Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN S

DENGAN GASTRITIS RW 04 PADASUKA CIMAHI TENGAH

Disusun Oleh :

Aditya Fazrin 211115073

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

2015 – 2016
I. Data umum :
1. Kepala keluarga : Tn. S
2. Alamat : kp. Kebon manggu RT 01 RW 04 padasuka Cimahi tengah
3. Pekerjaan : buruh harian lepas
4. Pendidikan : SMP
5. Komposisi keluarga :

Hub
Jenis Status
No Nama Dgn Umur Pendidikan Keterangan
kelamin imunisasi
Klg
1. Ny. I perempuan istri 41 SMA Sehat
tahun
2. NN. R Perempuan Anak 20 Mahasiswa Gastritis
tahun
3. AN. A Perempuan Anak 16 SMA Sehat
tahun
4. AN. A Laki-laki Anak 7 SD Sehat
tahun

6. Genogram

: perempuan

: laki-laki

: meninggal

: tinggal serumah

7. Tipe keluarga : keluarga inti


Keluarga Tn. S terdiri dari Bapak ( Tn.S ) istri ( Ny. I) dan ketiga orang anaknya
yang masih hidup bersama dalam 1 rumah.
8. Suku bangsa : Sunda
Tn. S bukanlah penduduk asli cimahi hanya istrinya saja yang penduduk asli cimahi,
bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga yaitu bahasa sunda dan bahasa
indonesia. Menurut keluarg tidak ada kebiasaan aneh yang mereka anut dan keluarga
pun tidak memiliki pantangan makanan tertentu.

9. Agama : Islam
Pada saat dikaji keluarga mengatakan agama yang dianutnya adalah islam, anak-
anaknya mendapatkan pendidikan agama sejak mereka kecil.

10. Status sosial ekonomi keluarga


Tn. S bekerja sebagai buruh harian lepas yang tidak menentu pekerjaannya, keluarga
mengatakan penghasilan bapa cukup untuk kehidupan sehari-hari. Anak pertamanya
pun ikut membantu setiap hari sabtu dan minggu ia menjadi penari di acara nikahan
dan penghasilannya digunakan untuk menambah pemasukan keluarganya.

11. Aktifitas rekreasi keluarga


Aktivitas rekreasi keluarga Tn. S untuk rekreasi diluar rumah suka dilakukan jika
ada waktu ataupun ada rezeki, biasanya keluarga hanya menonton televisi bersama-
sama atau hanya sekedar kumpul di ruang keluarga, tetapi hanya anak yang
pertamanya saja yang jarang kumpul bersama keluarga karena kuliah jadi hanya hari
sabtu dan minggu saja biasanya keluarga kumpul bersama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga berada pada harap perkembangan keluarga dengan anak dewasa
dengan tugas perkembangan : memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar,
mempertahankan keintiman pasangan, membantu orang tua suami/ istri yang sedang
sakit dan memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri di masyarakat,
penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

2. Tahap perkambangan keluarga yang belum terpenuhi


Keluarga belum dapat memenuhi kebuthan seperti privasi, dikarenakan anak
pertama dan keduanya masih tingaal dalam satu kamar.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti


Bapak S berasal dari cirebon, ibu I berasal dari cimahi. Mreka pacran 1 tahun baru
menikah. Pada awalnya ibu I berpacaran dengan kaka suaminya, dan bapak S dekat
dengan teman wanita ibu I, bapak S sering ke rumah ibu I. Setelah ibu I dan kaka
suaminya sudah tidak berhubungan lagi bapak S sering ke rumah. Dan ibu I tidak
atau kalau pacarnya itu adalah kaka bapak S.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Kedua orang tua ibu dan bapa sudah meninggal menurut bapa S di dalam
keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, ataupun
asma. Sedangkan menurut ibu I di dalam keluarganya ada yang memiliki hipertensi
yaitu ibunya. Saat ini bapa S, ibu I, dan kedua orang anaknya dalam keadaan sehat,
hanya anak pertamanya saja yang sedang sakit yaitu NN. R

