Konsep kepemilikan dan konsep entitas perusahaan merupakan bagian dari disiplin
ekonomi,tetapi keduannya tidak ditunjukkan dan diberi label secara jelas seperti pada disiplin
akuntansi. McGuire mengatakan area ini telah ditutupi oleh ekonom yang memandang perusahaan
dan wirausahawan sebagai satu kesatuan atau sebagai sesuatu yang sama. Dengan
demikian,keuntungan sebagai pengembalian (return) bagi perusahaan, sementara pada saat yang
lain sebagai pengembalian (return) kepada pemilik perusahaan.
Para ekonom memiliki sudut pandang yang identic dengan husband karena mereka melihat
pemegang saham bahkan dalam perusahaan besar modern sekalipun membuat keputusan untuk
mengangkat, memecat, atau mempertahankan manajemen. Konsep kepemilikan merupakan
perwujudan dari ideology kapitalisme klasik tradisional, tercermin dalam pernyataan ekonom,
Milton friedman, yang merupakan pendukung dari ideology tersebut ketika dia menyampaikan
konsep tanggung jawab social yang banyak diadopsi oleh pejabat perusahaan.
Perusahaan adalah sebuah instrument yang dimiliki oleh pemegang saham. Sebaliknya,
konsep entitas sepertinnya menjadi esensi dari “ideology kapitalisme manajerial” dari monsen,
dimana melihat pebisnis dan perusahaan besar digantikan oleh wirausahawan.
Konsep kepemilikan dan konsep entitas,dapat dilihat bahwa perbedaan cara dalam
memahami perusahaan menghasilkan cara berbeda dalam memandang keuntungan. Lorig
menampilkan perbedaan akuntansi dan pelaporan yang menurutnya disebabkan oleh eksistensi
dari dua sudut pandang utama. Meskipun demikian, telah ditunjukan di atas bahwa terdapat
beberapa gradasi atau bahkan bayangan dalam konsep kepemilikan dan konsep entitas. Menganut
konsep entitas akan mencatat biaya untuk dividen atas saham preferen karena mereka memandang
para pemegang saham preferen sebagai orang yang berbeda di luar sekelompok kepemilikan,tetapi
berada dalam kategori yang sama dengan pemegang obligasi.sementara orang yang menganut
konsep kepemilikan tidak memandang demikian. Mereka menganut sudut pandang Husband dan
Staubus yang berada pada ujung dari kontinum konsep kepemilikan yang menyesuaikan item-item
yang sama sesuai dengan sudut pandangnya. Lorig memandang pemegang saham preferen sebagai
wirausawahan.
Meskipun penganut sudut pandang entitas reevaluasi asset berguna untuk mengarahkan
perhatian pada sisi asset dari neraca,terdapat beberapa perbedaan signifikan antara konsep entitas
dengan konsep kepemilikan dalam hal cara penilaian asset kembali.
Perusahaan yang sama, misalnya, meng8umpulkan fakta yang sama. Namun,fakta tersebut
sering dipandang secara berbeda. Contoh ini semata-mata mengilustrasikan masalah yang telah
diperhatikan oleh pisikolog selama bertahun-tahun. Apa yang disebut sebagai fakta objektif
biasanya hanya merupakan susuatu yang dipahami oleh seorang individu.
Hipotesis didasarkan pada observes informasi yang dilakukan terhadap beberapa praktik
akuntan public,akuntan dalam perdagangan dan industry,pemegang saham,para pelaku bisnis
dalam segala ukuran, mahasiswa,dan seterusnya.sebagian besar dari mereka tidak menyadari
contoh, pertama dari istilah konsep kepemilikan dan konsep entitas karena pembahasan dalam
judul ini kelihatannya hanya ada dalam bentuk tulisan akademis.