2. Lintang suatu bintang dinyatakan dengan tinggi bintang (a), yang diukur
dari proyeksi bintang di horizon ke arah bintang itu menuju ke zenit. Tinggi bintang
diukur 0° – 90° jika arahnya ke atas (menuju zenit) dan 0° – -90° jika arahnya ke bawah.
Sudut antara kutub Bumi (poros rotasi Bumi) dan horizon disebut tingg i
Kutub () Jika diperhatikan lebih lanjut, ternyata nilai ,dengan diukur dari Selatan ke KLS
jika pengamat berada di lintang selatan dan diukur dari Utara ke KLU jika pengamat
berada di lintang utara. Jadi untuk pengamat pada 90 LU lingkaran ekliptika akan
berimpit dengan lingkaran horizon, dan kutub lintang utara berimpit dengan zenit,
sedangkan pada 90 LS lingkaran ekliptika akan berimpit dengan lingkaran
horizon, dan kutub lintang selatan berimpit dengan zenit.
1. Bujur suatu bintang dinyatakan dengan sudut jam atau Hour Angle (HA). Sudut jam
menunjukkan letak suatu bintang dari titik kulminasinya, yang diukur dengan
satuan jam (ingat,Sudut jam diukur dari titik kulminasi atas bintang (A) ke arah
barat (positif, yang berarti bintang telah lewat kulminasi sekian jam) ataupun ke arah
timur (negatif, yang berarti tinggal sekian jam lagi bintang akan berkulminasi). Dapat
juga diukur dari 0° – 360° dari titik A ke arah barat.