Anda di halaman 1dari 10

1.

Fisika Tanah
2. Udara Tanah •

3. • O2 = pernafasan akar, mikroorganisme dan jasad/hewan dalam tanah • CO2 = membantu


melarutkan unsurhara • N2 = sebagai suplai N tanah • Mencegahpengeringan akar tanaman dan
mikroba • Membantumemindahkan air kedalamtanah

4. Faktor kompisisi udara tanah • Kandungan CO2 lebih tinggi di dalam tanah yang diberi pupuk
kandang, dikapur, dipupuk anorganik, dan bervegetasi, dibandingkan di dalam tanah yang tidak
diperlakukan, tidak bervegetasi, dengan alasan yang sama • Kandungan CO2 lebih tinggi di dalam
tanah basah dibandingkan dalam tanah kering, karena keterbatasan difusi

5. Faktor kompisisi udara tanah • Kandungan CO2 lebih tinggi di dalam tanah lapisan bawah (sub
soil) dibandingkan di dalam tanah lapisan permukaan, karena tanah permukaan mendifusikan secara
Iangsung terhadap atmosfer, sedang tanah lapisan bawah mendifusikan terhadap tanah lapisan
permukaan. • Kandungan CO2 lebih tinggi di dalam tanah-tanah yang bertekstur halus dibanding di
dalam tanah-tanah bertekstur kasar, karena terhambatnya laju difusi, biasanya disebabkan kandungan
lengas yang lebih tinggi

6. Faktor mempengaruhi udara tanah 1. Aktivitas biologi tanah 2. Kecepatan pertukaran udara tanah
dan atmosfer

7. 1. Aktifitas biologi dalam tanah • Akar tanaman • Mikroorganis me/jasad dalam tanah

8. 2. Kecepatan pertukaran udara dan atmosfer • Tanah : tekstur, struktur, BO , temperatur • Iklim :
angin, tekanan udara, suhu • Kedalaman dari muka tanah

9. Ada 3 faktor mempengaruhi pembaharuan udara dalam tanah : • Proses difusi • Aliran masa gas •
Air hujan

10. Proses Difusi • Difusi adalah Proses penyerapan yg berlangsung akibat adanya perbedaan
tegangan antara tanaman dan tanah karena perbedaan konsentrasi unsur hara. • Pada tanah bertekstur
halus difusi akan berlangsung lebih cepat daripada tanah yang bertekstur kasar. • Difusi meningkat
jika konsentrasi hara dipermukaan akar rendah/menurun atau konsentrasi hara di larutan tanah
tinggi/meningkat. Unsur P dan K diserap tanaman terutama melalui difusi.

11. Proses difusi agar dapat terjadi diperlukan ruang pori yang cukup Faktor yang mempengaruhi
difusi adalah konsentrasi unsur hara pada titik tertentu, jarak antara permukaan akar dengan titik
tertentu, kadar air tanah, volume akar tanaman.

12. Aliran Masa Gas • Terjadi karena perbedaan tekanan total udara tanah dan udara atmosfer •
Perbedaan tekanan ini terjadi karena, suhu tanah berubah, lengas tanah berubah dan kecepatan angis
diatas tanah berubah

13. Air Hujan • Air hujan mengandung O2 yang dapat memperbaharui komposisi udara • 1 cm air
hujan dengan luasan lahan 1 ha mengandung + 4000 gr O2

14. PORI DAN UDARA TANAH Sumber: http://www.landfood.ubc.ca/soil200/compo nents/air.htm


Soil pores, the voids between minerals, organic matter, and living organisms, are filled with air or
water. There is a dynamic equilibrium between water and air content within a soil. When water enters
the soil, it displaces air from some of the pores. 1. Composition of soil air 2. Movement of gasses
within soil 3. Soil porosity Sumber: http://www.landfood.ubc.ca/soil200/interac tion/water_air.htm
Source: Lesley Dampier

15. Terbatasnya Udara Tanah akan menyebabkan : 1. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan
akar 2. Terhambatnya pernafasan tanah 3. Terhambatnya penyerapan air dan unsur hara dari tanah 4.
Menekan aktivitas jazad mikro hidup dalam tanah sehingga proses biologis yang berhubungan dengan
pembangunan kesuburan tanah terhambat

