Anda di halaman 1dari 1

1 dari 3 pasien yang menyadari memiliki kelainan ini.

Saluran sinus biasanya lateral dan superior


dari saraf fasialis dan kelenjar parotis, hal ini kontras dengan branchiar cleft pertama, yang
berhubungan erat dengan struktur ini.2
Gejala fistula yakni adanya pembengkakan, nyeri dan keruar cairan. Keluarnya cairan
memudahkan terjadinya infeksi. Beberapa pasien rnengeluh keluarnya cairan purulen kronis dan
intermiten dari lubang tersebut. Sekalinya sudah terinfeksi, sinus tersebut biasanya jarang
asimptomatik., seringnya terjadi infeksi kronis eksaserbasi akut, kemudian dapat terbentuk
jaringan parut dan rusaknya kulit secara kosmetik2,3,4,
Pada beberapa pasien mengeluh selurlitis fasial atau ulserasi pada bagian anterior telinga.
Ulserasi sering diterapi tanpa mencari sumber yang jelas dan sisa sinus preaurikula tidak
diperhatikan, pasien dengan tanda dan gejala seperti palpasi yang resisten, ostium yang tampak,
adanya inflamasi, rasa gatal, keluarnya sekret yang intermiten dan persisten, Keluhan yang
terbanyak adalah pembengkakan dan nyeri, hal ini menunjukkan peradangan4

1. dari ekstirpasi saluran fistula.

1. Mardhiah A. Fistula Preaurikular Kongenital. Majalah kedokteran nusantara (serial


online).2005. Desember.( cited 2014 April 30th): volume 38/hal.328-332. Available from
URL:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15598/1/mkn-des2005-
%20%2810%29.pdf
2. ScheinfeldNS. Preauricular Sinuses. 2010 (cited 2014 April 30th); Available from URL:
http://emedicine.medscape.com/article/1118768-overview
3. Voll M, Wesker K. Ear and vestibular apparatus.In: Voll M, Wesker K. Atlas of Anatomy
Head and Neuroanatomy. Stuttgart : Thieme publishing group; 2007.p.140-3
4. Ostrower ST. Preauricular Cysts, Pits, and Fissures. 2010 (cited 2014 April 30th); Available
from URL: http://emedicine.medscape.com/article/845288-overview

Anda mungkin juga menyukai