Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN
2.1.Pencemaran Lingkungan Air
a) Air Dan Badan Air
Sesuai dengan kualitasnya ada dua jenis air menurut penggunaannya yaitu air
minum dan air bersih. Menurut peraturan Menkes RI
No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air,
air bersih berbeda dengan air minum:
Air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum (pasal 1 ayat A)
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak
(pasal 1 ayat B).
Ada beberapa tipe perairan yaitu:
1. Basin 7. Pelabuhan
2. Bendungan 8. Samudera
3. Danau 9. Selat
4. Kanal 10. Sungai
5. Aquifer 11. Teluk
6. Laut

b) Pencemaran air
Pencemaran air adalah kegiatan kontaminasi lingkungan dengan limbah
buatan manusia ke dalam air. Sumber limbah ini dapat berupa limbah bahan
baku/mentah, bahan kimia, sampah, atau pupuk (Drexell Univiersity- EDUC 325).
Pencemaran air adalah suatu rangkaian besar dari efek yang merugikan
terhadap badan air seperti danau, sungai, laut, dan air tanah yang disebabkan oleh
aktivitas manusia (search.com).
Pencemaran air terjadi ketika air mengalami kelebihan beban dengan sesuatu
yang terlalu banyak, dan organisme akuatik tidak mampu untuk membersihkannya.
(Monty C.Dozier).
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energy, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya (PP No. 82 Tahun
2001 Pasal 1 Ayat 11).

c) Penyebab Pencemaran Air


Pencemaran air dapat terjadi akibat beberapa hal berikut ini:
1. Pencemaran fisik karena efek tingginya temperature air (thermal water
pollutant) atau kekeruhan (turbidity) yang tinggi.
2. Pencemaran kimiawi (chemical pollutant)
3. Pencemaran bakteriologis/ mikrobiologis(bacteriological/milrobiological
pollutant)
4. Pencemaran bahan padat/ terlarut/ tersuspensi (suspended/dissolved pollutant)
5. Pencemaran radioaktif (radioactivity pollutant)
Indicator tercemarnya sumber air atau badan air ditunjukkan dengan adanya
perubahan kualitas air yang disebabkan oleh peningkatan jumlah beberapa
parameter unsur tertentu dari standar yang ditetapkan serta meningkatnya nilai
biochemical oxygen demand (BOD, kebutuhan oksigen untuk proses biokimiawi),
menurunnya nilai dissolved oxygen (DO, oksigen terlarut dari nilai standar yang
ditetapkan.

d) Sumber Pencemaran Air


Pencemaran air dapat berasal dari beberapa sumber sebagai berikut:
1. Limbah dan air limbah (sewage & wastewater)
Air limbah adalah istilah yang digunakan untuk limbah yang sering
mengandung kotoran, urine, dan limbah cucian. Pembuangan air limbah
merupakan masalah utama di negara berkembang karena banyak orang di daerah
ini umumnya tidak memiliki akses terhadap kondisi sanitasi dan air bersih.
Dengan tidak ditanganinya air limbah di daerah tersebut dapat mencemari
lingkungan dan menyebabkan penyakit seperti diare dan keracunan.
Penanganan air limbah di negara maju dilakukan di area yang areanya jauh
dari rumah dan dilakukan dengan cepat dan higienis melalui pipa pembuangan
limbah. Air limbah sebagian bersifat biodegradable (terurai secara biologis) dan
sebagian besar terserap dalam lingkungan.
2. Pembuangan sampah ke laut (marine dumping)
Sampah jenis ini berbeda memerlukan durasi waktu yang berbeda untuk
mengalami degradasi atau penguraian dalam air laut, antara lain:
a) Karton, memerlukan waktu 2 minggu untuk terurai
b) Koran, memerlukan waktu 6 minggu untuk terurai
c) Kemasan photodegradable (terurai oleh sinar matahari), memerlukan
waktu 6 minggu untuk penguraian.
d) Foam, memerlukan waktu 50 tahun untuk terurai
e) Stereofoam, memerlukan waktu 80 tahun untuk terurai
f) Aluminium, memerlukan waktu 200 tahun untuk terurai
g) Kemasan plastik memerlukan waktu 400 tahun untuk terurai
h) Kaca, perlu waktu lama untuk terurai dan tidak tahu kapan waktu tepatnya
terurai
3. Limbah industry (industrial waste)
Polutan dari sumber industry meliputi:
a) Asbes. Polutan ini merupakan bahaya kesehatan yang serius dan
karsinogenik. Serat asbes dapat terhirup dan dapat menyebabkan penyakit
seperti asbestosis, mesotelioma, kanker paru, kanker usus, kanker hati.
b) Timbal (Pb/timah hitam/lead). Bahan ini adalah elemen logam dan dapat
memnyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Timbal berbahaya
bagi kesehatan manusia dan hewan karena dapat menghambat aksi dari
enzim tubuh.
c) Merkuri (air raksa). Bahan ini adalah elemen logam dan dapat
menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Bahan ini bersifat non
biodegradable, juga berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan karena
dapat menyebabkan keracunan merkuri.
d) Nitrat dan fosfat. Meningkatkan penggunaan pupuk berarti bahwa nitrat
dan fosfat lebih sering dilarutkan dari tanah dan terbuang ke sungai dan
danau.
e) Belerang. Unsure ini merupakan zat non logam yang berbahaya bagi
kehidupan laut.
f) Minyak. Tidak larut dalam air melainkan membentuk lapisan tebal pada
permukaan air. Dapat menghentikan tumbuhan laut yang menerima cahaya
untuk fotosintesis.
g) Petrokimia. Berbentuk dari gas atau bahan bakar minyak dan dapat
menjadi racun bagi kehidupan laut.
4. Limbah radio aktif (radioactive waste)
Limbah nuklir berasal dari sumber:
a) Operasi yang dilakukan stasiun tenaga nuklir menghasilkan limbah
radioaktif.
b) Pertambangan dan pemurnian uranium dan thorioum.
c) Daur ulang bahan bakar nuklir yang digunakan dalam proses industry,
medis dan ilmiah.
d) Air pendingin reactor nuklir.
5. Polusi minyak (oil pollution)
Tumpahan minyak merupakan penyebab dari sekitar 12 % minyak yang
masuk ke laut. Tumpahan minyak dari kapal tanker adalah masalah berat karena
minyak yang tumpah dalam jumlah besar ke satu tempat yang menyebabkan
masalah local tetapi dapat menjadi bencana bagi satwa liar laut local seperti ikan,
burung, dan berang-berang laut.
6. Kebocoran tanki penyimpanan bawah tanah (underground storage leakages)
Suatu jaringan tanki atau pipa yang memiliki setidaknya 10% volume bawah
tanah dikenal sebagai tangki penyimpanan bawah tanah / underground storage
tank (UST). Banyak UST yang dibangun sebelum tahun 1980 dibuat dari pipa
baja yang dibuat secara langsung terpapar ke lingkungan.
7. Deposisi atmosferik (atmospheric deposition)
Adalah pencemaran air yang disebabkan oleh polusi udara. Di atmosfer, air
bercampur dengan partikel oksida, yaitu karbon dioksida, sulphur, dioksida, dan
nitrogen dan kemudian membentuk asam lemah. Polusi udara terjadi karena uap
air menyerap lebih banyak gas oksida tersebut dan menjadi lebih asam. Pada saat
hujan, air hujan tercemar oleh gas tersebut yang disebut hujan asam. Pada saat
hujan asam mencemari habitat air seperti sungai dan danau, kehidupan akuatik di
tempat itu akan terganggu.
8. Pemanasan global (global warming)
Adalah proses ketika suhu rata-rata meningkat karena efek rumah kaca.
Pembakaran bahan bakar fosil membentuk gas rumah kaca, seperti karbon
dioksida ke atmosfer. Hal ini menyebabkan energy panas dari matahari terjebak di
atmosfer bumi dan akibatnya terjadi kenaikan suhu global.
9. Eutropikasi
Dalam suatu keadaan lingkungan menjadi diperkaya dengan nutrisi. Hal ini
dapat menjadi masalah bagi habitat laut atau danau karena dapat menyebabkan
pesatnya pertumbuhan alga. Alga menggunakan semua oksigen di dalam air
sehingga tidak menyisakan untuk kehidupan akuatik lainnya ( DO mendekati 0 ).
Hal ini mengakibatkan kematian sejumlah besar organisme air seperti ikan dan
juga menghalangi sinar matahari untuk proses fotosintesis tumbuhan di bawah
permukaan air.

e) Jenis Pencemaran Air


Pencemaran Air
(a) Pencemaran Mikroorganisme Air
Bukan hanya limbah yang dapat dilihat kasat mata saja yang
mampu mencemari air namun juga beberapa mikroorganisme yang tidak
kasat mata. Beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman,
protozoa, dan parasit kerap kali juga mampu membuat pencemaran pada
air. Berbagai mikroorganisme tersebut terdapat di dalam air sebagai hasil
dari buangan limbah padat lainnya seperti limbah rumah tangga, limbah
pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri, dan limbah lainnya.
Adanya berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi
orang yang menggunakan air tersebut karena sangat rawan menyebabkan
berbagai jenis penyakit. Adapun berbagai jenis penyakit yang
disebabkan oleh pencemaran air tersebut diantaranya adalah tifus, kolera,
dan juga disentri.
(b) Pencemaran dari Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman
Saat ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk
berbahan kimia sebagai pengusir hama dan penyubur tanaman. Hal ini
sudah dilakukan sejak lama dan oleh banyak petani. Memang
penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan jumlah hasil panen
dari pertanian tersebut, namun disisi lain ada dampak negatifnya, yaitu
dapat mencemari air di sungai, danau, hingga laut dengan menggunakan
zat fosfat yang ada di dalam pupuk tersebut.
Hal ini jka dilakukan secara terus menerus maka akan semakin
banyak pihak – pihak yang mengalami kerugian terutama bagi mereka
yang tidak mengerti asal usul dari pencemaran tersebut. Oleh karena itu,
sebaiknya untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia dan
pestisida supaya lebih bijak lagi.
(c) Pencemaran Bahan Kimia Anorganik
Adanya berbagai bahan kimia organic didalam air dapat
membuat rasa dari air tesebut berubah dan sangat disarankan untuk tidak
dikonsumsi. Bahan kimia anorganik tersebut misalnya saja logam,
garam, dan asam. Biasanya ikan yang berada pada air yang mengandung
zat – zat tersebut akan mati, dan bukan hanya ikan saja, namun juga
menghambat pertumbuhan dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui
oleh air tersebut. Ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan hidup kita.
(d) Pencemaran Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organik yang sering digunakan oleh banyak orang
misalnya deterjen, minyak, pestisida, larutan pembersih dan pestisida
jika terlarut dalam air juga menyebabkan kematian pada ikan yang hidup
di dalam air tersebut. Setidaknya terdapat sekitar 700 jenis bahan kimia
organik yang terdapat dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi
tanpa ada pemasakan yang benar akan menimbulkan berbagai jenis
penyakit misalnya saja ginjal, berbagai jenis kanker, dan juga
menyebabkan cacat pada kelahiran

f) Daya Racun
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada
kulit, atau dihasilkan didalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil
dapatmengakibatkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia (Brunner &
Sutdarth,2001). Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan
hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat
kimia tersebut dibuang kebadan air atau air tanah.
Pencemaran air dapat dihindari apabila masing- masing pihak mau menjaga.
Selain itu dampak pencemaran air dapat menimbulkan keracunan, yang dapat
dikategorikan dalam beberapa macam :
a. Keracunan kadnium
b. Keracunan kobalt
c. Keracunan air raksa
d. Keracunan bahan insektisida
Kadnium, kobalt, dan air raksa biasanya terdapat dilimbah – limbah
industri. Sedangkan bahan insektisida berasal dari persawahan. Lambat laun
bahan – bahan berbahaya tersebut yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan
terganggunya fungsi organ – organ didalam tubuh sehingga menimbulkan
kerusakan.

g) Komponen pencemaran air


1. Bahan buangan padat
Bahan buangan padat yang dimaksudkan disini adalah bahan buangan
yang berbentuk padat baik yang kasar (butiran besar) maupun yang halus
(butiran kecil). Kedua macam bahan buangan padat tersebut apabila dibuang
ke air lingkungan (sungai) maka kemugkinan yang dapat terjadi adalah :
a. Pelarutan bahan buangan padat oleh air
Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan
mengurangi penetrasi sinar matahari kedalam air. Akibatnya, proses
fotosintesis tanaman dalam air menjadi terganggu. Jumlah oksigen yang
terlarut didalam air juga akan berkurang.hal ini akan berakibat terhadap
kehidupan organisme yang hidup dalam air.
b. Pengendapan bahan buangan padat didasar air
Bahan buangan padat berbentuk kasar (butiran besar) dan berat serta
tidak larut dalam air maka bahan buangan tersebut akan mengendap didasar
sungai. Disamping itu adanya endapan tersebut juga menghalangi sumber
makanan yang ada didasar sungai sehingga jumlah makanan bagi ikan menjadi
berkurang. Populasi ikan akan menyusut. Endapan juga dapat menghalangi
datangnya sinar matahari sehingga fotosintesis terganggu.
c. Pembentukan koloidal yang melayang didalam air
Koloidal terjadi karena bahan buangan padat yang berbentuk halus
(butiran kecil) sebagian ada yang larut dan sebagian lagi tidak dapat larut dan
tidak dapat mengendap. Koloidal ini melayang didalam air sehingga air
menjadi keruh. Kekeruhan ini akan menghalangi penetrasi sinar matahari
kedalam air. Akibatnya, fotosintesis tanaman didalam air tidak dapat
berlangsung. Kandungan oksigen yang terlarut didalam air juga akan
menurun. Menurunnya kandungan oksigen yangterlarut dalam air akan
mempengaruhi kehidupan hewan air.
2. Bahan buangan organik
Pada umumya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi
oleh mikroorganisme. Bahan buangan organik sebaiknya dikumpulkan untuk
diproses menjadi pupuk buatan (kompos) yang berguna bagi tanaman.
3. Bahan buangan anorganik
Umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit
didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini
masuk ke air lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam
didalam air. Apabila ion-ion logam yang terjadi didalam air berasal dari logam
berat maupun logam bersifat racun seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa
(Hg), maka air yang mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya
bagi tubuh manusia. Air tersebut tidak dapat digunakan sebagai air minum.
4. Bahan buangan olahan bahan makanan
Sebenarnya bahan buangan olahan bahan makanan dapat juga
dimasukkan kedalam kelompok bahan buangan organik, namun dalam hal ini
sengaja dipisahkan karena bahan buangan olahan bahan makanan seringkali
menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung. Mengingat akan hal ini
makan pembuangan limbah yangberasal dari industri pengolahan bahan
makanan perlu mendapat pengawasan yang seksama agar bakteri patogen yang
berbahaya bagi manusia tidak berkembang biak didalam air lingkungan.
5. Bahan buangan cairan berminyak
Minyak tidak dapat larut didalam air, melainkan akan mengapung
diatas permukaan air. Bahan buangan cairan berminyak yang dibuang ke air
lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Air yang tercemar oleh
minyak tidak dapat dikonsumsi oleh manusia karena sering kali dalam cairan
yang berminyak dapat juga zat – zat yang beracun, seperti senyawa benzen
toluen dan lain sebagainya.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan pencemar air yang berupa :
a. Sabun (detergen, shampo dan bahan pembersih lainnya)
b. Bahan pemberantas hama (insektisida)
c. Zat warna kimia
d. Zat radioaktif
Keberadaan bahan buangan zat kimia tersebut didalam air ligkungan
jelas merupakan racun yang mengganggu dan bahkan dapat mematikan hewan
air, tanaman air dan mungkin juga manusia.
Untuk mengetahui tingkat pemcemaran air dapatdilihat melalui
besarnya kandungan O2 yangterlarut. Ada 2 cara yang digunakan untuk
menentukan kadar oksigen dalam air, yaitu secara kimia dengan COD
(chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand). Makin
besar harga BOD makin tinggi pula tingkat pencemarannya. Polusi air yang
berat dapat menyebabkan palutan meresap kedalam air tanah yangmenjadi
sumber air untuk kehidupan sehari – hari seperti mencuci, mandi, memasak,
dan untuk air minum.
Air tanah yang sudah tercemar akan sulit sekali untuk dikembalikan
menjadi air bersih. Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit
sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai
yang aerob. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan merupakan
salah satu sumber pencemaran air. Pupuk dan pestisida yang larut diair akan
menyebabkan eutrofikasi yang mengakibatkan ledakan (blooming) tumbuhan
air, misalnya alga dan ganggang.

2.2.Tanah
a) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah degradasi lahan permukaan bumi yang sering
disebabkan oleh aktifitas manusia dan penyalahgunaannya (New World
Encyclopedia).
Pencemaran tanah adalah perubahan fisik atau kimiawi tanah yang
menyebabkan penggunaannya berubah dan menjadikannya tidak mampu menghasilkan
suatu manfaat tanpa ada upaya penanganan (H.M. Dix).

b) Tipe Pencemaran Tanah


Ada 4 tipe utama pencemaran tanah
1. Tanah atau lahan yang dipengaruhi atau dicemari oleh bahan buangan
padat dan cair, khususnya dari hasil pertambangan atau bahan galian.
2. lahan atau tanah yang ditelantarkan yang dapat diklasifikasikan menjadi 4
kategori:
(a) Lahan yang tidak digunakan atau tidak diurus atau bangunan yang
ditinggalkan beserta segenap peralatannya.
(b) Lahan yang tidak pernah digunakan yang merupakan lahan bekas
kegiatan pertambangan dan galian, yang tidak beroperasi lagi
(c) Lahan tidak dipakai yang pernah digunakan yang merupakan bekas
kegiatan transportasi angkutan kereta api penumpang dan angkutan
barang
(d) Lahan yang tidak dikerjakan, diolah, atau dikonservasi, tipe lahan
yang diabaikan / tidak diperhatikan atau tidak dimanfaatkan.
3. Lahan yang digunakan untuk pembuangan sampah padat, bahan buangan
industry yang mengandung bahan kimia berbahaya, dan bahan buangan
radio aktif
4. lahan pertanian yang aktif digunakan dengan metode pertanian yang
menyebabkan pencemaran air. Penggunaan bahan kimia yang potensial
beracun untuk tanaman (pupuk, pestisida, herbisida) dan mencemari
saluran air kemudian masuk ke badan air (parit, dan sungai).

c) Sumber Pencemaran Tanah


1. Pencemaran tanah oleh pembuangan sampah atau bahan buangan berasal
dari domestic, perdagangan dan industry. Bahan buangan domestic berasal
dari rumah tangga, bahan buangan perdagangan berasal dari retail, bahan
buangan komersial dan bisnis. Bahan buangan industry adalah mineral,
pabrik, dan tempat pemrosesan.
Menurut technical comitte on the disposal of toxic wastes report
tahun 1970, beberapa bahan pencemar beracun meliputi tar cair, tar padat,
lumpur dan destilasi tar, asam tar, sampah mengandung minyak, limbah
minyak, pelumas, campuran air-minyak-tanah, limbah cat, pernis, residu
dari produk pestisida, mercaptans, limbah fotografi, limbah nikotin,
minuman keras, pengawetan lumpur, endapan bensin-timbal, lumpur yang
mengandung arsenic, limbah brilium, limbah sianida, limbah alcohol,
sulfida, florida, limbah alkaloid, hydrocarbon aromatic, sianida kompleks,
clorophenol, klorkresol, karbida, asam kromium, trikloretilen, sulfat beta-
naptilamin, diaminoldifenilmetana, isosianat profil, asetilitnatrium, residu
asam organic, dan pelarut organic berbahaya.
2. Pencemaran tanah akibat lahan terlantar (derelict land)
Tanah terlantar adalah tanah yang menjadi rusak oleh
pembangunan industry atau lainnya, dan digunakan secara
menguntungkan terus menerus tanpa pemulihan. Pemulihan mungkin
termasuk pembongkaran dan meratakan. Tanah tersebut mungkin telah
ditinggalkan atau bangunan kososng dalam keadaan rusak lanjut.
Tanah yang tidak dapat dianggap sebagai tanah terlantar dapat
didefinisikan sebagai berikut (Lawson Fairbank):
(a) tanah yang terlantar akibat penyebab alami, misalnya hutan yang
diabaikan, lahan pertanian, rawa, mudflat
(b) tanah yang rusak oleh pembangunan yang diatur pada kondisi
pelaksanaan perencanaan
(c) tanah yang diakui masih digunakan oleh industry atau lainnya.
(d) tanah yang rusak oleh pembangunan yang telah disatukan kedalam
landscape atau ditetapkan beberapa bentuk penggunaan yang dapat
diterima dan tidak lagi merupakan masalah.
(e) kawasan kosong yang menunggu pembangunan
(f) kawasan kecil yang diabaikan atau yang masih terlihat menarik yang
luasnya kurang dari 0,02 Ha
Menurut Nature Conservancy Conference on Countryside tahun
1970 yang dimaksud penelantaran lahan adalah:
Lahan terlantar adalah lahan buruk atau tidak menarik
penampilannya, missal timbunan tanah, tempat buangan pecahan atau
potongan atau sampah kering, penggalian/pengarukan bangunan tua tak
dipelihara, bahan rusak akibat perang, atau lahan yang dibiarkan, tidak
dipakai, atau tak terpakai.
Lahan terlantar disebabkan oleh perusakan permukaan tanah oleh
manusia, meliputi :
a) Lahan yang digunakan untuk industry meliputi pertambangan dan
penggalian yang menghasilkanlahan galian dan timbunan tanah
yang tidak alami
b) Industry lainnya dan penguasa setempat menggunakannya untuk
pembuangan sampah padat, penimbunan rongsokan kendaraan,
lahan buangan racun, dan lain-lain.
c) Lahan yang semula digunakan untuk berbagai tujuan kemudian
tidak digunakan lagi, misalnya lingkungan industry yang
ditinggalkan, jalan kereta api dan jalur lalu lintas yang telah
ditutup, pembangunan pertanian, pertambangan, bekas bandara,
dan pemukiman.
d) Perumahan, pertokoan, dan tempat hunian lain yang tidak lagi
ditempati, hal semacam ini disebut urban dereliction / inner city
dereliction.
e) Lahan pedesaan yang tidak dikerjakan sehingga menjadi tidak
menarik penampilannya.
3. Pencemaran tanah akibat aktifitas pertanian, meliputi:
a) Sebelum tersentuh oleh modernisasi, pemupukan tanah,
pemupukan tanaman menggunakan bahan dari tumbuhan dan
kotoran hewan yang dimaksukkan ke dalam tanah. Bahan organic
yang mati ini didekomposisi oleh bikroba tanah menjadi humus.
b) Dengan modernisasi, pengguanaan pupuk humus semakin
ditinggalkan. Karena pada akhirnya tanah mengalami kekurangan
nutrient alami, sehungga dicarilah bahan pengganti, yaitu pupuk
buatan dari bahan kimia. Di lain pihak, dengan kejadian serangan
penyakit tanaman dan gangguan dari serangga dan hewan pengerat
digunakan bahan kimia pestisida pemberantas serangga dan
binatang pengganggu tersebut
c) Penggunaan pupuk kimia dan pestisida selanjutnya akan
mencemari tanah dan air.

d) Jenis Pencemaran Tanah


Pencemaran terjadi jika ada bahan – bahan asing, baik organic maupun
anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya daratan tidak dapat
memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan tersebut
tidak mengalami kerusakan, maka dapat digunakan untuk mendukung kehidupan
manusia seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, pemukiman, dll.
Sampah anorganik sulit untuk diuraikan atau dipecah oleh mikroorganisme,
sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan menyatu kembali
dengan alam. Sebagai gambaran, menurut Miller (1975), sampah plastik akan
hancur dalam waktu 240 tahun jika ditimbun dalam tanah. Sampah kaleng yang
terbuat dari timah atau besi memerlukan waktu 100 tahun untuk berkarat dan
hancur menjadi tanah. Kaleng yang terbuat dari aluminium memerlukan waktu 500
tahun untuk menjadi tanah. Sampah gelas atau kaca akan hancur dalam waktu 1juta
tahun.
Oleh karena itulah, dalam pembuangannya sampah sebaiknya dipilih
menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak dan bahan pembuatan kompos, sementara sampah anorganik
dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain dengan cara dipakai ulang dan di
daur ulang. Dengan cara demikian, disamping menghemat pemakaian sumber daya
alam, juga sampah anorganik tidak terus menumpuk di lokasi tempat pembuangan
sampah.

e) Dampak Pencemaran Tanah


Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk kedalam tubuh dan kerentanan populasi yangterkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsiogenik
untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak – anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri
(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa
bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak
kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam
kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut diatas. Pada dosis yang besar
pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup dilingkungan tanah tersebut.

Suyono. 2013. Pencemaran Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai