Anda di halaman 1dari 9

SFAC 1-7

SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978)


Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan
ekonomi. Statementini merupakan turunan dari Trueblood Report dengan
beberapa judgment penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna.
Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Meskipun
demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut
mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang. Oleh
karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak
menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.
Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan
dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan
pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan
kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan
beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:
1. Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk
menyediakan informasi tersebut.
2. Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan.
3. Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning power dan
aliran kas suatu perusahaan.
4. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan
penaksiran mereka sendiri.
Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana
formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan
informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)
Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang
dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan
kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah
melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan
kualitas penting yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar.
Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh
pengguna untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi
akuntansi terkait dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi terkait
dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi. Selain itu,
informasi (misal sesuai segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan dalam
menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya tidak langsung terkait
dengan understandability informasi. Misalnya pengungkapan tambahan seperti yang diatur
dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang dimengerti oleh pengguna. Masalah lain yaitu
terjadinya overload informasi atau kemampuan individu dan pasar dalam menyerap dan
menggunakan informasi.
Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang
kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha
diarahkan untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness.
Relevance
Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna untuk
memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk
mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki dua aspek penting dan satu
aspek tambahan, yaitu:
– Predictive Value
Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power.
– Feedback Value
Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan.
Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan
fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan dengan
akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempengaruhi predictive value.
– Timeliness
Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila disajikan
tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara timeliness dengan komponen lain
relevansi.
Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value dan feedback value. Misalnya
dalam kasus akuntansi manfaat dana pension.
Reliability
Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational
faithfulness, dan neutrality.
– Verifiability
Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).
– Representational faithfulness
Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.
– Neutrality
Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan
reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna secara
spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.
SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises (1980)
Mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan yang akan diamandemen oleh SFAC No.
6. Statement No. 3 ini menyebutkan tiga pandangan akuntansi keuangan (revenue-expense,
asset-liability, dan nonarticulated) yang dibicarakan lebih lanjut dalam diskusi
memorandum. Statement ini tidak menyebutkan secara spesifik tipe konsep capital
maintenance yang digunakan maupun masalah pengakuan (realization) dan pengukuran yang
disajikan dalam laporan keuangan.
SFAC No. 3 juga mengganti istilah earning menjadi income untuk
mengindikasikan comprehensive atau perubahan total dalam net asset yang terjadi selama
periode sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan.
SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations (1980)
Lebih menekankan pada pelaporan keuangan entitas non bisnis yang memiliki karakter
sebagai berikut:
1. Menerima jumlah sumber daya yang signifikan dari penyumbang yang tidak menginginkan
imbalan atau proporsi ekonomi atas sumbangan yang diberikan.
2. Tujuan utama operasinya bukan untuk menyediakan barang dan jasa demi mendapatkan
profit.
3. Tidak ada hak kepemilikan yang dapat dijual, dipindahkan, atau menerima distribusi sisa jika
terjadi likuidasi.
SFAC No. 4 juga menyatakan bahwa entitas non bisnis tidak memiliki indicator tunggal
atas kinerja entitas seperti pengukuran income pada sector profit oriented.
SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises
(1984)
Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2
disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya
konsisten dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi
atau perlahan.
Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC
menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan
akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu,
statement ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu
perhatian khusus SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak
berasal dari transaksi dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari
comprehensive income dengan mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip
akuntansi pada periode sebelumnya.
SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau
mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue
tersebut sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang
digunakan harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa
mendatang. Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode
saat kas dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat
pendek, atau prosedur sistematik rasional yang lain.
SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts
Statement No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2
(1985)
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10
elemen laporan keuangan sebagai berikut:
1. Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset
atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih tersisa
setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak)
pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada
entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya donor- imposed
restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset.
4. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu
yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau
meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset
sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban)
perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan) yang dihasikan
dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan kepada
pemilik. Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama satu periode dari
transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh
perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari
pemilik dan distribusi kepada pemilik.
7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau pelunasan
kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau memproduksi barang,
menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait dengan
liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan
aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah
entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi
entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi
incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang
mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement
(2000)
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu konseptual
yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian dari Statement No. 5.
SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market value tidak tersedia sehingga harus
menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang.
Present Value Measurement
Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value yang
digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus meliputi risiko dan
ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai asset. Jika asset tertentu
memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang
diekspektasi harus menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang.
Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan dalam
perhitungan credit standing perusahaan.
Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten.
Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat
mengukur liabilitas tidak dapat demikian.
IAI CHAPTER 1
Pada chapter ini, IAI memuat kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyusunan laporan keuangan bagi
para pengguna eksternal. Chapter ini juga mengidentifikasi para pengguna antara lain: investor,
karyawan, pemberi jaminan, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan
masyarakat. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Sedangkan
ruang lingkup kerangka ini sendiri meliputi:
Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang disajikan dengan menggunakan asumsi dasar
akrual dan kelangsungan usaha.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
1. Dapat dipahami
2. Relevan: dapat membantu pengguna mengevaluasi peristiwa masa lalu, sekarang, maupun
masa depan, menegaskan, dan megoreksi hasil evaluasi pengguna masa lalu à prediktif dan
konfirmatif.
– Materialitas
3. Keandalan (reliable)
– Penyajian jujur
– Substantansi mengungguli bentuk
– Netralitas
– Pertimbangan sehat
– Kelengkapan
4. Dapat dibandingkan
Untuk memenuhi karakteristik relevan dan andal, terdapat beberapa kendala antara lain:
tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, dan keseimbangan di antara karakteristik
kualitatif.
UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Untuk melihat posisi keuangan:
Aset
Sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan.
Kewajiban
Utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumberdaya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Ekuitas
Hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Untuk melihat hasil kinerja:
Penghasilan (Income)
Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan asset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal.
Beban (Expense)
Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria
pengakuan dibawah ini dalam neraca maupun laba rugi.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan, dan
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan modal.
Pengakuan Aset
Aset diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa
depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan modal.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang
dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa depan
yang berkaitan dengan kenaikan asset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapt diukur
dengan andal.
Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi apabila penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal.
PENGUKURAN LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
unsur laporan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar
pengukuran, antara lain sebagai berikut:
1. Biaya Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar
dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk memperoleh untuk asset tersebut pada saat
perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebaai penukar dari kewajiban
(obligation), atau dalam keadaan tertentu (misalnya PPh), dalam jumlah kas (atau setara kas)
yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha
normal.
2. Biaya Kini (Current Cost)
Asset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila asset yang sama
atau setara asset diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas)
yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
(obligation) sekarang.
3. Nilai Realisasi (Realizable/ Settlement Cost)
Aset dinyatakan dalam julah kas (atau setara kas) yang diperoleh sekarang dengan menjual
asset dalam pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah
kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
4. Nilai Sekarang (Present Value)
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai
sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke
nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.

SFAC No. 8 ini pada dasarnya diciptakan oleh FASB untuk mengakomodasi konvergensi
standar akuntansi dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) yang
dikeluarkan International Accounting Standard Boards (IASB). Ada perubahan mendasar
yang dilakukan pada SFAC No. 8, misalnya kualitas informasi Akuntansi ini dibagi menjadi
kualitas informasi utama yang terdiri dari Relevance dan Faithful Representation dan
Kualitas informasi pendukung yang terdiri dari Comparability, Veriability, Timeliness &
Understandability.

Lebih Jelasnya di dalam Konsep Pernyataan Akuntansi Keuangan (SFAC) no. 8 ini
terdiri dari 2 sub pokok bahasan yaitu mengenai :

A. Tujuan Utama dari Pelaporan Keuangan


Berdasarkan SFAC No. 8 tujuan utama dari pelaporan keuangan pada umumnya adalah
untuk menyediakan informasi keuangan mengenai Pelaporan Entitas dari suatu perusahaan
yang berguna untuk investor & kreditur didalam pengambilan keputusan mengenai
penyediaan sumber daya untuk entitas tersebut, dimana keputusan-keputusan tersebut
melibatkan keputusan pembelian, penjualan, atau memegang instrumen ekuitas dan hutang
dan menyediakan atau menetap pinjaman dan dalam bentuk-bentuk kredit.
Selain itu menurut Standar ini Tujuan Utama dari Pelaporan Keuangan lainya adalah
dimana pada dasarnya Tujuan umum laporan keuangan tidak dirancang untuk
menampilkan nilai dari suatu entitas pelaporan, tetapi mereka memberikan informasi
untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Investor & Kreditor untuk
memperkirakan nilai dari Pelaporan Entitas Perusahaan terkait tersebut. Selain itu Tujuan
umum dari Pelaporan Keuangan lainya adalah untuk menyediakan informasi tentang posisi
keuangan suatu Entitas Pelaporan, yaitu informasi tentang Sumber Daya Ekonomi Entitas
dan tuntutan terhadap perusahaan pelapor. Laporan keuangan juga memberikan informasi
tentang dampak transaksi dan peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu
entitas pelaporan dan klaim dari pelaporan keuangan perusahaan tersebut. Selain itu
Kinerja Keungan itu sendiri berdasarkan Akuntansi Akrual.

B. Karakter Kualitatif yang terjadi dari penggunaan Inforamsi Keuangan


Karakter Kualitatif yang terjadi dari penggunaan Informasi keuangan di sini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi jenis informasi yang mungkin paling berguna kepada
Kreditor & Investor, untuk membuat keputusan tentang perusahaan pelapor berdasarkan
informasi dalam keuangan laporan (informasi keuangan). Laporan keuangan juga
memberikan informasi tentang sumber-sumber daya ekonomi perusahaan pelapor itu,
klaim terhadap entitas pelaporan, dan efek dari transaksi dan peristiwa lain dan kondisi
perubahan dari sumber daya dan klaim perusahaan pelapor tersebut.
Selain itu Karakter Kualitatif yang ditimbulkan dari revisi pernyataan ini adalah
perubahan yang terjadi pada kualitas informasi utama yang terbagi menjadi dua yaitu
Relevansi & Representasi dari Pelaporan Keuangan tersebut sementara itu kualitas
informasi pendukung yang ada dibagi menjadi Komparabilitas atau perbedaan yang
dapat terjadi, Veriability, tepat waktu, dan dapat mudah dimengerti.

 Relevan
Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan
yang dibuat oleh pengguna. Informasi yang di dapat mampu membuat perbedaan
dalam membuat keputusan bahkan jika beberapa pengguna memilih untuk tidak
mengambil keuntungan dari itu atau sudah menyadari hal itu dari sumber lain.
 Representasi
Laporan keuangan merupakan fenomena ekonomi dalam kata-kata dan angka.
Untuk menjadi berguna, informasi keuangan tidak hanya harus mewakili fenomena
yang relevan, tetapi juga harus mewakili fenomena yang memiliki tujuan untuk
mewakili. Untuk menjadi representasi sempurna, penggambaran itu akan memiliki tiga
karakteristik. Dan memang harus lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan.

 Komparatif
Komparatif adalah karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi dan memahami kesamaan, dan perbedaan antara, item. Berbeda
dengan karakteristik kualitatif lainnya, komparatif tidak berhubungan dengan item
tunggal. studi perbandingan membutuhkan setidaknya dua item.
 Veriability
Verifiability berarti bahwa pengamat berpengetahuan dan independen yang
berbeda bisa mencapai konsensus, meskipun tidak selalu perjanjian lengkap, bahwa
penggambaran tertentu merupakan representasi dari. Informasi yang dikuantifikasi
tidak perlu diperkiraan titik tunggal yang akan diverifikasi. Berbagai jumlah yang
mungkin dan probabilitas terkait juga dapat diverifikasi.
 Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia untuk pengambil
keputusan dalam waktu yang akan mampu mempengaruhi keputusan mereka.
Umumnya, semakin tua informasi tersebut, yang kurang berguna itu. Namun, beberapa
informasi dapat terus tepat dalam waktu yang lama setelah akhir periode pelaporan
karena, misalnya, beberapa pengguna mungkin perlu untuk mengidentifikasi dan
menilai trend yang terjadi.
 Mudah Dimengerti
Mengklasifikasikan, karakterisasi, dan penyajian informasi secara jelas dan
ringkas membuat informasi keuangan tersebut dapat dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai