Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bagian ilmu kimia yang mempelajari unsur disebut Kimia Unsur. Untuk
mempermudah mempelajari kimia unsur, unsur dikelompokkan menurut
kemiripan sifatnya. Jumlah unsur banyak sekali, baik yang alamiah maupun yang
buatan. Unsur-unsur tersebut disusun dalam tabel periodik. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan dalam kolom-kolom yang disebut dengan golongan dan dalam
baris yang disebut periode. Secara garis besar unsur-unsur tersebut dibedakan atas
unsur-unsur utama dan unsur-unsur transisi.Unsur utama termasuk dalam
golongan A yang terdiri atas unsur logam dan unsur nonlogam. Golongan A
terdiri dari delapan golongan (I – VIII).
Unsur-unsur yang sifatnya mirip pada sistem periodic dikelompokkan
dalam satu golongan. Salah satunya adalah unsur alkali. Logam alkali adalah
logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Unsur –unsur ini adalah paling
reaktif dibanding golongan logam lainnya. Unsur-unsur ini memiliki susunan
elektron pada kulit terluar ns1 dan merupakan reduktor kuat karena mudah
melepaskan satu elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena logam-logam
golongan IA membentuk basa-basa kuat, maka disebut logam alkali.
Berbagai jenis unsur digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam industri. Penggunaan suatu unsur bergantung pada sifat-sifat istimewa dari
unsur tersebut. Logam biasanya dipikirkan sebagai padatan yang rapat, keras, dan
tidak reaktif. Kenyataannya, logam-logam alkali berlawanan dari sifat-sifat ini
yaitu, rapatan massa rendah, lunak dan sangat reaktif. Semua logam Alkali
berpenampakan mengkilat,berwarna keperakan, mempunyai konduktivitas listrik
dan panas yang tinggi. Logam alkali bersifat sangat lunak, dan semakin lunak
dengan naiknya nomor atom. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal tersebut,
maka pada makalah ini menjelaskan unsur-usur golongan 1A.
BAB II
PEMBAHASAN

Unsur-unsur pada golongan IA dalam tabel periodik dikenal juga dengan


nama unsur alkali, karena semua anggotanya bereaksi dengan air membentuk
larutan alkali (larutan yang bersifat basa). Unsur-unsur alkali disebut juga logam
alkali. Unsur alkali memiliki ukuran yang lebih besar di antara unsur-unsur dalam
satu periode. Unsur-unsur ini mempunyai energi ionisasi kecil. Energi ionisasi
merupakan energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada kulit
terluar. Makin besar nomor atom, energi ionisasinya makin berkurang. Hal ini
karena semakin besar nomor atom berarti semakin jauh jarak elektron terluar
dengan inti atom sehingga makin mudah lepas. Unsur-unsur alkali mempunyai
keelektronegatifan kecil. Oleh karena itu unsur alkali membentuk senyawa ion.
Secara umum golongan 1A (unsure alkali) mempunyai sifat fisika dan kimia
sebegai berikut :
1. Sifat Fisika
Unsur-unsur golongan ini hanya mempunyai satu elektron valensi yang
terlibat dalam pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam ini
mempunyai energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini
lunak. Hal ini juga mengakibatkan makin berkurangnya titik leleh dan titik
didih unsur-unsur alkali. Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Kekuatan
reduktor dapat dilihat dari potensial elektrode. Unsur-unsur alkali dapat
melarut dalam cairan amonia. Larutan encer logam alkali dalam amonia cair
berwarna biru. Larutan ini adalah penghantar listrik yang lebih baik daripada
larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam
murni.
2. Sifat Kimia
a. Sangat Reaktif
Unsur-unsur alkali sangat reaktif atau mudah bereaksi dengan unsur lain karena
mereka mudah melepaskan elektron terluarnya. Di udara, unsur-unsur ini akan
bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh karena itu, unsur ini biasanya disimpan
dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert. Unsur alkali tidak ada yang
terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya bergabung dalam mineral yang
larut dalam air, misal NaCl (natrium klorida). Unsur alkali terdapat dalam
senyawaan alam sebagai ion uni-positif (positif satu).
b. Sifat Logam unsur alkali dari atas ke bawah pada tabel periodik
cenderung bertambah.
c. Logam-logam alkali memberikan warna nyala yang khas, misalnya Li
(merah), Na (kuning), K (ungu), Rb (merah), dan Cs (biru/ungu).

Anggota golongan alkali dari atas ke bawah berturut turut adalah hydrogen
(H), litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan
fransium (Fr). Setiap unsure memiliki karakteristik, sifat kimia dan sifat fisika
yang berbeda-beda, Untuk lebih jelasnya, maka akan dibahas setiap unsure yang
ada dalam golongan ini.
1. Hydrogen (H)
Hydrogen dalam bahasa latih hydrogenium adalah unsure kimia pada
table periodic yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan
tekanan standar, hydrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non logam,
bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomic yang sangat mudah terbakar.
Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan unsure yang lebih elektronegatif
seperti halogen (F, CL, Br, I), dalam senyawa ini hisrogen memiliki muatan
parsial positif. Hydrogen mempunyai beberapa sifat kimia dan fisika, yaitu :

Sifat Kimia:
 Nama : Hydrogen
 Simbol : H
 Nomor atom : 1
 Nomor massa: 1.00797
 Panas Fusi : 0,117 kJ/mol H2
 Energi ionisasi 1 : 1312 kJmol
 Afinitas electron : 72,7711 kJ/mol
 Panas atomisasi : 218 kJ/mol
 Panas penguapan : 0,904 kJ/mol H2
 Jumlah kulit :1
 Biloks minimum : -1
 Elektronegatifitas : 2,18 (skala Pauli)
 Konfigurasi electron : 1s1
 Biloks maksimum :1
 Volume polarisasi : 0,7 Å3
 Struktur : hcp (hexagonal close packed) (padatan H2)
 Jari-jari atom : 25 pm
 Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
 Potensial ionisasi : 13,5984 eV

Sifat Fisika
 Titik lebur : -259,140C
 Titik didih : -252,87 0C
 Warna : tidak berwarna
 Bau : tidak berbau
 Densitas : 0,08988 g/cm3 pada 293 K
 Kapasitas panas : 14,304 J/gK

2. Litium (Li)
Litium merupakan golongan logam alkali (IA) dimana memiliki
konfigurasi elektron 1s2 2s1. Berasal dari bahasa Yunani, lithos: batu).
Ditemukan oleh Arfvedson pada tahun 1817, litium merupakan unsur logam
teringan, dengan berat jenis sekitar setengahnya air (Mohsin, 2006). Litum
banyak terdistribusi di bumi akan tetapi karena kereaktifannya maka akan
sulit menemukan litium dalam keadaan unsurnya. Litium mempunyai
beberapa sifat kimia dan fisika, yaitu :

Sifat Kimia
 Nama : Litium
 Simbol : Li
 Nomor atom : 3
 Nomor Massa : 6.941 g/mol
 Keelektronegatifias (Pauli): 1
 Jari-jari Van Der Walls : 0.145 nm
 Jari-jari ion : 0.06 nm
 Isotop : Li6 dan Li7
 Konfigurasi elektron: 1s2 2s1
 Energi ionisasi: 520.1 kJ/mol
 Potensial standar : -3.02 V
 Ditemukan oleh: ohann Arfvedson in 1817
 Kristal struktur: cubic body center

Sifat fisika
 Densitas 0.534 g/cc
 Entalpi atomisasi 160.7 KJ/mol
 Entalpi Fusi 3 KJ/mol
 Entalpi vaporasi 134.7 KJ/mol
 Flammabilitas : padatan mudah terbakar
 Kekerasan 0.6 Mohs
 Panas penguapan 145.92 KJ/mol
 Volume molar 13 cm3/mol
 Kalor jenis 3.6 J/gK
 Tekanan uap 1.6 epx-8 Pa
 Densitas: 0.53 g/cm3 pada 20 C
 Titik leleh : 180.5 C
 Titik Didih : 1342 C

3. Natrium / Sodium (Na)


Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris.
Asal simbol Na berasal dari kata Latin “natrium”. Unsur ini merupakan
logam terbanyak dalam golongan alkali.Unsur ini merupakan terbanyak di
permukaan bumi,dalam permukaan bumi terdapat 2,7 % (Mohsin, 2006).
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak,
keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium
hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion
hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air
secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu di bawah
388 K.
Sifat Kimia
 Nama : Natrium
 Simbol : Na
 Nomor atom : 11
 Nomor massa: 22.989
 Konfigurasi elektron: 1s2 3s1
 Keadaan standar : padatan
 Warna : putih keperakan
 Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam
 Total isotop : 22
 Total isomer 2
 Isotop radioaktif = 19
 Isotop stabil : 1
 Elektronegatifitas pauli : 0.9
 Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol
 Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol
 Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol
 Panas penguapan= 96 KJ/mol
 Volume molar : 23.7 cm3/mol
 Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong
 Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong
 ristal struktur : CCB kubus berpusat badan

Sifat Fisika
 Densitas : 0.97 g/cm3
 Titik leleh : 97.5
 Titik didih : 883
 Potensial standar : -2.7 V
 Penemu : Sih Humphrey Davy 1807
 Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K
 Konduktivitas termal = 1.41 W/cmK
 Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm
 Kalor jenis : 1.23 J/gK
 Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 °C
4. Kalium (K)
Kalium adalah logam lunak putih keperakan dan merupakan anggota
kelompok alkali dari tabel sistem periodik. Ditemukan oleh Davy pada tahun
1807, Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium. Kalium berwarna
keperakan ketika pertama kali dipotong, tetapi dengan cepat akan teroksidasi
sehingga berwarna kusam. Untuk menghindari oksidasi, kalium biasanya
disimpan dalam minyak atau gemuk. Kalium cukup ringan sehingga
mengapung dalam air. Saat terkena air, unsur ini akan bereaksi dengan
melepaskan hidrogen disertai api berwarna ungu.

Sifat Kimia
 Nama : Kalium
 Simbol : K
 Nomor atom : 19
 Nomor massa: 39,0983 g/mol
 Konfigurasi elektron: 1s2 4s1
 Elektronegativitas menurut Pauling: 0,8
 Radius Vanderwaals: 0,235 nm
 Radius ionik: 0.133 (+1)
 Isotop: 5
 Energi ionisasi pertama: 418,6 kJ/mol
 Penampilan : putih perak
 Jari – jari atom : 220 pm
 Jari – jari kovalen : 196 pm
 Jari – jari Van Der Waals : 275

Sifat fisika
 Densitas: 0.86 g/cm3 pada 0 °C
 Titik lebur: 63,2 °C
 Titik didih: 760 °C
 Fase : padat
 Sifat atom : Struktur kristal
 Energi ionisasi : Pertama : 418,8 kJ·mol−1, Kedua : 3052 kJ·mol−1,
Ketiga : 4420 kJ·mol−1

5. Rubidium (Rb)
Ditemukan oleh Bunsen dan Kirchoff pada tahun 1861 di dalam
mineral lepidolite dengan menggunakan spektroskop. Rubidium dapat
menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam akali
yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling
elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam
air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Rubidium adalah unsur logam dari
kelompok alkali yang bersifat lunak dan berwarna putih keperakan. Rubidium
merupakan salah satu unsur yang paling elektropositif dan basa. Logam ini
bisa cair pada suhu sekitar 40 °C.

Sifat Kimia

 Nama : Rubidium
 Simbol : Rb
 Nomor atom : 37
 Nomor massa: 85.47 g/mol
 Konfigurasi elektron: 1s2 5s1
 Elektronegativitas menurut Pauling: 0,8
 Radius Vanderwaals: 0,243 nm
 Radius ionik: 0,149 nm (+1)
 Isotop: 11
 Energi ionisasi pertama: 402,9 kJ/mol
 Energi ionisasi kedua: 2633 kJ/mol
 Energi ionisasi ketiga: 3860 kJ/mol
 Jari-jari ion : 1,48
 Keelektronegatifan : 0,8

Sifat Fisika
 Kepadatan: 1,53 g/cm3 pada 20 °C
 Titik lebur: 39 °C
 Titik didih: 696 °C
 Potensial standar: – 2,99 V
 Densitas cairan pada titik didih (gr/cm3) : 1,46
 Energi ionisasi (Kj/mol) : 4
 Kerapatan (gr/cm3) : 1,532
 Kalor peleburan (Kj/mol) : 2,19
 Kalor penguapan (Kj/mol) : 75,7

6. Cesium (Cs)
Sesium ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen dan Kirchohoff
pada tahun 1860 dalam air mineral dari Durkheim.

Sifat Kimia

 Nama : Cesium
 Simbol : Cs
 Nomor atom : 55
 Nomor massa: 132.905g/mol
 Konfigurasi elektron: 1s2 6s1
 Radius Atom: 2.67 Å
 Elektronegativitas: 0.79
 Bilangan Oksidasi: 1

Sifat Fisik
 Volume Atom: 70 cm3/mol
 Titik Didih: 944 K
 Radius Kovalensi: 2.35 Å
 Struktur Kristal: bcc
 Massa Jenis: 1.87 g/cm3
 Titik Lebur: 301.54 K
 Kapasitas Panas: 0.24 Jg-1K-1
 Entalpi Penguapan: 67.74 kJ/mol

7. Fransium (Fr)
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan
Curie Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-
logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Fransium
merupakan unsur logam alkali yang bersifat radioaktif dan sifat-sifat
kimianya sangat mirip dengan cesium. Selain itu fransium merupakan unsur
logam berat yang angat elektropositif dan merupakan unsur radioaktif alami
yang isotop-isotopnya mempunyai massa atom dalam rentang 204 sampai
224.

Sifat Kimia
 Nama : Fransium
 Simbol : Fr
 Nomor atom : 87
 Nomor massa: 223 g/mol
 Konfigurasi elektron: 1s2 7s1
 Elektronegativitas: 0.7
 Bilangan Oksidasi: 1
Sifat Fisika

 Radius Atom: 2.7 Å


 Volume Atom: cm3/mol
 Titik Didih: 950 K
 Radius Kovalensi: 64 Å
 Struktur Kristal: bcc
 Konduktivitas Listrik: 15 x 106 ohm-1cm-1
 Titik Lebur: 300 K
 Entalpi Penguapan: 2.1 kJ/mol
Reaksi-reaksi logam alkali

 Reaksi dengan air reaksi ini menghasilkan larutan basa alkali dan gas
hidrogen. Namun, reaksi alkali dengan air menghasilkan percikan dan nyala,
hingga ledakan dahsyat! Mantap! Ledakan tersebut bergantung letak
unsurnya di periodik. Litium bereaksi lambat dengan air, tetapi natrium
bereaksi hebat (ada percikan api), tapi lebih parahnya dari kalium hingga
sesium akan meledak dahsyat! Makanya, jangan sekali-kali memegang logam
alkali dengan tangan karena tangan mengandung keringat (berair) dan
nantinya tanganmu malah hilang ckckck. Contohnya:
2Na + 2H2O —> 2NaOH (aq) + H2(g) ; ΔH = – kJ
 Reaksi dengan hidrogen (H2) Reaksi ini menghasilkan hidrida logam dengan
biloks hidrogennya -1. Contohnya: 2Na + H2 —> 2NaH
 Reaksi dengan oksigen (O2) Reaksi ini menghasilkan 3 produk dengan biloks
oksigen (-2, -1, dan -1/2), yaitu: Oksida logam (biloks -2)
4Li + O2 –> 2Li2O Senyawa peroksida (kelebihan 1 atom oksigen)
2Na + O2 —> Na2O (Khusus natrium saja yang menghasilkan peroksida
dalam golongan alkali) Senyawa superoksida (kelebihan 2 atom oksigen ;
biloks -1/2 L + O2 —> LO2 (khusus logam kalium, rubidium, dan sesium
yang menghasilkan superoksida)
 Reaksi dengan halogen (golongan VIIA) Reaksi ini menghasilkan garam,
contohnya: 2Rb + Cl2 —> 2RbCl (Rubidium klorida)

Hubungan diagonal alkali dengan alkali tanah

Hubungan ini diartikan bahwa suatu unsur alkali memiliki sifat yang hampir
persis dengan logam alkali tanah secara diagonal. Hubungan diagonal ini bisa
terjadi pada seluruh unsur golongan utama, seperti di gambar ya:
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri
sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: hydrogen (H), lithium
(Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr).
Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan
larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika
dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan
penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah
bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan
lain-lain.
Unsur alkali memiliki ukuran yang lebih besar di antara unsur-unsur dalam
satu periode. Unsur-unsur ini mempunyai energi ionisasi kecil. Energi ionisasi
merupakan energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron pada kulit
terluar. Makin besar nomor atom, energi ionisasinya makin berkurang. Hal ini
karena semakin besar nomor atom berarti semakin jauh jarak elektron terluar
dengan inti atom sehingga makin mudah lepas. Unsur-unsur alkali mempunyai
keelektronegatifan kecil. Oleh karena itu unsur alkali membentuk senyawa ion.

Anda mungkin juga menyukai