PEMDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan transportasi adalah proses yang bertujuan menentukan perbaikan
kebutuhan atau fasilitas baru yang layak sehingga memenuhi kebutuhan transportasi
daerah tertentu. Perencanaan transportasi merupakan proses yang panjang meliputi
kebutuhan perjalanan, pembangunan fasilitas bagi pergerakan penumpang dan barang
diantara beberapa kegiatanyang terpisah dalam ruang. Bersepeda, perpipaan,
perpindahan barang, berjalan, dan perjalanan lainnya semua subyek yang berhubungan
dengan hal transportasi. Bagian ini menggambarkan perencanaan transportasi secara
umum, yang merupakan garis besar dari dasar teori dan metode.
Faktor utama dalam perencanaan transportasi selalu saling mempengaruhi
antara moda perjalanan dan perkembangan kota. Oleh sebab itu, bila hanya menanggapi
masalah perjalanan dalam membentuk secara tata ruang kota dan luar kota akan
mengakibatkan rencana tersebut mempengaruhi roda perjalanan.
Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai
urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam arti selamat,
aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah
dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari
segi efisiensi dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan
jaringan sistem transportasi. Oleh karena itu, pengembangan transportasi sangat
penting artinya dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan, karena
transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
dan pengembangan wilayah. Transportasi juga memiliki fungsi strategis dalam
merekat integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika dilihat dari
aspek kepentingan publik, sistem transportasi yang meliputi transportasi darat, laut
dan udara mengemban fungsi pelayanan publik dalam skala domestik maupun
internasional. Pengembangan transportasi harus didasarkan pada pengembangan yang
berkelanjutan (sustainability), yaitu melihat jauh ke depan, berdasarkan perencanaan
jangka panjang yang komprehensif dan berwawasan lingkungan. Perencanaan jangka
pendek harus didasarkan pada pandangan jangka panjang, sehingga tidak terjadi
perencanaan “bongkar-pasang”.
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas kecil mata kuliah Arsitektur Kota 1
2. Agar dapat merancang perencanaan transportasi kota yang baik dan benar
A. Pengertian Transportasi
Transportasi adalah suatu proses pemindahan melalui jalur perpindahan
baik melalui prasarana alami seperti udara, sungai, laut atau buatan manusia
(man made) seperti jalan raya, jalan rel dan jalan pipa. Objek yang diangkut
dapat berupa orang ataupun barang dengan menggunakan alat / sarana angkutan
serta sistem pengaturan dan kendali tertentu yakni adanya manajemen lalu lintas,
sistem operasi, maupun prosedur perangkutan.
Pengertian transportasi menurut Steenbrink (1974), transportasi adalah
perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari
dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis. Menurut Morlok (1978),
transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut
sesuatu dari suatu tempat ketempat lain. Sedangkan menurut Bowersox
(1981), transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari suatu
tempat ke tempat lain, dimana produk dipindahkan ke tempat tujuan
dibutuhkan. Dan secara umum transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan
sesuatu (barang dan/ atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan
atau tanpa sarana.
Dalam sistem transportasi, jalan merupakan unsur yang paling
mendukung keberlangsungan sarana transportasi. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, yang dimaksud jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi
segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Penyediaan fasilitas yang mendukung pergerakan yang cepat, aman,
nyaman dan sesuai kebutuhan akan kapasitas angkut dengan menyesuaikan
Pemilihan penggunaan moda tergantung dan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Segi Pelayanan
2. Keandalan dalam bergerak
3. Keselamatan dalam perjalanan
4. Biaya
5. Jarak Tempuh
6. Kecepatan Gerak
7. Keandalan
8. Keperluan
9. Fleksibilitas
10. Tingkat Populasi
11. Penggunaan Bahan Bakar
12. Dan Lainnya
Sistem jaringan transportasi di Indonesia saat ini masih jauh dari cukup.
Pengembangan sistem transportasi masih sangat diperlukan, yang harus didasarkan
pada analisis yang komprehensif dan pendekatan yang sistemik. Penerapan standar-
standar perencanaan dan standar-standar pelaksanaan serta peraturan-peraturan
transportasi harus tegas dan tidak pandang bulu. Sistem angkutan umum massal harus
menjadi pilihan utama guna mengatasi kemacetan lalulintas. Dukungan partisipasi
masyarakat dan pihak swasta sangat diperlukan guna mendukung pengembangan
transportasi. Kerjasama antar daerah dan kerjasama dengan negara lain sangat
diperlukan, karena transportasi tidak dapat dibatasi secara ruang dan harus
direncanakan sebagai satu kesatuan sistem.