III. Pengkajian lingkungan


1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga bapa S berada di kp. Kebon manggu RT 01 RW 04 padasuka
Cimahi tengah, yang termasuk dalam padat penduduknya. Status rumah yang dihuni
keluarga adalah rumah sendiri. Rumah bapa S dan keluarga terdiri dari 2 kamar,
yaitu kamar utama 9 untuk orangtua) , dan kamar satunya digunakan untuk kamar
anak pertamanya dan anak kedua ( mereka tidak mempunyai kamar sendiri)
begitupun dengan anak bungsunya masih tidur bersama bapa dan ibu, kamar mandi
dan dapur terdapat di bagian belakang. Penataan ruangan cukup tertata dengan baik
dan bagian bagian rumah tidak pengap karena ruang tamu dan ruang keluarga di
biarkan menyatu tanpa adanya batasan antar ruangan, rumah bapa S menghadap
keselatan tetapi di depan dan samping kirinya terdapat tembok yang tinggi begitupun
di samping kanannya terdapat kontrakan yang jaraknya berdekatan dengan
rumahnya sehingga hanya sedikit cahaya matahari yang bisa masuk ke dalam
rumahnya, pada bagian dapur ada sebagian yang tidak menggunakan keramik maka
jika ingin ke sana harus menggunakan sendal.
Halaman rumah

Gudang

Kamar utama ruang tamu

Kamar ruang keluarga

Mandi

Dapur kamar anak 1 dan 2

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Tempat tinggal bapa s di kelilingi oleh rumah rumah dan rumah rumah tersebut masih
sodaranya juga yang tinggal saling berdekatan, bapa S dan ibu I mengaku mengenal
orang-orang yang tinggal di sekitar rumahnya dan penduduk pribumi setempat. Dan
kebersamaan antar warga itu sangat terasa mereka saling kenal satu sama lain dan
sering menjunjungi satu sama lain bila ada waktu luang, dan jika ada tetangganya
yang membutuhkan bantuan mereka tidak segan membantu tetangganya.

3. Mobilitas geografis keluarga


Kegiatan bapa S setiap harinya tidak menentu, jika sedang ada kerjaan seperti
sekrang ini biasnya bapa berangkat dari pagi hari dan pulang pada sore hari.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga bapa S memiliki perkumpulan keluarga, baik bapa S atau ibu I keduanya
sering mengikuti kegiatan bersama masyarakat.

5. Sistem pendukung keluarga


Disekitar tempat tinggal bapa S juga tinggal saudara-saudaranya, jika ada masalah
atau kepentingan mereka meminta bantuan kepada saudaranya dan tetangga. Keluarga
bapa S cukup terkenal dikampungnya karena mereka sebagai penduduk asli wilyah
tersebut.

IV. Struktur keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Menurut ibu I komunikasi keluarga, antara orangtua, orangtua dan anak serta anak
dan anak cukup terbuka, jika ada hal-hal yang penting mereka akan membicarakannya
bersama, misalnyaa keperlua nsehari-hari atau masalah yang ada dalam keluarga.
Semua anak-anak bapa S mampu mengutarakan keinginan mereka meskipun mereka
lebih banyak mengutarakannya kepada ibunya. Bahasa yang digunakan setiap hari
adalah bahasa sunda dan bahasa indonesia.

2. Struktur kekuatan keluarga


Bapa S merupakan kepala keluarga namun pengambilan keputusan bapa S serahkan
kepada istrinya, melalui perundingan terlebih dahulu bersama bapa S

3. Struktur peran
bapa S adalah seorang kepala keluarga dan sekaligus pencari nafkah untuk anak dan
istrinya namun saat ini kadang tidak bekerja, ibu I sebagai ibu rumah tangga dan
sesekali bekerja untuk membantu suaminnya dalam mencukupi keperluan sehari-hari.
Sekalipun ibu I bekerja tetapi ia masih sempat mengurus rumah tangganya terlihat
dari rumah yang cukup tertata rapih dan bersih.

4. Nilai atau norma keluarga


dalam keluarga bapa S tidak ada norma atau nilai-nilai tertentu yang mempengaruhi
kesehatan anggota keluarganya. Jika ada anggota keluarganya yang sakit biasanya
keluarga langsung membawanya ke puskesmas dan tidak membiasakan meminum
obat dari warung
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga dalam mendidik anak-anaknya, berupaya menumbuhkan perasaan saling
menyayangi, saling mencintai, tidak pernah membedakan. Sehingga antar keluarga
tidak saling bermusuhan, bahkan saling membantu, bahkan saling menghormati dan
saling memperhatikan. Menurut ibu I anaknya jarang bertengkar jika bertengkarpun
hanya pertengkaran kecil.

2. Fungsi sosialisasi
Dalam bersosialisasi keluarga sangat terbuka dengan kehadiran orang lain. Menurut
ibu I diantara keluarga dan ketiga anaknya tidak ada jarak, demikian halnya dengan
tetangga dan teman-temannya. Ibu I juga sering terlihat mengobrol dengan tetangga
kalau kegiatan di rumah sudah selesai.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga menyadari bahwa kesehatan itu penting, oleh karaen itu jika ada anggota
keluarga yang sakit ibu I dan bapa S biasanya langsung membawa anak-anaknya ke
puskesmas, ibu I mengatakan anak pertamanya sudah lama mengalami maag dan
sering kambuh, saat dia tanya apa itu gastritis keluarga mengatakan maag saja , saat
ditanya gejalanya keluarga hanya menjawab mual dan sakit di perut saja,
penyebabnya keluarga hanya menyebutkan karena telat makan.saat ditanya akibatnya
ibu I tidak mengerti akibatnya.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga bapa S memiliki 3 orang anak. Saat ini keluarga tidak berfikir lagi untuk
memiliki anka. Ibu I masih menggunakan KB yaitu IUD.

5. Fungsi ekonomi
Keluarga bapa S memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja sebagai burh harian
lepas dan terkadang dibantu oleh ibu I dan anak pertamanya, dan penghsilannya
cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari keluarganya dana kebutuhan lainnya.

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Saat ini keluarga merasa tidak ada masalah besar, namun keluarga merasa khawatir
terhadap kelanjutan pendidikan anak-anaknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Keluarga menganggap semua orang punya masalah sehingga keuarga menjalaninya
dengan tenang

3. Strategi koping yang digunakan


Keluarga bapa I telah berusaha sesuai kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya, namun kalau hasilnya belum memadai, mereka menyerahkan padaNya
dan menerima apa adanya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ditemukan adanya starategi adaptasi yang disfungsional, semuanya diserahkan
kepadaNya.

VII. Pemeriksaan fisik

Komponen Bapak Ibu NN. R


Keadaan umum Kes : CM Kes : CM Kes : CM
TD : 120/80 TD : 140/90 TD : 100/60
N : 78x/m N : 72x/m N : 69x/m
R : 19 x/m R : 17 x/m R : 16 x/m
Keluhan Tidak ada Tidak ada keluhan Nyeri ulu hati,
keluhan mual
Mata Konjungtiva Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
tidak anemis, anemis, gerakan anemis, gerakan
gerakan bola bola mata, visus bola mata, visus
mata, visus dan dan lapang dan lapang panjang
lapang panjang panjang normal normal
normal
Mulut Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
menelan, gigi menelan, gigi menelan, gigi
tampak bersih tampak bersih tampak bersih
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
peningkatan PVJ peningkatan PVJ peningkatan PVJ
ataupun ataupun ataupun
membesaran membesaran KGB membesaran KGB
KGB
Abdomen Bentuk datar, Bentuk datar, tidak Bentuk datar, ada
tidak ada nyeri ada nyeri tekan, nyeri tekan
tekan, bising usus bising usus normal epigastrium, bising
normal usus normal
Ekstermitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kekakuan dalam kekakuan dalam kekakuan dalam
gerak, tidak ada gerak, tidak ada gerak, tidak ada
kelainan kelainan kelainan

VIII. Harapan keluarga


Keluarga merasa senang dengan kedatangan perawatt, dan keluarga mengharapkan
pemantauan kesehatan keluarganya.

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : - klien tidak mengenal Nyeri akut
- ibu I mengatakan tentang Gastritis berhubungan dengan
anak pertamanya - klien tidak mampu ketidakmampuan
sudah lama mengambil keputusan keluarga merawat
mengalami maag - klien tidak mampu anggota keluarga
dan sering kambuh merawat Gastritis dengan gastritis pada
- Klien mengatakan - klien tidak mampu anak R keluarga bapak
tidak mengetahui memodifikasi S
apa itu gastritis, lingkungan
hanya mengetahui - klien tidak mampu
maag saja menggunakan fasilitas
- Klien mengatakan pelayanan kesehatan
bahwa mungkin
telat makan menjadi
ketidak mampuan keluarga
penyebabnya
merawat anggota keluarga
- saat ditanya
gejalanya keluarga
hanya menjawab
mual dan sakit di
perut saja
- saat ditanya
akibatnya ibu I tidak
mengerti akibatnya.

DO :
- Kes : CM
- TD : 100/60
- N : 69x/m
- R : 16 x/m
Skalaa nyeri 4 (0-1)
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis pada anak R keluarga bapak S

Intervensi keperawatan

Tujuan Evaluasi Intervensi


NO DX
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Setelah Setelah dilakukan 3-4 x Respon Verbal 1. Gastritis adalah peradangan Jelaskan
pengertian
dilakukan kunjungan keluarga yang terjadi pada mukosa gastritis dengan
3-4 kali mampu : metode tanya jawab
kunjungan 1. klg dapat mengenal lambung yang dapat bersifat dengan leaflet selama
nyeri akut
masalah penyakit akut maupun kronis 45 menit
dapat
diatasi Gastritis di tandai Tanda dan gejala gastritis

dengan keluarga dapat menurut mansjoer, 2011 :

: - Nyeri ulu hati

- menjelaskan pengertian - mual

Gastritis - kembung

- mampu menyebutkan - muntah

tanda dan gejala - Perdarahan saluran cerna

Gastritis berupa hematemesis

- mampu menyebutkan - Melena

faktor penyebab - Anemia pasca perdarhan

Gastritis Faktor Penyebab Gastritis


- Stress
- Jadwal makan tidak teratur
- Komsumsi minuman dengan
kandungan kafein
- Minum beralkohol
- Makan dengan tekstur keras
serta dimakan sewaktu panas

2 2. klg mampu mengambil Afektif 2. Dampak pada penyakit Gastritis 2. Jelaskan dampak
keputusan untuk - Tukak lambung dari Gastritis

malakukan perawatan - Pendarahan di dalam lambung dengan metode


tanya jawab
Gastritis ditandai - Kanker lambung
dengan leaflet
dengan :
selama 45 menit
- mengetahui dampak
dari penyakit Gastritis
- menunjukan sikap
untuk melakukan
perawatan Gastritis
3 3. kemampuan keluarga Psikomotor / 3. Mampu mendemonstrasikan 3. Demonstrasikan
merawat anggota Redemonstrasi perawatan terapi modalitas atau dan lakukan
keluarga yang sakit terapi herbal pada pasien tindakan terapi
pada Gastritis Gastritis herbal ( buah
ditandai dengan : SOP : pisang ) selama
- mampu melakukan Pelaksanaan 60 menit
tindakan preventif Persiapan Lingkungan
- mampu malakukan
- Tempat yang bersih dan
tindakan kuratif terapi
strategis
herbal untuk Gastritis
Persiapan Alat Dan Bahan

Bahan :
- 4 biji pisang kepok

Prosedur

a. Siapkan 4 biji pisang kepok


b. Lalu kupas kulit pisang kepok
c. Lalu mengkosumsi pisang
kepok secara langsung
d. Lalu mengkomsumsi siang,
sore, dan sesudah makan
e. Sebisa mungkin habiskan 1
sisir pisang kepok dalam 1 hari.
Lakukan ini setiap hari hingga
sakit maag Anda berkurang dan
menghilang.
f. Namun jika anda tidak mampu
mengkonsumsi 3-4 biji sekali
makan sudah cukup bagi anda
mengkonsumsi 1-2 biji pada
pagi, siang, sore dan malam.
4. Keluarga mampu Psikomotor 4. Rumah yang bersih, barang 4. Ajarkan keluarga
memelihara tertata dengan rapih, udara membersihkan
lingkungan rumah yang masuk ke dalam rumah rumah, menata
yang sehat barang barang
rumah, anjurkan
keluarga untuk
membuka jendela
saat pagi hari
agar udara dapat
masuk
5. Keluarga mampu Afektif/ 5. Fasilitas kesehatan untuk 5. Memotivasi
menggunakan psikomotor berobat dan memelihara keluarga untuk
fasilitas/pelayanan kesehatan keluarga mengunjungi
kesehatan fasilitas
kesehatan
terdekat/ yang
sering keluarga
kunjungi jika ada
keluarga yang
sakit
Implementasi

