LBM 6 BLOK 12 Icha
LBM 6 BLOK 12 Icha
Pencegahan gigi berlubang= kurangi makanan dg kandungan gula dan makanan yg lengket,
menggosok gigi yg benar dan teratur
Fissure yg dalam=fissure sealan
Primer=lebih sebelum terkena karies
Sekunder=sudah terkena tetapi amsih sedikit untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Fissure sealan
Tersier=menghindari kerusakan sistemik. Co: pencabutan, restorasi, crown,
Kurangnya edukasi memberi edukasi yg baik dengan cara peragakan kepada anak
Penggunaan fluor, fissure sealen(penambahan pada fissure)
Prosedur fissure sealen= lubang dibersihkan menggunakan air menggunakan
pumice/diirigasi, dikeringkan, aplikasikan etsa (10 detik), diirigasi lagi, dikeringkan lagi,
diaplikasikan komposit(dibentuk sesuai anatomis gigi biar oklusi nya enak), di light cure
selama 30 detik agar terpolimerisasi dg kuat
Menggunakan sikat gigi yang menjangkau fissure
Karies pada proximal dengan bantuan dental floss
Fluoride varnish: mencegah remineralisasi. Fluoride bersifat asam. Untuk anak-anak
0,2mg. Untuk anak 6 th ke atas. Untuk usia 2th 0,5mg, diatas 6th 1 mg
Pencegahan pra erupsi (edukasi ibu hamil dan janin) dan erupsi (termasuk semua yg sudah
dijelaskan tadi)
Semua diaplikasikan menurut umur anak terse but
PERBEDAAN ANTARA SURFACE PROTECTION DAN FISSURE SEALANT
Surface protection Fit and fissure sealant
Indikasi Molar yang Molar yang
belumerupsisempurna. sudaherupsisempurna,anak-
anak.remaja,dewasamuda.
Kontraindikasi Gigi dengankaries Gigi dengankaries
bahanpelapis GIC resin
Kandunganbahan Mengandung flour Tidakmengandung flour
Kekuatanbahan Tidakkuatterhadaptekanankunyah Kuatterhadaptekanankunyah
Sealentharusditempatkansecaraselektifpadapasien yang
berisikokariestinggi.Prioritastertinggidiberikanpada molar pertamapermanen di antarausia 6-8
tahun. Molar keduapermanenusia 11-12 tahun. Perioritasjuga di lakukanpadagigi premolar
permanen.
MEKANISME FLOUR
Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisma bakteri plak yang dapat memfermentasi
karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit. Reaksi kimia:
Ca10(PO4)6.(OH)2 + F Ca10(PO4)6.(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam
sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang
merangsang perbaikan dan penghentian lesi karies.14 Pada anak yang berisiko karies tinggi
dilaporkan bahwa penggunaan fluor ini hampir tidak ada.
4. Apa saja hal-hal yang diperhatikan dan bagaiman cara menyikat gigi yang baik dan benar untuk
anak-anak?
1. Frekuensi menggosok gigi
Makanan yang menempel pada gigi, seperti permen memerlukan waktu
relatif lama untuk membersihkan. Selama waktu inilah, yaitu segera sesudah makan,
sebagian besar kerusakan gigi terjadi bakteri. Maka waktu yang ideal untuk
menggosok gigi segera setelah makan dan minum.
Para ahli berpendapat bahwa dalam menggosok gigi 2 kali sehari sudah cukup, karena
pembersihan sisa makanan kadang - kadang tidak sempurna, dan ada kemungkinan
bahwa bila ada yang terlewat pada pagi hari, pada waktu malam hari dapat
dibersihkan. Waktu terpenting menggosok gigi adalah yang terakhir malam hari
sebelum tidur, karena aliran ludah tidak seaktif siang hari dimana bakteri berkembang
biak dari sisa makanan, menggosok gigi pertama kali dilakukan pagi hari karena
bakteri berkumpul dalam mulut. Frekuensi menggosok gigi sebaiknya dibersihkan 3
kali dalam sehari, setiap sesudah makan, dan sebelum tidur malam. Dalam praktek
anjuran tersebut tidak selalu dapat dilakukan, terutama bila di siang hari seseorang
mempunyai kesibukan dalam pekerjaan.
2. Cara menggosok gigi
Sewaktu menggosok gigi harus diingat bahwa sebaiknya arah penyikatan adalah
dari gusi ke permukaan gigi, dengan tujuan selain membersihkan gigi, juga dapat
dilakukan suatu pengurutan yang baik terhadap gusi .
Sebelum dan pada waktu menggosok gigi terdapat beberapa hal yang
biasanya dilakukan. Hal ini dilakukan agar dapat lebih mudah dalam membersihkan
gigi, yaitu :
a. membasahi sikat gigi sebelum diberi pasta gigi
b. berkumur dan melaksanakan penyikatan sampai pasta gigi berbuih . Dalam
melaksanakan gosok gigi yang optimal perlu diperhatikan faktor-
faktor sebagai berikut :
a. teknik penyikatan harus dapat membersihkan gigi
a. Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lunak maupun jaringan
kerasterlewatkan
b. Teknik penyikatan harus sederhana dan mudah dipelajari
c. Teknik harus tersusun dengan baik, sehingga setiap bagian gigi dapat disikat
bergantian dan tidak ada daerah yang .
Berikut ini prinsip – prinsip dalam menggosok gigi :
a. Pegangan sikat harus dipegang dengan kuat tetapi jangan terlalu kuat karena
akan melelahkan tangan dan pergelangan tangan
b. Hindari pandangan ke bawah bidang
c. Metode menyikat gigi yang benar harus dianjurkan tergantung pertumbuhan
gigi dan keadaan gusi
d. Dianjurkan untuk menggunakan jenis sikat gigi yang lembut, pertengahan
atau keras (sikat gigi yang lembut bulunya berdiameter 0,2 mm, pertengahan
0,3 mm dan keras 0,4 mm), tergantung keadaan gusi
e. Keefektifan dalam menyikat gigi juga tergantung pada sikat. Ketika bulu tidak
efektif untuk membersihkan, sikat harus diganti. Warna penunjuk bulu sikat
gigi dianjurkan yang dapat berubah warna, jadi apabila bulu sikat sudah tidak
minimal 14 cm 16 .
Sedangkan macam - macam bentuk permukaan bulu sikat gigi adalah :
1) Bulu sikat lurus yaitu bentuk permukaan bulu sikatnya lurus, rata,
atau datar. Sikat gigi ini baik karena mempunyai tekanan yang sama
saat digunakan.
2) Bulu sikat konkaf (cekung) yaitu bentuk permukaan bulu sikatnya
cekung pada bagian tengah. Sikat gigi ini pada waktu digunakan yang
dipinggir sudah menekan keras sedang yang tengah belum
3) Bulu sikat konveks (cembung) yaitu permukaan bulu sikatnya
cembung pada bagian tengah. Sikat gigi ini pada waktu digunakan
Calculus Index =
Jumlah penilaian calculus/Jumlah gigi yang diperiksa
Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-0,6.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.
Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0.
OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris Index (DI)
dan Calculus Index (CI).
Rumus OHI-S = Debris Index + Calculus Index
Atau
OHI-S = DI + CI
7. Apa perbedaan ohi dan ohis?
- ohi
Dihitung gigi yg kalkulus dan debrisnya banyak. Atas bawah dari caninus sampe
caninus. P1 sampe m3 kanan kiri atas bawah
Yg diperiksa permukaan labial lingual
Kriteria skor sampai 12. 0,0-2,4=baik; 2,5-6=sedang; 6-12=buruk
- Ohis
Yg ditentukan 6 gigi insisiv central dan m1 kanan kiri atas bawah
Yg diperiksa bukal untuk m1, lingulal m1 bawah
Max 6. 0,0-1,2=baik;1,3-3=sedang;3,1-6=buruk
11. Apa hubungan fissure yang dalam dengan skor ohis, def, dan dmf?
Fissure yg dalam bisa menyebabkan karies fissure semakin dalam kalkulus dan debris
mudah melekat pada oklusal fissure shg indeks ohis meningkat. Banyak kalkulus dan debri
menyebabkan gigi berlubang ,fissure juga menyebabkan gigi berlubang yang akan
termasuk dmf. Bisa dicabut dan ditambal shg skornya bisa meningkat
12. Mengapa anak sudah rajin gosok gigi 2kali tetapi masih banyak karies dan ohi-s yang sedang?
Dari fissure yg dalam, teknik menggosok gigi,
Kurang pengawasan orangtua kalau menggosok gigi perlu bantuan orangtua harus
diarahkan
Waktu menggosok gigi
Duraasi sikat gigi yang lama atu cepat, pasta gigi tidak mengandung fluor
13. Bagaimana penatalaksanaan dari fissure yang dalam?
- Fissure sealan:gigi sudah erupsi. Pake GIC tipe? RK tipe?
Gic tipe III, RK bis-gma yang flowable
- Surface protection:penambalan pada gigi permanen yg tumbuh sebagian. Sebagai retensi.
