STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sukasari cilaku, Cianjur
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
B. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 21 Februari 2018 di poli kulit dan kelamin RSUD
Sayang Cianjur
Keluhan Utama
Terdapat kutil menyerupai jengger tanpa disertai rasa nyeri di dinding lubang
kemaluan.
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan
terdapat kutil menyerupai jengger berwarna merah muda berukuran ± 1 cm di dinding
lubang kemaluan sejak ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien
melihat hanya berupa satu benjolan kecil berwarna merah muda , beberapa hari
kemudian benjolan tersebut bertambah banyak dan menyatu sehingga tampak
melebar, pasien tidak merasakan keluhan seperti gatal, ataupun nyeri. Pasien
mengaku bahwa suaminya terlebih dahulu mengalami keluhan berupa benjolan pada
batang penis berwarna kecokelatan berukuran ±3 mm, tanpa disertai keluhan gatal
atau nyeri sejak ± 2 bulan sebelum timbul keluhan pada pasien, namun ia dan suami
menganggap keluhan tersebut tidak masalah ataupun menular, namun suami pasien
mengatakan benjolan tersebut semakin membesar dan menyerupai kembang kol
berwarna kecokelatan dan kadang disertai rasa gatal namun tidak berat dan sering.
Pasien juga menyangkal bahwa suaminya pernah melakukan hubungan seksual
dengan orang lain selain dirinya.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 84 x / menit
- Suhu : 36.7º C
- Pernafasan : 20 x / menit
D. STATUS GENERALIS
1. Kepala
- Rambut : Berwarna hitam, distribusi merata, ketombe (-)
- Mata : Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
- Hidung : Deviasi Septum Nasi (-), Sekret (-)
- Telinga : Tidak ada kelainan bentuk, Serumen (-)
- Mulut : Bibir kering (-), Mukosa Faring Hiperemis (-)
Tonsil T1/T1, Karies Dentis (-)
- Kulit Kepala : Tidak terdapat lesi
- Kulit Wajah : Tidak terdapat lesi
2. Leher
- Pembesaran KGB : Tidak ada pembesaran KGB
- Pembesaran Tiroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar Tiroid
- Kulit Leher : Tidak terdapat lesi
3. Thoraks
- Paru
Inspeksi : Bentuk & Gerakan Dada Simetris
Palpasi : Vokal Fremitus (+/+), Nyeri Tekan (-/-)
Perkusi : Sonor di semua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
- Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis Tidak Nampak
Palpasi : Ictus Cordis Teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I&II, Regular, Murmur (-), Gallop (-)
- Kulit : Tidak terdapat lesi
4. Abdomen
- Inspeksi : Perut nampak cembung. Lesi Kulit (-)
- Auskultasi : Bising usus (+). Dalam batas normal
- Perkusi : Timpani seluruh kuadran abdomen
- Palpasi : Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali (-)
- Kulit : Tidak terdapat lesi
5. Ekstremitas
- Atas : Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (-/-)
- Bawah : Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (-/-)
- Kulit : Tidak terdapat lesi
E. STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi Regional
Regio Vulva vagina
Lesi jumlah >1 (multiple), permukaan verukosa ukuran ±1 cm,
sirkumkrip, warna merah muda
Efloresensi Vegetasi
F. DOKUMENTASI
G. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
21 februari 2018
Laboratorium : pemeriksaan
HIV (hasil reactive)
H. RESUME
Seorang pasien
perempuan, 43 tahun
Cianjur dengan keluhan terdapat vegetasi menyerupai jengger berwarna merah muda
Awalnya pasien melihat hanya berupa satu papul berwarna putih, beberapa hari
melebar, pasien tidak merasakan keluhan seperti gatal ataupun nyeri. Pasien mengaku
pada batang penis berukuran ±3 mm, tanpa disertai keluhan gatal atau nyeri sejak ± 2
bulan sebelum timbul keluhan pada pasien, ia dan suami menganggap keluhan
tersebut tidak masalah ataupun menular, namun suami pasien mengatakan papul
tersebut semakin membesar dan menyerupai kembang kol berwarna kecokelatan dan
kadang disertai rasa gatal namun tidak berat dan sering. Pasien pernah berobat tetapi
tidak ada perubahan. Pasien juga menyangkal bahwa suaminya pernah melakukan
- Distribusi : Regional
- Efloresensi : Vegetasi
I. DIAGNOSIS
1. Diagnosis Banding
- Kondiloma Akuminata
- Veruka Vulgaris
2. Diagnosis Kerja
Kondiloma Akuminata
J. USULAN PEMERIKSAAN
K. PENATALAKSANAAN
1. Umum
Pilihan lain :
a. Tinctura podofilin 10-25 % di cuci setelah 4-6 jam, ulangi setelah 3 hari jika
tidak ada penyembuhan: kontraindikasi wanita hamil
L. PROGNOSIS
- Quo ad Vitam : ad Bonam
- Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
- Quo ad Functionam : ad Bonam
BAB II
ANALISIS KASUS
o Menerangkan bahwa
setelah pembedahan akan
diberikan salep untuk luka (
biasa salep antibiotik untuk
mencegah infeksi
sekunder ) dan luka tidak
boleh terkena air.
Khusus
Pilihan lain :
b. Tinctura podofilin 25 %
Berdasarkan Prognosis
Quo ad Vitam : ad Bonam Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap
Quo ad Sanationam: Dubia ad Bonam proses kehidupan.
Quo ad Functionam: ad Bonam Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit
terhadap fungsi organ atau fungsi manusia dalam
melakukan tugasnya.
Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat
sembuh total sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Kutil genitalis sering ditemukan dan menyebabkan kecemasan karena: - tidak enak
dilihat, - bisa terinfeksi bakteri - bisa merupakan petunjuk adanya gangguan sistem kekebalan.1
ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini adalah virus papilloma / HPV (90%).1,2,3 Pada wanita, virus
papiloma tipe 16 dan 18, yang menyerang leher rahim tetapi tidak menyebabkan kutil pada alat
kelamin luar dan bisa menyebabkan kanker leher rahim. Virus tipe ini dan virus papiloma lainnya
bisa menyebabkan tumor intra-epitel pada leher rahim (ditunjukkan dengan hasil Pap-smear yang
abnormal) atau kanker pada vagina, vulva, dubur, penis,mulut, tenggorokan atau kerongkongan.1
GEJALA KLINIS
Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembap. Pada
pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya (jika
tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit
di sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum,
terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur.1,2,3
Kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagai
pembengkakan kecil yang lembut, lembap, berwarna merah atau pink. Mereka tumbuh dengan
cepat dan bisa memiliki tangkai. Pada suatu daerah seringkali tumbuh beberapa kutil dan
permukaannya yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol (blumkol).1.2.3
Pada wanita hamil, pada gangguan sistem kekebalan (penderita AIDS atau pengobatan
dengan obat yang menekan sistem kekebalan) dan pada orang yang kulitnya meradang,
pertumbuhan kutil ini sangat cepat.1
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Kutil yang menetap
bisa diangkat melalui pembedahan dan diperiksa dibawah mikroskop untuk meyakinkan bahwa
itu bukan merupakan suatu keganasan. Wanita yang memiliki kutil di leher rahimnya, harus
menjalani pemeriksaan Pap-smear secara rutin.1
Dalam pemeriksaan kerokan kulit mikroskop didapati papul – papul kecil warna putih
yang merupakan hiperplasi epitel ( infeksi subklinis ).3
PENUNJANG
Menggunakan lidi kapas yang sudah diolesi asam asetat 5% dan dioles pada lesi
yang dicurigai.
2. Kolposkopy
3. Histopatology
Gambaran : papilomatosis, akantosis, rete ridges yang memanjang dan menebal,
parakeratosis, dan koilositosis (vakuolisasi pada sitoplasma)
PENGOBATAN
Kutil pada alat kelamin luar bisa diangkat melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau
pembedahan dengan bius lokal.1,2,3 Pengobatan dengan pembedahan eksisi memiliki tingkat
kesuksesan sebesar 63 – 91% dan memiliki kemungkinan residif terendah.3
Pengobatan kimiawi, seperti podofilum resin atau racun yang dimurnikan atau asam
trikloroasetat, bisa dioleskan langsung pada kutil. Tetapi pengobatan ini memerlukan waktu
beberapa minggu sampai beberapa bulan, bisa melukai kulit di sekelilingnya dan sering gagal.
Kutil di uretra bisa diobati dengan obat anti kanker seperti tiotepa atau florourasil. Pilihan
lainnya adalah pengangkatan kutil dari uretra melalui pembedahan endoskopik. Kutil genitalis
sering kambuh dan memerlukan pengobatan ulang. Pada pria yang belum disunat, kekambuhan
bisa dicegah dengan menjalani penyunatan.1,2,3
DAFTAR PUSTAKA
Dokter pembimbing :
dr. Hj. Vita Noor’aini Atmadi Hartati, Sp.KK
Disusun oleh :
Tian Tiffani (2013730111)