16. Ketahanan tanaman terhadap O2 tanah • Tanaman yang sangat peka O2 tanah = tomat, kentang,
kapri • Tanaman yang peka = jagung, gandum, kedelai • Tanaman yang resisten = rumput-rumputan •
Tanaman yang sangat resistan = padi-padian

17. Ketahanan tanaman terhadap O2 tanah Tanaman tumbuh normal apabila O2>10% dan akan mati
jika O2<2% Udara tanah yang berlebihan menyebabkan bahan organik teroksidasi dengan cepat dan
mengeringkan tanah Udara tanah yang berlebihan umumnya terdapat pada tanah bertekstur kasar dan
berbahan organik tinggi, daerah dengan suhu tinggi selama musim kemarau dan tanah yang terlalu
sering diolah

18. Pada tanah bagian dalam Pengolahan tanah Pembenahan bahan organik Pemulsaan Penanam
tanaman berakar dalam Alat pembelah tanah Pemulsaan cacak

19. • Pemupukan • Kerapatan tegakan tanaman • Jumlah dan letak • Waktu pembenahan sisa-sisa
tanaman

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak
tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari
adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya
alam karena memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup. Kandungan elemen senyawa gas
dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah.
Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka
udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon
dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali
dibebaskan.

Udara terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara
kering adalah 78% Nitrogen, 20% Oksigen, 0,93% Argon, 0,03% Karbon Dioksida, 0,003%
gas-gas lain (Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Xenon, Ozon, Radon). Uap air yang
ada pada udara berasal dari evaporasi (penguapan) pada laut, sungai, danau, dan tempat berair
lainnya. Aerosol adalah benda berukuran kecil, seperti garam, karbon, sulfat, nitrat, kalium,
kalsium, serta partikel dari gunung berapi. Udara tanah adalah udara yang berada dalam
ruang pori tanah • Fungsi sebagai sumber O2, CO2, dan N2 • Yang paling penting dari udara
tanah adalah kebutuhan O2 yang selalu terpenuhi ---> mikroorganisme dapat beraktivitas
A. PENGERTIAN AIR TANAH

· Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi. Kedalaman air
tanah tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di
atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang merupakan bagian atas dari
tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada
jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu lapisan kedap air
(impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
· Air tanah atau air bawah permukaan adalah batasan yang digunakan untuk
menggambarkan semua air yang ditemukan di bawah permukaan tanah. Keberadaan air tanah
dikontrol oleh sejarah dan kondisi geologi, deliniasi dan kondisi batas tanah dan formasi batuan
di suatu wilayah dimana air mengalami perkolasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah aktivitas
dan iklim lingkungan sekitarnya, baik secara alami maupun dipengaruhi oleh manusia. Jika air
tanah tersebut secara ekonomi dapat dikembangkan dan jumlahnya mencukupi untuk keperluan
manusia, maka formasi atau keadaan tersebut dinamakan lapisan pembawa air atau akuifer baik
berupa formasi tanah, batuan atau keduanya.
· Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air
tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan
di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-
sumur yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.
· Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air
hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga
keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik)
maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan
air tanah telah mencapai ± 70%.
Jadi dapat disimpulkan bahwa air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah
atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah di tiap tempat tidak sama
karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan
lapisan air tanah tersebut.
B. SIFAT-SIFAT AIR TANAH
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu
tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH, dan lain-
lainnya.

Keuntungan dan kerugian pemanfaatan air tanah.


