Anda di halaman 1dari 9

“SUSPENSI”

I. TUJUAN
 Mengetahui pengaruh penggunaan alat terhadap
 Menentukan tipe emulsi

II. DASAR TEORI


Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan
kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur (Ansel,
hal. 376)
Tipe emulsi ada 2 fase, yaitu :
1. Fase terdispersi / fase internal / fase dalam.
2. Fase pendispers / fase eksternal / fase luar.
Emulsi memiliki dua fase tidak tercampur, bila disatukan dan dikocok akan
menghasilkan berbagai macam ukuran droplet. Maka harus ada penambahan
emulgator untuk mencampurkan dan menurunkan tegangan permukaan antara 2
fase tersebut, dan menstabilkan emulsi. Syarat-syarat emulgator :
1. Dapat tercampurkan dengan formula lain.
2. Tidak mengganggu stabilitas atau efikasi dari zat terapeutik (inert).
3. Harus stabil.
4. Harus tidak toksik dan mengiritasi pada penggunaan (yang dimaksud
jumlahnya)
5. Harus tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
6. Pada konsentrasi rendah sudah dapat menstabilkan emulsi.

Metode pembuatan emulsi dibagi menjadi 3 yaitu metode continental (gom


kering), metode inggris (gom basah), dan metode botol (shaking).
1. Metode Kontinental
Membuat emulsi primer terlebih dahulu dengan perbandingan minyak : air :
emulgator = 4 : 2 : 1. Cara pembuatan :
a. Masukkan emulgator dalam mortir, tambahkan minyak. Aduk hingga tercampur
baik. Tambahkan air sekaligus, aduk cepat hingga terbentuk emulsi primer yang
encer, stabil dan mengeluarkan bunyi khas pada pergerakan mortir.
b. Tambahkan bahan formulatif lain (pengawet, penstabil, perasa, dll) dilarutkan
terlebih dahulu dalam sedikit fase luar, baru dicampur dengan emulsi primer.
c. Zat yang mengganggu stabilitas emulsi ditambahkan terakhir (misalnya :
elektrolit, garam, logam, alkohol).
d. Bila semua bahan sudah ditambahkan, emulsi dipindahkan ke gelas ukur dan
sisa fase luar ditambahkan hingga volume yang diinginkan.
2. Metode Inggris
Cocok untuk membuat emulsi dari minyak kental. Emulgator (misal : CMC,
veegum, bentonit) dikembangkan terlebih dahulu sesuai sifat masing-masing
emulgator. Dilakukan dengan membuat emulsi primer terlebih dahulu.
a. 1 bagian emulgator dicampur dengan 2 bagian air hingga terbentuk mucilage.
Tambahkan minyak sedikit-sedikit, aduk cepat dan kekentalan dijaga dengan
menambahkan air. Setelah terbentuk emulsi primer, teruskan pengocokkan
hingga 1-3 menit.
b. Tambahkan bahan formulatif lain (pengawet, penstabil, perasa, dll) dilarutkan
dahulu dalam sedikit fase luar, baru dicampur dengan emulsi primer.
c. Zat yang mengganggu stabilitas emulsi ditambahkan terakhir (misalnya :
elektrolit, garam, logam, alkohol).
d. Bila semua bahan sudah ditambahkan, emulsi dipindahkan ke gelas ukur dan
sisa fase luar ditambahkan hingga volume yang diinginkan.
3. Metode Botol (Shaking)
Cocok untuk membuat emulsi minyak yang mudah menguap (minyak atsiri) dan
mempunyai viskositas rendah. Cara pembuatan :
a. 1 bagian emulgator kering dimasukkan dalam botol dan tambahkan 2 bagian
minyak hingga terbentuk emulsi, kocok hingga tercampur baik.
b. Kemudian tambahkan 2 bagian air sekaligus, kocok hingga terbentuk emulsi.
Tambahkan fase luar sedikit-sedikit, kocok setiap penambahan.
Metode botol biasanya digunakan dengan emulgator sintetik. Proses pembuatan
emulsi yaitu, komponen 2 fase (fase minyak dan fase air) dipanaskan pada suhu 60-
700C. Fase dalam ditambahkan ke dalam fase luar.
 Oleum Iecoris Aseli [FI edisi III hal. 457, FI edisi IV hal. 628]
Pemerian Kuning pucat, bau khas, agak manis, tidak tengik, rasa
khas
Kelarutan Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak tanah
P.
Bobot jenis Antara 0,98 dan 0,927
Bobot per ml 0,917 sampai 0,924

Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung dari


cahaya.

Kegunaan Sebagai bahan aktif.

Formula pustaka (FORNAS edisi II hal. 217)

Komposisi : Oleum Iecoris Aselli 100 g

Glycerolum 10 g

Gummi Arabicum 30 g

Oleum Cinnamomi gtt VI

Aquadest 215 g

Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat.

Dosis : 3 kali sehari 15 ml

Catatan : 1. Serbuk Grom Arab dapat diganti dengan emulgator lain.

2. Ditambahkan zat pengawet yang cocok.

 P.G.A (Pulvis Gummi Arabicum) [Handbook of Pharmaceutical Exipients 6th


ed, halaman 1-3]

Pemerian Acasia adalah serbuk putih atau kuning putih, tidak berbau,
dan mempunyai rasa lemah.
Kelarutan Larut dalam 20 bagian gliserin, dalam 20 bagian
propilenglikol, dalam 2,7 bagian air, dan praktis tidak larut
dalam etanol 95%.
Data fisik pH : 4,5 – 5
Bobot jenis : 1,35 – 1,49 g/cm3
Viskositas : 100 mPa/s (100 cP) untuk larutan 30% pada
suhu 200C.
Stabilitas Larutan acasia tahan terhadap degradasi bakteri atau reaksi
enzimatik tetapi harus diberi pengawet terlebih dahulu
dengan dididihkan dalam waktu pendek untuk menon-
aktifkan enzim yang ada. Larutan encer dapat diawetkan
dengan penambahan pengawet antimikroba seperti asam
benzoat, natrium benzoat, atau campuran methyl paraben
dan prophyl paraben.
Inkompatibilitas Acasia tidak kompatibel dengan beberapa zat seperti
amidopirin, apomorphin, kresol, etanol 90%, garam besi,
morfin, fenol, fisostigmin, tannin, thymol, dan vanili. Dalam
emulsi, acasia tidak cocok dengan sabun.
Kegunaan Emulgator, suspending agent, basis pil, pengikat tablet.

 Glycerolum (RM : C3H8O3; BM : 92,09) [FI edisi III hal. 217, HOPE 6th ed,
halaman 283-284]
Pemerian Cairan seperti sirop ;jernih, tidak berwarna; tidak berbau;
manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa
lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa
hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu
mencapai lebih kurang 20.
Kelarutan Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P; praktis
tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak
lemak.
Data fisik Titik didih: 2900C (dengan penguraian)
Densitas:
1.2656 g/cm3 pada 150C;
1.2636 g/cm3 pada 200C;
1.2620 g/cm3 pada 250C.
Titik nyala 1760C (open cup)
Titik leleh 17.80C
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas Gliserin bersifat higroskopis.
Gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh
suasana dibawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi terurai
pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun. campuran
gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol adalah
kimia yang stabil.
Kegunaan Sebagai antimikroba preservatif, emolien, humektan, plasticizer
dalam pelapis film tablet, solven dalam formula parenteral, dan
pemanis.
 Natrium Benzoat (RM : C7H5NaO2 BM : 144,11) [FI edisi III hal: 395, HOPE 6th
ed, hal. 627-628]

Pemerian Butiran atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau hamper
tidak berbau.
Kelarutan Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol (95%) P.
Data fisik Titikbeku = 0,24
Densitas = 1,497 – 1,527 gr / cm3
Pemakaian sediaan oral = 0.02-0.5 %
Pemakaian sediaan parenteral = 0.5 %
Pemakaian sediaan kosmetik = 0.1-0.5 %
Stabilitas Larutan natrium benzoate dapat di sterilkan dengan autoklaf
atau penyaringan. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik di
tempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas Tidak stabil dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi,
garam kalsium, dan garam dari logam berat termasuk perak,
timah, dan merkuri. Aktifitas pengawet dapat dikurangi
dengan interaksi kaolin atau surfaktan non ionik.
Kegunaan Zat pengawet

 Aquadest (RM : H2O ; BM : 18,02)

Pemerian Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa


Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
Data fisik Titik beku : 0 C
Titikdidih : 100 C
Densitas: 1,00 g/cm3
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilitas air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang
rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika terdapat air
atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air bereaksi
secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan
logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium oksida dan
magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan garam
anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Kegunaan Pelarut

ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

Timbangan analitik Oleum Iecoris Aseli


Beaker glass P.G.A
Pipet tetes Natrium Benzoat
Mortir dan stamfer Glycerolum
Kertas perkamen Ol.cinnamomi
Gelas ukur Aquadest
Cawan porselen
Tabung sedimen
Spatel
Kertas film (sudip)
Batang pengaduk
I. PENIMBANGAN BAHAN
NO Nama bahan Perhitungan Jumlah Keterangan
1 Ol.Iecoris 60/215 x 100 g 27,9 g Zat aktif
=
2 Glycerolum 60/215 x 10 g = 2,79 g Emulgator
3 Gom arab 60/215 x 30 g 8,37 g Pendispersasi
4 Sodium benzoat 0,1/100 x 60 g = 0,06 g Pengawet
5 Ol.cinnamomi 60/5 x 1,5 g / 4 gtt Pearoma
1,3 =
6 Essen : KUNING qs qs Zat tambahan
7 aquadest 60 ml 60 ml Zat tambahan

II. CARA KERJA


A. Pembuatan suspense kloramfenikol
Siapkan alat dan bahan

Di Panaskan mortir dan stemper

Masukan gom arab tambahkan 10ml air panas gerus ad homogen ad emulgent (
campuran 1 )

Masukan ol.iecoris dan glycerin gerus ad homogen tambahkan sodium benzoat


gerus ad homogen ( campuran 2)

Masukan campuran 2 kedalam campuran 1 sedikit demi sedikit gerus konstan ad


homogen

Masukan essen kedalam campuran yg sudah bersatu tadi gerus ad homogen

Tambahkan ol.cinnamomi 4 tetes

Masukan kedalam botol coklat tutup dengan rapat

Lakukan evaluasi emulsi

acc dosen / asdos


B. Evaluasi organoleptis
Di ambil sampel suspense dan letakan di cawan

Amati bau, rasa, bentuk, dan warna

Di cacat hasil pengamatan

C. Evaluasi homogenitas
Di ambel sampel secukupnya, dan masukan ke gelas ukur 50 ml

Amati apakah terdapat partikel yg tidak homogen

Catat hasil pengamatan

D. Evaluasi PH
Di ambil sedikit sampel dan letakan dalam cawan

Celupkan kertas PH ke dalam sampel

Cek berapa tingkat PH nya

Catat hasil pengamatan

E. Evaluasi berat jenis


Siapkan alat piknometer dan neraca analytic

Timbang bobot piknometer kosong dan catat hasilnya

Piknometer di isi air lalu di timbang lagi dan catat hasilnya

Timbang lagi bobot piknometer berisi suspensi dan catat hasilnya

Hitung berat jenis menggunakan rumus

F. Evaluasi viskositas
Di ambil sampel sebanyak 15 ml

Masukan ke dalam buret

Buka kran buret bersamaan dengan di nyalakan stopwatch


Catat waktu saat semua larutan sampel habis dalam buret

G. Evaluasi presipitasi

Di ambil sampel sebanyak 10 ml menggunakan gelas ukur100 ml

Di amati dan di ukur tinggi tiap kamis,jumat , senin

Catat hasil pengamatan

H. Evaluasi Tipe Emulsi


1. Metode Warna
Campurkan beberapa tetes larutan metilen blue kedalam sample emulsi

jika seluruh emulsi bewarna seragamm , maka tipe O/W

Catat hasil pengamatan

I. Evaluasi Tipe Emulsi


2. Percobaan cincin
Teteskan emulsi pada kertas saring

maka emulsi tipe O/W dalam waktu singkat membentuk cincin air di sekeliling
tetesan

Catat hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai

  • SURAT PERNYATAAN Kesanggupan Menyelesaikan Tugas Ahkir
    SURAT PERNYATAAN Kesanggupan Menyelesaikan Tugas Ahkir
    Dokumen1 halaman
    SURAT PERNYATAAN Kesanggupan Menyelesaikan Tugas Ahkir
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    0% (1)
  • V
    V
    Dokumen1 halaman
    V
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • V
    V
    Dokumen1 halaman
    V
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Makalah Erik Asu
    Makalah Erik Asu
    Dokumen9 halaman
    Makalah Erik Asu
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Proposal SN 1
    Proposal SN 1
    Dokumen11 halaman
    Proposal SN 1
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Isi Catuabine
    Isi Catuabine
    Dokumen8 halaman
    Isi Catuabine
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Dan Evaluasi Larutan Elektrolit Ikhsan
    Pembuatan Dan Evaluasi Larutan Elektrolit Ikhsan
    Dokumen24 halaman
    Pembuatan Dan Evaluasi Larutan Elektrolit Ikhsan
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Dan Evaluasi
    Pembuatan Dan Evaluasi
    Dokumen17 halaman
    Pembuatan Dan Evaluasi
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • Suspensi
    Suspensi
    Dokumen49 halaman
    Suspensi
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    100% (1)
  • Emulsi
    Emulsi
    Dokumen63 halaman
    Emulsi
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat
  • SK Fik
    SK Fik
    Dokumen13 halaman
    SK Fik
    Ikhsan Xlalu Tepat Janji II
    Belum ada peringkat