Anda di halaman 1dari 2

Nama: Farhan

NPM: 1506728270
Mata Kuliah : Teknik Penulisan
Inversi 3D Magnetotellurik

Metode Magnetoterllurik merupakan metode elektromagnetik pasif yang melibatkan pengukuran


fluktuasi medan listrik dan medan magnet alami yang saling tegak lurus satu sama lainnya di
permukaan bumi yang digunakan untuk mengetahui nilai konduktivitas batuan dibawah
permukaan bumi dari kedalaman beberapa meter hingga ratusan kilometer (Simpson and
Bahr,2005). Semakin tinggi nilai resistivitas batuan di bawah permukaan bumi akan semakin
mudah terdetek menggunakan metode ini, begitu pula sebaliknya semakin konduktif batuan di
bawah permukaan akan melemahkan gelombangnya untuk penetrasi semakin dalam. Informasi
data yang diperoleh dari metode magnetotellurik antara lain adalah medan listrik dan medan
magnet yang kemudian diolah menggunakan fourier transform, robust processing sebagai
prosesing awal dan selanjutnya dilanjutkan dengan seleksi cross power dan static correction
sebagai prosesing utama hingga didapatkan variasi impedansinya.

Variasi Impedansi yang sudah didapat kemudian dilakukan proses inversi. Proses inversi adalah
suatu proses pengolahan data lapangan yang melibatkan teknik penyelesaian matematika dan
statistik untuk mendapatkan informasi yang berguna mengenai distribusi sifat fisis bawah
permukaan. Di dalam proses inversi, kita melakukan analisis terhadap data lapangan dengan cara
melakukan curve fitting (pencocokan kurva) antara model matematika dan data lapangan
(Supriyanto,2007).

Salah satu proses inversi yang digunakan adalah proses inversi 3-D. Dalam beberapa tahun terakhir
ini, pembahasan mengenai inversi 3-D untuk pengolahan data magnetotellurik menjadi
pembahasan yang menarik untuk dibahas oleh para ilmuwan geofisika. Hal ini disebabkan hasil
pengolahan data geologi dan geokima masih terdapat ambiguitas dalam menginterpretasi hasil
inveri1-D dan 2-D dibandingkan inversi 3-D (Daud dan Iskandar,2013).

keunggulan dari proses inversi 3D dibandingkan 1D dan 2D, inversi tersebut lebih mendekati
keadaan bawah permukaan yang sesungguhnya (Ichwan,2015). Salah satu penyebabnya dilihat
dari bumi yang memiliki model 3-D, maka dari itu model 1-D dan 2-D terkadang masih memiliki
ambiguitas yang tinggi untuk menjelaskan kondisi bumi yang cukup kompleks. Sehingga dapat
didefisnisikan inversi 3D Magnetotellurik merupakan sebuah proses inversi yang dengan
menggunakan asumsi bahwa variasi resistivitas terjadi baik secara vertikal maupun lateral
(Siripunvaraporn,2003).

Pentingnya pemahaman lebih lanjut mengenai hal tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini
akan dikaji mengenai proses inversi 3-D dalam metode magnetotellurik untuk menggambarkan
distribusi dari variasi resistivitas di bawah permukaan secara lebih akurat.
Daftar Pustaka

[1] Daud, Y., dan Iskandar C.2013. Pemodelan dan Inversi 3-Dimensi Data Magnetotellurik untuk
mendelineasi Sistem Geothermal. Skripsi. Departemen Fisika, FMIPA, Universitasi Indonesia.
2013.

[2] Ichwan, Noor W.2015. Inversi 3D Data Magnetotellurik Menggunakan Data Inversi 1D
Magnetotellurik Sebagai Model Awal. Skripsi. Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia
[3] Simpson, F., and Bahr, K. 2005. Practical Magnetotelluric. United Kingdom. Cambridge
Unversity Press.

[4] Siripunvaraporn, W., Egbert., G., Lenbury, Y., and Unyeshima, M. 2003. Three Dimensional
Magnetotelluric Inversion: data-space method. Physics of the Earth and Planetary Interiors 150, 3-
14

[5] Supriyanto. 2007. Analisis Data Geofisika: Memahami Teori Inversi. Depok. Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai