BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
1. MKO HIMAMET FT. UNTIRTA adalah pedoman HIMAMET FT. UNTIRTA yang dibentuk berupa
rumusan-rumusan dasar sebagai aspirasi anggota yang ditetapkan dalam M-HIMAMET FT. UNTIRTA.
2. MKO HIMAMET FT. UNTIRTA merupakan implementasi dari ketetapan M-HIMAMET FT.
UNTIRTA yang menyangkut aspek kemahasiswaan, khususnya mahasiswa Jurusan Metalurgi.
Aplikasinya dilakukan secara utuh, terpadu, berkesinambungan dan sistematis.
3. MKO HIMAMET FT. UNTIRTA merupakan petunjuk pelaksanaan operasional HIMAMET FT.
UNTIRTA yang dibentuk dalam acuan program kerja.
4. Pada akhir periode MKO HIMAMET FT. UNTIRTA ini ditinjau kembali dalam M-HIMAMET FT.
UNTIRTA, untuk disesuaikan dengan situasi serta kondisi perkembangan organisasi keprofesian di
HIMAMET FT. UNTIRTA.
MKO HIMAMET FT. UNTIRTA dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar, arah dan sasaran serta
langkah organisasi dalam pencapaian tujuan HIMAMET FT.UNTIRTA secara terpadu, bertahap,
berkesinambungan antara periode sebelumnya dengan periode berikutnya.
BAB II
VISI DAN MISI
A. VISI
Visi hingga tahun 2019
Wadah pembentukan intelektual, spiritual, dan kompetensi.
B. MISI
Misi dari tahun 2012-2014
1. Meningkatkan kualitas anggota dengan mengembangkan dan mengimplementasikan keilmuan dan keprofesian
tentang metalurgi.
LEMBAGA OTONOM
BAB III
BPH
Struktur BPH
PRESIDIUM
KESEKRETARIATAN
ANGGOTA
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Badan Penasehat Himpunan, memiliki tugas dan wewenang untuk
melaksanakan:
1. Rapat internal BPH adalah untuk menentukan, merumuskan dan menyampaikan aspirasi anggota.
Rapat anggota BPH dipimpin oleh Presidium.
2. Rapat koordinasi BPH dengan HIMAMET FT.UNTIRTA adalah rapat yang dilakukan untuk
mengkoordinasikan suatu kebijakan yang bersifat penting.
3. Rapat triwulan adalah rapat BPH dengan HIMAMET FT. UNTIRTA setiap triwulan dan
memberikan laporan kerja triwulan.
4. Mekanisme rapat diatur dalam tata tertib BPH.
5. Rapat Pleno adalah mengamandemen ART dan MKO yang hasilnya akan disampaikan melalui
Lokakarya.
6. Lokakarya adalah penyampaian hasil Rapat Pleno kepada seluruh anggota.
Apabila dalam pandangan BPH, HIMAMET FT. UNTIRTA tidak melaksanakan tugasnya atau
menyimpang dari arah ketetapan M-HIMAMET FT. UNTIRTA, maka BPH berwenang mengeluarkan
memorandum 1 (satu). Kemudian dengan batas waktu 1 bulan setelah keputusan dikeluarkan HIMAMET
FT. UNTIRTA harus memperbaiki kesalahan. Jika HIMAMET FT. UNTIRTA tidak melakukan perbaikan,
maka BPH berwenang mengeluarkan memorandum 2 (dua) dengan batas waktu 2 (dua) minggu setelah
keputusan dikeluarkan. Selanjutnya, apabila dalam batas waktu tersebut HIMAMET FT. UNTIRTA tidak
memperbaiki, maka BPH dapat mengajukan usulan Muslub HIMAMET FT. UNTIRTA.
BAB IV
HIMAMET FT. UNTIRTA
Ketua Umum
Ketua umum
Tugas:
1. Menjalankan organisasi sesuai dengan Ketetapan M-HIMAMET FT. UNTIRTA
2. Mengkoordinasikan program kerja.
3. Memberikan laporan Pertanggungjawaban pada akhir periode kepengurusan.
4. Mengayomi anggota dan mengharumkan nama baik HIMAMET FT.UNTIRTA.
5. Menjalin komunikasi dengan jurusan, dekanat, rektorat, ormawa, dan PM3I.
Wewenang :
1. Berhak mengambil kebijakan yang sifatnya strategis menyangkut kepentingan organisasi.
2. Melakukan langkah-langkah lintas organisasi yang sifatnya penting berkoordinasi dengan BPH.
3. Memberikan sanksi administrasi apabila terjadi pelanggaran terhadap ketetapan M-HIMAMET FT.
UNTIRTA yang dilakukan pengurus HIMAMET FT. UNTIRTA dibawahnya.
4. Memberikan instruksi sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing bidang.
5. Mengeluarkan surat ketetapan dan atau surat keputusan HIMAMET FT. UNTIRTA
Tugas:
1. Membantu Ketua umum dalam menjalankan organisasi.
2. Mengambil kebijakan strategis apabila Ketua Umum berhalangan melalui rapat pengurus.
3. Melakukan koordinasi dengan Ketua umum.
4. Menciptakan organisasi yang dinamis.
Wewenang
1. Memberikan masukan atau kontribusi pemikiran kepada Ketua umum.
2. Menciptakan peluang yang potensial untuk perkembangan organisasi.
Bidang Kesekretariatan
Bidang Kesekretariatan terdiri dari:
1.Kepala kesekretariatan
2.Sekretaris 1: bagian surat menyurat dan pengarsipan
3.Sekretaris 2: bagian inventarisasi
Tugas
1. Melaksanakan tertib administrasi sesuai dengan SOP kesekretariatan.
2. Menyimpan dan mengeluarkan inventaris HIMAMET FT.UNTIRTA dengan instruksi Ketua umum.
3. Menangani urusan surat menyurat.
4. Mengelola secara terpadu arsip-arsip dan inventaris.
5. Bertanggung jawab atas pengarsipan data kepengurusan.
6. Membuat TOR untuk dekanat.
7. Meminta LPK setiap acara kepada kepala departemen.
8. Mengelola e-mail HIMAMET FT. UNTIRTA.
9. Membuat sertifikat kepengurusan dan atribut HIMAMET FT. UNTIRTA.
Wewenang
1. Mengambil kebijakan strategis apabila ketua umum dan wakil ketua berhalangan.
2. Memberikan Kontribusi pemikiran kepada Ketua umum.
Bidang Keuangan
Tugas:
1. Melaksanakan manajemen keuangan secara efektif, efesien dan profesional.
2. Menghimpun dana dari dalam ataupun dari luar organisasi demi kelancaran organisasi.
3. Mengawasi sistem keuangan HIMAMET FT. UNTIRTA.
4. Mencari dan mengusahakan tambahan dana dari sumber lain yang bersifat tidak mengikat dan halal.
5. Membuat LPJ untuk dekanat.
6. Menyimpan dan mengeluarkan perbendaharaan keuangan HIMAMET FT.UNTIRTA dengan instruksi
Ketua umum.
7. Melaporkan keuangan setiap triwulan di mading sekretariat HIMAMET FT. UNTIRTA.
Wewenang :
1. Meminta laporan pertanggungjawaban keuangan kepada semua kegiatan yang telah menggunakan
keuangan organisasi.
2. Melakukan pertimbangan strategis atas permohonan dana HIMAMET FT.UNTIRTA atas dasar
persetujuan Ketua umum.
BAB V
ACUAN PROGRAM KERJA
2. Departemen Internal
a. Membangun dan menjalin hubungan baik antar anggota, pengurus, alumni, dan seluruh civitas akademika
Teknik Metalurgi FT.UNTIRTA.
b. Mencari serta menindak lanjuti informasi dan kondisi anggota HIMAMET FT. UNTIRTA.
c. Mengelola web dan jejaring sosial HIMAMET FT. UNTIRTA.
d. Menginformasikan serta mengkomunikasikan perihal HIMAMET FT. UNTIRTA dan informasi dari luar
kepada anggota.
3. Departemen Keprofesian
a. Melakukan pelatihan dan kajian yang berhubungan dengan keilmuan untuk peningkatan kualitas anggota.
b. Membangun dan menjalin hubungan antara dunia kemahasiswaan dengan industri.
c. Bekerjasama dan berbagi informasi terhadap program penelitian dengan LO ROM.
Lembaga otonom adalah lembaga independen yang mewadahi minat dan bakat anggota yang memiliki sistem
keanggotaan dan struktural tersendiri.
Mekanisme pemilihan ketua Lembaga Otonom , yaitu anggota lembaga otonom mengajukan calon ketua yang
dipilih berdasarkan forum lembaga otonom yang terkait, kemudian ketua umum menetapkan dengan
mempertimbangkan pendapat BPH.
