Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Varikokel merupakan suatu kelainan dilatasi dan tortuous dari vena pada
pleksus pampiniformis. Varikokel dipertimbangkan menjadi suatu penyebab
potensial
infertilitas pria. Varikokel ekstratestikular merupakan kelainan yang umum
terjadi, sebaliknya varikokel intratestikular merupakan kelainan yang jarang.
Diagnosis varikokel ditegakkan berdasarkan klinis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi dan analisis semen.
Ultrasonografi dan terutama sekali Color Doppler tampil menjadi metode paling
terpercaya dan praktis untuk mendiagnosis varikokel. Diagnosis varikokel secara
tepat dan cepat sangat penting, dimana pada sebagian besar kasus dengan
diagnosis dan tatalaksana yang tepat dapat menghasilkan peningkatan kualitas
semen.
Gambaran ultrasonografi varikokel terdiri dari struktur tubular, anekhoik
(‘lingkaran cacing’), multipel, turtuos, ukuran diameter lebih dari 2 mm yang
biasanya paling baik tampak pada superior dan / lateral testis, manuver valsava
positif. Gambaran sonografi varikokel intratestikuler yaitu struktur yang
menyebar dari mediastinum testis ke parenkhim testikuler. Sistem penilaian CDU
pada diagnosis varikokel mencakup diameter vena maksimum, pleksus / jumlah
diameter vena, dan perubahan kecepatan aliran pada manuver valsava. Sedangkan
gambaran ultrasonografi spermatokel dan ektasia tubular menjadi diagnosis
banding gambaran varikokel. Gambaran yang dapat dibedakan dengan varikokel
diantaranya pada spermatokel berdinding tipis, pada kaput epididimis, kadang
dengan septasi, dapat hiperekhoik dan tampak solid, USG color doppler tampak
tanda ‘turun salju’, dan pada ektasia tubular yaitu struktur avaskular pada
mediastinum, sering bilateral dan asimetris, adanya kista epididimal.

18

Anda mungkin juga menyukai