Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN DHF
Di RUANG ASTER 9
RS MITRA SIAGA TEGAL

Tanggal masuk : 3 Januari 2016


Tanggal Pengkajian : 3 Januari 2016
A. Identitas Pasien
1. Nama : An. A
2. Usia : 2 tahun
3. Jens Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Karangjati
6. Diagnosa Masuk : DADS
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah :
a. Nama : Tn.A
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
2. Ibu
a. Nama : Ny.N
b. Usia : 28 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Agama : Islam
I. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama : BAB cair 5 kali sehari
Data tambahan : Muntah 3 kali sehari, BAB berlendir, mukosa
bibir kering. Pasien terlihat lemas, ibu mengatakan anaknya hanya
mau minum 1 gelas tidak habis, nafsu makan menurun.
II. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum dibawa kerumah sakit An. A mengalami diare 5 kali
sehari dan muntah 3 kali sehari selama 3 hari, BAB cair berlendir.
Saat masuk pasien demam S: 390 C, mukosa bibir kering, RR : 18
x/ menit, BB sekarang 9 kg, BB sebelumnya 10 Kg.
III. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu An.A mengatakan anaknya hanya sakit biasa sebelumnya ,
jika dibawa kedokter sembuh. Sebelumnya belum pernah dirawat
dirumah sakit, anaknya tidak prnah dilakukan tindakan
pembedahan. Ibu mengatakan anaknya tidak punya alergi
makanan atau alergi obat.
IV. Genogram

Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Klien :

Riwayat imunisasi : ibu mengatakan anaknya sudah diberikan imunisasi secara


rutin dan lengkap, hanya campak yang belum karena kondisi pasien saat akan
imunisasi campak sedang sakit.
V. Riwayat Tumbuh Kembang :
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan : 9 kg
2. Tinggi Badan : -
3. Waktu Tumbuh gigi : 10 bulan
B. Perkembangan tiap tahap
1. Berguling : 3 bln
2. Duduk : 6 bln
3. Merangkak : 7 bln
4. Berdiri : 9 bln
5. Berjalan : 11 bln
6. Senyum kepada orang lain : 2 tahun
7. Bicara pertama kali : 1 tahun dengan menyebutkan “buu
dan yahh”
8. Berpakaian tanpa bantuan : belum bisa
VI. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian Asi : 6 bulan
b. Pemberian susu formula :
Ibu mengatakan anaknya diberikan susu formula setelah 6
bulan ASI eksklusif karena ibunya sempat bekerja. Saat
pemberian susu formula pertama kali An. A tidak ada keluhan
seperti mencret dan anak tidak menolak. Sampai sekarang
An.A masih diberi susu formula.
c. Riwayat nutrisi sekarang saat sakit
Sebelum sakit Ibu mengatakan Anaknya makan habis 1 porsi
setiap kali makan,
Selama sakit ibu mengatakan nafsu makan anaknya menurun,
makannya hanya sedikit habbis ½ porsi, input (minum 400cc,
infus 1500 cc), output (muntah 500 cc, BAB 800 cc, urine 500
cc, Iwl 150, keringat 20 cc).
VII. Riwayat Psikologis
Ibu mengatakan selama sakit anaknya menjadi rewel, sering
menangis, menjadi gelisah,
VIII. Pola Kebiasaan sehari-hari
Ibu mengatakan kebiasaan sehari-hari kegiatan anaknya sebelum
sakit hanya bermain disekitar rumah bersama anak tetangga dan
sepupunya, makan dan tidur.
Selama sakit anak hanya berbaring diatas tempat tidur dan sering
kali digendong oleh ibunya.
IX. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemah dan mukosa bibir kering, anak
rewel.
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital :
-TD : -
-RR : 18x/mnt
-HR : 95x/mnt
T : 39 0C
4. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam, pendek, bersih, tidak rontok.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tekstur
rambut halus
5. Wajah
Inspeksi : Simetris, bentuk wajah oval, tidak ada gerakan
abnormal, ekspresi wajah merengek.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
6. Mata
Inspeksi : Sclera tidak icterus, conjungtiva ananemis, posisi
mata simetris, pandangan tidak kabur.
7. Hidung dan sinus
Inspeks : Tidak ada secret dan tidak menggunakan nafas
cuping hidung.
8. Telinga
Inspeksi : Posisi telingan simetris, lubang telinga bersih,
tidak menggunakan alat bantu dengar.
9. Mulut
Inspeksi : Gusi merah muda, tidak kotor, lidah bersih, bibir
kering.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
10. Tenggorokan
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi : Kelenjar Thyroid tidak teraba, tidak kaku kuduk,
kelenjar limfa tidak membesar, tidak terjadi tonsilis
11. Thorax dan Pernapasan
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama nafas teratur, gerakan
pernafasan teratur.
Palpasi : Tidak ada masa dan nyeri tekan
Auskultasi: Suara nafas vesikuler dan tidak ada suara
tambahan
12. Jantung
Inspeksi : tidak ada luka parut, tidak ada pembengkakan dada
sebelah kiri.
Palpasi : Teraba ictus cordisk
Auskultasi : Bunyi jantung normal (sonor)dan tidak ada
suara tambahan
Inspeksi : Ictus cordisk tidak nampak
13. Abdomen
Inspeksi : tidak membuncit dan tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 20x/mnt

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan


Perkusi : Tympani
X. Tes Diagnostik
Laboratorium
Tanggal : 3 januari 2016
Parameter Result Ref. Range
WBC 12 x 10^3/Ul 5.0 – 12.0
Lymph# 1,9 x 10^3/Ul 0.8 – 4.0
Mid# 0.9 x 10^3/Ul 0.1 – 0.9
Gran# 9,2 x10^3/Ul 2.0 – 7.0
Lymph% 16,2 % 20.0 -40.0
Mid% 7,1 % 3.0 – 9.0
Gran% 76,8% 50.0 – 70.0
HGB 11.1 g/dl 12.0 – 15.5
RBC 4.23 x 10^6/Ul 4.00 – 5.20
HCT 33.3 % 33.0 – 42.0
MCV 78,9 fL 82.0 – 95.0
MCH 26,2 pg 27.0 – 31.0
MCHC 33,3 g/dl 32.0 – 36.0
RDW-CV 15,1 % 11.5 – 14.5
RDW-SD 42,6 fL 35.0 – 56.0
PLT 240 x 10^3/ Ul 150 – 350
MPV 6,8 fL 7.0 – 11.0
PDW 15,3 15.0 – 17.0
PCT 0.163 0.108 – 0.282
XI. Therapy
Tgl 3/1/16 Tgl 4/1/16 Tgl 5/1/16 Tgl 6/11/16
Rl 20 tpm Zircum 2x1 Zircum Zircum 2x1
cth P.o 2x1cth P.o cth P.o
Ondan inj 3 x L.bio 1x1 L.Bio 1 x1 L.Bio 1x1
1/3 ampl Iv
Dexametason inj Amoxcicilin Amoxcicilin Amoxicilin
3x 1/3 ampl Iv inj 3x1/3 gr Iv inj 3 x 1/3 gr inj 3 x 1/3 Iv
Iv
Zircum 2 x1 cth Ondan 3x1/3 Antrain inj 3 Antrain Inj 3
P.o x 1oomg x 100 mg Iv
L.Bio 1 x 1 Antrain inj
3x100mg Iv
Antrain inj
3x100mg Iv
A. ANALIS DATA
NO Data Problem Etiologi
1 DS : Kekurangan Kehilangan
- ibu mengatakan anaknya volume cairan cairan aktif
minum hanya sedikit 1
gelas tidak habis
- ibu klien mengatakan
anaknya lemas dan sangat
rewel
DO :
- mukosa bibir kering
- tidak ada nyeri tekan
- kulit kering, turgor kulit
elastisitas kulit menurun
- anak terlihat lemah
- adanya penurunan BB
sebelum sakit 10 kg dan
sekarang 9 kg.
- Input :
minum 400 cc
Infus 1500 cc
jumlah 1900 cc
- Output:
Muntah 500 cc
BAB 800 cc
Urin 500 cc
Iwl 150 cc
Keringat 20 cc
Jumlah 1970 cc
- Balance cairan
Input-output
1900 cc – 1970 cc = -70 cc
2 DS: ibu mengatakan anaknya BAB Diare Proses
5x sehari selama 3 hari dan muntah infeksi
3x/hari, BAB cair ada lendir pada
fases
DO:
- Pasien terlihat lemah
- Bising usus 20x/ menit
Ttv ( S: 390 C RR:
19x/menit, HR 95x/menit)
3 Ds : Resiko Diare
- Ibu mengatakan nafsu ketidakseimbangan
makan anaknya menurun nutrisi kurang dari
- Ibu mengatakan anaknya kebutuhan tubuh
lemas, makan habis hanya
½ porsi
Do :
- Anak terlihat terbaring
ditempat tidur
- BB : 9 kg
- Z-score : 9 – 12.6 = -2,7
1,30
(BB rendah gizi kurang)

B. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2. Diare berhubungan dengan proses infeksi
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Diare
C. Intervensi
No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status hidrasi 1. Untuk
keperawatan selama 3x24 2. Monitor intake mengetahui
jam masalah keperawatan output status hidrasi
kekurangan volume cairan 3. Dorong intake oral pasien
dapat teratasi dengan 4. Kolaborasi dengan 2. Untuk
kriteria hasil : dokter pemberian mengetahui
a. Membran mukosa cairan isotonik (RL) balance cairan
lembab 3. Agar tidak
b. Intake output terjadi hidrasi
seimbang berat
c. Turgor kulit normal 4. Untuk
memenuhi
kebutuhan
cairan pada
pasien
2. Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji faktor yang 1. Untuk
keperawatan selama 3x24 mungkin mengetahui
jam masalah keperawatan menyebabkan diare faktor yang
Diare pada pasien dapat 2. Monitor TTVdan menyebabkan
teratasi dengan kriteria hasil tanda gejala diare diare
: 3. Anjurkan keluarga 2. Untuk
a. Frekuensi BAB untuk mengetahui
normal kurang dari 3 memperhatikan tanda dan
kali perhari warna, volume, gejala diare
b. Konsistensi feses frekuensi, dan 3. untuk
normal konsistensi feses mengetahui
c. Tidak ada lendir 4. Kolaborasi dengan tingkat
dokter untuk keparahan dan
pemberian obat pengobatan
5. Berikan pendidikan yang akan
kesehatan tentang dilakukan
pencegahan diare 4. untuk
pada anak memberikan
terapi
farmakologi
pada pasien
5. agar keluarga
mengetahui
penanganan
diare
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan 1. Untuk
keperawatan selama 3x24 keluarga untuk mengetahui
jam masalah keperawatan memberikan nutrisi kemampuan
resiko ketidakseimbangan sesuai kebutuhan keluarga
nutrisi kurang dari pasien tentang
kebutuhan tubuh dapat 2. Monitor peningkatan pemberian
teratasi dengan kriteria hasil BB nutrisi sesuai
: 3. Kolaborasi dengan kebutuhan
a. Adanya peningkatan ahli gizi untuk 2. Untuk
BB pemberian nutrisi mengetahui
b. Nafsu makan pasien yang tepat adanya
meningkat 4. Anjurkan keluarga kenaikan Bb
c. Keluarga mampu agar terus 3. untuk
mengidentifikasi memotivasi pasien memberikan
nutrisi yang agar intake terpenuhi nutrisi yang
dibutuhkan pasien tepat untuk
pasien
4. agar
kebutuhan
pasien
terpenuhi

D. Implementasi
Hari / Jam No. Tindakan Respon paraf
tanggal Dx
Minggu 08.00 2 Mengkaji faktor yang Ds :
3 jan Wib menyebabkan diare - Ibu klien
2016 mengatakan
sebelumnya
anaknya mainan
kucing
Do :
- Wbc : 12,0
- Mukosa bibir
terlihat kering
08.05 1 Mengkaji status hidrasi Ds :
Wib (mukosa bibir, turgor - Ibu klien
kulit) mengatakan anak
mau minum
sedikit tidak lebih
dari 3 gelas per
hari
Do :
- Mukosa bibir
kering
- Kulit kering
- Turgor kulit
elastisitas kulit
menurun
08.10 3 Berkolaborasi dengan Ds :
wib ahli gizi untuk pemberian - Ibu klien
nutrisi yang tepat mengatakan nafsu
makan anaknya
menurun
- Ibu klien
mengatakan
anaknya makan
habis ½ porsi
Do :
- Memberikan diet
TKTP
08.15 1 Berkolaborasi dengan Ds: -
Wib dokter untuk pemberian Do: pasien mendapat
obat terapi dari dokter
Inf RL 20tpm, ondan
3x1/3mg IV, Dexa
3x1/3mg Iv, Zircum 2x1,
L.Bio 1x1, antrain
3x100mg Po
11.00 2 Memonitor tanda-tanda Ds :
Wib vital - Ibu mengatakan
anaknya demam
- Ibu mengatakan
anaknya lemas
Do :
- S : 390 C
- N : 95 x/ menit
- RR : 19x/ menit
- Teraba badan
hangat
- Mukosa bibir
kering
16.00 2 Memberikan injeksi Ds: ibu mengatakan
Ondan dan Dexa anaknya lemas
Do: anak menangis saat
di berikan injeksi.

Senin, 2 07.00 Memberika injeksi obat Ds: ibu pasien


4 jan oral Zircum, L.Bio dan menanyakan mengapa
2016 antrain masih diare pdahal sudah
diberi obat
Do: perawat menjelaskan
kepada ibu proses
penyembuhan itu
bertahap tidak instan
2 08.00 Memberikan injeksi Ds: ibu pasien
ondan dan Amoxicilin mengatakan anaknya
masih lemas
Do: pasien terlihat
menangis saat diberi
injeksi
2 08.30 Anjurkan keluarga untuk Ds: ibu mengatakan
memperhatikan warna, anaknya masih diare,
volume, frekuensi dan BAB nya masih Cair, ibu
konsistensi feses mengatakan anaknya
ganti popok 1 hari 3 kali
Do: trelihat di popok
BAB cair tidak ada
ampasnya, warna kuning
kehijauan.
1 10.00 Memonitor intake dan Ds: ibu mengatakan
output pada pasien anaknya minumnya
masih sedikit 1 hari tidak
sampai 4 gelas, nafsu
makan masih ½ porsi.
3 10.05 Menganjurkan kepada Ds: ibu mengatakan
keluarga untuk terus anaknya masih jarang
mendorong intake untuk minum, minum Asi
pasien jarang, ibumengatakan
perut anaknya sakit.
Do: mukosa bibir pada
pasien masih terlihat
kering, pasien masih
rewel
Selasa, 2 08.00 Monitor TTV Ds: ibu mengatakan
5 jan anaknya sudah tidak
2016 demam
Do: TTV (S:37oC
N:90x/mnit,
RR:19x/mnit)
2 O8.10 Mengkaji ulang Diare Ds: ibu pasien
mengatakan BAB
anaknya sudah sedikit
ada ampasnya, BAB
sudah berkurang ganti
popok 2x sehari
Do: pada popok pasien
terlihat ada ampasnya
tetapi masih sedikit cair)
1 11.00 Mengkaji ulang status Ds: ibu mengtakan
hidrasi pada pasien anaknya sudah mau
minum lebih banyak 1
hari habis 4 gelas, tapi
anaknya masih lemas
Do: pasien terlihat
berbaring ditempat tidur,
mukosa bibir lembab
2 11.10 Melakukan pendidikan Ds: ibu mengatakan
kesehatan tetntang senang karena mendapat
pencegahan diare informasi baru, ibu
emngatakan paham
dengan apa yang sudah
dijelaskan
Do: Ibu kooperatif saat
diperi penjelasa, dan ibu
dapat menjawab
pertanyaan yang diberiak
tentang penkes.
3 13.00 Memonitor kenaikan BB Ds: ibu mengatakan
anaknya sudah mau
makan habis ½ porsi
lebih,
Do: BB pasien belum ada
peningkatana 9kg
E. Evaluasi / Catatan perkembangan
Tanggal / No. Perkembangan paraf
jam Dx
3 jan 2016 2 S:
- Ibu klien mengatakan sebelumnya anaknya
mainan kucing
- Ibu klien mengatakan anaknya masih
mencret, BAB cair tidak ada ampasnya
- Ibu klien mengatakan anaknya masih
demam
O:
- TTV (S : S : 380 C, N : 95 x/ menit, RR :
19x/ menit)
- Badan teraba hangat
- Mukosa bibir kering
A : Diare berhubungan dengan proses infeksi belum
teratasi
P:
- Monitor TTVdan tanda gejala diare
- Anjurkan keluarga untuk memperhatikan
warna, volume, frekuensi, dan konsistensi
feses
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
obat
- Berikan pendidikan kesehatan tentang
pencegahan diare pada anak
1 S:
- Ibu klien mengatakan anak mau minum
sedikit ½ gelas tidak habis
O:
- Mukosa bibir kering
- Kulit kering
- Minum 1 gelas tidak habis
A : kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif belum teratasi
P:
- Kaji status hidrasi
- Monitor intake output
- Dorong intake oral
- Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan
isotonik (RL)

3 S:
- Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya
menurun
- Ibu klien mengatakan anaknya makan habis
½ porsi
- Ibu klien mengatakan anak tidak mau
ngemil
O:
- Memberikan diet TKTP
- Terlihat makan habis ½ porsi
A : resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P:
1. Kaji kemampuan keluarga untuk
memberikan nutrisi sesuai kebutuhan pasien
2. Monitor peningkatan BB
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian nutrisi yang tepat
4. Anjurkan keluarga agar terus memotivasi
pasien agar intake terpenuhi
4 jan 2016 2 S:
- ibu menanyakan mengapa masih diare
pdahal sudah diberi obat
- ibu mengatakan anaknya masih diare, BAB
nya masih Cair, ibu mengatakan anaknya
ganti popok 1 hari 3 kali
O:
- terlihat di popok BAB cair tidak ada
ampasnya, warna kuning kehijauan
- S : 37,5 0C
A : Diare berhubungan dengan resiko infeksi belum
teratasi
P:
- Monitor TTV
- Anjurkan keluarga untuk memperhatikan
warna, volume, frekuensi, dan konsistensi
feses
- Berikan pendidikan kesehatan tentang
pencegahan diare pada anak
1 S:
- ibu mengatakan anaknya minumnya masih
sedikit 1 hari tidak sampai 4 gelas
- nafsu makan masih ½ porsi.
O:
- mukosa bibir kering
- kulit kering
- terlihat makan habis ½ porsi
A : kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif belum teratasi
P:
- Kaji status hidrasi
- Monitor intake output
- Dorong intake oral
3 S:
- ibu mengatakan anaknya masih jarang
minum
- minum Asi jarang
- ibu mengatakan perut anaknya sakit
O:
- mukosa bibir pada pasien masih terlihat
kering
- pasien masih rewel
- tidak ada tanda kenaikan BB
A : resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
P:
- Kaji kemampuan keluarga untuk
memberikan nutrisi sesuai kebutuhan pasien
- Monitor peningkatan BB
- Anjurkan keluarga agar terus memotivasi
pasien agar intake terpenuhi
5 jan 2016 2 S:
- ibu mengatakan anaknya sudah tidak
demam
- ibu mengatakan BAB anaknya sudah sedikit
ada ampasnya
- ibu mengatakan BAB sudah berkurang
ganti popok 2x sehari
- ibu mengatakan senang karena mendapat
informasi baru
- ibu mengatakan paham dengan apa yang
sudah dijelaskan
O:
- TTV (S:37oC N:90x/mnit, RR:19x/mnit)
- pada popok pasien terlihat ada ampasnya
tetapi masih sedikit cair)
- Ibu kooperatif saat diperi penjelasa, dan ibu
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
tentang penkes.
A : Diare berhubungan dengan proses penyakit
teratasi sebagian
P : Anjurkan keluarga untuk memperhatikan warna,
volume, frekuensi, dan konsistensi feses.

1 S:
- ibu mengtakan anaknya sudah mau minum
lebih banyak 1 hari habis 4 gelas, tapi
anaknya masih lemas
O:
- pasien terlihat berbaring ditempat tidur
- mukosa bibir lembab
- kulit tidak kering
A : kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif teratasi sebagian
P : monitor intake output

3 S:
- ibu mengatakan anaknya sudah mau makan
habis ½ porsi lebih
- ibu mengatakan anaknya sudah mau ngemil
sedikit- sedikit
O:
- BB pasien belum ada peningkatan
- Terlihat anak mau makan
A : resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi sebagian
P:
- Kaji kemampuan keluarga untuk
memberikan nutrisi sesuai kebutuhan pasien
- Monitor peningkatan BB
- Anjurkan keluarga agar terus memotivasi
pasien agar intake terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai