I. TUJUAN
Mengetahui pengaruh penggunaan alat terhadap
Menentukan tipe emulsi
Glycerolum 10 g
Gummi Arabicum 30 g
Aquadest 215 g
Pemerian Acasia adalah serbuk putih atau kuning putih, tidak berbau,
dan mempunyai rasa lemah.
Kelarutan Larut dalam 20 bagian gliserin, dalam 20 bagian
propilenglikol, dalam 2,7 bagian air, dan praktis tidak larut
dalam etanol 95%.
Data fisik pH : 4,5 – 5
Bobot jenis : 1,35 – 1,49 g/cm3
Viskositas : 100 mPa/s (100 cP) untuk larutan 30% pada
suhu 200C.
Stabilitas Larutan acasia tahan terhadap degradasi bakteri atau reaksi
enzimatik tetapi harus diberi pengawet terlebih dahulu
dengan dididihkan dalam waktu pendek untuk menon-
aktifkan enzim yang ada. Larutan encer dapat diawetkan
dengan penambahan pengawet antimikroba seperti asam
benzoat, natrium benzoat, atau campuran methyl paraben
dan prophyl paraben.
Inkompatibilitas Acasia tidak kompatibel dengan beberapa zat seperti
amidopirin, apomorphin, kresol, etanol 90%, garam besi,
morfin, fenol, fisostigmin, tannin, thymol, dan vanili. Dalam
emulsi, acasia tidak cocok dengan sabun.
Kegunaan Emulgator, suspending agent, basis pil, pengikat tablet.
Glycerolum (RM : C3H8O3; BM : 92,09) [FI edisi III hal. 217, HOPE 6th ed,
halaman 283-284]
Pemerian Cairan seperti sirop ;jernih, tidak berwarna; tidak berbau;
manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa
lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa
hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu
mencapai lebih kurang 20.
Kelarutan Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P; praktis
tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak
lemak.
Data fisik Titik didih: 2900C (dengan penguraian)
Densitas:
1.2656 g/cm3 pada 150C;
1.2636 g/cm3 pada 200C;
1.2620 g/cm3 pada 250C.
Titik nyala 1760C (open cup)
Titik leleh 17.80C
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas Gliserin bersifat higroskopis.
Gliserin murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh
suasana dibawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi terurai
pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun. campuran
gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol adalah
kimia yang stabil.
Kegunaan Sebagai antimikroba preservatif, emolien, humektan, plasticizer
dalam pelapis film tablet, solven dalam formula parenteral, dan
pemanis.
Natrium Benzoat (RM : C7H5NaO2 BM : 144,11) [FI edisi III hal: 395, HOPE 6th
ed, hal. 627-628]
Pemerian Butiran atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau hamper
tidak berbau.
Kelarutan Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol (95%) P.
Data fisik Titikbeku = 0,24
Densitas = 1,497 – 1,527 gr / cm3
Pemakaian sediaan oral = 0.02-0.5 %
Pemakaian sediaan parenteral = 0.5 %
Pemakaian sediaan kosmetik = 0.1-0.5 %
Stabilitas Larutan natrium benzoate dapat di sterilkan dengan autoklaf
atau penyaringan. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik di
tempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas Tidak stabil dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi,
garam kalsium, dan garam dari logam berat termasuk perak,
timah, dan merkuri. Aktifitas pengawet dapat dikurangi
dengan interaksi kaolin atau surfaktan non ionik.
Kegunaan Zat pengawet
Alat Bahan
Masukan gom arab tambahkan 10ml air panas gerus ad homogen ad emulgent (
campuran 1 )
C. Evaluasi homogenitas
Di ambel sampel secukupnya, dan masukan ke gelas ukur 50 ml
D. Evaluasi PH
Di ambil sedikit sampel dan letakan dalam cawan
F. Evaluasi viskositas
Di ambil sampel sebanyak 15 ml
G. Evaluasi presipitasi
maka emulsi tipe O/W dalam waktu singkat membentuk cincin air di sekeliling
tetesan