Menurut M. John Hick (dalam J.R Pinkham, 1994: 456), sejumlah pilihan perawatan bagi para
dokter gigi dalam merawat pit dan fisura, meliputi:
a. Melalui pengamatan (observasi), menjaga oral higiene, dan pemberian fluor
b. Pemberian sealant
Upaya pencegahan terjadinya karies permukaan gigi telah dilakukan melalui fluoridasi air
minum, aplikasi topikal fluor selama perkembangan enamel, dan program plak kontrol. Namun
tindakan ini tidak sepenuhnya efektif menurunkan insiden karies pada pit dan fisura, dikarenakan
adanya sisi anatomi gigi yang sempit (Robert G.Craig:1979: 29).
Pemberian fluor secara topikal dan sistemik, tidak banyak berpengaruh terhadap insidensi
karies pit dan fisura. Hal ini karena pit dan fisura merupakan daerah cekungan yang dalam dan
sempit. Fluor yang telah diberikan tidak cukup kuat untuk mencegah karies. (R.J Andlaw, 1992:
58). Pemberian fluor ini terbukti efektif bila diberikan pada permukaan gigi yang halus, dengan pit
dan fisura minimal (M. John Hick dalam J.R Pinkham, 1994: 455).
Upaya lain dalam pencegahan karies pit dan fisura telah dilakukan pada ujicoba klinis pada
tahun 1965 melalui penggunaan sealant pada pit dan fisura. Tujuan sealant pada pit dan fisura
adalah agar sealant berpenetrasi dan menutup semua celah, pit dan fisura pada permukaan
oklusal baik gigi sulung maupun permanent. Area tersebut diduga menjadi tempat awal terjadinya
karies dan sulit dilakukan pembersihan secara mekanis (Robert G.Craig :1979: 29).
- Silen
Silen harus ditempatkan secara selektif pada pasienyang berisiko karies tinggi. Prioritas tertinggi
diberikanpada molar pertama permanen di antara usia 6–8 tahun,molar kedua permanen di
antara usia 11–12 tahun, prioritasjuga dapat diberikan pada gigi premolar permanen danmolar
susu.17
Bahan silen yang digunakan dapat berupa resin maupunglass ionomer. Silen resin digunakan pada
gigi yang telaherupsi sempurna sedangkan silen glass ionomer digunakanpada gigi yang belum
erupsi sempurna sehingga silen inimerupakan pilihan yang tepat sebagai silen sementarasebelum
digunakannya silen resin. Keadaan dan kondisisilen harus terus menerus diperiksa pada setiap
kunjuganberkala. Bila dijumpai keadaan silen tidak baik lagi silendapat diaplikasikan kembali.5
- Penggunaan fluor
Fluor telah digunakan secara luas untuk mencegahkaries. Penggunaan fluor dapat dilakukan
dengan fluoridasi air minum, pasta gigi dan obat kumurmengandung fluor, pemberian tablet fluor,
topikal varnis.Fluoridasi air minum merupakan cara yang palingefektif untuk menurunkan masalah
karies pada masyarakatsecara umum. Konsentrasi optimum fluorida yangdianjurkan dalam air
minum adalah 0,7–1,2 ppm.18Menurut penelitian Murray and Rugg-gun cit. Linanof4bahwa
fluoridasi air minum dapat menurunkan karies40–50% pada gigi susu. Bila air minum masyarakat
tidakmengandung jumlah fluor yang optimal, maka dapatdilakukan pemberian tablet fluor pada
anak terutama yangmempunyai risiko karies tinggi.5,6Pemberian tablet fluor disarankan pada
anak yang berisiko karies tinggi dengan air minum yang tidakmempunyai konsentrasi fluor yang
optimal (2,2 mg NaF,yang akan menghasilkan fluor sebesar 1 mg per hari).5Jumlah fluor yang
dianjurkan untuk anak di bawah umur 6 bulan–3 tahun adalah 0,25 mg, 3–6 tahun sebanyak 0,5
mg dan untuk anak umur 6 tahun ke atas diberikandosis 0,5–1 mg.
Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor terbukti
dapat menurunkan karies. Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies
sebanyak 20–50%. Seminggusekali berkumur dengan 0,2% NaF dan setiap hariberkumur dengan
0,05% NaF dipertimbangkan menjadiukuran kesehatan masyarakat yang ideal. Penggunaan
obatkumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggiatau selama terjadi kenaikan karies.
Obat kumur ini tidakdisarankan untuk anak berumur di bawah 6 tahun.5Pemberian varnis fluor
dianjurkan bila penggunaanpasta gigi mengandung fluor, tablet fluor dan obat kumurtidak cukup
untuk mencegah atau menghambatperkembangan karies. Pemberian varnis fluor diberikansetiap
empat atau enam bulan sekali pada anak yangmempunyai risiko karies tinggi. Salah satu varnis
fluoradalah Duraphat (colgate oral care) merupakan larutan alkohol varnis alami yang berisi 50 mg
NaF/ml (2,5%– kira-kira 25.000 ppm fluor). Varnis dilakukan pada anakumur 6 tahun ke atas
karena anak di bawah umur 6 tahunbelum dapat meludah dengan baik sehingga
dikhawatirkanvarnis dapat tertelan dan dapat menyebabkan fluorosisenamel.5,19 Sediaan fluor
lainnya adalah dalam bentuk geldan larutan seperti larutan 2.2% NaF, SnF2 , gel APF.
- Klorheksidin
Klorheksiden merupakan antimikroba yang digunakansebagai obat kumur, pasta gigi, permen
karet, varnis dandalam bentuk gel. Flossing empat kali setahun dengan gelklorheksidin yang
dilakukan oleh dokter gigi menunjukkanpenurunan karies approximal yang signifikan.
Demikianjuga pada anak berisiko karies tinggi hal ini dapatdigunakan untuk melengkapi
penggunaan silen di bagianoklusal gigi.5
PEMBAHASAN
Bila morfologi gigi lebih rentan terhadap karies,seperti pit dan fissure yang dalam, enamel
hipoplasia makaperlindungan terhadap gigi seperti penggunaan silen, fluordan flossing
klorheksidin lebih ditekankan. Untukmengevaluasi tingkat risiko anak dilakukan kunjunganberkala,
3 atau 4 bulan sekali untuk melihat keberhasilantindakan pencegahan yang dilakukan serta
penilaian tingkat risiko karies anak.
14. Bagaimana pandangan dalam islam dan medis mengenai perawatan karies dengan cara
tradisional?
- Sumbangan penting dokter Muslim di era kejayaan dalam pengembangan ilmu kedokteran
juga diungkapkan Salma Almahdi (2003) dalam tulisannya berjudul Muslim Scholar
Contribution in Restorative Dentistry yang dimuat dalam Journal of the International
Society for the History of Islamic Medicine. Menurut Almahdi, dokter gigi Muslim dari abad
ke-10 M lainnya yang mengembangkan dentistry adalah Abu Gaafar Amed ibnu Ibrahim
ibnu Abi Halid al-Gazzar.
Dokter gigi asal Afrika Utara itu memaparkan metode perbaikan gigi secara detail dalam
Kitab Zad al-Musafir wa qut al-Hadir. Kitab itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
sebagai Viaticum oleh Constantine the African di Universitas Salerno - yang berada di
Selatan Italia. "Kitab yang ditulis Al-Gazzar merupakan yang pertama yang mengupas
tentang perawatan gigi busuk/rusak," papar Almahdi.
Dalam kitabnya, Al-Gazzar menyatakan bahwa hal pertama yang perlu dilakukan untuk
mengobati gigi yang busuk adalah membersihkannya. Kemudian, papar dia, gigi itu diisi
dengan gallnut, madu, kemenyan, terbinth yang mengandung damar, pohon cedar yang
mengandung damar, pellitory atau pengasapan dengan akar colocynthis.
Al-Gazzar pun merekomendasikan senyawa arsenik untuk gigi yang berlubang. Campuran
ini juga mampu mengatasi pembusukan gigi serta mengendurkan dan meredakan
ketegangan syaraf. Dokter Muslim lainnya yang memberi sumbangan penting bagi ilmu
kedokteran gigi adalah Ibnu Sina lewat karyanya yang sangat fenomenal bertajuk he Canon
of Medicine. Menurut Almahdi, Ibnu Sina terpengaruh oleh Al-Gazzar dalam pengobatan
gigi.
َ ۡ ُ ُ ُ َ َ ِّ ُ ُ ا
ُ ُل َي ۡخ ُر ُج مِ ن ب َّ ُ ُ ُ َّ َ َ َ ِّ َ ا
َّ ِ طونِ َها ش ََرابَّ ُّم ۡختَلِفَّ أ َ ۡل َوانُ َّهُ فِي َِّه ِشفَاء لِلن
َّ اس ِإ
ن آلية لق ۡوم َيتفك ُرون ث َّم ك ِل من ك ِّل الث َم َرات فاسل ِك سبل ربك ذل
َ َ
ِف ذلك
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan.“ (QS. An-Nahl: 69)
Manfaat madu diantaranya:
- Antibakteri, anti radang, dan antioksidan
- Madu menyehatkan gigi dan gusi, memutihkan gigi, mengobati sariawan dan gangguan
mulut lainnya.