Makala H
Makala H
REPRODUKSI VERTEBRATA
Reproduksi Kambing Kacang
DISUSUN OLEH:
NUR FITRIANA RAHMAT (1514142001)
JURUSAN BIOLOGI
A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Sistem reproduksi akan berfungsi bila
makhluk hidup sudah memasuki sexual maturity atau dewasa kelamin. Setelah
mengalami dewasa kelamin, alat-alat reproduksinya akan mulai berkembang dan
proses reproduksi dapat berlangsung.
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang. Memiliki struktur
tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata.
Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya
sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak
di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung.
Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang banyak
dipelihara oleh masyarakat baik secara tradisional maupun untuk kepentingan
agribisnis. Selain untuk kepentingan produksi daging, ternak kambing juga
sebagai sumber penghasil susu dan kulit. Hal ini karena kemampuan beradaptasi
dan mempertahankan dirinya di lingkungan yang sangat ekstrim sehingga
masyarakat banyak mengusahakan ternak kambing.
Populasi kambing terbanyak dan tersebar luas di Indonesia adalah
kambing lokal, yang biasa disebut kambing kacang. Kambing kacang merupakan
kambing asli Indonesia dan Malaysia. Sifatnya lincah, tahan terhadap berbagai
kondisi, dan mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan alam
setempat.
Salah satu kelebihan kambing Kacang adalah mampu berproduksi pada
lingkungan yang kurang baik. Kekurangan kambing Kacang adalah ukuran tubuh
yang relatif kecil dan laju pertambahan bobot hidup yang relatif rendah dewasa
tubuh sekitar 20 kg. Kambing ini memiliki keterbatasan dengan rataan bobot
badan dewasa yang cukup rendah yaitu sekitar 20–25 kg.
Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia yang memiliki bobot
badan lebih kecil dibandingkan bangsa kambing lainnya. Ciri-ciri kambing
Kacang adalah telinga kecil dan berdiri tegak, memiliki tanduk, profil wajah
lurus, ekor kecil dan tegak, ambing kecil dengan konformasi baik dan puting
yang relatif besar, warna tubuhnya gelap dan coklat dengan kondisi bulu kambing
betina pendek dan kasar sedangkan pada yang jantan lebih panjang daripada
betina. Pertumbuhan bobot badan kambing Kacang betina perlu mendapat
perhatian karena ternak betina berperan besar dalam peningkatan populasi ternak.
Induk kambing mempunyai bobot lahir, sapih, dan dewasa yang besar, maka
diwariskan ke keturunannya. Nilai heritabilitas bobot badan adalah 0,25 – 0,45
B. Rumusan Masalah
a. Struktur dan fungsi organ reproduksi jantan dan betina
b. Mekanisme reproduksi
1. Usia birahi
2. Usia dewasa
3. Lama kebuntingan
4. Jumlah Kelahiran
5. Tingkah laku kawin
BAB II
PEMBAHASAN
Ismail Mohammad. 2009. Onset Dan Intensitas Estrus Kambing Pada Umur
Yang Berbeda. Universitas Tadulako. Palu. J. Agroland Vol. 16 (2): 180 –
186.
Salim Ade Muhammad. 2017. Evaluasi Tingkah Laku Sexual Kambing Kacang
Jantan di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Desa Bina Gara
Kabupaten Halmahera Timur. Universitas KHairun. Agripet Vol 17(1).
Wati Lena, Rahim Aka, Takdir Saili. 2014. Kid Crop Kambing Kacang (Capra
Hircus) Di Kabupaten Konawe Utara. Universitas Haluleo. Kendari. Jitro
Vol.1(1).