
panas, dan dingin. Ujung saraf sensoris di kulit merupakan filamen halus
tanpa selubung mielin. Saat distimulasi, impuls dibangkitkan dan
dihantarkan oleh saraf sensoris ke otak dimana sensasi dipersepsikan.
 Indra proprioseptor
Reseptor ini berada di otot dan sendi serta berfungsi dalam
mempertahankan keseimbangan dan postur.
 Indra khusus
Indra ini meliputi penglihatan, pendengaran, keseimbangan, penciuman,
dan pengecapan.
 Saraf aferen autonom
Reseptor ini berada di oragan internal, kelenjar, da jaringan, misal
baroreseptor, kemoreseptor, dan berhubungan dengan regulasi refleks
aktivitas involuntir dan nyeri viseral .

Saraf aferen atau motorik. Saraf motorik berasal dari otak, medula spinalis, dan
ganglia otonom. Saraf inimenghantarkan impuls ke organ efektor, yaitu otot dan kelenjar.
Terdapat dua jenis saraf motorik, yaitu saraf somatik yang terlibat dalam kontraksi dan refleks
otot rangka voluntir , sedangkan saraf otonom (simpatis dan parasimpatis) yang terlibat dalam
kontraksi otot polos dan jantung serta sekresi kelenjar.

Saraf campuran. Pada medula spinalis, saraf sensoris dan motorik tersusun dalam
kelompok terpisah atau traktus. Diluar medula spinalis, saraf sensoris dan motorik yang
terselubung dalam selubung jaringan ikat yang sama, disebut saraf campuran.

Saraf somatik . Saraf somatik membawa impuls secara langsung ke sinaps otot rangka
taut neuromuskular. Pada sistem saraf otonom, impuls eferen berjalan di dua saraf (pre-
ganglion dan post-ganglion) dan melintasi dua sinaps ke organ efektor, misal otot polos dan
kelenjar, di bagian saraf simpatis dan parasimpatis.

D. Macam-macam gerak

Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah timbulnya gerak pada
anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut
juga gerak sadar atau gerakan biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari disebut
gerak refleks.
a. Gerakan biasa atau gerak sadar
Yaitu gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut
dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik
sebagai penghantar impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk
diolah. Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik
menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari. Contoh gerakan sadar
antara lain: berjalan, olahraga, makan, minum, dan sebagainya.
b. Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks
Merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls
saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari
reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke
sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan
dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks
disebut lengkung refleks.
Terdapat dua macam gerak refleks, yaitu :
-Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang
terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena
rangsangan cahaya.
-Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf
perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut
karena kaki menginjak batu yang runcing.

E. Sel gilial
Sel gilial bertugsa menyediakan nutrisi dan mempertahankan homeostatis,
selain juga berperan dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Fungsi utama sel
glial adalah mendukung neuron dan menahan supaya tetap berada dalam tempatnya,
menyedaiakan nutrisi ntuk neuron, menghancurkan patogen dan menghilangkan
neuron mati, serta menyediakan petunjuk pengarah akson dari neuron.

F. Sistem saraf

Saraf terdiri dari susunan saraf sentral dan saraf perifer. Susunan saraf
sentral terdiri dari otak(otak besar, otak tengah, otak kecil, otak kecil, dan
batang otak), sumsum lanjutan, dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Adapun saraf tepi ( saraf perifer) terdiri darisaraf somatik dan saraf otonom
(saraf simpatis dan saraf parasimpatis).

1. Saraf sentral
Prinsip kegiatan sistem saraf berkaitan dengan kegiatan refleks.
Refleks melibatkan beberapa organ manusia dan lingkungan
sekelilingnya. Saraf sentral memiliki fungsi sebagai pengatur kerja
jaringan saraf hingga ke sel saraf.
Saraf sentral meliputi otak besar, otak tengah, otak kecil, batang otak
, sumsum lanjutan (medula oblongata ), dan sumsum tulang
belakang (medula spinalis). Dalam tubuh, otak manusia berada di
dalam tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakng berada di
dalam ruas tulang belakng manusia.
F. Otak

Otak diibaratkan seperti komputer yang mengatur organ-organ dalam tubuh


manusia. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak dan tulang tengkorak yang kat.
Berat otak orang dewasa sekitar 1400 gram, setengah padat , dan berwarna kelabu
kemerahan.

Otak mengapung dalam suat cairan yang bekerja sebagai penyerap goncangan ketika
kepala manusia mengalami goncangan. Selaput otak adalah pembungkus otak dari
sumsum tulang belakang untuk melindngi struktur saraf.

Selaput otak terdiri atas tiga bagian, yaitu durameter, araknoidea, dan piameter. Otak
terdiri dari otak besar, otak tengah, otak kecil , dan batang otak .

1. Otak besar (serebrum)


Otak besar memiliki dua belahan, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan
yang dihubungkan oleh masa substansia alba yang juga disebut korpus
oksipitalis. Serebrum terdiri dari korteks serebri, basal ganglia, dan
rheniensefalon. Hemisfer otak dibagi dalam beberapa lobus atau daerah
berdasarkan posisinya di tulang kranium.
Lobus tersebut antara lain:
-Lobus frontalis, yang memiliki mengatur gerakan motorik dan
pneumotorik.
-Lobus parietalis, yaitu lobus yang berfungsi mengatur perubahan kulit dan
otot.
-Lobus oksipitalis, yaitu lobus yang berhubungan dengan pusat penglihatan
-Lobus temporalis, yang berhubungan dengan pendengaran, penciuman,
dan pengecap. Selain fungsi-fungsi tersebut, otak besar juga berfungsi untuk
melindungi otak secara keseluruhan, dari goncangan.
Ukuran otak besar pada laki-laki sekitar 1,6 kg, sedangkan pada
perempuan 1,45 kg.
2. Diensefalon
Diensefalon menghbungkan otak besar ke batang otak. Diensefalon terdiri
dari wilayah utama sebagai berikut :
 Talamus adalah stasiun relay untuk impuls saraf sensorik bertolak dari smsum
tulang belakang untuk otab besar. Beberapa impuls saraf diurutkan dan di
kelompokkan disini sebelum dikirim ke otak besar
 Epithalamus mengandung kelenjar pineal. Kelenjar pineal secretes melatonin,
hormon yang membantu mengatur biologi jam (siklus tidur-bangun)
 Hipothalamus mengatur berbagai kegiatan tubuh yang penting. Hipothalamus
mengontrol sistem saraf otonom dan mengatur emosi, perilaku, lapar, haus,
suhu tubuh dan jam bilogis. Hal ini juga menghasilkan dua hormon(ADH dan
oksitosin) dan melepaskan berbagai hormon yang mengontrol hormon
produksi di kelenjar hipofisis anterior.

3. Otak tengah (mesenfalon)


Otak tengah berada di antara pons varoli dan hemisfer serebri. Bagian dorsal
dari otak tengah terdiri dari dua kolikulus superior yang berhubungan denagn
sistem penglihatan, dan dua kolikulus inferior yang berhubungan dengan
pendengaran. Fungsi mesenfalon antara lain :
-Merangsang darah quadrigeminus yang menyeabkan dilatasi pupil dan
gerakan konjugasi mata ke arah yang berlawanan dengan tempat
perangsangan.
-Menimbulkan gejala yang menyebabkan paralisis gerakan mata ke atas
-Mengontrol pendengaran

4. Otak kecil (sereblum)


Otak kecil ini terletak di bagian belakang kepala dekat leher. Otak kecil ini
berfungsi untuk mengkoordinasi gerakan otot secara sadar, posisi tubuh , dan
keseimbangan. Secara umum, otak kecil adalah pusat keseimbangan, jika otak
kecil ini rusak maka gerakan otot manusia berpotensi tidak dapat bekerja
secara optimal.
5. Batang otak (trnkus serebri)
Batang otak ini terletak di depan otak kecil dan dibawah otak besar, serta
menjadi penghubung di antara keduanya. Batang otak ini berfungsi untuk
mengatur refleks fisiologis, seperti denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah,
kecepatan bernapas, dan lain lain.

6. Sumsum lanjutan (medula oblongata )


Sumsum ini terletak di sambungan antara otak dengan tulang belakang.
Sumsum ini berfungsi untk mengatur suhu tubuh, mengatur refleks(seperti
batuk, bersin, berkedip), mengendalikan mual, dan pernapasan. Sumsum
lanjutan juga berfungsi mengantarkan impuls yang datang menuju otak, serta
memengaruhi refleks fisiologis (seperti jantung, tekanan darah, respirasi,
sekerei kelenjar pencernaan ).

7. Sumsum tulang belakang (medula spinalis )


Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari batang otak
yang dimulai pada foramen magnum dan terus turun melalui kanal vertebrata
ke lumbal pertama vertebrata
Sumsum tulang belakang berada di dalam tulang belakang dan
dilindungi oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Medula
spinalis ini memiliki fungsi antara lain yaitu :
-Pusat saraf mengintegrasikan sinyal sensoris yang datang, mengaktifkan
keluaran motorik secara langsung tanpa campur tangan otak. Fungsi ini terlihat
pada kerja refleks spinal, untuk melindungi tubuh dari bahaya dan menjaga
peameliharaan tubuh.
-Sebagai pusat perantara, antara susunan saraf tepi dan otak , semua komando
volunter dari otot-otot tubuh yang dikomunikasikan terlebih dahulu pada pusat
motorik spinal. Pusat motorik spinal akan memproses sinyal sebagaimana
mestinya, sebelum mengirimkannya ke otot. Sinyal sensoris dari reseptor
perifer ke pusat sensorik di medula spinalis. Pada medula spinalis inilah sinyal
sensoris sebagian besar akan diproses dan diintegrasikan.
G. SISTEM SARAF TEPI

Sistem Saraf Tepi (sistem saraf perifer) merupakan bagian sistem saraf tubuh yang
meneruskan rangsangan (impuls) menuju ke Sistem Saraf Pusat. Karena itu, di dalamnya
terdapat serabut saraf sensorik (saraf aferen) dan serabut saraf motorik (saraf eferen).

 Serabut saraf sensorik adalah sekumpulan neuron yang menghantarkan impuls


dari reseptor menuju sistem saraf pusat.
 Serabut saraf motorik adalah berperan dalam mengantarkan impuls dari sistem
saraf pusat menuju efektor (otot dan kelenjar) untuk ditanggapi.

Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf spinal dan saraf kranial
yang masing – masing berpasangan.

Saraf Spinal, ialah semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang.
Terdapat 31 pasang yang keluar dari kanalis vertebra melalui foramina intervertebra
yang dibentuk oleh vetebra yang berdekataan. Pengelompokkan namanya sama
seperti nama vetebra yang berhubungan dengan saraf ini, yaitu 8 sevikal, 12 torasik,
5 lumbal, 5 sakral, dan 1 koksigis. Terdapat 7 servikal vetebra, tetapi terdapat 8
saraf spinal karena pasangan pertama keluar dari kanalis vetebra di antara tulang
oksipital dan atlas, serta pasangan kedelapan keluar di bawah vetebra servikal
pertama.

Saraf Kranial, merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak.
Terdapat 12 pasang yang berasal dari nuklei di permukaan inferior otak, sebagian
saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf campuran. Masing – masing saraf ini
mempunyai karakteristik fungsi dan jumlah saraf yang berbeda. Saraf tersebut
adalah sebagai berikut :

I. Saraf Olfaktorius (sensorik)


Saraf ini merupakan saraf indra penciuman. Reseptor dan serat
sensorik berasal dari bagian atas membran mukosa rongga
hidung, menjalar ketas melalui lamina kribriformis tulang
etmoid dan kemudian berlanjut ke bulbus olfaktorius. Saraf
kemudian terletak terus ke belakang traktus olfaktorius, ke area
persepsi penciuman di lobus temporal serebrum.

II. Saraf Optikus (sensorik)


Saraf ini merupakan indra penglihatan. Srat berasal dari rentina
mata dan serat ini bergabung membentuk saraf optik.
Selanjutnya, saraf ini melewati foramina optik tulang sfenoid ke
rongga kranial dan bergabung dengan kiasma optik. Saraf ini
diteruskan ke belakang sebagai traktus optik ke badan genikulasi
laternal talamus. Impuls melewati talamus ke pusat penglihatan
di lobus oksipital dan ke serebelum.
III. Saraf Okulomotorik (motorik)
Saraf ini muncul dari nuklei di dekat akueduktus serebi. Saraf ini
mempersarafi: empat dari enam otot ekstrinsik, yang
menggerakan bola mata (otot superior, rekti medial dan inferior,
serta obliq inferior), otot intrinsik (otot siliaris yang mengubah
bentuk lensa dan daya refraktifnya, serta otot sirkular iris yang
mengonstriksi pupil), dan otot palpebra levator, yang
mengangkat kelopak mata atas.
IV. Saraf Troklearis (motorik)
Merupakan saraf kranial yang paling halus mensarafi M.obliq
superior otot tengah tepat di bawah kolikus inferior kemudian
melengkung ke depan mengitari sisi lateral pedunkulus serebi. Saraf
ini masuk ke orbita melalui fisura orbitalis superior. Sifatnya
motorik, mensarafi otot – otot orbita.
V. Saraf Trigeminus (campuran)
Saraf ini mengandung serat sensorik dan motorik serta kranial
terbesar. Saraf ini mengedendalikan saraf sensorik di wajah dan
kepala (rongga mulut, hidung, dan gigi), menerima impuls nyeri,
suhu, dan sentuhan. Saraf oftalmik hanya memiliki seraf saraf
sensorik dan mempersarafi kelenjar larkrimalis, konjungtiva mata,
dahi, kelopoak mata, bagian anterior kulit kepala, dan membran
mukosa hidung. Saraf maksilaris hanya memiliki serat saraf
sensorik dan mempersarafi pipi, rahang atas, gigi atas, kelopak mata
bawah. Saraf mandibular mengandung serat sensorik dan motorik
saraf ini mempersarafi gigi dan gusi rahang bawah, daun telinga,
serta bibir bawah dan lidah.

VI. Saraf Abdusen (motorik)


Merupakan saraf yang mensarafi M. Rektus lateralis bola mata.
Saraf ini muncul dari permukaan anterior otak, di dalam alur antara
tepi bawah pons varoili dan medula oblongata. Terletak di dalam
fossa kranii posterior, menembus dura meter lateral terhadap dorsum
belok sallae, membelok tajam ke depan melintasi tepi pras petrosa
ossis temporalis. Setelah ke sinus kavermosus berjalan ke depan di
bawah lateral arteri karotis, masuk ke orbita lewat fisura orbitalis
superior. Fungsi dari saraf ini sebagai saraf penggoyang sisi mata
karena saraf ini keluar di sebelah bawah jembatan pontis menembus
selaput otak sela tursika setelah sampai di lekuk mata menuju ke otot
lurus sisi mata.
VII. Saraf Fasialis (campuran)
Saraf ini terdiri atas serat sensorik dan motorik, muncul dari nuklei
di bagian bawah pons. Serat saraf motorik mempersarafi otot – otot
ekspresi wajah. Serat saraf sensorik menyampaikan impuls dari
papila pengecap di dua pertiga anterior lidah ke area persepsi
pengecapan di korteks serebri.

VIII. Saraf Vestibulokoklear/auditorius (sensorik)


Saraf ini terdiri atas saraf vestibularis dan saraf koklearis.
 Saraf Vestibular, muncul dari kanalis semisirkularis telinga
dalam yang berfungsi untuk mempertahankan postur
kesimbangan tubuh. Rangsangan gaya berat di tangkap oleh
indra pengimbang yaitu makula sakuli dan makula utrikuli
di dalam labirin. Dalam labirin, dari makula dan krista keluar
saraf yang membenttuk saraf vestibular, berjalan dalam
koklea vestibular bersama dengan koklearis.
 Saraf Koklearis, berasal dari organ spiral (organ corti) di
telinga daalm dan menyampaikan impuls ke area
pendengaran di kontreks serebri tempat suara dipersepsikan.
Rangsangan bunyi getaran udara dengan frekwensi bunyi
yang dapat di tangkap oleh telinga disalurkan ke dalam liang
telinga luar dan menggetarkan membran timpani. Dalam
getaran mekanisme diubah oleh saraf akustikus dan saraf
koklearis, disalurkan keluar di daerah perbatasan pons varoli
dan medula oblongata bagian dorsal.
IX. Saraf faringeus (campuran)
Serat motorik muncul dari nuklei di medula oblongata dan
menstimulasi otot lidah dan faring serta sel sekresi kelenjar parotis
(savila). Serat sensorik menyampaikan impuls ke korteks serebri
dari lidah posterior, tonsil, dan faring, serta dari papila pengecap di
lidah dan faring. Saraf ini penting dalam refleks gag dan menelan.
X. Saraf Vagus (campuran)
Terdiri dari serabut saraf motorik dan sensorik yang mensarafi
jantung dan sebagian besar traktus respiratorius. Saraf ini muncul
dari permukaan anterior bagian atas medula oblongata berupa 8-10
radiks kecil sepanjang alur antara oliva dan pedunkulus serebri
inferior. Yang terletak di bawah saraf glosofaringeus. Saraf ini
berjalan ke lateral di bawah serebelum dalam fossa kranial posterior
dan keluar kranium melalui bagian pusat formen jugularis.
XI. Saraf Aksesorius (campuran)
Saraf ini muncul dari nuklei di medula oblongata dan di medula
spinalis. Serat saraf ini mensarafi otot sternokleidomastoid dan
trapezius. Cabang – cabang bergabung dengan saraf vagus dan
mempersarafi otot faringeal dan laringeal.
XII. Saraf Hipoglosus (motorik)
Saraf hipoglosus merupakan saraf motorik untuk otot lidah. Saraf ini
muncul sebagai sejumlh radiks kecil pada permukaan anterior
medula oblongata dalam alur di antara piramis dan ovila. Radiks ini
ke lateral dalam kanalis radiks bergabung membentuk trakus. Saraf
ini terdapat di sumsum penyambung bersatu melewati lubang yang
terdapat dalam sisi foramen oksipilatis

H. Berdasrkan cara kerja sistem saraf tepi di bedakan menjadi :


a. Sistem Saraf Sadar

Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang di lakukan secara
sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem
saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu : sistem saraf kepala dan sistem saraf
tulang belakang.

b. Sistem Saraf Tidak Sadar


Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar di bedakan menjadi dua yaitu : sistem
saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
c. Sistem Saraf Otonom
Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua saraf
yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Setiap bagian memiliki dua neuron
eferen (motorik) di jalur perifer di antara sistem saraf pusat dan organ efektor,
yaitu neuron pre-ganglion dan post-ganglion. Badan sel neuron pre-ganglion
berada di otak atau medula spinalis. Terminal aksonnya membentuk sinaps
dengan badan sel neuron post-ganglion di ganglion otonom diluar sistem saraf
pusat. Neuron post-ganglion mengoduksi impuls ke organ efektor.
 Saraf simpatik, saraf ini memliki ganglion yang terletak di sepanjang
tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang,
sehingga memiliki serabut pra-ganglion dan serabut post-ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang menuju ganglion
dan serabut saraf yang keluar dari ganglion di serabut post-ganglion.
 Saraf parasimatik, berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ
serabut saraf yang mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti
berikut. Saraf ini memliki serabut pra-ganglion yang panjang dan
serabut post-ganglion pendek.

Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama


tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga kedunya bersifat anatogis.

Contoh fungsi saraf simpatik dan prasimpatik yaitu : Saraf simpatik


mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan,
merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar
pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung kemih.
Sedangkan saraf parasimatik dapat memperlambat denyut jantung,
mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, memperbesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
Visi
Pada tahun 2020 menghasilkan ahli madya keperawatan yang berkarakter dan berwawasan
global, serta unggul dalam penguasaan teknologi keperawatan neurosains

SISTEM SARAF PERIFER

Progam Studi : D-III Keperawatan (I reguler A)


Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan
Penanggung Jawab : S. Haeriyanto, SKM., M.Kes.
Nama Anggota :
1. Apri Ziah Rahmawati P3.73.20.1.17.007
2. Febriyanti Eka Lestari P3.73.20.1.17.015

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Jurusan Keperawatan
Tahun 2017-2018

Anda mungkin juga menyukai