Anda di halaman 1dari 4

PULPITIS

Klasifikasi:

Pulpitis awal (hiperemia pulpa)


MH. Tidak ada kelainan.
DH. Misalnya skeling yang baru saja dilakukan (saluran lateral), tambahan yang baru saja
diletakkan/dalam, karies yang dalam, riwayat trauma, dan sebagainya.

Gejala
• Rasa sakit menusuk, bersifat unilateral, dikenal sebagai “rasa sakit gigi”.
• Rasa sakit datang dan pergi, mudah timbul bila terkena rangsang panas, dingin, dan manis.
• Gigi tidak sakit kecuali bila terkena iritasi dan lebih memberi respons terhadap rangsang dingin
dibandingkan panas.
• Rasa sakit yang timbul akibat stimulus berlangsung sebentar, tidak pernah lebih lama dari 10-15
detik, setelah stimulus diangkat.
• Gigi yang sakit sulit untuk dilokalisir. Pasien mendapatkan kesulitan untuk menunjukkan gigi
penyebab.

Tanda
• Dapat melibatkan tambalan besar intrakorona maupun ekstrakorona, karies sangat besar yang
melibatkan pulpa, atau suatu pin yang dipasang dekat dengan atau melibatkan pulpa.

Tes diagnostik
• Perkusi: tidak ditemukan nyeri tekan ataupun rasa tumpul saat dilakukan perkusi.
• Tes vitalitas: Gigi penyebab memberikan respons berlebihan bila dilakukan tes vitalitas,
dibandingkan gigi sebelahya yang normal.
• Warna gigi normal.
• Radiografi: Dapat memberikan gambaran rinci untuk karies dan/atau tambalan. Gambaran
radiografi normal jaringan apikal dan periodontal: lamina dura daerah apikal tetap utuh, tidak ada
radiolusensi.

Perawatan
• Hilangkan penyebab (misalnya, karies), untuk kavitas yang dalam diberi lapisan kalsium hidroksida
dan tambahan sementara, misalnya semen oksida seng eugenol. Pulpitis awal kadang dapat kembali
normal bila penyebabnya dihilangkan.
• Tinjauan ulang; bila gejala mereda, pulpa kemungkinan telah sembuh atau mati. Oleh karena itu,
perlu dilakukan tes vitalitas ulang.
• Perlu pemeriksaan radiografi berseri (3, 6, dan 12 bulan) untuk memonitor kondisi daerah apikal
dan mengidentifikasi sklerosis saluran akar yang dapat terjadi akibat peradangan pulpa kronis yang
ringan. Perawatan endodontik akan diperlukan bila ditemukan sklerosis awal. Bila perawatan
endodontik ditunda, saluran akar kemungkinan tersumbat dan perawatan saluran akar tidak
mungkin dilakukan.

Pulpitis akut
Kondisi ini biasanya bersifat ireversibel dan dapat berlanjut ke pulpitis supurativa (abses pulpa).
MH. Tidak ada kelainan
DH. Tambalan besar/karies, riwayat trauma sebagaimana telah disebutkan di atas.

Gejala
• Rasa sakit menusuk, bersifat unilateral, semakin lama akan semakin tumpul. Rasa sakit menusuk
tersebut sering kali diselingi oleh rasa sakit berdenyut.
• Di awal penyakit, rasa sakit merupakan reaksi berlebihan terhadap stimulus panas, berlangsung
lama, bertahan selama 15 detik (bahkan sampai beberapa jam) setelah stimulus dihilangkan.
• Rasa sakit menyebar dan mudah menjalar ke mana-mana.
• Dengan berkembangnya keadaan, rasa sakit terjadi secara spontan (yaitu tanpa stimulus) dan
semakin parah di malam hari.
• Rasa sakit mengganggu tidur pasien atau membuat pasien terjaga.
• Oleh karena rasa sakit terjadi akibat tekanan dalam pulpa, posisi tidur atau membungkuk akan
meningkatkan tekanan, sehingga timbul rasa sakit.
• Rangsang dingin dapat mengurangi tekanan dan meredakan rasa sakit sementara.
• Rasa sakit bertahan beberapa hari hingga beberapa minggu, kemudian berhenti tiba-tiba karena
pulpa telah mengalami nekrosis.
• Rasa sakit sulit untuk dilokalisir, hingga gigi terasa sakit untuk mengunyah. Keadaan itu terjadi
tidak lama setelah gigi nonvital, dan periodontitis apikalis akut mulai berkembang.
Tanda
• Tambalan atau karies yang besar, gigi fraktur, atau berubah warna.
• Di tahapan awal, gigi tidak terasa sakit untuk menggigit, tetapi di tahap selanjutnya akan terasa
sakit dengan berkembangnya periodontitis apikalis.

Tes diagnostik
• Kemungkinan diperlukan anastesi lokal untuk melokalisir gigi yang terlibat. Demikian juga halnya
dengan tambalan yang diangkat untuk memeriksa pulpa yang terbuka, karies dalam, fraktur, dan
sebagainya.
• Awalnya, akan terasa respons yang berlebihan terhadap rangsang panas dan elektrik. Selanjutnya
tidak ada respons seiring dengan terjadinya kematian pulpa. Rangsang dingin daat mengurangi rasa
sakit, karena tekanan pada pulpa berkurang.
• Hasil tes vitalitas dapat membingungkan pada gigi dengan akar ganda, karena dalam satu akar
kemungkinan gigi masih vital, sedangkan pada akar yang lain telah nekrotik.
• Pada tahap lanjut, gigi terasa sakit bila dilakukan perkusi dan menghasilkan suara tumpul dengan
berkembangnya periodontitis apikalis.
• Pemeriksaan radiografi: ditemukan karies/tambalan yang dalam, pelebaran ligamen periodontium
dan pada tahap lanjut lamina dura daerah apikal akan hilang.

Perawatan
• Hilangkan penyebab (misalnya karies), kemudian perlu dipertimbangkan untuk perawatan
endodotik atau ekstraksi gigi yang terlibat.

Palpitis kronis
MH. Tidak ada kelainan.
DH. Tambalan seperti di atas.

Gejala.
• Rasa sakit ringan, datang dan pergi, berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun).
• Rasa sakit sulit dilokalisir dan kadang terasa bila ada rangsang panas.
• Pasien jarang mengeluhkan rasa sakit akibat pulpitis kronis, biasanya ditemukan secara kebetulan.

Tanda
• Tambalan besar seperti di atas.
Tes diagnostik
• Vitalitas: Bila terkena rangsang panas, sifat reaksi yang ditemukan adalah bertahap dari respons
ringan sampai berlebihan. Dibandingkan dengan gigi yang sehat dan vital, respons terhadap dingin
dan rangsang elektrik lebih menurun.
• Saat dilakukan perkusi ada sedikit rasa sakit ringan.
• Gambaran radiografi: Dapat ditemukan sklerosis di kamar pulpa dan saluran akar, lamina dura di
daerah apikal terputus-putus. Tulang alveolar di daerah apikal dapat mengalami sklerosis.
Perawatan
• Perawatan endodontik atau ekstraksi. Perawatan saluran akar untuk saluran akar yang mengalami
sklerosis akan lebih sulit dan kadang tidak mungkin dilakukan.

Pulpitis kronis hiperplastika (pulpa polip)


MH. Tidak ada kelainan.
DH. Biasanya ditemukan pada pasien usia muda yang giginya tidak terawat.

Gejala
• Biasanya tidak ada, kadang pasien mengeluh ada benjolan dalam mulutnya.

Tanda
• Terlihat polip pada pulpa di gigi dengan karies besar.
• Biasanya ditemukan mahkota gigi yang rusak karena karies yang sangat luas.

Tes diagnostik
• Gambaran radiografi akan memperjelas perluasan karies mahkota tersebut. Foramen apikal terlihat
melebar, membuat pasokan darah ke dalam pulpa cukup besar sehingga dapat terjadi polip.

Perawatan
• Ekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai