KOLORIMETRI
© elviera.chem04@gmail.com
SPEKTROSKOPI
Cabang ilmu yang berhubungan dengan interaksi antara cahaya dengan
materi
Interaksi Absorpsi & Emisi
Setiap atom, ion, atau molekul mempunyai hubungan khas dengan radiasi
elektromagnetik.
Berkaitan dengan perubahan energi rotasi, energi vibrasi ataupun energi
elektronik akibat penyerapan radiasi
Berkaitan dengan perbedaan energi karena sampel ditempatkan dalam
medan magnet atau listrik Contoh : Resonansi magnet inti (Nuclear
Magnetic Resonance/NMR) dan resonansi spin elektron (Electron Spin
Resonance/ESR)
1. Spektroskopi molekuler : kolorimetri, spektrofometri UV, Vis, IR, fluorometri
2. Spektroskopi atomik: flamefotometri, AAS, ICP-AES
RADIASI
ELEKTROMAGNETIK
Foton Cahaya yang dipandang sebagai partikel
berenergi
Memiliki sifat partikel dengan energi tertentu sekaligus
sifat gelombang.
RADIASI
ELEKTROMAGNETIK
Panjang gelombang () suatu radiasi adalah jarak dua titik
maksimum atau minimum pada suatu gelombang
elektromagnetik satuan Angstrom ( 1Ao = 10-10 m ) atau
nanometer ( 1nm = 10-9 m ).
Radiasi juga mempunyai frekuensi jumlah gelombang
yang melintasi satu titik tertentu selama waktu tertentu.
Hukum Planck : Panjang gelombang dan frekuensi
dihubungkan dengan energi foton, E :
E = hv = hc/λ
h = tetapan Planck ( 6,63 x 10 -34 J s )
c = kecepatan cahaya ( 3 x 108 m/s )
λ = panjang gelombang (m)
SPEKTRUM
ELEKTROMAGNETIK
Parameter Pengukuran
Analisis Optik/Spektroskopi
: Absorpsi cahaya
Emisi cahaya
Hamburan cahaya
Rotasi cahaya yang terpolarisasi
Indeks refraksi suatu zat
ABSORPSI CAHAYA
Polarimetri
Sejarah Kolorimetri
Kolorimetri visual metode analisis tertua sejak zaman Yunani
dan Romawi
Pierre Bouguer (1729) bila suatu kaca berwarna dengan lebar
(l) tertentu menyerap ½ cahaya dari sumbernya, maka 2 x l
kaca akan mereduksi cahaya ¼ jumlah cahaya awal
Jean-Henri Lambert (1728–1777) logaritma penurunan
intensitas cahaya sebanding dengan tebal media
Auguste Beer (1850) hubungan antara konsentrasi dan
serapan (Absorbansi) Hukum Lambert-Beer atau Hukum
Bouguer-Lambert-Beer
Kolorimetri
• “metode analisis kimia untuk mperkirakan konsentrasi sampel larutan
berwarna dengan mengukur intensitas warna “
• Senyawa yang akan diukur secara kolorimetri harus berwarna atau
mampu membentuk kromogen (senyawa kompleks berwarna) lewat
penambahan reagen pengkompleks
• Intensitas warna berbanding lurus dengan konsentrasi sampel
• Warna sampel dibandingkan dengan warna standar yang sudah
diketahui
• Alat untuk mengukur sampel berwana menggunakan prinsip
kolorimetri KOLORIMETER
PRINSIP DASAR
Bila suatu berkas sinar monokromatis melewati
larutan sampel berwarna, maka larutan berwarna
dapat menyerap cahaya pada panjang gelombang
tertentu
Jumlah cahaya yang diserap atau diteruskan oleh
larutan berwarna berdasarkan pada :
HUKUM HUKUM
LAMBERT BEER
HUBUNGAN ABSORBANSI DAN
TRANSMITANSI
Hubungan Absorbansi
dengan transmitansi
HUKUM LAMBERT-BEER
Kolorimetri
Tabung Tabung
Nessler Herner
Bajerum Kolorimeter
Comparator Du Bosq
Metode Nessler
Prinsip : perbandingan warna
Tabung reaksi silinder diisi larutan standar dengan
konsentrasi terukur dan bervariasi dengan tinggi larutan
yang sama.
Disusun pada rak tabung bercat hitam yang tidak
mengkilat, agar tidak memantulkan sinar yang datang
pada tabung.
Larutan sampel dengan tinggi yang sama diletakkan di
sela tabung-tabung tersebut dan bandingkan warna
larutan standar dan sampel dengan melihat dari atas
tabung (vertikal).
Jika warna larutan standar yang sama dengan warna
sampel C standar = C sampel
Jika warnanya berada diantara 2 warna larutan standar
yang berdekatan,C sampel berada dalam range dari
konsentrasi kedua larutan tersebut.
Metode Bajerum
Comparator
Untuk mencapai kesamaan warna antara larutan
sampel dengan larutan standar menggeser larutan
sampel di sepanjang skala yang berada di atas
bajerum.
Bajerum comparator : kotak transparan persegi panjang
yang dibagi dua menurut diagonal bidangnya.
Bagian depan dimana skala tertera diisi dengan larutan
standar dan bagian lainnya diisi dengan blanko.
Pengamatan dialakukan dari bagian depan (horizontal)
Setelah didapat kesamaan warna, dibaca posisi skala
dan konsentrasi tugas dan dinyatakan sebagai berikut :
Cx = nilai skala/20 x C standar
1 1 2 2
Metode Hehner
Sepasang silinder dengan keran untuk
mengeluarkan larutan dari dalam silinder yang
warna larutannya lebih pekat tingginya
berubah warna yang sama pada kedua
silinder.
Jika telah tercapai kesamaan warna, maka
ukurlah ketinggian larutan standar.
Konsentrasi sampel didapatkan dengan
persamaan :
t1 x C1 = t2 x C2
Kolorimeter Du Bosq
Kolorimetri DuBosq
Reaksi :
2Mn2+ + 5IO4- + 3H2O 2 MnO4- + 5 IO3- + 6 H+
Kolorimeter Fotometri
Bagan Instrumen
Kolorimeter
Komponen Kolorimeter
Sumber cahaya : Lampu Wolfram
Slit : dapat diubah-ubah, mengatur agar hanya satu berkas cahaya yang
bisa masuk untuk mencegah sinar sesatan
Lensa cembung : menguatkan berkas cahaya
Filter :
Terbuat dari kaca berwarna
Fungsi : memilih panjang gelombang
Filter akan menyerap panjang gelombang yang tidak diinginkan dan
memperbolehkan sinar monokromatis masuk
Filter yang digunakan selalu merupakan warna komplementer terhadap
warna larutan
Komponen Kolorimeter
Cuvette(sample holder) / Kuvet : Sinar monokromatis
dari filter akan melewati larutan berwarna yang
ditempatkan dalam kuvet
Kuvet terbuat dari kaca khusus/plastik/kuarsa
Bentuk : persegi/persegi panjang/bundar (diameter 1 cm),
permukaan seragam
Larutan berwarna di kuvet menyerap sebagian cahaya dan
meneruskan sebagian cahaya lainnya ke detektor
Detektor (photocell):
Detektor : elemen yang sensitif terhadap cahaya, mengubah
energi cahaya menjadi energi listrik
Sinyal listrik yang timbul sebanding dengan intensitas cahaya
yang jatuh ke detektor
Output : Sinyal listrik yang timbul di fotosel, diukur oleh
galvanometer, yang menampilkan %transmitan dan absorbansi
APLIKASI KOLORIMETRI