PENDAHULUAN
1. Penetapan Tujuan
Proses pengendalian diawali dengan adanya penetapan terlebih dahulu
berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, strategi untuk mencapai
tujuan tersebut sampai ke penetapan anggaran (budget) yang menunjukkan
rencana alokasi masing-masing sumber daya organisasi perusahaan untuk
menunjang pencapaian tujuan. Baik tujuan, strategi maupun anggaran
semuanya dapat dijadikan standard untuk menjadi pembanding terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sesungguhnya dilakukan.
2. Pengukuran
Pengukuran (measuring) merupakan penetapan satuan numerik
terhadap suatu objek yang diukur. Aktivitas pengukuran menyangkut dua hal.
Pertama, pengukuran berkaitan dengan apa yang diukur (objek pengukuran).
Kedua, pengukuran berkaitan dengan bagaimana pengukuran dilakukan
(metode pengukuran). Objek yang diukur dalam suatu proses pengendalian
perusahaan merupakan kinerja aktual (actual performance) yang ditunjukkan
oleh sumber daya organisasi perusahaan. Objek pengukuran dalam suatu
perusahaan sangat bervariasi. Sebagai contoh, produktivitas departemen
produksi dapat diukur dengan menggunakan ukuran jumlah produksi barang per
hari yang lolos uji kualitas (quality passed). Sementara produktivitas
departemen pemasaran dapat diukur dari jumlah penjualan per bulan.
3. Membandingkan Kinerja Aktual dengan Standard yang Ditetapkan
Membandingan (comparing) merupakan proses membandingkan kinerja
aktual (actual performance) dengan standar kinerja dan berbagai tujuan yang
telah ditetapkan. Tujuan maupun standar ditetapkan pada tahap perencanaan
(plannnig). Kegagalan perusahaan untuk menetapkan standar pada tahap
perencanaan merupakan jalan menuju kegagalan itu sendiri atau dalam
pribahasa manajemen dikatakan “fail to plan is planning to fail”. Hal ini
disebabkan karena tanpa adanya standar, maka perusahaan akan sangat sulit
melakukan proses evaluasi, yakni membandingkan antara kinerja aktual dengan
standa.
4. Tindakan Manajerial
Langkah terakhir dari proses pengendalian adalah melakukan evaluasi
terhapad kinerja yang dicapai organisasi secara keseluruhan maupun kinerja
secara individu. Pada tahap ini manajer akan melakukan tindakan koreksi
dengan memperbaiki utilisasi sumber daya organisasi apabila kinerja aktual
mentimpang jauh dibandingkan standar. Berdasarkan hasil evaluasi yang
dilakukan, manajer memiliki tiga pilihan tindakan manajerial, yaitu tindakan
perbaikan (corrective acction), revisi standar (revise standard) dan tidak
melakukan tindakan apa-apa (do nothing).
2.3 Jenis-jenis Pengendalian
1. Feedforward Control
Tipe pengendalian ini akan memungkinkan manajer melakukan antisipasi
terhadap masalah sebelum masalah itu timbul. Feedforward control sendiri
merupakan tipe pengendalian yang berada pada tahapan input (input stage) dari
suatu proses produksi. Para manajer dapat melakukan feedforward control
dengan cara memperketat spesifikasi bahan baku yang dipasok oleh para
pemasok. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadi hasil produksi yang
tidak diinginkan akibat mutu bahan baku yang rendah. Sebagai contoh, PT
Unilever Indonesia mengharuskan para pemasok lada bubuk yang nantinya akan
digunakan untuk bahan baku Royco untuk memastikan bahwa lada bubuk yang
dipasok tidak mengandung bakteri coli (kadar bakteri coli 0%). Hal ini untuk
menghindari Royco terkontaminasi bakteri coli yang akan sangat merugikan
para pelanggan dan PT Unilever sendiri.
2. Current Control
Current control merupakan pengendalian yang dilakukan oleh para
manajer selama proses produksi (convension stage) berlangsung. Pengendalian
jenis ini akan memberikan kepada para manajer umpan balik (feedback) yang
cepat mengenai tingkat efisiensi penggunaan input yang diubah menjadi output
sehingga para manajer dapat malakukan tindakan perbaikan tarhadap masalah
yang timbul denga segera. Manajer melaksanakan current control dengan
dibantu aplikasi teknologi informasi yang akan memberikan para manager
peringatan lebih cepat mengenai sumber dari segala permasalahan yang terjadi
selama proses produksi seperti jumlah input yang tidak memenuhi standar,
mesin yang tidak berfungsi dengan baik, tenega kerja yang tidak terampil dll.
3. Feedback Control
Pada tahap output produksi telah dihasilkan, para manajer menerapkan
feedback control dengan tujuan memperoleh informasi mengenai reaksi dari
para konsumen setelah mereka menggunakan produk perusahaan. Hal ini
dilakukan agar manajer dapat mengambil berbagai tindakan manajerial yang
diperlukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari konsumen. Sebagai
contoh, tingkat retur barang yang meningkat dapat dijadikan indikator oleh para
manajer bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan
ekspektasi pelanggan. Padahal sebagaimana dinyatakan oleh Feigenbaum,
mutu/kualitas (quality) dari suatu produk dinilai berdasarkan kemampuan
produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian
tingginya retur barang menunjukkan bahwa barang yang diproduksi tidak
brkualitas dan harus dilakukan tindakan koreksi agar produk yang dihasilkan
dapat memuaskan pelanggan.
2.4 Objek Pengendalian
1. Pengendalian Output
Setiap manajer mengembangkan suatu sistem pengendalian output bagi
perusahaan mereka. Pengembangan sistem ini dimulai dengan memilih tujuan
atau standar kinerja yang mereka perkirakan akan dapat mengukur efisiensi,
kualitas, inovasi dan tanggap tidaknya perusahaan terhadap kebutuhan
konsumen. Selanjutnya perusahaan akan mengukur kinerja yang dicapai dan
membandingkannya dengan berbagai standar untuk mengetahui apakah tujuan
atau standar yang telah ditetapkan dapat tercapai baik pada tingkat korporat,
divisional, fungsional, maupun pada tingkat individu-individu yang ada di
perusahaan. Perusahaan memiliki tiga perangkat pengendalian untuk
melakukan pengendalian output, yaitu: Pengukuran kinerja keuangan,
penetapan tujuan perusahaan dan penetapan anggaran operasional (operating
budget).
2. Pengendalian Perilaku
Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, manajer tidak cukup hanya
membuat struktur organisasi dan membagi pekerjaan kepada para bawahan
sesuai dengan uraian jabatan dan persyaratan jabatan yang dimiliki. Dalam hal
ini agar tujuan dapat tercapai maka manajer pun harus mengendalikan pekerja
yang dilakukan oleh para bawahannya dengan cara melakukan pengawasan
secara langsung atas apa yang dilakukan oleh para bawahan langsung manajer
tersebut. Manajer dapat pula menggunakan pendekatan pengendalian secara
birokratis (bureucratic control) dengan cara menerapkan aturan dan standar
pelaksanaan operasi (standard operating prodecure- SOP) yang komprehensif
untuk pekerjaan yang dilakukan oleh para bawahan sehingga mengurangi
pertimbangan pribadi (discretion) dari masing-masing karyawan dalam
menjalankan tugas.
3.1 Kesimpulan
http://chasrelchimastu.blogspot.co.id/2015/11/materi-pengendalian-manajemen-
proses.html
MAKALAH
FUNGSI PENGENDALIAN
Disusun Oleh :
Muh. Rijal Mumtaz
(02320150098)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat
yang tidak terhingga kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah
fungsi pengendalian ini.
Makalah fungsi pengendalian ini disusun untuk memenuhi tugas. Selain itu,
makalah fungsi pengendalian ini juga merupakan sebagai output dari mata
kuliah pengantar yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar di kampus.
Saya menyadari bahwa makalah fungsi pengendalian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran
dari pihak pembaca demi penyempurnaan makalah yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................
2.1. Pengertian Pengendalian ..........................................................................
2.2. Proses Pengendalian ..................................................................................
2.3. Jenis-jenis Pengendalian ............................................................................
2.4. Objek Pengendalian....................................................................................
2.5. Kriteia Pengendalian Efektif .......................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
3.1. Kesimpulan .................................................................................................
3.2. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................