Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Page 2
dasar itu dibuatlah penelitian dengan judul "Pengaruh Konsentrasi
Gliserin Terhadap Viskositas Dari Pembuatan Pasta Gigi Cangkang
Kerang Darah" yang ramah lingkungan.
2. Permasalahan
Identifikasi Masalah
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida,
maka semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut.
Pentingnya viskositas di dalam pasta gigi adalah supaya pasta gigi
dapat melekat dengan baik pada sikat gigi. Sedangkan pengaruh
gliserin adalah untuk menghindarkan terjadinya pengeringan dan
pengerasan pasta.
Pembatasan atau Perumusan Masalah
Variabel yang akan dilakukan penelitian yaitu pengaruh konsentrasi
gliserin terhadap viskositas pada pembuatan pasta gigi cangkang
kerang darah. Dengan melakukan pengukuran viskositas dari masing
masing konsentrasi gliserin.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memperoleh komposisi ideal pembuatan pasta
gigi dari cangkang kerang darah sehingga nantinya didapatkan bentuk
pasta gigi yang sesuai dengan SNI 12 - 3524 - 1994 dan pasta gigi
yang pada umumnya sudah beredar dipasaran.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan
akibat cangkang kerang darah karena hanya sekitar 20% yang
dimanfaatkan sebagai kerajinan cinderamata, dan kosmetik (Agus,
2012). Selain itu juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan
karena prosesnya bisa dilakukan secara manual. Untuk mendapatkan
konsentrasi gliserin optimal pada pembuatan pasta gigi cangkang
kerang darah.
4. Bahan Baku
Page 3
Manfaat gliserin
Penggunaan gliserin untuk berbagai keperluan adalah sebagai berikut :
Kosmetik, digunakan untuk pelembab kulit, shampoo, sabun, detergen,
dan pasta gigi. Fungsi gliserin dalam pasta gigi adalah untuk menjaga
kadar air pasta gigi sehingga viskositas pasta gigi juga akan stabil.
Membuat nitrogliserin sebagai bahan baku peledak . Farmasi,
digunakan untuk kapsul. Industri makanan dan minuman, digunakan
sebagai solvent, emulsifier, conditioner. Industri kertas, digunakan
sebagai humectant, plasticizer, seoftening agent.
5. Teori Tentang Proses Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Semakin besar viskositas
fluida, maka semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida
tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi
antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
sebagai akibat tumbukan antara molekul gas (Weny Puspita, 2011).
Dalam suatu fluida ideal (fluida tidak Teori Tentang Proses
Viskositas kental) tidak ada viskositas (kekentalan) yang menghambat
lapisan-lapisan fluida ketika lapisan-lapisan tersebut menggeser satu di
atas lainnya. Untuk fluida yang sangat kental seperti madu, diperlukan
gaya yang lebih besar, sedangkan untuk fluida yang kurang kental
(viskositasnya kecil), seperti air, diperlukan gaya yang lebih kecil.
Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu.
Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut.
Misalnya ketika ibu menggoreng , minyak goreng yang awalnya kental
menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Tingkat kekentalan fluida
dinyatakan dengan koofisien viskositas. Jika fluida makin kental maka
gaya tarik yang dibutuhkan juga makin besar. Dalam hal ini, gaya tarik
berbanding lurus dengan koofisien kekentalan.
Page 4
sekon) untuk koofisien viskositas adalah dyn.s/cm 2 = poise (P).
Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipoise (cP). 1 cP = 1/100
P. Satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan
Perancis, almahrum Jean Louis Marie Poiseuille. 1 poise = 1 dyne .
s/cm = 10-1 N.s/m .
6. Hipotesa
Pasta gigi yang baik adalah pasta gigi yang mempunyai sifat fisik
sesuai dengan SNI 12 - 3524 -1994. Berdasarkan teori, konsentrasi
gliserin pada pembuatan pasta gigi yang ideal adalah pada konsentrasi
60%. Penambahan gliserin akan menjaga kadar air pasta gigi sehingga
viskositas pasta gigi akan stabil. Diperkirakan peningkatan kadar
gliserin akan menahan lebih banyak kelembaban dalam pasta gigi
sehingga viskositas akan menurun.
7. Metode Penelitian
Proses Cangkang kerang dibersihkan sampai benar-benar bersih
kemudian dikeringkan. Kemudian cangkang kerang dihaluskan dengan
lumpang porselen dan disaring dengan penyaring ukuran 800 mesh.
Kemudian timbang 100 gram tepung cangkang kerang yang sudah
disaring lalu campurkan ke dalam masing-masing variabel konsentrasi
gliserin.
Kemudian aduk hingga homogen. Kemudian tambahkan
100 gram MgC03 secara bertahap, aduk hingga homogen. Tambahkan
minyak pepermint sebanyak 0,6000 gram, aduk hingga homogen.
Kemudian terakhir, tambahkan 1,0000 gram ekstrak daun sirih lalu
aduk hingga homogen dan terbentuklah gel pasta gigi berwarna hijau
seulas.
Pasta gigi diukur dengan menggunakan viskometer Brookfield model
LVDVI+, dengan spindle 4, kecepatan 0,3 rpm. Kemudian catat data
hasil pengukuran.
Pengukuran Viskositas
Masukkan sampel ke dalam beker gelas 250 ml atau sampai
menutup sensor pada spindle. KemLVDVI+ disambungkan ke sumber
Page 5
listrik. Tekan tombol On, kemudian pada layar akan muncul
autozeroing visco. Tekan tombol apa saja, kemudian akan muncul
autozeroing visco untuk kedua kalinya kemudian tekan tombol start
dan viskometer siap digunakan. Pilih spindle nomor 4 dan pasang
spindle. Kemudian celupkan ke dalam sampel. Set kecepatan 0,3 rpm.
Kemudian tekan tombol start, tunggu sampai benar-benar stabil lalu
baca dan catat hasilnya. Setelah digunakan tekan tombol Off untuk
mematikan alat.udian kabel Viskmoter Brookfield
8. Metode Analisa Data
Menggunakan regresi linier
9. Pembahasan
Konsentrasi 55% - 65% bukanlah konsentrasi yang ideal
terhadap pembuatan pasta gigi cangkang kerang darah. Penambahan
gliserin akan menyebabkan pasta gigi menjadi encer dan pengurangan
gliserin akan menyebabkan kekentalan pada pasta gigi.
pH yang dihasilkan pada pembuatan pasta gigi cangkang kerang
darah ini termasuk kategori basa. Ini disebabkan karena giliserin ysng
bersifat basa bereaksi dengan CaCC>3 dari cangkang kerang dan
MgCC>3 yang ditambahkan. Penurunan konsentrasi gliserin tidak
linear terhadap viskositas. Waktu pembuatan pasta gigi cangkang
kerang darah yang dibutuhkan lama, karena menggunakan metode
pengadukan secara manual. Hubungan antara konsentrasi gliserin
dengan viskositas berkorelasi positif karena nilai R2 = 0.902.
Jika tanpa konsentrasi gliserin 45%, penurunan konsentrasi
gliserin linier terhadap viskositas dengan R2 = 0,983. Konsentrasi
gliserin 45% menghasilkanviskositas pasta gigi di luar batas
pengukuran alat instrument, sehingga tidak disertakan dalam
perhitungan persamaan linier.
10. Kesimpulan
Konsentrasi gliserin 50% merupakan konsentrasi yang paling
ideal karena menghasilkan bentuk yang sesuai dengan SNI 12-3524-
1994 dan pasta gigi yang sudah beredar dipasaran. pH yang dihasilkan
Page 6
dari pasta gigi cangkang kerang darah sebesar 10,4. Merupakan pH
tertinggi yang didapat jika dibandingkan dengan produk pasta gigi
yang sudah beredar dipasaran.
KARAKTERISASI YUNASFI
NANOSTRUKT PUSAT TEKNOLOGI BAHAN INDUSTRI NUKLIR (PTBIN) – BATAN
UR KARBON KAWASAN PUSPIPTEK SERPONG,TANGERANG. E - MAIL :
DARI GRAFIT YUNASFI@GMAIL.COM MASUK TANGGAL : 14-06-2012,
HASIL REVISI TANGGAL : 05-11-2012, DITERIMA UNTUK
MILLING DITERBITKAN TANGGAL : 19-11-2012
Page 7
adalah memelihara kebersihan gigi dan mulut. Pemeliharaan kesehatan
gigi anak melibatkan interaksi antara anak, orang tua dan dokter gigi.
Orang tua sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Orang tua
sebagian besar beranggapan bahwa geligi anak tidak penting, karena
hanya bersifat sementara dan akan diganti oleh geligi tetap, sehingga
mereka tidak memperhatikan mengenai kebersihan geliginya. Kondisi
gigi anak akan mempengaruhi dan menentukan kondisi gigi dewasa.
Salah satu tujuan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut adalah
untuk mencegah terbentuknya plak. Plak merupakan lapisan lengket
yang melekat erat pada gigi yang mengandung bakteri dan sisa
makanan. Plak dapat dihilangkan dengan metode mekanis ataupun
kimia. Metode menghilangkan plak secara mekanis merupakan metode
yang efektif dalam mengendalikan plak. Metode tersebut antara
lain salah satunya adalah menggosok gigi.
Pengunaan pasta gigi pada waktu menggosok gigi merupakan
penunjang yang penting walaupun menggosok gigi tidak selalu harus
menggunakan pasta gigi. Fungsi pasta gigi yang digunakan pada saat
menggosok gigi adalah untuk membantu menghilangkan plak,
memoles permukaan gigi, memperkuat gigi, menghilangkan atau
mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta
memelihara kesehatan gusi.
Produsen pasta gigi telah menawarkan promosi gencar melalui
media cetak maupun elektronik. Berbagai macam nama dagang
dengan keunggulan yang ditonjolkan masing-masing, mulai dari
mengandalkan merk, kemasan yang menarik, harga rendah, dan
berkualitas. Pada prinsipnya semua promosi produk pasta gigi semua
mengaku yang terbaik. Hal tersebut mengharuskan konsumen terutama
para orang tua harus hati-hati dan teliti dalam memilih pasta gigi yang
tepat untuk anak, utamanya anak usia dini, karena pada usia anak-anak
tersebut belum bisa memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara
mandiri. Kehati-hatian tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa ada
beberapa komponen pasta gigi yang tidak boleh tertelan dalam jumlah
yang melampaui batas toleransi tubuh, karena dapat mengakibatkan
efek samping negatif, contohnya adalah komponen Fluoride dan
Sodium lauril sulfat.
Pemilihan pasta gigi untuk anak ada beberapa yang perlu
diketahui, khususnya oleh orang tua diantaranya adalah komposisi
pasta gigi dan usia anak. Pertimbangan kriteria pemilihan pasta gigi
yang diperlukan untuk anak, variasi produk pasta gigi yang terdapat di
Page 8
pasaran dan efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan pasta
gigi tersebut. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui pedoman dalam memilih dan menyesuaikan beberapa
produk pasta gigi yang ada di pasaran dengan kebutuhan perawatan
kesehatan gigi dan mulut anak usia dini. Manfaatnya adalah agar dapat
dijadikan pedoman dalam memilih dan menyesuaikan beberapa
produk
pasta gigi yang ada di pasaran dengan kebutuhan perawatan kesehatan
gigi dan mulut anak.
Page 9
bertambahnya jumlah produksi ikan di Indonesia khususnya
perikanan budidaya.
Sisik dan tulang ikan merupakan salah satu sumber
alternatif dalam pembuatan kolagen. Penelitian ini lebih
difokuskan pada ikan air tawar yaitu gurami. Sisik dan
tulang yang digunakan berasal dari ikan gurami karena sisik
dari ikan gurami mempunyai jumlah yang lebih banyak pada
permukaan badan ikan daripada ikan tawar yang lain. Selain
itu sisik dan tulang ikan gurami mempunyai komposisi
kimia yang tinggi yaitu protein dibandingkan dengan sisik
ikan lainnya. Berdasarkan penelitian Nagai et al., (2004),
komponen yang terdapat pada sisik ikan antara lain 70% air,
27% protein, 1% lemak, dan 2% abu. Senyawa organik
terdiri dari 40-90% pada sisik ikan dan selebihnya
merupakan kolagen. Komposisi pada tulang ikan yaitu kadar
air sebesar 7,03 %, kadar abu sebesar 0,93 %, kadar lemak
sebesar 1,63 %, dan kadar protein sebsar 84,85 % (Harris,
2008).
derivat dari ikan, dan diekstrak dari sisik ikan maka tidak
perlu ada kekhawatiran terhadap penyakit-penyakit mamalia
seperti penyakit sapi gila maupun virus flu burung (Hartati,
2010).
Pembuatan kolagen dapat dilakukan melalui proses
ekstraksi dan ada dua cara ekstraksi yang dapat dilakukan,
yaitu ekstraksi konvensional menggunakan solvent serta
ekstraksi enzimatis menggunakan enzim protease (Hartati,
2010).
Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode
ekstraksi maserasi yaitu salah satu metode ekstraksi dingin.
Ekstraksi maserasi dilakukan dengan cara merendam selama
beberapa waktu, umumnya 24 jam dengan menggunakan
satu atau campuran pelarut. Maserasi bertujuan untuk
menarik zat-zat berkhasiat yang tahan pemanasan maupun
yang tidak tahan pemanasan.Secara teknologi maserasi
termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian
konsentrasi pada keseimbangan.Maserasi dilakukan dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan atau kamar (Departemen Kesehatan RI, 2000).
Pada proses ekstraksi enzimatis enzim yang digunakan
adalah enzim protease, karena enzim protease adalah enzim
yang berfungsi untuk memecah protein dengan cara
Page 10
menghidrolisa ikatan peptida yang menghubungkanasam-
asam amino dalam rantai polipeptida. Enzim protease
memecah protein dengan cara merusak asam amino yang
berada di ujung rantai dan dengan merusak ikatan peptida
yang ada di dalam protein (Hartati, 2010). Asam asetat
digunakan untuk merubah materi kimia yang ada didalam
sisik dan tulang ikan dimana pilinan heliks rantai kolagen
akan terurai dari yang berbentuk heliks tiga rantai menjadi
rantai yang sederhana (Simanjuntak, 2013).
Menurut Nurhayati (2013), mengenai ekstraksi dan
karakterisasi kolagen larut asam darikulit ikan nila
(oreochromis niloticus)menjelaskan bahwa asam amino
glisin mempunyai nilai yang dominan baik pada kolagen
dengan perlakuan 0,5 M dan 1,5 M yaitu berturut-turut
sebesar 5,32 dan 2,66 %w/w dari total asam amino.
Tingginya konsentrasi asam asetat yang digunakan saat
ekstraksi ternyata berpengaruh terhadap proporsi asam
amino. Asam amino pada kolagen dengan perlakuan asam
1,5 M memiliki proporsi yang lebih rendah dibanding 0,5 M.
Hal itu terjadi karena penggunaan asam dengan
konsentrasiyang lebih tinggi dapat memicu terjadinya
subtitusi ion negatif pada garam dengan ion positif pada
asam lebih cepat, sehingga dapat memutuskan struktur
protein.
3. Metodelogi Penelitian
Menurut Kasim (2013), tentang penelitian mengenai
ekstraksi kolagen tulang rawan ikan pari (Himantura
gerrardi) dan kulit ikan tuna (Thunnus sp) menggunakan
variasi jenis larutan asam diketahui bahwa penelitian ini
bertujuan untuk menentukan jenis asam yang efektif
menghasilkan kolagen. Metode penelitian meliputi
perlakuan awal yaitu pembersihan, perendaman masing-
masing 3 x 24 jam dalam tiga larutan asam yaitu, asam
asetat 0,5 N; asam sitrat 0,5 N dan asam klorida 0,5 N
dilanjutkan dengan ekstraksi dan elektroforesis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rendemen kolagen basah
yang diperoleh pada masing-masing pelarut pengekstraksi
asam asetat, asam sitrat, dan asam klorida sebesar 0,1 %
pada ikan pari sedangkan pada ikan tuna 1,2 %, 0,7 % dan
0,2 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pelarut
asam yang dipakai memiliki efektifitas yang sama pada ikan
Page 11
pari sedangkan pada ikan tuna paling tinggi diperoleh pada
penggunaan pelarut asam asetat.
4. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di
atas, maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut :
1. Diduga bahwa konsentrasi enzim protease dan konsentrasi
asam asetat berpengaruh terhadap karakteristik serbuk
kolagen dari sisik dan tulang ikan gurami.
2. Diduga bahwa ekstraksi kimia dan ekstraksi enzimatis
berpengaruh terhadap karakteritik serbuk kolagen dari sisik
dan tulang ikan gurami.
5. BAHAN , ALAT DAN METODE PENELITIAN
Bahan – Bahan
Bahan baku utama yang digunakan adalah sisik dan
tulang dari ikan gurami (Osphronemus gouramy). Sisik dan
tulang didapatkan dari hasil samping proses fillet ikan
gurami dengan bobot ikan gurami sekitar 1,5- 2 kilogram.
Sisik dan tulang ikan tidak hancur atau masih dalam keadaan
utuh dan baik. Bahan baku utama didapatkan dari
penangkaran ikan gurami di daerah Munjul Leles Kabupaten
Cianjur.
Bahan kimia yang digunakan untuk analisis adalah
NaOH , CH3COOH , NaCl, dan enzim protease didapatkan
dari CV. Niaga Inti Yogyakarta yang berasal dari negara
Cina.
Alat – alat
Alat-alat yang diperlukan meliputi: pisau, freezer,kain
kasa 100 mesh, spatula, beaker glass 1000 dan 500 ml,
alumunium foil, timbangan analitik, mesin freeze-dryer
(EyelaFreeze Dryer Sistem).
6. Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian dalam pembuatan kolagen dari
sisik dan tulang ikan gurami adalah sebagai berikut :
Penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama
dilakukan untuk menentukan konsentrasi enzim protease dan
asam asetat terbaik dan tahap ke dua dilakukan untuk
menentukan ekstraksi yang terbaik antara menggunakan
enzim dan asam asetat.
Penelitian tahap ke dua dilakukan untuk menenetukan
kolagen terbaik dengan menggunakan dua cara ekstraksi.
Ekstraksi pertama menggunakan ekstraksi enzimatis dengan
Page 12
konsentrasi enzim terbaik pada penelitian pertama dan
ekstraksi kedua menggunakan asam asetat dengan
konsentrasi terbaik pada penelitian pertama dengan beberapa
parameter yaitu kadar protein, nilai pH, kadar air serta
rendemen.
Page 13
pangan tersebut aman untuk digunakan. Semakin tinggi
konsentrasi yang digunakan maka nilai kadar abu akan
semakin kecil, karena konsentrasi tersebut berpengaruh
terhadap kadar abu.
Abu dan mineral dalam bahan pangan umumnya
berasal dari bahan pangan itu sendiri, tetapi ada beberapa
mineral yang ditambahkan ke dalam bahan pangan, secara
disengaja maupun tidak disengaja. Kadar abu suatu bahan
ditetapkan pula secara gravimetri. Analisis gravimetri
merupakan bagian analisis kuantitatif untuk menentukan
jumlah zat berdasarkan pada penimbangan dari hasil reaksi
setelah bahan/analit yang dihasilkan diperlakukan terhadap
pereaksi tertentu (Puspitasari, 1991).
Kadar abu berhubungan dengan mineral suatu bahan.
Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan
dua macam garam yaitu garam organik dan anorganik.
Garam organik diantaranya adalah asam malat, aksalat,
asetat, pektat sedangkan anorganik antara lain dalam bentuk
garam posfat, karbonat, sulfat, nitrat ( Sudarmadji, 2010 ).
Menurut Togatorof (2015), faktor paparan pada suhu yang
tinggi menyebabkan kandungan mineral dalam bahan
pangan akan berkurang.
Kolagen kering yang dihasilkan mengandung mineral
karena sebelum proses pengeringan tidak dilakukan
pemisahanmineral, mineral yang terkandung di dalam
kolagen ketika diabukan tidak akan hilang tetapi ikut
menjadi abu sehingga akan menyumbang kadar abu
(Astawan dan Aviana, 2002).
Analisis Kadar Air
Air merupakan salah satu unsur yang penting didalam
makanan. Kadar air merupakan komponen yang sangat
penting dalam bahan pangan karena dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, dan cita rasa. Semakin tinggi kadar air
dalam bahan pangan maka tekstur bahan semakin lembek,
dan juga sebaliknya jika kadar air dalam bahan pangan
sedikit makan akan semakin keras ( Winarno, 2004 ).
Kadar air didalam kolagen akan berpengaruh terhadap
daya simpan, karena kadar air erat kaitannya dengan
aktivitas metabolisme yang terjadi selama kolagen tersebut
disimpan seperti aktivitas enzim, aktivitas mikroba dan
aktivitas kimiawi, yaitu terjadinya ketengikan dan reaksi-
Page 14
reaksi non enzimatik sehingga menimbulkan perubahan
sifat-sifat organoleptik dan nilai mutunya. Semakin tinggi
kadar air didalam kolagen maka daya umur simpan kolagen
akan sebentar, namun sebaliknya apabila kadar air rendah
maka umur simpan kolagen akan semakin lama.
Menurut Ulfah (2011), menyatakan bahwa
perendaman ceker ayam dalam larutan asam asetat
konsentrasi tinggi menghasilkan kolagen dengan kadar air
tertinggi, sedangkan menurut Astawan dan Aviana (2002),
enzim dapat menurunkan kadar air dari kolagen, disebabkan
oleh struktur kolagen yang semakin terbuka dengan adanya
ikatan yang lemah akibatnya menghasilkan gelatin dengan
struktur yang lemah, sehingga daya ikat air pada gelatin juga
kurang kuat. Daya ikat air yang lemah pada gelatin akan
membuat air mudah menguap pada saat pengeringan
sehingga kadar air gelatin kering lebih rendah, sehingga nilai
kadar air ekstraksi enzimatis dengan nilai ekstraksi kimia
akan berbeda.
Analisis kadar air dilakukan untuk mengetahui
kandungan air pada kolagen kering dimana kandungan air
didalam kolagen akan berpengaruh terhadap umur simpan
kolagen tersebut, dimana pengeringan adalah mengeluarkan
kandungan air didalam suatu bahan pangan dan aman dari
aktifitas mikrobiologis ( Wirakartakususmah, 1992).
Produk kolagen tersebut dikeringkan dengan proses
pengeringan beku. Pengeringan beku dilakukan untuk
menjaga kandungan yang ada di dalam kolagen, terutama
kandungan proteinnya. Kolagen basah apabila dilakukan
pengeringan panas maka protein yang terkandung di dalam
kolagen akan mengalami kerusakan. Keuntungan
pengeringan beku adalah tidak menyebabkan permukaan
yang keriput, lebih porus, warna normal, mutu flavor dan
nilai gizi lebih dapat dipertahankan.
Kadar air gelatin akan berpengaruh terhadap daya
simpan, karena erat kaitannya dengan aktivitas metabolisme
yang terjadi selama gelatin tersebut disimpan seperti
aktivitas enzim, aktivitas mikroba dan aktivitas kimiawi,
yaitu terjadinya ketengikan dan reaksi-reaksi non enzimatik
sehingga menimbulkan perubahan sifat-sifat organoleptik
dan nilai mutunya ( Ulfah, 2011).
Page 15
PENGARUH SITI MAHMUDAH
SUBSTITUSI PROGRAM STUDI S1 GIZI
TEPUNG FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TULANG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
IKAN LELE
2013
(CLARIAS 1. Pendahuluan
BATRACHUS) Tepung tulang ikan merupakan bahan hasil penggilingan tulang ikan
TERHADAP setelah mengalami pengeringan kurang lebih 24 jam. Produk ini
KADAR mempunyai kandungan kalsium dan fosfor yang cukup tinggi sehingga
KALSIUM, berpotensi untuk mencukupi asupan kalsium. Tepung tulang ikan
KEKERASAN, memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi yaitu 12,8 mg/100
DAN DAYA gram pada ikan manyung dan 15,2 mg/100 gram dalam ikan mata
TERIMA besar (Iwansyah, dkk., 2008).
BISKUIT Jenis ikan yang berpotensi untuk dimanfaatkan tulangnya
berdasarkan ketersediaannya adalah ikan lele. Hasil survey tahun
2012, di Boyolali banyak masyarakat yang memiliki Usaha Kecil
Menengah (UKM) dengan memproduksi ikan lele untuk dijadikan
abon ikan lele dan keripik ikan lele. Ikan lele merupakan ikan yang
cukup diminati oleh masyarakat dan produksi olahannya saat ini terus
meningkat. Pengolahan tulang ikan lele yang sudah menjadi tepung
dapat dimanfaatkan menjadi biskuit. Biskuit dengan penggunaan
tepung tulang ikan lele belum pernah dilakukan sebelumnya.
2. Hasil Penelitian Utama
( buka jurnal 8 tepung ikan lele )
SKILLS & On the Design tab of the ribbon, check out the Themes, Colors,
ABILITIES and Fonts galleries to get a custom look with just a click.
Need another experience, education, or reference entry? You
got it. Just click in the sample entries below and then click the
plus sign that appears.
Looking for a matching cover letter? All you had to do was
ask! On the Insert tab, select Cover Page.
Page 16
[Dates From – To]
This is the place for a brief summary of your key responsibilities and most
stellar accomplishments.
LEADERSHIP Are you president of your fraternity, head of the condo board,
or a team lead for your favorite charity? You’re a natural leader
—tell it like it is!
OBJECTIVE Check out the few quick tips below to help you get started. To
replace any tip text with your own, just click it and start typing.
SKILLS & On the Design tab of the ribbon, check out the Themes, Colors,
ABILITIES and Fonts galleries to get a custom look with just a click.
Need another experience, education, or reference entry? You
got it. Just click in the sample entries below and then click the
plus sign that appears.
Looking for a matching cover letter? All you had to do was
ask! On the Insert tab, select Cover Page.
Page 17
This is the place for a brief summary of your key responsibilities and most
stellar accomplishments.
LEADERSHIP Are you president of your fraternity, head of the condo board,
or a team lead for your favorite charity? You’re a natural leader
—tell it like it is!
OBJECTIVE Check out the few quick tips below to help you get started. To
replace any tip text with your own, just click it and start typing.
SKILLS & On the Design tab of the ribbon, check out the Themes, Colors,
ABILITIES and Fonts galleries to get a custom look with just a click.
Need another experience, education, or reference entry? You
got it. Just click in the sample entries below and then click the
plus sign that appears.
Looking for a matching cover letter? All you had to do was
ask! On the Insert tab, select Cover Page.
Page 18
stellar accomplishments.
LEADERSHIP Are you president of your fraternity, head of the condo board,
or a team lead for your favorite charity? You’re a natural leader
—tell it like it is!
OBJECTIVE Check out the few quick tips below to help you get started. To
replace any tip text with your own, just click it and start typing.
SKILLS & On the Design tab of the ribbon, check out the Themes, Colors,
ABILITIES and Fonts galleries to get a custom look with just a click.
Need another experience, education, or reference entry? You
got it. Just click in the sample entries below and then click the
plus sign that appears.
Looking for a matching cover letter? All you had to do was
ask! On the Insert tab, select Cover Page.
Page 19
EDUCATION [SCHOOL NAME—LOCATION—DEGREE]
You might want to include your GPA here and a brief summary of relevant
coursework, awards, and honors.
LEADERSHIP Are you president of your fraternity, head of the condo board,
or a team lead for your favorite charity? You’re a natural leader
—tell it like it is!
OBJECTIVE Check out the few quick tips below to help you get started. To
replace any tip text with your own, just click it and start typing.
SKILLS & On the Design tab of the ribbon, check out the Themes, Colors,
ABILITIES and Fonts galleries to get a custom look with just a click.
Need another experience, education, or reference entry? You
got it. Just click in the sample entries below and then click the
plus sign that appears.
Looking for a matching cover letter? All you had to do was
ask! On the Insert tab, select Cover Page.
Page 20
You might want to include your GPA here and a brief summary of relevant
coursework, awards, and honors.
LEADERSHIP Are you president of your fraternity, head of the condo board,
or a team lead for your favorite charity? You’re a natural leader
—tell it like it is!
Page 21