Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol.

1 Juli – September 2011

PROMOSI WISATA KULINER SEAFOOD


DI MAKASSAR
The Promotion Of Seafood Culinary Tourism
In Makassar

Cawalinya L. Hasyim*, A. Alimuddin Unde**


*Politeknik Perikanan Tual, Maluku Tenggara. cawalinyahasyim@gmail.com
**Universitas Hasanuddin, Makassar. undealimuddin@yahoo.co.id

Abstract
This research aims to find out promotion forms of seafood culinary tourism in Makassar and promotion activities done in
promoting seafood culinary tourism in Makassar to attract tourists’ interest. This research was formed the background of
promotion of form and activity done by restaurant and hotel managers in promoting seafood as one of the culinary tourism
object in Makassar. The data were obtained through interview to 17 informants. They were then analyzed using descriptive
qualitative analysis. The results show that restaurant managers rely the on promotion more on face-to-face promotion, so it
is very rare to do promotion through mass media, while hotel managers more intensively do promotion. It is also found that
hotel managers have more perfect plan before doing promotion, while restaurant managers do promotion only when the rate
of visit is low. Hotel managers also used printed media, electronic media, internet to do promotion, while restaurant
managers do not use internet media.

Keywords ; Seafood culinary, promotion, tourism

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk promosi wisata kuliner seafood di Makassar dan Aktifitas promosi
yang dilakukan dalam mempromosikan wisata kuliner seafood di Makassar untuk menarik minat wisatawan. Penelitian ini
dilatarbelakangi oleh bentuk dan aktifitas promosi yang dilakukan oleh pengelola rumah makan/restoran dan pengelola
hotel dalam mempromosikan seafood sebagai salah satu obyek wisata kuliner di Makassar. Metode yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mewawancarai 17 informan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa
pengelola rumah makan/restoran lebih mengandalkan promosi dari mulut ke mulut sehingga sangat jarang melakukan
promosi melalui media massa, sedangkan pengelola hotel lebih intensif melakukan promosi. Penelitian ini juga menemukan
bahwa pengelola hotel mempunyai perencanaan lebih matang sebelum berpromosi sedangkan pengelola rumah
makan/restoran berpromosi hanya berdasarkan pada rendahnya tingkat kunjungan wisatawan. Pengelola hotel juga
menggunakan media cetak, elektronik dan internet dalam berpromosi sedangkan pengelola rumah makan/restoran tidak
menggunakan media internet.

Kata kunci ; Kuliner Seafood, promosi, wisata

313
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Pendahuluan pantai Kute di Bali, Parangtritis di Yogyakarta,


Indonesia mempunyai potensi pariwisata yang Pantai Losari di Makassar, dan di Bulukumba
sangat besar untuk mendatangkan devisa terkenal dengan keindahan bawah laut sehingga
negara, hal ini dapat dilihat dari banyaknya mendiang Lady Diana pun pernah
budaya dan peninggalan bersejarah yang dapat menyempatkan diri menyelam di pantai Bira
menjadi obyek wisata. Dalam sejarah hanya sekedar ingin menikmati keindahan
perkembangannya, meskipun sektor pariwisata pemandangan bawah laut Bulukumba.
baru dikembangkan sekitar tahun 1960-an tapi Disamping panorama pantai yang indah,
dalam waktu yang relatif singkat yakni pada Indonesia pun kaya biota laut, beragam sari laut
tahun 1991 hingga tahun 1999 sektor pariwisata di perairan Indonesia potensil dikembangkan
menjadi pengahasil devisa terbesar kedua di menjadi obyek wisata kuliner, seperti ikan dari
Indonesia setelah migas. Di akhir 1990-an dan berbagai jenis, kepiting, cumi-cumi, udang,
awal tahun 2000-an, penghasilan pariwisata kerang, telur ikan terbang, teripang, lobster dan
mengalami penurunan sangat tajam, hal lain-lain.
tersebut disebabkan oleh kondisi keamanan dan Sulawesi selatan kaya akan keaneka-
politik di Indonesia pada waktu itu yang sedang ragaman kuliner, keanekaragaman kuliner
mengalami eforia reformasi. tersebut salah satunya dapat dilihat di kota
Banyaknya obyek wisata di Indonesia Makassar. Makanan-makanan masayarakat
khususnya obyek wisata sejarah dan obyek Kota Makassar mecerminkan kekayaan
wisata budaya tidak terlepas dari keragaman alamnya. Misalnya pisang dan kelapa yang
etnis, budaya, dan sejarah bangsa Indonesia banyak di tanam oleh masyarakat di Sulawesi
yang pernah menjadi tempat persinggahan dan Selatan menjadi jenis bahan makanan yang
lalu lintas perdagangan di kawasan Asia sekitar dominan diolah dan dikonsumsi masyarakat
abad XIV. Bahkan pada masa Kerajaan Kota Makassar.
Majapahit dibangun Candi Borobudur yang Wisata kuliner menyajikan jenis makanan
merupakan salah satu dari tujuah keajaiban yang banyak digemari wisatawan antara lain,
dunia, hingga kini selalu menjadi obyek wisata ikan bakar, coto, sop konro, sop saudara, pisang
yang banyak dikunjungi wisatawan domestik ijo, pallu butung dan pisang epek. Selain itu,
dan mancanegara. juga beberapa jenis penganan tradisional
Selain obyek wisata sejarah dan budaya, seperti, cucuru bayao, barongko, apang
Indonesia yang berada di sepanjang garis paranggi, taripang, kapurung, dange, bolu, dan
khatulistiwa juga kaya dengan obyek wisata lain-lain.
alam. Salah satu obyek wisata alam yang tidak Di Sulawesi Selatan, khususnya di
kalah menariknya untuk dikembang-kan adalah Makassar telah banyak berdiri restoran dan
obyek wisata laut. hotel yang menjadikan seafood sebagai menu
Indonesia terdiri atas beribu pulau pavoritnya. Bahkan beberapa restoran spesialis
dikelilingi oleh laut yang terbentang dari mengolah seafood sebagai menu utamanya.
Sabang sampai Marauke menjadikan Indonesia Makassar sebagai ibukota propinsi
disamping sebagai salah satu negara maritim Sulawesi Selatan sangat potensial untuk
juga menjadi salah satu negara yang sangat pengembangan wisata kuliner seafood, hal ini
potensial untuk pengembangan wisata bahari, disebabkan selain perairan Makassar masih
baik karena keindahan panorama pantainya bersih dari pencemaran lingkungan sehingga
maupun karena jenis biota lautnya. Beberapa biota laut banyak berkembang biak, juga karena
obyek wisata laut (bahari) bahkan telah terkenal letaknya yang strategis dan menjadi pintu
dan selalu ramai dikunjungi wisatawan gerbang kawasan timur Indonesia.
domestik dan mancanegara, diantaranya adalah