Diagnosa
No Tanggal Implementasi Evaluasi Ttd
keperawatan
1. 12-01-2018 Nyeri akut Memperluas pengetahuan klien S :
14.00-16.00 berhubungan dan keluarga tentang pengenalan - Ibu I dan anak R dapat
dengan masalah kesehatan gastritis menyebutkan pengertian
ketidakmampu 1. Memberikan penyuluahan gastritis yaitu peradangan
an keluarga tentang pengertian tanda yang terjadi pada mukosa
merawat gejala dan penyebab lambung yang dapat
anggota Rasional : selama interaksi 45 bersifat akut maupun
keluarga menit klien dan keluarga kronis
dengan memperlihatkan minatnya - Ibu I dan anak R dapat
gastritis pada penjelasan yang akan menyebutkan tanda dan
anak R diberikan gejala gastritis yatu nyeri
keluarga bapak epigastrium, mual,
S 2. Memberikan penyuluhan muntah, dan BAB darah.
tentang dampak dari gastritis - Ibu I dan anak R dapat
Rasional : selama interaksi 45 menyebutkan dampak dari
menit klien dan keluarga gatritis yaitu, tukak
memperlihatkan minatnya lambung, kanker lambung,
penjelasan yang akan dan perdarahan lambung.
diberikan - Anak R mengatakan nyeri
ulu hati
3. Melakukan pemeriksaan ttv O:
Rasional : - Saat diajukan pertanyaan
- TD : 100/60 ibu I sudah dapat
N : 69x/m menjawab pertanyaan
R : 16 x/m dengan benar
- TD : 100/60
N : 69x/m
R : 16 x/m
- Skala nyeri berkurang
menjadi 3 (0-10)
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

2. 13-01-2018 1. Mengajarkan terapi herbal S:


13.00-15.00 Rasional : selama interaksi 60 - keluarga mengatakan akan
menit klien dan keluarga mencoba terapi herbal
memperlihatkan minatnya dengan buah pisang
penjelasan yang akan - keluarga mengatakan
diberikan memehami cara
2. Ajarkan keluarga menciptakan lingkungan
rumah yang sehat
membersihkan rumah,
- keluarga akan ke
menata barang barang rumah, puskesmas jika anak-
anaknya / keluarganya
anjurkan keluarga untuk
sakit
membuka jendela saat pagi
O:
hari agar udara dapat masuk
- keluarga memahani cara
Rasional : keluarga membuat terapi herbal
dengan buah pisang
memahami bagaimana cara
- saat di tanya tentang cara
memelihara lingkungan mememlihara lingkugan
rumah yang baik keluarga
rumah yang baik
mampu menjawab
3. Memotivasi keluarga untuk - keluarga memahami
mengunjungi fasilitas pentingnya menggunakan
fasilitas kesehatan
kesehatan terdekat/ yang
- keluarga tampak antusias
sering keluarga kunjungi jika dan kooperatif
A : masalah teratasi sebagian
ada keluarga yang sakit
P : lanjutkan intervensi
Rasional : keluarga tampak
mengerti dan memahami
pentingnya menggunakan
fasilitas kesehatan
3. 15-01-2018 1. Menjelaskan kembali tentang S :
08.00-10.00 pengertian gastritis, tanda - anak R dapat menyebutkan
dan gejala, faktor penyebab, kembali pengertian
serta tanda dan gejala gastritis, tanda dan gejala
Rasional : selama interaksi dan faktor penyebab dari
30 menit klien dan keluarga penyakitnya.
memperlihatkan minatnya - Klien mengatakan setelah
penjelasan yang akan melakukan yoga badannya
diberikan menjadi lebih segar
- Klien mengatakan sudah
2. Mengajarkan terapi yoga tidak nyeri
gastritis O:
Rasional : selama interaksi - Klien tampak kooperatif
30 menit klien dan keluarga pada saat diberikan yoga
memperlihatkan minatnya gastritis
penjelasan yang akan - Saat diberikan pertanyaan
diberikan anak R sudah dapat
menjawab pertanyaan
dengan benar
- Anak R memahami cara
melakukan yoga gastritis
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai