Anda di halaman 1dari 69

Bab

KEMAGNETAN
11
POKOK BAHASAN

 Kemagnetan Bahan
 Kutub Magnet
 Kemagnetan Bumi
 Medan Magnet disekitar Arus
 Electromagnet
 Gaya Lorenz
STANDAR KOMPETENSI

Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan


sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR
1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
2. mendeskripksikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk
teknologi
INDIKATOR
 Menunjukkan sifat kutub magnet
 Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara
menghilangkan sifat kemagnetan

Page 1
 Memaparkan teori kemagnetan bumi
 Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat
bermuatan arus listrik
 Menjelaskan cara kerja elektromagnetik dan penerapannya dalam
beberapa produk teknologi
 Menemukan penggunaan gaya Lorentz pada beberapa alat listrik
sehari-hari
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menunjukkan sifat kutub magnet
 Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara
menghilangkan sifat kemagnetan
 Memaparkan teori kemagnetan bumi
 Menjelaskan sifat medan Magnet di sekitar kawat bermuatan arus
listrik secara kualitatif
 Menjelaskan cara kerja electromagnet dan penerapannya dalam
beberapa produk teknologi
 Menemukan penggunaan gaya Lorenz pada beberapa alat listrik
sehari-hari

MATERI PEMBELAJARAN
Pada era teknologi yang serba modern ini magnet memegang
peranan yang sangat penting. Dari pengembangan sains, telah berhasil
membuat alat transportasi yang menggunakan magnet yang disebut
kereta api monorel. Berbagai alat menggunakan magnet seperti alat-
alat rumah tangga dan alat-alat komunikasi.

Page 2
A KEMAGNETAN BAHAN

Kemagnetan adalah Kemampuan suatu benda menarik benda


lain yang berada di dekatnya. Berdasarkan kemampuan benda menarik
benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda
bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat
magnet dapat ditarik. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda
magnetik. Benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda
nonmagnetik.

Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat,
dan ada yang ditarik secara lemah. Oleh karena itu, benda
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda feromagnetik, benda
paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang ditarik kuat oleh
magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan
kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda
paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang
ditolak oleh magnet dengan lemah disebut benda diamagnetik.
Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.

Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan


magnet. Ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja
sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat
kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan
untuk membuat magnet tetap (magnet permanen).

Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi


magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi
digunakan untuk membuat magnet sementara (magnet remanen).
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil

Page 3
yang disebut magnet elementer.
Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi,
dan arus listrik.

1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok

Besi yang semula tidak bersifat magnet,


dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok
dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah
gosokan dibuat searah agar magnet elementer
yang terdapat pada besi letaknya menjadi
(Sumber: BSE IPA Kelas
IX SMP) teratur dan mengarah ke satu arah. Apabila
Gambar. 11.1
Pembuatan magnet
magnet elementer besi telah teratur dan
dengan cara
menggosokkan
mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja
telah menjadi magnet.

Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub


magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet
yang digunakan untuk menggosok.

Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub


yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.

2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi

Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi


magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet
elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau
terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan

Page 4
mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehing- ga
dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.

Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan


terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet
penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan
ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi
menjadi kutub utara atau sebaliknya.

Gambar 11. 2 pembuatan Magnet dengan Cara Induksi


(sumber: google.co.id)

3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik

Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan


magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang
dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi
dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan
baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat
menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian
disebut magnet listrik atau elektromagnet.

Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub

Page 5
magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan.
Untuk menentukan kutub magnetnya menggunakan aturan tangan
kanan. Dimana ibu jari selalu menunjukkan arah utara dan telapak
tangan selalu menunjukkan arah selatan.

Gambar 11. 3 cara pembuatan magnet dialiri arus listrik


(sumber : enmcrypted.com)

Setelah kita dapat membuat magnet tentu saja ingin


menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan
lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong
besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertujuan
untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai
tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua
angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan.
Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang
dihubungkan pada kedua kutubnya.

Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet


dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik. Magnet
yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan
perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan
pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah.
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu
Page 6
berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah
magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah,
sifat kemagnetannya hilang.

KUTUB MAGNET
B.

Di awal bab ini kamu sudah mengenal istilah kutub magnet.


Selanjutnya di bagian ini kamu akan lebih memperdalam sifat-sifat
kutub magnet. Jika magnet batang ditaburi serbuk besi atau paku- paku
kecil, sebagian besar serbuk besi maupun paku akan melekat pada
kedua ujung magnet. Bagian kedua ujung magnet akan lebih banyak
serbuk besi atau paku yang menempel daripada di bagian tengahnya.
Hal itu menunjukkan bahwa gaya tarik magnet paling kuat terletak pada
ujung-ujungnya. Ujung magnet yang memiliki gaya tarik paling kuat
itulah yang disebut kutub magnet.

Sebuah magnet batang yang tergantung bebas dalam keadaan


setimbang, ujung-ujungnya akan menunjuk arah utara dan arah selatan
bumi. Ujung magnet yang menunjuk arah utara bumi disebut kutub
utara magnet. Sebaliknya, ujung magnet yang menunjuk arah selatan
bumi disebut kutub selatan magnet.

Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau
geografis disebut kompas. Kompas merupakan magnet jarum yang
dapat bergerak bebas pada sebuah poros. Pada keadaan setimbang salah
satu ujung magnet jarum menunjuk arah utara dan ujung lainnya
menunjuk arah selatan.

Page 7
Apabila dua kutub magnet didekatkan akan saling mengadakan
interaksi. Jenis interaksi bergantung jenis-jenis kutub yang berdekatan.
Kutub magnet yang senama akan saling menolak tetapi jika kutubnya
berbeda akan saling menarik. Pada saat dua magnet terpisah jarak yang
jauh, belum terasa adanya gaya tarik atau gaya tolak. Makin dekat
kedua magnet, makin terasa kuat gaya tarik atau gaya tolaknya.

Jika di sekitar magnet batang diletakkan benda-benda magnetik,


benda-benda itu akan ditarik oleh magnet. Makin dekat dengan magnet,
gaya tarik yang dialami benda makin kuat. Makin jauh dari magnet
makin kecil gaya tarik yang dialami benda. Ruang di sekitar magnet
yang masih terdapat pengaruh gaya tarik magnet disebut medan
magnet. Pada tempat tertentu benda tidak mendapat pengaruh gaya tarik
magnet. Benda yang demikian dikatakan berada di luar medan magnet.
Medan magnet tidak dapat dilihat
dengan mata. Namun, keberadaan dan
polanya dapat ditunjukkan.

Garis-garis yang menggambarkan


Gambar 11.4
Garis-garis gaya magnet pola medan magnet disebut garis-garis
(sumber: berpendidikan.com)
gaya magnet. Garis-garis gaya magnet
tidak pernah berpotongan satu sama
lainnya.

Page 8
Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk
(menuju) ke kutub selatan. Makin banyak jumlah garis-garis gaya
magnet makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan. Apapun
bentuknya sebuah magnet memiliki medan magnet yang digambar
berupa garis lengkung seperti yang terlihat pada gambar 11.4
Dua kutub magnet yang tidak
sejenis saling berdekatan pola medan
magnetnya juga berupa garis lengkung
yang keluar dari kutub utara magnet
menuju kutub selatan magnet seperti
pada gambar 11. 5.
Gambar 11.5
Garis-garis gaya magnet tak senama
(sumber: berpendidikan.com) ` Pada dua kutub magnet yang tak
sejenis, garis-garis gaya magnetnya
keluar dari kutub utara dan masuk ke
kutub selatan magnet lain. Itulah
sebabnya dua kutub magnet yang tidak
sejenis saling tarik-menarik.
Pada dua kutub magnet yang sejenis,
garis-garis gaya magnet yang keluar dari
kutub utara masing-masing cenderung
saling menolak. Karena arah garis gaya
berlawanan, terjadilah tolak-menolak
antara garis-garis gaya yang keluar kedua
Gambar 11.6
Garis-garis gaya magnet kutub utara magnet. Hal itulah yang
(sumber: berpendidikan.com)
menyebabkan dua kutub yang sejenis saling
menolak.

Page 9
KEMAGNETAN BUMI
C.

1. Bumi Sebagai Magnet

Pada bagian ini, kita akan mengetahui


mengapa magnet bersikap seperti itu.
Pada umumnya sebuah magnet terbuat
dari bahan besi dan nikel.Keduanya
memiliki sifat kemagnetan karena
tersusun oleh magnetmagnet elementer.
Gambar 11. 7 Bumi sebagai Magnet Batuan-batuan pembentuk bumi
(sumber : Buku BSE SMP
juga mengandung magnet elementer.
Bumi dipandang sebagai sebuah
magnet batang yang besar
yangmembujur dari utara ke selatan
bumi.

Magnet bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan


selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan
bumi.Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub
utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat
memengaruhi jarum kompas dan magnet batang yang tergantung
bebas.

Medan magnet bumi digambarkan dengan garis – garis lengkung


yang berasal dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet
bumi tidak tepat menunjuk arah utara – selatan geografis.
Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis – garis gaya

Page 10
magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara – selatan.

2. Deklinasi dan Inklinasi


3.
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu
menempatkan dirinya menurut arah utara – selatan hal ini
menunjukkan bahwa dipermukakan bumi terdapat medan magnet
dan gaya yang mempengaruhi kutub kutub magnet tersebut. Kutub
utara magnet selalu menghadap ke utara. Hal ini dapat dijelaskan
dengan beranggapan:
a. Dikutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
b. Dikutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
c. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan
terletak didekat kutub utara dan kutub utara terletak dikutub
selatan bumi

Magnet didalam kompas pada


umumnya tidak dapat menunjukkan utara
selatan tetapi agak menyimpang. Sebab
Gambar. 11. 3 Diklinasi letak kutub – kutu magnet bumi tidak tepat
dan inklinasi

(Sumber: BSE IPA Kelas IX


pada kutub – kutub bumi. Oleh karena itu
SMP) garis garis gaya magnet bumi tidak
berimpit arahnya dengan arah utara
selatan. Penyimpangan dari arah utara
selatan yang sebenarnya ini disebut
Deklinasi.

Besarnya deklinasi ini dinyatakan dengan sudut antara arah utara


sebenarnya dengan arah utara yang ditunjukkan oleh magnet.
Page 11
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut
inklinasi. Adanya inklinasi ini disebabkan garis – garis gaya magnet
bumi, ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu
sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar
biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi
miring. Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut
inklinator.

D.
MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK

Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan


secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika
akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa
di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak
(menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin
besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar.
Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang
mengalir dalam kawat. Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik.
Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi
sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.

Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi


perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum
kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet. Jika arah arus
listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan
menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang
berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Jika arah arus listrik

Page 12
mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub
selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah
putaran jarum jam.

Gambar 11.9 Arah penyimpangan


kutub utara jarum jam kompas di
sekitar kawat berarus I U S I U
SBuktikan bahwa kutub utara
Gambar 11. 10 arah penyimpangan magnet bumi terletak di sekitar
kutub magnet
(sumber: Buku BSE SMP kutub selatan bumi, sebaliknya

1. Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik


bumi.

Gejala penyimpangan magnet jarum di


sekitar arus listrik membuktikan bahwa
arus listrik dapat menghasilkan medan
magnet. Arah medan magnet yang
ditimbulkan arus listrik dapat
diterangkan melalui aturan atau kaidah
Gambar 11. 11 arah penyimpangan berikut. Anggaplah suatu penghantar
kutub magnet
berarus listrik
(sumber: Bukudigenggam
BSE SMP tangan kanan. Perhatikan Gambar 11.11.
Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang timbul searah
keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut
kaidah tangan kanan menggenggam.

Page 13
2. Selenoida

Pada uraian sebelumnya kamu sudah


mempelajari medan magnet yang timbul pada
penghantar lurus. Sebuah penghantarmelingkar jika
dialiri arus listrik akan menghasilkan medan listrik
seperti Gambar 11.12.

Penghantar melingkar yang berbentuk


Gambar 11. 12 kawat pada
selenoid
kumparan panjang disebut solenoida. Medan magnet
(sumber: Buku BSE SMP
yang ditimbulkan oleh solenoid akan lebih besar
daripada yang ditimbulkan oleh sebuah
penghantarmelingkar, apalagi oleh sebuah penghantar
lurus.

Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan


menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang
Gambar 11. 13 selenoid yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada
dialiri arus listrik
(sumber: Buku BSE SMP kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis
gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan
dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar.

Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan


medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-
olah mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub
utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.

E. ELEKTROMAGNET

Elektromagnet atau magnet listrik sangat erat hubungannya


dengan solenoida. Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida
Page 14
berarus listrik tidak terlalu kuat. Agar medan magnet yang dihasilkan
solenoid berarus listrik bertambah kuat, maka di dalamnya harus
dimasukkan inti besi lunak. Besi lunak merupakan besi yang tidak
dapat dibuat menjadi magnet tetap.

Solenoida adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel


panjang yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa
panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya. Solenoida berarus
listrik dan dilengkapi dengan besi lunak itulah yang dikenal sebagai
elektromagnet.

1. Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Elektromagnet

Sebuah elektromagnet terdiri atas tiga unsur penting, yaitu


jumlah lilitan, kuat arus, dan inti besi.

Makin banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang


mengalir, makin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu
medan magnet yang dihasilkan elektromagnet juga tergantung pada
inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi yang berada
dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan
elektromagnet.

Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung besar kuat


arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang digunakan.
Elektromagnet menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan
magnet sebuah magnet batang yang panjang. Elektromagnet juga
mempunyai dua kutub yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara
dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.

Page 15
Dibandingkan magnet biasa, elektromagnet banyak
mempunyai keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan
electromagnet antara lain sebagai berikut:

a. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai


yang besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari kuat
arus listrik, jumlah lilitan dan ukuran inti besi.

b. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan


cara memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan
sakelar.

c. Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan


kebutuhan yang dikehendaki.

d. Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah


arus listrik.

Page 16
2. Kegunaan Elektromagnet
Beberapa peralatan sehari-hari yang menggunakan
electromagnet antara lain seperti berikut:

a. Bel listrik

Bel listrik terdiri atas dua


elektromagnet dengan setiap solenoid
dililitkan pada arah yang berlawanan.
Apabila sakelar ditekan, arus listrik akan
mengalir melalui solenoida. Teras besi akan
menjadi magnet dan menarik kepingan besi
(Sumber: BSE IPA Kelas IX
SMP) lentur dan pengetuk akan memukul bel
Gambar. 11.14 Susunan Bel (lonceng) menghasilkan bunyi.
Listrik

Tarikan kepingan besi lentur oleh elektromagnet akan


memisahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang berfungsi sebagai
interuptor. Arus listrik akan putus dan teras besi hilang
kemagnetannya. Kepingan besi lentur akan kembali ke kedudukan
semula. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi
lentur dan pengetuk akan memukul bel (lonceng) menghasilkan bunyi
kembali. Proses ini berulang-ulang sangat cepat dan bunyi lonceng
terus terdengar.

Page 17
b. Relai

Relai berfungsi sebagai sakelar untuk


menghubungkan atau memutuskan arus
listrik yang besar pada rangkaian lain dengan
menggunakan arus listrik yang kecil. Ketika
sakelar S ditutup arus listrik kecil mengalir
pada kumparan.
(Sumber: BSE IPA Kelas IX
SMP) Teras besi akan menjadi magnet
Gambar. 11.15 Diagram
Relai (elektromagnet) dan menarik kepingan besi
lentur. Titik sentuh C akan tertutup,
menyebabkan rangkaian lain yang membawa
arus besar akan tersambung. Apabila sakelar
S dibuka, teras besi hilang kemagnetannya,
keping besi lentur kembali ke kedudukan
semula. Titik sentuh C terbuka dan rangkaian
listrik lain terputus.

c. Telepon

Telepon terdiri dari dua bagian yaitu


bagian pengirim (mikrofon) dan bagian
penerima (telepon). Prinsip kerja bagian
mikrofon adalah mengubah gelombang
suara menjadi getaran-getaran listrik. Pada
(Sumber: BSE IPA Kelas IX bagian pengirim ketika seseorang berbicara
SMP)

Gambar. 11.16 Susunan


akan menggetarkan diafragma aluminium.
Telepon

Page 18
Serbuk-serbuk karbon yang terdapat pada mikrofon akan
tertekan dan menyebabkan hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran
yang berupa sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi
gelombang bunyi. Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima
oleh pesawat telepon.

Apabila sinyal listrik berubah-ubah mengalir pada kumparan,


teras besi akan menjadi electromagnet yang kekuatannya berubah-
ubah. Diafragma besi lentur di hadapan elektromagnet akan ditarik
dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan diafragma
bergetar. Getaran diafragma memengaruhi udara di hadapannya,
sehingga udara akan dimampatkan dan direnggangkan. Tekanan bunyi
yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang dikirim melalui
mikrofon.

d. Speaker

Speaker merupakan alat yang digunakan untuk mengeluarkan


suara di televisi, radio, dan telepon genggam. Cara kerja speaker
adalah sebagai berikut.

Page 19
Bagian dari speaker
1. Magnet permanen
2. Kumparan
3 Membran speaker

(Sumber: BSE IPA Kelas IX SMP)


Gambar. 11.17 Speaker

Di dalam speaker terdapat kumparan yang berisi besi. Besi ini


akan menjadi magnet saat kumparan dialiri arus listrik. Kekuatan dan
arah aliran listrik di dalam kumparan selalu berubah-ubah. Perubahan
ini sesuai dengan suara yang akan dikeluarkan melalui speaker. Akibat
perubahan ini, elektromagnet dapat mengalami perubahan kutub dan
kekuatan. Hal ini menyebabkan interaksi antara elektromagnet dan
magnet permanen dapat berubah-ubah. Interaksi yang terjadi adalah
tarik-menarik dan tolak-menolak. Gerakan tarik-menarik dan tolak-
menolak inilah yang menggerakkan membran speaker. Gerakan
membran speaker inilah kemudian menciptakan suara sesuai aslinya.

Page 20
F. GAYA LORENTS

Gaya Lorentz pertama kali ditemukan oleh H.A. Lorentz,


sehingga gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Gaya Lorentz adalah
gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh
arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini
akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak
muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B). Apabila arah arus listrik
tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz
dirumuskan dengan:

F=B×I×l
Keterangan:
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)

Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus


listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz
bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan
magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang
kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar.

Page 21
Arah gaya Lorentz bergantung pada arah
arus listrik dan arah medan magnet. Untuk
menentukan arah gaya Lorentz digunakan
kaidah atau aturan tangan kanan. Caranya
rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari
telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga
membentuk sudut 900 (saling tegak lurus). Jika
( Sumber; Wariyano S dan
Muharomah Y. ) ibu jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari
Gambar. 11.18 Menentukan telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B)
arah gaya
Lorentz maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F).
dengan kaidah
tangan kanan
Dalam bentuk tiga dimensi, arah yang tegak
lurus mendekati pembaca diberi simbol
.Adapun arah yang tegak lurus menjauhi
pembaca diberi simbol × .Perhatikan Gambar
berikut

Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat


berarus listrik dalam medan magnet dapat
dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat
( Sumber; Wariyano S dan
Muharomah Y. ) mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Gambar. 11.19 Arah gaya Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah
Lorentzdigamb
arkan pada tiga motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor
dimensi
listrik banyak dijumpai pada tape recorder,
pompa air listrik, dan komputer. Adapun,
contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter,
voltmeter, dan ohmmeter.

Page 22
Contoh soal
1. Sebuah kawat baja tipis yang dialiri arus listrik bolak-balik
0, 5A berada di dalam medan magnet homogeny yang
kekuatannya 5T. jika panjang kawat tipis itu 25 cm,
berapakan gaya Lorentz yang ditimbulkannya? Apa yang
akan terjadi pada kawat akibat gaya Lorenz?
2. Kawat panjangnya 2 m berada tegak lurus dalam medan
magnet 20 T. Jika kuat arus listrik yang mengalir 400 mA,
berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat?
Penyelesaian:
1. Diket: I = 0, 5 A
B=5T
L = 0, 25 m
Ditanya : F = …. ?
Jawab: F = B. i. l
F = 5 x 0, 5 x 0, 25
F = 0, 625 N
Jadi, gaya Lorenx yang timbul sebesar 0, 625 N. akibat dari
gaya Lorenz ini kawat akan bergetar karena arah arusnya
bolak-balik
2. Diketahui:
l=2m
B= 20 T
I = 400 mA = 0,4 m

Ditanya :

F=…?

Page 23
Jawab :

F=lxIxB
F = 2 x 0,4 x 20
F = 16 N

Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan


arah medan magnet. Untuk menentukan arah gaya
Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan.

Page 24
Bab
INDUKSI

12 ELEKTROMAGNETIK

POKOK BAHASAN

 GGl Induksi
 Penerapan Induksi Elektromagnetik
 Transformator
STANDAR KOMPETENSI

Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan


sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR
Menerapkan prinsip induksi elektromagnetik untuk menjelaskan
prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi
elektromagnet

INDIKATOR

 Menjelaskan cara kerja elektromagnetik dan penerapannya dalam


beberapa produk teknologi
 Menemukan penggunaan gaya Lorentz pada beberapa alat listrik
sehari-hari

Page 25
TUJUAN PEMBELAJARAN
 menjelaskan hubungan antara pergerakan garis medan magnet
dengan terjadinya gaya gerak listrik induksi
 Menjelaskan prinsip kerja dynamo dan generator secara
sederhana
 Menjelaskan secara kualitatif prinsip kerja sederhana
transformator
 Mendeskripsikan karakteristik transformator dan cara kerjanya

MATERI PEMBELAJARAN

Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak


listrik di dalam suatu kumparan/konduktor bila terdapat perubahan
fluks magnetik pada konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak
relatif melintasi medan magnetik.

A. PENGERTIAN FLUKS MAGNETIK

Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukaan oleh


ilmuwan Fisika yang bernama Michael Faraday untuk
menggambarkan medan magnet. Ia menggambarkan medan magnet
dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana daerah yang medan
magnetnya kuat digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang kuat
digambarkan dengan garis gaya yang kurang rapat. Sedangkan
untuk daerah yang memiliki kuat medan yang homogen
digambarkan garis-garis gaya yang sejajar. Garis gaya magnet
Page 26
dilukiskan dari kutub utara magnet dan berakhir di kutub selatan
magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik dinyatakan
dengan lambang B yang disebut dengan induksi magnet, induksi
magnetik menyatakan kerapatan garis gaya magnet.

Gambar 12. 1 garis medan Magnet yang menembus bidang datar


(sumber : buku BSE SMP)

Sedangkan fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis


gaya yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus, yang
dapat dinyatakan dalam persamaan, sebagai berikut.

atau
Persamaan kedua dipakai apabila arah B tidak tegak lurus permukaan
bidang.
Dimana :
Φ = fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau
derajat)

Page 27
B. GGL INDUKSI

Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang


prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan
bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya
listrik menimbulkan magnet), para ilmuwan mulai berpikir
keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael
Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik)
melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang
digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan
arus listrik pada kumparan itu.
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Arus listrik bisa
terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak
listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGL
induksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika
magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus
listrik.

Page 28
1. Penyebab Terjadinya GGL Induksi
.2
3.
Ketika kutub utara magnet
batang digerakkan masuk ke
dalam kumparan, jumlah garis
gaya-gaya magnet yang terdapat di
dalam kumparan bertambah
(Sumber Buku BSE Mari banyak. Bertambahnya jumlah
Belajar Ilmu Alam Sekitar
Untuk Kelas IX SMP) garis-garis gaya ini menimbulkan
Gambar.12. 2 ( Gerak masuk GGL induksi pada ujung-ujung
keluarnya magnet
di dalam kumparan. GGL induksi yang
kumparan)
ditimbulkan menyebabkan arus
listrik mengalir menggerakkan
jarum galvanometer. Arah arus
induksi dapat ditentukan dengan
cara memerhatikan arah medan
magnet yang ditimbulkannya.
Pada saat magnet masuk, garis gaya dalam kumparan
bertambah. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi bersifat
mengurangi garis gaya itu. Dengan demikian, ujung kumparan itu
merupakan kutub utara sehingga arah arus induksi seperti yang
ditunjukkan Gambar 12.2.a.
Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam
kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam
kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi
yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan
menggerakkan jarum galvanometer. Sama halnya ketika magnet

Page 29
batang masuk ke kumparan. pada saat magnet keluar garis gaya dalam
kumparan berkurang. Akibatnya medan magnet hasil arus induksi
bersifat menambah garis gaya itu. Dengan demikian, ujung, kumparan
itu merupakan kutub selatan, sehingga arah arus induksi seperti yang
ditunjukkan Gambar 12.2.b.
Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan,
jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi
perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada
ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi. Akibatnya, tidak
terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak.
Jadi, GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan
jika di dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet (fluks magnetik). GGL yang timbul akibat adanya perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan disebut GGL induksi.
Arus listrik yang ditimbulkan GGL induksi disebut arus induksi.
Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut induksi
elektromagnetik.

2. Faktor yang Memengaruhi Besar GGL Induksi

Sebenarnya besar kecil GGL induksi dapat dilihat pada besar


kecilnya penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut
penyimpangan jarum galvanometer besar, GGL induksi dan arus
induksi yang dihasilkan besar.
Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu : a.
kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-
garis gaya magnet (fluks magnetik), b. jumlah lilitan, c. medan magnet

Page 30
C. PENERAPAN ELEKTROMAGNETIK

Elektromegnetik dapat digunakan untuk mengangkat dan


memindahkan benda-benda magnetic, seperti baja dan besi. Pada
induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energy dari energy
gerak menjadi energy listrik. Induksi elektromagnetik ini digunakan
sebagai pembangkit listrik, yaitu berupa dynamo dan generator.
Selain dari pembangkit listrik ini, elektromagnetik banyak diterapkan
pada alat-alat elektronik lainnya.

1. Generator
3.
Dengan memanfaatkan GGL Induksi yang timbul pada ujung-
ujung kumparan, maka dapat digunakan untuk membuat sumber
tegangan yang disebut dengan generator atau dynamo. Dynamo dan
generator ini dapat mengubah energy gerak menjadi energy listrik.
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah
(DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan
generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet tetap.
Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan
berupa arus bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin
ganda. Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.
Ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi,
generator AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara
mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator. Sebuah generator
AC kumparan berputar di antara kutub-kutub yang tak sejenis dari dua
magnet yang saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan

Page 31
menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan
dengan sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin.

Gambar 12. 3 Generator AC


(sumber:bukun BSE)

2. Dinamo
4.
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC)
dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan
generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau
memutar magnet di dalam kumparan.
Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada
cincin yang digunakan. Pada dinamo arus searah menggunakan satu
cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah
(komutator). Cincin ini memungkinkan arus listrik yang dihasilkan
pada rangkaian luar dinamo berupa arus searah walaupun di dalam
dinamo sendiri menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dynamo
arus bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua cincin).

Page 32
Gambar 12. 4 Dinamo AC (a) dan Dinamo DC (b)
(sumber:bukun BSE)

3. Alat Ukur Listrik (Galvanometer)


5.
Elektromagnetik ini sangat peka terhadap arus listrik, sehingga
dapat dijadikan sebagai alata ukur listrik atau yang disebut dengan
Galvanometer. Galvanometer terbuat dari kumparan yang
dihubungkan dengan rangkaian listrik yang hendak diukur arusnya.
Kumparan ini dapat berputar dengan bebas, apabila kumparan ini
bergerak dan menunjukkan angka, maka Galvanometer dapat
digunakan.

D. TRANSFORMATOR

Transformator merupakan alat yang digunakan untuk


menaikkan atau menurunkan tegangan. Transformator disebut juga
dengan trafo. trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input yang
terdapat pada kumparan primer dan terminal output yang terdapat
pada kumparan sekunder.

Page 33
Gambar 12. 5 Skema Transformator
(sumber: Google.com)

Trafo ada dua jenis, yaitu trafo Step-Up dan Trafo Step-Down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan
sekunder.
b. Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder.
c. Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

Gambar 12. 6 skema trafo step up


(sumber: google.com)

Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk


menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder

Page 34
b. Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder
c. Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder

Gambar 12. 7 skema trafo step up


(sumber google.com)

Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung


banyaknya lilitan. Besar tegangan sebanding dengan jumlah
lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang dihasilkan
makin besar. Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan sekunder.
Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan
tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan:
V𝑝 N𝑝 I𝑠
= =
Vs 𝑁𝑠 𝐼𝑝

Keterangan :
Vp = tegangan primer
Vs = tegangan sekunder
Np = Lilitan Primer
Ns = lilitan sekunder
Is = arus sekunder

Page 35
Ip = arus primer
Trafo dikatakan ideal jika tidak ada energi yang hilang menjadi
kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada kumparan primer
sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder.
Jika trafo digunakan, selalu timbul energi kalor. Dengan
demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer selalu
lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder.
Akibatnya, daya primer lebih besar daripada daya sekunder.
Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah trafo ditentukan
oleh besarnya efisiensi trafo.
Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau
hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang
dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo
dinyatakan dengan η . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai
berikut.
𝑊𝑠
ƞ= 𝑥100%
𝑊𝑝
atau
𝑃𝑠
ƞ= 𝑥100%
𝑝𝑝
𝑉𝑠 . 𝐼𝑠
ƞ= 𝑥100%
𝑉𝑝 . 𝐼𝑝
keterangan:
𝑊𝑠 = energy sekunder (Joule)
𝑊𝑝 = energy primer (Joule)
𝑃𝑝 = Daya primer (Watt)
𝑃𝑠 = Daya sekunder (Watt)

Page 36
PENGGUNAAN TRANSFORMATOR
Banyak peralatan listrik di rumah yang menggunakan
transformator step down. Trafo tersebut berfungsi untuk menurunkan
tegangan listrik PLN yang besarnya 220 V menjadi tegangan lebih
rendah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masuk rangkaian elektronik
pada alat, tegangan 220 V dari PLN dihubungkan dengan trafo step
down terlebih dahulu untuk diturunkan. Misalnya kebutuhan peralatan
listrik 25 V. Jika alat itu langsung dihubungkan dengan PLN, alat itu
akan rusak atau terbakar. Namun, apabila alat itu dipasang trafo step
down yang mampu mengubah tegangan 220 V menjadi 25 V, alat itu
akan terhindar dari kerusakan. Ada beberapa alat yang menggunakan
transformator antara lain catu daya, adaptor, dan transmisi daya listrik
jarak jauh.
1. Power Suply (Catu daya)
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk
menghasilkan tegangan AC yang rendah. Catu daya
menggunakan trafo step down yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC
yang besarnya antara 2 V sampai 12 V.
2. Adaptor (Penyearah arus)
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian
penyearah arus listrik yang berupa diode. Adaptor merupakan
catu daya yang ditambah dengan penyearah arus. Fungsi
penyearah arus adalah mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC
3. Transmisi daya listrik jarak jauh
Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari
permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada

Page 37
pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut
transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi
listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan
generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan
ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi
ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang
menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk
tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga
menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat
dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang
kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan,
yaitu energy yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi dan
kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta
harganya lebih murah.

CONTOH SOAL
1. Sebuah transformator dihubungkan dengan PLN pada tegangan
100 V menyebabkan kuat arus pada kumparan primer 10 A. Jika
perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 1 : 25, hitunglah
tegangan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada kumparan
sekunder
2. Efisiensi sebuah trafo 60%. Jika energi listrik yang dikeluarkan
300 J, berapakah energi listrik yang masuk trafo?
3. Sebuah trafo memiliki efisiensi 75%. Tegangan inputnya 220 V
dan tegangan outputnya 110 V. Jika kuat arus primer yang
mengalir 2 A, berapakah kuat arus sekundernya?

Page 38
JAWABAN

1. Vp = 100 V

Ip = 10 A

Np : Ns = 1 : 25

Ditanya: Vs = ... ? dan Is= ... ?

Jawab:

Vp/Vs = Np/Ns

Vs = (Ns/Np) x Vp

Vs = (25/1) x 100 V

Vs = 2.500 V

Np/Ns = Is/Ip

Is = (Np/Ns) x Ip

Is = (1/25) x 10 A

Is = 0,4 A

Jadi, tegangan sekundernya 2.500 V dan kuat arus

sekundernya 0,4 A

2. Diketahui:
η = 60%

Ws = 300 J

Page 39
Ditanya: Wp = ... ?

Penyelesaian:

η = (Ws/Wp) x 100%

60% = (300 J/Wp) x 100%

60% = (300 J/Wp) x 100%

6 = 3000 J/Wp

Wp = 3000 J/6

Wp = 3000 J/6

Wp = 500 J

3. Diketahui:
η = 75%

Vp = 220 V

Vs = 110 V

Ip = 2 A

Ditanya: Is = ... ?

Penyelesaian:

η = (Is x Vs/ Ip x Vp) x 100%

75% = (Is x 110 V/2 A x 220 V) x 100%

75 = 11.000 Is /440 A
Page 40
Is = 75 x 440 A / 11.000

Is = 3 A

Jadi, kuat arus sekundernya sebesar 3 A

Page 41
Bab

13
TATASURYA

POKOK BAHASAN

 System Tata Surya


 Matahari sebagai Bintang
 Bumi sebagai planet
 Gejala penampkan alam
 Permasalahan lingkungan
STANDAR KOMPETENSI

Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

Memahami sistem
KOMPETENSI DASAR tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

1. Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya


2. Mendeskripsikan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah
satu planet
3. Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta
pengaruh interaksinya

Page 42
4. Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan
lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan
kalor
5. Menjelaskan hubungan antara proses yang terjadi di lapisan
lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan permasalahan
lingkungan

INDIKATOR

 Mendeskripsikan peredaran bulan mengelilingi bumi dan bumi


mengelilingi matahari
 Mendeskripsikan peredaran bulan mengelilingi bumi dan bumi
mengelilingi matahari
 Menjelaskan gravitasi sebagai gaya tarik antara matahari dan bumi
sehubungan dengan jarak.
 Mendeskripsikan orbit planet mengitari matahari berdasarkan
model tata surya
 Mendeskripsikan perbandingan antar planet ditinjau massa, jari-
jari, jarak rata-rata ke matahari, dan sebagainya dengan
menggunakan tabel
 Mendeskripsikan matahari sebagai salah satu bintang
 Mendeskripsikan sumber pembentukan energi matahari
 Mendeskripsikan susunan lapisan matahari
 Mendeskripsikan karakteristik dan perilaku bumi.
 Menjelaskan periode rotasi bulan dan posisinya terhadap bumi
 Mendiskripsikan terjadinya gerhana bulan, gerhana matahari dan
menghubungkannya dengan peristiwa pasang surut air laut
 Menjelaskan fungsi satelit buatan.
 Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi dilapisan litosfer
terhadap perubahan zat dan kalor
Page 43
 Menjelaskan pengaruh proses-proses yang terjadi dilapisan
atmosfer terhadap perubahan zat dan kalor
 Menjelaskan proses pelapukan dilapisan bumi yang berkaitan
dengan masalah lingkungan
 Menjelaskan proses pemenasan global dan pengaruhnya pada
lingkungan di bumI
 Menjelaskan pengaruh proses-proses dilingkungan terhadap
kesehatan manusia

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Mendeskripsikan peredaran Bulan dan Bumi mengelilingi


matahari
 Menjelaskan bahwa ada gaya Tarik antara matahari dan bulan
yang disebut dengan gravitasi
 Menjelaskan gravitasi sebagai gaya Tarik antara matahari dan
bulan sehubungan dengan jarak
 Mendeskripsikan orbit planet mengintari matahari planet ditinjau
dari massa, jari-jari, jarak rata-rata ke matahari, dan lain-lain
menggunakan table
 Menunjukkan persamaan dan perbedaan perilaku benda langit,
komet dan asteroid

MATERI PEMBELAJARAN

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas


matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta
asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas

Page 44
matahari, Sembilan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet,
asteroid, dan meteorid.

A. PLANET

Berdasarkan kriteria IAU, planet adalah benda langit yang:


a. Mengorbit Matahari
b. Bentuk fisiknyanya cenderung bulat
c. Orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain
Planet-planet yang berada dalam sistem Tata Surya adalah :
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
Sejak tahun 2006, Pluto tidak dikategorikan lagi sebagai planet
karena kriteria ke-3 dari tiga kriteria di atas tidak dipenuhi oleh Pluto.
Pluto memiliki orbit yang memotong orbit Neptunus sehingga
dianggap orbit Pluto belum bersih dari benda angkasa lain. Ukuran
Pluto tidak lebih besar dari Bulan dan jika dilihat dengan teleskop
maka akan tampak benda angkasa lain yang ukurannya hampir sama
dengan Pluto yaitu yang diberi nama Charon (gambar 3).

Page 45
(Sumber:http://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/plutos_moons.html)
Gambar 13.1 Hasil pemotretan Pluto dan Charon.

Setiap planet dalam sistem Tata Surya senantiasa mengorbit


Matahari sebagai bintang pusatnya pada lintasannya masing-masing.
Karena jarak setiap planet ke Matahari berbeda-beda, maka kala
revolusinya berbeda-beda pula. Adanya perbedaan jarak terhadap
Matahari mengakibatkan perbedaan suhu pada setiap planet.

1. Karakteristik Planet
6.
Setiap planet dalam sistem Tata Surya mempunyai
karakteristik berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik yang
dimiliki suatu planet dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mempengaruhinya; antara lain dipengaruhi jarak ke Matahari,
eksentrisitas, kerapatan atau densiti. Adapun karakteristik masing-
masing planet adalah sebagai berikut:

a. Merkurius
Merupakan planet yang paling dekat ke
Matahari dengan jarak 0,39 SA. Karena planet
Merkurius jaraknya paling dekat ke Matahari,
maka suhu pada siang hari di Merkurius mencapai
4270 °C, sedangkan pada malam hari suhunya
(Sumber : menjadi sangat rendah yaitu mencapai –1700 °C.
www.ocean.washington
.edu) Merkurius mempunyai eksentrisitas yang besar
Gambar. 13.2
Merkurius
yaitu 0,206 akibatnya jarak antara Merkurius dan
Matahari bervariasi dengan cukup besar pula.

Page 46
Perbedaan jarak terjauh ke Matahari (aphelium)
dengan jarak terdekat ke Matahari (perihelium)
adalah sebesar 22 juta Km. Jarak aphelium planet
Merkurius adalah 57,9 juta km. Merkurius tidak
memiliki atmosfir oleh karena hal tersebut langit
Merkurius berwarna hitam. Kerapatan atau
densitasnya 5,43 gr/cm3.
b. Venus
Planet Venus lebih dikenal sebagai Bintang
Kejora atau Bintang Senja. Eksentrisitas planet
Venus adalah 0,007, sehingga orbit planet Venus
mendekati bentuk lingkaran. Jarak Venus ke

(Sumber : Matahari 0,72 SA, sehingga di Venus suhunya


www.ocean.washington
.edu) sangat panas dapat mencapai 4800 °C. Tingginya
Gambar. 13.2 suhu di planet Venus diakibatkan adanya efek
Merkurius
rumah kaca. Kerapatan atau densitas Venus
adalah 5,24 gr/cm3.

c. Bumi
Sampai saat ini Bumi merupakan satu-
satunya planet yang mempunyai kehidupan. Hal
tersebut dimungkinkan karena Bumi diselubungi
oleh atmosfirnya sehingga perbedaan suhu pada
siang dan malam tidak terlalu besar. Bumi
(Sumber :
www.ocean.washington mengorbit Matahari sebagai bintang pusatnya
.edu)
dengan eksentrisitas 0,017, sehingga orbitnya
Gambar. 13.3 Bumi
hampir membentuk lingkaran. Jarak rata-rata
Bumi ke Matahari adalah 1 Satuan Astronomi

Page 47
atau 150 juta kilometer. Kala revolusi Bumi
adalah 365,3 hari, sedangkan kala rotasinya
adalah 23 jam 56 menit. Kerapatan atau densitas
Bumi adalah 5,52 gram/cm3, Bumi merupakan
benda terpadat dalam sistem Tata Surya. Bumi
mempunyai sebuah satelit yaitu Bulan.
1) Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi
memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Arah rotasi bumi dari barat ke
timur. Rotasi bumi menyebabkan hal-hal berikut.
a) Gerak semu harian matahari
Sepanjang pagi hingga petang hari, matahari seolah-olah
bergerak. Matahari terbit di sebelah timur, lama-kelamaan
bergerak dan tenggelam di sebelah barat.
b) Terjadinya siang dan malam serta perbedaan waktu
Kala rotasi bumi lebih kurang 24 jam, sehingga tiap jam berbeda
bujur sebesar daerah yang garis bujurnya sama mempunyai
waktu yang sama pula.

d. Mars
Jarak rata-rata planet Mars ke Matahari adalah
1,52 SA atau 228 juta kilometer dengan
eksentrisitas 0,093. Mars berputar mengelilingi
Matahari dengan kala revolusi 687 hari. Mars
mempunyai dua buah satelit yaitu Phobos dan
(Sumber :
www.ocean.washington
.edu)
Deimos.
Gambar. 13.4 Mars

Page 48
e. Yupiter
Jarak rata-rata planet Yupiter ke Matahari
adalah 5,2 SA. Yupiter mempunyai eksentrisitas
0,048 dengan kala revolusi 11,86 tahun. Yupiter
diperkirakan mempunyai 17 satelit (data sampai
tahun 1992). Empat buah satelitnya yang
(Sumber :
www.ocean.washington berukuran besar bernama IO, Europa, Ganymede,
.edu)

Gambar. 13.5 Yupiter


dan Callisto. Yupiter merupakan planet terbesar
dalam sistem tata surya; mempunyai kala rotasi 9
jam 50 menit; artinya Yupiter berotasi dengan
sangat cepat.
f. Saturnus
Jarak rata-rata Saturnus ke Matahari adalah
9,5 SA. Saturnus mempunyai eksentrisitas 0,056
dengan kala revolusi 29,5 tahun. Saturnus dihiasi
oleh gelang dan cincin yang indah, mempunyai 9
(Sumber :
www.ocean.washington buah satelit yaitu Mimas, Enceladus, Tethys,
.edu)

Gambar. 13.6 Saturnus


Dione, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, dan
Phoebe.

g. Uranus
Jarak rata-rata planet Uranus ke Matahari
adalah 19,2 SA. Uranus mempunyai eksentrisitas
0,047 dengan kala revolusi 84 tahun. Uranus
mempunyai cincin dan mempunyai 5 buah satelit

(Sumber : yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan


www.ocean.washington
Oberion.
.edu)

Gambar. 13.7 Mars

Page 49
h. Neptunus
Jarak rata-rata planet Neptunus ke Matahari
adalah 30,07 SA. Neptunus mempunyai
eksentrisitas 0,009 dengan kala revolusi 164,8
tahun. Neptunus mempunyai dua buah satelit
yaitu Triton dan Nereid.

(Sumber :
www.ocean.washington
.edu)

Gambar. 13.8
Neptunus

1. Pengelompokkan Planet
7. Planet-planet dalam Tata Surya dapat dikelompokkan dengan

kriteria tertentu.
a. Berdasarkan sifat fisika dan kimianya.
Planet dikelompokkan menjadi planet Terestrial (yang berarti
seperti Bumi) dan planet Jovian (yang berarti seperti Jupiter).
Planet terestrial adalah planet-planet keras mengandung bebatuan
seperti Bumi. Planet-planet yang termasuk planet terestrial adalah
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan planet jovian adalah
planet-planet yang berbentuk gas seperti Jupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus.

b. Berdasarkan kedudukan orbitnya terhadap kedudukan orbit Bumi.


Berdasarkan kedudukan orbit planet terhadap kedudukan orbit
Bumi, planet dikelompokkan menjadi planet inferior dan planet
superior. Planet inferior adalah planet-planet yang kedudukan

Page 50
orbitnya antara Matahari dan orbit Bumi. Jarak planet-planet
tersebut ke
Matahari lebih kecil di banding jarak Bumi ke Matahari.
Planet-planet yang termasuk planet inferior adalah Merkurius dan
Venus. Sedangkan planet superior adalah planet-planet yang
jaraknya ke Matahari lebih besar dari jarak Bumi ke Matahari.
Planet-planet yang termasuk planet superior adalah Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-planet superior dapat
terlihat melintas di atas kepala pengamat di malam hari
menggunakan teleskop atau dengan mata telanjang. Sementara
planet-planet inferior tidak akan pernah melintas di atas kepala
pengamat.

c. Berdasarkan kedudukan orbitnya terhadap kedudukan orbit


asteroid.
Berdasarkan kedudukan orbit planet terhadap kedudukan
orbit asteroid, planet dikelompokkan menjadi planet dalam (inner
planet) dan planet luar (outter planet). Planet-planet yang termasuk
planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan planet-planet yang termasuk planet luar adalah Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Page 51
2. Planet Kerdil
8.
Planet-kerdil (Dwarf Planet) merupakan kategori baru dalam
keanggotaan Tata Surya berdasarkan resolusi IAU tahun 2006. Sebuah
benda angkasa dikatakan planet kerdil jika:
a. Mengorbit Matahari
b. Bentuk fisiknya cenderung bulat
c. Orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain.
d. Bukan merupakan satelit
Contoh dari planet kerdil ini adalah Pluto seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Contoh lain dari planet kerdil ini adalah Ceres
yang orbitnya berada di lingkungan asteroid. Ceres tadinya
dikategorikan sebagai salah satu asteroid terbesar yang berada di sabuk
asteroid. Sejak tahun 2006, Ceres dikategorikan sebagai planet kerdil
karena memenuhi kriteria di atas.

B. SATELIT

Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit senantiasa


mengiringi dan berputar terhadap planet pusatnya. Berdasarkan cara
terbentuknya satelit dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Satelit Alam
9.
Adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet.
Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi; Titan, sebagai satelit alam
Saturnus.

Page 52
2. Satelit Buatan
A.
Adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk
tujuan tertentu.
Contoh: Satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan
sebagainya.
Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya mempunyai
beberapa satelit yang senantiasa mengiringinya. Hanya planet
Merkurius dan planet Venus yang tidak memiliki satelit. Jumlah
masing-masing satelit untuk setiap planet ditunjukkan pada tabel 1 di
bawah ini.
Tabel 13.1 Jumlah satelit alam dalam planet.
Jumlah satelit
Nama Planet
No. alam
1. Merkurius 0
2. Venus 0
3. Bumi 1
4. Mars 2
5. Jupiter 17
6. Saturnus 18
7. Uranus 15
8. Neptunus 8

Adapun gambar dari satelit-satelit yang dimiliki oleh suatu


planet ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

(Sumber: http://www.dustbunny.com)
Gambar. 13.9. Satelit-satelit Jupiter

Page 53
(Sumber: http://www.nineplanets.org)
Gambar. 13.10 . Satelit-satelit Saturnus

(Sumber: http://www.nineplanets.org)
Gambar. 13.11 Satelit-satelit Uranus

(Sumber: htt p://www.nineplanets.org)


Gambar. 13.12 Satelit-satelit Neptunus

C. ASTEROID

Asteroid dinamakan juga planet minor


atau planetoid. Asteroid adalah benda langit
yang mirip dengan planet-planet, yang terletak
di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid

(Sumber: htt
disebut juga planetoid atau planet kerdil.
p://www.nineplanets.org
)
Asteroid-asteroid tersebut senantiasa berputar
Gambar. 13.13 Sabuk diantara planet Mars dan planet Jupiter
Asteroid
membentuk sabuk asteroid. Adapun sabuk

Page 54
Asteroid ditunjukkan seperti gambar di bawah
ini.

D. KOMET

Komet berasal dari bahasa


Yunani, yaitu Kometes yang artinya
berambut panjang. Komet menurut istilah
bahasa adalah benda langit yang
mengelilingi matahari dengan orbit yang
sangat lonjong.
Komet terdiri atas es yang sangat
padat dan orbitnya lebih lonjong daripada
Sumber:
http://spaceplace.nasa.g orbit planet.
ov/comet-wordfind/ Karena orbit komet tidak seperti orbit
Gambar. 13.14 Bentuk
lintasan komet planet maka komet akan terlihat di bumi
jika komet tersebut sedang berada dekat
dengan Matahari. Oleh karena itu ada
komet yang mendekati Bumi setiap 3 atau
4 tahun sekali; tetapi ada juga yang sampai
76 tahun sekali yaitu Komet Halley.

Page 55
E. MATAHARI
Matahari adalah satu-satunya bintang yang ada didalam tata
surya kita dan merupakan sumber energy utama bagi kelangsungan
hidup seluruh makhluk hidup.

Jarak rata-rata matahari kebumi adalah 150.106 km dengan jari-


jari 696.000 km. Massanya yang sekitar 2.1030 kg, sebagian besar
terdiri dari gas hydrogen (H) dan helium (He). Suhu inti matahari
diperkirakan 16.106 K, suhu permukaannya 5.800 K dan koronanya
sekitar 106. Pada permukaan matahari sering terlihat noda berupa
bintik-bintik gelap (granulation dan sunspot) yang ukuran diameternya
sekitar 8000 sam pai 30.000 km dengan suhu sekitar 4500 K. Karena
suhunya relative lebih rendah dari sekitarnya, maka granula dan
sunspot terlihat lebih gelap.

(Sumber: http://www.nineplanets.org)
Gambar. 13.15 Bintik-bintik matahari, lidah api dan kilatan

Disekitar bintik-bintik matahari juga sering muncul lidah api


(prominance) yang menjulur sampai ribuan kilometer dengan cahaya
sangat terang. Munculnya bintik-bintik matahari dan lidah api dapat
mengganggu komunikasi radio dan menimbulkan aurora atau kilatan
cahaya yang berwarna-warni di daerah kutub-kutub magnet bumi.

Struktur matahari terdiri dari inti matahari, kemudian fotosfera


yaitu permukaan matahari yang kita lihat bercahaya sangat terang dan
Page 56
atmosfera matahari yang terdiri dari kromosfera dan korona. Cahaya
kromosfera dan korona hanya dilihat pada saat terjadi gerhana
matahari.

(Sumber Ensiklopedia IPTEK)

Gambar. 13.16 Struktur Matahari

Energi matahari dihasilkan dari reaksi nuklir jenis fusion di inti


matahari, yaitu penggabungan dua inti atom hidrogrn (H) menjadi
sebuah inti atom heium (He) yang dapat menghasilkan energy sangat
besar. Pada suatu saat sumber energy nuklirnya akan habis dan
matahari akan berubah menjadi katal gelap. Reaksi nuklir dalam
reactor atom dan bom atom adalah jenis fission, yaitu pemecahan
sebuanh inti misalnya Uranium (U) menjadi dua inti atom yang baru
yaitu Cesium (Cs) dan Rubinium (Rb).

Page 57
Gambar. 13.16 Reaksi

1. Gerhana Matahari
B.

Gerhana matahari terjadi pada saat bulan berkonjungsi


(matahari, bulan dan bumi terletak) dalam satu garis lurus, bulan
berada diantara matahari dan bumi), sebab pada saat tersebut sebagian
kecil permukaan bumi akan terkena bayangan penumbra dan unbra
bulan. Permukaan bumi yang terkena beyangan penumbra bulan akan
mengalami gerhana matahari sebagian, sedangkan permukaan bumi
yang terkena bayangan unbra bulan akan mengalami gerhana matahari
total.

Page 58
(Sumber : Ensiklopedia IPTEK)
Gambar. 13.17 Proses Gerhana Matahari

F. BULAN

Bulan sebagai satu-satunya satelit milik planet bumi, tidak


memiliki atmosfer dan tidak memilki cahaya sendiri. Bulan nampak
bercahaya karena bulan memantulkan cahaya matahari.
Bulan boleh dikatakan tidak memiliki atmosfer sehingga
meteorid yang tertarik oleh gaya gravitasi bulan tidak sempat
menjadi meteor, tetapi langsung jatuh menghantam permukaan
bulan. Itulah sebabnya mengapa permukaan bulan penuh dengan
kawah-kawah dan kunung-gunung.

(Sumber : Ensiklopedia IPTEK)


Gambar. 13.18 Fase-fase Bulan

Page 59
Bagian bulan yang kita lihat adalah permukaan bulan yang
menghadap bumi dan mendapat sinar matahari. Karena bulan
mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari, maka lintasan
bulan matahari berbelok-belok dan bentuk bulan yang kita lihat
berubah-ubah, disebut fase-fase bulan. Lama waktu dari bulan baru ke
bulan baru berikutnya 29,5 hari.

Walaupun bulan bergerak mengelilingi bumi dan bumi


bergerak mengelilingi matahari, permukaan bulan yang menghadap ke
bumi selalu sama. Hal itu disebabkan karena periode rotasi bulan
berputar mengelilingi sumbunya, sama dengan perioda revolusi bulan
mengelilingi bumi, yaitu 27 hari 7 jam 43 menit. Dengan begitu orang-
orang di permukaan bumi selalu melihat permukaan bulan yang sama,
permukaan bulan lainnya hanya dapat dilihat dari foto yang dibuat oleh
satelit atau pesawat ruang angkasa.

1. Gerhana Bulan
C.
Bidang lintasan bulan mengelilingi bumi membentuk sudut 50
dengan bidang lintasan bumi mengelilingi matahari (ekliptika),
akibatnya ada dua titik simpul yang merupakan perpotongan kedua
lintasan tersebut. Pada saat kedudukan matahari, bumi dan bulan satu
garis lurus dan bulan berada di salah satu titik simpulnya, maka akan
terjadi gerhana.

Page 60
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan beroposisi dengan
matahari (matahari, bumi dan bulan terletak dalam satu garis lurus,
bumi berada diantara bulan dan matahari), sebab pada saat tersebut
bulan terkena bayangan penumbra dan unbra bumi.

(Sumber : Ensiklopedia IPTEK)

Gambar. 13.19 Proses Gerhana Bulan

Ketika bulan mendekati titik simpul dan masuk ke banyangan


penumbra bumi, maka terjadi gerhana bulan penumbra. Kemudian
secara sedikit demi sedikit bulan masuk kebayangan unbra bumi, maka
akan terjadi gerhana bulan sebagian. Setelah seluruh bulan masuk ke
banyangan unbra bumi, akan terjadi gerhana bulan total.

HUKUM KEPLER DAN GRAVITASI NEWTON


G

Setelah kita mengetahui bahwa planet selalu bergerak


mengelilingi matahari dan satelit bergerak mengelilingi planet,
sekarang tahu kah kalian
Bagaimana bentuk keterarutan gerak dari benda-benda langit
tersebut?

Page 61
1. Hukum Kepler

Orang yang pertama kali menjelaskan


keteraturan gerak planet mengelilingi matahari
adalah yohannes Kepler (1571-1630), yaitu
dengan mengemukakan tiga hokum kepler yang
diperoleh berdasarkan kumpulan data hasil
pengamatan yang dilakukan oleh Tycho Brahe
(Sumber http://www.google.com)

Gambar. 13.20Yohannes Kepler


(1546-1601). Oleh karena itulah hokum kepler
disebut sebagai hokum yang empiris.
Pernyataan yang dikemukakan dalam ketiga
hukum kepler tersebut adalah sebagai berikut :

Hukum Kepler I : Semua planet berputar mengelilingi (mengorbit)


matahari dengan lintasan berbentuk elips,
matahari berada di salah satu titik fokusnya.

Berarti selama berevolusi jarak planet ke


matahari berubah-ubah, titik terjauh dari
matahari (A) disebut Aphelium sedangkan
titik yang terdekat (P) disebut perihelium.
Bumi mencapai titik Aphelium yang jaraknya
(Sumber http://www.google.com) 152.106 Km dari matahari adalah pada
Gambar. 13.21 Ilustrasi Hukum
Kepler I tanggal 1 Juli, sedangkan titik perihelium
yang berjarak 147. 106 Km dari matahari
dicapai pada tanggal 1 januari.

Page 62
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit
planet. Bagaimana kecepatan orbit planet tersebut? Perhatikan
penjelasan berikut

Hukum Kepler II : Dalam jangka waktu yang sama, garis


penghubung planet dan matahari akan menyapu
bidang yang luasnya sama besar.

Secara lebih sederhana dapat dikatakan


bahwa : jika waktu yang diperlukan planet
untuk menempuh lintasan 1-2, 3-4, 5-6 sama,
maka luas daerah A12 sama dengan luas
daerah A34 dan sama juga dengan luas daerah
(Sumber http://www.google.com)
Gambar. 13.22 Ilustrasi Hukum A56. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa
Kepler II
pada saat planet dekat dengan matahari ia
bergerak lebih cepat dibandingkan dengan
pada saat ia jauh dari matahari.

Hukum Kepler III : Perbandingan kuadrat periode rata-rata (T2)


revolusi planet dengan pangkat tiga jarak rata-
rata (R3) planet ke matahari adalah sama untuk
semua planet.

Page 63
Misalnya kita lihat tiga buah planet, yaitu
planet a, b dan c. Jika jarak rata-rata
masing-masing planet ke matahari adalah
Ra, Rb , Rc dan perioda revolusi masing-
masing planet adalah Ta, Tb, Tc maka
(Sumber http://www.google.com) menurut hukum kepler III berlaku
Gambar. 13. 23 Ilustrasi Hukum
Kepler III persamaan :

𝑻𝟐𝒂 𝑻𝟐𝒃
=
𝑹𝟑𝒂 𝑹𝟑𝒃
𝑻𝟐𝒄
= …………
𝑹𝟑𝒄

Atau :
𝑻𝟐
= 𝑲𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏
𝑹𝟑

Page 64
2. Hukum Newton tentang Gravitasi

Pada saat mempelajari hukum-hukum Newton tentang gerak,


kita telah mengetahui behawa benda yang mengalami resultan gaya,
kecepatannya akan berubah sehingga memiliki percepatan.
Sekarang tahukah kalian :

Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan pada


planet, sehingga planet selalu bergerak mengelilingi matahari?

Orang yang pertama kali dapat


menjelaskan masalah tersebut ialah Sir Isaac
Newton (1642- 1727), yaitu dengan
menggunakan Hukum Newton tentang gravitasi
sebagai berikut :

“Antara dua benda selalu terjadi gaya


(Sumber http://www.google.com) Tarik menarik (gaya gravitasi) yang
Gambar 13.24 Isaac Newton
besarnya sebanding dengan hasil kali massa
kedua benda dan berbanding terbalik
terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda
tersebut”.

Artinya jika massa masing-masing


benda adalah m1 dan m2, jarak kedua benda
adalah R, maka kedua benda akan mengalami
gaya Tarik-menarik sebesar:

Page 65
𝑚1 𝑚2
𝐹=𝐺
𝑅2

Dengan : m = massa benda (Kg)

R = Jarak kedua benda (m)

F = Gaya gravitasi (N)

G = Konstanta gravitasi umum, besarnya 6,67.10-11


N.m2Kg-2

Dengan munculnya hukum gravitasi newton, maka hukum III


Kepler dapat dibuktikan kebenarannya. Atau dapat diartikan pula
bahwa hukum III Kepler dapat memperkuat kebenaran hukum Newton
tentang gravitasi. Mengapa planet dapat mengelilingi matahari dan
tidak lepas dari orbitnya? Jawabannya adalah karena adanya gaya
sentripetal. Gaya sentripetal itulah yang berasal dari gaya gravitasi
sesuai hukum Newton tersebut. Terlebih dahulu kita tinjau kasus
khusus orbit lingkaran, yang merupakan kasus khusus dari orbit elips.
ΣF = 𝑚. 𝑎

Pada kasus gerak melingkar beraturan, hanya terdapat percepatan


sentripetal, yang besarnya adalah :

𝑣2
𝑎𝑟𝑎𝑑 =
𝑅

Page 66
Substitusikan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan sentripetal ke
dalam persamaan Hukum II Newton :
ΣF = 𝑚. 𝑎
𝑀𝑚 𝑣2
𝐺 2 =𝑚
𝑅 𝑅
2𝜋𝑅
Kecepatan gerak planet dapat memenuhi 𝑣 = jika v di
𝑇

substitusikan ke persamaan gaya diatas maka dapat diperoleh


hubungan sebagai berikut :
2𝜋𝑅 2
𝑀 ( )
𝐺= 2= 𝑇
𝑅 𝑅
𝑀 4𝜋 2 𝑅 2
𝐺= 2= 2
𝑅 𝑇 𝑅
𝑇 2 4𝜋 2
=
𝑅3 𝑇 2 𝑅

Karena nilai G dan M adalah konstan maka dari persamaan di atas


berlaku:
𝑻𝟐 ~𝑹𝟑

1. Kecepatan orbit planet


Agar planet dapat mengorbit dengan lintasan yang tetap dan tidak
lepas maka selama geraknya harus bekerja gaya sentripetal.Gaya
sentripetal inilah yang berasal dari gaya gravitasi sehingga dapat
ditentukan kecepatan orbitnya seperti berikut.

𝑀
𝑣 = √𝐺
𝑅

Page 67
2. Gerak Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengorbit pada planet. Contohnya
satelit bumi adalah bulan. Saat ini pasti kalian sudah mengetahui
bahwa telah dibuat banyak sekali satelit buatan.Gerak-gerak satelit
pada planet ini sangat mirip sekali dengan gerak planet mengitari
matahari. Sehingga hukum-hukum yang berlaku pada planet juga
berlaku pada satelit.

Contoh Soal
1. Matahari memiliki massa MB = 2.1030kg dan jarak orbit bumi
adalah 1,5.1011m. G = 6,67.10-11 Nm2kg-2. Berapakah
kecepatan bumi mengelilingi matahari?
Penyelesaian:
Dik. MB = 2.1030kg
R = 1,5.1011m
G = 6,67.10-11 Nm2kg-2
Dit. v = ?

𝑀
𝑣 = √𝐺
𝑅

2.1030
= √6,67.10−11
1,5.1011

= 2,98.104 𝑚/𝑠

2. Waktu yang diperlukan oleh bumi untukmengitari matahari


adalah 1 tahun dan jarak rata-rata antara bumi dengan pusat tata
surnya adalah 1,5 x 1011 m. Jika diketeahui ternyata periode

Page 68
orbit planet venus adalah 0,615 tahun, berapa jarak antara
matahari dengan venus?

Penyelesaian :

Diketahui
Periode bumi = Tb = 1 tahun
Jarak matahari ke bumi Rm-b = 1,5 x 1011 m
Periode venus = Tv = 0,615 tahun
Ditanyakan
Rm-v = …?

Jadi dengan menggunakan hukum kepler III didapat


jawaban jarak antara matahari dan planet venus adalah 1,084 x 1011 m
(lebih dekat daripada bumi)

Page 69

Anda mungkin juga menyukai