314
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Rumusan Masalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,


penetapan harga, promosi dan distribusi,
Terkait dengan uraian latar belakang tersebut gagasan, barang dan jasa dalam rangka
diatas, maka pertanyaan terpilih yang diangkat memuaskan tujuan individu dan organisasi.
adalah: Kotler "Marketing Management 2000"
1. Bagaimana bentuk promosi wisata kuliner dalam Khotijah "Smart Strategy of Marketing"
seafood di Makassar? (2004 : 8), memberikan pengertian Marketing
2. Apa aktifitas promosi yang dilakukan untuk dapat dilihat dan dinilai dari dua sudut
mempromosikan wisata kuliner seafood di pandang, yaitu :
Makassar? "Dari segi sociality (masyarakat) yang artinya
marketing adalah proses dimana seseorang
konsumen atau kelompok dalam memenuhi
Kajian Konsep dan Teori kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan,
Komunikasi dan Pemasaran penawaran dan pertukaran atas barang dan jasa
yang dibutuhkan. Sedangkan dari sudut pandang
Hovland (dalam Uchjana:1986) manajerial, marketing adalah suatu proses
menyatakan bahwa komunikasi adalah proses merencanakan konsep, harga, promosi dan
merubah perilaku orang lain (communication is distribusi ide, menciptakan peluang yang
the proses to modify the behavior of other memuaskan untuk individu sesuai dengan
individual). Sedangkan Lasswell, mengatakan tujuan organisasi perusahaan tersebut".
bahwa cara yang baik untuk menjelaskan Pemasaran dalam arti luas adalah seluruh
komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who proses kegiatan, mulai dari perencanaan,
says what in which Channel to Whom with what penciptaan (daya kreativitas),
Effect? Rumusan Lasswell menunjukkan bahwa pengorganisasian, pekerjaan, pelaksanaan
komunikasi meliputi lima unsur. Sebagai (tindakan transaksi penjualan). sampai pada
jawaban dari pertanyaan yang diajukan kegiatan akhir penagihan pembayaran.
tersebut, yakni : komunikator (communicator, Tugas pemasar adalah menyusun program
source, sender), pesan (Message), media atau rencana pemasaran untuk mencapai tujuan
(channel, media), komunikan (communicant, yang diinginkan. Program pemasaran terdiri
communicate, receiver), dan efek (effect, dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-
impact). Jadi, berdasarkan rumusan Lasswell alat pemasaran yang digunakan. Bauran
tersebut, komunikasi diartikan sebagai proses pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat
penyampaian pesan oleh komunikator kepada alat pemasaran yang digunakan terus-menerus
komunikan melalui media yang menimbulkan mencapai tujuan pemasarannya. McCarthy
efek tertentu. mengklasifikasikan alat-alat pemasaran menjadi
Selama ini, istilah pemasaran kerapkali empat kelompok yang disebut empat P yaitu:
disamakan dengan penjualan dan periklanan produk (product), harga (price), tempat (place),
padahal pengertian pemasaran sesungguhnya dan promosi (promotion).
jauh lebih luas dibandingkan penjualan
maupun periklanan. Definisi pemasaran
mencakup proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran dan pertukaran barang
dan jasa yang bernilai satu sama lain. Selain
itu, pemasaran juga dapat diartikan sebagai

315
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

produk itu sendiri. Promosi dilakukan untuk


mempersuasi calon konsumen, pada tahap awal
memperkenalkan produk dan tujuan akhir
adalah penjualan semaksimal mungkin.yang
terkait dengan tempat adalah: cakupan pasar,
pengelompokan, lokasi, persediaan, dan
transportasi.
Menurut Shimp (2000; 5) bentuk-bentuk
promosi meliputi: penjualan perorangan
(personal selling), Iklan (Advertising), promosi
a. Produk penjualan (sales promotion), pemasaran
Produk merupakan inti dari pemasaran, baik sponsorship (sponsorship marketing), Publisitas
jeleknya produk secara langsung berdampak (publicity), komunikasi ditempat penjualan
pada penjualan. Untuk memasarkan suatu (point of purchase communication).
produk ada beberapa hal yang penting untuk Komunikasi pemasaran merupakan
diperhatikan seperti: keragaman produk, pertukaran informasi dua arah antara pihak atau
kualitas, desain, ciri, nama merek, kemasan, lembaga-lembaga yang terlibat dalam
ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan. pemasaran. Pertukaran dua arah ini kadang-
kadang didefinisikan sebagai kegiatan
b. Harga komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan
Keputusan dasar yang dibuat tentang penjual, dan merupakan kegiatan yang
produk adalah perusahaan harus menentukan membantu dalam pengambilan keputusan di
bagaimana cara menetapkan harga. Terkadang bidang pemasaran serta mengarahkan
harga rendah yang memaksimalkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
keuntungan. Pada sisi lain, posisi permintaan menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih
terhadap suatu produk tergantung pada citra baik. Semua orang yang terlibat dalam proses
kualitas tinggi, harga yang tinggi juga komunikasi pemasaran melakukan cara yang
membantu meyakinkan konsumen bahwa sama, yaitu mendengarkan, bereaksi dan
produk tersebut berkualitas tinggi. berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran
yang memuaskan.
c. Tempat/Distribusi Jadi, inti dari konsep pemasaran adalah
Elemen berikutnya dalam bauran pemasaran proses penyesuaian antara kemampuan dan
adalah tempat (distribusi). Transportasi keinginan perusahaan dan kebutuhan pelanggan
merupakan faktor utama dalam distribusi, agar tujuan kedua belah pihak dapat tercapai.
tempat juga memerlukan keputusan tentang Pemasaran adalah segala sesuatu tentang
outlet distribusi. Beberapa perusahaan penyediaan barang dan jasa/layanan karena
menggunakan sistem distribusi ganda, adanya permintaan pelanggan, bukan menjual
disamping menjual langsung kepada konsumen, sesuatu yang ingin diproduksi oleh perusahaan.
juga distribusi dilakukan melalui grosir. Selain
distribusi, hal-hal yang terkait dengan tempat Promosi
adalah: cakupan pasar, pengelompokan, lokasi,
Banyak ahli memberi pengertian tentang
persediaan, dan transportasi.
promosi, meskipun terjadi perbedaan
pandangan antara tiap ahli tapi pada
d. Promosi
perinsipnya dapat disimpulkan bahwa promosi
Promosi juga termasuk elemen penting
merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk
dalam pemasaran, sama pentingnya dengan
mempersuasi konsumen terhadap suatu produk.

316
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Ben M. Enis dalam Alma (2007; 179) mencakup orang Indonesia sendiri. Orang yang
mengartikan promosi sebagai : melakukan perjalanan dalam negerinya sendiri
promotion as communication that inform potential disebut wisatawan domestik atau yang di
costumers of the existence of products, and Indonesia juga digunakan istilah wisatawan
persuade them that those product have want
satisfying capabilities.
nusantara.
Sedangkan William J. Stanton dalam Alma Kedua, penalanan/kunjungan sementara
(2007; 179) mengartikan promosi sebagai; mencakup kurun waktu tertentu (sehari,
seminggu, sebulan). Jangka waktu lamanya
promotion is an exercise in information, persuasion seseorang tinggal di tempat yang dikunjungi,
and conversely, a person who is persuaded is also
being informed.
pada dasarnya mencakup dua hal, yaitu jangka
waktu minimal dan jangka waktu maksimal.
Pengertian promosi di atas dapat Jangka waktu minimal pada umumnya
disimpulkan bahwa promosi adalah sejenis disepakati mencakup pengertian sekurang-
komunikasi yang memberi penjelasan yang kurangnya tinggal menginap atau bermalam.
meyakinkan calon konsumen tentang barang Jadi, jika seseorang melakukan perjalanan atau
dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh kunjungan ke tempat lain (di dalam atau di luar
perhatian, mendidik, mengingatkan, dan negeri) tanpa menginap, orang tersebut tidak
meyakinkan calon konsumen. tergolong wisatawan. Orang yang bersangkutan
Tujuan utama promosi adalah memberikan biasanya disebut day tripper atau same-day
informasi, menarik perhatian konsumen yang visitor (pengunjung singkat).
berujung pada meningkatnya penjualan produk Jangka waktu maksimal, pada umumnya
baik barang maupun jasa. Schoell dalam Alma terjadi perbedaan antara satu negara dan negara
(2007; 181) menyatakan “promotion’s lainnya. Sekalipun demikian, ada kesamaan
objectives are to reassure.” Tujuan promosi mendasar di semua negara, yakni paling lama
ialah memperoleh perhatian, mendidik, atau maksimal kurang dari setahun tinggal
mengingatkan, meyakinkan. secara terus-menerus (berkesinambungan) di
tempat yang dikunjungi..
Pariwisata Ketiga, tempat yang dikunjungi di luar
Kata wisata dan wisatawan Dalam Kamus lingkungan tempat tinggal sehari-hari yang
Besar Bahasa Indonesia berarti: 1. bepergian meliputi jarak tertentu., hal ini menyangkut dua
bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, kelompok besar, yakni wisatawan mancanegara
bersenang-senang, dsb), 2. Wisatawan = orang (asing) dan wisatawan Nusantara (domestik).
yang berwisata, pelancong, turis. Jadi Untuk kelompok wisatawan mancanegara tentu
wisatawan dapat diartikan sebagai adalah orang lebih mudah menggolongkan dan
yang melakukan perjalanan atau kunjungan menghitungnya, karena mereka jelas orang
sementara secara sukarela ke suatu tempat di asing. Jadi, sekalipun jaraknya hanya beberapa
luar lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari kilometer atau bahkan kurang (tinggal di
untuk suatu maksud tertentu dan tidak perbatasan), mereka tetap tergolong wisatawan
memperoleh penghasilan tetap di tempat yang mancanegara sepanjang mereka tinggal
dikunjunginya. sekurang-kurangnya semalam atau bermalam
Dengan formulasi dan pemahaman seperti dan paling lama kurang dari setahun.
itu ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian sebagai berikut. 1. Produk Pariwisata
Pertama, orang yang melakukan perjalanan Produk pariwisata merupakan matarantai dari
sementara secara sukarela di luar lingkungan serangkaian komponen yang satu dengan
tempat tinggalnya sehari-hari dapat juga lainnya saling terkait. Seperti halnya dengan

317
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

mata rantai, kekuatan terbesarnya terletak pada aksesibilitas, gerbang/terminal, transfer,


matarantai yang terlemah. Rangkaian akomodasi, pesiar (tours), makan minum,
matarantai produk pariwisata itu pada garis hiburan sehat dan cenderamata
besarnya meliputi: daya tarik, kemudahan,

Gerbang Aksessibilita Daya tarik Wisatawan


/ s Kemudahan
Termina
l
Transpo Cenderam
rt ata

Akomodas Pesiar Makan-Minum Hiburan Sehat


i

Gambar 2. Bagan Matarantai Produk Pariwisata

Tiap matarantai dapat merupakan produk makanan yang disajikan dapat dikatakan
tersendiri dan terkait dengan bidang-bidang lain terbatas pada makanan atau masakan Bali.
yang juga saling mempengaruhi. Tetapi sejak pertengahan tahun 1970-an, sudah
Akomodasi dapat menjadi salah satu mulai dibuka rumah-rumah makan atau restoran
matarantai dari produk pariwisata, tetapi hotel yang menyajikan masakan luar Bali, seperti
dapat juga merupakan produk tersendiri. dari Jawa dan Minangkabau. Dan sejak tahun
Apabila akomodasi dijual sebagai bagian dari 1980-an masakan-masakan dari luar negeri
suatu paket wisata, maka akomodasi tersebut sudah disajikan bukan hanya dalam hotel-hotel
menjadi salah satu mata rantai produk bintang, tetapi juga pada rumah-rumah atau
pariwisata. Akan tetapi kalau akomodasi dijual restoran di luar hotel. Dengan demikian, di Bali
mandiri tidak sebagai komponen suatu paket sekarang sudah disajikan berbagai jenis
wisata, maka akomodasi termaksud menjadi masakan atau makanan dari dalam negeri,
produk tersendiri. seperti rendang, empek-empek, pepes ikan,
Dengan memberikan contoh akomodasi gudeg, rawon, ayam taliwang, ikan bakar dan
sebagai salah satu rangkaian mata rantai produk dari luar negeri seperti sashimi, spaghetti,
pariwisata yang dapat berfungsi sebagai pizza, beef steak, tom yam, dan lain-lain.
komponen dari produk dan dapat pula berfungsi Pada awal tahun 1970-an, di Amerika
sebagai produk tersendiri, demikian pula mata Utara dan Eropa Barat mulai dikembangkan
rantai-mata rantai yang lain. Masing-masing pelayanan makanan cepat saji (fast food).
mata rantai dapat berfungsi sebagai komponen Pelayanan makanan cepat saji ini telah
dari produk dan dapat pula berfungsi sebagai mendorong "revolusi" kebiasaan makan bagi
produk tersendiri. Masing-masing mata rantai orang-orang Amerika dan Eropa, yakni terbiasa
juga saling terkait dan saling berpengaruh dan lebih senang serta merasa lebih nyaman
dengan bidang-bidang lain. Inilah yang dengan fast food. Kebiasaan itu dibawa pada
menyebabkan, sehingga pariwisata memiliki waktu mereka bepergian ke luar negeri (sebagai
pengaruh ganda (multiplier effect) yang sangat wisatawan) sehingga negara yang dikunjungi
besar. Lebih dari itu pariwisata merupakan berusaha memenuhi kebiasaan mereka. Maka
suatu sistem. berkembang pula restoran "cepat saji" (fast
Di Bali, sebelum berkembangnya food) di negara-negara lain dan dalam tempo
pariwisata sampai pada akhir tahun 1960-an, yang sangat cepat.

318
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Yang menarik pada restoran cepat saji ini yaitu mengkaji bentuk-bentuk dan strategi
adalah perkembangan cenderung bersifat promosi yang dilakukan oleh subyek penelitian
jaringan (chain) seperti yang terjadi pada dalam mempromosikan seafood sebagai salah
jaringan hotel internasional. Maka muncullah satu obyek wisata di Makassar.
jaringan restoran cepat saji yang bersifat Riset kualitatif tidak bertujuan untuk
internasional seperti fried chicken, hamburger, membuat generalisasi hasil penelitian. Hasil
pizza dan lain-lain. Kejadian ini riset lebih bersifat kontekstual dan kasuistik,
menguntungkan juga bagi pengembangan yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu
pariwisata karena dengan demikian wisatawan sewaktu penelitian dilakukan. Karena itu,
internasional merasa yakin bahwa kemanapun penelitian kualitatif tidak mengenal istilah
mereka pergi akan menemukan makanan yang sampel. Sampel dalam penelitian kualitatif
biasa disantap di negaranya (pada saat mereka disebut informan atau subyek penelitian. Dalam
perlukan). penelitian kualitatif jumlah informan tidak
Keperluan akan makanan kebiasaan atau berpengaruh terhadap hasil penelitian oleh
makanan "kampung sendiri" itu biasanya terjadi sebab itu jumlah informan tidak dibatasi, dalam
pada minggu kedua perjalanan karena pada artian bahwa bila data yang diperlukan sudah
minggu pertama pada umumnya masih ingin mampu menjawab permasalahan yang diajukan
mencicipi makanan lokal. Pengalaman di Eropa maka pengumpulan data dihentikan tanpa
Barat menunjukkan bahwa yang paling cepat memandang berapa jumlah informan yang
berkembang adalah hamburger, disusul digunakan.
berturut-turut dengan fried chicken dan pizza. Informan yang dipilih adalah mereka yang
Di Inggris saja pada pertengahan tahun 1980-an memang bertugas untuk melakukan promosi
hamburger memiliki 1.000 gerai (outlet), fried atau orang yang berkompeten untuk
chicken memiliki 300 gerai dan pizza memiliki memberikan informasi tentang promosi yang
200 gerai. mereka lakukan dalam menarik minat
Metode Penelitian wisatawan.
Selengkapnya peneliti uraikan daftar
Penelitian ini akan dilakukan di Makassar
informan sebagai berikut :
dengan memilih lokasi ditiga hotel, lima
restoran seafood dan Dinas Pariwisata dan
1. Department Marketing Hotel 3 orang
Kebudayaan Makassar. Ketiga hotel dimaksud
2. Direktur/Manajer Restoran 5 orang
adalah Hotel Clarion, Hotel Sahid, dan Hotel
3. Dinas Pariwisata 2 orang
Quality. Sedangkan kelima restoran adalah
4. Pelanggan (kantor) 2 orang
Restoran Istana Laut, Rumah Makan Dinar,
5. Wisatawan 5 orang
Rumah Makan Bahari, Rumah Makan Nelayan
dan Rumah Makan Lae-Lae. Lokasi ini dipilih
Untuk menghindari pembiasan dan
dengan alasan ketiga hotel tersebut merupakan
mengarahkan penelitian pada pokok
hotel berbintang dengan ketersediaan jenis
permasalahan, maka peneliti membatasi ruang
makanan laut yang beragam, sedangkan kelima
lingkup penelitian pada bentuk-bentuk dan
restoran terpilih karena merupakan spesialis
strategi promosi yang dilakukan oleh subyek
makanan laut. Dengan demikian lokasi ini
penelitian. Bentuk-bentuk promosi meliputi :
dianggap paling tepat untuk mendapatkan
jawaban tentang permasalahan yang diajukan.  Advertising,
Mengingat banyaknya lokasi penelitian dan  Personal Selling,
obyek yang diteliti maka penelitian ini  Sales Promotion,
memakan waktu selama empat bulan.  Sponsorship Marketing,
Berdasarkan tujuan penelitian maka  Publicity,
penelitian ini tergolong penelitian kualitatif  Point of Purchasing Communication.

319
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Sedangkan strategi promosi meliputi: research, wilayah kawasan Timur Indonesia dan dari
planning, communication, dan evaluation. wilayah utara ke wilayah selatan Indonesia.
Pada penelitian kualitatif, instrumen utama Dari sisi ekonomi, Makassar menjadi
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Untuk simpul jasa distribusi yang tentunya akan lebih
mendapatkan data yang diperlukan dalam efisien dibandingkan daerah lain., dilihat dari
penelitian ini, peneliti melakukan wawancara sisi letak dan kondisi geografis - Makassar
mendalam kepada subyek penelitian dan memiliki keunggulan komparatif dibanding
melakukan pengamatan terhadap aktifitas wilayah lain di kawasan Timur Indonesia. Saat
promosi yang dilakukan oleh subyek penelitian. ini Kota Makassar dijadikan inti pengembangan
Teknik pengumpulan data yang digunakan wilayah terpadu Mamminasata.
dalam penelitian ini, adalah: Sulawesi Selatan kaya akan
1. Wawancara Mendalam (Depth keanekaragaman kuliner, keanekaragaman
Interview) kuliner tersebut salah satunya dapat dilihat di
2. Telaah pustaka Kota Makassar. Makanan-makanan masyarakat
Kota Makassar mencerminkan kekayaan
Analisis data dalam pendekatan kualitatif- alamnya. Untuk lauk pauk masyarakat
konstruktivis didahului oleh upaya Makassar juga akrab dengan lauk pauk yang
mengungkapkan tingkat kepercayaan berasal dari kekayaan alamnya. Hal ini
(trustworthiness) para subjek penelitian dengan berkaitan dengan hasil lautnya, yaitu ikan.
cara menguji kebenaran dan kejujuran subjek Melimpahnya ikan dan relatif murah harganya
penelitian dalam mengungkap realitas. Tingkat menjadikan ikan sebagai lauk pauk yang favorit
kepercayaan ini diuji melalui pengujian: bagi masyarakat kota Makassar. Beberapa jenis
kredibilitas subjek, dengan menguji jawaban- masakan ikan adalah, ikan bakar, juku kambu
jawaban atas pertanyaan berkaitan dengan (bahan dasar ikan bandeng), langga roko (ikan
pengalaman dan pengetahuan mereka yang kakap), juku palumara (bandeng), pallu mara
memfasilitasi pengungkapan konstruksi mairo (ikan teri), dan tuing-tuing (telur ikan
personal yang lebih detail. Selanjutnya peneliti terbang). Selain ikan, makanan berunsur daging
melakukan triangulation analysis, yaitu pun sangat kental di kota Makassar seperti
menganalisis jawaban subjek penelitian dengan konro, sop saudara, dan coto. Penjual makanan
meneliti autentisitas berdasar data empiris yang ikan dan daging banyak dijumpai di kota
ada. Makassar.
Peneliti menjadi fasilitator untuk menguji Perhatian pemerintah akan makanan
keabsahan setiap jawaban berdasarkan tradisional cukup besar, hal ini dapat dilihat
dokumen atau data lain, serta alasan akhir-akhir ini pemerintah gencar melakukan
(reasoning) yang logis. Tahapan berikut adalah promosi wisata kuliner dan konvensi untuk
melakukan intersubjectivity analysis, artinya menjaring kunjungan wisatawan berkunjung ke
semua pandangan, pendapat ataupun data dari ibukota provinsi Sulawesi Selatan ini..
suatu subjek penelitian, dikomunikasikan Potensi yang dimiliki Makassar cukup
dengan pendapat, pandangan, atau pun data dari menjanjikan yang bisa menarik minat
subjek lainnya. kunjungan wisatawan, baik obyek wisata
peninggalan sejarah masa lalu, maupun wisata
Hasil Penelitian dan Pembahasan kuliner, bahari
Kota Makassar mempunyai posisi strategis Obyek wisata di Makassar antara lain,
karena berada di persimpangan jalur lalu lintas taman anggrek, Fort Rotterdam, gedung
dari arah selatan dan utara dalam propinsi di Societies de Harmony, Makam Diponegoro,
Sulawesi, dari wilayah kawasan Barat ke Monumen Mandala, Masjid Al Markaz Al
Islamy, Masjid Raya, Makan kuno Raja Tallo,

320
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Pantai Losari, Pantai Akkarena serta Makam 3. Rumah Makan Lae-lae


Syech Yusuf, dan beberapa tempat untuk wisata  Menu Andalan : Ikan Bakar, Cumi
kuliner dan seafood seperti yang menjadi obyek Bakar, Otak- Otak
dalam penelitian ini yaitu : 4. Rumah Makan Nelayan
 Menu Andalan : Ikan Bakar Rica-Rica,
1. Rumah Makan Dinar Udang Goreng Mentega
 Menu Andalan : Kepiting Lada hitam, 5. Restoran Istana Laut
Ikan Goreng Tepung.  Menu Andalan : Sop Kepala Ikan, Telur
2. Rumah Makan Bahari Ikan Goreng Dari Ikan Tenggiri,
 Menu Andala : Ikan Bakar Rica-Rica, Kepiting Soka
Woku

Kepiting lada hitam Ikan Goreng Tepung

Ikan Bakar Rica-Rica Woku

Ikan Bakar Otak-Otak Cumi Bakar

321
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Udang Goreng Mentega Ikan Bakar Rica-Rica

Sop Kepala Ikan Telur Ikan Goreng Kepiting Soka

Makassar karena Makassar terkenal dengan


Selain kelima restoran atau rumah makan hasil lautnya yang beragam, posisinya terletak
tersebut di atas, pengelolah hotel pun di pesisir pantai sehingga hasil laut dapat diolah
menyediakan kuliner seafood sebagai salah satu menjadi kuliner dalam kondisi masih segar,
daya tarik minat wisatawan. Dalam penelitian selain itu letak geografis Makassar yang
ini, dilakukan penelitian terhadap 3 hotel yang merupakan pintu gerbang kawasan Timur
dianggap sangat cocok untuk mendapatkan data Indonesia menjadikan Makassar ramai
yang diperlukan. Ketiga hotel dimaksud adalah dikunjungi oleh pelancong.
: Menurut penuturan Andi Karunrung (40
thn), Kasi Sarana dan Obyek Wisata bahwa:
1. Hotel Sahid Jaya Makassar
2. Hotel Clarion Makassar Kegiatan wisata kuliner di Makassar telah
3. Hotel Quality dipromosikan dengan mengkaitkan dengan ikon
Destinasi Unggulan Pariwisata Kota Makassar pada
tahun 2005 dan tahun 2008, insya Allah tahun 2009
ini kembali diadakan.
Pelaksanaan Promosi
Untuk kegiatan kuliner, Dinas pariwisata
Dinas pariwisata sebagai instansi yang mengundang beberapa pengusaha yang
berwenang dalam penggarapan obyek-obyek bergerak di bidang restoran dan rumah makan
wisata, beberapa tahun terakhir ini intensif untuk memberikan gambaran tentang makanan-
mempromosikan seafood sebagai salah satu makanan ciri khas yang mungkin terlupakan.
obyek wisata kuliner di Makassar. Menurut Lebih lanjut Tarbiyani menuturkan bahwa
penuturan Tarbiyani, staf promosi Dinas khusus untuk wisata kuliner, Dinas Pariwisata
Pariwisata Kota Makassar, seafood dijadikan beberapa kali mengadakan promosi seperti
sebagai salah satu obyek wisata kuliner di festival seafood di Pantai Losari dan Benteng

322
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Rotterdam. Dalam kegiatan ini Dinas waktu, tenaga dan dana banyak untuk
Pariwisata mengundang pengelola restoran dan mempersuasi semua calon konsumen dan
rumah makan untuk turut berpartisipasi dengan kemungkinan hasil yang diperoleh tidak sesuai
menampilkan jenis makanan seafood dan dengan waktu, tenaga dan uang yang
dikolaborasikan dengan makanan khas digunakan. Sementara bila menggunakan media
Makassar untuk dilombakan. massa memang tidak mendapatkan feedback
Promosi merupakan komponen penting seketika tetapi setidaknya mampu menanamkan
dalam pemasaran, sama pentingnya dengan informasi kepada calon konsumen yang disuatu
produk itu sendiri, bahkan dapat dikatakan saat akan berdampak positif pada produk yang
tidak ada pemasaran tanpa promosi. Peran dipromosikan.
penting promosi dalam pemasaran karena Banyak informan terutama pemilik rumah
promosi merupakan sumber informasi bagi makan tidak memahami bahwa promosi melalui
konsumen tentang berbagai hal seperti tempat, media massa merupakan investasi yang telah
harga, komposisi, bahan, manfaat dan lain-lain menunjukkan efektifitasnya. Secara umum,
yang berkaitan dengan produk tersebut. Melalui promosi dihargai karena dikenal sebagai
promosi pesan-pesan dilipat gandakan sehingga pelaksana beragam fungsi komunikasi yang
dapat diketahui oleh khalayak banyak dalam penting yaitu: (1) informing (memberi
waktu yang relatif singkat. informasi), (2) persuading (mempersuasi),
Peran penting promosi tersebut dipahami reminding (mengingatkan), (4) adding value
oleh sebagian besar pengelolah seafood di (memberikan nilai tambah), dan (5) assisting
Makassar yang menjadi informan dalam (mendampingi) upaya-upaya lain dari
penelitian ini, oleh sebab itu informan perusahaan.
umumnya melakukan promosi dalam berbagai
untuk menginformasikan produk mereka 1. Bentuk promosi wisata kuliner seafood di
kepada calon konsumen, meskipun di antara Makassar
mereka ada juga menganggap promosi melalui
media massa tidak efektif dan efisien. Michael Ray mendefinisikan promosi
Ketidak efektifan promosi dilihat dari sebagai : “the coordination of all seller
feedbacknya yang lambat, sedangkan ketidak initiated efforts to set up channels of
efisienan dilihat dari banyaknya dana yang information and persuasion to sell goods and
dibutuhkan untuk berpromosi. Sehingga services or promote an idea.” (koordinasi dari
informan bersangkutan tidak menganggap seluruh upaya yang dimulai pihak penjual
promosi sebagai suatu alat pemasaran yang barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
penting, dan oleh sebab itu lebih mengandalkan gagasan). Walaupun komunikasi antara
promosi dari mulut ke mulut (mouth to mouth) perusahaan dan konsumen secara implisit
yang dinilainya sangat efektif. berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari
Ditinjau dari efektifitasnya, promosi dari marketing mix sebagaimana yang telah
mulut ke mulut yang banyak digunakan dijelaskan sebelumnya namun sebagian besar
memang menunjukkan efektifitasnya dalam komunikasi perusahaan berlangsung sebagai
mendapatkan feedback seketika, tapi bila bagian dari suatu program promosi yang
ditinjau dari banyaknya orang yang dipersuasi diawasi dan direncanakan dengan hati-hati.
dalam waktu yang sesingkat mungkin, maka Instrumen dasar yang digunakan untuk
promosi melalui media massa menunjukkan mencapai tujuan komunikasi perusahaan
efektifitasnya. Sedangkan bila ditinjau dari tersebut dengan bauran pemasaran atau
tingkat efisiensinya, maka sebenarnya promosi promotional mix.
dari mulut ke mulut (mouth to mouth
promotion) tidak efisien karena membutuhkan

323
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

a. Iklan lebih banyak. Kalau produk-produk baru


Meskipun tidak terprogram secara teratur tersebut memang sesuai dengan selera
dan tidak dimanage dengan baik, umumnya pengunjung akan berdampak pada peningkatan
informan mengakui bahwa untuk jumlah pelanggan, apalagi kalau produk
memperkenalkan perusahaan dan terutama tersebut ditunjang dengan kualitas yang baik,
untuk meningkatkan penjualan produk mereka bermanfaat dan terjangkau bagi konsumen.
beriklan di beberapa media massa.
Alasan untuk memasang iklan di media c. Personal Selling
massa dinilai efisien dari segi biaya untuk .
Satu-satunya bentuk pemasaran langsung
mencapai jumlah audience yang besar. Iklan di
yang dilakukan oleh informan sebagaimana
media massa dapat digunakan untuk
dituturkan oleh Billy R. Mallasa (64 thn) adalah
menciptakan citra merk dan daya tarik simbolis
komunikasi dari mulut ke mulut dengan
bagi suatu perusahaan atau merk. Hal ini
menitipkan pesan pada pengelolah hotel agar
menjadi sangat penting khususnya bagi produk
tamu yang memesan seafood dapat
yang sulit dibedakan dari segi kualitas maupun
menghubungi restoran yang dikelolanya.
fungsinya dengan produk saingannya seperti
Informan lain juga menuturkan menggunakan
halnya dengan seafood.
pemasaran langsung untuk mempromosikan
produknya sehingga mereka banyak mendapat
b. Sales promotion
langganan baik secara individu/pribadi maupun
Dalam melakukan sales promotion,
lembaga seperti Bank dan lain-lain.
pengelolah seafood yang menjadi obyek dalam
Salah satu instrumen penting dalam
penelitian ini lebih menggunakan cara
pemasaran langsung adalah iklan tanggapan
memberikan diskon atau potongan harga.
langsung atau direct respons advertising yaitu
Pemberian diskon dilakukan untuk menarik
iklan dimana suatu produk yang dipromosikan
minat calon pelanggan yang di Makassar ini
melalui media massa meminta atau mendorong
memang cenderung memburu produk-produk
konsumen untuk membeli produk bersangkutan
yang mendapat potongan harga.
langsung kepada pembuatnya. Secara
Menurut penuturan beberapa informan,
tradisional, mengirim surat kepada pelanggan
diskon biasanya dilakukan pada bulan puasa,
telah lama menjadi instrumen utama bagi iklan
yakni pada saat berbuka puasa dengan
tanggapan langsung ini, namun televisi dan
memberikan potongan harga antara 10 – 20 %,
majalah dewasa ini juga memegang peranan
bahkan ada yang memberikan menu gratis
yang semakin penting dalam mendukung iklan
seperti minuman atau makanan untuk berbuka
jenis ini.
puasa bagi yang berbuka puasa di tempat
tersebut. Cara seperti ini mereka nilai sangat
d. Sponsorship Marketing
efektif baik untuk menjaring pelanggan baru,
mempertahankan pelanggan lama maupun Berdasarkan penuturan informan pengelola
untuk meningkatkan citra perusahaan. rumah makan/restoran, kegiatan yang pernah
Selain memberikan diskon pada bulan mereka sponsori adalah festival seafood di
Ramadhan, beberapa informan juga Pantai Losari dan Benteng Rotterdam yang
menuturkan bahwa mereka memberikan diskon diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata
di luar bulan Ramadhan terutama pada produk- Makassar. Pada acara tersebut pengelola
produk yang baru diperkenalkan. rumah/makan restoran melakukan penjualan
Memberikan potongan harga terhadap langsung disamping berpromosi. Sedangkan
produk-produk baru merupakan cara untuk kegiatan yang dilakukan oleh berbagai
berpromosi yang sangat strategis, dengan cara organisasi, mereka tidak pernah menjadi
seperti itu dapat menjaring calon pelanggan sponsor dengan pertimbangan keuntungan

324
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

penjualan yang didapatkan diperkirakan tidak mempublikasikan produknya, baik melalui


menutupi biaya yang mereka keluarkan sebagai konferensi pers, mengirim press release apalagi
sponsor. telah terjalin kerjasama antara mereka dengan
Paradigma seperti ini hendaknya diubah. pengelolah media. Dengan demikian untuk
Mensponsori suatu kegiatan hendaknya jangan mempublikasikannya relatif tidak mendapat
hanya mempertimbangkan prediksi penjualan hambatan yang berarti. Dari pihak media juga
yang dapat dilakukan pada kegiatan tersebut, kadangkala menghubungi pengelolah hotel
tetapi harus dipertimbangkan juga seberapa untuk mendapatkan bahan publikasi.
banyak media, dan seberapa luas jangkauan
media yang digunakan oleh panitia dalam f. Point of Purchase Communication
mempromosikan kegiatannya. Bentuk promosi ini digunakan oleh semua
Berbeda dengan pengelolah rumah informan pengelolah rumah makan/restoran dan
makan/restoran, pengelolah hotel yang menjadi hotel. Bentuk promosi ini sangat penting bagi
informan dalam penelitian ini menuturkan konsumen karena keputusan untuk melakukan
sering mensponsori kegiatan yang dilakukan transaksi ditempat penjualan banyak ditentukan
oleh organisasi-organisasi selain Dinas oleh bentuk promosi ini.
Pariwisata, tergantung dari ketersediaan dana Pada bentuk promosi ini, tercantum semua
dan skala event yang akan diselenggarakan oleh menu yang disediakan termasuk harganya,
panitia. Dampaknya memang terasa, setelah dengan demikian konsumen dapat lebih leluasa
menjadi sponsor kegiatan jumlah pelanggan memilih menu sesuai keinginan dan
baru bertambah. keterjangkauan mereka.
Kelemahan penerapan bentuk promosi ini
e. Publisitas oleh pengelolah rumah makan/restoran dan
hotel adalah tidak dicantumkannya secara
Kegiatan publisitas seafood sebagai salah lengkap bahan yang digunakan. Informasi
satu obyek wisata kuliner di Makassar tentang bahannya hanya bisa didapatkan
umumnya dilakukan oleh Dinas pariwisata, dengan bertanya langsung kepada pelayan yang
baik dengan mengirim press release ke media biasanya menawarkan menunya.
massa maupun dengan melakukan konferensi
Pers, bahkan Dinas pariwisata menerbitkan Kesimpulan
majalah khusus untuk mempromosikan obyek-
obyek wisata di Makassar termasuk obyek 1. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan
wisata kuliner. oleh informan dalam mempromosikan
Berdasarkan penuturan Billy R Mallasa (64 seafood sebagai salah satu obyek wisata
thn), manajer Restoran Istana Laut bahwa kuliner di Makassar adalah: Advertising
seafood pernah dipublikasikan melalui acara (Iklan) merupakan bentuk promosi yang
wisata kuliner oleh Bondan Winarno di Trans paling banyak dilakukan oleh informan
TV. Publisitas yang dilakukan ini bukan atas dengan tujuan untuk meningkatkan volume
inisiatif pengelolah rumah makan/restoran penjualan.
tetapi merupakan program dari media
bersangkutan. Demikian juga yang dilakukan 2. Aktifitas promosi yang dilakukan dalam
oleh media lokal di Makassar, seperti Fajar mempromosikan seafood sebagai salah satu
Group, Tribun Timur, Makassar TV dan Fajar obyek wisata kuliner di Makassar adalah:
TV, publisitas yang mereka lakukan merupakan Research atau penelitian mendalam tidak
program dari media tersebut. pernah dilakukan oleh informan. Bentuk
Tidak demikian halnya dengan pengelola penelitian yang mereka lakukan hanyalah
hotel, berbagai cara yang ditempuh untuk dengan mengamati jumlah pengunjung.

325
Jurnal Komunikasi KAREBA No. 3 Vol. 1 Juli – September 2011

Planning, bagi pengelolah rumah McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa Suatu
makan/restoran, mereka tidak mempunyai Pengantar, (Terjemahan Agus Dharma dan
Aminuddin RAM). Erlangga. Jakarta
perencanaan yang matang sebelum Morissan, 2007. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran
berpromosi seperti jadwal berpromosi, terpadu. Ramdina Prakarsa. Tangerang
anggaran promosi dan tujuan promosi. Satu- Mursid, M. 2003. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara
satunya tujuan berpromosi bagi mereka Jakarta
adalah untuk meningkatkan volume Nurhadi. 1973. Peranan Advertising dalam Marketing.
Intervista. Jakarta.
penjualan. Patilima, Hamid, 2004. Metode Penelitian Kualitatif.
Alfabeta. Bandung.
Pendit Nyoman S. 2002. Ilmu Pariwisata: Sebuah
Daftar Pustaka Pengantar Perdana. Pradnya Paramita. Jakarta.
Porter, E. Michael. 1993. Keunggulan Bersaing :
Alifahmni, Hifni. 2005. Sinergi Integrasi Iklan, Mempercepat dan Mempertahankan Kinerja
Komunikasi Publik Relations, Pemasaran dan Unggul. Erlangga Jakarta
Promosi. Quantum. Bandung. Pratikto, Riyono. 1993. Jangkauan Komunikasi. Alumni.
Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Bandung.
Jasa, Alfabeta, Bandung, 2007 Shimp Terence A, 2000. Periklanan dan Promosi Aspek
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran : Dasar, Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I.
Konsep dan Strategi. PT. RajaGrafindo Persada. (Terjemahan Revyani Sahrial dan Dyah Anikasari).
Jakarta Erlangga : Jakarta
Bartono, Ruffino. 2005. Food Product Management di Sumartono, 2002, Terperangkap dalam Iklan. Alfabeta.
Hotel dan Restoran. Andi. Yogyakarta. Bandung.
Bulaeng, A.R. 2000. Metode Penelitian Kualitatif Susanto, Astrid S. 1989. Komunikasi dalam Iklan.
Kontemporer. Hasanuddin University Press. Alfabeta. Bandung.
Makassar. Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 1991. Pengantar
Cangara, Hafied. 2000. Pengantar llmu Komunikasi. Ekonomi Perusahaan Modern. PT. Liberty.
Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada. Yogyakarta
----------------------, 2009. Komunikasi Politik : Konsep, Widjaya, A.W. 1997. Komunikasi dan Hubungan
Teori, Dan Strategi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Masyarakat. PT. Bina Aksara. Jakarta
Persada.
Deloizer, M. Wayne. 1976. The Marketing
Communication Process. Mc. Graw-Hill Book
Company. San Francisco.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Teori dan Filsafat
Komunikasi. Citra Aditya. Bandung.
Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Manajemen Pemasaran.
Universitas Gadjah Mada. BTST. Bandung.
Irawan, Faried Wijaya, M dan Sudjoni, M.N. 1998.
Pemasaran Prinsip dan Kasus. Edisi 2. BPFE-
Yogyakarta.
Keith, Michael. C. 2000. Stasiun Radio : Penjualan dan
Pemasaran. Internus Indonesia Jakarta
Khotijah, Siti. 2004. Smart Strategy of Marketing.
Alfabeta Bandung.
Kotler, Philip. 1980. Manajemen Pemasaran. Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kriyantono Rahmat, 2006. Teknik Praktis Riset
Komunikasi. Kencana : Jakarta
Liliwer, Alo. 1992. Dasar-Dasar Komunikasi
Periklanan. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran
Modern. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN. Jakarta
Mappisammeng, 2001. Cakrawala Pariwisata. Balai
Pustaka: Jakarta.

326

Anda mungkin juga menyukai