1. Keuntungan:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.
b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya.
d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami.
2. Kerugian:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dan
sebagainya.
b. Biasanya membutuhkan pemompaan.
C. JENIS-JENIS AIR TANAH

1. Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan
(Freatik) dan air tanah dalam.
· Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah /
batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur, sungai, danau dan rawa
termasuk jenis ini.
· Air tanah dalam (Artesis), adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan
yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan
pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal
dari air tanah dalam.
· Air Tanah Baru (Juvenil), merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam bumi karena
intrusi magma. air tanah juvenil ditemukan dalam bentuk air panas (geyser).
· Air Konat, merupakan air tanah yang terjebak pada lapisan batuan purba sehingga sering
copypaste dari fuat cepat disebut fosil water.
Diantara lapisan kedap dan tak kedap air terdapat lapisan peralihan. Air tanah pada
lapisan tak kedap mempengaruhi gerak aliran air. Jika lapisan yang kurang kedap terletak di atas
dan di bawah suatu tubuh air, maka akan menghasilkan lapisan penyimpanan air yaitu air tanah
yang tak bebas. Tekanan dari air tanah tak bebas bergantung pada keberadaan tinggi suatu
tempat dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang air tanahnya lebih rendah
daripada permukaan air di daerah tangkapan hujan, air akan memancar keluar dari sumur yang
dibor. Sumur demikian disebut sumur freatis.
Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang menjadi pengikat air
tanah dengan jumlah yang cukup besar. Kedalaman lapisan freatik tergantung pada ketebalan
lapisan batuan di atasnya.
2. Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer
(angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
· Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari
hujan dan pencairan salju.
· Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang
tersimpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma
bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Ada beberapa jenis air tanah. Menurut Sosrodarsono (2006) air tanah yang bersangkutan
dengan pengembangan air, diklasifikasikan dalam lima jenis sesuai dengan keadaan kondisi air
tanah yakni, air tanah dalam dataran alluvial, air tanah dalam kipas detrital, air tanah dalam
terras dilluvial, air tanah di kaki gunung api dan air tanah dalam zone batuan retak.
a. Air tanah dataran aluvial
Volume air tanah dalam dataran alluvial ditentukan oleh tebal, penyebaran dan
permeabilitas dari akuifer yang terbentuk dalam alluvium dan dilluvium yang mengendap dalam
dataran. Air susupan. air tanah yang dalam dataran. Airtanah dataran alluvial terbagi atas air
susupan (influent water ), airtanah dilapisan yang dalam, dan airtanah sepanjang pantai.
b. Air tanah di dalam kipas detrital
Endapan kipas detrital terbagi atas endapan diatas kipas dan dibagian ujung bawah
kipas. Endapan diatas kipas terdiri atas lapisan pasir dan kerikil yang tidak terpilih sedangkan
menuju ke arah ujung bawah kipas cendrung di dominasi oleh lempung.
c. Air tanah di dalam teras dilluvial
Air tanah dalam teras diluvial yang tertutup dengan endapan teras yang agak tebal
ditentukan oleh keadaan bahan dasar dan daerah pengaliran dari terras. Kondisinya pada
lembah terdapat akuifer yang tebal dan mata air pada batuan dasar yang dangkal, sedangkan
jika terras bersambung dengan gunung api dan endapannya juga bersambung dengan endapan
kasar gunung itu, maka pengisian air tanah akan menjadi besar.
d. Air tanah di kaki gunung api
Kaki gunung api memiliki topografi dan geografi yang khas maka air tanahnya
mempunyai karakteristik tersendiri. Kaki gunung api yang tinggi mengakibatkan curah hujan
tinggi, fragmen-fragmen gunung api memiliki ruang-ruang yang banyak sehingga mudah
menyalurkan air tanah serta memiliki mata air di ujung terras, dan pada dasar aliran lava banyak
retakan dan ruang maka air tanah dengan mudah melalui dasar sepanjang lembah tersebut.
e. Air tanah di zone retakan
Lapisan-lapisan zaman tersier mempunyai kepadatan yang besar, porositas effektif antar
butir tanah adalah kecil. Koeffisien permeabilitasnya adalah kirakira10-4 sampai 10-6 cm/detik
dan tidak terbentuk akuifer. Akan tetapi jika terdapat zone retakan yang memotong lapisan-
lapisan ini, maka didalamnya terisi air celah.

D. SUMBER AIR TANAH


Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan terletak pada zona
jenuh air. Air tanah berasal dari permukaan tanah, misalkan hujan, sungai, danau. Dan dari
dalam bumi sendiri diamana air tersebut terjadi bersama-sama dengan batuannya, misalkan
pada waktu terjadinya batuan endapan terdapat air yang terjebak oleh batuan endapan tersebut.
Contohnya: air fosil yang biasanya asin air volkanik – panas dan mengandung sulfur.
Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian, yaitu sebagai
berikut :
a. Meteoric Water (Vadose Water)
Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jenuh.Air dari
danau, sungai, dan lelehan salju termasuk dalam air meteorik yang perasal dari pengendapan
secara tidak langsung. Sementara sebagian besar air hujan atau air lelehan dari salju dan es
mencapai laut melalui aliran permukaan, sebagian besar dari air meteorik merembes ke dalam
tanah. Air yang sudah terinfiltasi akan mengalir ke lapisan tanah jenuh dan menjadi bagian dari
air tanah di akuifer.
b. Connate Water (Air Tanah Tubir)
Air tanah ini berasal dari air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan endapan, sejak
pengendapan tersebut terjadi. Termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-ronggabatuan
beku leleran (lelehan) ketika magma tersembur ke permukaan bumi. Dapat berasal dari air laut
atau air darat. Ait connate juga disebut air fosil. Air ini memiliki salinitas yang tinggi dibandingkan
dengan air daerah laut.
c. Fossil Water (Air Fosil)
Air tanah ini berasal dari hasil pengendapan fosil-fosil, baik fosil tumbuhan maupun fosil
binatang.
d. Juvenil Water (Air Magma)
Air ini berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan,
tetapi berasal dari magma yang berupa gas (H2O) tang masuk ke bagian pori-pori bumi bagian
dalam.
e. Pelliculkar Water (Air Pelikular)
Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.
f. Phreatis Water (Air Freatis)
Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut
berada di atas lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak
tembus air.
g. Artesian Water (Air Artesis)
Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebutberada di antara dua
lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air, sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam
keadaan tertekan. Jikaair tanah ini memeroleh jalan keluar baik secara disengaja atau tidak,akan
keluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilahsumber air artesis.
E. PROSES TERBENTUKNYA AIR TANAH

Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh
air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang
meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap
makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.
Untuk lebih memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus mengetahui
gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah. Uraian tentang infiltrasi
secara lengkap menunjukkan proses dan mekanisme perjalanan air di dalam tanah. Semakin
dalam permukaan tanah, maka jumlah dan ukuran por-pori tanah menjadi semakin kecil. Ketika
air tersebut mencapai tempat yang lebih dalam, air tersebut sudah tidak berperan dalam proses
evaporasi atau transpirasi. Keadaan tersebut menyebabakan terbentuknya wilayah jenuh di
bawah permukaan tanah, yang dikenal dengan sebutan air tanah.
Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu
berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer;
penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan,
pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi,
1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air
permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk
topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta manusia yang
berada di permiukaan.
Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan,
pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian
sebaliknya.
F. WILAYAH AIR TANAH
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1. Wilayah yang masih terpengaruh udara.
Pada bagian teratas dari permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air.
Karena pengaruh gaya berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah.
Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
2. Wilayah jenuh air.
Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini
tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
3. Wilayah kapiler udara.
Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah terpengaruh udara dengan wilayah
jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh
air.
4. Wilayah air dalam.
Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah tanah/batuan yang tidak tembus air.
G. ALIRAN AIR TANAH
Pergerakan air di bawah tanah Mari kita mulai dari gambaran yang satu ini. Gambaran ini
memperlihat sebidang tanah alami yang permukaannya ditumbuhi rerumputan dan sebatang
pohon besar.Ketika turun hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah, tanah yang alami
dengan tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori, rongga-rongga dan celah tanah bagi air
hujan sehingga air hujan bisa leluasa merembes atau meresap ke dalam tanah. Air itu akan
turun hingga kedalaman beberapa puluh meter.Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan
terus bergerak ke bawah sampai dia mencapai lapisan tanah atau batuan yang jarak antar
butirannya sangat-sangat sempit yang tidak memungkinkan bagi air untuk melewatinya. Ini
adalah lapisan yang bersifat impermeabel. Lapisan seperti ini disebut lapisan
Karena air tak bisa lagi turun ke bawah, maka air tadi hanya bisa mengisi ruang di antara butiran
batuan di atas lapisan aquitard. Air yang datang kemudian akan menambah volume air yang
mengisi rongga-rongga antar butiran dan akan tersimpan disana. Penambahan volume air akan
berhenti seiring dengan berhentinya hujan. Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air
tanah. Sementara air yang tidak bisa diserap dan berada di permukaan tanah disebut air
permukaan. Dalam suatu laporan disebutkan bahwa dalam kondisi pasca hujan, wilayah bogor
mampu menyerap air hujan hingga 60% dari total curah hujan. Sementara wilayah Jakarta hanya
mampu menyerap 20% saja.
Lalu kemana sisanya? Tentunya jadi air permukaan yang menjelma menjadi banjir. Kembali lagi
ke ilustrasi gambar, permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah yang
terisi air tanah disebut zona saturasi air. Permukaan zona saturasi — yang tak lain adalah water
table tersebut selalu mengikuti bentuk topografi atau lekuk-lekuk permukaan bumi.
Ada hal kecil yang mungkin anda belum menyadarinya selama ini. Kita sejak kecil diajarkan
bahwa sumber air sungai berasal dari mata air yang terdapat di pegunungan atau dataran tinggi.
Coba amati sekali lagi gambar di atas. Bukankah anda lihat di gambar itu kalau permukaan air
sungai bersesuaian dengan permukaan water table? dan bukankah water table itu terkoneksi
dalam satu sistem dengan water table pada dataran di kiri dan kanan sungai? Jawabannya
adalah Ya. Lalu apa artinya? Itu berarti air sungai tidak hanya berasal dari mata air pegunungan,
melainkan ia juga disuplai dari water table pada dataran tinggi akibat tekanan hidrostatik. Yaitu
suatu tekanan yang muncul akibat perbedaan ketinggian permukaan water table di sungai dan di
daratan.
Posisi permukaan water table di tiap musim Pada musim kemarau, permukaan water table akan
turun hingga beberapa meter, mengakibatkan sumur-sumur penduduk menjadi kering dan
sungai-sungai menjadi dangkal dan akhirnya kering. Sungai yang kering tidak lain sebagai akibat
dari permukaan water table yang tidak lagi mencapai badan sungai. Melainkan sudah berada di
bawah badan sungai.Sementara itu, pada musim penghujan, permukaan water table meninggi,
mengisi sumur-sumur penduduk dan bahkan bisa meluapkan sungai-sungai.

H. WADAH AIR TANAH

Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan air tanah
dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air – mata air disebut akuifer. Lapisan pasir atau
kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah
yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan air
yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang sama dapat juga
menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah tekanan (confined
aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air tanah tertekan
tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa membutuhkan pemompaan.
Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan
(unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar.
Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air tanah dan (ii)
kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya,
akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan volume
tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-sifat tersebut akuifer dapat
mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga
ribuan km2 atau sebaliknya.
Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif
pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung
satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.

I. SIRKULASI
Lapisan di dalam bumi yang dengan mudah dapat membawa atau menghantar air
disebut lapisan pembawa air, pengantar air atau akufir, yang biasanya dapat merupakan
penghantar yang baik yaitu lapisan pasir dan kerikil, atau di daerah tertentu, lava dan batu
gampil.
Penyembuhan atau pengisian kembali air yang ada dalam tanah itu berlangsung akibat
curah hujan, yang sebagian meresap kedalam tanah, bergantung pada jenis tanah dan batuan
yang mengalasi suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau
kecil, ada tanah yang jarang dan ada tanah yang kedap. Kesarangan (porositip) tidak lain ialah
jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen.
bahan yang dengan mudah dapat dilalaui air disebut lulus. Kelulusan tanah atau batuan
merupakan ukuran mudah atau tidaknya bahan itu dilalui air.
Pasir misalnya, adalah bahan yang lulus air melewatipasir kasar dengan kecepatan
antara 10 dan 100 sihosinya. Dalam lempeng, angka ini lebih kecil,tetapi dalam kerikil lebih
besar.
J. CEKUNGAN AIR TANAH
Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan, perlu suatu upaya untuk menjaga
keberadaan/ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan memiliki suatu sistem
monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan atributnya.
Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah
(CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat
semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung.
Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT di Indonesia secara umum dibedakan menjadi
dua buah yaitu CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer). CAT ini
tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total besarnya potensi masing-masing CAT
adalah :
CAT Bebas : Potensi 1.165.971 juta m³/tahun
CAT Tertekan : Potensi 35.325 juta m³/tahun
Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-
akan merupakan kebalikan dari air permukaan.
K. KEDALAMAN AIR TANAH
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai
berikut.
· Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah
dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah.
Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut.
Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan
yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
· Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat
sehingga air yang meresap sangat sedikit.
L. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUANTITAS AIR TANAH

Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas air tanah, yaitu :


1. Iklim
2. Vegetasi/tumbuhan
3. Topografi
4. Litologi/batuan
5. Akuifer
Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan
air tanah dalam jumlah yang besar ke sumur-sumur atau mata air – mata air disebut akuifer.
Berdasarkan curah hujan yang merembes melalui lapisan tanah dan batu. Air di kontribusikan
dari badan air permukaan (danau, sungai, lahan basah). Resapan Tanah dipengaruhi oleh
banyak faktor termasuk pertumbuhan penduduk dan variabilitas iklim. Air tanah tidak
terbentuk dengan cepat, sehingga diperlukan puluhan tahun atau bahkan berabad-abad untuk
akuifer agar sepenuh nya mengisi.

6. Iklim
Baik perubahan jangka musiman atau panjang (misalnya, kekeringan) memiliki dampak
pada kuantitas air tanah. Tanah memberikan kritis aliran sungai dan aliran dasar untuk sungai
atau anak sungai, dan sering dapat mempertahankan tingkat air permukaan di masa kekeringan.
Aliran mengurangi air tanah di daerah debit yang dapat menghasilkan pengeringan lahan basah
hingga, pada saat musim semi tidak lagi mengalir, atau tingkat air di danau menurun.

M. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR TANAH


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air
1. Kedalaman Permukaan Air tanah
Kedalaman permukaan air tanah merupakan permukaan tertinggi dari air yang naik ke atas
suatu sumuran atau tempat yang rendah. Ketiggian air tanah antara lain dipengaruhi oleh jenis
tanah, curah hujan, penguapan, dan kedalaman aliran perkukaan terbuka (sungai). Kedalaman
permukaan air tanah akan berpengaruh pada penyebaran bakteri coliform secara vertikal.
2. Curah Hujan
Air hujan yang mengalir di permukaan tanah dapat menyebabkan bakteri coliform yang ada
di permukaan tanah terlarut dalam air tersebut. Meresapnya air hujan ke dalam lapisan tanah
mempengaruhi bergeraknya bakteri coliform di dalam lapisan tanah. Semakin banyak air hujan
yang meresap ke dalam lapisan tanah semakin besar kemungkinan terjadinya pencemaran.
3. Jenis Tanah
Jenis tanah berbeda mempunyai daya kandung air dan daya melewatkan air yang berbeda
pula. Daya kandung atau kemampuan tanah untuk menyimpan air disebut porositas, yaitu rasio
antara pori-pori tanah dengan volume total tanah dan biasannya dinyatakan dalam satuan
persen, sedangkan kemampuan tanah untuk melewatkan air disebut permeabilitas, yaitu jumlah
air yang dapat dilewatkan oleh tanah dalam satuan waktu per satuan luas penampang.
Porositas dan permeabilitas tanah akan berpengaruh pada penyebaran bakteri coliform,
mengingat air merupakan alat tranportasi bakteri dalam tanah. Makin besar permeabilitas tanah,
makin besar kemampuan melewatkan air yang berarti jumlah bakteri yang dapat bergerak
mengikuti aliran juga makin besar.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

· Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau
bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
· Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air
tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan
permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat
dari sumur-sumur yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.

Adapun jenis-jenis dari air air tanah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Air tanah permukaan (Freatik)
b. Air tanah dalam,
c. Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari
hujan dan pencairan salju.
d. Air tanah yang berasal dari dalam bumi

B. SARAN

Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam memahami apa saja mengenai Air
Tanah, namun kami mengharapkan juga mencari sumber-sumber lain apabila masih terdapat
kekurangan atau informasi yang kami paparkan demi menambah pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai