Anda di halaman 1dari 4

1

TUGAS
TUGAS 11 WORD
WORD

Kurva Tegangan-Regangan

Kurva hubungan tegangan-regangan hasil uji tekan beton dapat dirumuskan

dalam benttuk persamaan matematis. Persamaan hubungan tegangan-regangan dari

beton normal menurut Kent dan Park, 1971 (dalam Tjokrodimuljo, 1998) adalah :

𝑓𝑐 = 𝑓𝑐 ’ [ 2 (𝜀 ⁄𝜀𝑐 ’ ) – ( 𝜀⁄𝜀𝑐 )2 ] (2.1)

Dimana: 𝑓𝑐 = tegangan beton ( MPa )

𝑓𝑐 ’ = tegangan maksimum beton ( MPa. )

𝜀 = regangan beton

𝜀𝑐 ’ = regangan saat tegangan maksimum beton ( 𝑓𝑐 ’ ) tercapai

Persamaan hubungan tegangan-regangan untuk beton normal menurut


Carreira dan Chu ( 1985 ) secara umum berbentuk sebagai berikut :

𝑓𝑐 𝛽 (𝜀⁄𝜀𝑐 ′)
= (2.2)
𝑓𝑐 ′ 𝛽−1= (𝜀⁄𝜀𝑐 ′)𝛽

1
Dengan : 𝛽= 𝑓𝑐 ′ (2.3)
1−
𝜀𝑐 𝐸𝑖𝑡

𝛽 : parameter bahan yang tergantung pada bentuk diagram tegangan-


regangan ( ≥ 1,0 )

 : regangan beton (   𝜀𝑐𝑢 )

𝜀𝑐𝑢 : regangan maksimum ( ultimate strain )

𝑓𝑐 : tegangan beton ( MPa. )

𝑓𝑐 ’ : tegangan maksimum beton ( MPa. )

𝜀𝑐 ’ : regangan saat tegangan maksimum beton ( 𝑓𝑐 ’ ) tercapai.

𝐸𝑖𝑡 : modulus elastic beton yang diambil berdasarkan nilai modulus


tangent awal ( initial tangent modulus )
2

Sumber Pustaka :

Carreira, D.J. and Chu, K.H., 1985, Stress-Strain Relationship for Plan Concrete in
Compression, ACI Journal, November-Desember, pp. 797-804.

Tjokrodimuljo, K., 1998, “Bahan Bangunan”, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas


Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
3

Jenis Baja Tulangan

Berdasarkan bentuknya, baja tulangan terdiri dari baja tulangan polos dan
baja tulangan sirip ( deform ). Menurut PUBI-1982 jenis dan kelas baja tulangan
beton seperti pada tabel 2.12

Table 2.12. Jenis dan kelas baja tulangan ( PUBI-1982)

Kelas Simbol Tegangan leleh Kuat tarik Regangan


min. (MPa) min. (MPa) patah min. (%)
Baja 1 BjTP 24 234 384 20
Tulangan 2 BjTP 30 294 480 16
polos
Baja 1 BjTP 24 235 382 18
tulangan 2 BjTP 30 294 480 14
sirip ( 3 BjTP 35 343 490 18
deform ) 4 BjTP 40 392 559 16
5 BjTP 50 490 618 12

Bentuk diagram tegangan – regangan baja tulangan

Pada pengujian tarik baja tulangan, hubungan antara regangan dan


regangannya diplot dalam satu sumbu koordinat. Bila gaya tarik yang bekerja pada
batang tulangan diperbesar secara linier, ternyata dari semua jenis baja akan
diperoleh kurva yang bentuknya sama seperti pada Gambar 2.8. dimana bagian awal
yang linier dari kurva ini merupakan daerah elastic, kemudian diikuti oleh daerah
leleh yang deperlihatkan oleh garis horizontal Diana nilai regangannya terus
bertambah pada tegangan tetap. Tegangan pada daerah leleh disebut tegangan leleh (
yield stress ). Pada peningkatan regangan selanjutnya akan tercapai suatu keadaan
dimana nilai tegangan meningkat, gejala ini dikenal sebagai strain-hardening.
Teganagan akan meningkat terus menerus sampai tercapai suatu nilai tegangan
tertinggi yang disebut tegangan tarik maksimum ( tensile strength ).

Selanjutnya kurva tersebut akan menurun hingga baja putus.


4

𝑓𝑠𝑢 D

𝑓𝑦 B C


A 𝜀𝑦 𝜀𝑠ℎ 𝜀𝑠𝑢

Gambar 2.8. Grafik Tegangan-regangan

Anda mungkin juga menyukai