Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi internasional terhadap kejang (smeltze , suzanna , 2002 )

1. Kejang parsial ( kejang yang dimulai setempat)

- Kejang persial sederhana ( gejala-gejala dasar , umumnya tanpa gangguan kesadran )

- Kejang persial kompleks ( dengan gejala kompleks , umumnya dengan gangguan


kesadaran )

- Kejang parsial sekunder menyeluruh

2. Kejang umum / generalisasi ( simetrik bilateral , tanpa awitan local )

- Kejang tonik- klonik

- Absence

- Kejang mioklonik ( epiylepsi bilateral yang luas )

- Kejang atonik

- Kejang klonik

- Kejang tonik

Keadaan demam diklasifikasikan menjadi dua , yaitu :

1. Kejang demam sederhana ( simple febrile seizure )

- Kejang berlangsung singkat

- Umumnya serangan berhenti sendiri dalam waktu <10 menit

- Tidak berulang dalam 24 jam

2. Kejang demam kompleks ( complex febrile seizure )

- Kejang berlangsung lama lebih dari 15 menit


- Kejang fokal atau parsial stu sisi , atau kejang umum didahului kejang parsial

- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam

Kejang demam menurut proses terjadinya

1. Intrakranial :

- Trauma ( Perdarahan ) : perdarahan subarachnoid , subdural atau ventrikuler

- Infeksi : bakteri, virus , parasit misalnya meningitis

- Kongenital : disgenesis , kelainan serebri

2. Ekstrakranial :

- Gangguan metabolik : Hipoglikemia , hipokalsemia , hipomagnesia , gangguan


elektrolit , ( Na dan K ) misalnya pada pasien dengan riwayat diare sebelumnya

- Toksit : intoksikasi anestesi local , sindroma putus obat

- Kongenital ganggaun metabolisme asam atau basa atau ketergantungan dan kekurangan
piridoksin

Anda mungkin juga menyukai