Acuan kerja lembaga otonom sebagai berikut :
1. Olahraga dan Seni (ORASI)
a. Menjalin silaturahmi civitas akademika melalui media olahraga dan seni.
b. Mengadakan dan mengikuti kegiatan olahraga dan seni.
Apabila lembaga otonom tidak bekerja sesuai acuan maka dapat dibekukan oleh HIMAMET FT.UNTIRTA dan
dapat diaktifkan kembali pada saat M-HIMAMET FT. UNTIRTA berikutnya.
BAB VII
KEUANGAN ORGANISASI
Sumber dana berasal dari dana tetap kemahasiswaan UNTIRTA dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat dan
halal.
Pembagian keuangan:
1. HIMAMET FT.UNTIRTA : 70%
2. BPH : 10%
3. Lembaga Otonom : 20%
a. ROM : 25%
b. LDM : 15%
c. Orasi : 35%
d. BESI : 25%
Lembaga otonom wajib menyerahkan TOR dan LPJ kepada HIMAMET FT.UNTIRTA.
BAB VIII
STANDAR TOR DAN LPJ
Standar TOR:
1. Terdapat halaman judul.
2. Memiliki Lembar Pengesahan
3. Memiliki deskripsi kegiatan
4. Memiliki rencana keuangan lengkap
5. Memiliki rencana kegiatan
Standar LPJ:
1. Terdapat halaman judul.
2. Memiliki Lembar Pengesahan
3. Memiliki laporan keuangan lengkap
4. Melampirkan fotokopi bukti transaksi
5. Memiliki hasil evaluasi dan saran
BAB IX
ALUR KADERISASI HIMAMET FT.UNTIRTA
Mahasiswa Metalurgi
Kaderisasi Dasar
Kaderisasi Lanjut
Anggota kehormatan
Standar operasional prosedur kaderisasi diatur dalam Pola Umum Kaderisasi HIMAMET FT.UNTIRTA.
BAB X
SANKSI ANGGOTA
1. Apabila menurut HIMAMET FT. UNTIRTA dan atau BPH, anggota yang melanggar kewajiban
sebagaimana termaktub dalam pasal 8 ART HIMAMET FT. UNTIRTA maka akan dibahas dan dikaji
oleh HIMAMET FT. UNTIRTA dan BPH.
2. Apabila diduga terbukti melanggar kewajiban anggota, maka akan diteruskan ke musyawarah angkatan.
3. Anggota yang diduga terbukti melanggar kewajiban anggota berhak melakukan pembelaan didepan
musyawarah angkatan.
4. Anggota yang terbukti bersalah menurut musyawarah angkatan akan diberikan sanksi sesuai dengan
keputusan musyawarah angkatan dan ditetapkan oleh HIMAMET FT. UNTIRTA.
BAB XI
PEMBERHENTIAN PENGURUS
1. Apabila menurut HIMAMET FT. UNTIRTA, pengurus yang melakukan hal-hal sebagaimana
termaktub dalam pasal 23 ART HIMAMET FT. UNTIRTA maka akan dibahas dan dikaji oleh
HIMAMET FT. UNTIRTA.
2. Pengurus yang diduga bersalah berhak melakukan pembelaan dalam forum kepengurusan.
3. Apabila terbukti melakukan hal-hal tersebut, maka ketua umum berhak memberikan memorandum 1
dengan batas waktu satu bulan untuk memperbaiki kesalahan setelah keputusan dikeluarkan.
4. Apabila pengurus tidak melakukan perbaikan, maka ketua umum berwenang mengeluarkan
memorandum 2 dengan batas waktu dua minggu untuk memperbaiki kesalahan setelah keputusan
dikeluarkan.
5. Apabila pengurus tetap tidak melakukan perbaikan sampai batas waktu yang ditentukan, maka ketua
umum berwenang memberhentikan pengurus yang bersangkutan dengan diketahui oleh BPH.
BAB XII
PENUTUP
1. Perubahan MKO HIMAMET FT. UNTIRTA dapat dilakukan dalam M-HIMAMET FT. UNTIRTA
atau Muslub HIMAMET FT. UNTIRTA serta Rapat Pleno BPH.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam MKO HIMAMET FT. UNTIRTA akan diatur kemudian dalam
ketetapan dan keputusan HIMAMET FT. UNTIRTA.